OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Rabu, 17 Januari 2018

Akankah Terjadi Skenario Calon Tunggal 2019 ?

Akankah Terjadi Skenario Calon Tunggal 2019 ?

-

10Berita  – Kekuasaan itu enak bin nikmat. Mau ngapain aja bebas. Meski waktu merayu rakyat berjanji tolak utang tapi ketika sudah berkuasa jadi raja utang, tak masalah. Meski waktu merayu rakyat bilang mau menciptakan puluhan juta lapangan pekerjaan, tapi faktanya malah menciptakan lapangan pengangguran, itu juga rapopo. Kalau ada yang protes, kalau protesnya terlalu menyakitkan gendang telinga, atau bikin baper parah, ya perintahkan aparat saja untuk tangkap. Mengganggu stabilitas nasional, itu alat yang bisa dipakai. Atau kalau protesnya lewat medsos, tinggal pakai saja dalih UU ITE. Lalu katakan kepada wartawan jika para pemrotes itu kaum yang belum move-on dari Pilpres 2014.

Sebab itu, ketika periode lima tahun sudah di depan mata, padahal satu pun janji kampanye belum dilunasi, termasuk katanya mau buyback Indosat yang masih saja digenggam Singapura, dan juga penanganan banjir dan macet di Jakarta yang katanya akan lebih mudah mengatasinya kalo jadi penguasa, maka dengan segala daya-upaya sang penguasa akan melancarkan jurus-jurus mautnya untuk bisa berkuasa kembali di periode selanjutnya.

Bagaimana caranya?

Mau kampanye seperti dulu kayak tolak utang lagi jelas ga mempan. Bisa-bisa seluruh isi dunia tertawa. 

Sebab itu, kampanye dengan janji-janji manis seribu janji bakalan gak mempan lagi. Rakyat yang tidak lulus makan bangku sekolah SD pun sudah tahu, mana tempe bacem dan mana tempe bongkrek. Apatah lagi yang dituding kaum belum move-on Pilpres 2014 yang rata-rata melek pendidikan tinggi, mereka pasti sudah paham dan musykil untuk “dilebaykan” lagi.

Sebab itu, strategi pun diubah. Bukan dengan melempar janji-janji lagi, tapi dengan sedikit berkreasi politik agar seluruh pranata hukum dan alat kenegaraan lainnya mau tak mau kembali mencalonkan dia lagi dia lagi.

Di awal tahun ini, Mahkamah Konstitusi sudah sangat patuh dengan melempar hadiah pertama berupa pengukuhan penetapan Electoral Tresshold Pilpres 2019 tetap di angka 20 Persen. Hal ini membuat banyak sesepuh politik yakin, duel 2014 antara dua kubu akan kembali terjadi di arena 2019. Perang Bharatayudha kembali digelar, antara Kurawa melawan Pandawa.

Sebelumnya, aparat sudah dalam genggaman tangan. Pentolan bersenjata yang tugasnya cuma boleh bertempur melawan musuh luar, sudah diganti walau belum pensiun, dengan sosok yang lebih bisa manut selaras dengan aparat penguasa lainnya.

Hukum pun sudah mendukung ketentuan 20 Persen seperti keinginannya. Tinggal bagaimana menjatuhkan citra lawan satu-satunya agar publik bisa percaya jika lawannya ini tak lebih dari seorang yang berambisi mengejar kekuasaan semata yang kemaruk duit.

Di sisi lain, Alumni 212 sebanyak tujuh setengah juta orang yang bersatu karena kesatuan akidah pun harus dipecah-belah agar lawan semakin rapuh.

Pucuk Dicinta Ulam Tiba. Ada seorang tokoh yang sedang menyala-nyala kekesalannya gegara gagal mentas Pilkada dan terkait erat dengan lawan satu-satunya itu. Maka secepat kilat didekatilah tokoh yang mengatasnamakan Alumni 212 dan mengaku mendapat rekomendasi dari Imam Besar Aksi 212 untuk mentas di Pilkada 2018.

Dibantu seorang penyusup yang gemar sholat dengan menyentuh batu kreweng from Qum di jidatnya, maka digelarlah konferensi pers di media-media mainstrem. Media massa Indonesia yang terkenal dengan sikap latahnya pun beramai-ramai memuatnya. Ada yang menyajikan apa adanya secara lugu, tapi banyak pula yang menggoreng dengan berbagai bumbu-bumbu, termasuk micin.

Pasti sisi penguasa tertawa, berharap rakyat percaya jika calon penantang  satu-satunya itu akan hancur citranya. Dan itu sesungguhnya target antara, karena “main uang dalam pilkada” bisa jadi dalil ini bisa untuk menyeret lawannya ini ke kasus hukum yang berakhir dengan didiskualifikasinya parpol sang lawan utama.

Bukankah jika parpol sang lawan bila didiskualifikasi, maka tidak ada pihak dari partai penantang yang akan penuhi ketentuan 20% PT, maka sang penguasa akan bisa melenggang kangkung sendirian di karpet merah menuju kemenangan 2019? Plus dengan segala gaya esentrik dan bukan mustahil akan pakai kaos oblong dan sendal jepit.

Diskualifikasi parpol penantang tersebut adalah bisa jadi target paripurna dari kasus yang menyala-nyala tersebut bila isu itu terus berlanjut . Umat Islam Indonesia wabilkhusus Alumni 212 harus paham dan jangan mau dipecah-belah oleh strategi ini.

Di sisi lain, diam-diam, sang penista agama tengah memainkan lakon Playing Victim dengan lakon Divorced from ma Lady. Media massa yang dulu memang ada di pihaknya pun kembali menulis berbagai keagungan dan keluhuran tokoh yang ucapan-ucapannya “sungguh mulia” di berbagai media massa.

Banyak yang percaya, lakon tersebut dimainkan meniru lakon yang sama yang pernah terjadi di Thailand dengan pemeran utama Thaksin Sinawatra.

Umat Islam Indonesia notabene Alumni 212 harus lagi-lagi paham dan jangan ikutan menari dengan pukulan gendang yang satu ini.

Mau tahu skenario terburuk kalau calon tunggal 2019 mulus terjadi?

Dari bisik-bisik tetangga, bisa jadi akan mentas kembali  petahana berpasangan dengan Thaksin dari Indonesia ini. Skenario pasangan yang udah lama terdengar, memang. Tapi dengan bungkus baru, pencitraan baru, siasat baru, bukan mustahil umat Islam Indonesia akan bisa lagi tersiasati.

Akankah kita menjadi pendorong mobil mogok lagi? Akankah kita lagi dan lagi jadi korban pencitraan lagi? Be aware and Be Smart!

Ini analisa yaa…Semoga tidak terjadi []

Penulis: Rizki Ridyasmara, jurnalis dan writer

Sumber : Eramuslim 

Syarwan Hamid: Unggahan Asma Dewi bentuk Cinta Indonesia

Syarwan Hamid: Unggahan Asma Dewi bentuk Cinta Indonesia

zulkarnain/hidayatullah.com

Syarwan Hamid (pegang tongkat) bersama Asma Dewi (jilbab abu-abu) di PN Jaksel, Selasa (16/01/2018).

10Berita – Menteri Dalam Negeri era Presiden Habibie, Syarwan Hamid, menjadi saksi ahli dalam bidang intelijen pada sidang perkara Asma Dewi, Selasa (16/01/2018).

Asma dijadikan terdakwa terkait dugaan kasus ujaran kebencian lewat unggahan di media sosial.

Syarwan menyatakan, yang dilakukan oleh terdakwa terkait status di media sosial miliknya yang menyinggung etnis Tionghoa merupakan bentuk ujaran kepedulian sebagai warga negara Indonesia.

Baca: Syarwan Hamid jadi Saksi Ahli Asma Dewi


“Ujaran status yang ibu Asma sampaikan merupakan ujaran biasa, itu merupakan bentuk cinta dan peduli kepada bangsa Indonesia. Malah yang harus ditahu bahwasanya China banyak merugikan warga Indonesia,” ujar Syarwan kepada hidayatullah.com di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jl Ampera Raya, usai sidang tersebut.

Syarwan menambahkan, kalau orang Indonesia benci sama etnis Tionghoa, yang bikin begitu menurutnya adalah Presiden Joko Widodo karena dinilai telah memberikan kemudahan kepada bangsa asing untuk menguasai Indonesia.

Sementara itu, penasihat hukum Asma, Sari Nurmala Sari, menuturkan, pernyataan dari keterangan Saksi Ahli itu sangat bagus dan sangat membantu meringankan terdakwa. Apa yang disampaikan itu katanya memang semuanya fakta dari sisi intelijen.

“Apa yang dilakukan oleh terdakwa bukan bentuk kebencian, justru itu adalah bentuk cinta negara, ketika seorang cinta kepada negara maka hal yang sangat manusiawi adalah yang dilakukan oleh Asma Dewi,” tegasnya.

Baca: Asma Dewi: Saya Dikriminalisasi dan Didzalimi


Lebih lanjut, Sari menyatakan, apa yang dilakukan oleh Asma melalui statusnya di media sosial bukan sebagai bentuk hujatan. Melainkan sebagai kecintaan rakyat kepada negaranya. Dimana itu adalah sesuatu yang lumrah.

“Itu sesuatu yang wajar dan harus kalau cinta terhadap negara Indonesia,” tegasnya.* Zulkarnain

Rep: Admin Hidcom

Editor: Muhammad Abdus Syakur

Sumber :Hidayatullah.com 

Seringnya Ulama Dikriminalisasi, Amien Rais : Negara Seperti Berbau Komunis

Seringnya Ulama Dikriminalisasi, Amien Rais : Negara Seperti Berbau Komunis


10Berita, Baru saja ustadz Zulkifli Ali jadi tersangka hanya karena dakwah. Tidak hanya menimpa Ustadz Zulkifli Ali, Sebelumnya beberapa ulama juga telah dikriminalisasi dan dipersekusi, sebut saja Habib Rizieq, Ustadz Felix Siauw, Ustadz Abdul Somad dan beberapa ulama lainnya yang juga mendapat perlakuan tidalk adil. Dan memang aneh, fenomena ini marak terjadi di rezim ini.


Disisi lain, viktor laiksodat yang telah jelas-jelas mengeluarkan pernyataan ancaman malah tidal dijadikan tersangka, bebas berkeliaran, malah mencalonkan diri sebagai Gubernur NTT.

Menanggapi hal ini, Pak Amien Rais selaku tokoh Islam Nasional telah mengingatkan, seolah-olah negara ini berbau Komunis.

Kami muat pernyataan Pak Amien pada Selasa (9/5/2017) di Komnas HAM, Jakarta. Sumber : http://www.voa-islam.com/read/politik-indonesia/2017/05/12/50607/ulama-dikriminalisasi-amien-negara-seperti-berbau-komunis/#sthash.k7g6vLO3.dpbs

Menurut Amien yang melihat persoalan tersebut mengingatkannya kepada paham-paham komunis. Di mana ajaran atau paham itu bisa dikatakan anti dengan kaum agamis dan hak masyarakat.

“Itu mengingatkan negara ini seperti ada berbau-bau komunis. Komunis itu kan anti HAM. Semua negara Komunis itu akan menggilas kebebasan dengan mesin-mesin besi secara luar biasa. Dan ini, mulai ke sana arahnya,” tambahnya. Terlebih menurutnya memusuhi (umat) Islam.

Selain itu, mantan Ketum PP Muhammadiyah ini juga mengaku bahwa mobilnya pernah ditembaki malam-malam oleh orang yang tidak dikenal saat berada di Yogya.

“Mobil saya pernah ditembaki malam. Dan menurut Komisioner Komnas HAM, Manager Nasution kasus itu bukanlah kasus biasa,” tutupnya.[

Sumber :
www.tribunislam.com

Paksakan Ibadah Walau Terasa Malas!

Paksakan Ibadah Walau Terasa Malas!



Oleh: Abu MiQdam

10Berita, Al-Hamdulillah, segala puji milik Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam atas Rasulillah –Shallallahu 'Alaihi Wasallam-, keluarga dan para sahabatnya.

Salah satu karakter iman seseorang adalah naik-turun. Kadang berada di puncak, tak jarang pula berada di bawah. Tidak bisa dipastikan, kecuali bagi orang-orang terpilih dari kalangan Nabi dan orang-orang sholeh setelahnya.

Ketika iman berada di puncak kualitas, itulah kondisi yang diharapkan. Sayangnya, kondisi sebaliknyalah yang sering terjadi; iman menurun hingga berada di lembah terendah. Di tahap ini, iman dirasa kurang manfaatnya. Banyak di antara mereka yang terjerumus dalam kemalasan berkelanjutan hingga futur bahkan sampai berani meninggalkannya, Na'udzhubillah.

Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallambersabda, 

إِنَّ لِكُلِّ شَيْءٍ شِرَّةً وَلِكُلِّ شِرَّةٍ فَتْرَةً فَإِنْ كَانَ صَاحِبُهَا سَدَّدَ وَقَارَبَ فَارْجُوهُ وَإِنْ أُشِيرَ إِلَيْهِ بِالأَصَابِعِ فَلا تَعُدُّوهُ

Sesungguhnya pada segala sesuatu itu ada masa semangat. Dan pada kesemangatan itu ada (massa) kemalasan. Kalau orang yang dalam kondisi malas dapat menjaga keseimbangan (amalannya). Maka semoga mendapatkan kemenangan. Kalau dia (terlalu semangat dalam beramal sampai terkenal) dan ditunjuk. Maka dia jangan dimasukkan (golongan orang saleh).” (HR. Tirmizi, no. 2453 dihasankan oleh Al-Albany dalam Shahih Tirmizi, 1995)

Allah Subahanahu wa Ta'ala berfirman:

وَاذْكُر رَّبَّكَ فِى نَفْسِكَ تَضَرُّعًا وَخِيفَةً وَدُونَ الْجَهْرِ مِنَ الْقَوْلِ بِالْغُدُوِّ وَالْأَاصَالِ وَلَا تَكُنْ مِّنَ الْغٰفِلِينَ

"Dan ingatlah Tuhanmu dalam hatimu dengan rendah hati dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, pada waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lengah." (QS. Al-A'raf: 205)

Sesungguhnya hati manusia berada di antara jari jemari Allah Ta'ala, Dialah yang kuasa mengarahkannya sesuai dengan kehendak-Nya. Untuk itu agar hati ini terus diarahkan kepada kebaikan dan amal sholeh serta dihilangkan dari berbagai penyakit termasuk rasa malas maka mintalah kepada Allah melalui berdoa kepada-Nya. Ucapkanlah doa di saat pagi hari tatkala ia hendak memulai aktivitasnya dan juga di saat petang hari tatkala ia mengakhiri aktivitasnya.

Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu berkata bahwa Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallambiasa membaca do’a:

اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَالْجُبْنِ وَالْهَرَمِ وَالْبُخْلِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ

Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan, rasa malas, rasa takut, kejelekan di waktu tua, dan sifat kikir. Dan aku juga berlindung kepada-Mu dari siksa kubur serta bencana kehidupan dan kematian).” (HR. Bukhari dan Muslim)

Karena hakekat nafsulah yang menjadikan segala sesuatu menjadi berat, termasuk ibadah.

Ibadah menjadi berat karena kita tak mampu menundukan nafsu menjadi sesuatu yang mulia dan bermanfaat untuk kepentingan akhirat kelak. Dan diantara penyakit nafsu yang menguasai manusia adalah malas, malas melakukan ketaatan, begitu berat nya hingga sampai sampai untuk melakukan shalat berjamaah di mesjid yang berjarak 50 meter tak sanggup, sementara jalan-jalan mengelilingi pasar atau mal yang berkilometer ringan sekali.

Penyebab orang malas untuk beribadah adalah karena mereka melupakan urgensi ibadah. Di antara bentuk kelalaian seseorang adalah karena ia lupa bahwa ia adalah seorang makhluk yang lemah. Padahal sebenarnya hanya Allah-lah yang membuat ia menjadi kuat dan bisa mengerjakan ibadah. 

Sebagai seorang muslim, dia seharusnya mengetahui serta memahami bahwa beribadah kepada Allah menjadi inti untuk mendapatkan bantuan dan pertolongan dari Allah Ta'ala.

Untuk itu jika berat dalam melakukan ketaatan dan ibadah, paksakan agar bisa tetap menjalaninya. Karena sesungguhnya rasa malas adalah salah satu bentuk bisikan syetan. Wallahu a'lam. [PurWD/#AkhlaqMulia/]

Sumber :voa-isam.com

Akhir Zaman, Inilah Kondisi Sungai Tiberias Dari Waktu ke Waktu

Akhir Zaman, Inilah Kondisi Sungai Tiberias Dari Waktu ke Waktu


10Berita, Siapa yang tidak mengenal sungai Tiberias? Ya sungai Tiberias adalah sungai air tawar yang terletak di antara bagian bawah dataran tinggi golan yang dikuasai Suriah dan Dataran timur kota Galilea Palestina.

Sungai Tiberias juga sering dikaitkan dengan turunnya dajjal sebagai bagian tanda dari akhir dari zaman dan kiamat.

Sebagaimana diberitakan oleh Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam bahwa turunnya permukaan air sungai Tiberias menjadi salah satu tanda-tanda kedatangan dajjal. Melihat hal ini, lalu bagaimanakah kondisi sungai Tiberias dari waktu ke waktu?

Sungai Tiberias merupakan sungai air tawar terbesar di Israel, sungai air tawar terendah pertama di dunia dan sungai terendah kedua setelah laut mati yang merupakan sungai air asin.

Sungai ini memiliki luas sebesar 166 km2 (64 sq mi), kedalaman mencapai 43 m (141 kaki), dan terletak 211.315 meter (693.29 ft) di bawah permukaan laut. Garis pantai sungai ini membentang sepanjang 53 km dengan luas keseluruhan 166 km2.

Sumber pasokan air bersih bagi Palestina dan Israel juga berasal dari sungai Tiberias. Sungai ini menjadi tempat terpenting bagi seluruh umat Islam, nasrani dan yahudi.

Tetapi kini sungai yang memiliki peran penting dalam kondisi yang menyedihkan. Pasalnya status debit air yang ada dalam sungai tersebut mengalami penurunan dari waktu ke waktu.

Hal ini tentunya bukan hanya menyedihkan tetapi juga mengkhawatirkan mengingat berita yang disampaikan Rasulullah bahwasannya salah satu tanda kedatangan dajjal adalah dengan turunnya permukaan air sungai Tiberias.

Sejak tahun 2004 pemerintahan zionis membuat garis merah dan garis hitam untuk mengontrol debit air Danau. Hal yang mengejutkan terjadi, permukaan sungai mengalami penyusutan setinggi 16 meter.

Menteri Pertanian Israel menyatakan secara terbuka melalui kantor berita mereka bahwa debit air danau Tiberias mengalami penyusutan yang mengkhawatirkan.

Berita ini tentunya mengkhawatirkan bukan hanya bagi para zionis Israel tetapi juga bagi umat Islam mengingat hal ini sebagai tanda-tanda kedatangan dajjal yang kian dekat.

Danau yang diapit oleh dua Negara Islam yakni Palestina dan Suriah ini, menurut beberapa media, peristiwa ini merupakan kekeringan paling parah selama 100 tahun yang lalu.

Efek dari perubahan iklim merupakan penyebab utama terjadinya kekeringan yang parah tersebut. Kekeringan yang dialami sungai Tiberias bukan hanya faktor perubahan iklim tetapi juga minimnya curah hujan yang hanya bisa mencapai 65 persen dalam lima tahun kebelakang.

Selain itu juga, daya serap hujan yang rendah terjadi pada puncaknya tahun 2014 dan merupakan musim kering paling parah.

Dikabarkan pula bahwa penurunan permukaan air Danau diperkirakan akan mencapai level paling mengkhawatirkan antara 700 kaki atau 213 meter di bawah permukaan laut.

Dilansir dari haaretz, seorang fotografer amatir bernama Ofer Moskowitz, yang berada di perbatasan Lebanon, mengatakan pendapatnya mengenai keadaan sungai Tiberias,

“Sekali waktu, saya pernah melihat aliran air yang sangat deras, banyak tanaman tumbuh, banyak rumput dan pohon subur, aliran sungai yang sangat deras.”

Kabar-kabar tersebut menunjukkan bahwa saat ini kondisi sungai Tiberias semakin mengkhawatirkan. Oleh karenanya, kita perlu mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu Wata’ala, berdoa, berserah diri, serta memperbanyak amalan dan ibadah.

Hal ini mengingat keadaan sungai Tiberias yang mengkahawtirkan dan sebagai tanda-tanda akan datangnya dajjal yang tentunya juga sebagai tanda akan akhir zaman yang kian dekat.

Oleh: Fikriah Nur Jannah

Sumber: ummi-online.com

Asma Dewi: Saya Dikriminalisasi dan Didzalimi

Asma Dewi: Saya Dikriminalisasi dan Didzalimi

Zulkarnain/hidayatullah.com

Asma Dewi (rompi merah) di PN Jaksel, bersama tim pengacara, Selasa (16/01/2018).

10Berita – Terdakwa kasus terkait dugaan ujaran kebencian dan penghinaan ras dan agama tertentu, Asma Dewi, menyatakan bahwa dakwaan terhadap dirinya merupakan kriminalisasi dan bentuk kedzaliman.

“Saya merasa dikriminalisasi, karena saat saya ditangkap bukan karena postinganmelainkan arahan dari pimpinan yang menyerahkan nama saya. Ini merupakan tendensi ke politik,” ujarnya kepada hidayatullah.com ditemui setelah persidangan perkaranya di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jl Ampera Raya, Selasa (16/01/2018).

Asma menambahkan, kasus ini bentuk kedzaliman kepadanya. Baginya banyak unggahan oleh orang lain yang lebih rasis tapi tidak ditangkap. Misalnya unggahan “anjing yang dikenakan jilbab lalu dikatain itu Rasulullah”, kata dia, tapi sampai sekarang penggunggahnya tidak ditangkap, padahal sudah disampaikan ke penyidik.

“Insya Allah informasi (saya) yang tulis di status merupakan tidak membenci kepada etnisnya, karena saya peduli terhadap bahaya-bahaya yang akan ditimbulkan terhadap negara saya. Ini merupakan aksi bela negara saya,” jelasnya ketika ditanya terkait statusnya di media sosial yang dipermasalahkan.

Menurut Asma, banyak kejadian yang aneh terkait dakwaannya. Di antaranya, pada saat penangkapan, aparat yang mendatangi rumah tanpa membawa surat penangkapan dan pemberitahuan.

Selanjutnya, ketika Asma ditangkap, bukan namanya yang dipanggil, melainkan nama lain. “Malam saat penangkapan saya tidak didamping dari RT dan RW setempat supaya jadi saksi,” ungkapnya.

Asma menuturkan, ia diberitahukan oleh salah seorang anggota polisi wanita di mobil saat ingin mengambil barang bukti. Anggota polwan tersebut mengatakan bahwa kasusnya coba diarahkan ke “Saracen”, dan Asma katanya bukan target.

“Padahal saya tidak tahu Saracen itu apaan, ditanya terkait koordinator Saracen, saya enggak kenal. Pada jam 09.00 sebelum saya dijebloskan ke penjara, saya masih ditanya lagi dengan koordinator Saracen. Hingga ketika saya menandatangani surat perpanjangan surat penahanan, saya ditanya ‘apakah ibu bendahara Yayasan Pak Hasim Sumitro?’. (Ini), kan, aneh, berarti ada keganjilan. Malah polisi menuduh saya bendahara Saracen mentransfer Rp 75 juta,” ungkapnya.

Asma pun berharap kepada umat Islam teruslah berjuang dan jangan takut, karena Allah selalu bersama dalam setiap langkah perjuangan dalam menegakkan kebenaran.* Zulkarnain

Rep: Admin Hidcom

Editor: Muhammad Abdus Syakur

Sumber : Hidayatullah.com

Spanduk “Caleg PSI” Kotori Kota, Pengamat: Penipuan Publik! PSI Belum Lolos Verifikasi

Spanduk “Caleg PSI” Kotori Kota, Pengamat: Penipuan Publik! PSI Belum Lolos Verifikasi


10Berita – Klaim sebagai calon legislatif (caleg) saat ini sama saja dengan penipuan publik. Pasalnya, belum ada yang resmi caleg. Apalagi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) belum lolos verifikasi.

Peringatan itu disampaikan pengamat komunikasi publik Ferry Koto di akun Twitter @ferrykoto, menanggapi pemasangan spanduk kader-kader PSI di sejumlah kota yang mengklaim sebagai caleg PSI.

Menurut Ferry, PSI masih proses verifikasi faktual. “Belum lah. Sekarang masih berlangsung verifikasi faktual di seluruh Indonesia. @psi_id belum lolos, masih proses. Dan caleg pun belum tahu lolos nanti. Karena jadi caleg harus penuhi syarat-syarat dan pengecekan KPU,” tegas @ferrykoto.

Khusus di wilayah Surabaya dan sekitarnya, Ferry mengecam pemasangan spanduk kader PSI, Arief Budiman. “Good min. Saya sudah ingatkan @psi_id karena spanduk kadernya si Arif yang kotori 2 kota sekaligus, Surabaya dan Sidoarjo. Kalau tak ingat hukum saya suruh orang bongkar. Klaim sebagai caleg saat ini sama saja penipuan publik. Belum ada yang resmi caleg. Apalagi PSI belum lolos verifikasi,” tulis @ferrykoto.

Sebelumnya, pakar komunikasi dari UIN Syarief Hidayatullah, Edy Effendi, juga menyoal spanduk “caleg” PSI Tsamara Amany yang mulai bertebaran di wilayah DKI.

Edy menyoal spanduk bergambar Tsamara yang mengenakan kerudung putih dan berbaju merah. “Musim ‘nyaleg’, musim ‘kesalehan sosial’. Setiap hari melecehkan ajaran Islam di temlen, pas ‘nyaleg’ mendadak religius,” tulis Edy di akun @eae18 meretweet foto spanduk Tsamara Amany Alatas.

Akun fenomenal @PartaiSocmed turut mengomentari spanduk Tsamara. “Sebagai ketua DPP partai baru yang mengusung perubahan kami himbau mbak @TsamaraDKI untuk tidak mengotori kota dengan spanduk-spanduk kampanyenya. Jika sekarang saja sudah melakukan hal yang sama dengan pihak yang anda kritik, apa jaminannya kelak tidak akan melakukan hal-hal koruptif yang sama?” kicau @PartaiSocmed.(kl/ito)

Sumber : Eramuslim 

INNALILLAHI... Satu Lagi Ulama Jadi Tersangka, Ustadz Zulkifli Ali, Victor Malah Bebas Maju Pilgub

INNALILLAHI... Satu Lagi Ulama Jadi Tersangka, Ustadz Zulkifli Ali, Victor Malah Bebas Maju Pilgub


10Berita, INNALILLAHI... Satu lagi seorang ulama dijadikan tersangka.

Publik sosial media heboh dengan beredarnya surat pemanggilan Ustadz Zulkifli Muhammad Ali sebagai TERSANGKA dalam perkara dugaan ujaran kebencian yang mengandung unsur SARA diminta menghadap pada hari Kamis 18 Januari 2018 bertempat di kantor Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri, Gedung Ex PU, Jakarta Pusat.

Surat itu salah satunya diunggah oleh aktivis Muhammadiyah yang juga Koordinator Indonesian Crime Analyst Forum (ICAF), Mustofa B Nahrawardaya di akun twitternya.

Ustadz Zulkifli Muhammad Ali selama ini dikenal dengan sebutan "Ustadz Akhir Zaman" karena topik ceramahnya kerap menerangkan tentang Akhir Zaman.

Sebelumnya, Ustadz Alfian Tanjuang juga dijadikan tersangka dan divonis 2 tahun penjara karena ceramahnya.

Publik pun bertanya kenapa kalau kasus Ustadz cepat sekali, namun kasus yang lain seperti kasus Victor Laiskodat malah tersendat. Bahkan sekarang Victor Laiskodat bebas melenggang maju dalam Pilgub NTT, tanpa pernah diperiksa walau sudah berbulan dilaporkan.

4 Agustus 2017 - Victor Laiskodat Resmi Dilaporkan ke Bareskrim
https://www.jpnn.com/news/victor-laiskodat-resmi-dilaporkan-ke-bareskrim

10 Januari 2018 - Viktor Laiskodat Resmi Maju di Pilgub NTT
http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/pilkada/18/01/10/p2bvi1377-viktor-laiskodat-resmi-maju-di-pilgub-ntt

Kalau dianggap Ustadz Zulkifli Ali ceramahnya menebar SARA lalu jadi TERSANGKA, Kenapa pidato Victor Laiskodat yang TIDAK HANYA SARA, TAPI MENGANCAM PEMBUNUHAN dibiarkan saja? Jangakan jadi TERSANGKA, diperiksa saja tidak.

ADA APA??? DIMANA KEADILAN DAN PERSAMAAN HUKUM???

— Mustofa Nahra (@NetizenTofa) 16 Januari 2018


Sumber :Portal Islam 

Mau Kuliah di Yogyakarta? Cek Infonya di Sini

Mau Kuliah di Yogyakarta? Cek Infonya di Sini

10Berita, Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2018 dibuka. Yogyakarta menjadi salah satu kota yang diburu calon mahasiswa dari seluruh Indonesia untuk meneruskan pendidikan tinggi.

SNMPTN merupakan jalur pertama yang bisa diikuti oleh lulusan sekolah menengah atas yang ingin kuliah di perguruan tinggi negeri. Jalur ini relatif praktis karena hanya mengandalkan hasil penelusuran prestasi dan portofolio akademik siswa yang bersumber dari Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS).

Ada lima PTN di DIY yang mengikuti jalur SNMPTN, yakni UGM, ISI Yogyakarta, UNY, UIN Sunan Kalijaga, dan UPN "Veteran" Yogyakarta. Distribusi alokasi daya tampung mahasiswa baru lewat jalur SNMPTN di masing-masing PTN berbeda-beda.

UNY

UNY mengalokasikan kuota mahasiswa baru jalur SNMPTN sebesar 35 persen. Universitas yang dulu dikenal sebagai IKIP ini memiliki daya tampung untuk jalur SNMPTN sebanyak 1.647 dari total kuota 4.697 orang. UNY memiliki 56 program studi.

"Rata-rata peluang mendapatkan kursi di UNY lewat 1:18, artinya hanya satu orang yang diterima dari 18 orang," ujar Margana, Wakil Rektor I UNY dalam jumpa pers di Auditorium UNY, Selasa (16/1/2018).


Berdasarkan tahun lalu, hanya 5.400-an dari 150.000-an orang yang diterima ketika mendaftar lewat jalur SNMPTN.

UNY memiliki 56 program studi untuk jenjang S1. Program studi favorit di PTN itu, antara lain, Manajemen, Akuntansi Teknik Informatika, Administrasi Negara, dan Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

 

 

UGM

Universitas ini mengalokasikan 30 persen penerimaan mahasiswa lewat jalur SNMPTN atau 2.130 dari total kuota mahasiswa baru 7.099 orang.

Menurut Direktur Pendidikan dan Pengajaran UGM, Sri Peni, pada SNMPTN 2017 terdapat 33.837 pendaftar dan yang diterima hanya 8,63 persen.

UPN "Veteran" Yogyakarta

 

Universitas yang kini beralih status menjadi negeri ini memiliki kuota penerimaan mahasiswa baru lewat jalur SNMPTN sebesar 30 persen atau 831 dari total kuota 2.770 orang.

"Pada tahun kemarin, jalur SNMPTN menerima 2.380 dari total pendaftar sekitar 56.000 orang," kata Irhas Efendi, Wakil Rektor I UPN "Veteran" Yogyakarta.

PTN ini memiliki 20 program studi dan sejumlah program studi favorit, meliputi Perminyakan, Geologi, Tambang, dan Ilmu Komunikasi.

 

UIN Sunan Kalijaga

Universitas Islam Negeri di Yogyakarta ini memiliki 41 program studi dari 8 fakultas. Akan tetapi, hanya 17 program studi dari 5 fakultas yang membuka pendaftaran mahasiswa baru lewat jalur SNMPTN.

"Daya tampung untuk SNMPTN 391 orang atau 30 persen dari total daya tampung," ujar Ridwan, Ketua Admisi UIN Sunan Kalijaga.

Ia memastikan seluruh program studi di UIN Sunan Kalijaga selalu menjadi pilihan pertama dan hanya satu program studi yang menjadi alternatif kedua yakni Fisika Murni.

ISI Yogyakarta

Untuk pertama kalinya ISI Yogyakarta membuka pendaftaran mahasiswa baru dengan jalur SNMPTN pada tahun ini.

Ada 11 program studi yang ditawarkan lewat jalur ini dengan kuota 166 orang.

"Karena ini kampus seni kami sangat mempertimbangkan portofolio siswa selama bersekolah," kata I Wayang Kasna, Pembantu Rektor I ISI Yogyakarta.

 

 

Pelaksanaan kegiatan SNMPTN 2018 sedang berlangsung. Sejumlah jadwal, dari proses pengisian sampai daftar ulang, juga sudah ditetapkan.

Pengisian dan verifikasi PDSS mulai 13 Januari sampai 10 Februari 2018. Pendaftaran dibuka pada 21 Februari sampai 6 Maret 2018. Pengumuman hasil seleksi pada 17 April 2018 dan pendaftaran ulang pada 8 Mei 2018.

Bagi pendaftar yang tidak lolos, masih bisa berpeluang masuk ke PTN di Yogyakarta dengan memanfaatkan jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) dan Seleksi Mandiri. Kuota di masing-masing perguruan tinggi bervariasi di kisaran 30-35 persen.

 Saksikan video pilihan berikut ini:

Sumber :Liputan6.com 

Tak Lagi Panglima, Jenderal Gatot Keliling ke Kampus-Kampus


Tak Lagi Panglima, Jenderal Gatot Keliling ke Kampus-Kampus

Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo

BANDARpost , CIREBON -- Mantan Panglima TNI Jendaral Gatot Nurmantyo menagku saat ini dirinya sedang gencar ke puluhan kampus membicarakan tentang kebangsaan di hadapan para mahasiswa. Gatot menilai para mahasiswa harus paham bahwa Negara Indonesia sangat besar dan luar biasa.

"Saya sudah keliling ke 63 kampus di Indonesia," kata Gatot saat mengisi Stadium General Diesnatalis Ke 56 Universitas Swadaya Gunung Jati (Unswagati) Cirebon, Selasa.

Menurutnya, para mahasiswa harus paham bahwa Negara Indonesia sangat besar dan luar biasa. Selain itu, banyak Negara siap mengambil kekayaan dan energi yang dimiliki oleh Indonesa.

"Mahasiswa harus paham hal tersebut dan bisa mewaspadainya," tuturnya.

Gatot juga meminta kepada para mahasiswa untuk menolak berbagai hal yang berkaitan dengan adu domba dan provokasi. Karena, menurutnya, banyak hal yang diawali dari keduanya dan tentu itu bisa menghasilkan perpecahan. ''Ada juga konflik yang mengatasnamakan agama,'' katanya.

Gatot mengatakan Bangsa Indonesia patut bersyukur karena memiliki Pancasila. Dengan adanya Pancasila ini, persatuan dan kesatuan di Indonesia tetap bisa terjaga. "Kalau ada masalah sebaikanya jangan langsung demo, pecahkan dulu dengan cara keilmuan," ujarnya.

Red: Didi Purwadi 
Sumber : Antara, Republika.co.id