OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Rabu, 21 Februari 2018

Kabareskrim: Minta Maaf, Polisi Terburu-buru Sebut Pelaku Orang Gila

Kabareskrim: Minta Maaf, Polisi Terburu-buru Sebut Pelaku Orang Gila

muhammad abdus syakur/hidayatullah.com

10Berita – Kabareskrim Komjen Ari Dono Sukmanto meminta maaf atas keterangan kepolisian yang terlalu terburu-buru menyimpulkan pelaku penyerangan sejumlah pemuka agama adalah orang gila.

Ia menjelaskan, beberapa polisi terbawa oleh istilah awam, dimana penyebutan orang gila hanya berdasar karena tampilan fisik sepintas atau gejala-gejala sederhana tidak wajar.

“Polisi bilangnya gitu, tapi suasananya nggak pas. Menjawab seperti itu tidak memuaskan perkembangan situasi yang ada,” ujarnya saat berdiskusi dengan Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Kantor MUI Pusat, Jakarta, Rabu (21/02/2018).

Ari Dono menyebut, permasalahannya banyak polisi yang belum tentu tahu perkembangan situasi.

“Apakah polisinya nonton televisi, belum tentu,” katanya.

Ia mencontohkan, suatu ketika ada polisi di depan rumahnya yang ketika diajak bicara tidak mengenal Ari Dono sebagai Kabareskrim.

“Saya minta maaf atas nama institusi kami kalau terlalu cepat bilang seperti itu (pelaku orang gila),” pungkasnya.*

Sumber :Hidayatullah.com 

Mantap, Pasca Dipanggil Polisi, Asyari Usman Justru Mendapat Penghargaan Jurnalis Inspiratif

Mantap, Pasca Dipanggil Polisi, Asyari Usman Justru Mendapat Penghargaan Jurnalis Inspiratif

Wartawan senior Asyari Usman mendapat award (penghargaan) sebagai “Jurnalis Inspiratif” dari Forum Jurnalis Muslim (Forjim) yang menyelenggarakan Mukernas Pertama di Mataram, Lombok, NTB. Award itu diserahkan oleh ketua Forjim, Dudy Sya’bani Takdir, disaksikan oleh Gubernur NTB, Dr Zainul Majdi, yang akrab disapa Tuan Guru Bajang (TGB), Selasa (20/2/2018).

10Berita, Mukernas Forjim sendiri dibuka oleh Gubernur NTB, dan akan berlangsung dari 20-22 Februari 2018.

Ketua Forjim, Dudy Sya’bani, mengatakan penghargaan diberikan kepada Asyari karena tulisan-tulisannya yang selalu berisi kritik sosial dan politik, dinilai telah memberikan inspirasi dan semangat kepada para wartawan muda muslim di Indonesia.

Wartawan senior yang selalu dipanggil Bang Asyari itu mengatakan, dia berharap agar para wartawan muda terus membina dan meningkatkan kapasitas mereka dalam rangka berkontribusi menyampaikan kritik sosial-politik.

Sumber : b-islam24h.com

 

Dibalik Musim Orang Gila, Ada Upaya Pantau Ceramah dan Da’wah

Dibalik Musim Orang Gila, Ada Upaya Pantau Ceramah dan Da’wah

10Berita  – Fenomena orang gila merusak tempat ibadah dan menyerang tokoh agama belakangan ini, membuat masyarakat khawatir dan resah. Apalagi, penyerangan tersebut di beberapa tempat memilki pola yang sama. Sehingga sentimen masyarakat melihat kasus ini terus berkembang, tidak sedikit yang mengaitkan dengan isu politik.

Menanggapi hal itu, Ismail Yusanto mengaku sebenarnya dirinya tidak tahu apa yang terjadi dibalik fenomena penyerangan pemuka agama oleh orang yang diduga gila tersebut. Namun, menurutnya banyak sentimen yang berkembang di tengah-tengah masyarakat. Di antaranya supaya aparat punya alasan untuk mengawasi Masjid dan Pesantren dengan alasan menjaga ulama kiai, ustaz.

“Padahal, maksud sesungguhnya adalah untuk memonitor ceramah atau dakwah yang terkait pilkada,” ujar Ismail, saat dihubungi melalui pesan singkat, Rabu (21/2).

Sementara Koordinator Indonesia Crime Analyst Forum (ICAF), Mustofa B Nahrawardaya menyampaikan, tanpa ada yang menggerakkan, maka sangat tidak mungkin orang-orang gila bisa berkoordinasi seperti itu. Karena kasus-kasus yang terjadi memiliki pola yang sama, korban pun sama, dan pelaku juga demikian memiliki karakter sama, yaitu dianggap sakit jiwa.

Mustofa berpendapat ada ghost protocol yang sedang berjalan dalam kasus fenomena orang gila aniaya pemuka agama ini.

“Kemungkinan ada yang memberlakukan ghost protokol alias SOP liar. Tidak tersentuh aktor intelektualnya atau dalangnya. Bisa dirasakan ada dalangnya, tapi tak mudah menemukan posisi dan identitasnya,” ungkap Mustofa.

Memang dalang dibalik strategis ghost protocol belum dapat diketahui meski bisa dirasakan keberadaannya. Dalam kasus kegilaan di Indonesia ini, kata dia, si aktor intelektualnya atau dalang ingin memberi pesan pada para musuhnya.

Pesannya, Mustofa menduga, agar tidak melakukan tindakan yang merugikan si dalang. Yakni dengan cara mengirim orang gila.

“Sebagian yang dikirim berhasil memberi pesan luka, bahkan nyawa. Sebagian lagi gagal adanya,” keluh Mustofa. (Rol)

Sumber : Eramuslim 

MANTAP! Kibarkan Bendera Tauhid, Gus Nur: Siapa yang BERANI Bilang Saya Radikal?!

MANTAP! Kibarkan Bendera Tauhid, Gus Nur: Siapa yang BERANI Bilang Saya Radikal?!

BANDARpost, Ulama Kharismatik Gus Nur menjadi salah satu pembicara dalam acara Tabligh Akbar Umat Islam Solo Raya  di lapangan Kotabarat Solo, Ahad, 18 Februari 2018.

Saat menyampaikan ceramahnya, Gus Nur membawa bendera hitam bertuliskan kalimat Tauhid "Laa Ilaaha Illallah Muhammad Ar Rasulullah".

"Di media sosial ada anak kecil memegang bendera tauhid seperti ini tiba-tiba dibawahnya banyak sekali orang komentar kasian yah kecil-kecil sudah diajari radikal sudah diajari bendera aliran keras. Saudaraku, ini saya pegang bendera tauhid, siapa yang berani bilang saya radikal" tantang Gus Nur dihadapan para peserta Tabligh Akbar.

Dengan suara lantang Gus Nur menegaskan bahwa dirinya orang Islam, bukan NU bukan Muhammadiyah dan siap berhadapan dengan PKI.

Gus Nur menyindir sebagian umat Islam yang alergi dengan simbol-simbol Islam, bahkan melakukan membully para Ulama. Di sisi lain diam ketika ada pelaku kejahatan diluar Islam.

"Koruptor 35 Triliun Honggo Wendratno yang kabur keluar negeri, namun kamu diam" ujar Gus Nur.

Nama Gus Nur mulai populer di dunia maya sejak ada Aksi Bela Islam 212, dalam ceramah-ceramahnya Gus Nur memperlihatkan keberpihakan kepada para Ulama dan kerap kali melontarkan kritikan kepada pihak yang dianggap memusuhi Ulama.

Berikut ini video lengkap ceramah Gus Nur dalam acara Tabligh Akbar Umat Islam Solo Raya.

Sumber : PORTAL ISLAM

Akan Ada Aksi Jika MA Kabulkan PK yang Diajukan Ahok’

‘Akan Ada Aksi Jika MA Kabulkan PK yang Diajukan Ahok’

10Berita , JAKARTA – Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI), Din Syamsuddin menduga bakal ada gelaran aksi dari berbagai ormas Islam apabila Mahkamah Agung mengabulkan pengajuan peninjauan kembali oleh Basuki Tjahaja Purnama.

Aksi demo itu, menurut Din buntut dari rasa tidak puas masyarakat terhadap MA dalam menyikapi kasus Ahok yang terjerat pidana penistaan agama.”Aksi dan reaksi itu pasti ada,” ucap Din di Kantor Pusat MUI, Jakarta, Rabu (21/2), dikutip CNN Indonesia.

Din menjelaskan, setiap anggota masyarakat berhak merasa tidak puas dan itu adalah hal yang menurutnya sah.

Masyarakat berhak pula menunjukkan rasa tidak puas terhadap hasil persidangan dengan menghelat suatu aksi. Meski begitu, Din enggan menduga-duga aksi seperti apa yang akan muncul.

Din juga mengatakan, tidak menutup kemungkinan ada pihak-pihak yang bakal menggugat putusan MA jika mengabulkan peninjauan kembali yang diajukan Ahok.”Kalangan yang merasa tidak puas bisa saja menggugat lagi,” katanya.

Di sisi yang lain, Din menyampaikan bahwa Ahok pun berhak mengajukan peninjauan kembali. Hak itu melekat kepada setiap orang, termasuk Ahok. Tidak ada yang dapat menghalang-halangi.

Din lalu menegaskan bahwa dirinya tidak akan berada di balik ormas yang diduga bakal merasa tidak puas. Pula, tidak mendukung Ahok untuk bebas dari hukumannya.

Dia menyerahkan semuanya kepada proses hukum yang berjalan.”Jadi Ahok sekarang punya hak mengajukan PK, nanti pihak yang tidak puas juga mengajukan PK, kita serahkan,” tuturnya.

Langkah Ahok mengajukan peninjauan kembali kasus hukumnya telah dibenarkan oleh Kepala Biro Hukum dan Humas Mahkamah Agung, Abdullah.

Abdullah mengatakan, peninjauan kembali atas putusan PN Jakarta Utara yang telah berkekuatan hukum tetap, diajukan pada 2 Februari lalu.

Sidang perdana pemeriksaan permohonan peninjauan kembali akan dilaksanakan pada 26 Februari mendatang di PN Jakarta Utara. “Ketua PN Jakarta Utara telah mengeluarkan penetapan penunjukan hakim yang memeriksa permohonan atau alat bukti untuk mengajukan upaya hukum PK,” ujar Abdullah.

Sumber : Ngelmu.co

KSPI: Jokowi Kejar Target Infrastruktur Demi Pilpres 2019

KSPI: Jokowi Kejar Target Infrastruktur Demi Pilpres 2019


10Berita, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal menduga Pemerintahan Jokowi hanya bertekad menyelesaikan pembangunan infastruktur secepat mungkin demi meraih citra yang baik di mata masyarakat jelang Pilpres 2019. Akibatnya, keselamatan pekerja proyek menjadi terabaikan.

Said mengutarakan tersebut menanggapi insiden jatuhnya cetakan beton pada salah satu tiang Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) yang mengakibatkan sejumlah pekerja proyek terluka.

"Saya menduga pembangunan infrastruktur Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla hanya kejar target pencitraan 2019, sehingga mengabaikan keselamatan dan keamanan," kata Said melalui siaran pers, Selasa (20/2/2018), seperti dilansir CNNIndonesia.

Merujuk dari catatan KSPI, Said mengatakan telah ada sembilan kecelakaan kerja sejak akhir 2017 hingga awal 2018. Sayangnya tidak ada tindakan konkret yang tegas dari pemerintah terhadap pengembang proyek agar kejadian serupa tidak terulang kembali.

Said mengaku cemas akan terjadi peristiwa yang lebih buruk apabila infrastruktur selesai dibangun dan mulai digunakan masyarakat. Kecemasan Said itu lahir dari anggapan bahwa pengerjaan pembangunan infrastruktur hanya dilakukan asal cepat selesai atau mengabaikan kualitas serta keselamatan pekerja.

"Belum dipakai saja sudah ambruk, bagaimana jika sudah jadi dan digunakan banyak orang?" tutur Said.

Said lalu meminta pemerintah menghentikan seluruh pembangunan infrastruktur dan melakukan audit investigatif.

Said, atas nama KSPI, juga mendesak DPR agar membentuk panitia kerja khusus untuk memeriksa pembangunan infrastruktur yang telah memakan korban luka maupun korban jiwa.

Kedua hal itu dinilai perlu dilakukan agar kejadian serupa tidak kembali terjadi.

"Kaum buruh mengingatkan, jangan gara-gara pencitraan untuk 2019 yang seolah-olah mengejar target pembangunan infrastruktur mengorbankan nyawa buruh," katanya.

[video - Daftar Kecelakaan Kerja Infrastruktur di Era Presiden Jokowi]

Sumber :Portal Islam 

PECAHHH!!! Tembus 500 RIBU Komentar Akun Instagram Jokowi, Dahsyatnya "Anies Effect"

PECAHHH!!! Tembus 500 RIBU Komentar Akun Instagram Jokowi, Dahsyatnya "Anies Effect"


10Berita, Akun resmi Instagram Presiden Joko Widodo (@jokowi) akhirnya tembus 500 ribu komentar pasca insiden "pendzoliman" terhadap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang dihadang Paspampres tidak diperkenankan turut ke podium saat penyerahan trofi juara Piala Presiden 2018 kepada Persija Jakarta di GBK, Sabtu (17/2/2018), pekan kemarin.

Postingan Presiden Jokowi terkait Piala Presiden di akun instagramnya sampai sore ini, Rabu (21/2/2018), pukul 15.38 WIB sudah mencapai 504.945 komentar. SETENGAH JUTA LEBIH!!!


Walau kabarnya ada komentar-komentar yang dihapusi, tapi semangat netizen tak terbendung untuk memecahkan REKOR 500 RIBU KOMENTAR.

"Pak udah 500k lebih, dapat sepeda gak? 🙄🙄," komen akun @ailovyaalindi.

Walau ketua panitia Piala Presiden 2018 Maruarar Sirait sudah minta maaf pada "Gubernur Indonesia", tapi warganet tetap membanjiri komentar di akun IG Jokowi.

Komentar-komentar warganet di akun instagram Presiden Jokowi ini dipenuhi ucapan selamat untuk Anies Baswedan.

Hal ini tak lain karena "a blessing in disguise" alias berkah tersembunyi akibat perlakuan pendzoliman terhadap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Bahkan Anies didoakan menjadi Presiden Indonesia.

"Selamat pagi gubernur Indonesia dan calon Presiden Indonesia bapak @aniesbaswedan,"ucap akun @mrholmes_221 di kolom komentar IG Presiden Jokowi.

Selain banjir ucapan selamat untuk Anies, komen IG ini juga banjir bully untuk Presiden Jokowi.

"Lebih baik bapak mundur," komen akun @puisi_cintaa9.

Apakah serbuan warganet ini akan tercatat dalam sejarah berhasil menjungkirkan Presiden?

"Apakah ini bakal jadi sejarah baru komen medos menjungkirkan presiden ??" ujar akun @widhi_bs.

KITA LIHAT DI 2019.

Link: https://www.instagram.com/p/BfUaeoSALNx/?hl=en&taken-by=jokowi

A post shared by Joko Widodo (@jokowi) on Feb 17, 2018 at 5:05pm PST


Sumber : PORTAL ISLAM 

Persaudaraan Alumni 212 Desak Polisi Ungkap Dalang Penganiayaan Ulama

Persaudaraan Alumni 212 Desak Polisi Ungkap Dalang Penganiayaan Ulama

Persaudaraan Alumni 212 menggelar Seminar Nasional Menghadapi Fenomena Penzaliman terhadap Para Ulama di Gedung Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia, Jalan Kramat Raya Jakarta Pusat Selasa (20/2). Foto: Rhio/Islampos.

10Berita, JAKARTA—Menyikapi kondisi akhir-akhir ini berupa keresahan di kalangan para ulama dan aktivis terkait penyerangan terhadap kyai di berbagai tempat, khususnya di Jawa Barat, persaudaraan alumni 212 menyatakan sikap.

Pernyataan sikap tersebut dibacakan Sekjen Komisi Nasional Anti Pemurtadan Ustad Bernard Abdul Jabar, di sela-sela Seminar Nasional Menghadapi Fenomena Penzaliman terhadap para Ulama yang diselenggarakan oleh persaudaraan alumni 212.

“Pendzaliman terhadap ulama dan aktivis baik berupa penahanan, penganiayaan, pelecehan, teror, bahkan pembunuhan tanpa alasan yang jelas adalah pelanggaran terhadap Al Qur’an dan al Hadist bahkan perundangan yang berlaku termasuk hak asasi manusia,” katanya di Gedung Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia, Jalan Kramat Raya Jakarta Pusat Selasa (20/2).

Bernard menambahkan, pendzaliman terhadap umat Islam terutama ulama dan aktivis harus diberhentikan dengan segera.

“Umat Islam juga mendukung pemerintah dalam menemukan aktor, pelaku dan intelektual untuk segera ditangkap dan dihukum seberat-beratnya,” ungkapnya.

Dirinya kembali menuturkan, umat Islam siap menjaga ulama karena mereka adalah pewaris Nabi dan penjaga Syari’at karena itu ummat Islam siap membela mereka dengan jiwa, harta, tenaga dan pikiran. []

Sumber : Islampos 

Muslim di Inggris jadi Target Serangan Islamophobia Media Cetak

Muslim di Inggris jadi Target Serangan Islamophobia Media Cetak

10Berita, LONDON – Beberapa media Inggris menggambarkan Islam dan Muslim secara negatif jauh lebih buruk daripada pada tahun 2011, mantan ketua dewan Tory dan anggota House of LordsSayeeda Warsi mengatakan pada hari Selasa (20/02/2018).

Memberikan bukti kepada House of Commons Komite Urusan Dalam Negeri (the House of Commons’ Home Affairs Committee) tentang “kejahatan kebencian dan konsekuensi kekerasannya,” Warsi mengatakan bahwa Muslim Inggris terus-menerus ditargetkan oleh media cetak tertentu.

“Saya bisa menghabiskan waktu berjam-jam membahas penggambaran negatif oleh media cetak,” katanya.

Warsi mengatakan meracuni tingkat rendah melalui cerita negatif tertulis sekarang merupakan “kejadian sehari-hari.”

Chris Frost, ketua National Union of Journalists, mengatakan masalah tersebut “adalah masalah berskala besar” sekarang, lansir Anadolu Agency.

Frost mengatakan kepada panitia bahwa beberapa bukti yang dia kumpulkan sangat mengerikan, yaitu bagaimana beberapa editor menginstruksikan reporter mereka untuk menulis cerita dengan cara tertentu.

“Salah satu cara terbaik menjual koran adalah membuat orang percaya bahwa ada kejahatan. Karena ulah IS (Islamic State) , umat Islam menjadi kelompok yang ditargetkan,” katanya.

Frost menggarisbawahi bahwa sebanyak 64 persen publik Inggris menerima informasi tentang Islam dan Muslim melalui media, sebagian besar tidak mencari informasi lebih lanjut.

“Sangat penting bagi surat kabar untuk mengetahui apa yang dibicarakan publik,” katanya.

Baik Warsi maupun Frost juga menarik perhatian pada fakta bahwa Independent Press Standards Organization (IPSO) “tidak sesuai harapan” dalam menangani keluhan tentang cerita anti-Muslim palsu.

Warsi mengatakan bahwa wartawan tidak dapat lolos dengan laporan homofobia, rasis dan anti-Semit namun situasi mengenai pelaporan anti-Muslim “jauh lebih buruk daripada sebelumnya di tahun 2011.”

“IPSO mengizinkan diskriminasi terhadap kelompok tertentu. Peran mereka harus dipikirkan ulang,” katanya.

Warsi mengatakan kepada panitia bahwa gadis-gadis Muslim muda mengenakan jilbab dan mudah dikenali sehingga warga Muslim sekarang berdiri di dekat dinding di stasiun kereta karena takut didorong ke rel.

“Saya tidak berpikir kita masih akan berdebat tentang jilbab di tahun 2018,” katanya.

Frost juga menunjukkan bahwa liputan Muslim yang negatif oleh media cetak nasional mendorong penulis blog individu untuk melakukan hal yang sama.

“Tabloid terutama memilih cerita tersebut dengan sengaja karena mereka tahu cerita itu akan laku,” katanya.

Panitia juga mendengar bahwa beberapa cerita anti-Muslim yang muncul di versi online dari gerai-gerai tertentu, seperti Daily Mail, dengan cepat diangkat oleh tokoh-tokoh kanan-jauh dan menjadi viral.

Baroness Warsi mendesak perdana menteri dan pemimpin partai oposisi untuk memberikan pidato utama tentang kontribusi umat Islam ke Inggris Raya.

Serangan anti-Muslim di Inggris melonjak setelah serangan teror mematikan di Manchester dan London Bridge tahun lalu, menurut data resmi.

Sumber : Jurnalislam.com

Tumbal-Tumbal Infrastruktur Jokowi

Tumbal-Tumbal Infrastruktur Jokowi

10Berita, Tanda-tanda bahwa proyek infrastruktur juga akan mengalami kegagalan membayang di pelupuk mata, seiring banyaknya terjadi kecelakaan kerja. Proyek infrastruktur adalah pertaruhan terbesar bagi masa depan politik Jokowi. Bila proyek ini juga gagal, lantas apalagi yang bisa dijual Jokowi kepada para pemilih?

Pemerintah akhirnya memutuskan untuk menghentikan sementara semua proyek infrastruktur dalam skala besar. Banyaknya kecelakaan, bahkan sampai meminta korban nyawa, menunjukkan ada yang salah dengan proyek ini.

“Dalam dua tahun ada 14 kali kecelakaan. Ono opo?,” tanya Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljo masygul.

Keputusan pemerintah walaupun terlambat, patut diapresiasi. Ambruknya cetakan beton kepala pilar (bekisting pierhead) di proyek jalan tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) yang mengakibatkan tujuh orang pekerja terluka (20/2) memaksa pemerintah harus segera bertindak.

Bila dihitung dalam lima bulan terakhir saja, ada 11 kecelakaan terjadi, atau lebih dua kali dalam sebulan. Sejauh ini setidaknya sudah ada delapan nyawa yang melayang sia-sia, menjadi korban, tumbal sebuah pembangunan. Para korban tewas tersebar di Jakarta, Bogor, Pasuruan, Cengkareng dan Palembang.

Kecelakaan terparah terjadi saat sebuah crane proyek pembangunan rel dwiganda (double-double track) di Jatinegara, Jakarta Timur (4/2) yang mengakibatkan empat pekerja tewas.

Sehari kemudian (5/2) drama tragis dan horor terjadi ketika tembok beton underpass di Jalan perimeter Bandara Soekarno-Hatta ambruk dan menimpa mobil yang melintas. Dua orang karyawan wanita yang berada di dalam mobil tersebut terjebak lebih dari 10 jam. Keduanya berhasil dievakuasi, namun satu orang tewas karena luka dan dehidrasi.

Menteri Basuki menemukan fakta ada kesalahan teknis dalam pembangunan proyek underpass tersebut dan langsung menyurati Menteri Perhubungan agar dibongkar.

Sebenarnya jika mengikuti saran banyak kalangan, berbagai kecelakaan tersebut tidak perlu terjadi. Menteri PUPR juga tidak perlu bertanya dengan nada heran dan sedih “ono opo?” alias ada apa? Sudah sejak awal berbagai proyek infrastruktur dikebut, tanpa perhitungan yang cukup matang, termasuk dari perencanaan anggarannya.

Pengamat Ekonomi Faisal Basri sejak beberapa bulan lalu sudah mengingatkan, agar ditunda. Dia menilai pembangunan infrastruktur pemerintahan Jokowi dilakukan secara ugal-ugalan, tanpa mempertimbangkan pengelolaan anggaran yang baik.

Seperti ungkapan tanya ono opo? Ugal-ugalan adalah kosa kata yang berasal dari bahasa Jawa. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah perbuatan kurang senonoh, kasar, kurang ajar dan nakal.

Faisal menilai semuanya dilakukan dengan ambisi untuk mengejar target.

“Tidak bisa kerja hanya dengan modal ambisi. Uang tidak datang dari langit,” tegasnya.

Berdasarkan data dari Kementrian Keuangan dalam tiga tahun terakhir (2015-2017), pemerintah mengalokasikan dana infrastruktur sebesar Rp 913,5 triliun. Pada APBN 2018, dana infrastruktur kembali naik menjadi Rp 410,7 triliun.
Dana infrastruktur menyerap anggaran terbesar di APBN pemerintah (19%), dan hanya kalah dibandingkan dengan anggaran pendidikan (20%). Itupun kata Menteri Keuangan Sri Mulyani masih kurang besar.

Ketua Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia Tulus Abadi menilai cara pemerintah membangun infrastruktur seperti sopir angkot yang kejar setoran. “Yang penting selesai, tanpa mengutamakan keselamatan, keamanan dan kenyamanan penumpangnya,” tegasnya.

Berbagai kecelakaan tersebut menurut Ketua Masyarakat infrastruktur Indonesia Harun Al Rasyid Lubis adalah fenomena gunung es. “Ada kesalahan sistem. Akar masalahnya sangat mendasar. Bisa jadi passive factor terkait manajemen. Bukan sekadar active factor jika melihat dari man-machine interaction,” tuturnya.

Sebagai fenomena gunung es, Sekjen DPP PAN Eddy Soeparno mengkhawatirkan bila proyek tersebut terus dilanjutkan, tidak hanya berbahaya bagi para pekerja, tapi juga para penggunanya di kelak kemudian hari. Bila itu yang terjadi dampaknya akan sangat fatal.

Salah satu contoh bahwa pembangunan infrastruktur dilakukan secara ugal-ugalan adalah munculnya keluhan dari Gubernur DKI Anies Baswedan. Ada 10 proyek infrastruktur di DKI yang dilaksanakan tanpa mengajukan analisa mengenai dampak lingkungan lalu lintas (Amdal Lalin). Akibatnya terjadi kemacetan lalu lintas luar biasa menjadi pemandangan sehari-hari di Jakarta.

Sepuluh proyek yang dituding Anies tidak mempunyai amdal lalin antara lain, flyover Pancoran, flyover Cipinang-Lontar, flyover Bintaro, underpass Mampang-Kuningan, underpass Kartini, underpass Matraman, LRT Cawang-Dukuh Atas, LRT Velodrome-Kelapa Gading, pembangunan ruas tol dalam kota koridor Sunter-Pulogebang, pembangunan tol Depok-Antasari, serta tol Becakayu.

Ketika meresmikan tol Becakayu, Presiden Jokowi membantah tudingan tersebut dengan santai dan berkata pendek “ Lha wong sudah dipakai, gimana sih.”

Kepentingan Pilpres 2019

Mengapa pemerintahan Jokowi begitu berambisi mengejar pembangunan proyek infrastruktur dan sampai harus mengabaikan berbagai faktor? Mulai dari keseimbangan neraca keuangan pemerintah, sampai dengan hal yang sangat fundamental masalah keselamatan pekerja, dan juga keselamatan publik penggunanya?

Hal itu tampaknya erat kaitannya dengan Pilpres 2019. Infrastruktur akan menjadi “jualan” utama dalam kampanye Jokowi. Para pendukungnya sering membangga-banggakan betapa dahsyatnya pembangunan infrastruktur di masa Jokowi dibanding masa SBY.

Total ada 245 proyek infrastruktur yang masuk dalam Proyek Strategsi Nasional (PSN). Hingga akhir 2017, baru 26 PSN yang rampung. Padahal, pemerintah menargetkan 170 proyek rampung pada 2020.

Tahun ini pemerintah menargetkan 50 proyek selesai. Tahun 2019 ditarget 56 proyek selesai dan 2020 sebanyak 23 proyek selesai.

Dalam berbagai survei juga menunjukkan masyarakat sangat puas dengan pembangunan infrastruktur di masa Jokowi. Isu ini diperkirakan bisa menggantikan jualan utama Jokowi yang bisa membawanya ke puncak kekuasaan, yakni “kesederhanaan,” Isu tersebut sekarang sudah mulai tidak laku.

Bila berhasil, proyek infrastruktur juga bisa menutupi kelemahan pemerintah pada tiga isu utama: masalah hubungan dengan umat Islam, utang pemerintah yang terus menggunung, dan membanjirnya pekerja Cina yang datang bersamaan dengan bantuan dana proyek infrastruktur.

Namun tanda-tanda bahwa proyek infrastruktur juga akan mengalami kegagalan membayang di pelupuk mata, seiring banyaknya terjadi kecelakaan kerja. Proyek infrastruktur adalah pertaruhan terbesar bagi masa depan politik Jokowi. Bila proyek ini juga gagal, lantas apalagi yang bisa dijual Jokowi kepada para pemilih?

Jangan sampai terjadi seperti dikatakan oleh Wakil ketua DPR Fahri Hamzah, “Pemerintahan sebelumnya kebanyakan mikir, tapi tidak kerja. Sebaliknya pemerintahan Jokowi, hanya fokus kerja….kerja….kerja…. Tapi tidak mikir.

Penulis: Hersubeno Arief, Konsultan media dan politik

Sumber : Eramuslim