OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Jumat, 16 Agustus 2019

Manisan Khas Arab, Cocok Buat Oleh-Oleh Jamaah Haji (2-Habis)

Manisan Khas Arab, Cocok Buat Oleh-Oleh Jamaah Haji (2-Habis)


10Berita,CAMILAN  khas Arab biasanya jadi oleh-oleh favorit untuk dibawa jamaah saat pulang ke tanah air. Camilan ini beragam loh. Bahkan, ada pula manisan khas Arab yang unik dan bisa jadi oleh-oleh yang menarik untuk sanak keluarga jamaah haji di tanah air.
Berbeda dari manisan di Indonesia, rupanya manisan yang beredar di kawasan Timur Tengah termasuk Arab Saudi, bukan berupa penganan yang terbuat dari buah, lalu diawetkan memakai gula. Camilan manis di Jazirah Arab ini biasanya berupa appetizer atau makanan pembuka. Jadi manisan ini benar-benar berupa makanan manis, bukan buah yang diawetkan dengan gula hingga rasanya menjadi manis atau asam segar.

Beberapa manisan khas Arab terpengaruh dari beberapa negara tetangganya seperti India dan Turki. Camilan manis ini biasanya disajikan di restoran-restoran di Arab Saudi. Namun, sebagian ada juga yang sudah dijajakkan di toko khusus yang menjual oleh-oleh. Nah, bagi jamaah yang tertarik membeli manisan Arab untuk oleh-oleh, sebaiknya periksa dulu komposisi dan tanggal kadaluarsa yang tertera di kemasannya. Dan tentunya, jangan lupa untuk menyesuaikan dengan bujet yang dianggarkan.

Untuk lebih jelasnya, berikut ulasan tentang beberapa manisan khas Arab tersebut:

Baklava


Baklava. Foto: skilldeer
Ini merupakan sejenis pasty. Baklava sendiri merupakan kue yang memiliki tekstur serta kue ini memiliki beberapa lapisan, di dalam kue ini terdapat isian berupa kacang. Untuk bagian atasnya biasanya disiram dengan sirup maupun madu sehingga membuat rasanya nikmat.

Luqmat al-Qâdhi


Luqaimat. Foto: pinterest
Luqmat al-Qâdhi merupakan manisan khas Arab yang diolah dengan cara digoreng garing. Penganan yang berasal dari India tersebut umumnya dihidangkan bersama siraman sirup gula yang kian menambah cita rasanya. Aroma luqmat al-Qâdhi yang sedap sendiri berasal dari kayu manis yang berpadu sempurna dengan taburan biji wijen. Pembuatan luqmat al-Qâdhi atau luqaimat yang mudah membuatnya sering dipilih sebagai camilan dan pengantar sebelum menyantap main course.

Kunafa


Kunafe. Foto: Arab Academy
Penganan ini dipercaya sudah ada di kawasan Timur Tengah sejak ratusan tahun lalu. Meski kunafa mudah dijumpai di Mesir, faktanya manisan tersebut berasal dari Palestina dan disebut sebagai nablus oleh penduduk aslinya. Kunafa juga merupakan salah satu camilan manis khas Arab. Tekstur renyah dan rasa manis-gurih dari kunafa membuatnya cepat digemari orang-orang dari berbagai negara. Kunafa dapat dibuat memakai tepung terigu dan mentega dengan tambahan seperti kelapa parut, kismis, dan kacang-kacangan. Sementara pelengkap yang digunakan mencakup krim keju dengan bubuk kayu manis untuk memperkuat rasa.

Kulfi


Kulfi. Foto: The Last Cookie
Manisan khas Arab selanjutnya adalah kulfi. Kulfi merupakan hidangan pencuci mulut yang disajikan dalam keadaan dingin. Bahan-bahan yang digunakan untuk mengolahnya hampir sama dengan puding. Kulfi juga memanfaatkan kacang seperti pistachio sebagai pelengkap. Bahan lain seperti mangga dan kapulaga pun menyemarakkan rasa beserta aromanya yang membuat kulfi amat disukai warga di Jazirah Arab.

Sobia

Satu lagi manisan khas Arab yang disajikan secara dingin, yakni Sobia. Kerenyahan pada penganan yang satu ini lebih kaya dibandingka kulfi, sebab ada potongan roti pita gandum dan oatmeal di dalamnya. Aroma rempah pun bakal menyerbu indra penciuman saat menyantap sobia berkat taburan kayu manis dan kapulaga bubuk yang dimanfaatkan sebagai topping. Tingginya kandungan kalori dari karbohidrat dalam sobia membuatnya cocok disajikan untuk macam-macam kegiatan. []
SUMBER: GO TRAVELLY