OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Minggu, 11 Februari 2018

Ditangkap dan Diperiksa sebagai Tersangka, Eks Jurnalis BBC Tak Tahu Dilaporkan Romahurmuziy

Ditangkap dan Diperiksa sebagai Tersangka, Eks Jurnalis BBC Tak Tahu Dilaporkan Romahurmuziy


10Berita, Ketua Dewan Pembina Tim Pengacara Muslim Pusat Mahendradatta mengatakan, penangkapan terhadap mantan jurnalis BBC Asyari Usman tanpa didahului dengan pemanggilan.

Bahkan, kata dia, Asyari tidak tahu bahwa dirinya akan diperiksa atas laporan kuasa Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan ( PPP) Romahurmuziy alias Romi.

"Tidak ada (surat panggilan). Dia juga nanya ke saya, kok langsung klarifikasi tidak ada panggilan," ujar Mahendradatta kepada Kompas.com, Jumat (9/2/2018) malam.

Menurut Asyari, kata Mahendradatta, ia didatangi petugas Bareskrim pada Kamis (8/2/2018) malam untuk diperiksa keesokan harinya.

Asyari langsung menghubungi Mahendradatta soal kedatangan petugas Bareskrim. Mahendradatta mengaku tak tahu apakah kedatangan petugas malam itu untuk menangkap Asyari atau penjemputan.

"Malam itu tidak ada surat penangkapan. Katanya tadi, bahwa tadi pagi ditunjukan (surat). Bingung saya," kata dia.

Mahendradatta mengaku telah berbincang langsung dengan Asyari melalui sambungan telepon.

Menurut Asyari, pemeriksaannya hari ini untuk mengisi berita acara pemeriksaan sebagai tersangka. Padahal, sebelumnya sekalipun Asyari belum pernah diperiksa.

"Saya protes pun Penyidik hanya mengatakan menjalankan tugas. Percuma lah," kata Mahendradatta.

Sebelumnya, Kasubdit II Dittipidsiber Bareskrim Polri Kombes Pol Asep Safrudin menyebut Asyari dianggap mencemarkan nama baik melalui tulisan yang diunggah di salah satu media online.

Asyari menulis di media teropongsenayan.com berjudul "Dukung Djarot-Sitorus: Ketum PPP Menjadi 'Politisex Vendor'".

Dalam tulisan itu, Ansyari menyebut Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Romahurmuziy atau Romi sebagai sosok diktator dan oportunis karena mengusung pasangan Djarot dan Sihar Sitorus dalam Pilkada Sumatera Utara.

Asep mengatakan, penyidik belum menentukan status Ansyari saat ini.

"Kita sedang melakukan pemeriksaan," kata Asep.

Sumber : kompas.com

  

Wartawan Ditangkap, Eks Anggota DPR: Di Zaman Orba Saja Produk Jurnalistik Dilindungi

Wartawan Ditangkap, Eks Anggota DPR: Di Zaman Orba Saja Produk Jurnalistik Dilindungi

"Dengan kasus penahanan Asyari Usman yang 30 tahun lebih menjadi wartawan bergengsi, maka semua penulis yang salah tulis, dapat sewaktu-waktu dijebloskan ke sel tahanan!"

ist.

wartawan senior Asyari Usman.

10Berita – Anggota Komisi Hukum DPR RI periode 2004 – 2009, Djoko Edhi Abdurrahman, mengatakan, seluruh muatan Teropong Senayan adalah produk jurnalistik, termasuk surat pembaca karena ia terdaftar di Dewan Pers yang dilindungi UU No 40 tentang Pers.

“Seluruh produk jurnalistik dilindungi UU No 40 cq Dewan Pers. Tak bisa main tangkap. Orde Baru saja tak pernah melakukan main tangkap seperti itu. Wartawan, menulis salah, lalu serta merta ditangkap. Penulis opini di Teropong Senayan, salah menulis, langsung ditangkap hanya karena Ketum PPP tak bahagia dengan tulisan itu,” ungkap Djoko dalam pernyataannya kepada hidayatullah.comJakarta, Sabtu (10/02/2018).

Wasek Lembaga Penyuhan Bantuan Hukum Nahdlatul Ulama PBNU ini mengatakan, tindakan penangkapan seperti itu tak bisa dilakukan.

“Bahkan di Ode Baru, penulis produk jurnalistik dilindungi. Yang dilakukan Presiden Soeharto, via Dirjen PPG, adalah memberi peringatan kepada mass medianya. Bukan penulisnya, hingga tingkat pembredelan,” ungkapnya.

Baca: Soal Penangkapan Wartawan, DPR Minta Parpol jangan Anti Kritik


“Jika tulisan produk jurnalistik, mengandung perbuatan melawan hukum, polisi lebih dulu meminta pendapat Dewan Pers. Belum pernah langsung menangkap penulisnya dan dijebloskan ke sel tahanan seolah pelaku kejahatan kekerasan (Jatanras). Ini jalan mundur demokrasi!” tambahnya.

Djoko mengungkapkan, Remi Silado pernah ditahan atas laporan Ateng, Wali Kota Bandung, hanya ditahan 24 jam. Remi Silado adalah penulis di Majalah Aktuil, membuat opini tentang penggusuran di Bandung, Jawa Barat, yang tak membahagiakan Wali Kota. Itu di zaman Orde Baru, masa otoriterian.

“Sulit dipahami, di zaman reformasi, zaman demokrasi, Asyari Usman dijebloskan ke sel tahanan seolah penjahat Jatanras, hanya karena tulisannya tak membahagiakan Ketum DPP PPP,” ungkapnya.

“Pertanyaan hukumnya, bersumber dari UU No 40 tentang pers (baca produk jurnalistik Teropong Senayan), kemana hak jawab Asyari Usman? Kemana hak perlindungan produk jurnalistik itu? Itu satu,” tambahnya.

Baca: Pemerintah Dinilai Harusnya Makin Bijak Hadapi Kritikan dan Aspirasi


Kedua, mengapa Teropong Senayan yang terdaftar di Dewan Pers, diperlakukan seperti Saracen (yang bukan produk jurnalistik, yang tak terdaftar di Dewan Pers)?

“Ketiga, dengan kasus penahanan Asyari Usman yang 30 tahun lebih menjadi wartawan bergengsi, maka semua penulis yang salah tulis, dapat sewaktu-waktu dijebloskan ke sel tahanan, tanpa proses UU No 40 tentang pers, hanya karena Ketum DPP PPP tidak bahagia. Riot!”

Keempat, substansi materi kasus PPP Cagub Sumut, tanpa tulisan Asyari Usman pun, sudah paradoks, kata dia. Semua orang politik paham apa yang sesungguhnya terjadi. Sehingga yang dimaksudkan adalah “jangan kritik keburukan Romi”.

“Bukan main. Ini bahaya besar bagi demokrasi, das sein dan das sollen. Semua penulis praktis seolah diminta hanya menjadi tipe writer(penulis iklan). Jika tidak, gue jeblosin loe ke penjara!”

Djoko berharap, semoga besok, pentolan para aktivis yang bertemu dan membahas ancaman yang terkandung dalam kasus ini, dapat menyelesaikan bahaya demokrasi ini dengan Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian, pungkasnya.*

Rep: SKR

Editor: Muhammad Abdus Syakur

Sumber :Hidayatullah.com 

Bachtiar: Umat Islam Harus Bersatu, Meski Berbeda

Bachtiar: Umat Islam Harus Bersatu, Meski Berbeda

Umat Islam diimbau agar tak mudah dipecah belah oleh pihak manapun.

10Berita , BANDAR LAMPUNG -- Momentum kebangkitan umat Islam di nusantara, hendaknya terus diperkuat dengan memupuk persatuan antarumat Muslim meskipun berbeda dalam pengamalan ibadah. Upaya tersebut perlu dilakukan agar umat Islam tidak lagi sebagai konsumen, namun menjadi produsen.

''Kita sepakat untuk tidak sepakat. Kita saling memahami untuk hal-hal yang kita berbeda. Cara berpikir sudah beragam, sementara teks-teks agama multitafsir pasti berbeda,'' kata Sekjen Majelis Ulama dan Intelektual Muda (MIUMI) Ustaz Bachtiar Nasir pada acara Temu Ulama dan Tokoh-tokoh Islam Lampung bertajuk Mengikis Perbedaan, Merajut Ukhuwah di Bandar Lampung, Sabtu (10/2).

Menurut dia, umat Islam jangan gampang dipecah belah oleh pihak manapun, karena sejarah umat Islam melalui organisasi massanya mewujudkan persatuan umat semua meskipun berbeda latar belakang. "Jadi kalau ada yang bilang hanya NU dan Muhammadiyah, jelas yang ngomong itu ahistoris," katanya.

Mengenai persatuan, ia menyebutkan perbedaan masing-masing latar belakang ilmunya membuat perbedaan karakter. Dari semua itu, ia menyatakan sesuatu hal yang tidak boleh berubah dan berbeda, yakni sesama Muslim itu bersaudara.

"Sekarang ini menjadi penting semua umat Islam, khususnya tokoh dan ulama, cara berpikir yang berbeda-beda dan multitafir. Ini tidak menjadi masalah buat kita kalau sesama umat mukmin itu bersaudara," tegasnya.

Ia mengatakan, umat Islam harus menjadi kuat dan bersatu secara ekonomi, yakni sudah tidak lagi sebagai konsumen, tetapi harus menjadi produsen.

Pada zaman Nabi Muhammad saw, ia menjelaskan bahwa Rasul menyokong potensi ekonomi di Madinah untuk menghadapi serangan ekonomi Romawi. Meski rakyat Madinah waktu itu secara teknologi belum mapan, namun Rasul saw menyokong membangkitkan potensi ekonomi Madinah yakni dengan memproduksi habbatussauda. "Herbal Madinah menjadi mendunia, dan harganya melambung," ujarnya.

Sekjen MIUMI Lampung Imam Asyrofi AC mengatakan, umat Muslim harus tetap bersatu meskipun latar belakang organisasi berbeda, dan warna benderanya juga berbeda. Namun, satu tujuan yakni memenangkan umat Islam. "Persatuan umat hendaknya tetap dibangun dan dijaga, meskipun organisasinya berbeda dan bendaranya berwarna-warni," katanya.

Sumber : Republika.co.id

Pesan Mengharukan Rocker Lendaris God Bless Sebelum Meninggal

Pesan Mengharukan Rocker Lendaris God Bless Sebelum Meninggal



10Berita, Tulisan Yockie Suryo Prayogo (musisi legendaris Indonesia) di FB tgl. 1 November 2017 (sebelum meninggal dunia Senin tgl 5 Februari 2018 kemarin):

Boleh jadi keterlambatanmu dari suatu perjalanan adalah keselamatanmu

Boleh jadi tertundanya pernikahanmu adalah suatu keberkahan

Boleh jadi dipecatnya engkau dari pekerjaan adalah suatu maslahat

Boleh jadi sampai sekarang engkau belum dikarunia anak itu adalah kebaikan dalam hidupmu.

Boleh jadi engkau membenci sesuatu tapi ternyata itu baik untukmu, karena Allah Maha Mengetahui Sedangkan engkau tidak mengetahui.

Sebab itu, jangan engkau merasa gundah terhadap segala sesuatu yang terjadi padamu, karena semuanya sudah atas izin Allah

Jangan banyak mengeluh karena hanya akan menambah kegelisahan.

Perbanyaklah bersyukur, Alhamdulillah, itu yang akan mendatangkan kebahagiaan.
Terus ucap alhamdulillah, alhamdulillah, alhamdulillah, sampai engkau tak mampu lagi mengucapkannya.

Selama kita masih bisa tidur tanpa obat tidur, kita masih bisa bangun tidur hanya dengan satu bunyi suara, kita terbangun tanpa melihat adanya alat-alat medis yang menempel di tubuh kita, itu pertanda bahwa kita hidup sejahtera.

Alhamdulillah, Alhamdulillah, Alhamdulillah, ucapkan sampai engkau tak mampu lagi mengucapkannya.

Jangan selalu melihat ke belakang karena disana ada masa lalu yang menghantuimu.

Jangan selalu melihat ke depan karena terkadang ada masa depan yang membuatmu gelisah.

Namun lihatlah ke atas karena di sana ada Allah yang membuatmu bahagia.

Tidak harus banyak teman agar engkau menjadi populer, singa sang raja hutan lebih sering berjalan sendirian. Tapi kawanan domba selalu bergerombol.

Jari-jari juga demikian; kelingking, jari manis, jari tengah, jari telunjuk, semuanya berjajar bersampingan kecuali jari jempol dia yang paling jauh diantara keempat itu.

Namun perhatikan engkau akan terkejut kalau semua jari-jari itu tidak akan bisa berfungsi dengan baik tanpa adanya jempol yang sendiri, yang jauh dari mereka.

Karena itu, sebenarnya yang diperhitungkan bukanlah jumlah teman yang ada di sekelilingmu akan tetapi banyaknya cinta dan manfaat yang ada di sekitarmu, sekalipun engkau jauh dari mereka.

Menyibukkan diri dalam pekerjaan akan menyelamatkan dirimu dari tiga masalah; yaitu kebosanan, kehinaan, dan kemiskinan

Aku tidak pernah mengetahui adanya rumus kesuksesan, tapi aku menyadari bahwa rumus kegagalan adalah sikap “asal semua orang “

Teman itu seperti anak tangga, boleh jadi ia membawamu ke atas atau ternyata sebaliknya membawamu ke bawah, maka hati-hatilah anak tangga mana yang sedang engkau lalui.

Hidup ini akan terus berlanjut baik itu engkau tertawa ataupun menangis, karena itu jangan jadikan hidupmu penuh kesedihan yang tidak bermanfaat sama sekali.

Berlapang dadalah, maafkanlah, dan serahkan urusan manusia kepada Tuhan, karena engkau, mereka, dan kita semua, semuanya akan berpulang kepadaNya.

Jangan tinggalkan sholatmu sekali pun. Karena di sana, jutaan manusia yang berada di bawah tanah, sedang berharap sekiranya mereka diperbolehkan kembali hidup mereka akan bersujud kepada Allah SWT walau sekali sujud.

Jangan selalu bersandar pada cinta, karena itu jarang terjadi.

Jangan bersandar kepada manusia karena ia akan pergi.

Tapi bersandarlah kepada Allah SWT, Tuhan YME, karena Dialah yang menentukan segala sesuatu.

Subhanallah wa bihamdihi subhanallah hiladzim. [kl/wa]

Sumber : Dakwah media 

Sabtu, 10 Februari 2018

Intelijen Diduga Dalang Rentetan Insiden ‘Orang Gila’ Serang Ulama

Intelijen Diduga Dalang Rentetan Insiden ‘Orang Gila’ Serang Ulama

10Berita , Jakarta – Pengamat Intelijen dan Pertahanan, Jaka Setiawan, melihat fenomena orang gila serang ulama dan santri di beberapa tempat memilki pola. Jaka menduga, pelaku dibalik penyerangan ini Intelijen yang memiliki kemampuan menggerakkan orang-orang tertentu untuk melakukan operasi terhadap target yang sensitif.

“Kalau saya lihat fenomena ini punya pola kemudian dari sini kita bisa tahu siapa yang punya kapasitas untuk melakukan hal-hal seperti itu. Jadi kalau misalnya kita lihat lembaga atau organisasi yang punya infrastruktur menggerakkan orang-orang khusus untuk melakukan operasi terhadap target yang sensitif, ya intelijen,” ungkapnya kepada Kiblat.net, Sabtu (10/02).

Jaka juga mementahkan teori hal ini dilakukan oleh individu, dan lebih menekankan prilaku tak bermoral ini dilakukan oleh lembaga tertentu, bukannya indvidu.

“Ini memang hanya bisa dilakukan oleh lembaga tertentu. Ketika terjadi penyerangan terhadap ulama di beberapa wilayah, saya langsung berpikir ada yang bermain tentu yang punya kapasitas untuk melakukan hal itu tidak mungkin, dan tidak mungkin juga dilakukan oleh individu, apalagi secara alamiah,” ungkapnya.

Karenanya, hal yang paling memungkinkan melakukan hal itu adalah intelijen, melihat dari infrastrukturnya. Jaka mengungkapkan, dalam banyak kasus keamanan di Indonesia, yang bisa memobilisasi dan menggerakkan orang-orang seperti itu, hanya yang memiliki infrastruktur, dan itu hanya dimiliki intelijen.

Namun, ia mempertanyakan, intelijen pihak manakah yang melakukan serangan terhadap ulama ini, apakah intelijen negara, atau oknum intelijen negara, atau mungkin saja intelijen asing.

Belakangan pun, kata Jaka, intelijen Indonesia terbelah. Intelijen Negara seharusnya bertugas melakukan analisa ancaman terhadap negara. Artinya yang dihadapi adalah musuh negara bukan musuh politik.

“Nah ini kita bisa lihat kalau ada aktor keamanan, misalnya intelijen yang merubah definisi musuh negara menjadi musuh politik, ini berbahaya. Artinya dia sudah masuk ke dalam wilayah politik. Intelijen seharusnya Netral, musuhnya adalah musuh negara bukan musuh politik,” ungkapnya.

“Pemerintahannya mungkin punya musuh politik, tetapi yang namanya musuh negara adalah musuh abadi. Itu semacam keamanan negara dari pihak asing yang mengeksploitasi sumber daya alam,” lanjutnya.

Ia menegaska, bahwa secara historis bisa dilihat, di sektor keamanan yang bisa melakukan hal serupa memanfaatkan orang-orang untuk melakukan tindak kejahatan, dari zaman dulu hingga sekarang, adalah intelijen.

“Jadi saya lihat ada oknum intelijen yang gunakan infrastruktur intelijen untuk kepentingan mengalahkan musuh politiknya,” tukasnya.

Reporter: Muhammad Jundii
Editor: Hunef Ibrahim

Sumber : Kiblat.

Gila dan Pura-pura Gila dalam Perspektif Fikih

Gila dan Pura-pura Gila dalam Perspektif Fikih

10Berita – Entah apa yang terjadi, dunia maya dihebohkan dengan berita orang gila yang menyerang ustadz dan ulama. Pengasuh Pondok Pesantren Al-Hidayah, Cicalengka, Kabupaten Bandung, KH Emon Umar Basri, dianiaya pada Sabtu (27/1), tidak lama berselang Komandan Brigade Persis H.R. Prawoto yang meninggal karena dianiaya. Pihak kepolisian menyimpulkan bahwa pelaku penyerangan adalah orang dengan kelainan mental.

Namun, muncul dugaan lain bahwa pelaku bukanlah orang gila, tapi orang yang pura-pura gila. Dugaan ini juga tak kalah populernya di sosmed, bahkan disertai analisa fisik pelaku. Kedua masalah ini menarik dikaji secara fikih. Pertama, bagaimana hukum bagi orang gila yang membunuh atau menganiaya, kedua bagaimana hukum fikih orang yang pura-pura gila.

Pertama, para ulama sepakat bahwa gila termasuk dari awaridhul ahliyah (Hal yang menghalangi jatuhnya beban hukum terhadap seseorang). Hal ini berdasarkan hadits :

رُفِعَ الْقَلَمُ عَنْ ثَلاثٍ : عَنِ الصَّبِيِّ حَتَّى يَبْلُغَ ، وَعَنِ النَّائِمِ حَتَّى يَسْتَيْقِظَ ، وَعَنِ الْمَجْنُونِ حَتَّى يُفِيقَ ” .

Artinya, “Pena diangkat dari tiga kelompok manusia. Dari anak kecil hingga dia baligh, dari orang tidur hingga dia bangun, dari orang gila hingga dia sadar.” (HR Ahmad)

Di dalam Al-Mausu’ah Al-Kuwaitiyahdisebutkan, “Kegilaan merupakan awaridh ahliyatul ada’, kegilaan menghilangkan (ahliyatul ada’) secara utuh, maka segala tindakan orang gila tidak memberikan dampak syar’i apapun. Karena illat (sebab hukum) ahliyatul ada’ adalah tamyiz (kemampuan membedakan yang baik dan buruk) dan berakal. Sedangkan orang gila tidak meiliki keduanya.”(Al-Mausu’ah Al-Kuwaitiyah, vol 16, hal 101)

Secara fikih dibahas juga apabila orang gila melakukan tindakan kriminal seperti pembunuhan dan penganiayaan. Meskipun orang gila tidak dapat dihukum secara syar’i, tapi jika perbuatannya merugikan orang lain, maka walinya dikenai kewajiban.

“Apabila orang gila melakukan tindakan kriminal, maka hukumannya berupa denda (diyat) dan bukan hukuman fisik. Apabila dia merusak harta orang lain, maka wajib baginya (walinya) untuk mengganti. Apabila dia membunuh maka dia tidak boleh diqishosh, akan tetapi (walinya wajib) membayar diyat(denda karena membunuh).”  (Al-Mausu’ah Al-Kuwaitiyah, vol 16, hal 107)

Kedua, adalah orang yang pura-pura gila (التظاهر بالجنون) . Terkadang ada orang yang menampakkan tanda-tanda kegilaan dengan tujuan tertentu, entah untuk menghindari hukuman atau tujuan lainnya.

Di dalam Kitab “Al-Manaqib Al-Mazidiyah fi Akhbaril Muluk Al-Asadiyah” diceritakan kisah seseorang yang bernama Baihas Al-Farazi. Ketika kampungnya diserang dan saudara-saudaranya dibunuh, Baihas menampakkan tanda-tanda kegilaan, yaitu dengan memasukkan kedua kakinya di lengan bajunya. Prilaku ini membuat orang yang membunuh saudaranya, kehilangan selera untuk membunuh Baihas. (Al-Manaqib Al-Mazidiyah fi Akhbaril Muluk Al-Asadiyah 1/185)

Syaikh Safar Ahmad Al-Hamdani yang menulis artikel “Al-Junun wa Anwa’uhu fil Mandzur Islami” (Jenis-jenis gila dalam perspektif Islam) menyebutkan dua kondisi terkait mereka yang pura-pura gila.

Kondisi pertama, jika diketahui dia pura-pura gila agar tidak menjalankan kewajiban-kewajiban syariat atau menghindari hukuman hudud yang harus diterimanya, maka dia dihukumi sebagai mukallaf (Orang yang terkenan pembebanan syariat). Sehingga wajib baginya mengerjakan segala beban syariat (seperti sholat, puasa haji dll). Dia dihukum jika melakukan tindakan kriminal, seperti hukum hudud dan hukuman-hukuman syariat lainnya.

Kondisi kedua, jika seseorang pura-pura gila dalam kondisi perang, untuk menipu musuh kafir, maka hal ini diperbolehkan baginya. Ini termasuk menipu musuh kafir dalam kondisi perang. Dan perang adalah tipu daya. Sebagaimana diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra, bahwa Nabi SAW menyebut perang sebagai tipu daya. (HR Bukhori).

Sedangkan untuk memutuskan seseorang gila atau pura-pura gila tentunya harus dibuktikan oleh dokter kompeten dalam masalah itu. setelah dibuktikan, barulah diambil sikap atas orang gila tersebut. Wallahu a’lam bissowab

Penulis : Arju

Sumber :Kiblat.

Suami Lama Tidak Meminta Berhubungan, Pertanda Apa? Coba Cek 6 Kemungkinan Ini

Suami Lama Tidak Meminta Berhubungan, Pertanda Apa? Coba Cek 6 Kemungkinan Ini


10Berita, Salah satu masalah penting dalam hubungan pasutri adalah masalah ranjang. Bagaimanapun salah satu tujuan pernikahan adalah melestarikan keturunan, pernikahan merupakan satu-satunya jalan untuk menghalalkan hubungan intim pria dan wanita yang mulanya haram dan bahkan berdosa besar.

Jadi, ketika ada masalah dengan hubungan ranjang, perlu segera dibenahi. Bagaimana jika suami lama tidak meminta berhubungan intim dengan istrinya? Pertanda apakah ini?

Beberapa poin ini bisa menjadi kemungkinan-kemungkinan jawabannya, kepastiannya tetap harus ditanyakan langsung oleh istri:

1. Kelelahan

Faktor kelelahan sangat bisa mempengaruhi mood untuk berhubungan intim, oleh sebab itu istri perlu memikirkan juga pelayanan untuk pijat, bekam, atau refleksi rutin bagi suami.

2. Istri kurang menggoda

Istri selalu tampil awut-awutan dan tak menarik di hadapan suami bisa menjadi faktor lainnya. Cobalah bercermin dan mematut pakaian, apakah kita sudah menjadi istri shalihah yang menyenangkan mata suami ketika memandang?

3. Marah pada istri

Apakah istri melakukan kesalahan yang membuat suami marah dan tidak bernafsu untuk berhubungan intim dengannya? Segera minta maaf pada suami agar masalah hatinya ini bisa segera hilang.

4. Impotensi atau masalah kesehatan lainnya

Sangat mungkin juga faktor impotensi atau adanya masalah kesehatan lainnya menjadi penyebab suami tak memiliki hasrat untuk berhubungan intim.

5. Gangguan jin atau sihir

Sihir dapat memisahkan seorang suami dari istrinya. Coba cek apakah ada kemungkinan gangguan jin atau sihir di antara pasutri? Ruqyah syar'iyah mandiri bisa menjadi salah satu solusinya.

6. Perilaku seksual menyimpang

Apakah ada kemungkinan indikasi suami merupakan gay, biseksual atau perilaku seksual menyimpang lainnya? Coba dicek dan dipastikan segera jangan terlalu lama diabaikan.

Demikian beberapa kemungkinan yang bisa menjadi jawaban dari kebingungan istri... mengapa suami tak mengajak berhubungan intim sangat lama apalagi kalau sampai menolak ketika istri meminta haknya. Semoga artikel singkat ini ada manfaatnya.

Sumber : Ummi Online 

Tidak Fair, Lewat acara Prime Talk Metro TV berusaha Giring Opini Sudutkan HTI

Tidak Fair, Lewat acara Prime Talk Metro TV berusaha Giring Opini Sudutkan HTI


10Berita, Kuasa Hukum Kementerian Hukum dan HAM I Wayan Sudirta mengungkapkan alasan mengapa Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) baru dibubarkan padahal pemerintah mengklaim pelanggaran yang dilakukan sudah terjadi sejak lama.

“Jawabannya mudah. Dulu peraturannya dibuat berbelit sehingga HTI tidak mudah dibubarkan,” ungkapnya, dalam Prime Talk, Kamis 8 Februari 2018.

Kira-kira itulah secuplik berita yang dimuat oleh metrotvnews.com dengan judul “Lama Menyimpang, Mengapa HTI Baru Dibubarkan?” Berita yang dimuat oleh metro TV ini sangat tak berimbang, jelas sekali metro berusaha untuk melakukan framing negatif terhadap HTI. acara talkshow yang diadakan juga sangat tidak berimbang, tidak menghadirkan pembicara dari HTI atau paling tidak kuasa hukum HTI sehingga tidak menimbulkan kesan Metro hendak mendikte masyarakat bahwa tindakan pemerintah bubarkan HTI adalah hak, dan HTI adalah pihak bersalah.

Pada acara prime talk yang diadakan oleh metro tv pembicara yang dihadirkan hanya 2 yaitu I Wayan Sudirta dan yang kedua Azyumardi Azra yang dimana kedua-duanya memang memiliki pendapat sering berseberangan dengan HTI. Apa yang dilakukan oleh metrotv ini menambah deret panjang catatan sejarah ketidak berpihakan metro tv kepada umat Islam.

Sangat disayangkan,  metrotv tak fair menyajikan acara untuk rakyat. Padahal rakyat berhak untuk diberi sajian opini dari dua sisi, sehingga biarkan rakyat yang menilai HTI atau Pemerintah yang benar dari argumen-argumen yang diketengahkan. Mengingat metroTv menggunakan frekuensi publik namun memberikan sajian tidak mendidik publik untuk cerdas, malah suka mendikte seperti ini.

Sumber : Dakwah Media

Tidak Fair, Lewat acara Prime Talk Metro TV berusaha Giring Opini Sudutkan HTI

Tidak Fair, Lewat acara Prime Talk Metro TV berusaha Giring Opini Sudutkan HTI


10Berita, Kuasa Hukum Kementerian Hukum dan HAM I Wayan Sudirta mengungkapkan alasan mengapa Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) baru dibubarkan padahal pemerintah mengklaim pelanggaran yang dilakukan sudah terjadi sejak lama.

“Jawabannya mudah. Dulu peraturannya dibuat berbelit sehingga HTI tidak mudah dibubarkan,” ungkapnya, dalam Prime Talk, Kamis 8 Februari 2018.

Kira-kira itulah secuplik berita yang dimuat oleh metrotvnews.com dengan judul “Lama Menyimpang, Mengapa HTI Baru Dibubarkan?” Berita yang dimuat oleh metro TV ini sangat tak berimbang, jelas sekali metro berusaha untuk melakukan framing negatif terhadap HTI. acara talkshow yang diadakan juga sangat tidak berimbang, tidak menghadirkan pembicara dari HTI atau paling tidak kuasa hukum HTI sehingga tidak menimbulkan kesan Metro hendak mendikte masyarakat bahwa tindakan pemerintah bubarkan HTI adalah hak, dan HTI adalah pihak bersalah.

Pada acara prime talk yang diadakan oleh metro tv pembicara yang dihadirkan hanya 2 yaitu I Wayan Sudirta dan yang kedua Azyumardi Azra yang dimana kedua-duanya memang memiliki pendapat sering berseberangan dengan HTI. Apa yang dilakukan oleh metrotv ini menambah deret panjang catatan sejarah ketidak berpihakan metro tv kepada umat Islam.

Sangat disayangkan,  metrotv tak fair menyajikan acara untuk rakyat. Padahal rakyat berhak untuk diberi sajian opini dari dua sisi, sehingga biarkan rakyat yang menilai HTI atau Pemerintah yang benar dari argumen-argumen yang diketengahkan. Mengingat metroTv menggunakan frekuensi publik namun memberikan sajian tidak mendidik publik untuk cerdas, malah suka mendikte seperti ini.

Sumber : Dakwah Media

Subhanallah.., Dikabarkan Dipecat, Jenderal Gatot Cerita Sejarah Penggantian Khalid Bin Walid

Subhanallah.., Dikabarkan Dipecat, Jenderal Gatot Cerita Sejarah Penggantian Khalid Bin Walid

10Berita, Jenderal Gatot dengan tegas mengatakan bahwa kabar tersebut tidak benar.

“Saya tidak dipecat. Tapi digantikan,” jelas Jenderal Gatot Nurmantyo saat memberikan kuliah umum di pesantren Ma’had Al Zaitun, Indramayu, seperti dikutip dalam videonya yang beredar Jumat (9/2).

Jenderal Gatot Nurmantyo mengatakan berterima kasih kepada Presiden Jokowi. Dia menganggap Jokowi menyelamatkan dirinya.

Loh kok bisa?

Jenderal kelahiran Tegal, Jawa Tengah ini menceritakan ihwal penggantian Khalid bin Walid era Khalifah Umar bin Khatab. Penuturan Jenderal Gatot itu disampaikan saat merespon pertanyaan dalam acara kuliah umum itu. Salah seorang peserta menanyakan mengapa dia dipecat sebagai Panglima TNI.

Berikut isi pidato Jenderal Gatot Nurmantyo saat menjawab pertanyaan tersebut:

Saya tidak dipecat. Tapi digantikan. Tapi seperti saya katakan tadi kita harus senantiasa bersyukur dan berpikiran positif.

(Jenderal Gatot mulai menceritakan penggantian Khalid bin Walid-red)

Pada saat itu panglima perang langsung menghadap panglima tertingginya.

Assalamualaikum Wr Wb.

Hai amirul mukiminin, mengapa saya dipecat.

Lalu dijawab. Walaikumsalam.

Memang benar kamu saya pecah hai Khalid.

Kalau masalah dipecat itu ya biasa saja. Tapi apakah saya punya kesalahan.

Kamu tidak punya kesalahan.

Terus mengapa? Apakah saya ada yang kurang dalam menjalankan tugas sehingga harus dipecat. Apakah saya punya kesalahan.

Khalid, kamu adalah panglimaku yang terbaik. (Sebanyak-red) 100 kali berperang kamu tidak pernah kalah dan selalu menang. Hanya permasalahannya, karena kamu selalu menang dengan gemilang, rakyat semua mengelungelukan kamu dimana-mana dan itu sangat dekat sekali dengan kesombongan. Maka kamu saya pecat. Untuk menunjukkan tidak usah Allah, hanya Umar saja bisa memecat kamu. Sehingga kamu sadar bahwa kesombongan itu bisa menjadi api neraka untuk kamu.

Maka Khalid meneteskan air mata. Dan besoknya dia ikut berperang bersama yang lainnya.

Namun banyak prajuritnya yang heran. Seorang panglima diberhentikan diganti oleh yuniornya namun tetap mau ikut berperang. Kemudian (para prajurit-red) bertanya.

Hai Khalid mengapa kamu mau berperang dengan dipimpin oleh anak buah kamu?

Saya berperang bukan untuk mencari jabatan. Tapi saya berperang untuk agama dan negara saya.

Saya mencontoh itu seperti yang saya katakan tadi. Bahwa Allah senantiasa memberikan yang terbaik bagi setiap umatnya.

Jadi sekali lagi saya tidak dipecat. Justru saya berterima kasih kepada pak Jokowi. Karena secara tidak langsung telah menyelamatkan saya. Dan saya punya waktu untuk ke sini.

sumber: http://politik.rmol.co/read/2018/02/09/326142/Dikabarkan-Dipecat,-Jenderal-Gatot-Cerita-Sejarah-Penggantian-Khalid-Bin-Walid-