OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Jumat, 02 Maret 2018

Rezim Cina Makin Anti Kritik, Sensor Medsos Sampai ke Huruf

Rezim Cina Makin Anti Kritik, Sensor Medsos Sampai ke Huruf


10Berita – Partai Komunis China pekan ini mengumumkan usulan untuk mengubah konstitusi dengan menghapus masa jabatan presiden selama dua periode. Dampak dari kebijakan ini bila disahkan maka akan membuat Xi Jinping menjadi presiden lebih dari dua periode bahkan seumur hidup. Xi Jinping saat ini dipandang sebagai pemimpin China terkuat dalam beberapa dekade terakhir.

Hanya dalam hitungan jam setelah pengumuman itu warga China membanjiri media sosial dengan komentar-komentar mereka. Di jejaring sosial Weibo pengguna dunia maya di China mengalami pemblokiran dan penyensoran dari pemerintah karena menuliskan sejumlah kata. Penyensoran meliputi beberapa kata, termasuk huruf ‘N’ dalam bahasa Inggris. Kata-kata yang disensor itu dianggap kritikan terhadap kebijakan yang akan membuat Xi Jinping menjadi presiden sumur hidup.

Dalam bahasa slang mandarin, huruf ‘N’ berarti seseorang telah melakukan sesuatu ‘sekian’ kali atau ‘sekian’ waktu. Dengan melarang huruf itu maka pengguna dunia maya tidak bisa menulis kritikan soal masa jabatan Xi dalam ‘sekian’ lama atau ‘sekian’ tahun sebagai presiden.


Dilansir dari laman SBS, Selasa (27/2), pengamat dunia maya dari Institut Kebijakan Strategis Australia, Fergus Ryan, mengatakan Selain huruf ‘N’ itu, ada puluhan kata lainnya yang diblokir pemerintah China di Weibo. Termasuk ‘1984’, ‘Animal Farm’, ‘Winnie the Pooh’, ‘Xi Jinping’, ‘perubahan konstitusi’, ‘naik takhta’. Bahkan kata ‘tidak setuju’ pun disensor.

Kata ‘1984’ merujuk pada karya sastrawan Inggris terkenal George Orwell yang menulis novel bercerita soal segala gerak gerik rakyat yang selalu diawasi pemerintahan diktator. ‘Animal Farm’ juga merupakan karya Orwell yang bercerita tentang kehidupan di sebuah peternakan yang dipimpin oleh seekor babi yang bersifat diktator

Laman pelacak internet berbasis di Amerika Serikat, China Digital Times mengabarkan, sensor di Weibo ini hanya bersifat sementara dan sudah dicabut pada Senin lalu.

“Organisasi seperti Departemen Pusat Propaganda atau Lembaga Dunia Maya China atau kantor berita pemerintah Xinhua memerintahkan semua platform media sosial dan portal berita mengikuti instruksi soal tema atau topik apa yang perlu disensor,” ujar Ryan.

Penyensoran ini, kata Ryan, sudah terjadi sejak 2013 ketika netizen membuat cibiran dengan menyamakan sosok Xi Jinping dengan tokoh kartun Winnie the Pooh ketika sedang berjalan dengan Presiden Barack Obama..(kl/md)

Sumber : Eramuslim

Begini Peringatan Keras Dubes Arab Saudi Soal Nyanyi Saat Sa’i

Begini Peringatan Keras Dubes Arab Saudi Soal Nyanyi Saat Sa’i

Dubes Kerajaan Arab Saudi Osama bin Muhammad Al-Shuaibi

10Berita, Sekelompok oknum masih bersikeras membela perbuatan Banser-Ansor yang menyanyikan nasyid Ya Lal Wathan saat sa’i.

Mereka berpendapat, menyanyi saat sa’i diperbolehkan karena Khalifah Umar bin Khaththab pun pernah bersayair saat sa’i.

Menyikapi kejadian yang heboh di seantero Indonesia bahkan disebutkan mengganggu hubungan diplomatis Saudi-Indonesia, Duta Besar Kerajaan Arab Saudi Osama bin Muhammad Al-Shuaibi mengecam tindakan tersebut.

“Hal seperti itu tidak pantas dan tidak boleh,” kata Ustadz Fahmi Salim menerjemahkan pernyataan Osama di Jakarta, Selasa (27/2/18).

Jika menyanyikan sebuah lagu diperbolehkan, lanjut Fahmi menerjemahkan pernyataan Osama, maka hal itu akan diikuti oleh jamaah lain dan berpeluang menimbulkan kegaduhan.

Osama mengingatkan, sa’i sebagai salah satu rangkaian dalam ibadah haji dan umrah hendaknya diisi dengan memperbanyak dzikir kepada Allah Ta’ala.

Menurut Osama, mereka yang bernyanyi saat sa’i karena ketidaktahuannya, meski ia berasal dari oknum ahlus sunnah wal jama’ah juga.

“Mungkin itu karena ketidaktahuan. Kita tidak menyatakan aqidah mereka rusak.” lanjut Fahmi menerjemahkan pernyataan Osama.

Osama menegaskan, pernyataannya ini merupakan peringatan sebagai sesama Muslim juga sebagai salah satu pejabat Kerajaan Arab Saudi.

Sumber: tarbawia.net , Nahimunkar.org

Politisi PDIP Tolak Test Narkoba, Ketum Pemuda Muhammadiyah: Katanya Mau Lawan Narkoba?

Politisi PDIP Tolak Test Narkoba, Ketum Pemuda Muhammadiyah: Katanya Mau Lawan Narkoba?


10Berita, Ketum Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak menyoal keberatan sejumlah anggota DPR RI untuk mengikuti test urine dan rambut terkait narkoba.

Salah satu anggota DPR yang menolak test narkoba adalah politisi PDIP Eva Kusuma Sundari dan Hendrawan Supratikno.

“Anggota DPR menolak test Urine dan Rambut. Tapi Pidato Lawan Narkoba. Piye jal?” tulis Dahnil di akun Twitter @Dahnilanzar.

Dahnil menegaskan, pihaknya sejak awal sudah menantang anggota DPR untuk menjalani test narkoba. “Lho kok? Sejak kemarin Saya menantang seluruh anggota DPR diperiksa urine dan rambut. Kok menolak. Katanya mau Lawan Narkoba?” tanya @Danilanzar meretweet tulisan bertajuk “Politikus PDIP Tolak Rencana Pimpinan DPR Gelar Test Urine Narkoba, Ada Apa?”

Sebelumnya, Eva Kusuma Sundari menyatakan dengan tegas penolakannya terhadap rencana test urine narkoba bagi anggota dewan. “Aku keberatan dan menolak. Aku enggak mau dicurigai,” kata Eva seperti dikutip tribunnews (26/02).

Anggota Komisi XI DPR itu mengungkapkan saat pencalonan anggota legislatif, PDIP telah menggelar test narkoba. “Lagian jika menemukan (anggota) yang memakai, bisa enggak Ketua DPR mengeluarkan?” tanya Eva.

Seperti diketahui, pada 5 Februari 2018, polisi menciduk Staf Sekretariat Jenderal DPR, Robby Salam, lantaran diduga terlibat peredaran narkotika jenis sabu. “Dia ditangkap di Jalan Jenderal Gatot Subroto, Jakarta Pusat,” ujar juru bicara Kepolisian Daerah Metro Jaya, Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono.

Sumber : intelijen.co.id

Melihat Ghouta Timur dari Udara

Melihat Ghouta Timur dari Udara

10Berita , Damaskus – Sejak 19 Februari 2018, militer Suriah dan Rusia kembali membombardir Ghouta Timur. Serangan kali ini disebut paling sengit sejak kota di pedesaan Damaskus itu terblokade pada 2013. Rezim ingin mengamankan ibukota Damaskus dengan merebut Ghouta. Kota yang dihuni 400 ribu warga itu merupakan wilayah oposisi paling dekat dengan pusat pemerintahan Assad.

Gempuran yang berlangsung siang—malam selama sepuluh hari membuat penderitaan warga Ghouta Timur semakin memprihatinkan. Lima tahun harus berjuang untuk hidup di tengah menghilangnya kebutuhanan pokok, hari ini mereka harus berjuang menghindari mesin-mesin pembunuh yang tiap saat mengintai.

Lembaga White Helmets mencatat, sebanyak 560 sipil—107 di antaranya anak kecil dan 76 wanita— tewas dan dua ribu lebih luka-luka akibat gempuran sejak 19 hingga 27 Februari. Sementara kehancuran infrastruktur tak terhitung lagi.

Kantor berita Turki, Anadolu Agency (AA), melihatkan pemandangan kerusakan salah satu kota di Ghouta Timur. Gambar tersebut diambil di kota Duma, kota terbesar di Ghouta. Pemandangan yang terlihat kota tersebut seperti tak berpenghuni. Banyak gedung bertingkat, namun tak ada orang terlihat.

Sejauh mata memandang hanya kehancuran. Jalan-jalan tertutup puing-puing bangunan yang roboh akibat bom udara. Banyak rongsokan mobil berserakan di jalan-jalan.

 

Sumber: Anadolu Agency, Kiblat.

Mustofa Nahra Ungkap MCA yang Sebenarnya

Mustofa Nahra Ungkap MCA yang Sebenarnya


10Berita, Pengurus Majelis Pustaka dan Informasi PP Muhammadiyah, yang juga salah satu netizen senior Indonesia, Mustofa Nahrawardaya, membantah dengan keras adanya Pimpinan MCA (Muslim Cyber Army) yang dirilis Kepolisian. Polisi diminta tidak percaya begitu saja, terhadap pengakuan para pelaku.

"Para pelaku harus bisa membuktikan dirinya aktivis MCA, dengan menunjukkan beberapa hal. Jika yang bersangkutan benar-benar MCA, nanti bisa saja diuji. Tapi tidak akan saya bocorkan di sini. Sekalipun setiap Netizen Muslim dapat mengaku sebagai MCA, namun bukan berarti setiap pengakuan bisa diterima sesama pegiat MCA lainnya,"ujar Mustofa yang juga pemilik akun Twitter @NetizenTofa, kepada Republika.co.id, (1/3).

Dijelaskannya, keberadaan MCA hadir bukan tiba-tiba. Dan meski tidak memiliki payung organisasi, rata-rata para pegiat MCA saling faham dalam bekerja membela kepentingan MCA di dunia maya.

"Jadi, para pegiat MCA ini unik. Mereka tidak pernah ketemu muka, tidak punya organisasi perekat, bahkan tidak memiliki markas. Tidak ada juga alamat email atau nomor rekening. Maka jika ada orang menggerakkan pegiat MCA menggunakan email, nomor rekening, atau menggunakan wadah terstruktur misalnya lembaga atau semacam kantor, maka saya pastikan itu bukan MCA," tegasnya.

Mustofa menegaskan, satu-satunya alasan mereka bergerak bersama-sama sehingga bisa menggalang opini adalah semata-mata karena alasan keyakinan sesama MCA, yang semuanya aktifis dunia maya Muslim.

"Memang hanya itu. Mereka pegiat MCA diikat oleh Islam sebagai pemersatu. Yang mengikat mereka bukan bayaran atau pekerjaan, dan bukan dipersatukan oleh partai politik maupun Ormas Islam," kata Mustofa.

Ditambahkan, saking hati-hatinya MCA dalam menjaga nama baik, sesama MCA dipastikan sudah saling faham bahwa mereka tidak akan membuat perkumpulan pertemanan dalam Grup Media Sosial. Para MCA, lanjut Mustofa, tidak membuat Grup WA, grup FB, atau grup Media Sosial lainnya seperti Telegram dan BBM grup.

"Jadi saya kaget ketika mendengar ada anggota MCA ditangkap Polisi karena punya grup WA dan Grup FB, lalu sengaja merancang aksi menghina Kepala Negara melalui postingan di Media Sosial," demikian Mustofa menanggapi berita penangkapan "Anggota MCA" di berbagai kota.

Menanggapi langkah polisi yang merilis para pelaku, Mustofa meminta Polisi agar mengusut tuntas mereka. Jika mereka mengaku sebagai anggota MCA, maka Polisi harus usut detail, dimana mereka mendaftar sebagai anggota MCA. Pengakuan sebagai anggota MCA oleh netizen, tidak lantas akan dipercaya netizen lain. Rata-rata netizen sudah tahu pola yang dimiliki MCA selama ini.

"Polisi jangan cepat menyerah dengan kicauan pelaku yang sudah tertangkap. Interogasi yang cermat. Nanti akan ketahuan bohongnya. Karena pegiat MCA yang asli, tidak memiliki niat-niat ujaran kebencian. Tidak melakukan hate speech dan tak mengenal keanggotaan. Kok sampai ada orang mengaku-aku punya keanggotaan MCA, itu pasti ngawur. Kehidupan pegiat MCA, ditentukan oleh sesama MCA. Yang melakukan provokasi ujaran kebencian, pasti akan di-report as spam atau diblokir oleh MCA lainnya. Itu hukum mereka," pungkasnya.

Sumber : opini-bangsa.com

Hersubeno Aroef: Aksi Merangkul Anies Baswedan Yang Gagal

Hersubeno Aroef: Aksi Merangkul Anies Baswedan Yang Gagal


10Berita -Foto-foto Presiden Jokowi yang tengah berjalan sambil berbincang akrab dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam beberapa harı ini menyebar massif di media, dan medsos. Keduanya tengah meninjau bangunan Wisma Atlet yang akan dipergunakan pada perhelatan Asian Games.

Melihatnya masifnya penyebaran foto-foto tersebut, terutama di medsos, menunjukkan ada pesan yang ingin disampaikan oleh Presiden Jokowi kepada publik. Dalam beberapa foto tersebut, Jokowi terlihat sangat dekat dan akrab dengan Anies. Sudut pandang (angle) pengambilan gambarnya sangat humanis.

Keduanya terlihat sangat serius berdiskusi, tak jarang diselingi dengan senyum dan tawa lebar. Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan Menpora Imam Nahrawi berjalan agak di belakang, atau terkadang berdiri dalam posisi mengambil jarak. Terlihat mereka terkesan memberi “ruang” dan tak mau “mengganggu,” pembicaraan Jokowi-Anies. Dalam salah satu foto terlihat posisi Basuki yang kikuk ketika berdiri sejajar dengan Jokowi dan Anies di sebuah lorong.

Padahal kalau melihat jabatan dan posisinya, sebenarnya yang punya gawe Wisma Atlet adalah Menteri PUPR dan Menpora. Pemprov DKI, seperti kata Sekda DKI Saefullah hanya bertugas membangun taman dan fasilitas luar gedung.

Dari sisi public relation dan marketing communication, apa yang dilakukan Presiden Jokowi dan timnya adalah sebuah damage control management. Sebuah upaya memperbaiki kerusakan pada reputasi merek dan personal (brand/personal reputation).

Insiden dicegahnya Anies mendampingi Jokowi oleh Pasukan Pengaman Presiden (Paspampres) pada final Piala Presiden di Gelora Bung Karno, Jakarta (18/2) telah menimbulkan kerusakan yang cukup serius pada reputasi Presiden Jokowi. Dalam sepakbola kadarnya hampir sama, bahkan melebihi gol bunuh diri seorang pemain bintang.

Pengakuan Ketua Steering Committee Maruarar Sirait (Ara) bahwa semua itu merupakan kesalahannya, dan secara pribadi dia bertanggung jawab, tidak cukup memperbaiki kerusakan yang sudah terjadi.

Serbuan ratusan ribu, bahkan mungkin jutaan netizen —kalau saja tidak dihapus admin— ke akun medsos Presiden Jokowi menunjukkan adanya kemarahan kolektif yang sangat besar dari publik.

Fenomena ini sungguh mengagetkan, dan pasti tidak pernah diduga. Bagaimana mungkin seorang presiden yang dikenal sebagai media darling, aktif di medsos, punya follower jutaan, tiba-tiba mengalami bullying gila-gilaan. Gara-gara “gol bunuh diri” Ara, penyerbuan ke akun medsos Presiden Jokowi sejauh ini barangkali telah tercatat menjadi aksi perisakan terbesar yang pernah terjadi di Indonesia.


Kerusakan parah itu harus segera diperbaiki, bila reputasi Presiden Jokowi tidak mau bertambah jeblok. Apalagi Pilpres 2019 tinggal kurang lebih satu tahun lagi.

CAP Rule
Dalam strategi damage control ada sebuah pakem yang dikenal dengan istilah CAP Rule (Concern, Action, dan Perspective). Kita harus mendemonstrasikan perhatian, kepekaan yang tulus, sangat serius memperbaiki dan mengatasi kerusakan, serta memberikan perspektif tentang implikasi yang luas dari peristiwa yang terjadi.

Dengan menyebarnya foto-foto Jokowi berjalan bersama, berbincang sangat akrab, dan terlihat sangat dekat dengan Anies, maka pesan yang ingin disampaikan kapada publik, “tidak terjadi apa-apa, antara Jokowi dan Anies.” Keduanya mempunyai hubungan yang sangat akrab. Netizen dan terutama pendukung Persija saja yang lebay.

Sayangnya dalam era medsos strategi managemen krisis damage control tersebut tak sepenuhnya bisa kita kendalikan. Para pendukung Jokowi tanpa sadar telah merusak strategi public relation yang tengah dirancang Presiden dan timnya. Padahal komunikasi internal menjadi salah satu syarat dalam manajemen krisis dan damage control.

Dalam salah satu foto terlihat Jokowi sedang berbicara, dan Anies yang berdiri di sebelah kanannya sedang mendengarkan, dengan tangan kiri seolah terkesan bertolak pinggang. Foto ini diberi komentar seolah Anies tidak tahu menempatkan diri, dan berlaku tidak sopan kepada seorang Presiden.

Foto yang telah diberi caption tersebut disebar ke berbagai group pertemanan dan kemudian menimbulkan reaksi yang beragam. Para pendukung Jokowi beramai-ramai mengomentari dan menghujat Anies. Sementara pendukung Anies, maupun yang kontra Jokowi berkomentar sebaliknya.

Strategi PR yang tampaknya sudah dirancang sangat baik itu berjalan tidak sesuai dengan skenario awal. Target merangkul para pendukung Anies dan the Jakmania menjadi mentah.

Di medsos berbagai tulisan tentang rivalitas antara Jokowi dengan Anies bermunculan. Banyak yang mengingatkan Anies bagaimanapun adalah figur yang tidak disukai Jokowi. Sebagai Mendiknas yang punya reputasi sangat baik, dia diberhentikan oleh Jokowi ditengah jalan. Ada yang menduga pemberhentian Anies karena khawatir munculnya matahari kembar.

Insiden di GBK mengingatkan kembali publik adanya rivalitas terselubung antara Jokowi dengan Anies. Pengajar filsafat dari UI Rocky Gerung menyebut saat ini ada dua matahari kembar. Yang satu di Merdeka Utara (Istana presiden), dan yang lainnya di Merdeka Selatan (Balaikota DKI).

Membangun sebuah brand reputation di era medsos memang tidak mudah. Seperti membangun istana pasir di tepi pantai, sangat mudah tersapu ombak. []

*Penulis adalah Konsultan media dan pemerhati politik

Sumber: Hersubenoarief.com

6 Keberkahan Ini Ada di Waktu Shalat Dhuha

6 Keberkahan Ini Ada di Waktu Shalat Dhuha


Foto: Aldi/Ismapos

10Berita, Shalat Dhuha menjadi salah satu ciri amalan dari orang-orang yang melaksanakan sunnah Nabi Muhammad SAW. Secara terang, Nabi sudah menceritakan bahwa ada begitu banyak keberkahan yang melipah diberikan pada orang yang gemar melaksanakannya. 

Pertama: Orang yang shalat Dhuha akan diampuni dosa-dosanya oleh Allah. “Barangsiapa yang selalu mengerjakan shalat Dhuha niscaya akan diampuni dosa-dosanya walaupun sebanyak buih di lautan,” (HR. Turmudzi)

Kedua: Barangsiapa yang menunaikan shalat Dhuha ia tergolong sebagai orang yang bertaubat kepada Allah. “Tidaklah seseorang selalu mengerjakan shalat Dhuha kecuali ia telah tergolong sebagai orang yang bertaubat,” (HR. Hakim).

Ketiga: Orang yang menunaikan shalat Dhuha akan dicatat sebagai ahli ibadah dan taat kepada Allah. “Barangsiapa yang shalat Dhuha dua rakaat, maka dia tidak ditulis sebagai orang yang lalai. Barangsiapa yang mengerjakannya sebanyak empat rakaat, maka dia ditulis sebagai orang yang ahli ibadah. Barangsiapa yang mengerjakannya enam rakaat, maka dia diselamatkan di hari itu. Barangsiapa mengerjakannya delapan rakaat, maka Allah tulis dia sebagai orang yang taat. Dan barangsiapa yang mengerjakannya dua belas rakaat, maka Allah akan membangun sebuah rumah di surga untuknya,” (HR. At-Thabrani).

Keempat: Orang yang istiqamah melaksanakan shalat Dhuha kelak akan masuk surga lewat pintu khusus, pintu Dhuha yang disediakan oleh Allah. “Sesungguhnya di dalam surga terdapat sebuah pintu bernama pintu Dhuha. Apabila Kiamat telah tiba maka akan ada suara yang berseru, ‘Di manakah orang-orang yang semasa hidup di dunia selalu mengerjakan shalat Dhuha? Ini adalah pintu buat kalian. Masuklah dengan rahmat Allah Subhanahu Wata’ala,” (HR. At-Thabrani).

Kelima: Allah mencukupkan rezekinya. “Wahai anak Adam, janganlah engkau merasa lemah dari empat rakaat dalam mengawali harimu, niscaya Aku (Allah) akan menyukupimu di akhir harimu,” (HR. Abu Darda`).

Keenam: Orang yang mengerjakan shalat Dhuha ia telah mengeluarkan sedekah. “Hendaklah masing-masing kamu bersedekah untuk setiap ruas tulang badanmu pada setiap pagi. Sebab tiap kali bacaan tasbih itu adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, menyuruh kepada yang ma’ruf adalah sedekah, mencegah yang mungkar adalah sedekah. Dan sebagai ganti dari semua itu, maka cukuplah mengerjakan dua rakaat sholat Dhuha,” (HR Muslim). []

Sumber : Islampos .co.id

Rocky Gerung: Pembuat Hoax Terbaik adalah Penguasa, Karena Mereka Memiliki Seluruh Peralatan untuk Berbohong

Rocky Gerung: Pembuat Hoax Terbaik adalah Penguasa, Karena Mereka Memiliki Seluruh Peralatan untuk Berbohong


10Berita,  Di tengah berbagai masalah besar yang menghimpit negara saat ini, serbuan ratusan ton narkoba, duit Rp 35 Triliun digondol Honggo, rupiah yang anljok mendekati Rp 14 ribu/dolar, proyek infrastruktur yang ambruk, tiba-tiba yang heboh soal MCA penyebar Hoax dan Provokasi.

Publik pun bertanya ADA APA?

Dosen Filsafat UI dan Peneliti Perhimpunan Pendidikan Demokrasi, "Prof" Rocky Gerung dalam acara ILC tvOne beberapa waktu lalu yang membahas topik "Hoax" mengatakan:

"Pembuat Hoax terbaik adalah penguasa, karena mereka memiliki seluruh peralatan untuk berbohong: intelijen dia punya, data statistik dia punya, media dia punya. Itu faktanya." 

"Hanya pemerintah yang mampu berbohong secara sempurna."

"Bahkan Presiden menyebar hoax," kata Rocky lagi.

"Kita mencium kepanikan di dalam rezim ini. Kepanikan ini menunjukan ada krisis. Kalau rezim ini terus menerus mengendalikan kebenaran, artinya ada kebohongan yang hendak disembunyikan," papar Rocky.

Selengkapnya video paparan Rocky Gerung di ILC tvOne.

[video]

Sumber :Portal Islam 

Meski Anak Seorang Budak, Hasan Al-Bashri Jadi Ulama Besar

Meski Anak Seorang Budak, Hasan Al-Bashri Jadi Ulama Besar


Foto: Larisa Stow & Shakti Tribe

10Berita, ANDA tentu mengenal salah satu ulama besar ini bukan? Ya, dialah Hasan Al-Bashri. Dirinya kini selalu dikenang sepanjang masa. Meski jasadnya tak ada di dunia, tetapi kata-kata bijaknya begitu berarti. Bahkan, ia merupakan salah satu orang yang paling dikagumi.

Keberhasilannya menyandang orang ternama di mata manusia, diraihnya dengan penuh perjuangan. Anda mungkin tak menyangka bahwa dirinya hanyalah seorang anak dari seorang budak.

Hasan bin Yassar (yang pada akhirnya lebih dikenal dengan sebutan Hasan Al-Bashri) tumbuh di salah satu rumah Nabi ﷺ. Besar dipangkuan salah satu istri beliau, yaitu Hindun binti Suhail yang lebih sering dipanggil dengan Ummu Salamah. Ibunda bayi itu bernama Khairah, seorang budak dari Ummu Salamah. Dan bapaknya Yassar, adalah budak Zaid bin Tsabit yang paling disayangi dan diutamakan di antara budak yang lain.

Meski Hasan terlahir dari seorang budak, ia tidak putus semangat. Haus akan ilmu begitu tinggi. Ia berguru kepada sahabat-sahabat utama di Masjid Nabawi. Ia meriwayatkan hadis dari Utsman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Abu Musa Al-Asy’ari, Abdullah bin Umar, Abdullah bin Abbas, Anas bin Malik, Jabir bin Abdillah, dan lain-lain.

Menginjak usia 14 tahun, ketika memasuki usia remaja, Hasan berpindah bersama kedua orangtuanya ke Bashrah dan menetap di sana. Dari sinilah muncul julukan Al-Bashri, yang dinisbahkan pada kota Bashrah. Lalu, keutamaan beliau mulai dikenal orang-orang di Bashrah.

Lihatlah perjuangan hidupnya. Ia tidak pernah merasa malu dalam menuntut ilmu, meski dirinya terlahir dari seorang budak, yang kita tahu memiliki kedudukan paling rendah di masa itu. Keadaan ekonomi bukanlah suatu kendala dalam meraih kesuksesan. Itulah hal istimewa yang melekat padanya.

Jika, Hasan Al-Bashri saja mampu meraih kesuksesan di dunia, dengan keadaan ekonomi yang rendah. Tentu kita pun bisa! Asalkan, kita mau berusaha dan terus menuntut ilmu. Sebab, ilmu bisa membuat seseorang memiliki kedudukan tinggi di mata manusia lainnya. Wallahu ‘alam. []

Sumber :Islampos 

FITNAH dan Sebar HOAX MCA, Fadli Zon Laporkan @anandasukarlan ke Bareskrim Polri

FITNAH dan Sebar HOAX MCA, Fadli Zon Laporkan @anandasukarlan ke Bareskrim Polri


10Berita,  Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon akan melaporkan ke Bareskrim Polri Ananda Sukarlan karena telah memfitnah dan menyebarkan hoax terkait tuduhan MCA (Muslim Cyber Army).

"Besok @anandasukarlan saya laporkan ke @BareskrimPolri untuk pertanggungjawabkan penyebaran hoaks dan fitnah," kata Fadli Zon di akun twitternya, tadi malam (Kamis, 1/3/2018).

— Fadli Zon (@fadlizon) 1 Maret 2018


Hal ini terkait postingan @anandasukarlanyang men-share postingan dari akun @stlaSoso1.

Akun @stlaSoso1 dalam cuitannya menyebut : "Ternyata oh ternyata... Ini aktor d balik semua isu itu. Admin MCA sebelum Tertangkap Polisi lagi menikmati makan bareng @fadlizon @prabowo."

Fitnah akun @stlaSoso1 ini sudah dibantah pihak Partai Gerindra.

"Orang yang ada di dalam foto ini adalah Eko Hadi Susilo, pendukung Anies-Sandi yang berjalan kaki dari Madiun-Jakarta untuk memberikan dukungan kepada Anies-Sandi. Jadi, siapa yang menyebarkan hoax sekarang?" jawab akun resmi Partai Gerindra di twitter terhadap fitnah dari akun @stlaSoso1.

Fitnah dari akun @stlaSoso1 ini kemudian dishare oleh Ananda Sukarlan, seorang pendukung Ahok yang dulu walk-out saat pidato gubernur Anies di Kanisius.

"Nah loh, ini kayaknya butuh diRT 58 x 100 kali deh. Biar 58% itu liat," kata Ananda Sukarlan men-share postingan akun @stlaSoso1.

— Ananda Sukarlan (@anandasukarlan) 1 Maret 2018


Postingan Fitnah dari akun @stlaSoso1 saat ini sudah dihapus.

Sebelumnya akaun @maspiyuuu minta kepada Gerindra agar akun @stlaSoso1 juga dilaporkan.

"@Gerindra Laporin min. Walo nnt gak diproses gpp. Makin menjadi BUKTI pilah pilih kasus," cuit akun @maspiyuuu.

Berikut SS (screenshot) dari akun @stlaSoso1 dan akun @anandasukarlan sebagai BARBUK (Barang Bukti) walaupun saat ini postingan @stlaSoso1 sudah dihapus.



Sumber : PORTAL ISLAM