Razia Ungkapan Perasaan di FB? Polisi Tangkap Dokter Hewan di Sumbar yang Ingin Bentuk Republik Andalas Raya
10Berita, Jajaran Polres Limapuluh Kota, Sumatera Barat, menangkap seorang pria bernama Syahrizal (50) yang berprofesi sebagai dokter hewan atas dugaan makar pada Senin (3/6/2019) pukul 02.30 WIB.
“Tim gabungan mengamankan seorang pria berinisial SY sesuai Laporan Polisi Nomor: L/P /A/57/V/2019/SPKT–LPK tanggal 31 Mei 2019," ujar Kasat Reskrim Polres Limapuluh Kota, AKP Anton Luther, di Sarilamak, seperti dilansir Antara, Senin (3/6).
Anton mengatakan, Syahrizal ditangkap di kawasan Jalan Negara Tanjung Pati, Kecamatan Harau. Syahrizal ditangkap karena diduga ingin makar dengan membentuk Republik Andalas Raya. Hal itu terlihat dari akun Facebooknya dengan nama Drh Syahrizal.
'Saya tdk ingin makar tp jika kalian pikir NKRI itu hy hitungan jumlah pemilih di pulau Jawa saya py hak utk bergerak paling terdepan utk mewujudkan ini n jgn kalian anggap ini hy meme meme main mainan saja #kamitelahsedang bergerak'," tulis Drh Syahrizal.
Saat ini Syahrizal tengah berada di Mapolres Limapuluh Kota untuk menjalani pemeriksaan. Setelah itu, dia langsung dibawa ke Mapolda Sumbar untuk menjalani pemeriksaan lanjutan di bagian Subdit Cyber Kriminal Khusus Polda Sumbar.
Kasat Reskrim Polres Limapuluh Kota menegaskan dari hasil pemeriksaan, Syahrizal telah ditetapkan sebagai tersangka.
"Tindak pidana itu diduga dilakukan oleh pemilik akun Drh Syahrizal dengan memposting muatan penghinaan serta muatan untuk melakukan makar dengan maksud hendak memisahkan suatu daerah dari Negara Kesatuan Republik Indonesia," tutupnya.
Razia Ungkapan Perasaan di FB?
Penangkapan ini mendapat kritik dari Dr. Syahganda Nainggolan dari Sabang Merauke Circle.
"Razia Ungkapan Perasaan di FB? Saya turut berduka atas nasib Syahrizal ini. Ditangkap hanya karena ungkapan perasaan. Cyber Police tidak perlu terlalu reaktif merazia semua ungkapan di media sosial. Kecuali yang bicara rencana pemisahan diri adalah tokoh2 publik yang punya pengetahuan sosial politik di Jakarta. Salam sedih," kata Syahganda di akun fbnya.