OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Sabtu, 03 Februari 2018

Ketum Parmusi Heran dengan Penolakan Keuskupan Attambua

Ketum Parmusi Heran dengan Penolakan Keuskupan Attambua

10Berita, Attambua  - Kasus penolakan terhadap kegiatan keagamaan kembali terjadi. Kali ini kegiatan Persaudaraan Muslimin Indonesia (Parmusi) di Malaka, Nusa Tenggara Timur ditolak oleh massa.

Ketua Umum Parmusi, H. Usamah Hisyam menyayangkan penolakan ini. Dikatakan Usamah, seluruh kegiatan yang dilakukannya bersama Parmusi tidak menyalahi aturan bahkan dilindungi undang-undang.

“Seluruh kegiatan Parmusi tidak ada yang menyalahi aturan dan ketentuan perundang-undangan. Apa alasannya mereka menolak?” ujar Usamah di Atambua, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur, Jumat (2/2/2018).

Awalnya Usamah dan beberapa pengurus Parmusi yang roadshow Dakwah di NTT akan tetap memaksa melanjutkan acara di Malaka. Namun, karena masukan dari berbagai pihak, seperti kepolisian dan Kementerian Agama setempat, akhirnya Usamah memutuskan membatalkan acara tersebut.

“Karena sudah ada kesepakatan tokoh di sana, akhirnya kegiatan di sana ditunda, walaupun kami tetap meminta ke sana, agar acara tetap berlangsung. Kami menghargai keputusan dan saran-saran tokoh setempat untuk membatalkan acara,” ungkap Usamah.

Seperti diketahui, satu hari menjelang kedatangan Usamah Hisyam ke Malaka, pihak kepolisian setempat mendapat surat berkop Keuskupan Attambua Paroki ST Yohannes Baptista Besikama yang berisi penolakan acara. Dijadwalkan Jumat (2/2/2018), Usamah akan melakukan peletakan batu pertama pembangunan Taman Pendidikan Al-Quran (TPA) di Malaka.

Pihak yang menolak itu juga mengancam akan mengerahkan 5000 massa jika acara tersebut tetap diselenggarakan. Menurut Usamah, kasus ini menjadi preseden buruk bagi kegiata-kegiatan keagamaan di Indonesia.

“Semestinya pihak kepolisian jangan mengikuti desakan-desakan tersebut. Apalagi mereka mengancam akan menurunkan massa. Hal ini tentunya menjadi preseden buruk. Kedepan dikhawatirkan akan mudah pihak tertentu menggagalkan acara dengan mengancama memobilisasi massa,” ujar Usamah.

red: adhila

Sumber :SI Online

Banyak Orang Gila Berkeliaran: Ulama, Ustaz, dan Kyai HARUS Waspada

Banyak Orang Gila Berkeliaran: Ulama, Ustaz, dan Kyai HARUS Waspada


10Berita, Para ulama, ustad dan kiyai, mutlak harus meningkatkan kewaspadaan karena di tengah kita sekarang banyak “orang gila”. Mengapa tuan-tuan semua harus waspada? Karena sudah dua ustad yang dinyatakan korban penganiayaan “orang gila”. Yaitu, pertama, ustad R Prawoto di Cigondewah Kidul, Bandung, yang meninggal dunia pada 1 Februari 2018. Kedua, penyiksaan terhadap Ustad KH Umar Bishri di Cicalengka, Kabupaten Bandung, beberapa hari sebelumnya.

Kedua peristiwa ini mungkin saja kejadian yang berlangsung secara kebetulan, tetapi boleh jadi memiliki keterkaitan. Singkatnya, tidak bisa diabaikan begitu saja.

Sekali lagi, waspadalah. Orang gila tampaknya sedang berubah menjadi “waras” untuk memburu sasarannya, yaitu para ustad. Para ulama. Para kiyai. Jadi, tidak ada ruginya meningkatkan kewaspadaan.

Pertama, langsung saja kepada tim yang mengelola kegiatan harian Ustad Abdul Somad. Sewaktu beliau didemo di Bali, saya pernah menulis bahwa ustad asal Riau ini bisa jadi masuk dalam “target list” (daftar target). Sekali lagi saya anjurkan agar Anda semua selalu waspada dan meningkatkan kehati-hatian. Setiap saat dan di mana pun juga.

Jika Ustad Somad tak suka su’zon (bersangka buruk), tolong sampaikan kepada beliau bahwa sekarang ini terpaksa menghidupkan tombol itu. Biarlah su’dzon dulu tapi husnuzzon kemudian. Karena, di kalangan manusia ini ternyata banyak orang gila yang siap melakukan hal-hal yang tak terbayangkan. Nekad melakukan segala cara untuk mencapai tujuan.

Ustad Somad perlu dijaga secara fisik. Tentu saja beliau punya “penjaga gaib” dalam arti kepasrahan beliau yang bulat kepada Allah SWT yang disertai ketawakkalan yang kuat. Namun, tidak ada salahnya meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan niat jahat orang-orang yang sedang gila. Dengan gaya dan konten ceramahnya, Ustad Somad pastilah tidak disukai oleh orang-orang gila. Termasuk orang yang gila kekuasaan, gila duit, gila jabatan, dlsb.

Bukan Ustad Abdul Somad saja. Ustad-ustad lain yang selama ini membuat kelompok orang gila menjadi tambah gila, juga perlu semakin waspada. Sebutlah Ustad Zulkifli Muhammad Ali, Ustad Bakhtiar Nasir, Ustad Adi Hidayat, Ustad Felix Siauw, Ustad Salim Fillah, Ustad Khalid Basalamah, dan ribuan lainnya yang berada di seluruh pelosok negeri. Para ustad yang didengarkan dan dicintai rakyat, bahkan bisa membuat orang-orang waras menjadi gila.

Kedua, kematian Ustad Prawoto dan penyiksaan KH Umar Bishri tidak bisa kita tepiskan begitu saja. Sebab, para pelaku penyerangan dalam kedua kasus ini dinyatakan sebagai orang gila. Jadi, alangkah konyolnya kita semua kalau tidak waspada padahal kita sudah tahu sekarang ini banyak orang gila yang berkeliaran atau yang disuruh berkeliaran.

Ketiga, para ulama, ustad dan kiyai tidak boleh berhenti mengarahkan umat tentang situasi negara dan tentang kualitas para pemimpin. Tua-tuan semua adalah benteng terakhir. Tuan-tuan tidak boleh kendur memberikan pencerahan walaupun banyak orang gila yang mengancam.

Orang-orang yang gila kekuasaan maupun orang-orang gila yang sedang berkuasa, harus dicegah supaya tidak lagi melanjutkan kesewenangan dan kezaliman mereka. Tahun ini dan tahun depan, kaum muslimin berpeluang untuk menghentikan kesewenangan para penguasa lewat bilik suara. Untuk menghentikan rencana jahat dan perbuatan durjana orang-orang gila.

Pilkada tahun ini, pileg dan pilpres tahun depan adalah ajang yang terbaik untuk mengakhiri berbagai macam kegilaan yang sedang mementas saat ini. Dengan pertolongan Allah ‘Azza wa Jalla, maka para ulama, ustad, dan kiyai pasti mampu mengarahkan umat agar memberikan mandat kepada orang-orang yang masih waras.

Penulis: Asyari Usman

Sumber :Portal Islam

‘Pabrik’ Esemka di Cileungsi Hanya Ada 20 Karyawan, Tidak ada Mobil Esemka

‘Pabrik’ Esemka di Cileungsi Hanya Ada 20 Karyawan, Tidak ada Mobil Esemka


10Berita, Mobil Esemka rupanya belum diproduksi di pabrik PT Adiperkasa Citra Esemka Hero (HERO) di kawasan Cileungsi, Bogor.

Kawasan ini memang cukup luas. Namun rupanya hanya ada 20 karyawan saja yang bertugas di sana.

“Di sini tidak ada mobil Esemka, di sini saja hanya ada 20 karyawan. Jadi tidak ada mobil Esemka,” kata petugas keamanan PT Adiperkasa Citra Esemka Hero (HERO) di Cileungsi Kabupaten Bogor kepada detikOto.

“Kalau luas wilayah ini (PT Adiperkasa Citra Esemka Hero (HERO) di Cileungsi Kabupaten Bogor), kalau tidak salah bisa mencapai 50 hektar,” katanya.

Kembali petugas keamanan ini menegaskan, bahwa dirinya memang tidak mengetahui akan keberadaan mobil Esemka.

“Saya tidak tahu, saya hanya bertugas di sini. Di sini tidak ada mobil Esemka,” tambahnya.

Di sana, tidak ada mobil Esemka, hanya terlihat beberapa mobil Geely yang diparkir. [detik]

Sumber : Dakwah Media

Bandara Diserahkan ke Swasta, Kedaulatan NKRI Terancam

Bandara Diserahkan ke Swasta, Kedaulatan NKRI Terancam


10Berita – Kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) bisa terancam jika bandara diserahkan ke pihak swasta.

Penegasan itu disampaikan pengamat politik Ahmad Yazid (02/02). “Bandara itu sangat strategis, keluar masuknya warga termasuk pihak asing. Kalau sampai diserahkan ke asing, kedaulatan NKRI bagian udara bisa terancam,” tegas Ahmad Yazid.

Menurut Yazid, BUMN sangat mampu mengelola bandara dan bisa menyumbang pendapatan negara. “Nampak sekali rezm penguasa tidak memperhitungkan aspek pertahanan dan geopolitik serta geostrategis,” jelas Yazid.

Yazid menduga ada korporasi besar di bidang penerbangan yang ingin menguasai sektor bandara. “Korporasi ini memiliki armada pesawat banyak, berbagai jalur penerbangan sudah dikuasai, dan bandara yang belum dikuasai. Lewat lobi penguasa mendesak bandara diserahkan ke swasta,” jelas Yazid.

Tak hanya itu, Yazid mengingatkan, pihak swasta selalu berorientasi bisnis. “Setelah menguasai bandara, swasta tersebut menjual ke swasta lain dan bisa juga ke asing. Selama ini bisnis penerbangan sangat menjanjikan, terutama harga tiket yang kompetitif,” papar Yazid.

Kata Yazid, saat ini kesibukan bandara di ibu kota provinsi saja mengalahkan terminal maupun stasiun kereta. “Satu hari penumpang domestik di bandara Ahmad Yani lebih banyak daripada penumpang di terminal maupun stasiun di Semarang. Ini potensi bisnis besar yang digarap pemilik modal besar,” jelas Yazid.

Sebelumnya Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Pandjaitan mengatakan, Jokowi meminta sejumlah bandara di Indonesia diserahkan kepada swasta.(kk/ito)

Sumber :Eramuslim 

Daftar Proyek Bandara dan Pelabuhan yang Akan Dijual ke Swasta

Daftar Proyek Bandara dan Pelabuhan yang Akan Dijual ke Swasta

10Berita, Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan sebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan Bandara Silangit, Soekarno-Hatta (Soetta), Bangka Belitung dan Labuan Bajo, diserahkan ke swasta.

Hal tersebut pun dibenarkan oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. Menurutnya, apa yang dimaksudkan Pak Luhut adalah investasi terbuka untuk negara atau bisa dikerjasama dengan swasta.

“Seperti contoh tadi pagi saya kedatangan INSA. Mereka akan bikin konsorsium, untuk kerjasama dengan Pelindo I, II, III, IV, untuk kelola pelabuhan-pelabuhan. Dengan skema investasi Kerjasama antara Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU),” ujarnya, di Kementerian Perhubungan, Jakarta, Kamis (1/2/2018).

Dia melanjutkan, untuk Bandara Silangit nantinya juga bisa saja antara PT Angkasa Pura II (Persero) melakukan kerjasama dengan swasta. Dari informasinya pihak China, Korea dan India berencana masuk untuk investasi pada sektor industri di Bandara Silangit.

“Jadi bandara bisa lebih besar. Supaya turis dari luar gak usah ke Medan tapi langsung ke silangit,” ujarnya.

Begitu juga untuk Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) bisa juga dilakukan kerjasama dengan swasta. Hanya saja, lebih detail policy dan informasi ada di Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

“Tapi prioritas untuk bandara adalah di Kualanamu dan Mandalika. Untuk pelabuhan ada Kualatanjung, Makassar, Bitung, dan Jakarta (Priok),” tandasnya. [ozc]

Sumber : Dakwah Media

Cendekiawan Nasrani: Dimanakah Allah?

Cendekiawan Nasrani: Dimanakah Allah?

10Berita, SEROMBONGAN cendekiawan Nasrani yang dipimpin oleh seorang uskup mendatangi Ali bin Abi Thalib yang dikenal sebagai salah satu sahabat nabi yang memiliki kedalaman ilmu.

Setelah memperkenalkan diri, mereka menyampaikan kedatangan mereka untuk mengajukan sejumlah pertanyaan teologis.

"Dimanakah Allah?" tanya salah seorang cendekiawan Nasrani.

Ali tidak menjawabnya langsung. Dia justru menyalakan api lalu mengajukan pertanyaan balik, "Manakah bagian depan (wajah) dari api ini?"

Setelah memperhatikan api yang dinyalakan Ali itu, cendekiawan Nasrani berkata, "Seluruh sisi api ini dapat dianggap sebagai bagian depan (wajah)-nya. Tak ada belakang dan tidak ada pula depan."

Ali lalu menanggapi pertanyaan tamunya itu. "Ketika api saja yang merupakan ciptaan Allah tidak memiliki bagian depan secara khusus, maka Penciptanya sama sekali tidak memiliki keserupaan dengannya. Lebih dari itu, depan dan belakang, barat dan timur, semata-mata berasal dari Allah. Kemana saja engkau menghadapkan wajahmu, itulah wajah Allah, dan tak satupun yang tersembunyi dari-Nya." []

Sumber : Inilah.com

Peneliti Temukan Reruntuhan Kota Suku Maya


Peneliti Temukan Reruntuhan Kota Suku Maya

Matahari terbit di belakang kuil Kukulkan di reruntuhan kota suku Maya di Chichen Itza, Meksiko

Penelitian itu menunjukkan adanya rumah, istana, jalan raya yang ditinggikan.

10Berita , GUATAMELA - Para periset Amerika menemukan lebih dari 60 ribu reruntuhan kota suku Maya yang tersembunyi di Guatemala. Hal itu merupakan hal luar biasa dalam sebuah terobosan besar arkeologi.

Teknologi laser digunakan untuk melakukan survei secara digital dari bawah khutan. Penelitian itu menunjukkan adanya rumah, istana, jalan raya yang ditinggikan, dan benteng pertahanan.

Pemandangan di dekat kota Maya yang terkenal, diperkirakan telah menjadi rumah bagi jutaan orang dari sumber yang pernah diteliti penelitian lain.

Para peneliti memetakan 810 mil persegi (2.100 sq km) di Peten utara. Arkeolog percaya bahwa teknologi mutakhir akan mengubah cara dunia melihat peradaban Maya.

"Saya pikir ini adalah salah satu kemajuan terbesar dalam lebih dari 150 tahun arkeologi Maya," kata Stephen Houston, Profesor Arkeologi dan Antropologi di Universitas Brown, dilansir bbc news, Sabtu (3/2)

Houston mengatakan, setelah berpuluh-puluh tahun bekerja di bidang arkeologi, dia menemukan besarnya survei baru-baru ini yang sangat menakjubkan. "Saya tahu ini kedengarannya hiperbolik tapi ketika saya melihat citra [Lidar], itu membuat mata air di mata saya," kata dia.

Hasil penelitian yang menggunakan teknologi Lidar merupakan singkatan dari "deteksi dan jangkauan ringan", menunjukkan Amerika Tengah mendukung peradaban maju yang lebih mirip dengan budaya canggih seperti Yunani kuno atau China.

"Semuanya dinyalakan," arkeolog Ithaca College Thomas Garrison mengatakan kepada BBC.

Dia percaya bahwa skala dan kepadatan populasi telah terlalu diremehkan dan sebenarnya bisa tiga atau empat kali lebih besar dari perkiraan sebelumnya.

Sumber :Republika.co.id 

Ketum Muhammadiyah: Negara Harus Larang Perilaku LGBT

Ketum Muhammadiyah: Negara Harus Larang Perilaku LGBT


Dr Haedar Nasir

JAKARTA Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah, Dr Haedar Nashir, mengatakan, Negara harus melarang perilaku lesbian, gay, biseksual, transgender (LGBT) yang saat ini gencar (dipropagandakan) di tengah masyarakat.

“Negara tidak boleh atas nama HAM menyetujui LGBT,” kata Haedar dalam Pengajian Bulanan PP Muhammadiyah yang bertema ‘Menyikapi Upaya Legalitas LGBT’ di Gedung Pusat Dakwah Muhammdiyah, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (2/2/18) malam.

Negara wajib melarang perilaku menyimpang LGBT, ujar Haedar, lantaran negara Indonesia memiliki landasah falsafah Pancasila yang berketuhanan. Terlebih, Perilaku menyimpang tersebut juga telah menjadi keresahan masyarakat.

“Menjadi keresahan umat beragama, bukan hanya Islam,” ungkapnya.

Melihat gerakan LGBT yang saat ini dipropagandakan, Haedar menegaskan, hal itu tidak bisa dibiarkan.

“Ketika LGBT menjadi gerakan dan disebarluaskan, ini tidak bisa diterima,” kata dia.

Selain itu, dia sempat menyangka bawa Kaum Sodom pada zaman Nabi Luth yang terdapat dalam Al-Qur’an, hanya sebatas kisah di masa lalu dan tidak akan pernah terjadi lagi di negara yang memegang teguh nilai agama.

Namun, kata dia, sangkaan itu berubah saat melihat realitas yang terjadi saat ini. Benih-benih perilaku menyimpang kaum Nabi Luth saat ini justru telah menjadi konsep yang dianggap ‘normal’.

“Ada reproduksi dari umat Nabi Luth dalam konteks kekinian,” terangnya. (MNM/)

Sumber : Salam Online.

Segenggam Bangga Buat Bro Zadit

Segenggam Bangga Buat Bro Zadit


10Berita, Segenggam Bangga Buat Bro Zadit

Dit...
Gw nangis liat loe ngacungin kartu kuning ke JKW dengan gagah berani
Ternyata, dikampus kebanggaan bangsa Indonesia dan kebanggaann para aktivis sepanjang jaman
Masih ada anak2 muda pemberani kayak elo

Setelah belakangan ini aktivis UI kayak lenyap ditelan bumi
Gak kedengeran lagi lantang suaranya mengkritisi penguasa yg makin menyiksa rakyat sendiri
Malah, sebagian aktivis lainnya asyik menikmati makan malam bareng penguasa yg menindas ini

Elo hadir ditengah2 apatisme bangsa dan aktivis demokrasi yg rindu kiprah aktivis UI
Menyelamatkan demokrasi
Pro rakyat
Dan nyaring bersuara atas nama nurani

Dit...
Perjuangan loe gak bakal sia-sia
Akan menjadi inspirasi dan nafas baru orang2 yg rindu perjuangan utk nurani rakyat

Keberanian dan kegagahan Loe memberi semangat baru
Perlawanan kepada rezim yg sudah merusak tatanan bangsa
Mengubur jauh2 cita2 reformasi
Dan menyengsarakan rakyat ini

Dit....
Loe udah nyadarin aktivis jaket kuning di seluruh bumi
Dan jaket2 lainnya
Akan sikap dan posisi utk selalu berani dan gagah membela rakyat

Meski, abang senior loe di ILUNI UI cuma jadi keset penguasa
Tapi , elo tetap bisa bersikap kritis dan berani

Dit..
Gw bangga sama elo...!!!

Ari Wibowo
(Mantan Sek Jend BEM UI)

Sumber: fb


Sumber :Portal Islam 

Tidak Paham Hukum Islam, Reporter TV ini “Ngeyel” dengan Bupati Aceh Besar Soal Kewajiban Hijab Pramugari

Tidak Paham Hukum Islam, Reporter TV ini “Ngeyel” dengan Bupati Aceh Besar Soal Kewajiban Hijab Pramugari

10Berita, Seorang reporter salah satu stasiun televisi swasta di Indonesia terlihat “ngeyel” saat melakukan wawancara seputar kewajiban hijab Pramugari dengan Bupati Aceh Besar, Aceh Ali Mawardi pada Jumat (2/2/2018).

Awalnya, reporter tersebut menanyakan soal kewajiban hijab bagi pramugari, namun dialog dengan Bupati Aceh Besar via sambungan telepon tersebut mendadak agak tegang setelah Bupati Aceh Besar Ali Mawardi menilai sang reporter tidak mengerti hukum Islam yang diterapkan di Aceh.

“Wajib itu kan di daerah Aceh, adinda, susah nih menjelaskannya, Kamu nggak ngerti hukum Islam,”kata Ali.

“Apa maksud Anda tidak mengatakan belum mengerti hukum, berarti Anda menuding lagi, Anda menjawab saja pertanyaan,”desak reporter tersebut yang diakhiri putusnya sambungan telepon.

Sebagai informasi, Bupati Aceh Besar Mawardi Ali mengirimkan surat ke sejumlah maskapai yang beroperasi dan singgah di Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda, Blang Bintang, Aceh Besar, Aceh, tentang aturan baru berbusana bagi pramugari. Mawardi mengimbau pramugari yang beragama Islam menggunakan hijab.

Aturan tersebut tertuang dalam surat yang ditandatangani Bupati Aceh Besar Mawardi Ali, dan mulai diberlakukan 18 Januari silam. Dalam surat yang dikirimkan tersebut semua maskapai agar menghormati syariat Islam yang berlaku di Aceh sesuai Undang-undang nomor 44 tahun 1999 tentang penyelenggaraan keistimewaan Provinsi Daerah Istimewa Aceh.

“Ini aturan sudah ditetapkan. Di tanah syariat kita harus gunakan busana bersyariah, untuk pemeluk beragama Islam, tapi kami tidak bisa memaksa untuk pemeluk agama lain mereka akan menyesuaikan,” kata Mawardi.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi pun mendukung imbauan dari Bupati Aceh Besar untuk meminta maskapai agar pramugarinya menggunakan hijab saat melangsungkan penerbangan dari dan ke Aceh.

Budi Karya Sumadi menyebut, Aceh memang menerapkan syariat Islam, sehingga para maskapai harus memenuhi persyaratan tersebut.”Saya pikir itu usulan yang baik, karena ini suatu syariat. Hanya saja memang ini kan sektoral di daerah Aceh,” kata dia di Jakarta, Selasa (31/1/2018).

Meski demikian, mantan Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) ini menuturkan, pemberlakuan pramugari menggunakan hijab hanya dilakukan di Aceh saja. Sementara untuk daerah lain, Budi Karya menyatakan, yidak ada pemberlakukan busana hijab.”Untuk sementara di Aceh dulu. Karena daerah Aceh memang menetapkan seperti itu, daerah lain tidak,” sebutnya.

Hingga kini, terdapat beberapa maskapai yang mempunyai rute dari dan ke Aceh, yakni Lion Air, Batik Air, Garuda Indonesia, Citilink Indonesia, dan AirAsia. [n]

Sumber : Dakwah media