OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Minggu, 11 Maret 2018

Terkait Tayangkan Iklan Perindo, MNC Group Dipanggil Bawaslu

Terkait Tayangkan Iklan Perindo, MNC Group Dipanggil Bawaslu

10BeritaJakarta  - Legal Corporate Secretary and Networking Director iNews TV Wijaya Kusuma mewakili empat stasiun televisi di bawah naungan MNC group yakni RCTI, Global TV, MNC TV, iNews TV, mendatangi kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI.

"Kita penuhi panggilan Bawaslu setelah kita diundang beberapa waktu yang lalu," ujar Wijaya di Kantor Bawaslu RI, Jakarta, Jumat (09/03/2018).

Menurut Wijaya, kedatangannya tersebut untuk menyampaikan bahwa iklan Partai Persatuan Indonesia (Perindo) sudah tak lagi tayang di MNC group yang merupakan milik Ketua Umum Perindo Hary Tanoesoedibjo.

 Sekaligus mengklarifikasi dugaan pelanggaran penayangan iklan Perindo yang dilakukan MNC group di luar masa kampanye Pemilu 2019.

"Intinya bahwa iklan Perindo sudah tidak ada lagi di kami. Tentunya keputusan tidak menayangkan setelah berkonsultasi dengan KPI. Kami tentunya mematuhi perundang-undangan yang berlaku," kata dia.

Wijaya beralasan, awalnya MNC group menayangkan iklan Perindo lantaran adanya putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta yang membatalkan surat edaran surat edaran KPI nomor 225/K/KPI/31.2/04/2017.

Surat edaran KPI nomor 225 itu intinya mendorong agar lembaga penyiaran menciptakan iklim penyiaran yang independen, berimbang, dan netral sesuai dengan ketentuan yang berlaku. "Nah karena larangan iklan politik itu sudah dicabut, maka kami berasumsi tetap (boleh) menayangkan iklan politik," ujar Wijaya.

Wijaya juga menyesalkan adanya anggapan pihak MNC group dianggap mangkir pemanggilan Bawaslu dan lebih memilih mendatangi Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat dalam kesempatan sebelumnya.

"Sebenarnya kami juga harus berkonsultasi dengan KPI terkait dengan panggilan ini. Karena ranahnya dengan penyiaran dibawah KPI," kata Wijaya.

Sementara itu, Ketua Bawaslu RI Abhan mengatakan, pihaknya meminta keterangan awal atas adanya dugaan pelanggaran yang dilakukan MNC group. "Kita minta keterangan kemarin sudah tayang berapa kali, kemudian maksud dan tujuannya apa iklan di televisi itu," kata Abhan.

Bawaslu juga meminta keterangan, siapa pihak yang bertanggung jawab atas beredarnya iklan tersebut di MNC group. "Kita mintai pertanggungjawabannya, dan ini keterangan awal," kata dia.

Menurut Abhan, meski iklan sudah tak lagi ditayangkan tapi klarifikasi atas penayangan iklan tersebut tetap diperlukan. "Perbuatan itu (penayangan iklan) sudah terlaksana. Makanya butuh klarifikasi lebih lanjut," ucap dia.

Hasil pertemuan hari ini kata Abhan, akan dipertimbangkan apakah perlu memanggil pimpinan Perindo untuk memberikan klarifikasi atau tidak. "Nanti kita lihat perkembangan ini. Kan bisa lihat dari keterangan mereka. Prosesnya, pertama tujuh hari waktunya, kalau memang tujuh hari belum cukup masih ada waktu tambahan tujuh hari lagi," kata dia.

"Tujuh hari itu proses untuk meminta keterangan pihak-pihak terkait dan pengumpulan alat bukti kalau ada dugaan pelanggaran," sambungnya. 

Sumber: tribunnews.com/kompas.com

Kriminalisasi Islam Atas Nama HAM

Kriminalisasi Islam Atas Nama HAM

10Berita, Telah tiba kita di akhir masa, ketika Islam menjadi terasing meski hadir di negara dengan mayoritas Muslim seperti Indonesia. Hari ini, Islam diidentikan dengan kekerasan, kaum fundamentalis, intoleran, tidak cinta damai, radikal, anti kebhinekaan, anti NKRI, dan lain sebagainya. Virus-virus Islamofobia terus digencarkan hingga ke seluruh dunia. Hal ini dilakukan guna menghalangi diterapkannya Islam dalam seluruh aspek kehidupan dan untuk melanggengkan sekulerisme yang terus mengakar meski telah terbukti menjadi sumber kerusakan di muka bumi.

Tak hanya di Indonesia, Islamofobia telah menjadi masalah di berbagai belahan dunia. Melihat hal itu, Komisioner Tinggi Hak Asasi Manusia (HAM) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Zeid Raad Al Hussein mengajak untuk bersama-sama memerangi hal tersebut. Zeid mengatakan, diskriminasi merupakan hal yang harus dilawan. Namun, dia menegaskan untuk memerangi diskriminasi, sebuah negara harus siap untuk mengakhiri diskriminasi di kawasannya sendiri (Republika, 2018).

Secara sekilas, pandangan tersebut seolah menjadi angin segar dan menyatakan keberpihakannya kepada Islam. Namun, benarkah demikian? Lebih lanjut, Zeid mengatakan kepada Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin, bahwa Indonesia haruslah menjadi contoh bagi seluruh dunia. Menanggapi hal tersebut, Lukman menjelaskan, tentang kampanye gerakan moderasi agama. Moderat yang dimaksud Lukman adalah tidak ekstrem, baik konservatif maupun liberal. Jika kita cermati lebih dalam, sebenarnya ajakan Komisioner HAM PPB ini sangat membahayakan, sebab menurutnya Islamofobia salah, maka diskriminasi terjadap penyimpangan orientasi seksual seperti LGBT juga salah, dan melindungi berbagai aliran kepercayaan serta aliran-aliran yang selama ini dianggap sesat seperti Ahmadiyah harus dilindungi pula oleh negara sebagai bentuk penghapusan diskriminasi. Jelas, hal ini adalah pemahaman yang keliru. 

Islam adalah agama rahmatan lil alamin, itu berarti Islam adalah agama yang senantiasa menghadirkan keberkahan dan ketentraman tidak hanya bagi pemeluknya namun bagi seluruh umat manusia. Maka Islam telah jauh-jauh hari mengajarkan arti toleransi yang sebenarnya, Allah azza wa jalla melalui Rasulullah shalallaahu alayhi wasallam mengajarkan agar saling hormat menghormati, menghargai beragam perbedaan sebab sebenarnya ia adalah rahmat dan keniscayaan. 

Hal ini dijelaskan dalam QS. Al Hujurat: 13, bahwasanya manusia telah diciptakan berbangsa-bangsa dengan beragam warna kulit, bahasa serta perbedaan lainnya. Namun, toleransi yang diajarkan tentu haruslah sesuai dengan rambu-rambu yang telah digariskan. Islam melarang melakukan tindakan yang dapat menggelincirkan aqidah seseorang yang beriman, seperti mengucapkan selamat pada hari raya agama lain, apalagi jika sampai ikut menghadiri dan terlibat dalam aktivitas peribadatannya. 

Selain itu, tentu Islam pun tidak mengambil jalan tengah bagi para pelaku kemaksiatan dan penyimpangan. Contohnya saja LGBT, tentu Islam dengan tegas menolaknya dan memberikan hukuman yang sesuai dengan penyimpangan tersebut. Tak boleh kita mengakui penyimpangan mereka hanya atas nama Hak Asasi Manusia, padahal sebenarnya kita tengah menghancurkan saudara kita dalam jurang yang sangat nista. Tentu, ajaran Islam dalam menyikapi penyimpangan ini akan memberikan ketenangan dan keseimbangan dalam kehidupan. 

Maka ini semua bukanlah diskriminasi, jika Islam dengan tegas menolak LGBT, Ahmadiyah, serta aliran-aliran sesat lainnya untuk diakui. Dan paham ini yang bersumber dari ajaran Islam yang murni tidaklah sepatutnya dilabeli sebagai tindakan arogansi, diskriminasi, anti kebhinekaan, intoleransi, dan radikal bagi seluruh negeri. Wallahualam bish-shawwab.

Pitri Nurseptari Agustin, S.Pd.
Jl. Raya Sukabumi, Kp. Cageundang, Desa Sukamaju Cianjur. 

Sumber : SI Online

Landasi Persahabatan dengan Musyawarah dan Ketulusan 

Landasi Persahabatan dengan Musyawarah dan Ketulusan

Rasulullah kerap mengajak sahabat-sahabatnya bermusyawarah.

10Berita , JAKARTA — Mengajak selalu bermusyawarah. Minta pendapatnya. Ini sebagai bentuk pengakuan sekaligus penghargaan atas eksistensi teman.

Konon, Rasul, seperti yang dinukilkan oleh kitab sirah, adalah sosok yang kerap meminta pendapat dan mengajak para sahabatnya untuk bermusyawarah.

Rasulullah pernah pula menyuruh Abu Bakar dan Umar bin Khatab untuk menggelar musyawarah. “Ini supaya kalian tidak berselisih,” sabda Rasul.

Selanjutnya,  melandasi pertemanan dengan ketulusan dan rasa ikhlas, jujur apa adanya. Tidak ada udang di balik batu.

Ketulusan itulah yang mengantarkan seorang teman ringan membantu sahabatnya, baik suka ataupun duka.

Imam Muhammad bin al-Munkadar pernah bertutur, menolong sahabat adalah kebahagiaan yang tiada tara. “Tak ada kenikmatan dunia yang tersisa kecuali membantu sesama teman,” ungkapnya.  

Sumber :Sumber 

Ternyata 11+ Tokoh Indonesia Ini Punya Kembaran di Luar Negeri. Mirip Banget, Saudaraan Kali, Ya?

Ternyata 11+ Tokoh Indonesia Ini Punya Kembaran di Luar Negeri. Mirip Banget, Saudaraan Kali, Ya?



10Berita, Konon setiap orang punya 7 kembaran di dunia ini. Dengan konsep mitos logika seperti ini, kalau jumlah penduduk dunia ada 7 miliar, berarti hanya ada 1 miliar jenis wajah dong? Terlepas dari mitos yang entah dari mana ini, sebagian orang memang nyatanya punya wajah yang hampir mirip. Padahal sebagian dari mereka mustahil punya hubungan darah dan kekerabatan, apalagi kesamaan ras.

Seperti orang-orang terkenal di bawah ini, ternyata mereka punya kemiripan dengan sosok yang nggak terduga lho. Antara level kepo warganet yang luar biasa atau memang mereka benar-benar mirip. Yang jelas, kemiripan mereka entah mengapa bikin kita bergumam, “Iya juga, ya?” Biar makin yakin, langsung cek nih!

1. Desainer terkenal Ivan Gunawan waktu masih muda mirip juga sama Christiano Ronaldo. Yang setuju ngacung!

Akui saja, rahang mereka memang sama. via twitter.com

2. Orang Jawa mungkin punya hubungan kekerabatan sama orang Miami. Nggak diragukan lagi, Guys!

Legenda banget deh yang ini! via malesbanget.com

3. Ternyata gubernur DKI Jakarta juga mirip rapper kondang Amerika yaitu Drake. Saudara jauh nih kayaknya

Masa muda mereka sering main bareng nggak, ya? via www.vibe.com

4. Setuju nggak, kalau Ucok Baba dan Pepe ini mirip? Pasti akur nih kalau jadi kakak adik 😀

Senyumnya sama banget lho … via www.vibe.com

5. Abang musisi satu ini juga mirip banget pemain bola, Sami Khedira. Kembar beneran kalau ini mah 

Rambut mereka juga sering kembaran. Ciyeee sehati! via www.express.co.uk

6. Nggak disangka komedian legendaris satu ini mirip banget sama Big Show, atlet gulat serem. Wah, ampun, Om Indro … 😀

Botaknya, bentuk kepalanya, brewoknya mirip banget. via myspiltmilk.com

7. Kalau yang ini beneran sama-sama ganteng sih. Dimas Anggara vs Mesut Ozil, pilih yang mana, Girls? 😀

Adek mau dua-duanya, Bang! :* via rakakakuk.wordpress.com

8. Dari hidung, warna kulit, sampai garis senyumnya, pemain sinetron Idrus Madani meang mirip dengan Raja Salman nih. Jangan-jangan saudaraan, ya?

Idrus Madani kalau gemuk dikit aja, kemiripan mereka bakalan bagai pinang dibelah duren! via www.trtworld.com

9. Banyak warganet yang juga menyama-nyamakan wajah mantan gubernur DKI Jakarta dengan anak triplet asal Korea Selatan yaitu Song Min Guk

Padahal beda usia jauh banget, ya! via blogs.yahoo.co.jp

10. Kali ini melibatkan tokoh rekayasa dalam komik yaitu Uchiha Sasuke. Sungguh beruntung Sasuke miri salah satu artis tanah air

Diakui atau nggak, mereka memang punya fesyen yang sama. via blogs.yahoo.co.jp

11. Masih melibatkan tokoh kartun, kali ini mantan Presiden Indonesia juga banyak disebut mirip ayahnya Nobita. Siapa yang nyama-nyamain, nih?

Emang mirip, yak? via es.doblaje.wikia.com

Advertisement

Gimana, mirip, kan? Dunia ini memang penuh dengan wajah-wajah familiar yang meski nggak saudaraan dan nggak punya hubungan darah, tapi wajahnya sangat identik hampir mirip. Kumpulan foto di atas adalah uneg-uneg warganet yang selama ini belum tersampaikan. Tapi ada juga respons kocak warganet soal kemiripan wajah para tokoh terkenal ini.

[BONUS]

Nah, yang terakhir ini penilaian dari warganet di Twitterland. Bagaimana menurutmu, Guys?

Bener juga sih …. via twitter.com

Kalau menurutmu, siapa lagi tokoh tanah air yang mirip dengan figur publik luar negeri?

Sumber : Hipwee

UAD Tetap Lakukan Pendataan Mahasiswi Bercadar

UAD Tetap Lakukan Pendataan Mahasiswi Bercadar

Pendataan dilakukan untuk mengetahui keberadaan mahasiswi bercadar di tiap fakultas.

10Berita , YOGYAKARTA -- Setelah sekitar dua pekan rencana pembinaan mahasiswi bercadar di Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga (Suka) Yogyakarta menuai banyak tanggapan, akhirnya, pada Sabtu (10/3), kebijakan itu resmi dibatalkan. Pembatalan itu tertuang dalam surat edaran denga nomor B-1679/Un.02/R/AK.00.3/03/2018 yang ditandatangani oleh Rektor UIN Suka, Yudian Wahyudi.

Di lain pihak, pada Jumat (9/3), Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta secara resmi menegaskan, UAD akan melakukan pendataan dan pembinaan terhadap mahasiswi bercadar. Berbeda dengan UIN Suka yang kemudian membatalkan rencana pembinaan, Rektor UAD, Kasiyarno menekankan, UAD akan tetap melaksanakan program pembinaan yang akan diawali dengan proses penghimpunan data.

"Proses penghimpunan data dan pembinaan akan tetap dilakukan," ucap Kasiyarno kepada Republika.co.id, Ahad (11/3). Menurutnya, pendataan dilakukan hanya untuk mengetahui keberadaan mahasiswi bercadar di tiap-tiap fakultas.

Hal ini dinilai penting sebagai langkah antisipsi saat ujian semeseter. Mengingat, demi kelancaran proses perkuliahan di UAD, saat ujian, pihak universitas secara konsisten melakukan verivikasi tersendiri terhadap mahasiswi bercadar.

"Sebelum masuk ruang ujian, cadar harus dibuka sebentar untuk proses verivikasi. Setelah itu, mahasiswi dipersilakan masuk dan diperbolehkan jika ingin menggunakan cadarnya kembali," ucapnya.

Langkah ini bukanlah langkah yang baru saja dilakukan oleh UAD, karena menurut dia, UAD telah lama menerapkan proses verivikasi ini untuk menghindari adanya perjokian saat ujian. Demi kenyamanan, lanjutnya, proses verivikasi pun dilakukan di ruangan yang terjamin privasinya dan dilakukan oleh staff atau dosen perempuan.

Selain itu, UAD juga memberikan perlakuan tersendiri bagi mahasiswi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP). Terutama saat mahasiswi bercadar tengah menjalani program pengalaman lapangan (PPL) untuk mengajar di sekolah-sekolah. Menurutnya, saat PPL, cadar wajib dilepas, agar saat mahasiswi bertindak sebagai guru dapat menyampaikan materinya dengan lebih jelas.

Oleh karena itu, ia pun menegaskan, UAD tidak melarang penggunaan cadar, kecuali saat proses verivikasi serta saat PPL. Di satu sisi, dia juga mengatakan,  saat ini jumlah mahasiswi bercadar di UAD sangat sedikit. Menurutnya, jumlahnya tak sampai 20 orang atau bahkan mungkin jumlahnya dapat dihitung dengan jari.

Kemudian, terkait dengan pentingnya pembinaan, lanjutnya, hal ini perlu dilakukan untuk menindak lanjuti kemungkinan perlunya berdialog dalam menyampaikan pemahaman Islam menurut Muhammadiyah. "Khususnya terkait cadar," kata dia.

Sumber : Republika.co.id 

Di Indonesia, Dakwah Yuusf Estes Terbuka untuk Umum

Di Indonesia, Dakwah Yuusf Estes Terbuka untuk Umum

10Berita, Syeikh Yusuf Estes lahir dan besar dari keluarga penganut agama Kristen yang sangat t

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Da'i internasional Syeikh Yusuf Estes asal Texas, Amerika Serikat akan menggelar dakwa di beberapa kota di Indonesia pada 18-21 Maret 2018. Dakwa da'i internasional ini terbuka bagi masyarakat umum, termasuk umat beragama non Islam.

Anggota panitia pelaksana safari dakwah Syeikh Yusuf Estes dari organisasi Sahabat Dakwah Internasional (SDI), Rama Adam, mengatakan kegiatan tersebut akan diselenggarakan di Jakarta, Surabaya, dan Balikpapan.

"Pada tanggal 18 Maret Syeikh Yusuf Estes akan memberi ceramah di Masjid Darussalam di Kota Wisata Cibubur, Jakarta Timur, yang dimulai setelah sholat Subuh. Setelah itu di hari yang sama ceramah dilakukan di Masjid Sunda Kelapa, Jakarta," jelas Rama, di Jakarta, Ahad (11/3).

Sementara itu, pada 19 Maret, safari dakwah akan dilanjutkan di Surabaya yang dimulai pada pukul 19.30 WIB di JX International Convention. Sedangkan kegiatan di Balikapapan akan digelar pada 20 Maret, pukul 19.30 WITA di Dome Balikpapan Sports and Convention Center dan pada 21 Maret pukul 4.30 di Masjid Namirah.

Rama mengatakan, puncak safari dakwah Syeikh Yusuf Estes akan digelar di Balai Sudirman, Jakarta pada 21 Maret. Untuk dapat menghadiri ceramah dari da'i yang dijuluki "funny sheikh" atau "syeikh yang lucu" ini masyarakat diharapkan mendaftar terlebih dahulu melalui https://sahabatdakwah.org/yes.

"Sejauh ini sudah ada 3.000 orang yang mendaftar untuk kegiatan di Jakarta, 2.500 orang di Surabaya, dan 1.000 orang yang mendaftar untuk menghadiri safari dakwah di Balikpapan," kata Rama. Dia menambahkan, jumlah peserta diperkirakan akan terus bertambah hingga hari pelaksanaan.

Rama menjelaskan, pendiri dan operator saluran televisi Islam pertama di Amerika Serikat, GUIDE US TV yang beroperasi 24 jam setiap hari itu, akan memberikan ceramah dengan beberapa tema, yakni "our family is our future" (keluarga kita adalah masa depan kita), "Why Islam?" (mengapa Islam?), "the Journey of Islam" (Perjalanan Islam), dan "Islam Tomorrow" (Masa Depan Islam). Sedangkan pada puncak safari dakwah, Syeikh Yusuf Estes akan memberi ceramah dengan tema "the Light of Islam" atau "Cahaya Islam".

Syeikh Yusuf Estes lahir dan besar dari keluarga penganut agama Kristen yang sangat taat. Setelah mengkaji Islam secara mendalam, Syeikh Yusuf yang dulunya merupakan seorang penginjil memutuskan memeluk Islam, kata Rama.

Pada 1994-2000, Yusuf Estes menjabat Delegasi Untuk Konferensi Perdamaian Perserikatan Bangsa Bangsa untuk Pemimpin Agama, Ulama Pemerintah AS.

Sebelumnya, Sahabat Dakwah Internasional memfasilitasi safari dakwah Dr  Zakir Naik dan Ulama Kerajaan Perlis Malaysia, Dr. Mohd Asri Zainul Arifin (Dr. Maza) di beberapa kota di Tanah Air.

Sumber :Republika.co.id 

DPR Lukai Rakyat Jika Sri Mulyani Diberi Penghargaan

DPR Lukai Rakyat Jika Sri Mulyani Diberi Penghargaan

10Berita, Rencana DPR memberikan penghargaan kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani harus dibatalkan. DPR anggap Menteri Sri sebagai sesosok perempuan yang sudah berjasa.

“Dikaji dari perspektif apapun Sri Mulyani tidak layak diganjar penghargaan oleh lembaga wakil rakyat,” tegas Ketua Presidium Perhimpunan Masyarakat Madani, Sya’roni dalam keterangannya.

“Lihat saja prestasinyna (Sri Mulyani). Pertumbuhan ekonomi tidak beranjak dari 5 persen, utang menumpuk hingga Rp 4.636 triliun,” sambungnya.

Terparah lagi, papar Sya’roni, terus ambruknya nilai tukar rupiah, tidak hanya terhadap dolar AS, tetapi juga terhadap mata uang kawasan seperti Yen Jepang, Yuan China, Dolar Singapura dan Baht Thailand.

Untuk nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, bahkan sudah hampir menyentuh Rp 14.000 per dollar AS. Selain itu kebijakan Sri Mulyani juga tidak pro terhadap rakyat kecil, misalnya mencabut berbagai subsidi.

Oleh karena itu kengototan Ketua DPR Bambang Soesatyo yang bersikeras memberikan penghargaan kepada Sri Mulyani, Sya’roni berpendapat patut dipertanyakan, mengingat banyak pihak yang sudah menyatakan penolakannya, termasuk Wakil Ketua DPR Fadli Zon.

Mestinya, lanjut Sya’roni, penghargaan tersebut diberikan kepada perempuan Indonesia yang paling berjasa kepada rakyat, yaitu yang telah terbukti berjuang untuk kepentingan rakyat. Ia mencontohkan, ibu-ibu dari Kendeng Jawa Tengah yang berhari-hari menyemen kakinya di depan Istana.

“Bisa diputar ulang bagaimana ibu-ibu tersebut melakukan aksinya di depan Istana Negara menolak pembangunan pabrik semen di Pati Jawa Tengah. Di bawah terik matahari dan guyuran hujan tidak ada yang beranjak dari depan Istana. Bahkan, salah satu peserta aksi, yaitu Ibu Patmi, meninggal dunia,”
terangnya.

Mereka inilah yang layak mendapatkan penghargaan dari DPR, tegas Sya’roni, bukan Sri Mulyani. Apalagi keputusan pemberian penghargaan ternyata belum melalui Rapat Paripurna.

“Itu artinya keputusan tersebut hanya kemauan sebagian pihak saja. Buktinya, Wakil Ketua DPR Fadli Zon dari Fraksi Partai Gerindra menolak pemberian penghargaan tersebut,” imbuhnya.

Sya’roni menandaskan, DPR melukai hati rakyat Indonesia bila bersikukuh memberikan penghargaan kepada Sri Mulyani. 

Sumber : rmol

Negeri, Registrasi dan Atraksi Sang Menteri

Negeri, Registrasi dan Atraksi Sang Menteri


10Berita, Hari ini, saya ganti kartu SIM, pake AT&T. Gak pake ribet masukin data pribadi, gak pake nomor KTP/passport apalagi KK. Padahal saya hanya numpang cari makan di negeri Paman Sam.

Jadi senyum sendiri melihat permainan rezim di negeri sendiri. Semakin keliatan perpaduan antara kekalutan, ketakutan, dan blingsatan. Resak dan takut kalah oleh kebenaran.

Pakai pola pikir sederhana saja. Wacana registrasi ulang kartu prabayar itu, sudah bergulir lama. Malahan dengan penekanan konsekuensi konsekuensi tertentu (dalam bahasa lain bisa disebut ancaman) bila tidak melakukan registrasi. Bahkan ada jaminan data pelanggan aman!

Setelah sekian banyak data pelanggan masuk (mungkin menurut bandar sudah mencukupi kebutuhan), maka… sekali lagi makaaaa…. keluarlah statement dari sang menteri kalau data yang sudah masuk bisa berisiko disalahgunakan oleh pihak-pihak tertentu.

Wealahhh.. Pak, Paakk…. kok baru sekarang ngomongnya?? Padahal polemik ini sudah berkembang beberapa bulan ke belakang. Kenapa tidak melakukan jurus preventif, mengkaji dulu, kemudian mengeluarkan statement iya atau tidak. Lha sekarang datanya udah ada di tangan orang + data e-KTP ….

Trus sekarang cuci tangan??? Aiihh manisnya…

Trus kami salah kalau semakin curiga kalau rezim ini adalah rezim abal-abal? Rezim tanpa planning. Rezim tanpa koordinasi….

Itu soal data kartu prabayar.

Yang satunya mengeluarkan statement kalau kemampuan anak bangsa belum bisa diandalkan untuk menggarap proyek multy millions dollars. Jadi, disinyalir dibutuhkan tenaga “luar” untuk menggarap proyek-proyek tersebut.

Ah, Menteri…,

Jangankan menggarap proyek di dalam negeri, Pak. Yang jadi top management di negeri orang juga banyak.

Dan ingat lho Pak Presiden RI ke 3 itu, Putra Indonesia, jenius ke 3 di dunia. Prestasi dan kemampuanya diakui dunia. Bapak tahu di perusahaan industri pesawat terbang dunia, anak bangsa banyak menempati posisi yang prestisius?

Sakit hati saya, mendengar anak bangsa di underestimate sama bangsanya sendiri. Padahal kami yang ada di luar negeri berusaha menunjukkan kalau kami bisa dan mampu berdiri sejajar dengan masyarakat dunia lainnya. Kami berusaha untuk bisa mengangkat dagu dan berdiri tegak dengan mengatakan "I’m Indonesian”….

Oowwhh… Saya sadar sekarang, kenapa Bapak bilang anak bangsa belum bisa diandalkan, karena Bapak mengukurnya dari kemampuan Bapak sendiri yang abal-abal. Jangan disamakan begitu Pak, sakit hati saya mendengar anak bangsa dilecehkan. Maaf Pak, kalau Bapak mau hidup di bawah ketiak bangsa lain, silakan…. jangan ajak-ajak kami.
Kami bangga jadi anak bangsa ini Pak, yang sudah sanggup membangun Borobudur, di saat orang Amerika masih tidur dan sibuk menggusur.

Kalau alasan Bapak mengatakan anak bangsa belum mampu, sehingga Bapak mendatangkan wadya balad Bapak dari Negeri Panda, kami sudah tahu ke mana arahnya. Kan sang presiden pun sudah mengimbau agar izin buat TKA dipermudah. Jadi skenarionya dan stage-nya sama. Uang dan Kekuasaan….

Kami mungkin miskin, tapi tidak bodoh. Kami mungkin bukan priyayi tapi kami masih cinta ibu pertiwi.

Oh, iya Pak, kalau Bapak bilang anak bangsa belum mampu atau siap untuk proyek multy millions dollar….

Maka kami pun berhak menilai Bapak belum mampu untuk jadi Menteri atau menjadi pemimpin negeri.

Jadi saatnya kami mencari pengganti. Anak negeri yang cinta Bumi Pertiwi, untuk menjadi bapak bangsa dan pemimpin kami.

Terima kasih atas pencerahannya, kami semakin yakin, kalau ini saatnya mencari pemimpin sejati. Dan yang pasti ..., itu bukan kalian lagi.

Long Beach California
Hari kesembilan di bulan Maret.

Penulis: Danke Soe Priatna

Sumber :Portal Islam 

Bantuan Allah Saat Sudirman Dijebak Pengkhianat Bangsa

Bantuan Allah Saat Sudirman Dijebak Pengkhianat Bangsa

Sosok Sudirman dikenal sebagai orang yang tidak pernah lepas dari air wudhu.

10Berita , SLEMAN -- Banyak kejadian yang membuktikan kekuasaan Allah SWT tidak cuma terjadi saat zaman nabi. Pada masa perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia saja, Allah SWT telah pula menunjukkan kekuasaan-Nya ketika menghindarkan Jenderal Sudirman dari pengkhiat bangsa.

"Saat Jenderal Sudirman coba dikhianati pengkhiat bangsa, justru pengkhianat itu dihinakan Allah SWT," kata Ustaz Okrizal Eka Putra dari Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI) di Masjid Kampus UGM saat mengisi tabligh akbar, Jumat (9/3) lalu.

Dia menerangkan, perisiwa itu terjadi saat Jenderal Sudirman menjadi pemimpin gerilya para pejuang Indonesia. Kala itu, nama Sudirman sendiri sudah begitu tersohor, dan Belanda yang menjajah Indonesia saat itu mencarinya sebagai seorang pemberontak.

Sudirman diceritakan tengah singgah di satu rumah rakyat jelata, dan turut mempersilakan pejuang-pejuang lain beristirahat atau melaksanakan shalat. Sosok Sudirman sendiri begitu dikenal sebagai orang yang tidak pernah lepas dari air wudhu.

Lepas dari pengawasan pejuang-pejuang lain, Sudirman ternyata dijebak seorang pengkhianat yang melaporkan keberadaannya kepada Belanda. Bahkan, pengkhianat itu mengajak sejumlah tentara Belanda untuk menangkap Sudirman.

"Ketika ditunjukkan sosok Sudirman, Belanda itu ternyata tidak percaya, malah dibilang tidak mungkin itu Sudirman," ujar Okrizal.

Dia berpendapat, tidak ada kekuatan lain yang mampu melakukan perlindungan seperti itu selain Allah SWT. Bahkan, saat itu justru pengkhianat tersebut yang akhirnya ditembak Belanda lantaran dikira telah membohongi mereka.

Okrizal menekankan, itu merupakan peringatan Allah SWT kepada mereka para pengkhianat bangsa, yang malah dihinakan ketika mencoba menjebak Sudirman. Ia menekankan, kisah itu harus bisa dijadikan pelajaran bagi umat Islam.

"Sejarah telah membuktikan. Jadi jangan ragu bergerak maju membela agama, membela NKRI dari para pengkhiatan bangsa," kata Okrizal.

Menengok kondisi sekarang, dia mengingatkan, jika persatuan umat harus senantiasa dijaga. Pasalnya, mengadu domba antar elemen bangsa merupakan langkah yang sudah lama dilakukan untuk memecah belah NKRI.

Okrizal menekankan, Indonesia harus bisa mengambil pelajaran dari pecahnya negara-negara di Timur Tengah, Eropa maupun Asia seperti Myanmar. Adu domba bisa dilakukan kepada ormas satu dengan ormas lain, organisasi pemuda satu dengan yang lainnya.

Menurut Okrizal, persatuan umat yang tidak senantiasa terjaga bukan tidak mungkin membuat Indonesia seperti Suriah atau Myanmar. Karenanya, ia mengajak masyarakat terus menunjukkan persaudaraan baik sesama Muslim, sesama bangsa maupun sesama manusia. "Kalau persatuan umat sudah hancur, gampang memecah-belah bangsa," kata Okrizal.

Sumber :Republika.co.id 

Mengapa Orang Pakai Rok Mini tak Ada yang Marah?

Mengapa Orang Pakai Rok Mini tak Ada yang Marah?

10BeritaMedan  - Mubaligh kondang asal Riau, Ustaz Abdul Somad, menyinggung persoalan larangan menggunakan cadar kepada mahasiswi di Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta yang sedang ramai diperbincangkan publik. 

Menurut Ustaz Somad, harusnya tidak ada aturan yang melarang muslimah bercadar. Karena perempuan bercadar tujuannya untuk menjaga pandangan orang lain terutama lawan jenis.

"Mereka bercadar untuk menjaga mata kita. Kalau ada seorang perempuan, cantik. Ketika dia lewat semua orang melihat. Sopir angkot bisa enggak lurus pandangannya ke jalan karena melihat perempuan cantik lewat. Coba kalau bercadar, aman semuanya," kata Ustaz Somad saat memberikan tausiah di Masjid Al Musannif, Kota Medan, Sabtu (10/3), seperti dikutip Republika.co.id.

Dosen UIN Sultan Syarif Kasim Riau itu pun mendukung perempuan muslim untuk bercadar. Hal itu akan ia lakukan terhadap sanak keluarganya dan mahasiswinya yang ingin bercadar. Karena menurut Ustaz Shomad, selain melindungi pandangan orang lain, cadar juga menjaga diri seorang perempuan dari dosa-dosa karena kecantikannya itu akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah Swt di akhirat kelak.

Alumni Universitas Al Azhar, Kairo, Mesir ini berharap tak ada lagi yang menghalang-halangi muslimah mengenakan cadar. Harusnya umat Islam malah membatasi kepada perempuan untuk menggunakan pakaian yang tidak sesuai dengan syariat Islam.

"Kenapa orang pakai rok mini tak ada yang marah. Orang pakai pakaan seksi tak ada yang marah. Itu karena apa? karena terbiasa melihat yang haram, mengonsumsi yang haram. Jadi isi otak jadi haram semua," ujar Ustaz Somad.

Sebelumnya, Rektor Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Yogyakarta, mengancam akan memecat mahasiswi yang tidak mau melepas cadar mereka saat beraktivitas di area kampus.

Rektor UIN Sunan Kalijaga, Yudian Wahyudi, mengatakan, pihaknya telah melakukan pendataan jumlah mahasiswi yang mengenakan cadar. Hal itu dilakukan sesuai surat resmi dengan nomor B-1031/Un.02/R/AK.00.3/02/2018.

“Ada 41 yang kami data, dan mereka menggunakan cadar dari berbagai fakultas di kampus UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta,” kata Yudian, Senin (5/3/2018).

red: shodiq ramadhan

Sumber : SI Online