OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Rabu, 09 Agustus 2017

Bocoran Malaikat Jibril: Inilah Hal Spesial yang Hanya Diberikan untuk Umat Muhammad

Bocoran Malaikat Jibril: Inilah Hal Spesial yang Hanya Diberikan untuk Umat Muhammad


ilustrasi @Khotbah Jumat

Mari bersyukur karena kita ditaqdirkan sebagai umat Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Meski jauh dan tak pernah berinteraksi dengan pribadi nan mulia tersebut, kita harus bersyukur dengan senantiasa menjaga hidayah yang dianugerahkan oleh Allah Ta’ala kepada kita. Semoga hidayah itu abadi dan kelak mengantarkan kita menuju kematian yang husnul khatimah.

Ada banyak riwayat yang seharusnya membuat kita amat berbahagia sebagai umat Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Salah satunya sebagaimana disebutkan dalam riwayat agung yang termaktub dalam Tafsir Ath-Thabari dan dinukil oleh Syeikh Abu Bakar Al-Thurthusy Al-Andalusi dalam Kitab Doa Tertua Al-Ma’tsurat.

Dalam riwayat ini, malaikat Jibril ‘Alaihis salam memberikan bocoran terkait keutamaan umat Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Pasalnya, hal ini spesial. Hanya untuk umat Muhammad dan tak diberikan kepada umat Nabi yang lain.

“Wahai Muhammad,” kata Jibril ‘Alaihis salam menyampaikan firman Allah Ta’ala kepada Muhammad yang mulia, “Allah Ta’ala berfirman, ‘Aku akan memberikan kepada umatmu apa yang tidak pernah Aku berikan kepada umat lain.’”

“Apakah itu, wahai Jibril?” tanya Nabi Muhammad Shalllalahu ‘Alaihi wa Sallam, antusias.

“(Karunia) itu adalah Firman Allah Ta’ala, ‘Ingatlah kepada-Ku, niscaya Aku akan mengingatmu.’” (Qs. Al-Baqarah [2]: 152)

Betapa mulianya pribadi yang lisannya basah dengan kalimat Allah Ta’ala. Bahagianya mereka yang senantiasa diingat oleh-Nya sebagai balasan atas ingatnya mereka kepada Allah Ta’ala. Betapa beruntungnya mereka yang melalui waktu dengan dzikir hingga Allah Ta’ala memberikan keutamaan dan kemuliaan yang amat langka ini.

Sebagai penguat riwayat ini, sebuah atsar yang berasal dari tabi’in Tsabit Al-Bunani amatlah benderang. Tsabit menerangkan, seorang mukmin bisa mengetahui kapan dirinya diingat oleh Allah Ta’ala.

Ketika ditanya, Tsabit menerangkan, “Saat aku mengingat-Nya, Dia Ta’ala mengingatku.”

Terkait makna Surat Al-Baqarah [2] ayat 152 ini, Said bin Jubair menerangkan seperti dikutip Imam Ibnu Katsir dalam Tafsir Al-Qur’an Al-‘Azhim, “Ingatlah kepada-Ku dengan taat kepada-Ku, pasti Ku-:ingat kalian dengan pemberian ampunan dari-Ku.”

Ya Allah, tolong kami untuk senantiasa mengingat nama-nama-Mu yang Agung. [Mbah Pirman/]

Sumber: Kisahikmah