OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Senin, 26 Februari 2018

Ternyata ini Pemaki FPI Yang Dilaporkan Tokoh Tionghoa Ke Bareskrim Polri

Ternyata ini Pemaki FPI Yang Dilaporkan Tokoh Tionghoa Ke Bareskrim Polri


10Berita, Tokoh Tionghoa, Lieus Sungkharima telah resmi melaporkan pemilik akun Facebook atas nama Johnny Baan dan Leo Sadewo ke Bareskrim Polri.

Keduanya dilaporkan Liues, kemarin pagi (Minggu, 25/2) pukul 9 WIB atas dugaan tindak pidana konflik Suku, Agama, Ras dan Antargolongan (SARA) sebagaimana dimaksud dalam pasal 28 ayat (2) UU 11/2008 tentang ITE.

Dalam laporan polisi nomor LP/278/II/2018/Bareskrim yang diterima redaksi, tertulis lokasi kejadian di sebuah rumah ibadah di Sungguminasa, Sulawesi Selatan dan Hongkong negara RRC.

Dikonfirmasi, Lieus membenarkan laporannya tersebut. “Orang beda pendapat sah, boleh, tapi kalau terus fitnah orang, memaksa kehendak, merintah-merintah Kapolri itu enggak boleh. Bawa-bawa Tuhan, wah itu berbahaya sekali,” kata Lieus saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL, pagi ini (Senin, 26/2).

Lieus menilai pernyataan Johnny masuk kategori ujaran kebencian (hate speech) dengan meminta penangkapan Rizieq Shihab.

“Dia minta Habib Rizieq ditangkap. Kalau entar bener ditangkep, Kapolri diatur dia itu nggak boleh. Apalagi dia harus paham betul, Habib Rizieq sudah dianggap sebagian umat Islam, pendukung dia sebagai imam besar kok bisa-bisanya dia ngomong seperti itu,” jelas koordinator Komunitas Tionghoa Anti Korupsi ini.

Tak jauh berbeda dengan Johnny, kata Lieus, Leo juga diduga melakukan pelanggaran UU ITE dengan memaki-maki Front Pemuda Islam (FPI) kemudian direkam dan disebarluaskan di jejaring sosial.

“Dia tinggalnya di Hongkong. Dia lupa ngomong begitu, maki-maki disebar lewat video ada hukumnya,” tegas Lieus.

FPI, lanjut Lieus, punya hak untuk mengemukakan aspirasinya melalui demonstasi di jalanan dan tidak bisa dilarang-larang. Apalagi sudah mendapat izin. “Saya berkeyakinan kalau rusuh juga ditangkap. Bukan tidak pernah FPI ditangkap. Demo itu hak setiap warga negara,” tegasnya.

Begitu pula terpidana kasus penistaan agama, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok berhak mengajukan Peninjauan Kembali (PK) ke Mahkamah Konstitusi. “Yang penting demo tidak anarki. Yang kemarin-kemarin ditunjukkan demonstran semua damai, dan saya ikut,” ujarnya.

Di satu sisi, ia bisa paham luapan yang dilontarkan baik Johnny maupun Leo itu karena emosi sebagai pendukung. “Ini yang mesti kita luruskan,” imbuhnya.

Lieus pun mengingatkan semua pihak yang suka memaki-maki orang itu musti berpikir tindakannya bisa menggoyahkan sendi-sendi persatuan bangsa. Kerukunan yang terjaga selama ini semestinya dijaga. Sebab di antara negara-negara di dunia, Indonesia termasuk paling sukses menjaga kerukunan umat beragama.

“Sebelum Pilkada DKI hampir nggak ada isu SARA yang begitu dahsyat seperti 2017. Setelah Pilkada selesai kita harus rajut kembali menjadikan pembelajaran jangan suka nyinggung agama orang lain, karena kita tidak paham betul. Saya yang Budha paling tidak mau nyinggung agama-agama Islam, Hindu, Kristen. Kita fokus saja di agama kita,” imbaunya.

Namun begitu, ia tidak mau menuding tindakan Jhonny maupun Leo itu sebagai provokasi.

“Inilah tugas polisi untuk segera memeriksa, supaya masyarakat umum merasa adanya keadilan, ini yang paling penting. Itulah yang menyebabkan orang tenang, manakalah aparatnya adil, begitu ada kasus diperiksa, diselesaikan dan dipublish. Orang Indonesia ini pemaaf,” tukasnya.[wid]

Sumber : dakwahmedia.co

  

Inspirasi Desain Tiny House Ramah Kantong, Hunian Minimalis Saat Harga Tanah Bikin Meringis

Inspirasi Desain Tiny House Ramah Kantong, Hunian Minimalis Saat Harga Tanah Bikin Meringis

Desain tiny house Indonesia

Impian untuk memiliki rumah tinggal yang nyaman di masa depan dewasa ini, terhambat oleh harga tanah maupun cicilan rumah yang nggak manusiawi. Sekalinya murah, lokasinya antah berantah. Itulah sebabnya, banyak pasangan menikah yang terpaksa harus mengontrak rumah atau tinggal di rumah susun lantaran belum sanggup memiliki rumah sendiri. Nah, di sinilah konsep tiny housing layak dipertimbangkan. Tiny housemerupakan rumah tinggal yang terbilang mungil. Tren perkembangan arsitektur yang sudah berkembang di negara-negara besar ini menggabungkan konsep gaya hidup sederhana dan modern. Karena nggak terlalu luas, setiap ruangannya jadi lebih fungsional, bermanfaat dan efisien.

Nah, jika kamu tertarik untuk memiliki rumah mungil yang nggak menguras kantong namun tetap nyaman untuk ditinggali, berikut Hipwee berikan inspirasi desain tiny house yang bisa kamu tiru.

1. Begini tampilan rumah mungil secara keseluruhan. Memang nggak seberapa luas, tapi desainnya nggak kalah indah dari hunian pada umumnya

Tampak kecil dari luar via www.instagram.com

2. Kursi tamu akan menjadi item pertama yang terlihat saat memasuki tiny house, kamu bisa mengatur letaknya agar menghadap ke pintu utama

Kursi tamu menghadap ke pintu via www.instagram.com

3. Pemandangan kedua adalah dapur dan toilet, bagian atasnya dimanfaatkan sebagai kamar tidur yang dihubungkan oleh tangga. Konsep ini biasanya digunakan untuk rumah yang dibuat agak tinggi atapnya

Kamar tidur berada di atas dapur dan toilet via www.instagram.com

4. Nggak harus dapur atau toilet, kamar tidurmu bisa juga disusun di atas ruang bersantai

Ruang bersantai di bawah tangga via www.instagram.com

5. Nggak perlu khawatir bau menyengat saat memasak, karena kamu bisa menyekat bagian kamar tidurnya. Agar nggak terlihat dari arah ruang tamu juga

Kamar tidur diberi sekat via www.instagram.com

6. Atau, jika kamu terganggu dengan tangga yang berada di tengah ruangan, buatlah berada di pojok ruangan seperti ini …

Tangga diletakkan di pojok ruangan via scontent-sin6-2.cdninstagram.com

7. Penasaran seperti apa kamar tidurnya? Nggak seburuk prasangkamu kok. Cukup nyaman meski dalam keterbatasan tempat

Penampakan kamar tidur via scontent-sin6-2.cdninstagram.com

8. Kamu bisa pasang kaca bening di bagian atap kamar tidur. Selain jadi terang, kamu juga bisa melihat pemandangan di luar rumah, ‘kan?

Beri kaca agar bisa melihat ke luar ruangan via scontent-sin6-2.cdninstagram.com

9. Buatmu yang suka baca buku, kamu bisa mendesain ruang tidur dengan sekat yang bisa digunakan sebagai rak. Multifungsi!

Ranjang sekaligus rak via www.instagram.com

10. Nah, jika rumah mungilmu nggak begitu tinggi atapnya dan cenderung dibuat memanjang, kamu bisa sisipkan kamar tidur di bagian ujung ruangan seperti ini …

Kamar tidur tanpa tangga untuk rumah memanjang via www.instagram.com

11. Agar lebih rapi dan nggak berserakan, kamu pun bisa memanfaatkan bagian atas pintu utama sebagai tempat penyimpanan minimalis. Kreatif, bukan?

Tempat penyimpanan di atas pintu utama via www.instagram.com

12. Penggunaan tangga dalam hal ini sangat penting mengingat sela ruangan di bagian atas selalu bisa dimanfaatkan untuk menaruh keperluan apapun yang dibutuhkan

Tangga sangat dibutuhkan via www.instagram.com

13. Kamu bisa mengakali ruangan dengan membuatnya sedikit lebih tinggi sebagai pengganti sekat. Gunakan rak, cermin, kursi atau benda apapun untuk membantu memisahkan kedua ruangan tersebut

Tempat yang sedikit lebih tinggi sebagai pemisah ruangan via www.instagram.com

14. Jika kamu merasa ruang tamumu kurang bisa menampung lebih banyak orang, tambahkan kursi gantung yang artistik dan bisa melengkapi kebutuhanmu

Kursi gantung sebagai aksesori tambahan via www.instagram.com

15. Atau, manfaatkan halaman rumahmu yang cukup luas untuk menjamu tamu. Malah lebih akrab dan menyatu dengan alam

Menjamu tamu di halaman via www.instagram.com

Advertisement

Konsep tiny house memang belum sepenuhnya diaplikasikan di Indonesia sebagai rumah tinggal. Namun, beberapa desain rumah mungil di atas bisa kamu jadikan inspirasi siapa tahu kamu dan pasanganmu kelak berencana untuk hidup minimalis, hangat, dan hemat pengeluaran.

Sumber : Hipwee

Hati-Hati Dengan Budaya Kuliner !!!

Hati-Hati Dengan Budaya Kuliner !!!

10Berita – Menjadi istilah baru di Indonesia, kuliner kini menjelma sebagai sebuah kebiasaan masyarakat. Sehingga kini bertaburan pojok-pojok jajanan hingga cafe tempat hang out dengan teman-teman dan keluarga.

Terus mengapa harus berhati-hati. Di mana masalahnya? Bukankah justru bisa menambah akrab anggota keluarga. Bahkan ajang pendekatan bagi ayah yang super sibuk dengan anak dan istri yang mulai merasa terdzalimi karena tidak mendapatkan hak waktu mereka.

Saya jawab ya. Banyak manfaat yang bisa diambil oleh keluarga. Bukan hanya itu. Menghilangkan sekadar kejenuhan adalah hal yang penting. Karena rutinitas yang membosankan membuat suram suasana rumah.

Saya pun tidak melarang dan memang tidak boleh melarang sesuatu yang halal.

Tetapi saya di sini hanya mengingatkan bahaya kuliner jika dijadikan budaya. Apa arti budaya di sini? Yaitu ketika anggota keluarga mewajibkannya. Ah… rasanya tidak ada keluarga yang mewajibkan.

Eittt… tunggu dulu. Kalau dalam satu pekan wajib keluar untuk kuliner. Atau ada anggota keluarga yang menuntut dan menganggapnya sebagai hak yang jika tidak terpenuhi merasa terdzalimi haknya. Atau merasa ada untaian kebahagiaan yang putus jika kuliner tidak dijalankan. Atau seorang ayah yang merasa bersalah hingga perlu minta maaf ketika minggu itu tidak keluar kuliner.

Bukankah saat seperti ini keadaannya, kuliner telah menjadi wajib?

Baiklah, apa masalahnya jika ia telah menjadi kebiasaan bahkan dirasa sebagai sebuah kewajiban. Bukankan manfaatnya begitu besar dan mahal bagi keluarga.

Mari kita simak pola makan Nabi teladan kita bersama keluarganya.

عَنْ عَائِشَةَ أُمِّ الْمُؤْمِنِينَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا، قَالَتْ: قَالَ لِي رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: ذَاتَ يَوْمٍ «يَا عَائِشَةُ، هَلْ عِنْدَكُمْ شَيْءٌ؟» قَالَتْ: فَقُلْتُ: يَا رَسُولَ اللهِ، مَا عِنْدَنَا شَيْءٌ قَالَ: «فَإِنِّي صَائِمٌ»

Dari Aisyah Ummul Mu’minin radhiallahu anhaberkata: Rasulullah shalallahu alaihi wa sallamberkata kepadaku suatu hari, “Hai Aisyah, apakah kamu punya sesuatu?” Aisyah menjawab: Ya Rasulullah, kami tidak punya apapun. Rasul menjawab, “Kalau begitu, aku puasa.” (HR. Muslim)

Ini bukan masalah kemiskinan atau kekurangan. Tapi ini masalah menyederhanakan urusan makan dan minum. Karena ini dilakukan juga oleh para sahabat lain. Sebagaimana yang disampaikan oleh Al Bukhari dalam salah satu judul babnya di dalam Kitabnya Shahih,

وَقَالَتْ أُمَّ الدَّرْدَاءِ: كَانَ أَبُو الدَّرْدَاءِ يَقُولُ: «عِنْدَكُمْ طَعَامٌ؟» فَإِنْ قُلْنَا: لاَ، قَالَ: «فَإِنِّي صَائِمٌ يَوْمِي هَذَا» وَفَعَلَهُ أَبُو طَلْحَةَ، وَأَبُو هُرَيْرَةَ، وَابْنُ عَبَّاسٍ، وَحُذَيْفَةُ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ

Dan Ummu Darda’ berkata: Abu Darda’ berkata: Apakah kamu mempunyai makanan?Jika kami jawab: Tidak ada, dia berkata: Kalau begitu aku puasa hari ini. Hal ini juga dilakukan oleh Abu Thalhah, Abu Hurairah, Ibnu Abbas dan Hudzaifah radhiallahu anhum.

Nah, ternyata ini merupakan kebiasaan yang diajarkan Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa ssalam kepada keluarga para sahabat. Dan diterapkan dengan baik di rumah para sahabat Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam.

Apa hubungannya dengan budaya kuliner kita?

Ada kekhawatiran. Kebiasaan kuliner yang nyaris dianggap kewajiban membuat pola makan dan minum kita menjadi rumit dan sulit. Karena orang yang berkuliner biasanya cenderung mencari yang baru dari makanan dan minuman. Bahkan bukan hanya menunya. Tetapi cara makan dan cara minumnya. Tak hanya itu, suasana pun termasuk yang  dicari dan dikejar. Ketika makan di taman, pinggir kolam air sudah dianggap biasa, sebuah rumah makan menawarkan makan bersama singa.

Akhirnya, makanan dengan menu dan suasana ‘biasa’ di rumah menjadi sulit dinikmati.

Bukankah orangtua sering kesulitan membangkitkan selera makan anak-anaknya? Orangtua sering tidak sadar bahwa salah satu sebabnya adalah pola makan yang dibiasakan. Kalau kebiasaan itu tidak dilakukan, maka anak ngambek tak mau makan.

Suatu pagi menjelang siang, saya melihat seorang anak yang usianya baru sekitar lima tahun. Dia terlihat marah. Duduk dengan wajah lesu dan kecewa. Saya mendekatinya dan bertanya ingin tahu apa yang tengah terjadi. Sambil menunjuk-nunjuk makanan di meja dia tumpahkan kemarahannya, “Nggak begitu makanannya. Harusnya roti, susu, nugget….(dia terus menyebut daftar menu).”

Saya pun merengkuhnya dan saya katakan, “Nak, kalau kamu tidak mau makan makanan yang sudah tersedia, ya sudah tidak usah kamu makan. Ditinggal saja tapi tidak usah dihina makanannya. Sebab Rasul dulu kalau tidak suka sebuah makanan, tidak memakannya tapi tidak menghinanya.”

Begitulah dialog ringan saya dengan anak kecil itu.

← Halaman sebelumnya Halaman selanjutnya →

Halaman 1 2 3 4

Saya hanya khawatir, mengapa anak seusia itu terlihat begitu marahnya hanya karena masalah menu makanan. Jangan-jangan ini bukan hanya masalah selera. Tetapi masalah budaya makan yang rumit karena kuliner.

Silakan anda dan keluarga menikmati makanan dan minuman lezat. Tapi sudah waktunya kita membuat pola makan di keluarga kita sesederhana pola makan Rasulullah dan keluarganya.

Nikmati yang ada.

Jika tak suka, tidak usah dimakan tapi tanpa menghinanya.

Sederhana…

Oleh; Ustadz Budi Ashari, Lc

Sebelum Tutup Akun, Komikus Jepang Onan Hiroshi Tinggalkan Pesan ini untuk Indonesia

Sebelum Tutup Akun, Komikus Jepang Onan Hiroshi Tinggalkan Pesan ini untuk Indonesia


10Berita, Usai bersujud meminta maaf dan memutuskan menghapus akun twitter dan facebook-nya, komikus Jepang Onan Hiroshi meninggalkan saran untuk Indonesia.

Saran itu sendiri diunggahnya di akun twitter miliknya, @hiroshionan pada Senin (26/2/2018) sekitar pukul 00.17 WIB.

Ada tiga cuitan berupa saran yang disampaikan Onan yang kesemuanya berisi saran agar Indonesia menjadi negara yang lebih baik.

“Jika Anda ingin mengubah Indonesia ke arah yang lebih baik, kecuali Anda keluar dari sikap yang lucu dan memperdebatkan hal yang salah, maka Anda tak akan pernah bisa berubah selamanya,”

“Dengan hanya mengandalkan kekuatan orang lain, maka hal itu akan gagal seperti kereta cepat. Sayangnya, saya bukan orang Indonesia,” cuitnya.

Empat menit berselang, ia kembali melanjutkan cuitannya.

“Jika Anda tidak mencoba mengubah dunia dengan kekuatan Anda sendiri, semua tidak akan berubah,”

“Dengan semua orang mengharapkan bahwa ‘seseorang akan melakukannya’, tidak ada yang melakukannya,” sambung Onan.

Lalu, empat menit kemudian, Onan kembali bercuit melengkapi dua cuitan sebelumnya.

“Tugas Anda sebagai orang Indonesia untuk mengubah Indonesia,”


“Bukan orang Jepang seperti saya yang tidak memiliki hak untuk memilih, tapi hanya orang Indonesia yang lahir dan besar di Indonesia,”

“Berantas korupsi dan ketidakadilan, saya mohon berubahlah jadi negara yang lebih baik lagi,” tutupnya.

Tak berselang lama kemudian, berdasarkan penelusuran pojoksatu.id, akun twitter dan facebook Onan pun sudah tak ada lagi.

Karya komikus Jepang, Onan Hiroshi terus menuai kecaman di Tanah Air. Di komik tersebut, Presiden Joko Widodo (Jokowi) digambarkan sebagai pengemis.

Mengetahui komiknya mendapat reaksi keras dari Indonesia, Onan Hiroshi langsung menyampaikan permintaan maafnya.

Permintaan maaf itu disampaikannya melalui akun twitter-nya, @hiroshionan pada Minggu (25/2/2018) sekitar pukul 17.00 WIB.

“Saya minta maaf. Pengemis itu ekspresi yang sangat berlebihan,” tulisnya.

Onan menjelaskan, saat itu dirinya terlalu bersemangat dan akhrinya menyadari kesalahannya.

“Bapak Presiden Jokowi dan semua rakyat Indonesia, pejabat pemerintah, saya sangat menyesal,” sambungnya.

Selanjutnya, Onan mengaku malu dengan perilakunya yang ceroboh dan apa yang sudah diperbuatnya.

“Saya sangat menyesal, saya malu, saya menarik kembali foto (komik) itu. Maafkan saya,” tekan Onan Hiroshi.

Berselang sekitar lima jam kemudian, Onan Hiroshi kembali bercuit.

Kali ini, ia mengungkap bahwa dirinya mendapat sejumlah tindakan tidak menyenangkan berupa ancaman.

Sayangnya, tak dijelaskan dari mana ancaman tersebut ia dapatkan.

“Anda harus berhenti mengancam untuk membunuh,” demikian cuitnya.

Nah, baru sekitar dua jam setelah, ia kembali bercuit melalui akun twiternya.

Kali ini ia memutuskan melakukan ‘harakiri’ terhadap akun-akun media sosialnya, twitter dan facebook.

“Maaf akun FB TW segera tutup ..,” tulisnya.


Dalam cuitan itu, Onan Hiroshi kembali menyatakan permintaan maafnya sekaligus berterimakasih kepada rakyat Indonesia yang memberikan dukungan kepadanya.

“Tapi karena pelecehan dan ancaman (yang) sangat mengerikan dan ada bahaya dan gangguan bagi teman-teman saya, setelah semua saya menghapus akun saya dan benar-benar menghilang dari dunia,” lanjutnya.

“Saya akan pergi ke tempat yang aman. Aku akan pergi ke bawah tanah untuk sementara waktu. Saya minta maaf,” tutupnya.

Sumber : b-islam24h.com

Awal Mula Islamisasi Mongol

Awal Mula Islamisasi Mongol

Seorang anak Jochi mengawali Islamisasi Mongol.

10Berita ,  JAKARTA -- Pada abad ke-12 , Kekaisaran Mongol telah mencakup Mongolia, Cina utara, Siberia selatan, seluruh Asia Tengah, dan Hindustan. Wilayah seluas ini lalu terbagi menjadi empat khanate atau horde (harfiah:`gerombolan'), sesuai dengan jumlah anak laki-laki yang diperoleh mendiang dari istri resminya, Borte.

Mereka adalah Jochi, Chaghadai, Ogedei, dan Tolui. Chaghadai dan Tolui masing-masing mendapat Asia Tengah dan Mongolia. Sementara itu, yang terunggul di antara anak-anak Genghis Khan, Ogedei, melanjutkan ekspansi imperium ini secara signifikan. Tidak seperti ayahnya, Ogedei memakai gelar qaghan yang khas Turki.

Hal ini menunjukkan besarnya pengaruh non-Mongol di lingkaran elite kekaisaran tersebut. Jochi wafat sebelum Genghis Khan tiada. Karena itu, hak-haknya kemudian diambil anak-anaknya yang mengua sai wilayah utara (sekitar Siberia selatan). Kelak, seorang anak Jochi mengawali Islamisasi Mongol.

Sumber :Republika.co.id 

Seni Kaligrafi Utsmaniyah Bertahan Lima Abad

Seni Kaligrafi Utsmaniyah Bertahan Lima Abad

Dalam perkembangannya, muncul gaya-gaya seni kaligrafi lain.

10Berita ,  JAKARTA -- Berawal dari masa kejayaan Syekh Hamdullah, kaligrafi Turki Utsmani terus bertahan dalam rentang waktu yang panjang, yakni lima abad. Kaligrafi Turki Utsmani mencapai titik keemasannya pada abad ke-19 dan 20.

Meski Syekh Hamdullah dipuja sebagai bapak kaligrafi Turki, namun ranah kaligrafi di negeri itu tak melulu tampil dengan gaya Hamdullah. Dalam perkembangannya, muncul gaya-gaya lain.

Di antaranya, gaya jeli, syikastah, syikastah-amiz, diwani, dan diwani jali. Syikastah (bentuk patah) adalah biasanya digunakan untuk keperluan praktis.


Sementara gaya diwani dikembangkan oleh Ibrahim Munif pada akhir abad ke-15. Gaya ini didominasi oleh garis-garis melengkung dan bersusun. Belakangan, gaya diwani dikembangkan lagi dan lahirlah gaya diwani baru.

Gaya diwani baru itu disebut juga dengan diwani jali atau humayuni (kerajaan). Gaya ini dikembangkan sepenuhnya oleh Hafidz Usman dan murid-muridnya.

Ketika Sultan Bayezid II wafat, kejayaan Syekh Hamdullah pun meredup. Kaligrafer yang sepanjang hayatnya telah menulis 47 salinan Alquran itu pun memutuskan angkat kaki dari Istanbul dan pulang ke kota asalnya di Anatolia Utara, Turki bagian barat.

Sumber :Republika.co.id 

Tragedi Ghuota Fakta Tak Terbantahkan PBB Kalah Melawan Negara bahkan Organisasi

Tragedi Ghuota Fakta Tak Terbantahkan PBB Kalah Melawan Negara bahkan Organisasi


10Berita, Ghouta timur lebih mirip dengan apa yang Kofi Annan sebut sebagai kejahatan terburuk yang dilakukan di tanah Eropa sejak tahun 1945 di Srebrenica. Pembantaian Srebrenica beralih ke Ghouta Timur di Suriah.

Seperti daerah kantong Muslim Bosnia pada tahun 1995, Ghouta timur, di pinggiran kota Damaskus, telah dikepung oleh pasukan rezim sejak tahap awal perang Suriah. Tahun-tahun awal pergolakan, rezim gagal mengusir faksi pejuang yang mengendalikannya.

Seperti yang terjadi di Srebrenica, persediaan makanan, bantuan dan bantuan medis telah diputus. Pada tahun 1993, PBB menunjuk Srebrenica sebagai sebuah “daerah aman”. Tahun lalu, sebagai bagian dari proses perdamaian Kazakhstan yang gagal, orang-orang Rusia mengumumkan Ghouta bagian timur sebuah “zona de-eskalasi,” artinya Ghouta juga masuk daerah aman.

Namun ada yang berbeda dengan Ghouta dibanding Bosnia. Di Ghouta tidak ada yang mencoba melindungi penduduk sipil ketika sebuah serangan ofensif dimulai di sana pada bulan Desember setelah negosiasi gagal. Serangan udara dan pemboman membabi buta yang sekarang menelan korban mengerikan dilakukan dengan kekebalan hukum oleh pasukan Suriah dan pendukung Rusia mereka.

PBB terlihat seperti mengemis ke koalisi pro-Assad yang mencakup milisi yang dipimpin Iran, untuk menyetujui sebuah gencatan senjata kemanusiaan segera. Namun bandingnya diabaikan, permintaan akses lembaga bantuan juga tidak terjawab.

Kekuatan-kekuatan besar – AS, Rusia dan Turki- hanya fokus pada permainan strategis besar yang dimainkan di atas mayat setengah juta orang Siria. Mata mereka berada pada kontrol masa depan sebuah negara yang pada dasarnya dipartisi menjadi zona yang berpengaruh.

Bagi politik Trump, ini berarti jalan bagi Iran menciptakan “jembatan darat” ke Mediterania, atau “bulan sabit Syiah” yang membentang dari Herat di Afghanistan ke lembah Bekaa di Lebanon. Bagi orang-orang Turki, ini semua tentang menghancurkan orang-orang Kurdi. Bagi Vladimir Putin, ini tentang kekuasaan. Semua dari kaca mata mereka, tidak ada yang memandang dari kaca mata kepedihan warga sipil Suriah.

Tapi bagi penduduk Ghouta timur, ini tentang kelangsungan hidup. Jumlah korban yang meninggal dalam 36 jam terakhir sama dengan jumlah korban tewas keseluruhan sejak 2011 di daerah yang sama.

Lebih dari 100 orang tewas, lebih dari 500 orang terluka dan lima rumah sakit dibom. Kekerasan itu tanpa henti dan kekejaman yang tak tertahankan.

Di Srebrenica, sekitar 8.000 pria dan anak laki-laki Muslim dibantai dalam beberapa hari. Antara 25.000 dan 30.000 wanita Bosnia, anak-anak dan orang tua mengalami pemindahan paksa dan pelecehan. Pengadilan pidana internasional untuk bekas Yugoslavia kemudian memutuskan bahwa kejahatan tersebut merupakan genosida.

Pada saat itu, dunia berdiri kembali dan menyaksikan tentara paramiliter Serbia Ratko Mladic Serbia dan tentara paramiliter Scorpion mengalahkan pasukan penjaga perdamaian Belanda. Komunitas internasional tahu betul apa yang mungkin dilakukan Mladic, bahwa pembantaian sudah dekat itu terlihat sebaliknya.

Penderitaan Ghouta timur, yang sudah terkenal sebagai tempat serangan senjata kimia 2013 dengan menggunakan gas sarin, juga akan diabaikan sedikit demi sedikit. Sekali lagi warga sipil, termasuk sejumlah besar anak-anak, terbunuh. Sekali lagi, kekuatan barat, dengan pasukan yang dikerahkan di negara tersebut, menolak untuk campur tangan. Sekali lagi, PBB tidak berdaya, dewan keamanan dianggap tidak berdaya oleh veto Rusia.

“Ini bisa menjadi salah satu serangan terburuk dalam sejarah Suriah, bahkan lebih buruk daripada pengepungan di Aleppo … Untuk secara sistematis menargetkan dan membunuh warga sipil akibat kejahatan perang dan masyarakat internasional harus bertindak untuk menghentikannya,” kata Zaidoun al-Zoabi dari Uniindependen dari Medical Care and Relief Organizations.

Tapi setidaknya untuk saat ini, presiden Suriah, Bashar al-Assad – seperti Mladic pada tahun 1995 – tampaknya tidak tahan terhadap tekanan penalaran atau tekanan luar. Bukti yang melibatkan Assad dalam kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan berlimpah. Sejauh ini tidak ada tuduhan yang diajukan, dan dia terus melakukan apapun.

Hari ini, di Ghouta timur, seperti Srebrenica pada tahun 1995, kejahatan keji yang bisa merupakan genosida telah dilakukan. Pada bulan November, Mladic akhirnya dihukum karena genosida di Den Haag. Itu butuh waktu 22 tahun. Berapa banyak lagi anak yang akan mati sebelum keadilan ditegakkan di Suriah?

Apa yang terjadi di Ghuota Timur adalah Fakta Tak Terbantahkan PBB Kalah Melawan Negara bahkan Organisasi.

sumber: seraamedia

Dibajak, Akun Twitter Mustofa Nahra Digunakan untuk Fitnah Prabowo hingga JITU

Dibajak, Akun Twitter Mustofa Nahra Digunakan untuk Fitnah Prabowo hingga JITU



10Berita - Pihak tak bertanggung jawab membajak akun Twitter aktivis Muhammadiyah, Mustofa Nahrawardaya. Pelaku kemudian menggunakannya untuk memfitnah banyak pihak, mulai dari Prabowo Subianto hingga organisasi Jurnalis Islam Bersatu (JITU).

Tak aktif sejak 12 Maret 2017, akun @MustofaNahra tiba-tiba kembali berkicau di Twitter. Sebelumnya, akun itu dikenal milik aktivis Muhammadiyah, Mustofa Nahrawardaya. Dalam kicauan terbarunya, akun itu muncul dengan menyebarkan informasi fitnah.

Salah satu yang menjadi sasaran fitnah adalah organisasi Jurnalis Islam Bersatu (JITU). Organisasi yang merupakan perkumpulan jurnalis muslim itu dituduh telah menerima pendanaan dari Prabowo Subianto.

“Kongres JITU telah diadakan dengan pendana utama adalah 08 @prabowo dibangun berguna untuk tim medsos MCA Jilid 2 black campaign menyerang dan melemahkan pemerintah,” kicau @MustofaNahra, Sabtu (24/02/2018).

Akun itu juga menyebut bahwa JITU didirikan pada 2018 di Masjid Sunda Kelapa, Menteng, Jakarta Pusat atas perintah Prabowo. Bahkan, akun itu menyebut pemimpin di JITU telah menerima uang dari orang kepercayaan Prabowo. Dalam kicauannya, akun @MustofaNahra juga menyertakan foto bersama anggota JITU sebagai tim hoax yang dibangun Prabowo.

Menanggapi aktifnya kembali akun di Twitter itu, Mustofa Nahra menjelaskan bahwa akun itu telah dibajak oleh pihak lain. “Dulu itu memang akun saya, tapi pada awal 2016 akun itu dicuri beserta email saya, setelah itu Twitter, FB, Instagram hilang. Jadi setelah email, semua akun medsos saya hilang,” kata Mustofa Nahra saat dihubungi, Sabtu (24/02/2018).

Mustofa mengaku akunnya telah hilang sejak November 2016, dan saat bertepatan dengan aksi 212 akunnya disalahgunakan. Tak hanya itu nomor ponsel pribadinya juga disalahgunakan untuk menghubungi ribuan orang. Sampai-sampai, lanjut Mustofa, dia pernah didatangi polisi karena akun itu diagunakan untuk mengunggah surat-surat berharga milik Artha Graha.

Dia menambahkan bahwa pelaku yang membajak akunnya itu telah menguasai informasi dalam dokumen-dokumen pribadinya, seperti Kartu Keluarga, KTP. Sebabnya, semua informsi itu ada di email yang dibajak tersebut.

“Sekarang ini kumat lagi, setelah hampir berapa bulan tidak muncul sekarang baru muncul lagi. Akun ini digunakan lagi untuk mendiskreditkan,” imbuhnya.

Mustofa menegaskan bahwa kicauan akun @MustofaNahra yang terbaru penuh dengan informasi bohong. Salah satunya foto Fadli Zon yang menyerahkan uang kepada seseorang dengan nilai dollar. Dia mengatakan dana itu sebenarnya bukan bantuan untuk media atau teroris.

“Itu acara saya di Turki, Fadli Zon menyerahkan uang, membantu pribadi. Tapi saya saat itu kan tidak ada di situ, saya lagi di ruangan. Jadi tidak ada kaitan dengan media-media, apalagi dengan Kongrres JITU,” ujarnya.

“Ada banyak nama, informasi yang sesat dari akun @MustofaNahra itu,” tandas Mustofa.

Kiblat.net juga tak luput dari fitnah yang disebarkan pelaku pembajakan yang menyalahgunakan akun @MustofaNahra. Dalam sebuah kicauan dia memfitnah Kiblat sebagai situs penyebar hoax. Pelaku juga melayangkan fitnah terhadap jurnalis Kiblat yang juga mantan ketua organisasi Jurnalis Islam Bersatu (JITU), Agus Abdullah.

Pemimpin redaksi Kiblat.net, Fajar Shadiq membantah fitnah keji pembajak akun @MustofaNahra. “Kiblatnet merupakan media Islami yang berlandaskan pada prinsip-prinsip jurnalisme dan fiqih jurnalistik yang ketat. Tuduhan bahwa Kiblatnet merupakan situs penyebar hoax merupakan tuduhan keji dan tidak berdasar,” kata Fajar Shadiq, Ahad (25/02/2018)

Fajar menegaskan Kiblatnet secara legal formal berada di bawah perusahaan profesional yang membidangi media dan telah terdaftar di Kemenkumham. Media ini juga tengah berada dalam proses administrasi pendaftaran ke Dewan Pers.

“Tuduhan bahwa media ini dibiayai tokoh politik tertentu merupakan fitnah murahan yang tidak akan dipercaya masyarakat,” pungkasnya.

Sumber: kiblat

Tim Advokasi GNPF Ajukan Protes PK Ahok

Tim Advokasi GNPF Ajukan Protes PK Ahok



10Berita - Tim advokasi Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama mengajukan protes meminta agar pengajuan peninjauan kembali (PK) kasus penistaan agama oleh mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tidak dikabulkan, Kamis (22/2). Ketua Bidang Advokasi GNPF, Kapitra Ampera mengatakan pengajuan PK Ahok tersebut tidak sesuai prosedur formal.

Menurutnya, tim sudah mengajukan surat protes kepada Pengadilan Negeri Jakarta Utara agar permintaan PK tidak perlu diproses dan ditolak. "Itu tidak layak diterima karena mereka (pihak Basuki) tidak melalui tahapan prosedural peradilan yang ada," kata Kapitra pada Republika.co.id.

Ia menambahkan, PK seharusnya digelar jika telah melewati proses-proses peradilan sebelumnya. Dari Pengadilan Negeri harus banding ke Pengadilan Tinggi kemudian kasasi ke Mahkamah Agung, baru bisa mengajukan PK. "Ini enggak ada, kan baru PN saja, nanti dari MA dia seharusnya mencari bukti baru, kalau tidak melewati itu, ya harus ditolak. Karena tidak melewati prosedur dan syarat," kata Kapitra.

Menurutnya, kasus ini pernah terjadi seperti pada kasus korupsi Bupati Natuna, Hamid Rizal. Saat itu terdakwa baru menerima putusan PN dan langsung PK. Permintaan itu kemudian ditolak karena dari segi prosedur formil hukumnya tidak diperbolehkan.

"Iya ini layak ditolak, enggak mungkin kelas 1 SMA langsung kuliah kan," kata Kapitra. Ia menambahkan, tim advokasi akan mengawal kembali kasus ini.

sumber: republika

Jend. Gatot: Ada Yang Ingin Indonesia Hancur Seperti Syiria

Jend. Gatot: Ada Yang Ingin Indonesia Hancur Seperti Syiria


10Berita  -Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo hadir di tengah sekitar 5000-an jemaah Majelis Al-Ihya Insan Kamil Bogor atas undangan Pimpinan Majelis KH Muhammad Husni Thamrin. Dalam kesempatan itu, KH Thamrin bertanya kepada Gatot mengenai isu penyerang tokoh agama oleh orang gila.

“Saya mengutip kalimat yang pernah disampaikan Presiden Soekarno, ‘Kekayaan alam Indonesia suatu saat akan membuat iri bangsa lain’,” kata Gatot, Minggu (25/2).

Gatot menambahkan, kelangkaan sumber energi, makanan, dan minuman di dunia mengakibatkan negara seperti Indonesia menjadi incaran. Cara-cara untuk menguasai sumber daya alam Indonesia melalui adu domba sudah pernah dilaksanakan.

“Di Maluku pernah dicoba di adu domba antara Islam dengan Nasrani, di Poso hal yang sama juga terjadi, di Kalimantan Barat suku dayak dengan Madura. Usaha tersebut gagal dan tidak meluas secara nasional. Adalah para ulama yang memainkan peran sentral dalam mendinginkan suasana,” katanya.

Menurutnya, sekarang sedang dicoba seperti yang dilakukan di Syria, yakni sesama Islam diadu domba. Cara yang paling mudah menghancurkan Indonesia sebagai negara Islam di dunia adalah melalui ancaman kepada para ulamanya.

“Ulama adalah pewaris ajaran nabi, ajaran nabi diajarkan dan diteruskan oleh para ulama dalam sebuah hadist nabi disampaikan bahwa 1 ulama setara dengan 10.000 umat. Bahkan dalam surat Ali-Imran 18 para ulama disejajarkan dengan malaikat,” tuturnya.

Gatot mengatakan, sejarah pun mencatat bahwa revolusi jihad adalah hasil inisiatif dari KH Hasyim Ashari. KH Hasyim Ashari kemudian bersama ‘Singa Siliwangi’ KH Abbas bin Abdul Jamil memimpin pasukan jihad berperang melawan sekutu.

“Ini semua terjadi pada saat TNI (BKR) baru berumur 35 hari. Tidak bisa dipungkiri peran umat Islam melalui para ulamanya sangat besar dalam perjuangan kemerdekaan lalu,” katanya.

“Saya menambahkan bahwa sesungguhnya Panglima TNI pertama, Jenderal Sudirman, adalah seorang guru agama. Cerita menarik ketika Panglima Sudirman ditanya mengenai rahasia beliau bisa selalu lolos dari jebakan dan tembakan musuh. Panglima Sudirman selalu melakukan tiga (3) hal: pertama beliau tidak pernah batal wudhu, kedua selalu solat tepat waktu, ketiga melakukan segala sesuatu sepenuh hati dan ikhlas,” imbuhnya.

Gatot menambahkan, para ulama dan ajarannya yang dapat menjaga sebuah negara dari azab Allah SWT. Menurutnya, kalau sudah tidak ada lagi ulama negara ini bisa sangat mudah dihancurkan.(kl/md)

Sumber : Eramuslim