OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Sabtu, 24 Februari 2018

Firaun, Haman dan Alquran

Firaun, Haman dan Alquran


10Berita, PIRAMIDA merupakan sebuah bangunan yang memukau dan ditetapkan sebagai salah satu keajaiban dunia. Bangunan yang menyimpan banyak misteri ini terletak di Mesir dan didirikan di jaman Mesir Kuno.

Hingga kini pembangunan Piramida masih menjadi tanda tanya. Siapa yang mendirikannya? Terkait hal itu, Alquran menyebut soal Firaun dan Haman.

Allah SWT berfirman:

“Dan Firaun berkata, ‘Wahai Haman, buatkanlah untukku sebuah bangunan yang tinggi agar aku sampai ke pintu-pintu.” (QS Al Mu’minun: 36)

“Dan Firaun berkata, ‘Wahai para pembesar kaumku, aku tidak mengetahui ada tuhan bagimu selain aku. Maka bangunkanlah tanah liat untukku, wahai Haman (untuk embuat batu bata), kemudian buatlah bangunan yang tinggi untukku agar aku dapat naik melihat tuhannya Musa, dan aku yakin bahwa dia termasuk pendusta.” (QS Al Qaashas: 38)

Nama Haman disebut 5 kali dalam Alquran sebagai penasihat dan pendukung Firaun. Dialah yang diperintahkan Firaun untuk membangun sebuah bangunan tinggi yang diperkirakan adalah Piramida.

Nama Haman juga muncul dalam kitab perjanjian baru sebagi perdana menteri atau wazir dari raja Ahasuerus. Setelah upayanya menyingkirkan seluruh orang Yahudi di Persia mmengalami kkegagalan, ia dijatuhi hukuman gantung.

Nama Haman yang 5 kali disebutkan dalam Alquran terkait Firaun di Mesir ini sering dijadikan ‘senjata’ oleh orang-orang yang mencari kelemahan Alquran sebab dinilai tidak sejalan dengan Perjanjian Lama yang menyebutnya ada di Persia.

Namun, di Hof Museum di Wina, Austria, orang-orang pada masa sekarang bisa mengetahui hubungan Haman dengan Firaun. Profesor Mauricce Bucaille berhasil menerjemahkan sebuah hieroglief yang mengukuhkan kisah dalam alquran terkait Firaun dan Haman. Dalam bukunya berjudul Moise et L’Egypte, ia membahas penggunaan nama Haman.

Nama Haman ada dalam daftar transliterasi hieroglief Jerman sebagai pekerja bangunan. Nama ini juga ditemukan pada pahatan sebuah Monumen di Wina. Tanda kurung yang dibubuhkan pada nama Haman menunjukkan kedudukan khususnya dengan Firaun. Haman dilaporkan sebagai kepala pekerja bangunan. Hal ini sesuai dengan Firman Allah dalam QS Al Qashah: 38.

Jadi, keberatan yang diajukan atas kandungan Alquran jelas terbantahkan. Kebenaran Alquran itu mutlak. Banyak penelitian yang berhasil membuktikan kandungan Alquran khususnya dari sisi sejarah dan ilmu. []

SUMBER: MIRACLE OF THE QURAN: KEAJAIBAN AL-QURAN MENGUNGKAP PENEMUAN-PENEMUAN ILMIAH MODERN | CANER TASLAMAN | MIZAN

Pakar Hukum: Pelaporan Kebijakan Anies Itu Lawakan!

Pakar Hukum: Pelaporan Kebijakan Anies Itu Lawakan!


10Berita -Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan hanya tersenyum menanggapi pelaporan terhadapnya terkait kebijakan melegalisasi pedagang kaki lima (PKL) berjualan di Jalan Jatibaru, Tanah Abang.

“Tidak ada (tanggapan),” kata Anies singkat dengan senyuman di wajahnya di Double Tree Hotel, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (23/2/2018), saat ditanya para wartawan.

Anies dilaporkan ke polisi akibat menutup Jalan Jatibaru Tanah Abang, Jakarta Pusat dalam kurun waktu pagi hingga sore hari untuk tempat PKL berjualan. Penutupan jalan itu, dianggap memiliki unsur pidana di dalamnya.

Anies dilaporkan oleh Cyber Indonesia ke Direktorat Kriminal Khusus oleh Cyber Indonesia dengan nomor: TBL/995/II/2018/PMJ/Dit.Reskrimsus. Tanggal 22 Februari 2018. Pelapor menilai keputusan Anies itu mengakibatkan terganggunya fungsi jalan dan bertentangan dengan Pasal 12 UU Nomor 38 Tahun 2004.

LSM Cyber Indonesia diketuai oleh Muannas Alaidid yang merupakan pengurus Badan Advokasi dan Hukum Partai NasDem dan pendukung Ahok waktu Pilkad DKI .

Sementara, ahli hukum menyebut pelaporan Gubernur Anies atas kebijakannya sebagai lawakan.

“Banyak lawakan memang akhir-akhir ini..
Ada yang mau pidanakan Bleitregels (Kebijakan).
Ada yang mau ajukan Judical Review UU MD3 yang belum diundangkan dalam Lembar Negara yang bahkan belum punya Nomor undang-undang,” kata @dusrimulya yang merupakan lawyer, di akun twitternya, Jum’at (23/2/2018).

Lebih lanjut Dusri Mulya menerangkan.

“Sebuah Policy (kebijakan) itu ranah hukum Administrasi..koq ya dilaporin ke Polisi..beda kamar bro..”

“Jadi inget tim ane pernah tangani Kasus Pidana di Padang, Tim ane bisa buktikan itu wilayah hukum administrasi, hasilnya lepas dari segala tuntutan,” kata Dusri Mulya.

Kenapa gak laporin KEBIJAKAN IMPOR?
KEBIJAKAN CABUT SUBSIDI?
KEBIJAKAN MENAIKKAN HARGA BBM?
TARIF LISTRIK?
DLL DLL DLL

Bukankah kebijakan-kebijakan itu mengganggu rakyat? mengganggu petani?

Kalau kebijakan Anies dianggap mengganggu fungsi jalan, Kenapa kebijakan-kebijakan Presiden yang mengganggu rakyat tidak dilaporin ke polisi? (kl/pi)

Sumber :Eramuslim 

2 Carik kertas Pesan Dari Penjara Alfian Tanjung dan Jonru

2 Carik kertas Pesan Dari Penjara Alfian Tanjung dan Jonru

10Berita, Dosen Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka, yang juga tersangka dugaan ujaran kebencian, Alfian Tanjung menyampaikan testimoni tertulis dalam acara deklarasi Kaukus Pembela Imam Besar Umat Islam Indonesia Habib Rizieq Shihab. Testimoni itu dibacakan oleh Sekjen Kaukus Pembela Imam Besar Umat Islam Indonesia Habib Rizieq Shihab, Dedi Suhardadi.

Dalam testimoninya Alfian menegaskan kasus yang menimpanya merupakan pesanan dan kriminalisasi. Ia juga menuding kasus tersebut merupakan pesanan dari pihak lainnya.

“Kasus saya merupakan pesanan dan rekayasa. Ini yang tulisan beliau, saya sekedar bacakan saja. Di kedua kasus sangat jelas kriminalisasi dan politisasi. Ketiga atensi dan request sangat terasa dari awal sampai hari ini. Isolasi, intimidasi, dan tekanan mental terus menerus,” kata Dedi di Gedung Joang 45, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (24/2).

Alfian mengingatkan akan kembalinya gerakan komunisme di Indonesia. Gerakan komunis ia prediksi muncul pada ulang tahun 100 gerakan itu.

“Dengan ini saya katakan bahwa gerakan komunisme semakin serius, baik sebagai komunis gaya baru maupun partai komunis Indonesia, yang siap eksis di hut PKI ke 100 PKI lahir 23 Mei 1920,” ungkap Dedi.

“Rapatkan barisan, bangun gerakan perlawanan dan basmi komunisme dari bumi Indonesia. Salam jihad,” tandasnya setelah selesai membacakan testimoni Alfian Tanjung.

Diketahui Alfian, terjerat dua kasus. Kasus pertama adalah ujaran kebencian dalam ceramahnya yang ada di akun Youtube. Kedua adalah kasus ujaran kebencian ketika ia menyebut Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sebagai PKI.

Selain testimoni dari Alfian Tanjung, panitia acara juga membacakan testimoni tertulis lainnya dari Jonru. Di testimoni tersebut Jonru menegaskan dirinya tidak bersalah.

“Saya dizolimi yang bisa saya lakukan hanyalah bersabar pasti ada makna positif dari kasus ini,” kata Jonru dalam testimoni tertulisnya yang dibacakan oleh panitia acara. []

Sumber :merdeka

Ada Kesan Perbedaan dari Sikap Polri ke Masyarakat yang Kritis dengan Pemerintah

Ada Kesan Perbedaan dari Sikap Polri ke Masyarakat yang Kritis dengan Pemerintah

10Berita, JAKARTA - Sesuai ketentuan perundangan, beda dengan ujaran kebencian yang bersifat publik dan tanpa aduan, maka pencemaran nama baik dan penghinaan adalah kejahatan yang sifatnya individual dan deliknya masuk ke dalam delik aduan.

“Seperti yang sering saya sampaikan, keduanya tak boleh dicampuradukan. Sebab, jika dicampuradukkan, ada potensi terjadinya pembungkaman kebebasan berekspresi,” Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon mengingatkan di akun media sosial, Twitter pribadi miliknya, belum lama ini.

Sebuah pernyataan yang sebenarnya berisi kritik terhadap seorang pejabat pemerintah. misalnya, jika dianggap sebagai ujaran kebencian maka pelakunya bisa langsung ditangkap begitu saja. Menurutnya ini bisa berbahaya bagi iklim demokrasi.

“Jangan sampai karena yang menjadi korban penghinaan atau pencemaran nama baik tadi adalah elite penguasa, atau elite pendukungnya, misalnya, polisi jadi responsif dan langsung main tangkap saja. Ini harus sama-sama kita koreksi dan awasi.”


Kita tentu tak ingin hal semacam itu terjadi. Sebagai perbandingan, tahun lalu ada sebuah akun media sosial menyebarkan ancaman 'pembunuhan' pada dirinya dan sejumlah nama lain. Apapun motifnya, ancaman semacam itu mestinya masuk ranah pidana umum.

“Tanpa perlu dilaporkan, polisi bisa langsung memprosesnya. Tapi bahkan sesudah saya laporkan sekalipun, dan sudah hampir setahun berlalu, hingga kini kasus itu tidak ada tindak lanjutnya dari kepolisian. Di sisi lain, meskipun saya tidak pernah mendengar ada laporannya, karena terkait dengan pencemaran nama sejumlah elite pendukung pemerintah, misalnya, para pelakunya kemarin cepat sekali ditangkap oleh aparat kepolisian.”

Terus terang, menurut Fadli perbedaan perlakuan semacam itu kan rawan menimbulkan tanda tanya: “Polisi kita ini sebenarnya bertindak berdasarkan panduan hukum, ataukah sebenarnya berdasarkan order kekuasaan?”

“Saya kira kasus-kasus semacam itu merupakan tantangan sekaligus menjadi batu ujian bagi kepolisian. Saya berharap aparat kepolisian menyadari jika Polri adalah alat negara, dan bukan alat kekuasaan. Untuk itu mereka tidak boleh menerapkan standar ganda dalam pengusutan kasus ‘hoax’, ‘hate speech’, atau SARA di dunia maya.” (Robi/)

Sumber :voa-islam.com

Fadli Zon : Omong kosong pemerintah menyatakan perang terhadap narkoba, jika upaya privatisasi bandara dan pelabuhan tetap jalan terus

Fadli Zon : Omong kosong pemerintah menyatakan perang terhadap narkoba, jika upaya privatisasi bandara dan pelabuhan tetap jalan terus

10Berita, Penangkapan kapal asing yang diduga membawa 3 ton narkoba jenis sabu di perairan perbatasan antara Singapura dan Indonesia, Jumat (23/2/2018) kemarin, mendapat perhatian Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon.

Penangkapan ini hanya berselang tiga hari sejak terungkapnya upaya penyelundupan narkotika sabu seberat 1,6 ton pada 20 Februari, dan terungkapnya penyelundupan 1 juta ton sabu pada 9 Februari silam.

Menurut Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra ini, terungkapnya kasus penyelundupan lebih dari lima ton narkoba jenis sabu hanya dalam tempo kurang dari sebulan perlu mendapat perhatian serius seluruh anak bangsa.

“Ini yang ketahuan, berapa banyak yang tak ketahuan dan lolos. Jangan sampai Indonesia jadi surga narkoba,” katanya, dalam keterangan tertulis, Sabtu (24/2/2018).

“Pertama-tama, kita tentu harus apresiasi kerja aparat kepolisian, patroli bea cukai, BNN, dan TNI Angkatan Laut atas pengungkapan serangkaian upaya penyelundupan narkoba secara besar-besaran tadi. Kerja keras aparat perlu segera diberi penghargaan oleh pemerintah. Kita semua mendukung kerja keras aparat menggagalkan upaya penyelundupan tersebut,” katanya.

Menurut Fadli, hanya kurang dari sebulan, sudah dua kali rekor upaya penyelundupan narkoba terpecahkan. Mulai dari rekor 1,6 ton, dan kemungkinan rekor 3 ton. Meski berhasil digagalkan, hal ini tetap saja sangat memprihatinkan. Itu artinya Indonesia merupakan pasar narkoba yang sangat besar. Indonesia sedang darurat narkoba. Upaya pemberantasan narkoba ke depan seharusnya fokus pada bagaimana mematikan pasar yang sangat besar ini, jadi bukan hanya berusaha mematikan para bandar.

Terkait soal yang lebih strategis, Fadli mengingatkan wilayah negara ini sangat luas, dan merupakan negara kepulauan terbesar di dunia. Kondisi geografis semacam itu membuat negara ini sangat rawan terhadap berbagai upaya penyelundupan, termasuk narkoba.

Fadli Zon menuturkan, itu sebabnya, negara harus menguasai sepenuhnya infrastruktur vital seperti bandara dan pelabuhan, karena keduanya merupakan pintu gerbang penting yang menjadi salah satu perbatasan dengan dunia luar. Jadi, selain harus bisa menjaga dengan ketat wilayah perbatasan, baik darat maupun perairan, pemerintah juga tak boleh lalai dalam menjaga bandara dan pelabuhan.

“Makanya, saya mengkritik keras pemerintah terkait upaya privatisasi bandara dan pelabuhan. Menurut rencana, akan ada 30 bandara dan 20 pelabuhan yang akan diswastanisasi. Itu keputusan ceroboh. Pengelolaan bandara dan pelabuhan tidak boleh semata-mata dilihat dari kacamata untung dan rugi, tapi harus dilihat dari kacamata strategis yang lebih luas,” katanya.

“Bandara dan pelabuhan adalah bagian dari infrastruktur pertahanan dan keamanan negara. Keduanya adalah infrastruktur vital yang harus dijaga dan dikuasai oleh negara, tak boleh hanya karena alasan ekonomi remeh-temeh pengelolaannya kemudian diserahkan kepada swasta.”

“Saya pertanyakan upaya privatisasi bandara dan pelabuhan tadi. Terungkapnya upaya penyelundupan narkoba lebih dari lima ton di wilayah perbatasan ini menurut saya harus dijadikan catatan penting ibagaimana kita harus menjaga wilayah perbatasan dan seluruh pintu gerbang negara ini.”

“Omong kosong pemerintah menyatakan perang terhadap narkoba, jika upaya privatisasi bandara dan pelabuhan tetap jalan terus.” []

Sumber :tribun

6 Tahap Meditasi Berjalan yang Ampuh Redakan Stres

6 Tahap Meditasi Berjalan yang Ampuh Redakan Stres

10Berita, Meditasi tidak hanya bisa dilakukan dengan duduk bersila. Tahukah Anda jika meditasi ternyata juga bisa dilakukan sambil berjalan?

Ted Meissner, guru pengurangan stres berbasis kesadaran, mengatakan, pikiran hanya bisa fokus pada satu tugas rumit di satu waktu. Jadi, dengan memberikan perhatian penuh ke suatu hal ketika berjalan, hal tersebut mampu menghilangkan rasa stres dari kepala.

"Ada banyak cara yang bisa dilakukan ketika meditasi berjalan. Dari kesadaran kecil ketika mendaki atau jalan-jalan dengan anjing, atau dengan latihan meditasi yang formal," kata Meissner seperti dikutip dari Prevention, Sabtu (24/2/2018).

Meskipun begitu, meditasi berjalan bukan untuk membawa diri agar berjalan "auto-pilot", namun untuk memberikan pengalaman indrawi yang lebih.

Meissner menambahkan, untuk mencoba meditasi yang tidak biasa dan lembut, cobalah dengan berjalan. Biarkan diri Anda untuk tidak melakukan apapun. Hanya menyadari apa yang ada di sekitar Anda dan di dalam diri sendiri.

 

Simak juga video menarik berikut ini: 

Tahap-tahap meditasi berjalan

Apabila Anda masih bingung mengenai meditasi berjalan, Meissner memiliki cara untuk mencoba memulainya.

1. Mulailah dengan berdiri

Rasakan diri Anda dan segala sensasi yang bisa ada di lingkungan saat ini.

2. Berikan perhatian pada kaki

Rasakan kontak dengan lantai, sepatu, suhu, atau apapun yang menyentuhnya. Sadarilah semuanya namun jangan memaksakan untuk menemukan kesadaran itu.

3. Berjalan perlahan

Jika tubuh merasa menerima suara, aroma, ataupun masukan lain yang ada di sekitar Anda, mulailah berjalan perlahan.

Sadari berat yang ada di kaki ketika berjalan. Perlahan, gerakkan kaki satunya dengan nyaman dan menapak dengan lembut. Lakukan gerakan berjalan hingga Anda merasakan perasaan tertentu ketika berjalan.

 

Menemukan kenyamanan

4. Atur irama napas

Apabila telah menemukan kenyamanan ketika berjalan, mulailah dengan irama napas ketika berjalan. Namun, ini bukan berarti membuat gerakan Anda menjadi lambat.

5. Abaikan jika ada pikiran lain yang mengganggu

Biarkan jika ada pikiran lewat atau orang-orang di sekitar. Kembalilah fokus pada perhatian Anda ke lingkungan atau sensasi lain.

6. Lanjutkan hingga merasa lebih tenang

Terapkan latihan ini dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan, di tengah jalanan yang sibuk, Anda bisa menerapkan ini ketika berjalan.

Sumber :Liputan6.com 

Singkong Impor ‘Serbu’ Indonesia, Ini Kata Badan Ketahanan Pangan

Singkong Impor ‘Serbu’ Indonesia, Ini Kata Badan Ketahanan Pangan


10Berita, Beberapa bulan lalu sempat heboh terkait singkong yang diimpor. Padahal sangat jelas Indonesia memiliki tanah yang subur sehingga hal tersebut membuat setiap orang bertanya-tanya.

Terkait hal ini, Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP), Agung Hendriadi mengatakan pada dasarnya produksi singkong di Indonesia sudah memenuhi kebutuhan nasional. Namun takluk bila dibandingkan dengan singkong import.

“Kalau saya lihat produksi kita memenuhi kebutuhan nasional. Cuma kenapa singkong impor lebih murah? Karena produktivitas mereka (negara lain produsen singkong) tinggi,” jelas Agung di sela-sela konferensi pers di Toko Tani Indonesia Center, Jakarta, Minggu (14/10/2017).

Ia menjelaskan, produktivitas negara Thailand dan Filipina misalnya, dalam satu hektar lahan bisa mencapai 40-50 ton singkong. Sedangkan, produksi Indonesia per hektarnya hanya 25 ton.

“Satu hektar kayak Thailand dan Filipina bisa 40 sampai 50 ton. Sedangkan kita 25 ton/hektar. Mana bisa bersaing,” sambung Agung.

Lebih lanjut, ia menjelaskan akan menggarap kajian mengenai harga acuan singkong dan tidak akan menutup atau membatasi impor singkong.

“Tetap dibuka impor dari luar. Sementara kita masih menggarap kajian harga acuan ya untuk singkong,” katanya.

Kajian ini dilakukan bersama dengan Kementerian Perdagangan dan diharapkan dapat memberikan keuntungan bagi petani singkong. Pasalnya, harga singkong dinilai sering mengalami kejatuhan.

“Singkong kadang jatuh harganya Rp 600-700. Aturan ini nggak lama lah keluarnya paling 2017 akhir sudah muncul,” pungkasnya.

Sebagai informasi, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun ini (semester I-2017), impor singkong mencapai 3,2 ribu ton atau US$ 613,2 ribu. Import singkong tersebut seluruhnya berasal dari Vietnam. []

Sumber :detik

Ulama Yang Menjual Akidah Demi Sekerat Roti

Ulama Yang Menjual Akidah Demi Sekerat Roti


10Berita, Salah satu fitnah yang marak di akhir zaman adalah beredarnya orang-orang bodoh yang didaku sebagai ulama’. Mereka diagungkan dan dirujuk hanya karena kepintarannya berorasi atau retorika. Mereka dipuja-puji karena sering diundang mengisi pengajian di berbagai lokasi.

Padahal, ulama’ sejati tidak hanya cukup dengan itu. Ulama’ sejati atau ulama akhirat ialah mereka yang amat besar rasa takutnya kepada Allah Ta’ala dan bersungguh-sungguh mengamalkan seluruh ajaran Islam di dalam diri, keluarga, dan masyarakatnya.

Dr ‘Abdullah ‘Azzam dalam Tarbiyah Jihadiyah menyebutkan, ada ulama’-ulama’ yang berperan mengaburkan pemahaman umat. Mereka menerbitkan fatwa hanya karena harta dan takut dengan rezim penguasa.

Ketika Sayyid Quthb hendak dieksekusi gantung oleh rezim penguasa zalim, didatangkanlah seorang laki-laki yang terkenal dengan keulama’-annya. Laki-laki ini ditugaskan untuk membimbing pihak tereksekusi dalam mengucapkan kalimat thayyibah di akhir hayatnya.

“Sayyid Quthb?” tanya si laki-laki yang disebut ulama’ itu.

“Iya.” tegas Sayyid Quthb.

“Bacalah Asyhadu an-laa ilaha illallaah,” tutur si laki-laki.

“Sampai Tuan juga turut campur? Tuan datang untuk melengkapi sandiwara ini?” tanya Sayyid Quthb dengan nada sinis.

“Ketahuilah, wahai Tuan,” lanjut sosok pemikir Muslim yang menulis Tafsir Fi Zhilalil Qur’an ini, “kami dihukum karena kami mengucapkan (memperjuangkan) Laa ilaha illallaah, sedangkan Tuan-tuan makan roti dengan menjual Laa ilaha illallah.”

Kejadian-kejadian seperti ini akan senantiasa ada sampai akhir zaman. Kita pun mendapatinya akhir-akhir ini. Ada orang-orang yang aktif di organisasi masa Islam, bahkan menjadi pemimpin tingkat Nasional, tapi sikapnya bertentangan dengan ajaran-ajaran Islam yang mulia.

Ada sosok-sosok yang disebut sebagai santri dan namanya pun islami, tapi berani menghina ulama’ demi membela orang kafir yang menghinakan al-Qur’an dan agama Islam.

Ada pula sosok yang bergelar professor, guru besar. Tulisan dan bicaranya banyak dirujuk. Mantan ketua umum salah satu ormas terbesar Islam negeri ini. Namun, ia bersikap ambigu dalam membela Islam. Ia tanpa rasa bersalah memuja-muji orang-orang yang nyata-nyata menghina Islam, al-Qur’an, ulama’, dan kaum Muslimin.

Berhati-hatilah. Kenalilah dengan baik orang-orang yang di-ulama’-kan di sekitar kita. Lihat pemahaman dan pengajarannya. Amati kehidupan sehari-harinya. Jangan sampai kita mengikuti, padahal ia termasuk ulama’ yang menjual Islam demi sekerat roti untuk menghilangkan lapar di perutnya. Na’udzubillah.

Wallahu a’lam. []

Sumber :eramuslim

Polisi Tangkap Lagi Sabu 3 Ton, Bamsoet: Ini Keterlaluan

Polisi Tangkap Lagi Sabu 3 Ton, Bamsoet: Ini Keterlaluan

Kapal asal Taiwan berbendera Singapura yang membawa 1,6 ton sabu-sabu di Perairan Helen Mars Karang Banten, Kepulauan Riau, Selasa (20/2).

Keberhasilan aparat mengungkap kapal pembawa narkoba seperti dua sisi mata uang.

10Berita , JAKARTA -- Ketua DPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) memberikan apresiasi atas keberhasilan tim Bea Cukai dan Kepolisian Kepulauan Riau yang berhasil mengagalkan upaya penyelundupan tiga ton sabu yang dibawa kapal ikan Myanmar berbendera Taiwan. Namun, ia juga geram ketika mendengar kabar tersebut.

"Saya sangat geram mendengar kabar bahwa masih ada sindikat bandar Narkoba yang coba menyelundupkan sabu ke negara kami, bahkan hingga sebanyak 3 ton. Ini sudah sangat keterlaluan dan mengkhawatirkan," ujar Bambang dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (23/2).

Menurut pria yang akrab disapa Bamsoet ini, informasi intelejen Cina  kepada BNN sebagaimana disampaikan Kepala BNN Komjen Pol Budi Waseso terbukti benar. Ada sekitar lima ton Sabu senilai Rp 10 triliun menuju perairan Indonesia. Tangkapan pertama 1 ton di Batam. Tangkapan kedua 1,6 ton pekan lalu juga di Batam, dan ketiga, kemarin Jumat (23/2) sekitar 3 ton juga diperairan yang sama, yakni Batam Kepri.

"Saya akan minta kapolri mengusut tuntas sampai ke akarnya," kata Bamsoet.

Bagi Bamsoet, keberhasilan aparat hukum dalam mengungkap kapal pembawa narkoba akhir-akhir ini seperti dua sisi mata uang. "Di satu sisi, saya bangga karena ini menunjukkan prestasi cemerlang bagi aparat hukum. Disisi lain, saya sedih karena ini menunjukkan negara kita seperti menjadi surga bagi peredaran narkoba," ucap dia.

Menurut Bamsoet, keberhasilan aparat hukum dalam mengungkap kapal pembawa narkoba akhir-akhir ini seperti dua sisi mata uang. "Di satu sisi, saya bangga karena ini menunjukkan prestasi cemerlang bagi aparat hukum kita. Di sisi lain, saya sedih karena ini menunjukkan negara kita seperti menjadi surga bagi peredaran narkoba," jelas dia.

Pada Jumat (23/2) sekitar pukul 13.00 WIB di perairan Selat Philips dekat Pulau Nipah, Kapal Patroli milik Bea Cukai melaksanakan pencegahan terhadap kapal asing yang membawa narkotika. Diduga jumlah narkotika itu tiga ton sabu. Petugas gabungan masih melakukan pemeriksaan terhadap kapal tersebut.

Penangkapan sebelumnya, Satgas Gabungan Polri yang bekerja sama dengan Bea Cukai pada Selasa (20/2) mengungkap penyelundupan sabu dengan perkiraan mencapai 1,6 ton (sebelumnya Dirtipid Narkoba menyebutkan 1,8 ton, red). Pengungkapan itu terjadi di Periairan Anambas Batam, Kepulauan Riau, yang diangkut oleh sebuah kapal berbendera Singapura yang berawak kapal empat orang warga negara asing (WNA) Taiwan.

Sumber : Republika.co.id 

Soal Ulama Diteror, Guru Besar Unair : Yang Mengatakan Gila Harusnya Psikiater, Bukan Polisi

Soal Ulama Diteror, Guru Besar Unair : Yang Mengatakan Gila Harusnya Psikiater, Bukan Polisi

10Berita, Surabaya  Maraknya kejadian penyerangan ulama dan perusakan tempat ibadah di Jawa Timur oleh terduga orang gila membuat masyarakat semakin waspada. Pihak kepolisian diminta berhati-hati  mengkhawatirkan. Pihak kepolisian pun diminta hati-hati untuk tidak asal mengatakan orang gila. Pasalnya, yang mempunyai otoritas tersebut adalah psikiater.

Hal ini diungkapkan guru besar di bidang Ilmu Politik Universitas Airlangga (Unair) Prof .Kacung Marijan.“Ini harus ada pemetaan yang jelas. Siapa sebetulnya yang terlibat dalam penyerangan, apakah betul meraka orang gila,” katanya saat ditemui di Surabaya, Kamis (22/2/2018).

Pria yang juga sebagai Wakil Rektor I Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) menyebutkan bahwa kalau memang betul orang gila itu seperti apa. Prof. Kacung menilai bahwa pihak kepolisian terlalu cepat menyebutkan pelakunya adalah orang gila.

“Jangan belum-belum sudah mengatakan orang gila. Publik sekarang ini kan kritis, orang gila kok yang menentukan polisi. Polisi kan tidak punya kompetensi menentukan itu orang gila apa tidak,” ujarnya. Harusnya, lanjut Kacung, yang mempunyai otoritas adalah psikiater. “Makanya sekarang mulai hati-hati polisi dalam mengeluarkan pernyataannya” imbuhnya.

Selain itu, Kacung melanjutkan, jika memang pelaku adalah orang gila juga perlu diselidiki lebih dalam. Apakah kemauan orang gila sendiri atau ada yang menyuruh. “Kan, ada orang gila yang bisa disuruh juga. Kasus di Ploso, Kediri itu kalau tidak asalnya bukan dari situ. Masak orang gila dari Situbondo terus tiba-tiba ke Ploso,” ungkapnya.

Oleh karena itu, Kacung meminta kepada pihak kepolisian untuk melakukan investigasi terkait pola penyerangannya seperti apa. “Mereka gila itu datang kesitu atas kemauan diri sendiri atau ada yang menyuruh. Kalau ada ini siapa. Ini tugas polisi,” pungkasnya.

Sumber : Jurnal Islam