OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.
Tampilkan postingan dengan label PENDIDIKAN. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label PENDIDIKAN. Tampilkan semua postingan

Minggu, 08 Desember 2019

JSIT: Pendidikan Islam Diarahkan Pada Persatuan

JSIT: Pendidikan Islam Diarahkan Pada Persatuan


10Berita - Pendidikan Islam harus beradaptasi dan berpacu mengikuti  kemajuan Ilmu pengetahuan & teknologi.  Namun, identitas dan jatidiri Pendidikan Islam  tetap harus memiliki ‘roadmap’ yang sudah pasti agar tujuan utama pendidikan tidak bergeser. Hal ini disampaikan oleh H. Mohammad Zahri, M.Pd Ketua Umum Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT) Indonesia pada Rapat Kordinasi Nasional (Rakornas) yang digelar di Swissbell Hotel Airport Jakarta, 7-8 Desember 2019 ini.

Zahri menjelaskan bahwa Pendidikan Islam seharusnya tidak hanya menghasilkan tenaga kerja semata, namun lebih dari itu. Yakni, lahirnya SDM strategis yang memiliki ketaqwaan kepada Allah swt, memiliki ilmu pengetahuan dan skill sesuai zamannya, mencintai Indonesia dan NKRI, serta menjadi kontributor kemajuan bangsa.

“Tugas kita di Sekolah Islam Terpadu,  karya terbaiknya adalah menghasilkan generasi dan sumber daya manusia strategis untuk Indonesia ke depan. Hal ini sesuai dengan tujuan Pendidikan Nasional yakni untuk menciptakan manusia-manusia yang bertaqwa kepada Allah swt,” Ungkap Zahri.

Zahri mengajak seluruh komponen institusi pendidikan Islam untuk kembali meletakkan tujuan pendidikan nasional menuju kemajuan bangsa. Pendidikan Islam diarahkan kepada persatuan dan tidak memecah belah bangsa. 

“Mari kita sadari betul bahwa tujuan Pendidikan Islam, mestinya punya kemauan dan kemampuan untuk membangun negaranya, untuk mencintai negaranya. Tidak ada pendidikan Islam yang mengajarkan membenci negaranya. Tidak ada pendidikan Islam yang mengajarkan memecah-belah persatuan bangsa,” Tegasnya.

Sementara itu, Ketua Dewan Pembina, Dr. Sukro Muhab, M.Si mengungkapkan bahwa JSIT bukan sekolah penghasil radikalisme. Menurutnya, justru di Sekolah Islam Terpadu,  anak-anak ditumbuhkan sikap mencintai bangsa dan tanah air Indonesia.

“JSIT bukan sekolah penghasil radikalisme. Justru di SIT, ditumbuhkan anak-anak yang mencintai bangsa dan tanah air Indonesia. Kita sikapi adanya stigma buruk  dengan bijak, meliputi dengan penguatan nilai nilai Islam, meluruskan stigma radikalisme, menguatkan konsesus dasar nasional, objektivitasi sumber-sumber keilmuan, counter isu dengan kajian, performance aktivis pendidikan, penyempurnaan pemahaman Islam yang tepat dan benar, tingkat komunikasi dengan unsur pemerintahan, berintegrasi dengan kearifan lokal, bersinergi dalam mewujudkan pembangunan, dan bedah sejarah perjuangan tokoh tokoh Islam.” Pungkas Sukro yang pernah memimpin JSIT Indoensia sejak 2006-2017 lalu.

RAKORNAS JSIT INDONESIA ini diikuti oleh 175 peserta yang meliputi 78 Pengurus Pusat, 63 Pengurus Wilayah di 34 Provinsi, dan 27 Pengurus Wilayah bidang sosial kemanusiaan.

Sumber: 

Sabtu, 30 November 2019

Pelajaran Khilafah dalam Buku Agama Dihapus agar Berbasis Revolusi Mental

Pelajaran Khilafah dalam Buku Agama Dihapus agar Berbasis Revolusi Mental




10BeritaKementerian Agama (Kemenag) akan merevisi berbagai mata pelajaran yang menyangkut masalah yang sedang menguat seperti korupsi dan sebagainya. Kemenag mengedepankan moderasi beragama dalam muatan mata pelajaran agama dan berbasis revolusi mental.

“Memang katanya dulu kalau kita liat muatan sejarah khilafah sebenarnya enteng-enteng, tapi begitu ditampilkan di anu, pengajarnya ikut menganukan,” kata Menteri Agama, Fachrul Razi saat Rapat Kerja dengan DPR di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (28/11).

Awalnya, kata dia, khilafah dimaksudkan agar siswa memahami sekadarnya, tapi ternyata menjadi media publikasi dan kampanye khilafah. Menurut dia, materi khilafah dihilangkan karena memang niatnya baik.

“Karena pengajarnya mungkin memihak kepada itu, jadi akhirnya mengkapitalisasi,” katanya.

Kemenag juga akan merevisi buku pelajaran fikih, sejarah kebudayaan Islam, dan bahasa arab. Ini termasuk buku mata pelajaran Alquran, hadis dan akidah akhlak.

“Alasan revisi kita tentu saja mengikuti perkembangan sains dan teknologi. Kemudian agar lebih kontekstual berbasis revolusi mental,” kata dia.

Fachrul mengatakan, buku-buku yang bakal direvisi ditargetkan pada tahun ajaran 2020 sudah siap untuk di uji publik. Ia berharap pada bulan Juli 2020 sudah siap dipakai, baik di Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah.

“Kembali saya garis bawahi, bukan saya masuk tiba-tiba, saya benahi bukan. Tapi sudah berlangsung lama dan memang karena dipandang harus dibenahi,” ujarnya.

Fachrul mengatakan, rencana revisi kurikulum agama sebenarnya sudah lama sejak Menag dijabat Lukman Hakim Saifuddin pada periode lalu. Namun ini isu ini tambah menguat ketika Fachrul menjabat sebagai Menag periode 2019-2024.

“Jadi mungkin saya tinggal di ujung saja membenahi, tapi secara keseluruhan, kita merevisi 155 buku,” kata Fachrul. [indonesiainside]


Selasa, 19 November 2019

Kontroversi Bahasa Inggris Dihapus, SMA Cuma 6 Mata Pelajaran

Kontroversi Bahasa Inggris Dihapus, SMA Cuma 6 Mata Pelajaran




10Berita - Rencana mengubah kurikulum pendidikan menuai kontroversi. Dalam kurikulum baru nanti, mata pelajaran Bahasa Inggris di SMP dan SMA akan dihapus.

Pelajaran Bahasa Inggris difokuskan pada percakapan, bukan tata bahasa. Sehingga anak SD diharapkan sudah mampu berkomunikasi bahasa Inggris sejak SD.

Selain itu, jumlah mata pelajaran (mapel) di SMP maksimal 5 mapel dengan basis utama pembelajaran pada Coding. Sedangkan di SMA maksimal 6 mapel tanpa penjurusan lagi. Siswa yang ingin fokus pada keahlian tertentu dipersilakan memilih SMK.

Wacana penghapusan mapel Bahasa Inggris dan pengurangan mapel di SMP dan SMA merupakan usulan dari Ikatan Guru Indonesia (IGI).

IGI sendiri mengusulkan 10 butir perubahan yang disebutnya revolusi pendidikan dasar dan menengah di Indonesia.

10 butir itu diusulkan IGI saat Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mengundang 22 organisasi guru dan komunitas guru pada 4 November 2019.

Pada kesempatan tersebut, 22 organisasi guru menyampaikan usulannya masing-masing kepada Nadiem Makarim, termasuk IGI.

Sayangnya, setelah pertemuan itu, 10 butir usulan IGI diviralkan di media sosial. Bahkan, judulnya diganti menjadi “GEBRAKAN NADIEM”. Padahal, yang benar adalah usulan IGI.

Ketua Umum IGI Muhammad Ramli Rahim mengatakan, IGI mengusulkan agar bahasa Indonesia, matematika, bahasa Inggris, serta pendidikan karakter berbasis agama dan Pancasila menjadi mata pelajaran (mapel) utama di SD.

”Karena itu, mapel bahasa Inggris dihapus untuk SMP dan SMA. Karena sudah dituntaskan di SD,” kata Ramli, seperti dilansir Jawapos.com, Senin (18/11/2019).

Pembelajaran bahasa Inggris, lanjut Ramli, sebaiknya lebih difokuskan untuk mengajarkan percakapan. Bukan tata bahasa. Kemudian, untuk SMP, tidak boleh lebih dari lima mapel yang diajarkan kepada siswa. Sedangkan di SMA maksimal ada enam mapel tanpa penjurusan.

”Siswa yang ingin fokus pada keahlian tertentu dipersilakan memilih SMK,” terang Ramli.

Karena SMK fokus mengajarkan keahlian tertentu, muncul wacana untuk menggunakan sistem SKS (satuan kredit semester).

Dengan begitu, siswa yang dianggap pintar dan lebih cepat menguasai keahlian tertentu bisa lulus setelah dua tahun saja menempuh pembelajaran (kegiatan belajar-mengajar) di sekolah. Sedangkan siswa yang lambat menyerap ilmu bisa sampai empat tahun untuk lulus.

Menurut Ramli, dalam pertemuan 4 November lalu, Mendkbud Nadiem Makarim mengusulkan agar ujian kelulusan SMK tidak hanya normatif. Lebih ke praktis untuk mengukur keterampilan dan keahlian siswa.

”SMK tidak boleh kalah dengan balai latihan kerja yang hanya 3, 6, atau 12 bulan,” ujarnya.

Sementara itu, Nadiem menyatakan hanya mengikuti arahan Presiden Joko Widodo untuk meningkatkan dan mengelola sumber daya manusia Indonesia agar lebih maju.

Menurut dia, mengubah kurikulum itu tidak hanya mengubah konten. Esensinya adalah menyederhanakan dan mengubah cara penyampaian materi kepada siswa untuk tidak sekadar menghafal.

”Dan itu adalah PR (pekerjaan rumah, Red) saya untuk bisa mengubahnya. Tapi, itu bukan sesuatu yang bisa diubah dalam waktu cepat. Dibutuhkan pemikiran yang sangat matang dan masukan dari para guru dan pihak lain. Jadi, penyempurnaan, penyederhanaan, dan perubahan kurikulum itu saya mengacu pada guru,” beber mantan CEO Gojek tersebut.

Sebab, kata Nadiem, gurulah yang paling mengetahui apa yang dibutuhkan siswa-siswanya.

Menurut Nadiem, guru-guru era sekarang sudah canggih. Mampu menggunakan teknologi sebagai instrumen untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

Dengan teknologi, guru bisa bebas memilih konten seperti apa yang cocok dengan materi pelajaran. Dengan begitu, banyak inovasi yang akan muncul.

”Namun, yang perlu diingat, teknologi tidak bisa menggantikan peran seorang guru. Sebab, pembelajaran yang sesungguhnya adalah adanya koneksi batin antara guru dan siswa. Teknologi adalah alat, bukan segalanya,” tutur dia. [pojok satu]


Sumber: KONTENISLAM.COM

Rabu, 30 Oktober 2019

Visi Menteri Nadiem Bikin Waswas Orangtua Murid

Visi Menteri Nadiem Bikin Waswas Orangtua Murid
 



Ilustrasi pelajar.(ANTARAFOTO/Aloysius Jarot Nugroho)

10Berita, Visi pendidikan di bawah Menteri Pendidikan dan Kebudayaan baru, Nadiem Makarim, untuk mencetak lulusan sekolah yang andal memenuhi kebutuhan dunia usaha membuat was-was sebagian orang tua murid.

Mereka khawatir bakal ada perubahan kurikulum secara masif demi menopang target besar pemerintah menyiapkan angkatan kerja baru.

Hingga kini Nadiem masih menyusun program kerja nyatanya yang diklaim akan ditopang penggunaan teknologi terkini.

Namun pemerintah secara umum menyebut perubahan kebijakan besar hanya akan berdampak pada sekolah menengah kejuruan.

Wulan, warga Tangerang, Banten, menyebut anaknya, yang kini berstatus siswa sekolah dasar, kehilangan banyak waktu bermain setelah pihak sekolah menerapkan Kurikulum 2013 (K13), dua tahun lalu.

Anak Wulan menempuh pendidikan dasar di sekolah berbasis alam dan aktivitas luar ruangan.

Saat anaknya naik kelas empat, pihak sekolah memutuskan menerapkan kurikulum berbasis tematik yang sebenarnya sudah dijalankan di sekolah negeri sejak 2013.

"Dari kelas satu sampai tiga, tidak ada pelajaran formal, baru kelas empat dia menjalani ujian," kata Wulan saat dihubungi, Selasa (29/10).

"Sekarang beban akademiknya tinggi, saya harus memasukkannya ke layanan bimbingan belajar. Kalau melihat materi ujian nasional, saya khawatir dia tidak bisa mengejar," ujarnya.


Wulan mengaku kini khawatir pada pernyataan Nadiem tentang orientasi pendidikan yang akan menyasar pasar tenaga kerja.

Dia cemas anaknya akan kembali menghadapi perubahan kurikulum dan hanya bakal dididik menjadi generasi yang terpatok pada pekerjaan formal.

"Apakah anak-anak memang akan diarahkan untuk bekerja secara formal? Kurikulum harus mengakomodasi kecerdesan setiap anak yang berbeda, bahwa matematika bukan untuk setiap orang."

"Bagaimana anak yang berbakat dalam bidang seni? Saya khawatir mimpi mereka akan dimatikan kurikulum yang berpatokan pada kerja," kata Wulan.

Dalam sejumlah kesempatan dalam awal kinerjanya akhir Oktober ini, Nadiem menyebut dua fokus kinerjanya ke depan, salah satunya penyelarasan kurikulum untuk mempersiapkan peserta didik menghadapi dunia kerja.

Fokusnya yang lain adalah penerapan teknologi untuk memperkuat soft skill peserta didik.

Namun anggota Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah, Itje Chodijah, menilai kurikulum tak perlu diubah untuk membentuk angkatan kerja yang andal. Menurutnya, secara konsep dan filosofis K13 sudah memuat visi tersebut.

"K13 sebenarnya sudah mengarah ke sana, yang perlu dipikirkan adalah bagaimana guru mampu menerapkannya secara efektif di kelas sehingga siswa terdampak," kata Itje via telepon.

"Sebelumnya ini dilakukan pada tahap yang sangat teknis. Kalau dunia kerja butuh tukang patri, sekolah siapkan tukang patri."

"Dunia kerja butuh orang yang memiliki soft skill dan kemampuan berpikir kritis. Ini yang harus digarap dalam jenjang pendidikan apapun," ucapnya.

Kalaupun perubahan kurikulum nantinya bakal diterapkan, Ketua Forum Guru Independen Indonesia, Tetty Sulastri, menilai pemberlakukannya hanya untuk sekolah menengah kejuruan (SMK).

Sejak awal pembentukannya, kata Tetty, hanya SMK yang diharapkan meluluskan peserta didik yang siap kerja tanpa perlu melalui jenjang universitas

"Kurikulum SMA kan memang tidak mengarah ke sana, apakah harus diubah kurikulumnya? Apakah anak SMA yang masih harus melaju ke pendidikan tinggi harus sudah dikenalkan ke dunia kerja?" ujar Tetty.

Sembilan hari usai pelantikannya, Nadiem urung mengumumkan langkah yang akan diambilnya untuk dunia pendidikan. Selama 100 hari kerja pertamanya, ia berencana menyaring masukan dari setiap pihak yang berkepentingan.

Bagaimanapun, kebijakan pendidikan yang bakal diambil Nadiem diklaim tak bakal berbeda jauh dengan pendahulunya, Muhadjir Effendy.

Deputi Pendidikan dan Agama di Kementerian Koordinasi Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Agus Sartono, menyebut perbaikan kualitas tenaga kerja di lembaga pendidikan merujuk ke SMK.

Badan Pusat Statistik mencatat, dari total 6,8 juta pengangguran per Februari 2018, mayoritas di antaranya adalah lulusan SMK.

"Ketidaksesuaian lulusan SMK dan dunia kerja didasarkan pada kesempatan magang yang kurang," ujar Agus.

"Kunci supaya sesuai, mereka tidak hanya diajari teori tapi kesempatan mengetahui kenyataan di dunia kerja."

"Kurikulumnya juga dibenahi oleh pengguna lulusan dan kementerian. Anak-anak dididik, lalu magang. Tanpa magang, mereka akan gamang saat bekerja," tuturnya.

Agus berkata, rencana jangka panjang pemerintah adalah menyederhanakan kurikulum SMK. Selain itu, dalam lima tahun ke depan sekitar 5.000 SMK ditargetkan terlibat dalam program magang yang digagas pemerintah dan dunia usaha.

"SMK belum jadi pilihan utama karena akses magang kurang sehingga banyak lulusan menganggur. Akhirnya muncul lulusan SMK sulit mendapatkan pekerjaan."

"Lingkaran setan seperti itu harus diperbaiki. supaya lambat laun orang tidak mengejar gelar tapi peluang pekerjaan. Tujuan akhir sekolah dan kuliah adalah mendapat pekerjaan, bukan sekedar gelar," kata Agus.

Pada tahun 2020, Kemendikbud akan mendapat anggaran sebesar Rp35,7 triliun. Tak cuma soal kurikulum, para praktisi pendidikan menilai Nadiem perlu menilik soal keterjangkauan pendidikan hingga kualitas dan kesejahteraan guru.

Sumber: 

Minggu, 01 September 2019

Puldapia Expo Suguhkan 50 Sekolah Islam Berorientasi Global di Muslim Lifestyle Festival

Puldapia Expo Suguhkan 50 Sekolah Islam Berorientasi Global di Muslim Lifestyle Festival


10Berita, JAKARTA–Perkumpulan Lembaga Dakwah Islam Indonesia (Puldapia ) berkolaborasi dengan Perkumpulan Alumni Al Irsyad menghadirkan Islamic Education Fair bertajuk “Puldapia Expo” di area Muslim Lifestyle Festival 2019. Menampilkan lebih dari 50 sekolah berbasis Islam mulai dari tingkat SMP, SMA, boarding school, pondok pesantren, dan sekolah tahfiz. Yayasan Cahaya Papua yang berkonsentrasi pada pendidikan di Papua juga hadir.
“Dalam PULDAPIA Expo ini, kami ingin menyosialisasikan pondok-pondok pesantren yang membuka fakultas yang pada umumnya ada di Pendidikan Tinggi negeri, seperti kedokteran. Salah satunya, Pondok Nuraidah yang berlokasi di Bogor, didirikan oleh seorang dokter yang fokusnya melahirkan santri-santri dokter. Saat ini Pondok Nuraidah baru khusus akhwat. Insya Allah, akan dikembangkan terus,” papar Zuhdi Efianto, Ketua Puldapia Expo, Sabtu (31/8/2019).

Lebih lanjut, Zuhdi mengatakan, lembaga pendidikan yang dihadirkan lebih berorientasi pada pendidikan tinggi ke Arab Saudi yaitu Universitas Islam Madinah, salah satu universitas favorit yang diincar lulusan pesantren.
Dalam kesempatan tersebut, dihadirkan pula talkshow bertajuk Kiat Masuk Universitas Madinah dengan mengundang narasumber langsung guru besar Universitas Islam Madinah, Syaikh Hatim Al Harby dan serta ketua tim seleksi penerimaan mahasiswa yang diketuai oleh Syaikh Abdullah An Nakhor. Talkshow berlangsung pada hari Sabtu (31/8/2019) di Hall Cendrawasih, Jakarta Convention Centre.

Foto: Istimewa
Universitas Islam Madinah berdiri sejak 6 September 1961 merupakan sebuah perguruan tinggi negeri di Arab Saudi di bawah Kementerian Pendidikan yang banyak diidamkan penuntut ilmu syari dari penjuru dunia. Selain karena fasktor letak di kota Madinah yang notabene sarat sejarah di zaman Rosulullah dan tempat berdirinya masjid terbesar di dunia, Masjid Nabawi, juga mendapatkan dukungan penuh dari Pemerintah Kerajaan Arab Saudi.
Tiap mahasiswa yang menuntut ilmu diberikan beasiswa full. Sehingga mereka tidak dipusingkan lagi dengan biaya hidup selama menuntut ilmu, sepenuhnya ditanggung pemerintah termasuk penginapan, fasilitas layanan kesehatan, transportasi harian, uang tunjangan buku, transportasi pesawat PP bahkan uang saku. Dan, bagi mahasiswa yang berprestasi, diberikan hadiah istimewa.
Adapun untuk jenjang pendidikan, terdapat program Ma’had Lughoh (kelas persiapan bahasa), diploma, bachelor (S1), master (S2), doctoral (S3) yang terdiri dari Fakultas Al Quran, Hadist, Bahasa Arab, Syariah serta Dakwah dan Ushuluddin. Selain itu terdapat juga Fakultas Umum seperti Fakultas Teknik, Sains, Komputer dan Sistem Informatika yang menggunakan Bahasa Inggris sebagai pengantarya. Namun sejak program ini dibuka dalam 10 tahun terakhir, jumlah mahasiswanya belum begitu banyak.
Karena itu, gelaran Muslim Lifestyle Festival menjadi suatu wahana untuk memfasilitasi pelajar yang ingin melanjutkan pendidikan tinggi di Universitas Islam Madinah, sekaligus memperkenalkan sejumlah pesantren yang berafiliasi pada Universitas Islam Madinah.

Pesantren Moderen Siap Cetak Lulusan Yang Berdaya Saing Global

Berdasarkan data dari Kementerian Agama, jumlah pesantren di seluruh Indonesia pada 2005 berjumlah 14.798 dengan santri sebanyak 3.464.334 orang. Pada 2016 presentasenya meningkat hampir 100%, yakni mencapai 28.194 pesantren dengan jumlah santri sebanyak 4.290.626 orang.
BACA JUGA: Muslim Life Fest Diharapkan Beri Edukasi Pengusaha Muslim Bermuamalah Sesuai Tuntunan Al-Quran
Ketua Puldapia Expo, Zuhdi Efianto menyoroti, dunia pendidikan Islam di tanah air tengah berbenah dan beradaptasi terhadap dinamika kebutuhan masyarakat yang berubah cepat. Integrasi kurikulum yang mengedepankan khasanah budaya nusantara dan dan global sudah seharusnya dilakukan.
Di sinilah Puldapia Expo hadir untuk menunjukkan kepada pengunjung dan masyarakat pada umumnya bahwa, wajah pesantren dan pendidikan Islam di Indonesia sudah semakin dinamis. Menepis pandangan masyarakat yang selama ini tidak sedikit yang masih menilai bahwa lembaga pendidikan Islam hanya belajar agama saja sehingga membatasi cita-cita.
Padahal justru dengan menyekolahkan anak ke lembaga pendidikan Islam memiliki nilai tambah tersendiri yaitu memiliki pemahaman agama yang baik, liner dengan akhlak terpuji serta aktualisasi dalam menjalani profesi di bidangnya masing-masing.
Indonesia Muslim Lifestyle Festival berkonsep Business to Custommer (B to C) dan Business to Bussines (B to B) yang komprehensif langsung menyentuh segala aspek kehidupan muslim. “Kami berharap insya Allah Indonesia Muslim Lifefest dapat menjadi ajang berbagai lini bisnis syariah untuk saling berjejaring dalam memajukan industri syariah di Indonesia,” ungkap Direktur Lima Event, Deddy Andu.
Pameran ini berlangsung hingga Ahad (1/9/2019). Tiket masuk dikenakan sebesar Rp 25 ribu, pengunjung sudah bisa menikmati berbagai diskusi bisnis, kajian, dan mengikuti berbagai lomba. Pameran berlangsung mulai pukul 09:00 sampai 21:00 WIB. []

Sumber: islampos

Kamis, 25 Juli 2019

Jumlah Mata Pelajaran Harus Dikurangi

Jumlah Mata Pelajaran Harus Dikurangi

10Berita,Jakarta- Pemerintah wajib memberikan ruang kreasi yang seluas-luasnya bagi tumbuh kembang anak sebagai generasi harapan bangsa. Salah satunya dengan memperhatikan pola pendidikan di sekolah yang kini dinilai terlalu memberatkan peserta didik dengan banyaknya jumlah mata pelajaran sehingga membatasi ruang ekspresi anak.
"Agar anak tumbuh dengan kegembiraan, keceriaan, keriangan, tetapi tidak kalah penting adalah dia juga mempersiapkan diri untuk menjadi seseorang di kemudian hari," kata Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung di Jakarta, Selasa (23/7).
Berkaitan dengan momentum Hari Anak Nasional kemarin, ia berharap ke depan pemerintah membuat kebijakan agar mata pelajaran tidak terlalu banyak (overload). Pemerintah harus memikirkan bahwa anak harus berkembang sesuai dengan kebutuhannya.
"Seharusnya kita semua belajar bahwa mata pelajaran yang berlebihan tidak membuat anak menjadi semakin pandai, tetapi menjadi beban akhirnya menjadi stres. Sehingga dengan demikian, pemerintah harus mengubah pola pendidikan, kemudian juga keluarga harus menyesuaikan," ujarnya.
Menurutnya, anak harus diberikan ruang untuk berkreasi sebanyak mungkin dan harus dipersiapkan untuk beradaptasi terhadap perubahan zaman seperti saat ini. Meski tiap keluarga mempunyai pendekatan berbeda-beda, secara umum harus ada persamaan yakni Indonesia terus bergerak menuju negara besar di masa mendatang.
"Mengenal lingkungan bahwa Indonesia yang multietnik, multikultur, dan berbeda agama, berbeda bahasa, yang kita diikat dalam ideologi Pancasila itu juga menjadi penting. Tetapi dari semua itu, anak harus betul-betul diberikan ruang yang cukup untuk mengenal keluarganya, agamanya, pendidikannya, dan yang tidak kalah penting adalah teknologi itu jangan kemudian menjadi persoalan bagi anak tersebut," kata Pramono.
Pengamat Pendidikan Indra Charismiadji mengatakan, pemerintah bisa saja menghapus atau mengurangi mata pelajaran tertentu, namun hingga kini tidak seorang pun berani bertindak termasuk Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Jika ada pengurangan mata pelajaran, secara langsung akan mengurangi tenaga pengajar. Apalagi saat ini guru mendapat tunjangan berdasarkan jam mengajar, sertifikasinya juga berdasarkan mata pelajaran.
"Sekarang kalau ada yang dihilangkan, misalnya seperti di Australia mata pelajaran sejarah dihapuskan, terus apa yang terjadi dengan guru sejarah? Apa tidak pada demo, karena mereka tidak bisa mengajar lagi karena mereka tidak otomatis bisa mengajar ke bidang lain?" ujarnya.
Ia berharap Presiden Joko Widodo kelak bisa mengambil keputusan mengurangi jumlah mata pelajaran tertentu jika ingin melihat Indonesia memiliki generasi cemerlang sebagaimana negara-negara maju. "Di negara lain yang kualitas pendidikannya lebih bagus dari kita (mata pelajarannya) tidak sebanyak kita kok. Artinya desainnya itu tidak usah banyak-banyak, tapi dalam. Seperti kita sekarang, banyak tapi tidak ada yang nyangkut."
Sumber: harnas

Rabu, 24 Juli 2019

Hanya 3 PTN di Indonesia Masuk Daya Saing Dunia

Hanya 3 PTN di Indonesia Masuk Daya Saing Dunia

Dari 4.700 perguruan tinggi yanga ada di Indonesia , hanya tiga PTN yang masuk daya saing dunia.
Menristekdikti Mohamad Nasir. Foto: Humas Kemenristekdikti
10BeritaJAKARTA - Menristekdikti Mohamad Nasir mengaku prihatin dengan kondisi perguruan tinggi di Indonesia. Dari 4.700 perguruan tinggi, yang masuk daya saing dunia hanya tiga, yaitu Universitas Indonesia (UI), Universitas Gadjah Mada (UGM), dan Institut Teknologi Bandung (ITB).
Itu sebabnya, wacana mendatangkan rektor dan dosen asing yang sempat mencuat di 2016, kini dimunculkan lagi.
"Ngeri sekali Indonesia itu. Indonesia bangga di dalam negeri sendiri tapi tidak punya daya saing di luar negeri," kata Menteri Nasir, Senin (22/7).
Melihat kondisi itu, lanjut Nasir, dia menawarkan mengundang rektor dari luar negeri untuk jadi pimpinan perguruan tinggi di Indonesia.
"Apa yang terjadi saat itu (tahun 2016)? Saya di-bully habis-habisan. Para rektor protes, dianggap bangsa inlander," ucapnya.
Dia mencontohkan, Singapura maju perguruan tingginya karena rektornya dari luar negeri. Taiwan dan Tiongkok juga maju karena rektor luar negeri.
Bahkan Arab Saudi yang saat itu ranking 800 saja tidak masuk, sekarang naik drastis. Ini setelah rektornya didatangkan dari Amerika dan dosennya 40 persen dari Amerika maupun Eropa
"Sekarang Arab Saudi masuk ranking 189 dunia. Ini yang menjadi tantangan kita," ucapnya.
Dia mengungkapkan, di 2020, presiden mencanangkan kembali rektor dari perguruan tinggi asing. Untuk menindaklanjutinya, Kemenristekdikti akan melakukab mapping.
"Saya akan lihat lagi aturan yang tidak mendukung, saya akan cabut. Peraturan pemerintah juga akan disederhanakan supaya memberikan kesempatan bagaimana kompetisi rektor dari luar negeri," terangnya.
Mengenai pendanaan rektor asing, menurut Nasir, sudah bicara dengan menteri keuangan. Budgetnya akan dari pemerintah pusat (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan) agar tidak mengganggu pendanaan perguruan tinggi. (esy/jpnn)
Sumber: JPNN

Jumat, 12 Juli 2019

Pendaftaran Beasiswa LPDP Tahap 2 Dibuka Hari Ini, Yuk Cek Syaratnya

Pendaftaran Beasiswa LPDP Tahap 2 Dibuka Hari Ini, Yuk Cek Syaratnya



10Berita - Kabar baik nih bagi kamu yang sedang mengincar beasiswa!
Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) kembali membuka Program Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI) LPDP Tahun 2019 untuk tahap ke-2.
Jadi buat kamu yang kemarin belum sempat daftar, jangan sampai kelewat lagi ya.
Pendaftaran Beasiswa LPDP Tahun 2019 periode 2 dimulai dari 1 Juli 2019 sampai 18 Desember 2019.
Pendaftaran gelombang 2 akan dimulai hari ini (1/7/2019) dan akan berakhir pada 10 September 2019.
BPI terdiri dari beberapa jenis beasiswa, salah satunya adalah Beasiswa Reguler Program Magister dan Doktoral.
Selain syarat umum, setidaknya ada 7 syarat khusus yang harus dipenuhi calon penerima beasiswa LPDP tahun ini. Apa saja?
Lembaga Pengelola Dana Pendidikan ( LPDP) kembali membuka Program Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI) LPDP Tahun 2019 untuk tahap ke-2.
Pendaftaran Beasiswa LPDP Tahun 2019 periode 2 dimulai dari 1 Juli 2019 sampai 18 Desember 2019. Pendaftaran gelombang 2 akan dimulai hari ini (1/7/2019) dan akan berakhir pada 10 September 2019.
BPI terdiri dari beberapa jenis beasiswa, salah satunya adalah Beasiswa Reguler Program Magister dan Doktoral. Apa saja cakupan beasiswa dan persyaratan yang harus dipenuhi?
Cakupan beasiswa
1. Biaya pendidikan:
Dana Pendaftaran
Dana SPP
Dana Tunjangan Buku
Dana Bantuan Penelitian Tesis/Disertasi
Dana Bantuan Seminar Internasional
Dana Bantuan Publikasi Jurnal Internasional
2. Biaya pendukung:
Dana Transportasi
Dana Aplikasi Visa/Residence Permit
Dana Asuransi Kesehatan
Dana Hidup Bulanan
Dana Kedatangan
Dana Tunjangan keluarga (Khusus Doktoral)
Dana Keadaan Darurat
Persyaratan
1. Warga Negara Indonesia.
2. Telah menyelesaikan studi program diploma empat (D4) atau sarjana (S1), atau program magister (S2) dari perguruan tinggi terakreditasi nasional, kedinasan, atau perguruan tinggi luar negeri yang diakui Kemenristekdikti.
3. Tidak sedang (on going) atau telah menempuh studi degree atau non degreeprogram magister ataupun doktoral di perguruan tinggi dalam negeri atau luar negeri.
4. Melampirkan surat izin mengikuti seleksi dari unit yang membidangi sumber daya manusia bagi yang sedang bekerja.
5. Melampirkan Surat Keterangan sehat yang masa berlakunya paling lama 6 (enam) bulan terhitung dari tanggal diterbitkan sampai tanggal penutupan pendaftaran, terdiri dari keterangan berikut:
Surat Keterangan sehat jasmani yang dikeluarkan dokter Rumah Sakit/Puskesmas/Klinik.
Surat Keterangan bebas narkoba yang dikeluarkan dokter Rumah Sakit/Puskesmas/Klinik/Badan/Lembaga yang diberikan
kewenangan untuk pengujian zat narkoba.
Surat Keterangan bebas TBC yang dikeluarkan dokter dari Rumah Sakit/Puskesmas/Klinik, khusus untuk pendaftar dengan tujuan perguruan tinggi luar negeri.
6. Melampirkan surat rekomendasi dari pimpinan, tokoh atau pakar di bidangnya.
7. Memilih program studi dan perguruan tinggi sesuai ketentuan LPDP.
8. Memiliki Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) sesuai ketentuan ditetapkan persyaratan khusus pendaftaran beasiswa.
9. Memenuhi persyaratan Bahasa sesuai dengan ketentuan ditetapkan persyaratan khusus pendaftaran beasiswa dan wajib melampirkan salinan ijazah sebagai pengganti persyaratan bahasa dengan masa berlaku 2 (dua) tahun sejak ijazah diterbitkan.
10. Pendaftar program magister dan doktoral luar negeri yang negara tujuan studinya tidak berbasis Bahasa Inggris harus mengikuti persyaratan kemampuan bahasa yang berlaku di negara perguruan tinggi tujuan atau sesuai daftar persyaratan minimal kompetensi bahasa asing.
11. Beasiswa hanya diperuntukkan untuk kelas reguler dan tidak diperuntukkan untuk kelas-kelas sebagai berikut: Kelas Eksekutif, Kelas Khusus, Kelas Karyawan, Kelas Jarak Jauh, Kelas yang diselenggarakan bukan di perguruan tinggi induk, Kelas Internasional khusus Tujuan Dalam Negeri, atau Kelas yang diselenggarakan di lebih dari 1 negara perguruan tinggi.
12. Melampirkan rencana studi bagi program magister berdasarkan silabus/kurikulum program studi tujuan.
13. Menulis proposal studi baik pendaftar jenjang pendidikan magister maupun doktoral.
14. Melampirkan Proposal Penelitian bagi pendaftar program doktoral.

Jadwal Pendaftaran Jalur Mandiri 10 PTN Paling Diminati bagi Tak Lolos SBMPTN, Cek Link di Sini!

Jadwal Pendaftaran Jalur Mandiri 10 PTN Paling Diminati bagi Tak Lolos SBMPTN, Cek Link di Sini!

Universitas Negeri Yogyakarta - Jadwal pendaftaran jalur mandiri 10 PTN paling diminati bagi yang tak lolos SBMPTN 2019, simak link-nya di sini!

Jadwal pendaftaran jalur mandiri 10 PTN paling diminati bagi yang tak lolos SBMPTN 2019, simak link-nya di sini!
10Berita - Berikut jadwal pendaftaran jalur mandiri di 10 PTN paling diminati bagi peserta SBMPTN 2019 yang belum lolos.
Pada Selasa (9/7/2019), Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) telah mengumumkan hasil SBMPTN 2019 melalui situs resminya sejak pukul 15.00 WIB.
Dalam konferensi pers yang digelar Kemenristekdikti bersama LTMPT, dijelaskan bahwa SBMPTN 2019 melibatkan 85 PTN di Indonesia dengan total daya tampung sebanyak 181.465 kursi.
Dari 85 PTN tersebut, 10 di antaranya menjadi favorit peserta SBMPTN 2019.
Yakni, UB, UNS, UNDIP, UPI, UNNES, UNPAD, UNHAS, UNEJ, UNY, dan USU.
Dikutip Tribunnews dari Kompas.com, total peserta SBMPTN 2019 per 25 Juni 2019 telah mencapai angka 714.652.
Dari jumlah tersebut, total peserta SBMPTN 2019 yang lolos hanya sebanyak 168.742 atau sekitar 23,61 persen.
Berikut rincian total peserta lolos SBMPTN 2019 :
- Lulus SBMPTN dari Ujian Kelompok Saintek: 84.444 peserta atau 23,44 persen.

- Lulus SBMPTN dari Ujian Kelompok Soshum: 82.394 peserta atau 23,82 persen.
- Lulus SBMPTN dari Ujian Kelompok Campuran: 1.904 peserta atau 22,59 persen.
Sementara itu, 168.742 peserta lolos SBMPTN 2019 terdiri dari status reguler sebanyak 119.777 orang dan bidikmisi 48.965 orang.
Bagi peserta SBMPTN 2019 yang belum lolos, masih memiliki kesempatan untuk mendaftar melalui jalur mandiri atau Seleksi Mandiri Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SMMPTN).
Simak jadwal pendaftaran jalur mandiri di 10 PTN paling diminati peserta SBMPTN 2019 :
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Finalisasi pendaftaran SMUB 2019 : 24 Juni - 11 Juli
Pengisian data awal dan pembayaran pendaftaran SMUB 2019 : 24 Juni - 10 Juli
Ujian SMUB 2019 : 15 Juli
Pengumuman hasil SMUB 2019 : 20 Juli

Pemberkasan online SMUB 2019 : 21 - 26 Juli
Informasi lebih lanjut klik di sini.
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
Pendaftaran SM 2019 : 2 - 12 Juli
Tes SM 2019 : 21 Juli
Pengumuman hasil SM 2019 : 31 Juli
Informasi lebih lanjut klik di sini.
UNIVERSITAS DIPONEGORO
Pengambilan billkey / PIN : 9 Mei - 11 Juli
Ujian / Tes seleksi : 20 Juli

Pengumuman hasil : 29 Juli
Informasi lebih lanjut klik di sini.
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Pendaftaran : 17 Juni - 14 Juli
Pembayaran pendaftaran : 15 Juli
Pengisian biodata online : 17 Juni - 15 Juli
Pencetakan kartu peserta : 17 Juli
Jadwal tes (masing-masing prodi berbeda) : Klik di sini
Pengumuman hasil : akhir Juli
Informasi lebih lanjut klik di sini.
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
Pendaftaran : 20 Mei - 16 Juli
Ujian tulis : 21 Juli
Ujian keterampilan (prodi Seni dan Olahraga) : 22 Juli
Pengumuman hasil : 30 Juli
Informasi lebih lanjut klik di sini.
UNIVERSITAS PADJAJARAN
Pendaftaran : 17 - 30 Juni
Ujian MAT : 13 Juli
Alternatif jadwal ujian MAT : 8 - 12 Juli di Gedung Grha Kandaga Perpustakaan Pusat Unpad
Pengumuman hasil tahap I : 17 Juli
Seleksi tahap II (TOEFL - Like) : 22 Juli
Seleksi tahap II (wawancara dan tes khusus) :23 Juli
Pengumuman hasil tahap II : 26 Juli
Informasi lebih lanjut klik di sini.
UNIVERSITAS HASANUDDIN
Pendaftaran dan pembayaran : 1 - 16 Juli
Tes psikologi : 18 Juli
Tes wawancara : 19 Juli
Pengumuman hasil : 25 Juli
Informasi lebih lanjut klik di sini.
UNIVERSITAS JEMBER
Pendaftaran : 17 Juni - 11 Juli
Ujian : 15 - 21 Juli
Pengumuman hasil : 30 Juli pukul 13.00 WIB
Informasi lebih lanjut klik di sini.
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
Pendaftaran : 28 Juni - 24 Juli
Pendaftaran seleksi mandiri dengan skor UTBK SBMPTN : 17 Juni - 19 Juli
Ujian : 11, 18, dan 25 Juli
Informasi lebih lanjut klik di sini.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Pendaftaran online : 11 Juni - 17 Juli
Pembayaran : 11 Juni - 17 Juli
Cetak kartu peserta : 11 Juni - 17 Juli
Ujian tulis : 20 Juli
Pengumuman hasil : 27 Juli
Informasi lebih lanjut klik di sinii
Sumber: TRIBUNNEWS.COM

15 SMP Negeri Peraih Nilai UN Tertinggi 2019 secara Nasional

15 SMP Negeri Peraih Nilai UN Tertinggi 2019 secara Nasional


Artikel ini memberikan daftar 15 SMP Negeri yang berhasil meraih nilai UN tertinggi secara nasional di tahun 2019
--
10Berita,Squad , sudah mendapatkan nilai UN kamu? Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah mengumumkan hasil Ujian Nasional (UN) jenjang Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs)pada 28 Mei 2019. Ada kabar menggembirakan nih Squad dari UNBK 2019. Pelaksanaan UN diklaim telah menorehkan sejarah dengan ekspansi Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) hingga mencakup 83 persen peserta atau sebesar 3.581.169 yang berasal dari 43.833 sekolah.
Dikutip dari kompas.com, ada tujuh provinsi yang telah menyelenggarakan UNBK jenjang SMP 100 persen. Selain itu, ada 22 provinsi yang menyelenggarakan UNBK jenjang MTs 100 persen, sedangkan ujian paket B terselenggara UNBK 100 persen di 33 provinsi.
Secara umum, perluasan dari penyelenggaraan UNBK ini pun diiringi dengan kenaikan hasil UN dari sekolah-sekolah penyelenggara UNBK dibandingkan tahun 2018. Hal ini disampaikan oleh Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) seperti yang dilansir yang okezone.com, Totok Suprayitno. Beliau menjelaskan, terjadi kenaikan prestasi anak-anak dari tahun lalu ke UNBK tahun ini di semua jenis sekolah, baik itu SMP, MTs, negeri ataupun swasta. Kenaikan nilai tertinggi ada pada mata pelajaran Matematika.
UNBK SMP (Sumber: palapanews.com)

15 SMP Negeri Peraih Nilai UN Terbaik Nasional 2019

Squad, rerata nilai UN terdiri atas mata pelajaran bahasa Indonesia, bahasa Inggris, Matematika dan IPA. Penasaran SMP Negeri mana saja yang berhasil meraih nilai UN terbaik secara nasional? Yuk, lihat daftarnya.

  1. SMP Negeri 5 Yogyakarta

Total rerata UN: 95,26

  1. SMP Negeri 4 Pakem Yogyakarta

Total rerata UN: 94,22

  1. SMP Negeri 11 Jakarta

Total rerata UN: 93,78

  1. SMP Negeri 8 Yogyakarta

Total rerata UN: 93,61

  1. SMP Negeri 1 Surabaya

Total rerata UN: 93,52

  1. SMP Negeri 1 Godean Yogyakarta

Total rerata UN: 93,02

  1. SMP Negeri 255 DKI Jakarta

Total rerata UN: 92,06

  1. SMP Negeri 1 Magelang

Total rerata UN: 92,04

  1. SMP Negeri 1 Padang

Total rerata UN: 91,67

  1. SMP Negeri 1 Bantul Yogyakarta

Total rerata UN: 91,66

  1. SMP Negeri 1 Boyolali

Total rerata UN: 91,56

  1. SMP Negeri 1 Muntilan

Total rerata UN: 91,31

  1. SMP Negeri 2 Purworejo

Total rerata UN: 91,30

  1. SMP Negeri 2 Semarang

Total rerata UN: 90,95

  1. SMP Negeri 49 Jakarta

Total rerata UN: 90,57
Apakah ada nama sekolah di daerahmu atau sekolah tujuanmu? Berbicara soal sekolah tujuan, tahun ini pemerintah kembali memberlakukan sistem zonasi untuk Penerimaan Peserta Didik Baru atau PPDB 2019. Sistem zonasi ini dibuat karena disebabkan selama ini para siswa dan orang tua memburu sekolah ‘favorit’ sehingga anak-anak berprestasi dan mampu akan berkumpul dalam satu sekolah. Sementara, siswa yang dianggap kurang pintar dan tidak mampu akan berkumpul di sekolah ‘non-favorit’.
Sistem zonasi dalam PPDB 2019 merupakan upaya pemerintah untuk memeratakan kualitas pendidikan di berbagai daerah di Indonesia. Namun akibat banyaknya kritik dan masukan dari para siswa dan orang tua di berbagai daerah, peraturan kuota sistem zonasi pun akhirnya mengalami perubahan.
Kalau kamu, bagaimana pendapatmu tentang sistem zonasi di PPDB 2019 ini Squad? Jangan hanya mengejar sekolah ‘unggulan’, kamu pun tetap bisa unggul kok di mana pun kamu berada asal terus bekerja keras dan belajar. Mau lebih berprestasi di antara teman yang lain? Yuk, buat belajar jadi lebih mudah dan menyenangkan bersama ruangbelajar.
Sumber: 

Pengumuman SBMPTN 2019: Rerata Nilai Tertinggi di 10 PTN

Pengumuman SBMPTN 2019: Rerata Nilai Tertinggi di 10 PTN

Nilai rerata tertinggi di 10 PTN diketahui dari pengumuman SBMPTN 2019 yang diumumkan pada sore hari ini.
SBMPTN. Ilustrasi Foto: dok.JPG
10Berita, Pengumuman SBMPTN 2019 (seleksi bersama masuk perguruan tinggi negeri Tahun 2019) diumumkan hasilnya sore ini, pukul 15.00 wib, diketahui nilai rerata tertinggi di 10 PTN.
Ketua Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) Ravik Karsidi mengungkapkan, jumlah peserta yang dinyatakan lulus merupakan hasil seleksi dari pendaftar SBMPTN 2019 sebanyak 714.652 peserta.
"Dari yang lulus itu, terdiri dari beberapa kelompok peminatan program studi yaitu saintek dan soshum," kata Ravik di Jakarta, Selasa (9/7).
Dia menyebutkan ada 10 PTN dengan peminat terbanyak prodi Saintek:
1. Universitas Brawijaya (33.987);
2. Universitas Hasanuddin (29.216); 3. Universitas Diponegoro (28.825); 4. Universitas Sebelas
Maret (24.293);
5. Universitas Jember (23.399);
6. Universitas Sriwijaya (21.447);
7. Universitas Sumatera Utara (21.348);
8. Universitas Gadjah Mada (20.640);
9. Universitas Padjadjaran (20.291);
10. Universitas Andalas (19.891).
Sedangkan 10 PTN dengan nilai rerata diterima tertinggi (Saintek):
1. Institut Teknologi Bandung (689,75);
2. Universitas Indonesia (679,96);
3. Universitas Gadjah Mada (659,06);
4. Institut Teknologi Sepuluh Nopember (653,13);
5. Universitas Padjadjaran (634,06);
6. Universitas Diponegoro (633,25);
7. Universitas Airlangga (632,05)
8. Institut Pertanian Bogor (627,98);
9. Universitas Sebelas Maret (626,90)
10. Universitas Pembangunan Nasionan “Veteran” Jakarta (621,61). (esy/jpnn)

Sumber: 

Kamis, 11 Juli 2019

5 Universitas Swasta Pilihan Jika Tak Lulus SBMPTN 2019

5 Universitas Swasta Pilihan Jika Tak Lulus SBMPTN 2019

Banyak universitas swasta yang memiliki kualitas tak kalah baik dengan perguruan tinggi negeri.
Ilustrasi (Foto: robarmstrong2/Pixabay)
10Berita, Hasil Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2019 telah diumumkan. Pada pengumuman SMBPTN 2019, ada peserta yang dinyatakan lulus dan ada yang harus gagal.

Hanya sebanyak 148.066 peserta yang dinyatakan lulus dari 714.652 pendaftar di SBMPTN. Namun, jangan berkecil hati. Selain universitas negeri, terdapat pilihan berkuliah di universitas swasta. Negeri dan swasta hanya berbeda soal pengelolaan dan kepemilikan saja.

Ada banyak universitas swasta yang memiliki kualitas tak kalah baik dengan perguruan tinggi negeri. Berikut lima universitas swasta terbaik berdasarkan pemeringkatan dari Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) yang dapat dipilih untuk melanjutkan perkuliahan jika nama tak muncul dalam daftar peserta lulus pengumuman SBMPTN 2019.

1. Universitas Islam Indonesia(UII)
UII merupakan perguruan tinggi swasta terbaik versi Kemenristekdikti pada 2018 atau peringkat ke-29 perguruan tinggi terbaik di Indonesia. Universitas yang terletak di Yogyakarta ini sudah berdiri sejak 1945.

UII memiliki program diploma (D3), sarjana (S1), magister (S2), doktor (S3), dan profesi. Tersedia ragam pilihan program studi dari ilmu sosial, ekonomi, hukum, agama, sains, dan teknik. UII membuka pendaftaran melalui penerimaan mahasiswa baru yang digelar pada 26 Juni-10 Juli 2019.

2. Universitas Atma Jaya
Menyusul UII, Universitas Atma Jaya Jakarta merupakan perguruan tinggi swasta terbaik kedua dan peringkat ke-30 di Indonesia.

Universitas Atma Jaya Jakarta menyediakan pendidikan program sarjana dengan program studi yang tersebar Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Fakultas Ilmu Administrasi Bisnis dan Ilmu Komunikasi, Fakultas Pendidikan dan Bahasa, Fakultas Teknik, Fakultas Hukum, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Fakultas Psikologi, dan Fakultas Teknobiologi.

Universitas Atma Jaya Jakarta membuka pendaftaran mahasiswa baru dari 24 Juni-12 Juli 2019.

Selain Universitas Atma Jaya Jakarta, Universitas Atma Jaya Yogyakarta juga masuk dalam jajaran perguruan swasta terbaik di Indonesia. Universitas Atma Jaya Yogyakarta berada di peringkat keempat universitas swasta terbaik di Indonesia. Universitas ini membuka pendaftaran dari 2-19 Juli 2019.

3. Universitas Telkom
Universitas Telkom yang terletak di Bandung ini menempati peringkat tiga universitas swasta terbaik di Indonesia. Universitas Telkom menyediakan program studi yang terdapat di Fakultas Teknik Elektro, Fakultas Teknik Informatika, Fakultas Rekayasa Industri, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Fakultas Komunikasi dan Bisnis, Fakultas Industri Kreatif, dan Fakultas Ilmu Terapan.

Universitas Telkom sudah mendapatkan akreditasi A dari BAN-PT. Sebanyak 70 persen program studi juga sudah terakreditasi A.

4. Universitas Katolik Parahyangan (Unpar)
Unpar merupakan universitas swasta peringkat kelima terbaik di Indonesia dan perguruan tinggi berperingkat ke-35 di Indonesia. Unpar memiliki rentang program studi yang tersebar dari ilmu-ilmu ekonomi, sosial, hukum, hingga ilmu-ilmu teknik dengan mayoritas akreditasi A.

Unpar menerima mahasiswa baru melalui ujian saringan masuk dari 8 Mei hingga 10 Juli 2019.

5. Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).
UMM menempati posisi universitas swasta terbaik keenam dan perguruan tinggi urutan ke-35 di Indonesia. UMM menawarkan beragam program studi di Fakultas Agama Islam, Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Hukum, Ekonomi dan Bisnis, Psikologi, Pertanian-Peternakan, Teknik, Kedokteran, dan Ilmu Kesehatan.

Mengekor Universitas Muhammadiyah Malang, Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) berada di peringkat ketujuh perguruan tinggi swasta terbaik di Indonesia.


Sumber: UCnews