OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Senin, 05 Maret 2018

Konsumsi Jahe Setiap Hari Selama Satu Bulan, Lihat yang Terjadi

Konsumsi Jahe Setiap Hari Selama Satu Bulan, Lihat yang Terjadi


10Berita, Jahe adalah salah satu rempah yang paling bermanfaat dan telah digunakan dalam pengobatan alternatif selama berabad-abad. Bagian yang paling umum digunakan dari jahe untuk obat adalah batang akar atau bawah tanah, yang dikenal sebagai rimpang.

Hal ini dapat dikonsumsi segar, bubuk, dikeringkan sebagai bumbu, atau digunakan dalam bentuk minyak atau sebagai jus.

Mengonsumsi jahe setiap hari selama sebulan bisa membawa banyak perubahan positif, dan Moms akan terkejut karena akan merasa lebih baik.

Inilah yang akan terjadi pada tubuh Moms jika mengonsumsi jahe setiap hari selama sebulan.

Meredakan Masalah Pencernaan
Senyawa fenolik dalam jahe telah ditunjukkan untuk membantu meringankan iritasi pada saluran pencernaan.

Senyawa fenolik dalam jahe pun membantu merangsang produksi air liur dan empedu, dengan membiarkan makanan dan cairan bergerak melalui saluran pencernaan lebih lancar.

Meredakan Mual
Minum jahe atau bahkan mengonsumsi jahe mentah adalah obat rumah yang umum dan aman untuk mual, terutama saat pengobatan kanker atau kehamilan dan morning sickness.

Sebuah tinjauan terhadap 12 penilitian yang mencakup total 1.278 perempuan hamil ditemukan 1,1-1,5 gram jahe dapat mengurangi mual secara signifikan.

Mengurangi Resiko Penyakit Jantung
Dalam studi baru-baru ini yang melibatkan peserta diabetes tipe 2, para periset menemukan, mengonsumsi 2 gram bubuk jahe setiap hari dapat menurunkan gula darah dan yang menyebabkan pengurangan keseluruhan 10% selama 12 minggu.

Gula darah tinggi merupakan faktor risiko utama penyakit jantung. Tapi dengan efek jahe pada gula darah, risiko penyakit jantung Moms bisa diturunkan hingga 10%.

Menurunkan Kadar Kolesterol
Sebuah studi 45 hari yang melibatkan 85 orang dengan kolesterol tinggi didapatkan hasil, mengonsumsi 3 gram bubuk jahe setiap hari dapat menurunkan kadar kolesterol dan mengurangi risiko penyakit jantung.

Periset percaya bahwa jahe bisa membantu menurunkan kadar kolesterol dan mengurangi risiko penyakit jantung.

Mengurangi Peradangan
Oteoarthritis adalah masalah kesehatan yang berkaitan dengan perubahan sendi di tubuh, yang menyebabkan nyeri sendi dan kekakuan.

Dalam percobaan terhadap 247 orang dengan oteoarthritis lutut, mereka yang mengonsumsi ekstrak jahe membutuhkan lebih sedikit obat penghilang rasa sakit.

Meringankan Rasa Sakit
Sebuah studi yang dilakukan di university of Georgia menemukan, suplementasi jahe setiap hari mengurangi nyeri otot sebesar 25%. Jahe juga dapat mengurangi perkembangan nyeri otot sehari-hari.

Anti Kanker
Zat dalam jahe yang dikenal sebagai 6-gingerol telah dipercaya sebagai pengobatan anti kanker.

Penelitian tentang teori ini masih dilakukan, namun satu penelitian menemukan, mengonsumsi 2 gram ekstrak jahe setiap hari secara signifikan mengurangi molekul pensinyalan pro-inflamasi di usus besar.

Memperbaiki Fungsi Otak
Stres Oksidatif dan peradangan kronis adalah dua faktor yang dapat mempercepat proses penuaan, dan menjadi pendorong utama penyakit alzheimer dan gangguan kognitif terkait usia lainnya.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa antioksidan dan senyawa bioaktif pada jahe dapat menghambat respon inflamasi yang terjadi di otak.

Sumber: nakita.grid.id

Muhammad Hasan Banjar, Putra Indonesia Berprestasi di Saudi Arabia

Muhammad Hasan Banjar, Putra Indonesia Berprestasi di Saudi Arabia

10Berita, Antara prestasi Orang Indonesia di negeri Tauhid, Kerajaan Saudi Arabia, adalah apa yang ditunjukkan Syaikh Muhammad Hasan Sa’id Banjar. Nama lengkap beliau ialah Muhammad Hasan bin Sa’id bin Basri bin Sa’d Abu Najib Al-Banjari. Sebagaimana maklum “Banjar” adalah nama salah satu negeri di Indonesia yang masyhur melahirkan banyak ulama besar yang memainkan peran dakwah Islam di pelbagai belahan dunia, Malaysia, Singapura, Thailand, Brunai Darussalam, dan bahkan Tanah Hijaz. Orang-orang Banjar yang kemudian berada di luar Indonesia biasa memakai gelar Banjar di belakang nama mereka meski lahir di luar Banjar, termasuk ulama kita yang satu ini.

Muhammad Sa’id Banjar yang kemudian menjadi ulama kenamaan sebagaiamana yang tidak berapa lama lagi akan penulis kisahkan, tidak memperolehnya tanpa latar belakang yang mendukungnya. Dari latarbelakang itu dapat diketahui betapa suatu pristiwa yang akan datang tidak bisa dipisahkan dari masa yang telah sirna. Oleh sebab itu sebuah ungkapan terkenal “bangsa yang tidak mengerti sejarahnya, tidak akan mampu mengerti masa depannya”.

Ya, Muhammad Hasan Banjar terlahir dari sebuah keluarga yang menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan ilmu pada tahun 1343 H/1924 M.  Adalah Sa’id, ayah Banjar, telah mencurahkan perhatian terhadap putranya yang memang ia persiapkan untuk menjadi ulama dan tokoh panutan masyarakat. Ia menyadari betul bahwa anak adalah anugrah besar dari Allah yang juga ujian yang harus ia hadapi dengan penuh kesabaran agar dapat melaluinya dengan nilai yang memuaskan. Ikhtiarnya dalam mendidik putra-putrinya itu ia iringi dengan lantunan doa yang selalu ia panjatkan kepada Allah Jalla wa ‘Ala. Sebab, sebesar apapun kemampuan seseorang jikalau tidak diiringi doa, hanya sebuah kecongkakan di hadapan Allah. Bahkan mudah saja bagi Allah mengambil kemampuan hamba yang sombong itu sehingga ia tidak bisa melakukan sesuatu yang berarti, atau kemmampuan itu tetap Allah berikan namun tak memberi manfaat sama sekali.

Mengenai pendidikan, Muhammad Hasan Banjar oleh sejarah dicatat telah mengenyam berbagai model dan tingkatan. Mulai dari sistem klasik yang biasa ia hadiri di berbagai majelis-majelis ilmu di sekitar rumahnya yang kala itu bertempat di Makkah, maupun sistem modern yang ia terima di Makkah. Untuk konteks terakhir, Muhammad Hasan Banjar diketahui telah menyelesaikan pendidikannya di Madrasah Al-Falah, sebuah madrasah kenamaan yang menjadi tujuan penuntun ilmu dari berbagai negeri termasuk Indonesia. Bahkan sejarah mencatat ada salah satu putra terbaik asal Indonesia, tepatnya Palembang, yang pernah menjabat sebagai rector umum Madrasah Al-Falah. Putra terbaik yang dimaksud ialah Syaikh Shalih ‘Abdul Khaliq Palembang antara tahun 1406-1423 H yang berrati selama 17 tahun. Sebuah angka yang cukup fantastis bukan?

Pada masa Muhammad Hasan Banjar remaja, Kerajaan Saudi Arabia biasa mengirim putra-putra terpilihnya untuk belajar ke luar negeri. Program itu dibuat agar kelak mereka membawa kekayaan ilmu dan tsaqafah yang beraneka ragam yang kelak dapat diterapkan di KSA. Salah satu putra-putra terpilih itu ialah Muhammad Hasan Banjar. Meski bukan Arab, bahkan diketahui berasal dari negeri di sebrang samudra (baca Indoneisa), namun hal tersebut tidak menutup kesempatan belajar bagi Muhammad Hasan muda. Ini menunjukkan bahwa pemerintah KSA sama sekali tidak menganut faham ‘ashabiyyah yang dalam banyak kasus memunculkan sikap-sikap diskriminasi dan kecemburuan sosial.

Muhammad Hasan muda oleh pemerintah yang bergelar Khadimul Haramain, pelayan dua Tanah Suci, dikirim bersama beberapa pemuda lainnya untuk belajar di Cairo, tepatnya pada Fakultas Syariah Universitas Al-Azhar, perguruan tertua sedunia. Di Negeri Kinanah itu, ia mampu menyelesaikan pendidikannya hingga tingkat Magister dan ijazah yang memberinya izin untuk menjadi qadhi syar’I pada tahun 1370 H.

Dari pendidikannya di Al-Azhar dan keberhasilannya memperoleh ijazah yang tentu melalui proses panjang dan melelahkan, ia kembali ke tanah kelahirnnya untuk mempertanggungjawabkan atas tugas yang diberikan pemerintah KSA atasnya, yaitu belajar di Mesir. Tanggungjawab itu ia terjemahkan dengan memberi pencerahan kepada khalayak masyarakat dan menebarkan ilmu yang ia peroleh selama di Al-Azhar.

Seiring berjalannya waktu, melihat ketokohan dan kealimannya dalam bidang syariah serta etos kerjanya yang gemilang, hingga pemerintah KSA menurunkan surat resmi yang isinya tugas yang dibebankan kepada Muhammad Hasan untuk menjabat kehakiman wilayah Rabi’, dan kemudian –atau mungkin di saat yang sama- wilayah Thaif. Selain itu, ia juga pernah tercatat sebagai ketua pengadilan-pengadilan Provinsi Mizan (mungkin Jazan). Lebih daripada itu, ia juga menduduki ketua Mahkamah Syar’iyah (Pengadilan Syar’i) di Jeddah.

Keberhasilannnya dalam menjalan tugas kenegaraan juga membuatnya dilantik menjadi anggota pada sebuah lembaga yang bergerak dalam bidang penyelesaian persengketaan dibawah Kementrian Perdagangan untuk wilayah Barat KSA.

Di sana masih banyak kegiatan-kegiatan ilmiah yang pernah diemban oleh Muhammad Hasan Banjar, antara lain: menulis berbagai artikel ilmiah di sejumlah surat kabar dan majalah serta memberikan ceramah di radio-radio, seperti Radio Nida’ Al-Islam. Tema utama yang biasa ia angkat ialah pembelaan terhadap nilai-nilai keislaman serta menjelaskan konsep-konsep dan prinsip-prinsip utamanya. Syubhat-syubhat yang biasa dilontarkan oleh kaum Liberal dan musuh-musuh Islam lainnya dari kalangan orang-orang Kafir dapat ia patahkan dengan argument-argumen ilmiah sehingga masyarakat bisa beristrirahat dengan nyenyak karena hujjah-hujjahnya jauh menggungguli daripada syubhat yang tidak lebih kuat daripada sarang laba-laba.

Nama Muhammad Hasan Banjar semakin harum dan bahkan membuatnya kekal manakala ia sukses mengeluarkan karya-karya ilmiah yang hingga kini masih dikonsumsi oleh kalangan intelektual Islam. Di antara buah karya intelektualnya ialah:

Al-Jihad wa As-Salam Dzirwah Sanam Al-Islam (Jihad dan Kedamaian Merupakan Puncak Agama Islam), dicetak oleh Dar Al-Fikr Al-‘Arabi Cairo dengan durasi 158 halaman.Dirasat Islamiyyah wa Naqd li Kitab Tsaurah Al-Islam lid-Duktur Ahmad Zaki Abu Syadi (Studi Keislaman dan Sanggahan Terhadap Buku Revolusi Islam karya Dr. Ahmad Zaki Abu Syadi), dicetak oleh Dar Al-Ashfahani dengan durasi 160 halaman.Ad-Da’wah Ila Allah (Dakwah kepada Allah) berdurasi dua jilidHadits Ash-Shiyam wa As-Suluk Al-Insani(Hadits-hadits Mengenai Ibadah Puasa dan Prilaku Kemanusiaan)Masyahid ‘ala Ardh Al-Ma’rakah, ditulis berduet dengan salah satu putranya bernama Sa’id.Trilogi Kumpulan SyairKumpulan Kisah-kisah Kemasyarakatan

Melihat tema-tema yang disuguhkan sang qadhi di atas, nampak bahwa misi terbesar beliau adalah menyingkirkan berbagai duri dan lumut yang sengaja dilumurkan pada Islam. Selain itu, khidmatnya dalam melerai berbagai kemusykilan yang terjadi di masyarakat adalah satu dari sekian topik menarik yang ia tekuni. Tidak saja melalui tulisan akademik yang kadang oleh masyarakat awam dipandang sulit difahami nun menjenuhkan, hingga ia memilih jalan cerita sebagai wadah pembawa pesan perbaikan yang hendak ia sampaikan kepada masyarakat.

Muhammad Hasan juga terlihat sangat peduli terhadap pendidikan anak-anaknya. Terbukti dengan keberhasilan Sa’id yang kemudian ia ikutsertakan dalam proyek ilmiahnya, yaitu penulisan buku Masyahid ‘ala Ardh Al-Ma’rakah. Ini membuktikan bahwa sesibuk apapun pekerjaan orangtua, tidak menghalanginya dari menunaikan kewajiban sebagai pendidik keturunannya. Sebab merekalah yang kelak akan meneruskan estafed perjuangan orangtua tersebut. Oleh sebab itu, seyogyanya orangtua dapat menyisihkan waktu untuk anak-anaknya agar bisa menyampaikan pesan pendidikan kepada mereka.

Syaikh Al-Qadhi Muhammad Hasan bin Sa’id Banjar wafat pada hari Ahad 28 Shafar 1401 H yang bertepatan dengan tahun 1981 M. Semoga Allah meliputinya dengan rahmat dan ampunan-Nya. Aamiin….

Sumber:

Biografi M. Hasan Banjar yang termaktub pada akhir bukunya yang berjudul Al-Jihad wa As-Salam (hlm. 157)Al-Mustadrak ‘ala Tatimmah Al-A’lam(hlm. 238)

Sumber : Muslim.Or.Id

Cara Unik Mualaf Tionghoa Koh Steven Berdakwah kepada Orang Tuanya

Cara Unik Mualaf Tionghoa Koh Steven Berdakwah kepada Orang Tuanya


10Berita, Inilah teladan dakwah dari mualaf Tionghoa, Steven Indra Wibowoterhadap orangtuanya.

Melalui akun Instagramnya, Senin (5/3/2018), Koh Steven yang sekarang aktif dakwah dengan mendirikan Mualaf Center Indonesia ini memposting foto bersama Mami dan Papinya serta dialog mereka.

Berikut dialognya....

Mami: ven lu gak ngerayain xincia?

Ana (Steven): enggak mih 🤗

Mami: CapGo?

Ana: enggak juga mihhh 🤗

Mami: trus kita ngapain makan makan?

Ana: merayakan hari orang tua

Mami: lah emang ada?

Ana: ada dong

Papi: (menyela) emang kapan ven hari orang tua, kayaknya gw baru denger...

Ana: tiap hari dongg pih mih, setiap hari adalah hari orang tua karena Islam mengajarkan saya untuk memuliakan kalian setiap hari sepanjang hidup 🤗🤗🤗

Papi: hahahaha makan enak tiap hari nich

Mami: jangan lahh, kasihan dia ada istri anak untuk dia kasih makan juga (kata mami ke papi)

Ana: istri dan anak anakku sudah ada rezekinya yg dititipkan ke aku, begitu juga rezeki untuk orang tuaku juga sudah dititipkan Allah melalui aku

Mami: Islam ya?

Ana: iya mih, inilah yang diajarkan Islam ke aku 🤗

Lalu lanjut makan dan foto2 abis makan 😎

Sepenggal diskusi ana dengan orang tua, semoga bisa diambil hikmahnya, dan semoga bermanfaat buat mualaf / muslim yg ingin berdawah ke orangtuanya atau ke teman2nya, tunjukan akhlak dan adab kita kepada mereka agar mereka Allah buka hatinya, dawah yang sederhana bukan? Bisa jadi teman, sahabat, saudara bahkan mungkin orang tua kalian bersyahadat, Allah beri hidayah setelah melihat kita sebagai contoh yang baik.

#simpledawah
#everydaydawah
#mualafcenterindonesia  

(Steven Indra Wibowo)

*Sumber: IG Steven Indra Wibowo, PI

MUI Heran, Cadar Dilarang Tapi Berpakaian Seksi Dibiarkan

MUI Heran, Cadar Dilarang Tapi Berpakaian Seksi Dibiarkan


Mahasiswi bercadar

10Berita, JAKARTA  – Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, Anwar Abbas mengaku heran tentang pelarangan cadar di Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (UIN Suka) Yogyakarta.

Menurut Anwar, UUD 1945 hasil amandemen menjamin kebebasan warga negara untuk memeluk agama beribadat menurut agamanya serta memilih pendidikan dan pengajaran. Itu disebutkan pada pasal 28e ayat 1.

Selanjutnya Pasal 29 ayat (2) UUD 1945 juga menyatakan bahwa Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduknya untuk memeluk agama.

“Saya heran, yang bercadar dilarang, dipersoalkan, tetapi kok yang berpakaian seksi dibiarkan saja. Yang berpakaian seksi boleh,” kata Anwar dalam wawancara di stasiun televisi TvOne, Sabtu (3/3/2018).

Diancam dikeluarkan dari kampus

UIN Sunan Kalijaga menyatakan melarang penggunaan cadar di areal kampus. Rektor UIN Sunan Kalijaga, Yudian Wahyudi menilai, penggunaan cadar tidak sesuai dengan Islam moderat atau Islam Nusantara.

“Islam moderat itu Islam yang mengakui konsensus bersama yaitu Islam yang mengakui UUD 1945, Pancasila, Kebhinnekaan dan NKRI,” katanya, Senin (5/3/2018) dilansir viva.co.id

Pihaknya menyatakan telah melakukan pendataan jumlah mahasiswi yang mengenakan cadar. Hal itu dilakukan sesuai surat resmi dengan nomor B-1031/Un.02/R/AK.00.3/02/2018.

“Ada 41 yang kami data, dan mereka menggunakan cadar dari berbagai fakultas di kampus UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta,” kata Yudian.

Yudian mengatakan, UIN sudah membentuk tim konseling dan pendampingan kepada mahasiswi bercadar agar mereka mau melepas cadar saat berada di kampus UIN.

Mahasiswi bercadar akan mendapatkan pembinaan dari kampus melalui tujuh tahapan berbeda. Jika seluruh tahapan pembinaan telah dilampaui dan mahasiswi yang bersangkutan tidak mau melepas cadar, maka pihak UIN akan memecat mahasiswi itu.

“Kalau sudah dilakukan pembinaan dan konseling bahkan sudah tujuh tahapan dilalui dan tetap menolak, maka dipersilakan pindah kampus atau keluar dari kampus,” ucapnya.

Sumber :Jurnal Islam 

LUAR BIASA..Tak Lagi Jabat Panglima TNI, Gatot Nurmantyo Justru Dapat Penghargaan dari Militer Singapura

LUAR BIASA..Tak Lagi Jabat Panglima TNI, Gatot Nurmantyo Justru Dapat Penghargaan dari Militer Singapura


10Berita, Mantan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo bakal mendapat penghargaan Darjah Utama Bakti Cemerlang (Tentera) atau Distinguished Service Order (Military) dari pemerintah Singapura. Penghargaan akan diberikan langsung oleh Presiden Singapura, Halimah Yacob di Istana Presiden, pukul 14.15 waktu setempat hari ini (13.15WIB).

Rencana penganugerahan itu membuat Jenderal Gatot merasa sangat terhormat. Menurutnya, penghargaan yang akan didapatnya adalah hal luar biasa.

"Ini merupakan penghargaan yang sangat luar biasa karena ketika saya sudah tidak menjabat sebagai Panglima TNI, saya masih diperlakukan seperti layaknya Panglima TNI," kata Jendral Gatot di Singapura, Senin, 5 Maret 2018.

Jendral Gatot dan istri juga dijamu makan malam oleh Panglima Angkatan Bersenjata Singapura, Letnan Jenderal Perry Lim dan Mrs. Lynn Lim semalam.

Selain bertemu dan mendapat penghargaan dari Presiden Singapura, sebagai mantan Panglima TNI, Jendral Gatot hari ini juga akan melakukan sejumlah pertemuan.

"Kegiatan pertama pagi ini adalah kunjungan perpisahan (farewell visit) kepada Panglima Angkatan Bersenjata Singapura, Letnan Jenderal Perry Lim. Setelah itu saya akan juga bertemu dengan Menteri Pertahanan Singapura, H.E. Ng Eng Hen," katanya.

Gatot tak menyangka diundang Perdana Menteri Singapura, Lee Hsien Loong, untuk bertemu hari ini. Menurutnya, pertemuan dengan Lee akan membicarakan hubungan antara dua negara, Singapura dan Indonesia.

Sumber: GoRiau

--------

Catatan: Penghargaan serupa pernah diterima oleh mantan Kapolri Jendral Polisi Timur Pradopo tahun 2013.

Sumber :Portal Islam  

Ucap Syukur PBB Lolos, tapi Takkan Pilih jika Yusril Menjadi Cawapres Jokowi

Ucap Syukur PBB Lolos, tapi Takkan Pilih jika Yusril Menjadi Cawapres Jokowi


10Berita, JAKARTA - Mustafa Nahrawardaya dari Majelis Pustaka dan Informasi PP Muhammadiyah merespon dengan baik Partai Bulan Bintang (PBB) dinyatakan lolos dan masuk sebagai partai peserta 2019. Namun di samping itu, ia mengkritisi ketidakikutan jika Ketum PBB, Yusril Ihza Mahendra disandingkan dengan Joko Widodo di pemilihan Presiden 2019.

“Alhamdulillah (bac: merespon judul berita ‘BREAKING NEWS! Bawaslu mengabulkan Partai Bulan Bintang menjadi Partai Peserta Pemilu 2019. #ElshintaBuzz @PBB2019 @Yusrilihza_Mhd). SIAPAPUN yang berpasangan dengan Pak JKW (baca: Jokowi) insya Allah tidak saya pilih.


Sekalipun dia: Ulama/Hafidz Qur'an/Lawyer Muslim/Pengusaha milik Umat/Ketum Ormas Islam/Udah Naik Haji 930 kali/Umroh 452 kali/Fasih Bahasa Arab/Pengusaha Kurma/dan sebagainya,” katanya, saat mengomentari judul berita ‘Menang Lawan KPU, PBB Buka Kemungkinan Yusril jadi Cawapres Jokowi’, di akun Twitter pribadi miliknya, Ahad (4/3/2018).

Di lain itu, ia seakan mengingatkan masyarakat luas tentang kondisi/suasana yang tidak biasa dialami oleh seseorang ataupun kelompok, yang umumnya dia lihat berubah menjadi relijius.

“Kalau tiba-tiba sering ke Ulama. Berubah bajunya: religius jubah berpeci. Rajin sambangi Masjid.

Sering ikut ngaji/pengajian. Lalu peduli orang Islam. Maka ada tiga kemungkinan: Baru Kenal/Masuk Islam; Deket Pemilu & Ramadhan; Ada yang Merasa Dekat Kematian,” katanya lagi, dengan hastag (#)MustafaNahra. (Robi/)

Sumber : voa-islam.com

PKS Legowo Jika Cak Imin Jadi Cawapres Prabowo di Pilpres 2019

PKS Legowo Jika Cak Imin Jadi Cawapres Prabowo di Pilpres 2019


10Berita, PKS menyambut baik pertemuan lanjutan antara Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar dengan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto. Bahkan, PKS merasa senang bila pertemuan tersebut nantinya berujung pada koalisi di Pilpres 2019.

“PKS senang bila komunikasi antar elite partai dilakukan dan berlangsung dengan baik. Apalagi jika berlanjut ke koalisi, itu lebih baik lagi,” kata Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera ketika dihubungi kumparan (kumparan.com), Rabu (28/2).

Mardani mengatakan, PKS sangat terbuka untuk mengajak partai-partai yang belum menentukan sikap politik terkait capres di Pemilu Presiden 2019. Karena itu, pihaknya kini tengah berupaya membangun komunikasi dengan PKB dan Demokrat guna menjajaki kemungkinan koalisi di pilpres mendatang.

“Ada Tim Komunikasi Politik PKS yang bekerja menyatukan benang-benang silaturahim kita. Prinsipnya kami gembira jika PKB, Demokrat dapat bersama dengan Gerindra, PKS dan PAN untuk berkoalisi di Pemilu Serentak 2019,” tutur Mardani.

Bahkan, Mardani mengaku legowo apabila nantinya cawapres Prabowo adalah Cak Imin. Asalkan keputusan tersebut merupakan hasil pemikiran bersama partai-partai koalisi.

“Prinsipnya kepentingan bangsa harus didahulukan. Jika itu (Cak Imin cawapresnya Prabowo) kesepakatan bersama, kita akan ikut,” tutup Anggota Komisi II DPR itu.

Sebelumnya Ketua DPP PKB Lukman Edy menyebut Cak Imin sudah dua kali bertemu dengan Prabowo Subianto. Keduanya bertemu untuk membahas kemungkinan koalisi di Pilpres 2019. PKB dan Gerindra mengagendakan pertemuan lanjutan antara dua tokoh tersebut.

Langkah PKB membuka komunikasi dengan Gerindra dilakukan jika koalisi dengan Jokowi tak membuahkan hasil. Lukman menyebut Cak Imin memang ingin menjadi cawapres Jokowi.  

Sumber :Kumparan,

Coba Intervensi, CIIA Nilai Australia Paranoid dan Punya Dendam pada Sosok Ustadz ABB

Coba Intervensi, CIIA Nilai Australia Paranoid dan Punya Dendam pada Sosok Ustadz ABB



10Berita, BANDUNG - Direktur The Community Ideological of Islamic Analyst (CIIA) Harits Abu Ulya menyatakan bahwa sikap Australia terkait Ustadz Abu Bakar Baasyir (ABB) merupakan langkah mencoba intervensi kedaulatan hukum terhadap hukum Indonesia.

"Sikap Pemerintah Australia paranoid, sudah mencoba intervensi kadaulatan hukum negara Indonesia. Harusnya mereka tau diri, bukan sebaliknya menunjukkan arogansi," katanya dalam keterangan tertulisnya kepada voa-islam.com, Senin (05/03).

"Kita berharap pemerintah Indonesia tidak disetir oleh pihak Asing dan antek-anteknya yang beroperasi di Indonesia dalam masalah kedaulatan hukum," lanjutnya.

Soal Ustad ABB, sambung Harits Indonesialah yang paling tahu kondisi segala sesuatunya bukan negara Australia.

"Bisa saja Australia atau negara Barat lainnya mengucurkan dana hibah untuk isu terorisme atau kerja sama dibidang lainnya dengan Indonesia, namun bukan berarti para donatur bisa seenaknya mengatur nasib WNI dan kadaulatan NKRI dalam aspek hukum dan politik keamanan," jelasnya.

"Sikap yang sama seperti Australia bisa juga bakal muncul dari negara-negara donatur lainnya seperti Amerika, menekan Indonesia dengan atas nama War On Terrorism," tambahnya.

Harits mengingatkan jika terkait kasus bom Bali dimana banyak warga Australia jadi korban, bukankah Ustad ABB sudah tuntas jalani hukuman berdasarkan putusan pengadilan. Dan itu tidak terkait dengan kasus bom Bali 1,2 dan Marriot.

"Dan sekarang masih jalanin vonis hukuman terkait kasus Janto Aceh. Terus keadilan model apa lagi yang mau dicari oleh Asing di NKRI ini? Sepertinya Australia sangat paranoid dan dendam kusumat dengan sosok orang tua seperti Ustad ABB," ungkapnya.

Menurut pengamat kontra  terorisme ini, jika sampai tekanan Asing ini diaminkan pemerintah Indonesia, maka itu artinya mengkorfirmasi dan menjadi indikasi kebenaran asumsi publik selama ini bahwa pidana terhadap ustad ABB adalah pesanan Asing.

"Semoga pemerintah Indonesia punya sikap tegas atas tiap intervensi Asing dan tidak mengorbankan warga negaranya demi kepentingan Asing," ujarnya.

"Citra, Kewibawaan dan kredibilitas para pemimpin NKRI menjadi pertaruhan dihadapan rakyat Indonesia," pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan bahwa Pemerintah Australia mendesak Indonesia agar tidak memberi keringanan apapun terhadap Ustaz Abu Bakar Baasyir. [syahid/]

Sumber : voa-islam.com

Andai Prabowo Jadi Cawapres Jokowi, INI Kata Gerindra

Andai Prabowo Jadi Cawapres Jokowi, INI Kata Gerindra


10Berita, Ketua Bidang Advokasi Partai Gerindra Habiburokhman mengatakan, dalam hitungannya, Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto mustahil jadi calon Wakil Presiden untuk Joko Widodo pada Pemilu 2019. Hal itu karena selama ini Prabowo dan Gerindra dikenal kuat sebagai oposisi pemerintahan Jokowi.

"Kalau kita sih jadi Cawapres Jokowi itu hampir enggak mungkin dalam hitungan saya. Karena kita selama ini antitesa terhadap kebijakan pemerintah," kata dia di Menteng, Jakarta Pusat, Ahad, 4 Maret 2018.

Dia menilai dengan bersaingnya Prabowo dan Jokowi lagi sebagai presiden tidak menimbulkan kegaduhan. Dia juga menyebut selama ini kegaduhan tercipta karena penegakan hukum yang tak adil di era Jokowi. Sementara Prabowo katanya tak pernah mengganggu Jokowi.

"Gaduh itu ketika misal ada orang yang tidak merasa bersalah, tiba-tiba ditangkap, itu kan gaduh. Kita tidak pernah mengganggu kinerja pemerintahan juga. Pak Prabowo dan Gerindra tidak pernah mengganggu dan merongrong kinerja Jokowi," ujarnya.

Menurutnya, Prabowo menjadi capres pun bukan ambisi pribadi Prabowo. Dia hanya menyebut Prabowo menyatakan siap untuk dijadikan alat perjuangan oleh Gerindra ke depan.

"Kalau kalian dorong saya untuk maju untuk memimpin kalian untuk menjadi alat perjuangan, saya siap dalam posisi apa saja, termasuk jadi capres," kata Habiburokhman menirukan ucapan Prabowo.

Sementara mengenai kapan Gerindra secara resmi mendeklarasikan Prabowo sebagai capres, dia menjawab pihaknya masih menunggu beberapa partai lain untuk sama-sama mendeklarasikan. Hal itu karena Gerindra tidak bisa mencalonkan sendiri di Pilpres 2019.

"Jadi enggak lucu deklarasi sepihak, tapi belum ada pasangan dan belum ada tambahan suaranya. Tentu di tingkatan elit Pak Prabowo mungkin sedang ada pembicaraan dengan pimpinan partai-partai lain," ucapnya.

Sumber :Portal Islam 

Diperiksa Polda Metro Hari Ini, Pelapor Anies Baswedan Ternyata Sekjen Cyber Indonesia

Diperiksa Polda Metro Hari Ini, Pelapor Anies Baswedan Ternyata Sekjen Cyber Indonesia

10Berita , Jakarta – Jack Boyd Lapian, Sekretaris Jenderal Cyber Indonesia hari ini, Senin (5/3/2018) memastikan hadir memenuhi panggilan penyidik Ditreskrimsus Polda Metro Jaya untuk menjalani pemeriksaan perdana atas laporannya terhadap Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan.

Jack melaporkan Anies terkait kebijakannya menutup Jalan Jatibaru, Tanah Abang, Jakarta Pusat, yang digunakan untuk lapak pedagang kaki lima (PKL). Hal itu dinilai melanggar Pasal 12 Undang-Undang RI Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan.

“Saya nanti akan datang,” kata Jack seperti dilansir dari Poskota, Senin (5/3/2018).

Menurutnya, sesuai dengan surat panggilan yang dilayangkan penyidik Ditreskrimsus Polda Metro Jaya dirinya akan hadir bersama dua orang saksi yang namanya tercantum dalam laporan.

“Saya datang bersama Pak Muannas Alaidid selaku Ketua Cyber Indonesia dan Pak Aulia Fahmi,” kata dia.

Sebelumnya, Kasubdit Tipikor Ditreskrimsus Polda Metro Jaya AKBP Ferdi Iriawan mengaku telah melayangkan surat panggilan terhadap pelapor Anies dan dua saksinya. Mereka dijadwalkan hadir hari ini, Senin (5/3/2018) pukul 10.00 WIB.

Dalam pemeriksaan nantinya, penyidik akan mendalami apa saja yang menjadi dasar pelapor melaporkan Anies dalam kasus tersebut. Sejumlah ahli juga akan dimintai keterangan untuk mencari tahu ada tidaknya unsur pidana dalam laporan itu.

“Mengenai ahli apa yang akan dimintai pendapat belum kami tentukan, nanti kami analisa lagi dari keterangan pelapor, baru kami tentukan siapa yang akan jadi saksi ahli,” kata Ferdi Kamis (1/3/2018).

Dalam kasus ini, Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Kombes Adi Deriyan Jayamerta telah menerbitkan surat perintah penyelidikan (SP lidik). Laporan ditangani Subdit Tipikor Ditreskrimsus Polda Metro Jaya karena terkait dugaan penyalahgunaan wewenang.

Sementara itu, Pelapor Gubernur DKI Anies Baswedan ke Bareskrim Polri dalam dugaan Tindak Pidana Diskriminas Ras dan Etnis, Jack Boyd Lapian, ternyata pernah berkasus dalam perkara penipuan atau penggelapan di Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan.

Seperti dikutip dari Suarajakarta.co di situs kejaksaan.go.id, perkara penggelapan yang dialami Jack Boyd Lapian itu terjadi pada tahun 2011 dengan nomor perkara PRINT-1026/0.1.14/Ep.1/08/2011.

Dalam kronologis secara singkat, Jack Boyd Lapian meminta tambahan dana biaya penyelenggaraan pesta ulang tahun kepada Al-Permata Sanny Warokka. Namun, ditolak oleh Al Permata.

Sebab, sebelumnya, Al-Permata telah memberikan dana sebesar Rp 32.226.700 kepada Jack Boyd Lapian untuk penyelenggaraan pesta ulang tahun sesuai dengan kesepakatan.

Setelah ditelusuri, ternyata dana 32 juta lebih tersebut digunakan untuk kepentingan pribadi tanpa seijin dan sepengetahuan Al-Permata, yaitu untuk hadiah ulang tahun anaknya, membeli dua buah handphone, membayar cetak baliho, membeli lagu kompilasi Beat Port DJ, dan sebagiannya.

 

Editor: Bunyanun Marsus
Sumber: Poskota, Suarajakarta.co, Kiblat.