OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Senin, 15 Januari 2018

Heboh Foto Tsamara Pakai Kerudung di Spanduk Caleg

Heboh Foto Tsamara Pakai Kerudung di Spanduk Caleg

10Berita, Tsamara Amany kembali membuat heboh media sosial. Kali ini karena spanduk yang menampilkan foto dirinya menggunakan kerudung. 

Pada spanduk tersebut, terpampang jelas foto Tsamara yang memakai baju merah dan berkerudung putih. Spanduk itu berisikan informasi seputar pencalegan Tsamara sebagai anggota DPR dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Foto spanduk tersebut diunggah oleh akun twitter@Pemikir5: Eng ing eng...dy sekarang berkerudung..ada yg kenal ngak siapa dy....

Jelang Pemilu pada Pakai Kerudung Mirip Istri siNganu dulu tahun 2014 

Sontak saja, tanggapan miring datang dari warganet.

@LennonNdank: Tenggelamkan...

@kartiko_yudo: Mendadak mengikuti syariat

@abdulla66267142: Jangan pilih @TsamaraDKI dari @psi_id .. meski pake kerudung 7 lapis, gincu setebal 5 cm. Genk penista agama ! Tenggelamkan tanpa pelampung

@Zahranthaqif: Revolusi Mental.... rakyat udah melek politik... Yang kayak ginian udah nggak mempan lagi...

Sumber : Wajada

Jenderal Polisi Tuding PKS Minta Mahar di Pilwalkot Cirebon, INI KLARIFIKASI PKS...

Jenderal Polisi Tuding PKS Minta Mahar di Pilwalkot Cirebon, INI KLARIFIKASI PKS...


10Berita,  Belum selesai pengakuan fenomenal La Nyalla Mattalitti terkait 'mahar' setelah gagal maju pada Pilgub Jatim 2018, kini muncul pengakuan Brigjen Pol Siswandi. Kandidat yang gagal maju pada pemilihan wali kota Cirebon ini mengaku diminta mahar miliaran rupiah oleh PKS.

Karena tidak mampu memenuhi permintaan uang mahar itu, Siswandi mengaku akhirnya gagal maju. Ia menuding PKS sebagai aktor di balik kegagalannya.

Bahkan, petinggi polri yeng pernah menjabat di BNN itu berencana akan melayangkan gugatan untuk PKS.

"Langkah konkretnya saya serahkan kepada tim advokasi kami. Tentunya kita akan gugat," ucap Siswandi, saat ditemui di kantor DPD PAN Kota Cirebon di Jalan Kalitanjung, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon, Sabtu (13/1/2018), seperti dilansir detikcom.

PKS kontan membantah tudingan sepihak ini. Sekretaris Umum DPW PKS Jawa Barat Abdul Hadi Wijaya menegaskan begitu ada pengakuan Siswandi, pihaknya langsung melakukan investigasi internal yang terlibat dalam proses penerbitan SK untuk bakal calon wali kota dan wakil wali kota Cirebon.

Bahkan, Abdul Hadi menyatakan, PKS sudah menghubungi dan mengonfirmasi Siswandi tentang siapa oknum yang meminta dana mahar kepada dia dan bagaimana prosesnya. "Tapi beliau tidak bisa menyampaikan jawaban pasti (siapa oknum PKS yang meminta uang mahar)," kata Abdul Hadi, seperti dilansir Republika.

Padahal PKS butuh nama yang disebut-sebut Siswandi telah meminta mahar politik yang selama ini diharamkan di partai berbasis Islam itu. Akibatnya, proses investigasi internal di dalam PKS bisa tenggelam jika tak ada pengakuan yang objektif dan faktual dari Siswandi.

Abdul Hadi menjelaskan, proses penentuan kandidat kepala daerah di Kota Cirebon memang dinamis. Namun demikian, semua saluran komunikasi antarstruktur partai terkait proses ini telah terdokumentasi dengan rapih. Dengan begitu, sangat mudah bagi PKS untuk menelusuri jejak oknum partai yang diduga telah meminta uang mahar jika itu memang betul adanya.

Apalagi, sepanjang catatan internal, kata dia, DPW PKS Jawa Barat tidak pernah memproses nama Siswandi-Euis (pasangan calon wakil wali kota). "DPP PKS tentu mustahil memproses nama-nama yang tidak diajukan secara resmi oleh DPW Jawa Barat," kata Abdul Hadi.

Dia menegaskan, pemberitaan dan pengakuan Siswandi terkait adanya persyaratan materiil tertentu dari PKS yang menjadi sebab tidak terbitnya SK bakal calon wali kota/wakil wali kota Cirebon adalah tidal benar. PKS memahami kekecewaan beberapa pihak atas proses pilkada Cirebon ini.

Gagal Mendaftar

Pasangan Brigjen Pol Siswandi-Euis Fety awalnya akan diusung Gerindra (3 kursi), PAN (3 kursi), dan PKS (3 kursi). Namun sampai akhir penutupan pendaftaran KPU pada Rabu (10/1/2018), PKS tidak memberikan rekomendasi. Sehingga pasangan Siswandi-Euis praktis hanya didukung Gerindra dan PAN dimana total 6 kursi tidak cukup memenuhi syarat minimal pendaftaran 7 kursi.

Sekitar 23.00 WIB, Rabu (10/1/2018) Siswandi-Euis datang ke KPU tanpa didampingi PKS. Hingga 00.00 WIB, Kamis (11/1/2018) PKS tetap tak datang. Pasangan tersebut dinyatakan ditolak, karena jumlah kursi partai pengusung tak memenuhi persyaratan. Langkah Siswandi-Euis pun terhenti.

Ketua KPU Kota Cirebon Emirzal Hamdani mengatakan pasangan Siswandi-Euis tak memenuhi persyaratan minimal untuk jumlah kursi dari partai pengusung. "Aturannya minimal 20 persen dari jumlah kursi di DPRD, jadi minimal tujuh," ucapnya di kantor KPU Kota Cirebon, Kamis (11/1/2018), seperti dikutip detikcom.

Kantor PKS pun sempat diguruduk massa dari Pasangan Siswandi-Euis. Namun, PKS tetap enggan mendampingi pendaftaran. Jumlah kursi pengusung pasangan Siswandi-Euis pun tak cukup.

Sumber :Portal Islam 

Tere Liye: Pembodohan IMPOR BERAS

Tere Liye: Pembodohan IMPOR BERAS


Oleh: Tere Liye

Saya tidak paham logikanya. Menurut mereka (data mereka sendiri ini loh), Indonesia itu surplus produksi beras, Kementerian Pertanian mengklaim kita surplus 329.000 ton per bulan Januari 2018. Itu bukan angka yang sedikit, itu besar sekali. Apakah kita akan kekurangan beras mulai Februari 2018, jadi harus bersiap-siap dari sekarang? Tidak juga. Semua orang yang terlibat soal beras, tahu persis mulai Februari 2018 adalah musim panen raya di banyak tempat. Produksi beras akan melimpah.

Lantas kenapa pemerintah mendadak mengimpor beras 500.000 ton? Kenapa? Why? Apa poinnya? Katanya surplus, dan toh mau panen raya? Kenapa mendadak impor sekarang? Bukankah itu jadi menyakitkan bagi petani? Mereka mau panen, pemerintah malah beli beras dari LN. Toh, kalau lihat data, 2017, impor beras kita menurun drastis sekali loh, hanya 256.000 ton. Bandingkan dengan 2016, yang impor sampai 1,2 juta ton. Setahun terakhir, produksi beras kita jauh lebih baik. Jika melihat angka-angka tersebut, seharusnya 2018 malah lebih baik lagi. Tapi kenapa mendadak impor setengah juta ton?

Baiklah, mereka bilang, impor ini khusus beras premium. Juga tidak dijual ditempat umum. Baiklah, mereka bilang impor ini untuk menstabilkan harga beras, karena mafia terus membuat beras jadi mahal, distribusi terganggu--tapi kenapa bukan mafianya yang digebuk? Kok malah impor? Belum lagi, pemerintah telah menunjuk PPI sebagai pelaksana impor ini. Dan PPI akan bekerjasama dengan pengusaha serta distributor mengalirkan 500.000 ton beras ini. Kenapa bukan Bulog? Katanya sih biar jelas distribusinya, tidak dioplos. Tapi kenapa bukan Bulog, kan memang tugas Bulog soal beras? Sorry, saya tetap tidak paham. Bukan karena saya tidak suka dengan pemerintah; aduh, kalau setiap isu nasional disikapi dengan situ fans Jokowi, atau fans Prabowo, repot sekali membuat analisisnya. 100% bukan. Melainkan soal beras ini adalah masalah perut banyak orang, dan impor 500.000 ton itu jelas memiliki implikasi serius ke banyak pihak.

Setelah saya otak-atik, pikirkan dengan matang, maka demikian, hanya satu penjelasan tersisa yang bisa saya pahami. Yaitu penjelasan lewat: Matematika sederhana.

BAHWA: Jika 1 kilogram beras impor ini mereka untung Rp 1.000, maka kalikan 500.000 ton (alias 500.000.000 kilogram), maka impor ini akan memberikan keuntungan sebesar 500 milyar rupiah. Selesai. Itulah penjelasan paling sederhananya. Ada keuntungan 500 milyar rupiah (asumsi untung 1.000, kalau ternyata untung 2000 per kilo, kalikan sendiri jadi berapa). Pemerintah (tentu saja) akan mengklaim impor ini tanpa keuntungan, tapi mbok ya jangan naif, mendatangkan 500.000 ton beras ke tanah Indonesia itu butuh rangkaian panjang proses pembelian, transportasi, distribusi, truk, kapal, memangnya gratis? Kagak ada rumusnya. Siapa yang menjamin semua bersih? Kagak ada calo-nya? Namanya juga jual-beli, pasti ada untungnya, Jon. Siapa yang akan diuntungkan? Atau ehem, kamu bersedia melibatkan KPK ujung ke ujung dalam proses impor 500.000 ton beras ini?

Itulah penjelasan sederhananya. Maka, berhenti berdebat soal ini, itu. Kalian yang masih saja nyolot protes soal impor ini, masih nyinyir, beras mahal nyinyir, impor juga nyinyir, sana berdiri di pojok kelas, angkat satu kaki, jewer kuping sendiri. Pemerintah sudah memutuskan impor 500.000 ton beras persis sebulan sebelum panen raya. Semua apa yang mereka lakukan selalu benar, suci tak bernoda. Tidak suka? Sana pindah ke negara lain. Titik.

*dari fb Tere Liye (14/1/2018), PI

Zuhud dan Kemewahan Dunia

Zuhud dan Kemewahan Dunia


10Berita, Seringkali telinga kita sudah familier dengan kata-kata zuhud. Dan anehnya ketika tersebut dengan kata  zuhud, gambaran kita adalah sosok yang lusuh  compang-camping, berbau, dan jauh dari kemewahan. Padahal defini zuhud sendiri yang dinukilkan dari kitab Risalatul Qusyairiyah,

Menurut Imam Sufyan Ats-Tsauri, adalah memperkecil cita-cita bukan memakan sesuatu yang keras dan bukan pula memakai pakaian mantel yang kusut.

Menurut Ibnu Jala’, yang dimaksud zuhud adalah memandang dunia hanya pergeseran bentuk yang tidak mempunyai arti dalam pandangan. Sedangkan menurut Abu Sulaiman Ad-Darani, arti zuhud adalah meninggalkan aktifitas yang mengakibatkan jauh dari Allah SWT.

Pada zaman para sahabat sendiri, ada orang kaya raya tapi juga zuhud, dan ada pula yang miskin tapi juga zuhud.

Zuhud Itu Hanya Soal Ketergantungan Hati
Jika memiliki benda benda mewah, dan hatinya tidak terpaut kepada dunia hal ini dinamakan zuhud. Dan jika orang yang papa tapi hatinya berlebihan dalam cinta dunia ini bukan zuhud.

Dan orang yang miskin dan papa akan tetapi hatinya bergantung terus kepada Allah inilah yang dinamakan zuhud.

Sebuah cerita dari guru kami Habib Ali Al Jufri tentang makna zuhud dan implementasi dari dua sudut pandang.

Sayyidina Hasan bin Ali bin Abi Tholib cucu baginda Nabi Muhammad SAW. Imam pada zamannya, panutan kaumnya.

Beliau selalu dalam keadaan memakai pakain yang paling baik dan mahal. Sehingga sahabatnya dari golongan orang orang zuhud dan berpakaian lusuh bertanya;

”Mengapa engkau memakai pakaian seperti ini, padahal engkau adalah pemimpin umat ?”

”Bukankah kita di ajarkan untuk zuhud terhadap dunia?”

Beliau menjawab, dengan tenang; ”Pakaianku ini berkata;

‎انا غني عما في ايديكم

Iniloh, saya kaya, saya tidak butuh terhadap pemberian kalian”

Sedangkan di satu sisi, Uwais al Qoroni, seseorang yang jika ia berdoa maka pasti akan dikabulkan seperti yang disabdakan Nabi Muhammad SAW, hingga pemimpin khalifah pada saat itu Umar bin Khottob dan Ali bin abi Tholib mencari carinya untuk meminta doa dan menemuinya dalam keadaan pakaian yang compang camping sedangkan ia  makan dari sisa-sisa tumpukan sampah di pasar.

Beliau berdua adalah sosok yang zuhud, sosok yang dunia tidak bisa melalaikan keduanya dari pada mengingat  Allah SWT. Dua sosok yang berbeda tapi memiliki makna yang sama, yakni ketergentungannya hanya kepada Allah semata.

Kemudian jika kita runtut, ada Imam Abu Hasan as-Syadzili, Ibnu Hajar al Asqolani, mereka adalah Ulama yang kaya raya tapi dengan kekayaannya tidak sampai melupakan Allah yang maha esa.

Pada saat ini kita bisa menyaksikan beliau Al Mukarrom KH. Nurul Huda Jazuli Ploso kediri, al Maghfurlahu RKH.M.Badruddin Anwar, Annur Malang, dan masih banyak yang lainnya.

Akan tetapi kita juga tidak boleh _ngoyo_ , ingin di anggap zuhud dengan sebab kemewahan, atau ingin dianggap zuhud sebab kemiskinan, berlakulah sesuai maqom masing-masing.  _Dilakoni opo enek’e_ Seperti yang dituturkan oleh Hikam ibnu athoillah as Sakandari.

‎ِارَادَتُكَ التَّجْرِيْدَ مَعَ اِقَامَةِ اللهِ اِيَّكَ فِى الأَسْبَابِ مِنَ الشَّهْوَةِ الخَفِيَّةِ , وَاِرَادَتُكَ الاَسْبَابَ مَعَ اِقَامَةِ اللهِ اِيَّكَ فِى التَّجْرِيْدِ اِنْحِطَاطٌ مِنَ الْهِمَّةِ العَلِيَّةِ

“Kehendakmu untuk menggapai maqom tajrid padahal kehendak Allah SWT mendudukkanmu di maqom asbab adalah merupakan kehendak syahwat yang halus. Dan kehendakmu untuk menduduki maqom asbab padahal Allah SWT mendudukkanmu di maqom tajrid, berarti engkau telah turun dari tingkat derajat yang tinggi”.

Jika masih belum paham tulisan ini dibaca lagi pelan pelan sambil mengingat tembang lagu Bu Nyai Nela Kharisma; Kalem-kalem wae, ojo cepet cepet mengko keserimpet. Hahahah

Kuat di lakoni ora kuat ditinggal ngopi.

Kel….kel…kel…
Salam Takdzim

Oleh: Ahmad Zain Bad

Sumber: annur2.net

Bagaimana Generasi Shalahuddin Lahir?

Bagaimana Generasi Shalahuddin Lahir?


10Berita, Jatuhnya Baitul Maqdis ke tangan kaum Kristen tidak lepas dari pengkhianatan yang dilakukan oleh Bani Fathimiyyah di Mesir, yang menganut Syiah Ismai’iliyyah.

Khilafah ‘Abbasiyyah sendiri saat itu sudah lemah. Di saat seperti itu, Bani Saljuk bangkit. Bani Saljuk awalnya adalah pasukan yang direkrut oleh Khalifah al-Mu’tashim, dari suku non-Arab.

Bani Saljuk, ketika itu, mendirikan dinasti Saljuk, yang dipimpin oleh Sultan Alb Arsalan. Wazir atau menterinya bernama Nidzam al-Mulk.

Nidzam al-Mulk ini adalah wazir yang cakap. Selain cakap, ia juga mempunyai integritas. Ia mempunyai kesadaran untuk mengembalikan kejayaan Islam.

Ia mulai mendirikan Madrasah Nidzamiyyah. Di madrasah ini ulama-ulama hebat seperti Imam al-Ghazali mendidik murid-muridnya.

Ketika itu, umat Islam sudah mulai jauh dari Islam. Karena itu, untuk menghidupkan ilmu-ilmu Islam di tengah masyarakat, Imam al-Ghazali pun menulis kitab Ihya’ Ulumiddin [Menghidupkan ilmu-ilmu agama].

Para ulama, seperti Imam al-Mawardi, menulis kitab, al-Ahkam as-Sulthaniyyah, untuk memberikan gambaran dan panduan kepada para penyelenggara negara, agar merek bisa menyelenggarakan negara dengan benar menurut syariah.

Rakyat juga megetahui hak dan kewajibannya dengan benar. Selain Imam al-Mawardi, juga ada gurunya Imam al-Ghazali, Imam al-Haramain al-Juwaini, yang menulis kitab Ghiyas al-Umam, yang juga membahas masalah pemerintahan.

Ulama-ulama hebat dari Imam al-Ghazali hingga Syeikh ‘Abdul Qadir Jailani telah mendedikasikan ilmunya di madrasah ini. Madrasah ini tak hanya mengajarkan tentang tsaqafah Islam, tetapi juga akhlak dan adab.

Mereka yang dididik di madrasah ini ditempa begitu rupa agar menjadi generasi rabbani dan mempunyai integritas. Dari madrasah inilah, Shalahuddin al-Ayyubi muda dididik dan ditempa.

Shalahuddin pun benar-benar menjelma menjadi seorang pemimpin yang luar biasa. Satu persatu wilayah penting berhasil ditundukannya: Damaskus (pada tahun 1174), Aleppo atau Halb (1138) dan Mosul (1186).

Sebagaimana diketahui, berkat perjanjian yang ditandatangani oleh Khalifah Umar bin Khattab dan Uskup Sophronius menyusul jatuhnya Antioch, Damaskus, dan Yerusalem pada tahun 636 M, orang-orang Islam, Yahudi dan Nasrani hidup rukun dan damai di Suriah dan Palestina.

Mereka bebas dan aman menjalankan ajaran agama masing-masing di kota suci tersebut. Namun kerukunan yang telah berlangsung selama lebih 460 tahun itu kemudian porak-poranda akibat berbagai hasutan dan fitnah yang digembar-gemborkan oleh seorang patriarch bernama Ermite.

Provokator ini berhasil mengobarkan semangat Paus Urbanus yang lantas mengirim ratusan ribu orang ke Yerusalem untuk Perang Salib Pertama. Kota suci ini berhasil mereka rebut pada tahun 1099. Ratusan ribu orang Islam dibunuh dengan kejam dan biadab.

Menyadari betapa pentingnya kedudukan Baitul Maqdis bagi ummat Islam dan mendengar kezaliman orang-orang Kristen di sana, maka pada tahun 1187 Shalahuddin memimpin serangan ke Yerusalem. Orang Kristen mencatatnya sebagai Perang Salib ke-2.

Pasukan Shalahuddin berhasil mengalahkan tentara Kristen dalam sebuah pertempuran sengit di Hittin, Galilee pada 4 July 1187. Dua bulan kemudian (Oktober tahun yang sama), Baitul Maqdis berhasil direbut kembali.

Berita jatuhnya Yerusalem menggegerkan seluruh dunia Kristen dan Eropa khususnya. Pada tahun 1189 tentara Kristen melancarkan serangan balik (Perang Salib ke-3), dipimpin langsung oleh Kaisar Jerman Frederick Barbarossa, Raja Prancis Philip Augustus dan Raja Inggris Richard ‘the Lion Heart’.

Perang berlangsung cukup lama. Baitul Maqdis berhasil dipertahankan, dan gencatan senjata akhirnya disepakati oleh kedua-belah pihak.

Kaum Kristen dan Yahudi pun tetap diizinkan tinggal di sana. Itulah akhlak Shalahuddin. Akhlak yang mencerminkan kepribadian Shalahuddin yang luar biasa.

Begitulah generasi Shalahuddin dilahirkan. Generasi ini tidak lahir sendiri, tetapi dilahirkan. Untuk melahirkan generasi Shalahuddin pun dibutuhkan kerja semua pihak, tidak hanya sendiri.

Sumber: mediaumat.news

Media Korea Utara: Kekuasaan Donald Trump Menjelang Kematian

Media Korea Utara: Kekuasaan Donald Trump Menjelang Kematian


Foto: Teletica

10Berita, PYONGYANG—Korea Utara (Korut) dikabarkan telah menilai bahwa politik Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kini berada di ujung tanduk.

Independent mengutip editorial media massa Korut, Rodong Sinmun pada Jumat (12/1/2018), menyebut “kematian politik” Trump itu ditandai oleh beredarnya buku kontroversial “Fire and Fury: Inside the Trump White House”.

“Beredarnya buku itu menunjukkan sinyalemen ‘kematian politik’ Trump. Buku itu menunjukkan terdapat sentimen anti-Trump mulai dari internal pemeritahannya sendiri, warga AS, dan masyarakat dunia,” tulis Rodong Sinmun.

Buku tersebut menyebut bahwa seluruh dunia tengah menertawakan kebijakan-kebijakan rasialis, diskriminatif dan hasutan perang Trump. Termasuk gaya kepemimpinan Trump di Gedung Putih sendiri.

Saat ini buku yang berisi pengakuan orang-orang terdekat Trump tersebut tengah populer secara global.

Merujuk data NPD BookScan, buku itu sendiri telah terjual sebanyak 29 ribu eksemplar hanya dalam waktu 24 jam sejak pertama diterbitkan. Buku ‘Fire and Fury’ dalam format digital atau buku elektronik telah dibeli sebanyak 250 ribu eksemplar. Sementara dalam bentuk suara sudah dibeli 100 ribu orang, menurut survei Macmillan, perusahaan induk penerbit buku tersebut, Henry Holt and Co.

Karena dicari banyak orang, penerbit tengah mencetak 150 ribu eksemplar edisi kedua buku tersebut.

Trump, sejak naik ke tampuk kekuasaan kepresidenan, sudah terlibat perang mulut dengan pemimpin tertinggi Korut, Kim Jong Un. []

SUMBER: SUARA, INDEPENDENT

Petani: Mohon Jangan Impor Dulu, Sebentar Lagi Kami Panen

Petani: Mohon Jangan Impor Dulu, Sebentar Lagi Kami Panen


10Berita, Rencana pemerintah mengimpor beras dari luar negeri mendapat penolakan dari kalangan petani. Ketua Gabungan Kelompok Tani Sri Jaya, Desa Tinggarjaya, Kecamatan Jatilawang, Kabupaten Banyumas, Sartam, meminta pemerintah untuk menunda impor beras.


"Mohon pemerintah jangan memasukkan beras impor dulu. Ini sebentar lagi kami akan panen," jelasnya, Ahad (14/1).

Dia menyebutkan, di wilayah Banyumas akan cukup banyak areal sawah yang mulai memasuki panen pada Januari 2018 ini. Bahkan musim panen panen ini akan terus berlangsung hingga akhir Maret 2018.

"Tolong beri kesempatan pada petani untuk menikmati harga yang cukup baik. Kami yakin, kalau pemerintah memasukkan beras impor dalam waktu dekat, maka harga beras akan langsung anjlok," katanya.

Dia menyebutkan, petani padi selama ini tidak pernah menikmati harga jual yang cukup baik. Bila sedang musim panen, harga gabah kering giling (GKG) seringkali anjlok hingga di bawah Rp 4.000 per kg. Sementara kalau sedang tidak panen dan petani sudah tidak menyimpan gabah, harga gabah melonjak.
"Saat ini, harga gabah sedang baik. Mohon pemerintah bisa memberi kesempatan pada kami para petani, agar bisa menikmati jerih payah kami dari menanam padi dengan harga jual yang lebih baik," katanya.

Harapan serupa juga disampaikan Ketua Kelompok Tani Margajaya Desa Pegalongan Kecamatan Patikraja Kabupaten Banyumas, Tamba. Dia menyebutkan, di wilayahnya ada sekitar 200 hektar lahan sawah yang akan memasuki masa panen awal Februari 2018. Dia memastikan, kalau beras impor masuk akhir Januari 2018, maka harga gabah akan langsung anjlok.

"Tolong pemerintah jangan impor dulu," katanya.

Dia menyebutkan, dari hasil panen padi selama ini, petani tidak pernah menikmati harga yang cukup baik. Pada saat setiap musim panen, harga gabah kering panen (GKP) atau (GKG), selalu anjlok di bawah HPP. Sekali pun pada tahun tersebut pemerintah tidak melakukan impor beras.

Tanpa pemerintah harus impor beras sekali pun, dia yakin, harga beras dan gabah pada musim panen Februari-Maret 2018, akan mengalami penurunan.

"Kami hanya berharap, tanpa adanya impor beras, maka harga gabah kering giling pada saat panen bisa tetap bertahan di atas Rp 4.500 per kg. Tidak anjlok sampai di bawah harga itu," katanya.

Dia menyebutkan, harga gabah saat ini memang masih cukup baik. Petani yang masih menyimpan gabah kering giling (GKG) dari hasil panen tahun lalu, dihargai pedagang dengan harga Rp 6.500 per kg. Sedangkan GKP (Gabah Kering Panen) dihargai Rp 5.200 per kg.

Sumber : pembelaislam.com, 
tribunislam.com

INSPIRASI BISNIS: Buka Toko Sembako, Omzetnya Bisa Rp90 Juta/Bulan Lho


INSPIRASI BISNIS: Buka Toko Sembako, Omzetnya Bisa Rp90 Juta/Bulan Lho

Foto: Lusi/Okezone

10Berita, JAKARTA – Sembako adalah kebutuhan yang paling krusial dalam masyarakat. Semua orang setiap harinya pasti mencari sembako untuk mencukupi kebutuhannya sehari-hari. Dengan kata lain membuka usaha sembako sangat menguntungkan karena banyak dicari oleh konsumen.

Begitu pula yang dilakukan Agung Prasetyo, seorang pedagang sembako di Pasar Induk Kramat Jati. Dirinya mengaku memang sudah ingin membuka usahanya sendiri, hingga akhirnya memutuskan untuk membuka usaha sembako.

Sejak tahun 1992, Agung sudah membuka usaha tersebut dengan modal Rp500 juta miliknya, akhirnya dia berhasil membuka usaha sembakonya sendiri. Menurutnya yang paling penting adalah niat untuk menjalankan usaha itu sendiri. Selain itu, dirinya memang sejak lama sudah ingin membuka usahanya sendiri.

"Modal awal untuk membuka toko sembako yang cukup besar Rp500 juta dengan berbagai jenis sembako, mulai dari beras, gula, garam, minyak, bumbu penyedap, dan berbagai jenis sembako lainnya," kata Agung kepada Okezone.

Agung mengaku untuk pendapatannya sehari-hari dirinya bisa mendapatkan Rp3 juta. Jika, dihitung dalam per bulan, dirinya bisa meraup untung hingga Rp90 juta. Selain itu, dia memiliki biaya pengeluaran Rp50 juta per bulan, jumlah itu cukup untuk membayar listrik, membayar gaji karyawan dan membeli kembali barang-barang yang telah habis selama satu bulan tersebut.

Hal yang membuat dirinya semakin semangat melanjutkan usaha ini karena menurutnya tokonya tersebut ramai pembeli. Namun, dibalik itu dia juga merasakan susahnya menjadi pedagang.

"Hal yang paling membuat sedih adalah ketika Lebaran dan Tahun Baru tiba, hanya sedikit pembeli yang datang ke toko walaupun harga sembako  tidak naik," bebernya.

Dia juga memiliki target untuk ke depannya. Dirinya berencana untuk memperbesar tokonya menjadi seperti Lotte. Lebih besar dari took sekarang yang dirinya miliki. Selain itu, dia juga memberikan tips untuk mengecilkan biaya hidup jika memang memiliki niat yang kuat untuk memiliki usaha sendiri. 

Investasi AWAL

Belanja Sembako Rp400.000.000

Merekrut Pegawai Rp10.000.000

Transportasi Rp20.000.000

Biaya Perlengkapan Toko Rp20.000.000

Total Investasi Awal Rp500.000.000


BIAYA OPERASIONAL

Listrik Rp500.000

Sembako Rp20.000.000

Transportasi Rp1.000.000

Biaya perlengkapan Rp1.000.000

Biaya penyusutan peralatan Rp8.000.000

Biaya Gaji Karyawan Rp10.000.000

Komunikasi Rp500.000

Total biaya operasional Rp50.000.000

(dni)

 Sumber : Okezone 

Dhani, Pergulatan Hidup Dalam Pluralisme Hingga Akhirnya Tobat

Pengakuan Mengejutkan Ahmad Dhani, Pergulatan Hidup Dalam Pluralisme Hingga Akhirnya Tobat



Sebuah pengakuan dari Ahmad Dhani:

10Berita, Sejak 1998 saya akrab dengan Gus Dur, sejak itu pula
Saya mendalami isi pikiran Gus Dur tentang ISLAM.

Saya pun memahami HEGEMONI Nahdliyin.
Mendukung MARWAH PBNU.
Bersahabat dengan DIALEKTIKA KYAI NU.

Hingga akhirnya saya terdampar ke dalam usaha PERJUANGAN PLURALISME UNTUK INDONESIA.

Perjuangan Pluralisme sampai pada sesuatu yang SERIUS.
Saya dan GUS DUR masuk ke dalam sebuah YAYASAN PLURALISME INTERNASIONAL yang ber nama LIB FOR ALL.
Yayasan yang di biayai AMERIKA ini di pimpin oleh Sahabat saya HOLLAD C. TAYLOR.

Saya dan GUS DUR jadi BOARD OF DIRECTOR.

Membela Pluralisme mengantarkan saya pada panggung internasional dan juga membuat kagum Jenderal Jenderal Amerika yang mendengar Speech saya Tentang ISLAM PLURAL di Forum Diskusi yang di selenggarakan di Colorado Spring, Oktober 2006.

Bukan karena Pidato saya yang mencengangkan, tapi karena Jenderal Jenderal Amerika itu memang ternyata kurang banyak baca tentang ISLAM.

Hingga sampailah pada satu MOMENT OF TRUTH.
Saya di hadapkan pada satu FAKTA bahwa:

Salah satu AGAMA tertentu “BerJIHAD” untuk memenangkan CALON GUBERNUR yang se IMAN.

Bahkan di perjuangkan untuk jadi PRESIDEN.

Salah satu ETNIS tertentu berJIBAKU Memenangkan CALON GUBERNUR ETNIS TERTENTU.

Dan semua itu dilakukan dengan MEM BABI BUTA!!!

Saya tidak punya masalah dengan Agama Tertentu atau Etnis tertentu,
Asal PRIBADI yang di USUNG memang memiliki JIWA PATRIOTIK dan NEGARAWAN.
Dan bukan PRIBADI YANG BERMASALAH.

JANGAN MEMBABI BUTA!!!

Cukup sekian saja saya menjadi PEJUANG PLURALISME.

#Kecewa

___
Jalan hidup manusia dan Hidayah Allah adalah misteri. Semoga kita semua tergolong hambaNya yang beruntung mendapat Husnul Khotimah.

Sumber : http://dakwahmedia.co, tribunislam


Luhut VS Susi Soal Kapal Asing Maling Ikan, INI Bedanya

Luhut VS Susi Soal Kapal Asing Maling Ikan, INI Bedanya


10Berita,   Keputusan Menteri Perikanan dan Kelautan Susi Pudjiastuti untuk tetap meledakan kapal asing pencuri ikan di wilayah perairan RI terus mendapatkan dukungan dari berbagai pihak.

Bagi Presiden Gerakan Pribumi Indonesia, Bastian P. Simanjuntak, tindakan Susi bentuk hukuman yang tegas dan berwibawa dari pemerintah Indonesia atas kejahatan asing yang kerap mencuri ikan serta melanggar batas-batas wilayah NKRI.

"Kita ini negara berdaulat, bangsanya bangsa pemenang, harus tegas dalam menindak segala bentuk kejahatan asing, karena mereka sudah mencuri hak pribumi dan melanggar kedaulatan NKRI," tegas dia dalam perbincangan dengan Kantor Berita Politik RMOL, Ahad, 14 Januari 2018.

Bastian tekankan, pernyataan Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan sama saja merendahkan harkat dan martabat NKRI sendiri. Adapun Luhut dalam suatu kesempatan menyebutkan bahwa kapal-kapal nelayan yang di sita negara tidak usah di ledakan melainkan di bagikan ke nelayan.

"Pernyataan Luhut menunjukan ketidakmampuan pemerintah dalam memikirkan nasib nelayan yang tidak mampu membeli kapal penangkap ikan.  Apakah negara sudah sedemikian miskinnya?" tanya dia.

Bastian juga khawatir akan ada modus lama yang dilakukan oleh oknum dengan tujuan tertentu. "Misalnya melelang kapal-kapal sitaan sehingga pada akhirnya kapal yang dilelang dibeli kembali oleh pemilik lama," sambungnya.

Oleh karena itu, Bastian meminta pemerintah untuk memikirkan nasib nelayan, termasuk menyediakan kapal tangkap ikan bagi nelayan yang tidak mampu membeli kapal, bukan malah memanfaatkan bekas kapal pencuri asing.

"Betapa hinanya bangsa kita gemar menggunakan barang milik pencuri? harus kita haramkan. Kami meminta agar pemerintah pro aktif menjaga harkat dan martabat bangsa indonesia, agar kita disegani oleh bangsa-bangsa lain di dunia. Lanjutkan ibu Susi!" tandasnya.

Sumber : PORTAL ISLAM