OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Senin, 10 Juli 2017

Inilah Orang-orang yang Sholat Selama 60 Tahun Tidak Pernah Diterima Satu pun Oleh Allah

Inilah Orang-orang yang Sholat Selama 60 Tahun Tidak Pernah Diterima Satu pun Oleh Allah


“Sesungguhnya (ada) seseorang yang sholat selama enam puluh tahun, namun tidak ada satu sholat pun yang diterima. Barangkali orang itu menyempurnakan ruku’ tapi tidak menyempurnakan sujud. Atau menyempurnakan sujud, namun tidak menyempurnakan ruku’nya.” (Hadits hasan riwayat al-Ashbahani dalam at-Targhib, lihat ash-Shahihah no. 2535)

Astagfirullah, sungguh mengerikan jika kita rajin melaksanakan sholat, namun tidak memperhatikan rukun-rukunnya dengan baik, dari mulai berwudhu, takbiratul ihram, ruku’, sujud, hingga memastikan kekhusyukan dan niat sholat untuk Allah dan bukannya riya’, karena ingin dianggap sebagai orang saleh oleh orang lain.

Tak heran jika sholat yang kita lakukan bisa tak bernilai pahala melainkan hanya sepersepuluh sepersembilan, atau paling besar hanya setengahnya saja.

“Sesungguhnya seseorang benar-benar selesai (dari sholat) namun tidak dituliskan (pahala) baginya melainkan hanya sepersepuluh dari sholatnya, sepersembilannya, seperdelapannya, sepertujuhnya, seperenamnya, seperlimanya, seperempatnya, sepertiganya, atau setengahnya.” (Hadits shohih riwayat Imam Abu Daud)

Padahal, amalan yang paling pertama dihitung kelak di akhirat adalah shalat. Jika shalatnya baik, insya Allah amalan dan ibadah lainnya akan Allah terima, namun jika sholat saja sudah buruk, maka amat mungkin amalan lainnya tidak diperhitungkan, Naudzubillah.

“Sesungguhnya pertama kali yang dihisab (ditanya dan diminta pertanggungjawaban) dari segenap amalan seorang hamba di hari kiamat kelak adalah shalatnya. Bila shalatnya baik maka beruntunglah ia dan bilamana shalatnya rusak, sungguh kerugian menimpanya.” (HR. Tirmidzi)

Maka, marilah kita senantiasa memperbaiki amalan shalat kita, agar Allah melihat bahwasanya shalat yang kita lakukan tidak hanya sekadar gerakan tanpa jiwa, melainkan juga kita hadirkan hati kita ke hadapan-Nya.

Sumber: kabarmakkah.com

Related Posts:

  • Yuk, Jadi Muslim Maksimalis! Yuk, Jadi Muslim Maksimalis! Oleh: Yunita Gustirini* "Jadi muslim tuh, biasa aja! Gak usah ekstrim!" "Ngapain sih, pake baju kedodoran kayak karung?" "Gak perlu kearab-araban, kalee.. Yang penting kita salat, berbuat baik, j… Read More
  • Seni Kaligrafi Utsmaniyah Bertahan Lima AbadSeni Kaligrafi Utsmaniyah Bertahan Lima Abad Dalam perkembangannya, muncul gaya-gaya seni kaligrafi lain. 10Berita ,  JAKARTA -- Berawal dari masa kejayaan Syekh Hamdullah, kaligrafi Turki Utsmani terus bertahan dalam r… Read More
  • Tentang GhoutaTentang Ghouta Ghouta Foto: Reteurs Tentang Ghouta Oleh: Ustadz Muhammad Rivaldy Abdullah 10Berita, KEMARIN saya berbincang dengan salah satu imigran Suriah yang menjadi pedagang kaki lima di Mesir. Ketika itu kebetulan saya… Read More
  • Persepsi Keliru Tentang Surat Al-Ikhlas Menurut Al-Ghazali Persepsi Keliru Tentang Surat Al-Ikhlas Menurut Al-Ghazali 10Berita, Al-Qur’an adalah kitab yang mengandung pesan (risalah) untuk manusia. Namun pensakralan (baca: proses chosifikasi/tasyyi’) oleh umat Islam terh… Read More
  • Indahnya Pemandangan Para Artis Bermajlis dengan Ustadz Abdul SomadIndahnya Pemandangan Para Artis Bermajlis dengan Ustadz Abdul Somad 10Berita, Akun instagram Ustadz Abdul Somad sudah kembali normal bisa diakses setelah sebelumnya pada Sabtu (24/2) malam tiba-tiba diblokir tanpa penjelasan… Read More