OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Sabtu, 30 Maret 2019

Chat Grup WA Polisi Soal Pilpres Bocor, Isinya Bikin Merinding

Chat Grup WA Polisi Soal Pilpres Bocor, Isinya Bikin Merinding



10Berita, JAKARTA – Chat grup WA polisi bocor ke publik. Grup WhatsApp (WA) tersebut bernama Pilpres 2019. Diduga, semua anggota grup WA itu adalah anggota Polri dari jabatan kapolsek hingga kapolres di salah satu daerah.

Grup WA tersebut memiliki 43 anggota di daerah Bima. Percakapan di grup itu dibocorkan oleh salah satu anggota yang telah dikeluarkan dari grup tersebut.

Chat di grup WA itu kemudian disebar ke media soial. Dalam screenshot chat terdapat perintah dari seorang kapolres kepada para kapolsek untuk membantu memenangkan pasangan capres nomor urut 01.

Polisi berpangkat AKBP dengan inisial EA itu menegaskan, para kapolsek akan dievaluasi jika di wilayahnya pasangan 01 kalah.

“Kapolsek yang wilayahnya kalah akan dievaluasi oleh kapolda. Ini serius. Jadi tolong dukungannya secara ikhlas dan sadar diri karena kita berjuang untuk institusi brarti juga memperjuangkan nasib kita sendiri. Target minimal 60%,” tulis AKBP EA.

Ia memerintahkan agar para kapolsek untuk memasang baliho di setiap desa dan keluarahan.

“Para kapolsek tolong agar buat baliho 01 di tiap-tiap desa/keluarhan. Minimal 1 baliho per desa/kelurahan. Dan kirim laporannya di group ini. Trims,” imbuhnya.




Sementara seorang polisi berpangkat aiptu meminta para kapolsek untuk memerintahkan Babinkamtibmas di masing-masing wilayah untuk bersinergi dengan Babinsa dalam menciptakan efek cipta kondisi di lapangan.

Selain itu, para kapolsek juga diminta mendekati tokoh masyarakat yang memiliki massa paling banyak di setiap desa.

“Terus pengaruhi sampai mereka sendiri yang memutuskan akan memilih 01,” tulisnya.

Screenshot percakapan di grup WA polisi itu diposting oleh J.S. Prabowo di akun @marierteman pada Jumat, 29 Maret 2019.

“Chat ini beredar luas. Jika benar, Polri sudah tidak netral. Cara seperti ini indikasi kuat Prabowo hanya bisa dikalahkan dengan kecurangan,” katanya.

Postingan J.S. Prabowo diretweet oleh Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid. Ia meminta agar pihat terkait menyelidiki chat tersebut.

“Agar pihak2 terkait, berkewenangan, peduli dg legitimasi Pemilu, sgra selidiki, klarifikasi dan koreksi,” kata Hidayat, Jumat (29/3/2019).

“Apalagi sudah ada telegram Kapolri yg perintahkan kpd seluruh jajaran Polri unt bersikap dan berprilaku netral, dan tidak memihak kpd salahsatu pasangan, dlm bentuk apapun,” Hidayat.



Sumber: pojok satu