OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.
Tampilkan postingan dengan label SAVE ROHINGYA. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label SAVE ROHINGYA. Tampilkan semua postingan

Minggu, 17 September 2017

2.000 Ton Beras untuk Rohingya, tak Sekadar Narasi

2.000 Ton Beras untuk Rohingya, tak Sekadar Narasi

10Besar, JAKARTA -- Sejak pagi, iring-iringan kontainer masuk menembus jalan tak begitu lebar, penghubung antara jalur Pantura Gresik menuju Kabupaten Bojonegoro Jawa Timur dan Kabupaten Blora Jawa Tengah. Truk kontainer itu berjumlah puluhan, mengekor beriring mengejar waktu sebelum kesibukan warga Bojonegoro dan Blora memulai pagi akhir pekannya.

Dikutip dari laman resmi Aksi Cepat Tanggap (ACT), tujuan akhir iring-iringan kontainer itu mengarah ke Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora. Terhitung sejak Sabtu (16/9), ada tumpukan karung-karung beras yang terparkir di beberapa gudang yang berbeda di Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora. Dari beberapa gudang beras itu, jika ditotal ada dua ribu ton beras yang siap diangkut ke dalam kontainer.

Dari kontainer, nantinya dua ribu ton beras itu bakal dibawa menuju Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Lantas diangkut ke atas kapal, dan berlayar dengan bendera Indonesia atas nama Bangsa Indonesia. Menuju ke Bangladesh, untuk ratusan ribu pengungsi Rohingya.

Selama beberapa pekan lalu, Kecamatan Cepu sekali lagi mendapatkan amanah spesial untuk menyiapkan beras-beras terbaik. ACT menyiapkan tak kurang dari dua ribu ton beras secara bertahap, lalu dikemas dan dikirim sesegera mungkin menuju Bangladesh, titik utama pengungsian Rohingya terbesar.

Dari Lumbung Pangan Masyarakat (LPM) milik ACT di Desa Jipang, Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, ribuan ton beras disiapkan dengan waktu yang luar biasa singkat. Panen disegerakan, beras diolah, dan dibersihkan di mesin-mesin penggiling beras raksasa di dalam LPM.

Sumber : Republika

Aksi Bela Rohingya, Pemuda Muhmamadiyah: Mencibir Pasti Tak Punya Ukhuwah Islamiyah

Aksi Bela Rohingya, Pemuda Muhmamadiyah: Mencibir Pasti Tak Punya Ukhuwah Islamiyah

10Berita, Jakarta – Ketua PP Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak menyebut orang yang menghina s

emangat kemanusiaan terhadap Rohingya tak punya semangat keberadaban.

Dahnil mengatakan Aksi Bela Rohingya bukan sekadar memaknai ukhwah islamiyah saja. “Tapi kita sedang memaknai kegembiraan kemanusiaan yang sedang dirampas dan dirampok,” kataanya saat berorasi di Bundaran Patung Kuda, Jakarta Pusat, Sabtu (16/09).

Menurutnya, saat melakukan aksi kemanusiaan untuk Rohingya akan ada pihak-pihak yang mencibir. Dia pun mengimbau agar tak berkecil hati menghadapi situasi itu.

“Karena orang-orang yang mencibir semangat kemanusiaan itu, sejatinya pasti tidak punya semangat keberadaban,” imbuhnya. Pernyataan Dahnil tersebut segera disambut seruan massa, “Betul.”

“Ketika mencibir ukhuawah islamiyah pastilah dia tak punyaukhuwah islamiyah,” sambuh Dahnil.

Ketua PP Pemuda Muhammadiyah itu pun mengajak semua peserta aksi untuk bersatu. Persatuan dibutuhkan dalam membantu etnis muslim Rohingya yang mengalami pembantaian dan pembersihan etnis di Myanmar.

Reporter: Julian
Ediotor: Imam S.

Sumber: Kiblat.


Gadis Kecil Rohingya di Aksi 169: Selamatkan Saudara Kami di Myanmar

Gadis Kecil Rohingya di Aksi 169: Selamatkan Saudara Kami di Myanmar

10Berita, Jakarta – Nur Hasna, 7 tahun, gadis kecil dari etnis Muslim Rohingya membacakan surat harapan di hadapan para peserta Aksi Bela Rohingya 169.

Dengan mengenakan kerudung putih, ia berdiri bersama gadis kecil Rohingya lain, Saifah di panggung yang berada di area Patung Kuda, Jakarta Pusat, Sabtu (16/09).

Dalam suratnya, Hasna berharap kepada pemerintah dan rakyat Indonesia untuk membantu saudara-saudara Muslim Rohingya yang masih merasakan kekejaman di Myanmar.

“Saya meminta tolong kepada pemerintah Indonesia dan rakyat Indonesia, selamatkan saudara-saudara kami yang dibunuh, dibakar, dipotong, ditembak, diperkosa oleh tentara Myanmar yang kejam dan biadab,” ungkapnya.

Ketika Hasna mambacakan surat tersebut, sejumlah peserta Aksi Bela Rohingya tak kuasa menahan air mata. Bagaimana tidak, gadis kecil itu dengan polosnya mengetuk rasa iba dari bangsa Indonesia yang mayoritas Muslim.

“Ya Allah, selamatkanlah Rohingya,” ucapnya yang langsung diamini oleh peserta aksi. “Aaamiiin.”

Tak berbeda dari Hasna, Saifah, 8 tahun pun juga turut mengungkapkan harapannya. Ia menyebutkan sejumlah harapan kepada pemerintah Myanmar.

“Jangan keluarkan dari Arkhan Myanmar. Kami asli dari Arkhan. Jangan bakar keluarga kami, pemerintah Myanmar potong anak-anak, bakar anak-anak, dan lain-lain. Kita juga manusia, kita Rohingya juga berhak di bumi ini,” ujar gadis kecil yang bertahun-tahun tinggal di Indonesia itu.

Reporter: Julian
Editor: M. Rudy

Sumber: Kiblat.


Kenapa Aksi Kami Kalian Halangi?

Kenapa Aksi Kami Kalian Halangi?


Sungguh memilukan ketika membuka situs medsos bahwa salah satu aksi bela Masyarakat Rohingya ada yang dihadang aparat kepolisian, penyebabnya tidak jelas. Bahkan ada beberapa peserta yang rela sampai jalan kaki untuk sampai ketujuan.

Masya Allah dengan semangat juang mereka yang begitu tinggi seolah tidak ada rasa takut dalam diri mereka untuk berhenti dan balik kanan pulang ke rumah masing-masing.

Dalam benak ini ada rasa berkecambuk sebenarnya isu apa yang diberitakan kepada aparat negeri ini sehingga mereka begitu patuh menghalangi para peserta aksi dan tidak lupa mengadakan sweeping dadakan, selama ini setiap aksi yang disenggarakan umat muslim selalu berjalan lancar, aman, tertib apakah mungkin peserta aksi membawa panci yang gentar jadi kambing hitam beberapa pekan lalu.

Bukankah di negeri ini selalu menjungjung tinggi HAM yang jelas didalamnya ada hak untuk bersuara? 

Lalu kenapa hak kami malah dibungkam dan kenapa para penguasa di negeri ini begitu tenang. Padahal kalau kita tengok di  negeri Turki dan Chechnya bukan hanya rakyatnya yang turun k jalan bahkan kepala negaranya ikut menyuarakan  kecaman dan kutukan terhadap aksi genoksida kaum muslimin di Myanmar. Bahkan di negara- negara non muslim seperti Rusia, di kota Moskow juga tumpah ruah memenuhi jalan.

Lantas kenapa di negeri ini, negeri yang mayoritas penduduknya adalah Muslim. Kenapa suara kami dibungkam, kenapa kami tidak boleh mengekspresikan rasa solidaritas  kami terhadap saudara kami Muslim Rohingya dilarang dan dihalangi?

Wahai para penguasa, jangan halangi kami untuk menolong saudara kami. Saudara kami membutuhkan bantuan kami. Kebiadaban dan kekejian tentara Myanmar bukan hanya ilusi, bukankah kita punya deretan Prajurit-Prajurit Terbaik. Kirimkanlah pasukan dari prajuri-prajurit terbaikmu untuk menolong dan menghentikan genosida kepada Kaum Muslimin di Myanmar. [syahid/

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Sumber: voa-islam.com]

Allahu Akbar... Aksi Peduli Rohingya Diliput Jaringan Media Al Jazeera

Allahu Akbar... Aksi Peduli Rohingya Diliput Jaringan Media Al Jazeera


10Berita~Aksi Bela Muslim Rohingya yang digelar di Patung Kuda–Bundaran HI, Jakarta, rupanya menyita perhatian jaringan media internasional asal Qatar, Al Jazeera.

Tak tanggung-tanggung, Al Jazeera menyiarkan secara live dan dapat diakses melalui streaming oleh pengguna layanan internet di seluruh dunia.

Peserta pada aksi yang berlangsung Sabtu, 16 September 2017 kemarin datang dari berbagai elemen dan ormas, dan dihadiri beberapa tokoh politik Indonesia seperti Prabowo Subianto, Amien Rais dan Mardani Ali Sera.

Miris memang mengetahui bahwa jarigan media asing sekelas Al Jazeera meliput aksi umat muslim Jakarta dalam membela Rohingya sementara media televisi lokal justru melempem.

Namun publik sudah maklum. Media televisi lokal Indonesia memang minim keberpihakan pada kaum muslim. Sehingga aksi akbar seperti kemarin pun tak memperoleh slot khusus pemberitaan, apalagi disiarkan secara langsung.

Sumber: Portal Islam

Ibu Negara Turki Menulis Surat Kepada Para Istri Pemimpin Dunia untuk Bersama Membantu Muslim Rohingya

Ibu Negara Turki Menulis Surat Kepada Para Istri Pemimpin Dunia untuk Bersama Membantu Muslim Rohingya


10Berita~ Ibu Negara (First Lady) Turki Emine Erdogan mendesak rekan-rekannya para istri kepala negara di dunia untuk bekerja sama menekan masyarakat internasional untuk bertindak dalam menghadapi pelanggaran terhadap Muslim Rohingya.

Hal itu diungkapkan dalam sebuah surat yang dikirim oleh istri Presiden Turki, pada hari Sabtu (16/9/2017), menyusul kunjungannya baru-baru ini untuk melihat kondisi pengungsi Rohingya di Bangladesh.

Emine Erdogan, didampingi oleh pejabat tinggi Turki dan kepala badan bantuan, mengunjungi langsung kamp pengungsi Rohingya di distrik Cox's Bazar di selatan Bangladesh pada 7 September lalu dan membagikan bantuan, sambil menggali informasi langsung dari pengungsi dan pihak berwenang kamp pengungsian.

Dalam suratnya yang ditujukan kepada para Ibu Negara di dunia, Emine Erdogan memulai dengan mengatakan bahwa dia ingin membagikan perasaan dan pemikirannya mengenai kunjungan tersebut, mencatat bahwa ratusan ribu anggota sebuah komunitas, kehilangan hak politik dan sosial meskipun menjadi salah satu kelompok berakar di Myanmar, telah melarikan diri ke negara tetangga Bangladesh sejak 25 Agustus, sementara lebih dari 1.000 orang meninggal pada periode yang sama.

"Sungguh sangat memalukan tragedi kemanusiaan kontemporer dimana opini publik internasional menutup telinga mereka dan memilih untuk tidak melihatnya. Sangat menyakitkan untuk mendengar cerita tentang banyak wanita yang diperkosa, yang rumahnya dibakar, dan anak-anak serta suami dibunuh di depan mata mereka. Saya tidak akan pernah melupakan tatapan putus asa para wanita dan anak-anak di kamp-kamp pengungsian dimana kami mengirimkan 1.000 ton bantuan kemanusiaan pada tahap pertama," kata Emine.


"Sebagai seorang ibu, wanita dan manusia, saya percaya bahwa kita harus menciptakan dunia di mana setiap orang dapat hidup bersama tanpa ada orang yang dikenai diskriminasi etnis atau agama," kata Emine, berharap para istri pemimpin dunia dapat memberikan kontribusi positif terhadap upaya semacam itu.


Emine juga menggarisbawahi bahwa Turki adalah salah satu negara paling banyak berkontribusi dalam kemanusiaan di dunia yang telah menampung tiga juta pengungsi Suriah dan Irak, sementara juga berusaha membantu orang lain yang membutuhkan melalui lembaga pemerintah dan organisasi non-pemerintah.

Dalam kata-kata terakhirnya, Emine Erdoğan mengulangi keinginannya mengajak bersama-sama para ibu negara dunia mencurahkan segenap usaha untuk membangun dunia yang damai.

Sumber: Daily Sabah

Gus Ipul: Cukup Jadi Manusia untuk Bela Rohingya

Gus Ipul: Cukup Jadi Manusia untuk Bela Rohingya

Sirajuddin Muslim/hidayatullah.com

Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf alias Gus Ipul dalam acara "Tangis Rohingya: Malam Testimoni Kesedihan dan Penggalangan Dana" di Surabaya, Jawa Timur, Jumat malam (15/09/2017).

10Berita– Menyikapi kejahatan, penindasan, dan kebiadaban yang dilakukan pemerintah Myanmar terhadap Muslim Rohingya, Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf menyerukan agar hal tercela tersebut segera dihentikan.

Seruan tersebut disampaikan saat ia menghadiri acara yang bertajuk “Tangis Rohingya: Malam Testimoni Kesedihan dan Penggalangan Dana” di ruang Borobudur, Hotel Garden Palace Surabaya, Jawa Timur, Jumat malam (15/09/2017).

Gus Ipul, sapaan akrabnya, juga meminta agar segala macam penindasan yang berlawanan dengan nilai-nilai kemanusiaan harus dihentikan, seperti yang menimpa Muslim Rohingya di Myanmar.

“Saat ini, kita ibarat hidup dalam sebuah aquarium. Semua hal yang dilakukan oleh seluruh umat manusia bisa dilihat dari seluruh penjuru dunia.

Baca: Al Azhar Mesir Mengutuk ‘Kegagalan Hati Nurani Internasional’ terhadap Rohingya


Tragedi kemanusiaan Muslim Rohingya, merupakan salah satu bentuk pembunuhan…. Intinya kita ingin dihentikan. Segala pembunuhan, penyiksaan, harus dihentikan. Kita bisa melihat dengan mata kita yang mengusik perasaan sebagai sesama manusia,” terangnya.

Ia juga menegaskan, permasalahan tragedi kemanusiaan Muslim Rohingya harus dipandang sebagai bentuk kepedulian antar sesama manusia, tidak hanya jadi tugas kaum Muslim semata.

“Kita harus membantu saudara kita atas nama manusia. Tidak perlu jadi Muslim, tapi posisikan diri kita sebagai manusia yang memiliki kepedulian,” lanjutnya.

Kegiatan yang digelar oleh Suara Muslim dan sejumlah lembaga seperti ICMI Jatim, ACT (Aksi Cepat Tanggap), dan LMI itu juga dihadiri Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) Jimly Asshiddiqie, Ketua Kadin Kota Surabaya Jamhadi, Ketua ICMI Jatim Ismail Nachu, dan CEO Suara Muslim Surabaya Irwitono Soewito.*/Sirajuddin Muslim

Rep: Admin Hidcom

Editor: Muhammad Abdus Syakur

Sumber: Hidayatullah

Tak di Siarkan Stasion TV Lokal, Aksi Bela Rohingya di Jakarta Live di Media Internasional

Tak di Siarkan Stasion TV Lokal, Aksi Bela Rohingya di Jakarta Live di Media Internasional


Aksi Bela Muslim Rohingya yang digelar di Patung Kuda – Bundara HI, Jakarta, tidak mendapat liputan yang spesial dari media stasiun TV lokal Indonesia. Namun televisi luar negeri seperti Al-Jazeera Network milik negara Qatar justru meliputnya secara live streaming.

Menurut pantauan rajawaliekspres.com, jumlah peserta aksi pada hari ini, Sabtu (16/9) dihadiri cukup banyak kaum Muslimin dari berbagai elemen dan Ormas, termasuk juga didalamnya ada Partai Keadilan Sejahtera.

Begini gambar yang diambil oleh kamera drone saat aksi berlangsung yang diposting oleh akun Facebook Front Pembela Islam -FPI :[] 


Sumber : rajawaliekspres.com, www.tribunislam.com

 

Ribuan Massa Ikuti Aksi Bela Rohingya di Jakarta, Ini Tuntutan Mereka

Ribuan Massa Ikuti Aksi Bela Rohingya di Jakarta, Ini Tuntutan Mereka

ist/pks

Diperkirakan mencapai puluhan ribu massa memadati kawasan silang Monas dekat Monumen Patung Kuda, Jakarta Pusat, dalam Aksi Bela Rohingya 169 gelaran PKS, Sabtu (16/09/2017).

10Berita– Sedikitnya ribuan massa -ada yang memperkirakan puluhan ribu- termasuk kader dan anggota Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menggelar aksi kemanusiaan bela Rohingya di kawasan silang Monas dekat Monumen Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta Pusat, Sabtu (16/09/2017).

Pantauan hidayatullah.com di lokasi aksi, Aksi kemanusiaan itu melahirkan tiga tuntutan kepada semua pihak, baik pemerintah, organisasi internasional, dan masyarakat dunia.

Pertama, menuntut pemerintah Myanmar menghentikan kekerasan dalam berbagai bentuk kepada warga etnis Rohingya.

Baca: Aksi Bela Rohingya, Lewat Poster dan Kata-kata


Massa aksi bela Rohingya 169 di Jakarta, Sabtu (16/09/2017), ini terdiri dari berbagai unsur, terutama kader PKS. [Foto: Zulkarnain/hidayatullah.com]

Kedua, menuntut agar Myanmar mengembalikan hak-hak kewarganegaraan etnis Rohingya sebagai warga negara Myanmar dan mengembalikan dari pengungsian ke kampung halaman mereka.

Ketiga, tuntutan agar menyeret pelaku genosida dan pembersihan etnis terhadap warga Rohingya ke Mahkamah Pidana Internasional.

Aksi Bela Rohingya 169 di Jakarta, Sabtu (16/09/2017), diikuti tokoh-tokoh lintas agama. [Foto: Zulkarnain/hidayatullah.com]

Aksi tersebut dihadiri antara lain oleh Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, tokoh reformasi Amien Rais, perwakilan umat Buddha Indonesia, tokoh Islam KH Abdul Rasyid Abdullah Syafi’ie, Ketua Gerakan Ibu Negeri (GIN) Neno Warisman, dan ormas-ormas yang lain.

Baca: PKS Sisihkan Gaji Anggota Fraksinya untuk Sumbang Rohingya


Presiden PKS Mohamad Sohibul Iman menegaskan dalam orasinya, PKS akan melakukan langkah-langkah nyata dan terukur dalam memperjuangkan hak-hak warga Rohingya yang terusir.

“Kami akan terus memperjuangkan kewarganegaraan etnik Rohingya hingga mendapat pengakuan pemerintah Myanmar. Jika ada kesempatan kita akan mengadakan diplomasi dan upaya untuk kewarganegaraan mereka. Kita akan mendesak dunia internasional untuk menyeret mereka pelaku genosida ke ranah hukum,” papar politisi asal Tasikmalaya ini.

[Foto: Zulkarnain/hidayatullah.com]

Sohibul pun menambahkan agar penyelesaian permasalahan etnis Rohingya tidak berdampak hingga memunculkan masalah baru di Tanah Air. PKS, papar dia, tidak menoleransi tindakan-tindakan radikal yang mengancam kesatuan NKRI.

“Tidak harus seorang itu ahli agama atau ahli ibadah, asalkan seorang itu adalah manusia, pasti hatinya akan tersentuh oleh anak yatim piatu ini (etnis Rohingya yang tertindas. Red),” papar Sohibul. Aksi ini digelar oleh PKS dan banyak elemen lainnya.*Zulkarnain

Rep: Admin Hidcom

Editor: Muhammad Abdus Syakur

Sumber: Hidayatullah

Saudaraku di Rohingya

Saudaraku di Rohingya





Lagi, untuk kesekian kali. Umat Islam kembali dibuat menangis darah akibat kebrutalan dan kebiadaban.

Lagi, untuk kesekian kali. Foto penyiksaan hingga pembunuhan beredar luas seperti rangkaian episode yang menunggu bagaimana kisah selanjutnya.

Dan lagi, untuk kesekian kali. Umat muslim di negeri lain tidak bisa berkutik, bahkan ketika mereka berstatuskan mayoritas. Sebatas kecaman, doa dan bantuan yang mampu tersalurkan sebagai wujud nyata kepedulian terhadap saudara.

Sungguh, eksistensi umat Islam kini bak buih di lautan. Melimpah ruah namun tak mengerti arah. Tanpa kekuatan, tanpa kekuasaan di tangan. Jauh berbeda dengan generasi sahabat ketika mati pun mereka berani demi abadinya iman dan tegaknya Islam. Jauh berbeda dengan pahlawan tempo dulu yang semangat mengobarkan jihad demi mengusir antek penjajah.

Lebih mirisnya, ternyata tidak sedikit masyarakat yang juga beridentitaskan muslim justru bersikap nyinyir. Mengatakan pembantaian di negeri seberang itu bukan karena konflik antar agama.

Entah dimana nalarnya, kalaupun memang bukan atasnama agama, apakah lantas menjadikan tindakan brutal mereka itu bisa dibenarkan? Padahal kita ini bicara NYAWA!! Alias HAK HIDUP manusia. Yang mana kita tau bahwa tidak satu manusia pun memiliki mandat untuk merampas hak itu.

Lebih dari itu, belakangan viral di media sosial tulisan 'jangan impor konflik Myanmar ke Indonesia' yang katanya ditulis oleh si antah berantah.

Ini. Inilah sebenarnya yang menyebabkan Islam enggan bangkit sebagaimana awal hijrahnya dulu. Ketika nasionalisme jauh lebih diagungkan daripada ikatan keimanan. Tanpa sadar, mereka telah dikotak-kotakkan berdasarkan wilayah hingga menyebabkan lunturnya rasa peduli. Pembantaian, separah apapun tidak akan mengusik nurani karena korban bukan bagian dari negerinya.

Jika tulisan semacam itu gencar didengungkan ditengah masyarakat, atau dikurikulum pendidikan, maka tidak menutup kemungkinan umat dan generasi penerus akan semakin sulit untuk disatukan.

Belum lagi ungkapan seorang petinggi negeri bahwa isu Rohingya sengaja digoreng untuk menjatuhkan pemerintahan.

Astaga! Bahkan dalam keadaan darurat seperti ini masih ada saja pihak yang lebih sibuk memfokuskan diri pada aspek mempertahankan eksistensi, citra baik dan kekuasaan ketimbang sisi kemanusiaan.

Tidakkah hati mereka turut teriris? Tidakkah air mata mereka turut mengucur deras menyaksikan bagaimana saudara seiman mengalami penyiksaan yang demikian hebat?

Sungguh, krisis kemanusiaan ini tidak akan menemui titik terang sebelum umat bersedia bersinergi menumpukan kekuatan. Bersinergi dalam ketaatan dan penegakan hukum Al Mudabbir. Sebagaimana perang Badar yang Allah menangkan kaum muslimin dari kaum musyrikin, sebagaimana Sultan Muhammad Al Fatih beserta pasukan yang Allah taklukkan untuknya Konstantinopel -kerajaan Rom awi Timur yang telah berku:asa 11 abad, maka bukan perkara mustahil jika Allah akan memenangkan pula kaum muslimin di akhir zaman ini.

Bukankah 'baldatun tayyibatun wa rabbun ghafur' adalah balasan yang Allah janjikan jika syariat diterapkan secara menyeluruh oleh hamba Nya? [syahid/]

Kiriman Maya A, Kedamean, Gresik

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Sumber: voa-islam.com

Sabtu, 16 September 2017

Aksi Bela Rohingya Bangkitkan Memori Aksi 212

Aksi Bela Rohingya Bangkitkan Memori Aksi 212

10Berita, Jakarta – Ribuan peserta bergabung dalam aksi solidaritas bertajuk Aksi Bela Rohingya, yang digelar hari ini dan dipusatkan di Bundaran Patung Kuda, Jakarta Pusat.

Ribuan massa memadati area Budaran Patung Kuda, Jakarta Pusat pada Sabtu (16/09) saat digelar Aksi Bela Rohingya. Dimotori PKS, aksi itu juga didukung oleh banyak ormas, seperti PUI, IKADI, FPI, MATHLA’UL ANWAR, DDII, dan Al Irsyad. Ormas lain yang mendukung aksi itu di antaranya, FUI, Hidayatullah, Pemuda Muhammadiyah, Pemuda Persis, dan Al Ittihadiyah.

Dari pantauan Kiblat.net, massa Aksi Bela Rohingya memadati area Jalan Meredeka Selatan, yang tepat di sisi selatan Monumen Nasional. Dengan didominasi pakaian serba putih-putih, massa perlahan menuju titik orasi di area Bundaran Paatung Kuda.

Salah satu peserta massa aksi solidaritas mengaku senang dan bahagia bisa menghadiri aksi kali ini. Aksi Bela Rohingya dianggap membangkitkan memori dan menjadi ajang reuni Aksi 212 tahun lalu. Terlebih, menurutnya aksi ini sebagai bukti solidaritas kemanusiaan warga Indonesia.

“Wah senang sekali, ini kayak reunian aksi 212 aja. Ya cuma ini yang bisa kami berikan untuk saudara kami di sana,” ungkap Juli.

Seorang ibu yang mengaku berasal dari Cikarang mengatakan kehadirannya dalam aksi kali ini adalah sebagai rasa simpatinya kepada kaum etnis Rohingya, yang saat ini tengah mendapat kekerasan dari Pemerintah Myanmar. “Ini sebagai empati kami terhadap etnis Rohingya di sana,” ujar ibu itu.

Sama seperti pendapat seorang peserta sebelumnya, ia juga menganggap aksi ini sebagai bentuk pemersatu umat. “Tentu ini juga bisa jadi sebagai wadah ukhuwah antar umat, bahkan serasa reuni 212,” imbuhnya.

Sekira pukul 12:10 aksi disudahi. Di tengah teriknya matahari, massa satu persatu mulai meninggalkan area Bundaran Patung Kuda.

Reporter: Reno
Editor: Imam S.

Sumber:  Kiblat.


Koin Viking Rp.50.000.000,- Sudah Terkumpul, Siap Dikasih ke PSSI

Koin Viking Rp.50.000.000,- Sudah Terkumpul, Siap Dikasih ke PSSI

10Berita – Dirijen Viking Persib, Yana Umar menyebutkan, pihaknya akan menyerahkan sendiri uang denda dari PSSI dalam bentuk koin. PSSI pun diminta untuk menerima uang berbentuk koin tersebut. “Yang koinnya yang kita kasih ke mereka. Saya antar ke sana. Tidak mau kalau disuruh transfer, saya penginnya mau kasih langsung ke PSSI,” ungkap Yana ketika dihubungi Republika.co.id, Sabtu (16/9).

Menurut Yana, mau tak mau, PSSI harus menerima koin-koin tersebut sebagai bentuk pembayaran denda yang dijatuhkan ke klub Persib Bandung. Apabila PSSI menolak koin-koin tersebut, kata Yana, berarti PSSI jangan lagi meminta uang denda ke Persib.

“Harus terima atuh (dong)kan kita denda. Kalau minta denda harus terima, kalau tidak mau terima berarti jangan lagi minta ke Persib. Koin kan sama juga uang dari BI ya, uang dari negara kan sama saja,” ujar Yana.

Sebagaimana diketahui, Persib didenda uang sebesar Rp 50 juta oleh PSSI akibat koreografi yang dibentuk oleh Bobotoh. Koin yang terkumpul hingga Rp 50 juta tentu tak sedikit. Tapi, Yana mengaku tak khawatir kesulitan menghitung koin-koin yang terkumpul.

“Ah, kan ada mesin (penghitung). Kita kan ada mesinnya, nggak tahu kalau PSSI ada mesinnya apa nggak. Kalo nggak ada ya manual aja dihitungnya,” kata dia.

Ia menambahkan, penghitungan koin-koin yang sudah terkumpul akan dilakukan sore ini. Penghitungan koin-koin tersebut akan dilakukan di Stadion Sidolig, Bandung.(kl/rol)

Sumber:rol,eramuslim

Bobotoh Didenda karena Dukung Rohingya, Tagar #KoinUntuk PSSI Merajai Twitter

Bobotoh Didenda karena Dukung Rohingya, Tagar #KoinUntuk PSSI Merajai Twitter

10Berita~ Jakarta – Tagar #KoinUntukPSSI melambung di media sosial Twitter, sebagai respon atas hukuman yang diberikan Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) kepada pendukung Persib Bandung yang mengkampanyekan dukungan kepada muslim Rohingya.

Tagar menduduki puncak tren di Twitter Jumat (15/09), sebagai respon terhadap denda PSSI terhadap supporter Maung Bandung. Asosiasi sepakbola Indonesia itu menjatuhkan denda terhadap Bobotoh terkait dengan koreografi Save Rohingya saat pertandingan antara Persib melawan Semen Padang FC pada Sabtu (09/09).

Tagar #KoinUntukPSSI Merajai Twitter usai sanksi terhadap bobotoh yang membuat koreogravi Save Rohingya

Rencana PSSI yang menjatuhkan denda terhadap bobotoh pun direspon oleh bobotoh dengan enteng. Sebuah akun twitter netizen @DhikkiE mencuitkan hal tersebut.

“PSSI mengancam akan memberikan sanksi denda 30 juta atas koreo ini. Bobotoh pun ramai-ramai menjawab ‘Tidak apa-apa!! Kita akan patungan!!,” cuitnya yang kemud dibenarkan lewat akun @bobotohID.

Hingga kini walau tagar tersebut sudah turun, namun secara statistik bahasan tersebut masih ramai diperbincangkan netizen walaupun sudah berkurang. Beragam komentar netizen pun muncul dalam hastag #KoinUntukPSSI. Beberapa tokoh pun juga ikut mengomentari hal tersebut.

“Tafsir Rohingya sebagai politik, @pssi_fai berpolitik dengan beri sanksi tersebut. Supporter Sepakbola berulah meninggikan Kemanusiaan. #KoinUntukPSSI,”tulis Pimpinan PP Pemuda Muhammadiyah, @Dahnilanzar.

“Apalah arti perdamaian antar supporter yang kemarin digaungkan. Jika aksi kemanusiaan dianggap sebuah pelanggaran. #KoinUntukPSSI,”cuit @HeraLoebs.

“Baru kali ini terjadi di dunia sepak bola, bentuk solidaritas kemanusiaan didenda, ini hanya ada di Indonesia. #KoinUntukPSSI,”ujar @henao_212.

“#KoinUntukPSSI. Apa didenda gara-gara save rohingya? Memang gaji satu bulan enggak cukup? Kita gerakkan koin buat PSSI biar mereka puas,”cuit @prasetyaadi30.

Reporter: Azzam Habil
Editor: Imam S.

Sumber: Kiblat.


Aksi Bela Rohingya, Orasi Dahsyat Prabowo: Kalau Negara Kita Kuat, Cukup Batuk Dunia Akan Segan!

Aksi Bela Rohingya, Orasi Dahsyat Prabowo: Kalau Negara Kita Kuat, Cukup Batuk Dunia Akan Segan!


10Berita~JAKARTA - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto hadir dalam Aksi Bela Rohingya yang digelar gabungan puluhan ormas hari ini, Sabtu (16/9/2017) di seputar bundaran patung kuda Jakarta. Aksi tersebut merupakan bentuk dukungannya terhadap korban penindasan dan kekerasan di distrik Rakhine, Myanmar.

Prabowo saat itu langsung naik panggung dan berbicara dihadapan massa aksi. Menurutnya, ini merupakan bentuk dukungan terhadap umat muslim Rohingya di Myanmar.

Dalam orasinya Prabowo menyampaikan:

"Kita berkumpul disini hari ini untuk menyatakan solidaritas kita dengan saudara-saudara kita Rohingya yang telah mengalami penindasan."

"Bangsa Indonesia harus disegani. Kalau tidak disegani, maka Indonesia tidak direken, tidak didenger, tidak diakui. Kita mau bantu Rohingya, tapi kalau negara kita sendiri tidak beres, bagaimana mau didenger bangsa lain."

"Kalau bangsa Indonesia kuat, maka tidak usah teriak, cukup batuk saja, dunia akan segen dengan kita."

Pidato Prabowo ini langsung disambut Takbir lautan massa yang hadir.


"Terus terang saja.. negara kita dalam keadaan sekarang tidak punya uang. Karena kita hutang terus. Untuk bayar biaya rutin negara saja kita pinjem uang. Kekayaan kita bocor, kita tidak bisa menjaga kekayaan kita sendiri."

"Percaya sama saya, kalau kita kuat maka Rohingya bisa kita selesaikan, tidak sekedar bantuan. Untuk membantu orang lemah, maka kita harus juga kuat."

"Percayalah Indonesia akan kembali kuat!!!" tegas Prabowo mengakhiri pidatonya, yang kembali disambut pekik Takbir dan teriakan massa "Prabowo Presiden 2019."

[video]


Berpartisipasi Dalam Aksi Kemanusiaan Hentikan Penindasan yang Tidak Berprikemanusiaan Terhadap Etnis Rohingya.
Dikirim oleh Prabowo Subianto pada 15 September 2017


Sumber: Portal Islam

TIga Tuntutan Aksi Bela Rohingya di Jakarta

TIga Tuntutan Aksi Bela Rohingya di Jakarta

10Berita -Crisis Center for Rohingya (CC4R) PKS dan puluhan Ormas Islam di Indonesia menggelar aksi kemanusiaan Bela Rohingya di Monumen Patung Kuda Jakarta Pusat, pagi ini (Sabtu,16/9).

Diperkirakan 150 ribu massa aksi dari berbagai elemen masyarakat akan mengikuti aksi solidaritas dan penggalangan dana kemanusiaan tersebut.

Direktur CC4R PKS Sukamta mengatakan, Aksi Bela Rohingya yang diwakili organisasi politik dan masyarakat mengajukan tiga tuntutan kepada semua pihak baik pemerintah, organisasi internasional dan masyarakat dunia.

Pertama, papar Sukamta, segera lakukan upaya keras yang memaksa pemerintah Myanmar menghentikan kekerasan dalam berbagai bentuk kepada warga etnik Rohingya.

“Lakukan tekanan yang keras dan segera agar kekerasan terhadap Rohingya segera berhenti,” ujar Sukamta.

Kedua, mengembalikan hak-hak kewarganegaraan etnik Rohingya sebagai warga negara Myanmar dan mengembalikan dari pengungsian ke kampung halaman mereka.

“Tindakan pembersihan etnik ini nyata. Harapan warga Rohingya adalah mereka bisa pulang ke tempat tinggal mereka di Myanmar,” kata anggota Komisi I DPR ini.

Terakhir, sebut dia, dunia internasional harus menyeret pelaku genosida dan pembersihan etnik terhadap warga Rohingya ke Mahkamah Internasional. “Tindakan pembersihan etnik adalah kejahatan kemanusiaan,” terangnya.*kl/rmol)

Sumber: Eramuslim

Hadir di Aksi Peduli Rohingya 169, Prabowo Subianto Disambut Takbir Peserta

Hadir di Aksi Peduli Rohingya 169, Prabowo Subianto Disambut Takbir Peserta



10Berita~JAKARTA—Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto turut hadir pada aksi bela Rohingya 169 yang diadakan Kawasan Silang Monas, Jakarta Pusat, Sabtu (16/9/2017).

Prabowo hadir menggunakan mobil SUV putih dan langsung disambut oleh peserta aksi dengan gema takbir.

“Telah datang bersama kita bapak Prabowo Subianto. Beliau duduk berdampingan dengan presiden PKS. Mudah-mudahan beliau mendengar kita,” ujar seorang orator.

Selain oleh Prabowo Subianto, aksi ini juga akan dihadiri oleh Presiden PKS Sohibul Iman dan Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid.

“Yang orasi rencananya, Prabowo, Sohibul Iman, Hidayat Nur Wahid, dan Sandiaga Uno,” ujar seorang sumber dilansir Tribunnews, Sabtu (16/9/2017).

Seperti diketahui ormas yang ikut dalam aksi ini diantaranya IKADI, Mathlaul Anwar, Cahaya Islam Mathlaul Anwar, AQL Peduli, Jamiat Khoir, Pemuda DDII, Al Ittihadiyah, Pemudi PUI, Forsitma, Salimah, Wanita Islam, JPRMI, FPI, dan Gerakan Ibu Negri. []

Sumber: islampos

Hadir di Aksi Peduli Rohingya 169, Prabowo Subianto Disambut Takbir Peserta

Hadir di Aksi Peduli Rohingya 169, Prabowo Subianto Disambut Takbir Peserta



10Berita~JAKARTA—Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto turut hadir pada aksi bela Rohingya 169 yang diadakan Kawasan Silang Monas, Jakarta Pusat, Sabtu (16/9/2017).

Prabowo hadir menggunakan mobil SUV putih dan langsung disambut oleh peserta aksi dengan gema takbir.

“Telah datang bersama kita bapak Prabowo Subianto. Beliau duduk berdampingan dengan presiden PKS. Mudah-mudahan beliau mendengar kita,” ujar seorang orator.

Selain oleh Prabowo Subianto, aksi ini juga akan dihadiri oleh Presiden PKS Sohibul Iman dan Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid.

“Yang orasi rencananya, Prabowo, Sohibul Iman, Hidayat Nur Wahid, dan Sandiaga Uno,” ujar seorang sumber dilansir Tribunnews, Sabtu (16/9/2017).

Seperti diketahui ormas yang ikut dalam aksi ini diantaranya IKADI, Mathlaul Anwar, Cahaya Islam Mathlaul Anwar, AQL Peduli, Jamiat Khoir, Pemuda DDII, Al Ittihadiyah, Pemudi PUI, Forsitma, Salimah, Wanita Islam, JPRMI, FPI, dan Gerakan Ibu Negri. []

Sumber: islampos

Kader dan Simpatisan PKS Gunakan Atribut dalam Aksi Rohingya

Kader dan Simpatisan PKS Gunakan Atribut dalam Aksi Rohingya



10Berita~JAKARTA–Umat Islam Indonesia kembali menggelar aksi solidaritas untuk Rohingya, dengan melakukan long march dari Patung Kuda menuju Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Sabtu (16/9/2017).

Para peserta aksi peduli Rohingya yang diberi tajuk 169 tersebut, menuntut agar pemerintah mencabut Nobel Aung San Suu Kyi serta menekan PBB agar bertindak tegas menghukum para pelaku kejahatan terhadap etnis minoritas itu.

“Kami akan melakukan long March dari patung kuda ke HI,” ucap Ridwan yang merupakan salah satu peserta sempatisan dari PKS kepada Islampos.

Tanggal 6 September lalu simpatisan dari PKS juga turut mengikuti aksi namun tanpa atribut. Namun sekarang peserta aksi rohingya dari PKS memakai dan membawa atribut lengkap.

“Kami mendapatkan informasi dari DPP pusat untuk aksi rohingya,” ucap ridwan. Dan aksi kali ini diperbolehkan menggunakan atribut partai.

Tujuan memakai atribut partai,  agar institusi dapat menekan pemerintah mengambil keputusan tegas atas krisis rohingya.

Sekitar ratusan ribu kader PKS saat ini sudah melintasi Monas menuju titik start longmarch.[]

Reporter: Eka Aprilia/Cahaya Kemenangan.

Sumber: islampos

Prabowo Akan Hadir AKSI BELA ROHINGYA "169", Polisi Larang Massa Long March ke Bundaran HI

Prabowo Akan Hadir AKSI BELA ROHINGYA "169", Polisi Larang Massa Long March ke Bundaran HI

10Berita~Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan beberapa organisasi masyarakat menggelar AKSI BELA ROHINGYA hari ini, Sabtu, 16 September 2017.

Ketua DPW PKS DKI Jakarta, Syakir Purnomo, mengatakan Aksi Bela Rohingya ini akan diisi dengan orasi-orasi dari berbagai tokoh nasional.

"Ada Sohibul Iman (Presiden PKS), Hidayat Nur Wahid, ada juga Prabowo (Ketua Umum Partai Gerindra)," katanya saat ditemui di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Sabtu, 16 September 2017, seperti dikutip Tempo.co.

Syakir berujar Aksi Bela Rohingya akan terpusat di bundaran Patung Arjuna Wiwaha atau Patung Kuda. Sebelumnya panitia berencana menggelar aksi long march menuju Bundaran Hotel Indonesia namun tidak diizinkan kepolisian. "Tapi tidak apa-apa, kami taat aturan," ujarnya.

Syakir menjelaskan tujuan PKS menggelar aksi ini adalah untuk memberi tekanan kepada pemerintah Myanmar agar menghentikan genosida kepada umat Islam di Negara Bagian Rohingya. "Ini keinginan kita juga, sejalan dengan kemerdekaan adalah hak segala bangsa."

Dari pihak kepolisian, Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Suyudi Ario Seto mengatakan sebanyak 5.000 personel gabungan disiagakan.

Sumber: Portal Islam

Dukung Bobotoh, Pemuda Muhamadiyah Galang Gerakan #KoinUntukPSSI


1

0Berita– Simpati dan dukungan kepada Persib Bandung terus mengalir pasca klub sepakbola berjulukan Maung Bandung dan Pangeran Biru tersebut dijatuhi sanksi oleh Komisi Disiplin (Komdis) Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI).

Persib dihukum terkait aksi solidaritas suporter mereka, Bobotoh, yang melakukan koreografi bertulisan “Save Rohingya” saat melawan klub Semen Padang di Stadion Si Jalak Harupat, pada Sabtu lalu (9/9).

Dalam surat bernomor 92/L1/SK/KD-PSSI/IX/2017 itu, Komdis PSSI menyatakan Persib melanggar pasal 67 ayat (3) Kode Disiplin PSSI. Persib didenda Rp50 juta. Persib tidak dapat melakukan banding. Karena itu denda wajib dibayar selambat-lambatnya 14 hari setelah diterima keputusan tersebut.

Selain Ketua MPR Zulkifli Hasan dan sejumlah tokoh lainnya, Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah (PPPM) Dahnil Anzar Simanjuntak juga mendukung gerakan kumpulkan koin untuk menjawab sanksi dari PSSI.

“Sy dukung bobotoh #KoinuntukPSSI ayo semua dukung Bobotoh kumpulkan koin dg gembira untuk membayar Nirnalar kemanusiaannya PSSI,” kicau Dahnil lewat akun Twitter-nya, @Dahnilanzar dengan tagar #KoinUntukPSSI kemarin.

Dia sediri kagum melihat solidaritas yang ditunjukkan supporter sepakbola tersebut. Menurutnya, supporter sepakbola telah bergeser menjadi gerombolan terorganisir untuk menggembirakan dan meninggikan kemanusiaan. Dahnil menegaskan, demikian memang sejatinya sepakbola.

“Justru spirit menggembirakan kemanusiaan melalui aksi simpatik Rohingya yg ditunjukkan Bobotoh, @pssi__fai berpolitik ktk beri sanksi tsb,” tegasnya.

Karena itu Pemuda Muhammadiyah langsung melakukan penggalangan untuk mengumpulkan koin. Penggalangan dilakukan di sela-sela kegiatan Warung Makan Gratis Untuk Dhuafa.

Warung Dhuafa ini agenda rutin Pemuda Muhammadiyah setiap setelah shalat Jumat di Gedung Dakwah Muhammadiyah, Jalan Menteng Raya, Jakarta Pusat.

“Kami dukung Bobotoh bayar denda ke PSSI dalam bentuk koin melalui Gerakan #KoinUntukPSSI sebagai simbol matinya nilai kesejatian sepakbola yakni menggembirakan kemanusiaan. Ketika supporter bergeser merawat nalar kemanusiaan justru PSSI hadir dengan nalar politik,” kata Dahnil lewat pesan singkat beberapa saat tadi.(kl/rmol)

Sumber: rmol, eramuslim