10Berita - Sejumlah tokoh nasional mulai dari aktivis, ekonom, politikus, hingga ahli hukum menggelar pertemuan di kawasan Jalan Dharmawangsa, Jakarta Selatan.
Mereka mengkritik keadaan politik saat ini yang dikuasai kelompok tertentu atau oligarki.
Beberapa sosok yang hadir dalam pertemuan itu antara lain Rocky Gerung, Ferry Juliantono, Jumhur Hidayat, Syahganda Nainggolan, Refly Harun, Arief Poyuono, Akbar Faisal dan beberapa tokoh lainnya.
Salah satu inisiator pertemuan yang membawa tema "Perhimpunan Menemukan Kembali Indonesia" Ferry Juliantono dalam sambutannya sempat menyinggung ambang batas pencalonan presiden atau Presidential Threshold yang dianggap sebagai penghambat demokrasi.
Dia mendukung agar presidential threshold dapat menjadi 0 persen. Diketahui, dalam UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu, ambang batas pencalonan presiden mensyaratkan kepemilikan kursi DPR 20 persen.
Ferry dan kelompok yang berkumpul mendorong agar presidential threshold dapat menjadi 0 persen lewat revisi UU Pemilu.
"Mudah-mudahan dengan tekanan, dukungan dari kita semua masyarakat Indonesia yang ingin supaya PT itu bisa 0 persen itu bisa dimenangkan. Itu salah satu cahaya kecil ruang yang insyaallah kalau kita niatkan, kita satukan itu bisa akan tercapai," kata Ferry, Kamis (28/10).
Pada kesempatan yang sama, pemerhati sosial politik Rocky Gerung menyindir bahwa sistem pemilu nasional saat ini telah membentuk oligarki yang terus beternak politisi muda.
Rocky mengatakan sistem ketatanegaraan perlu diperbaiki secara mendasar, salah satunya lewat reformasi aturan presidential treshold 0 persen.
"Dengan cara itu kita mencegah oligarki, beternak politisi baru di 2024. Sebetulnya itu strateginya yang bisa kita pikirkan sama-sama," katanya.
Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun menilai sistem pemilu saat ini hanya menguntungkan kelompok tertentu.
Lewat revisi UU Pemilu dengan mengubah syarat pencalonan presiden, dia yakin demokrasi di Indonesia akan lebih sehat.
"Artinya apa? kalau oligarki atau kekuatan Istana ini solid, maka tidak ada lagi kekuatan oposisi yang akan berkembang. Mereka bisa menciptakan 2-3 calon untuk pemilu gajah," katanya.
"Yang menang hanya di antara mereka saja di inner circle mereka. Intinya tidak ada pemilihan yang genuine," sambung Refly. [cnnindonesia]
Jumat, 29 Oktober 2021
Home »
» Bersatu Lawan Oligarki, Refly Harun hingga Rocky Gerung Berkumpul
Bersatu Lawan Oligarki, Refly Harun hingga Rocky Gerung Berkumpul
By 10 BERITA 10/29/2021 11:06:00 AM
Bersatu Lawan Oligarki, Refly Harun hingga Rocky Gerung Berkumpul
Related Posts:
Diplomasi Kultural Ala Palestina Diplomasi Kultural Ala Palestina 10Berita, JAKARTA -- Majdi Shomali dalam "Land, Heritage and Identity of the Palestinian People", Palestine-Israel Journal of Politics Economics and Culture, menjelaskan, cerita, p… Read More
Ex Jurnalis BBC: Jurus DOUBLE-BLADED SWORD Panglima TNI Membuat Konstelasi Politik Terang Benderang! Ex Jurnalis BBC: Jurus DOUBLE-BLADED SWORD Panglima TNI Membuat Konstelasi Politik Terang Benderang! 10Berita~ Drama 5,000 pucuk senjata telah terjelaskan dengan runtun dan tegas oleh Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo. J… Read More
COVER STORY September 2017: Episode Songong DN Aidit kepada Soekarno COVER STORY September 2017: Episode Songong DN Aidit kepada Soekarno HUBUNGAN Presiden Soekarno dan DN Aidit, tokoh dan ketua Partai Komunis Indonesia (PKI) mengalami turun naik. Kadang mesra, kadang renggang. Kedekatan… Read More
Qutub Minar, Monumen Terbaik di Dunia Qutub Minar, Monumen Terbaik di Dunia 10Berita, JAKARTA -- Qutub Minar dikelilingi oleh beberapa monumen historis nan signifikan, yang secara historis terhubung dengan menara dan merupakan bagian dari kompleks Qut… Read More
Mewajarkan Rohingya Mewajarkan Rohingya 10Berita– Sesuatu yang wajar memang tak seharusnya dicela. Karena wajar selalu berkonfrontasi dengan aneh. Keluarnya seseorang dari lingkaran kewajaran membuatnya disebut aneh. Sebaliknya terlepasnya… Read More