OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Jumat, 02 Maret 2018

Hindari Pembantaian, Bayi Karim dan Warga Suriah di Ghouta Timur Berlindung di Bawah Tanah

Hindari Pembantaian, Bayi Karim dan Warga Suriah di Ghouta Timur Berlindung di Bawah Tanah


Bayi Karim Abdallah dan ayahnya, Abu Muhammad

10Berita, GHOUTA TIMUR  Dianggap sebagai simbol perlawanan terhadap rezim Basyar Asad di Suriah, ‘Bayi Karim’—yang kehilangan satu matanya karena serangan udara rezim—telah berlindung di bawah tanah untuk bertahan hidup.

Karim Abdallah, kini berusia 4 bulan, adalah bayi yang terluka dan kehilangan mata kirinya tahun 2017 lalu akibat serangan keji rezim Basyar Asad di Ghouta Timur, wilayah yang sebenarnya sudah disepakati sebagai zona de-eskalasi, dilarang berperang, berdasarkan ‘Perjanjian Astana’. Dalam serangan biadab tahun lalu itu, Karim kehilangan ibundanya. Ibu Karim terbunuh.

Tak hanya bayi Karim tentunya yang berlindung di bawah tanah. Warga sipil di Ghouta Timur lainnya, juga terpaksa melakukan hal yang sama untuk menghindari serangan udara (pembantaian) yang dilancarkan oleh rezim Asad dan pendukungnya di daerah pinggiran Ghouta, Suriah yang saat ini masih terkepung.

Sejak Kantor Berita Turki, Anadolu Agency,untuk pertama kali melaporkan cerita bayi Karim, ribuan orang telah menyatakan dukungannya atas anak balita tersebut melalui media sosial.

“Saya membawa Karim dan saudara-saudaranya ke tempat penampungan bawah tanah. Karim telah tinggal di tempat penampungan selama delapan hari bersama saudara-saudaranya. Banyak orang berada di tempat penampungan bawah tanah ini. Tak ada yang meninggalkan mereka karena serangan belum berhenti,” ungkap ayah Karim, Abu Muhammad, kepada Anadolu Agency, Kamis (1/3/2018).

Dia mengatakan tidak ada makanan, cahaya, listrik dan pemanas di tempat penampungan di mana anak-anak tinggal. Sementara pesawat tempur rezim Asad dan sekutunya, Rusia, terus menerus melayang-layang di atas mereka.

Menurut kelompok pertahanan sipil, White Helmets, atau Helm Putih yang berbasis di Suriah, jumlah korban telah melampaui angka 400, dalam sepekan terakhir karena serangan sengit rezim Asad dan sekutu setianya, Rusia, serta milisi-milisi Syiah dukungan Iran.

Dalam dua minggu terakhir, rezim Asad juga telah menggempur 22 pusat kesehatan, sebuah masjid dan panti asuhan di Ghouta Timur. (MNM/Salam-Online)

Sumber: Anadolu Agency, Salam Online.

Kian Liberal, Kini Waktu Penutupan Toko Saat Shalat 5 Waktu di Arab Saudi Diperdebatkan

Kian Liberal, Kini Waktu Penutupan Toko Saat Shalat 5 Waktu di Arab Saudi Diperdebatkan

10Berita – Kewajiban menutup toko selama waktu shalat wajib 5 waktu kini menjadi perdebatan di kalangan para pakar di Arab Saudi. Sejumlah pakar menilai, keputusan tersebut harus dipertimbangkan kembali.

Arab Saudi adalah satu-satunya negara Muslim yang mengharuskan semua toko tutup saat waktu shalat. Namun, para pakar mencatat bahwa beberapa pabrik kehilangan banyak uang karena jeda saat operasi berhenti sebanyak lima kali setiap hari.

Sementara itu, di sisi lain, adapula yang bersikeras bahwa pabriknya tidak kehilangan banyak uang dan waktu shalat tidak menimbulkan masalah bagi mereka.

Dr. Fahd Al-Anazi, anggota Dewan Syura Saudi, mengatakan, pertokoan sebaiknya hanya tutup pada saat shalat Jumat. Pada hari-hari lain, mereka tidak diharuskan oleh Syariah untuk melakukannya.

Dia berharap, agar pihak berwenang mempertimbangkan kembali keputusan yang mengharuskan setiap toko tutup pada waktunya setiap waktu shalat. Karena menurutnya, hal itu merugikan ekonomi nasional sebanyak puluhan miliar riyal setiap tahunnya.

“Menutup toko empat atau lima kali sehari, kira-kira satu jam, itu merugikan, secara ekonomi. Selain itu, satu-satunya orang yang mendapat keuntungan dari keputusan ini adalah non-Muslim,” kata Al-Anazi, dilansir dari Saudi Gazette, Rabu (28/2).

Halaman selanjutnya →

Halaman 1 2

Sementara Dr Abdullah Al-Maghlouth, anggota Asosiasi Ekonomi Saudi, meminta pihak berwenang untuk mengecualikan pusat kesehatan, apotik, tempat pengisian bensin dan kantor maskapai penerbangan dari penutupan tersebut. Dia menekankan, bahwa fasilitas tersebut memberikan layanan penting kepada publik dan tidak boleh ditutup saat shalat.

Beberapa pegawai sektor pemerintah menggunakan waktu shalat sebagai dalih untuk menyelinap keluar kerja dan membuang waktu di luar. Shenan Abdullah, wakil ketua Komite Bisnis di kamar Dagang Saudi, sepakat bahwa keputusan penutupan saat shalat tersebut harus dipertimbangkan kembali. Dia mengatakan, beberapa bisnis dan lembaga harus dikecualikan dari keputusan tersebut.

Dr Abdulwahab Al-Qahtani, profesor ekonomi di King Fahd University of Petroleum and Minerals, mengatakan bahwa fatwa yang mendesak orang untuk menutup toko mereka untuk shalat dikeluarkan lebih dari tiga dekade yang lalu dan didasarkan pada pendapat pribadi syeikh yang mengeluarkan itu.

“Tidak ada teks Syariah yang mengamanatkan penghentian pekerjaan selama shalat,” kata Al-Qahtani.

Sementara itu, Abdulaziz Al-Omran, seorang investor yang memiliki sebuah pabrik, mengatakan, berhenti bekerja selama waktu shalat memiliki dampak negatif pada penghasilan. “Kita harus tahu bahwa bekerja selama waktu shalat tidak mempengaruhi kesucian shalat, kita adalah masyarakat religius,” katanya.

Namun demikian, seorang pakar ekonomi, Saud Al-Hamid, mengatakan, beberapa penelitian telah membesar-besarkan kerugian akibat keputusan tersebut. Dia percaya, bahwa menutup toko saat shalat bukanlah sesuatu yang wajib dilakukan dalam Syariah, namun merupakan sesuatu yang terpuji karena memberi waktu kepada orang yang beriman untuk melakukan shalat wajib tepat waktu. (Rol)

Sumber : Eramuslim

Aneh, Mengapa Akun Penyebar Hoaks Atas Tokoh Kritis tak Diusut?

Aneh, Mengapa Akun Penyebar Hoaks Atas Tokoh Kritis tak Diusut?


10Berita, Direktur Eksekutif Media Survei Nasional (Median) Rico Marbun menuturkan banyak masyarakat yang meragukan penegakan hukum yang berkeadilan di era pemerintahan Joko Widodo (Jokowi). Sebab, ada publik yang menilai penegakan hukum saat ini lebih menyasar aktivitas di dunia maya dan orang-orang yang dianggap kritis terhadap pemerintah.

"Data persepsi publik menunjukkan, publik agak khawatir karena ada kesan tiap kritik berujung pada tindakan represif aparat hukum, ini yang perlu jadi perhatian," tutur dia, Kamis (1/3).

Sebab menurut Rico, di saat yang sama, publik juga berharap pisau hukum di era pemerintahan Jokowi ini tidak hanya tajam terhadap aktivis dunia maya yang secara nyata bertentangan dengan pemerintah. Misalnya pada penindakan terhadap Muslim Cyber Army belakangan ini.

"Yang menjadi pertanyaan sekarang, banyak sekali situs-situs dan akun yang menyerang dengan bahasa menghasut dan tidak kalah kasar terhadap tokoh-tokoh yang dikategorikan (bersikap) kritis terhadap pemerintah. Kok upaya represi hukum terhadap situs-situs dan akun-akun penyebar hoaks terhadap tokoh kritis tidak diusut? Kok tidak diberangus? Imparsialitas menjadi penting di sini," ucapnya.

Berdasarkan data survei Media, lanjut Rico, hampir 40 persen responden yang punya hak pilih, menilai penegakan hukum terhadap aktivis yang kritis kepada pemerintah, bisa memunculkan citra otoritas terhadap Jokowi. "Data yang kami miliki, hampir 40 persen publik menilai penegakan hukum terhadap aktivis yang kritis bisa mendatangkan citra otoriter terhadap Jokowi," ujarnya.  

Sumber : republika.co.id, opini-bangsa.id

 

Bukan Sekedar Menara

Bukan Sekedar Menara

Setiap dinasti memiliki ciri khas berbeda

10Berita , JAKARTA — Salah satu simbol arsitektur Islam tradisional yang masih dibangun hingga kini adalah menara masjid. Meski di beberapa tempat mena ra bukan menjadi ciri sebuah masjid jami.

John Esposito menulis, kekhasan bentuk dan profil menara menunjukkan dinasti dan praktik regional yang khas pula. Di area kompleks bersejarah, gaya menara yang berbeda menunjukkan rentetan sejarah dari suatu tempat. Menara yang tinggi dan berbentuk segi empat dengan lengkungan ornamental dan kisi-kisi menun- jukkan kehadiran kekuasaan Al Muwahhidun pada abad ke-12 di kawasan Maghrib bagian barat ataupun jazirah Iberia.

Sementara itu, menara dengan bagian luar yang spiral di Masjid Ahmad bin Thulun mempertalikan struktur itu dengan menara berspiral yang didirikan para khalifah Abbasiyah di Samarra pada abad ke-19. Bentuk dasar menara yang terdapat di mana-mana, yakni runcing dengan batang lingkaran. Ada di seluruh Turki, Irak, Iran, Afghanistan, India, Pakistan, dan Uz be kistan.

Dinasti-dinasti yang berkuasa memodifikasi proporsi bentuk dasar ini. Para khalifah mendiversifikasi proporsi bentuk dasar menara. Mereka memvariasi jumlah balkon hingga penempatannya. Bahan dasar dan ornamentasi permukaan juga mengalami perubahan. Menara Shafawiyah di Isafan contohnya yang mirip meski tampak berbeda, dengan menara Mughal di Agra.

Masih menurut Esposito, menara berfungsi lebih dari sekadar lambang Islam yang jelas. Bentuknya dapat menjdai sim bol kuat bagi dominasi politik. Bangunan-bangunan Utsmaniyah, misalnya, yang menawarkan pandangan kaya akan isu-isu pelik yang ditimbulkan lewat konsep tradisional.

Pada abad ke-14 hingga abad ke-15, Dinasti Utsmaniyah mengembangkan gaya menara yang berbeda, tinggi, dan runcing, serta bagian atas yang berbentuk kerucut. Lazimnya dua dan paling banyak enam. Menara masjid menunjukkan patronase Sultan dan konstruksi masjid tersebut.

Ketika imperium meluas ke daerah- daerah yang sebagian rakyatnya memeluk agama Kristen, menara khas Utsmaniyah di atas cakrawala sebuah kota menun- jukkan kehadiran kekuasaan `Utsmaniyah'.

Saat gubernur atau Sultan Utsmaniyah mensponsori pembangunan masjid, gaya masjid, dan menaranya sering serupa dengan di ibu kota. Karena itu, masjid dan menara bergaya Utsmaniyah dibangun di Mostar, Acre, dan Tunis. Bentuk menara melambangkan kekuasaan Utsmaniyah ditunjukkan oleh praktik lainnya. Di beber- apa kota seperti Kairo, masjid yang dispon- sori oleh Gubernur Utsmaniyah mengam- bil gaya lokal, menara bergaya Utsmaniyah jelas menandakan patronase Utsmaniyah.

Di Damaskus, Utsmaniyah menam- bahkan bagian puncak menara yang khas (bagian badan dan puncaknya berbentuk kerucut) di bagian dasar yang persegi ter- hadap masjid agung periode Umayah. Di kota lainnya, dimana penduduknya beraga- ma Kristen seperti Athena, Heraklion, dan Thessaloniki, menara gaya Utsmaniyah juga mengisyaratkan perubahan gereja menjadi masjid.

Ketika negeri-negeri yang berada di bawah kekuasaan Utsmaniyah mulai merdeka pada abad ke-19 dan 20, mereka mulai mengartikulasikan memori kolektif mereka. Menara bergaya Turki Utsmani disikapi dengan berbagai cara. Dari melestarikan, memodifikasi sesuai dengan budaya bangsa bersangkutan hingga melenyapkannya

Sumber : Republika.co.id

6 Rahasia Hemat Biaya Saat Backpackeran ke Luar Negeri. Cara Ini Bisa Menghemat Jutaan Rupiah!

6 Rahasia Hemat Biaya Saat Backpackeran ke Luar Negeri. Cara Ini Bisa Menghemat Jutaan Rupiah!

Rahasia Hemat Backpacker

Buat traveler pemula, pasti ada rasa was-was ketika harus liburan ke luar negeri. Takut komunikasinya susah, khawatir makanannya nggak cocok, dan bingung mau bikin itinerary-nya. Tapi satu hal yang juga bisa jadi kekhawatiran adalah perihal uang. Nanti gimana caranya biar hemat di sana atau kalau kehabisan gimana? Masa harus ngemis kaya begpacker bule yang lagi ngetren di Indonesia itu. Nggak banget lah ya.

Nah, biar kamu nggak bingung dan bisa menghemat banyak uang saat traveling ke luar negeri, nih Hipwee Travel kasih 6 rahasia menghemat uang di luar negeri. Kalau semua cara ini kamu lakukan, kamu bakal hemat duit banyak banget. Bisa sampai jutaan rupiah. Begini caranya.

Sebelum berangkat atau pulang, jangan lupa makan dulu yang banyak. Kenapa? Karena makanan di bandara mahal banget. Kamu bisa ngirit banyak kalau nggak beli makan di bandara

kalau makananmu begini sih nggak usha sarapan nggak apa-apa via meramuda.com

Advertisement

Keliatannya sepele ‘kan, tapi kalau kamu beneran belum makan dan harus naik pesawat yang cukup jauh pasti repot banget. Makan di bandara biasanya harganya 2 kali lipat makan biasa. Belum kalau transit di KL atau Singapura, setidaknya kamu harus menyiapkan kocek minimal 100 ribuan buat sekali makan. Apalagi maskapai low cost kaya Air Asia nggak kasih free makan. Jika kamu makan dan bawa bekal, setidaknya 150-200 ribu rupiah bisa terselamatkan. Hehehe.

Belilah tiket connecting flight, atau kalau beda pesawat sebisa mungkin jarak terbangnya di atas 4 jam. Kita nggak pernah tahu pesawat kita delay atau tidak. Bisa-bisa kita mesti beli tiket lagi kalau ketinggalan pesawat

repot kalau delay via www.kompasiana.com

Kalau kamu mau pergi ke negara yang relatif jauh dan butuh transit, pilihlah connecting flight alias terbang dengan maskapai yang sama. Hal ini bakal bermanfaat banget karena pesawat lanjutan akan menunggu kamu meskipun pesawatmu delay. Enak ‘kan? Kalau kepaksa ganti pesawat, berilah waktu jeda minimal 4 jam supaya nggak ketinggalan. Masalahnya begini, kamu harus check in setidaknya satu jam sebelumnya yang berarti waktumu sisa 3 jam. Nah, proses turun dari pesawat dan berpindah terminal (misalkan berbeda) itu butuh waktu yang juga hampir sejam. Apalagi kalau harus ke imigrasi juga. Waktu efektifmu tinggal sejam. Jadi misal pesawatmu delay sejam saja, kamu bisa ketar ketir nggak karuan. Bayangkan kalau delay 2 jam. Bisa jutaan rupiah melayang karena harus beli tiket baru. Percayalah, banyak yang mengalami masalah ini. Hehehe.

Kalau kamu butuh bagasi dan makanan di pesawat, pesanlah secara online sewaktu pesan tiket. Jangan on the spot ya pesan bagasinya

pesan online via setara.net

Yap, harga bagasi dan makanan di dalam pesawat akan mahal kalau kamu pesannya pas sewaktu check in. Bakalan repot banget ‘kan kalau perjalananmu jauh dan mesti transit tapi buat sekali penerbangan bagasinya harganya mahal banget. Kalau pulang pergi tinggal dikalikan aja tuh. Bisa-bisa bagasimu bisa seharga tiket pesawatmu. Hehehe. Kamu bisa hemat ratusan ribu kalau pesan di awal.

Pesan semua akomodasi di negara tujuan dari Indonesia dan bayar dari sini. Selain lebih murah, kamu nggak perlu bawa uang banyak di sana

sewa hostel di sini via blog.vokamo.com

Advertisement

Penulis pernah mengalami dengan sangat nyata bahwa booking hotel di salah satu aplikasi di Indonesia jauh lebih murah dibanding pesan di sana. Misal pesan lewat aplikasi cuma 150 ribu, ternyata sewaktu mau perpanjang di sana diminta bayar 300 ribu dan memang segitu tarifnya. Lumayan bisa hemat seratus ribuan. Selain itu, kalau kamu sudah membayar semua akomodasi di sini, kamu nggak perlu bawa banyak uang dan takut kekurangan uang di sana.

Sebisa mungkin kalau nggak kepepet, nggak usah tarik tunai di negara tujuan. Meskipun ada yang murah namun tak jarang ada yang mahal potongannya lho

ATM di luar negeri via www.thisisinsider.com

Kalau sudah pesan semua akomodasi, kamu nggak perlu bawa banyak uang. Kamu juga nggak perlu tarik tunai di ATM lokal. Sebagai contoh, menarik uang di Nepal bakal kena potongan sekitar 50 ribu rupiah sekali narik. Ya kalau kamu nariknya 4 kali saja sudah 200 ribu kepotong sia-sia. Dan itu nggak kerasa lho, tau-tau pas pulang uang di ATM abis banyak aja. Selain itu, kalau bisa mungkin tukar di dalam negeri saja. Lebih aman bawa dollar.

Nggak perlu ngotot masuk ke destinasi populer atau UNESCO Heritage karena biasanya mahal banget buat turis asing. Kebanyakan di atas 100 ribu sampai 300 ribu sekali masuk. Cukup foto di halaman atau tulisan bertanda tempat wisata tersebut

taj mahal via www.independent.co.uk

Bagi backpacker, kamu harus selektif dalam memilih destinasi wisata yang kamu kunjungi. Semuanya kalau bisa didatangi dan ambil foto, namun tak semua harus kamu masuki. Destinasi populer yang biasanya berpredikat warisan dunia UNESCO biasanya mahal banget masuknya. Contoh Taj Mahal 4000 rupee atau 844 ribu rupiah, atau Angkor Wat yang kini tiket masuknya seharga 37 USD atau lebih dari 500 ribu rupiah. Gila ‘kan mahal banget? Buat backpacker, kamu cukup cari foto di mana obyek wisata tersebut bisa keliatan meskipun sedikit. Jepret, kamu sudah resmi datang ke tempat wisata itu meski nggak masuk. Hehe. Selanjutnya carilah wisata sekitar sana yang tiket masuknya ramah di kantong, ya masih di bawah 100 ribu lah. Nah, kamu masuk ke situ saja. Kadang malah ada wisata gratis lho. Apa sih yang dicari backpacker selain trip hemat dan cap paspor? Hehehe.

Nah itu tadi 5 rahasia backpackeran dengan cara yang hemat. Kalau kamu benar-benar mencobanya, yakin deh kamu bisa hemat lebih dari sejuta rupiah. Kalau udah pengalaman, budget traveling-mu pun akan lebih hemat separuhnya dari traveler biasa. Masih ada cara rahasia lain yang akan ditulis lain waktu. Tetap semangat backpackeran ya!

Sumber : Hipwee 

Aneh, Kasus Penyerangan Ulama dan Pastur Beda Perlakuan

Aneh, Kasus Penyerangan Ulama dan Pastur Beda Perlakuan



10Berita, SLEMAN -Panglima Lasykar Forum Aliansi Umat Islam Bersatu (FAU IB) Jateng-DIY, Anang Immamudin menilai penegakan hukum di Indonesia lagi-lagi kontroverisal. Pasalnya Kasus penyerangan terhadap Kyai Umar Basir di Bandung serta Komandan Brigade Presis ustadz Prawoto berbeda perlakuan dengan kasus penyerangan terhadap pastur di Sleman. 

Ia menuturkan, pada kasus penyerangan terhadap Kyai Umar Basir di Bandung polisi langsung mengidentifikasi pelaku sebagai orang gila. Begitu pula pada kasus penyerangan yang menewaskan  Komandan Brigade Persis Ustadz Prawoto, polisi juga menyimpulkan bahwa pelaku merupakan orang gila.

Sebaliknya, pada kasus penyerangan terhadap pastur, polisi langsung menerjunkan Detasemen Khusus (Densus) 88 Mabes Polri. Bahkan, Polri langsung merilis bahwa pelaku penyerangan terhadap pastur merupakan orang yang menganut faham radikal.

Kenapa  beda perlakukan ketika ulama juga di serang? Pada penyerangan terhadap ulama oelaku langsung di identifikasi sebagai orang gila. Ini sepertk tidak ada keseriusan untuk terus menelusuri motif motif di balik penyerangan terhadap ulama," ujarnya Senin (12/2/2018).

Ia berharap kasus penyerangan terhadap ulama maupun tokoh agama lain harus ditangani secara adil. Ia berharap penegak hukum tidak tebang pilih dalam menangani kasus. 

"Negara harus hadir dan adil terhadap permasalahan-permasalah penyerangan ini, baik yang dialami umat islam ataupun umat lain," pungkas dia.* [Aan/Syaf/]

Sumber :voa-islam.com

Kota Ghautha ada Dalam Hadits, ''Benteng Terakhir Umat Islam''

Kota Ghautha ada Dalam Hadits, ''Benteng Terakhir Umat Islam''


Oleh: Badrul Tamam

10Berita, Al-Hamdulillah, segala puji milik Allah, Rabb semesta alam.  Shalawat dan salam atas Rasulillah –Shallallahu 'Alaihi Wasallam-, keluarga dan para sahabatnya.

Nama Ghouta atau Ghuthah –khususnya Ghouta Timur-, yang berjarak 10 Km dari Damaskus -Ibu Kota Suriah-, semakin akrab di telinga kita. Pasalnya, lebih dari sepekan lalu, kota ini dibombardir rezim Asad (penguasa Suriah) yang di dukung pemerintah Syi’ah Iran dan pemerintahan Atheis Rusia membombardir kota tersebut. Ribuan warga muslim Ghautha menjadi korban; dari orang tua, wanita dan anak-anak.

Melihat gambar-gambar yang viral di media sosial, mulai dari pemboman dari udara, ledakan dahsyat, hancurnya gedung-gedung, dan proses evakuali, bergelimangan mayat; bisa dikata sedang ada pembantaian di sana.

Sebagai sesama muslim, sedih bercampur marah bergejolak di dada. Air mata tak sanggup dibendung saat menyaksikan dari jauh melalui video dan foto atas nasib saudara seiman. Lebih-lebih korban dari anak-anak. Lantunan doa -semoga anugerahkan kesabaran untuk mereka, keteguhan dalam iman, dan Allah catat yang gugur sebagai syuhada’- untuk saudara kita tak boleh berhenti. Uluran bantuan harus dikeluarkan semampu yang bisa kita usahakan.

Tahukah kita, bahwa kota Ghautha memiliki ikatan kuat dengan kaum muslimin akhir zaman. Jaraknya yang paling dekat dengan Damsykus yang berada di wilayah Syam semakin menguatkan keutamaan kota ini.  Dan secara khusus Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam menyebutkan Ghautha sebagai pusat kekuatan mujahidin dan benteng kaum muslimin di pertempuran akhir zaman.

Kemuliaan kota Ghautha telah dibicarakan para mufassirin dalam memahami firman Allah QS. Al-Mukminun: 50:

وَجَعَلْنَا ابْنَ مَرْيَمَ وَأُمَّهُ آيَةً وَآوَيْنَاهُمَا إِلَى رَبْوَةٍ ذَاتِ قَرَارٍ وَمَعِينٍ

Dan telah Kami jadikan (Isa) putera Maryam beserta ibunya suatu bukti yang nyata bagi (kekuasaan Kami), dan Kami melindungi mereka di suatu tanah tinggi yang datar yang banyak terdapat padang-padang rumput dan sumber-sumber air bersih yang mengalir.” (QS. Al-Mukminun: 50)

Ibnu Abbas menjelaskan tentang dataran tinggi yang ditempati Maryam dan Nabi Isa ‘Alaihimas Salam, yaitu suangi-sungai di Damasykus.

Imam Mujahid berkata, “Isa putra Maryam dan ibunya saat berlindung ke Ghautha, Damasykus, dan sekitarnya.”

Ghouthah Benteng Kaum Muslimin

Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam secara langsung menyebut nama Ghautha sebagai benteng kaum muslimin di peperangan akhir zaman.

Dari Abu Darda’ Radhiyallahu 'Anhu, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,

إن فسطاط المسلمين يوم الملحمة بالغوطة إلى جانب مدينة يقال لها: دمشق، من خير مدائن الشام

Sesungguhnya benteng kaum muslimin saat perang (akhir zaman,-pent) adalah di GhauthaGhautha h sebelah kota yang disebut sebagai Damaskus. Tempat itu adalah salah satu tempat terbaik wilayah Syam.” (HR. Ahmad dan Abu Dawud. Dishahihkan dalam Shahih al-Targhib wa al-Tarhib, no. 3097)

Salah seorang sahabat berkata, bahwa Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallambersabda, “Syam akan terbuka untuk kamu. Jika kamu diberi pilihan tempat tinggal, maka pilihlah tempat tinggal di kota yang bernama Damaskus. Ia adalah benteng Muslimin dari pertempuran dan kekuatan mereka bersumber dari sana di tempat yang bernama Ghautha.” (HR. Ahmad no. 17470)

Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu, dia mendengar langsung Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam sedang bersabda,

إذا وقعت الملاحِمُ بعث الله من دمشقَ بعثًا من الموالي، أكرمَ العرب فرسًا، وأجودهم سلاحًا، يؤيدُ الله بهم الدين

Jika terjadi peperangan yang besar, Allah mengutus dari Damaskus satu utusan dari kaum lemah, mereka adalah tentara Arab yang paling mulia dan paling bagus persenjataannya, Allah memenangkan agama Islam dengan mereka"” (HR. Ibnu Majah dan al-Hakim –ini adalah lafadz milik beliau dan menshahihkannya- disepakati alpDzahabi dan dihassankan Syaikh Al-Albani di Silsilah Shahihah, no. 2777)

Syaikh Ahmad Musa Jibril -hafidzahullah- mengatakan, “"Setelah pembantaian mengerikan yang terjadi hari Rabu kemarin, semoga Allah jadikan Ghautha sebagai benteng kemenangan bagi kaum muslimin!!". [PurWD/]

Sumber : voa-islam.com

Garuda Bertemu dengan Rajawali, Apa yang Terjadi?

Garuda Bertemu dengan Rajawali, Apa yang Terjadi?


10Berita, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto bertemu secara khusus dengan salah satu tokoh nasional Dr Rizal Ramli, Kamis 1 Maret 2018 sore.

Prabowo dan Rizal membahas perubahan geopolitik global dan dampaknya terhadap Indonesia.

Kedua tokoh nasional tersebut sama-sama sepakat untuk memperkuat kedaulatan pangan dan energi Indonesia dalam menghadapi gejolak ekonomi dunia, terutama kenaikan harga minyak mentah dan batubara.

"Semakin penting kita memegang teguh filosofi kebangsaan kita menyangkut kedaulatan energi dan pangan," kata Prabowo.

Sementara Rizal Ramli menegaskan perlunya untuk meneguhkan kemandirian dan kedaulatan.

"Kita tidak boleh lagi terus bersembunyi di belakang slogan-slogan kemandirian dan kedaulatan, tetapi kebijakan kita sangat pro impor, pro petani asing dan mengacak acak kedaulatan energi," kata Rizal.

Pertemuan yang berlangsung nyaris 2 jam tersebut berlangsung di kediaman Prabowo di Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, dalam suasana kebatinan yang hangat dan penuh dengan keakraban.

Prabowo dan Rizal sepakat untuk saling berkomunikasi untuk membuat Indonesia lebih baik sesuai dengan cita cita para pendiri bangsa.

Sumber :Portal Islam 

Fahri: Pemerintahan Sekarang Tidak Tahu Cara Bikin Umat Islam Senang

Fahri: Pemerintahan Sekarang Tidak Tahu Cara Bikin Umat Islam Senang



10Berita, JAKARTA - Pemerintahan sekarang ini disebut oleh Fahri Hamzah tidak tahu menyenangkan umat Islam. Padahal, jika umat Islam tidak tenang, makan yang akan terjadi ketidaktenangan bagi yang lain.

“Pemerintah sekarang ini gak tahu cara bikin tenang orang Islam, pasti juga gak akan bIkin tenang yang lain. Sebab kalau orang Islam gelisah pasti semua gelisah,” katanya, di akun Twitter pribadi miliknya, Kamis (1/3/2018).


Laku pemerintahan saat ini menurutnya nampak seperti inkonsisten ke umat Islam. “Satu sisi ingin obral tapi di bawah jual mahal. Ya gak selesai-selesai sampai pemilu. Urus HRS aja Gak sanggup.”

Ia mengakui ingin membantu hal tersebut agar umat Islam tidak melulu merasakan ketidakbahagiaan. “Kita pengen bantu tapi motif kita sudah beda sih. Ada yang memandang Islam dengan frame melawan teroris warisan pemerintahan BUSH tapi kita sendiri bangsa Indonesia banyak yang tidak berani percaya kepada diri sendiri.” (Robi/)

Sumber : voa-islam.com

Kamis, 01 Maret 2018

Sambangi MUI, Dubes AS Soroti Materi Khutbah dan Ustadz

Sambangi MUI, Dubes AS Soroti Materi Khutbah dan Ustadz

10Berita – Dubes Amerika Serikat untuk Indonesia, Joseph R Donovan menyambangi Majelis Ulama Indonesia (MUI). Kedatangannya antara lain menyoroti peran MUI dalam kebijakan pemerintah atau pembuatan UU, hingga membahas materi khutbah.

Sekjen MUI, Anwar Abbas yang turut menyambut Dubes AS di kantor Ketua MUI mengatakan, Dubes AS mempertanyakan peran MUI dalam membuat kebijakan pemerintah dan apakah UU bisa dipengaruhi oleh MUI. Menjawab hal itu, Kyai Ma’ruf Amin mengatakan bahwa MUI dapat mempengaruhi perancangan UU.

“Ia tetapi dengan sopan, karena MUI berkepentingan dalam UU itu. Sehingga, harapannya tidak ada UU yang bertentangan dengan syariat Islam,” ujar Anwar Abbas menyampaikan jawaban Ketua MUI, Kyai Maruf Amin di kantornya, Selasa, (27/02/2018).

Dia melanjutkan alasan kedua, peran MUI dalam UU adalah bahwa dalam syariat Islam banyak mengandung nilai yang baik. Sebab dengan begitu, bangsa ini menjadi lebih baik.

“Dalam menyinggung UU, Dubes AS tidak membicarakan hal spesifik, seperti membahas UU Kriminalisasi LGBT dan UU Pelarangan Minol. Hanya membahas hal umum,” ungkap Anwar Abbas.

Pengurus PP Muhammadiyah itu juga mengungkapkan Dubes AS juga menyinggung perihal materi khutbah dai yang bersikap intoleran. Kyai Ma’ruf menjawab, menyikapi hal itu maka MUI akan melihat isi teksnya dan mengingatkan apabila salah.

“Catatannya dicari apa penyebabnya teks khutbah itu disampaikan, sehingga ketemu solusi yang tepat,” ujarnya.

Anwar Abbas melanjutkan, Dubes AS juga menanyakan apakah fatwa di Timur Tengah diterima di Indonesia, Kyai menjawab diterima apabila sesuai atau dimodifikasi agar cocok diterapkan di Indonesia. Begitu juga apakah fatwa MUI perlu konsultasi dengan pemerintah.

“Fatwa terkait amaliah perorangan tidak perlu konsultasi pemerintah, berbeda dengan kepentingan orang banyak. Adapun menerapkannya melalui publikasi dengan berkoordinasi. Langkah menegakkan Islam moderat, kita punya Pancasila maka setiap masalah diselesaikan dengan falsafah dan kesepakatan,” pungkasnya. (Ki/Ram)

Sumber : Eramuslim