10Berita - Rektor Universitas Ibnu Chaldun Musni Umar menyoroti Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memenuhi panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk dimintai keterangan terkait Formula E.
Terkait hal itu, Mantan Duta Besar Indonesia untuk Polandia, Peter F. Gontha meminta agar KPK bersikap adil dengan juga menggali informasi terhadap berbagai event olahraga lainnya yang digelar dan didukung pemerintah, termasuk ajang balap MotoGP Mandalika.
Hal tersebut ditanggapi Musni Umar melalui akun Twitter pribadinya. Dalam cuitannya, Musni Umar mengatakan bahwa KPK seharusnya tetap memegang teguh keadilan.
Musni Umar juga menyebut bahwa KPK jangan menjadi alat dari kekuasaan.
"Oh KPK jadilah penegak keadilan. Jgn alat kekuasaan," ujar Musni Umar melalui akun Twitter pribadi miliknya, Senin (12/9).
Sementara itu, Anies Baswedan diperiksa KPK selama 11 jam. Ia mengaku senang bisa membantu KPK membuat persoalan Formula E menjadi jelas.
Selain itu, Anies Baswedan pun menuturkan selalu mendukung upaya pemberantasan korupsi sejak sebelum menjadi Gubernur DKI Jakarta.
"Gini, saya ingin sampaikan senang sekali bisa kembali membantu KPK dalam menjalankan tugasnya. Kami selalu berusaha untuk bisa membantu KPK bahkan sebelum ketika bertugas di pemerintahan," tutur Anies Baswedan di Gedung KPK, Rabu (7/9) malam.
Di samping itu, Peter Gontha menegaskan setuju bila KPK mengusut kasus dugaan korupsi Formula E tersebut.
"Betul sekali, perlu diperjelas, seperti halnya, MotoGP, Asian Games, Asian Para Games. Semua harus transparan uang rakyat! Maju Indonesia merdeka," ujar Peter Gontha dalam akun Twitter pribadi miliknya.
Oh KPK jadilah penegak keadilan. Jgn alat kekuasaan. https://t.co/EHzh9QPePK
— Musni Umar (@musniumar) September 11, 2022
[wartaekonomi]