OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.
Tampilkan postingan dengan label Corona. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Corona. Tampilkan semua postingan

Senin, 16 Maret 2020

Sudah Jangkiti 141 Negara, Begini 4 Fase Virus Corona Menyerang Tubuh

Sudah Jangkiti 141 Negara, Begini 4 Fase Virus Corona Menyerang Tubuh




10Berita - Hingga kini, virus corona COVID-19 telah menyebabkan 5.720 kematian di seluruh dunia. Tercatat sudah ada 152.428 kasus positif tersebar di 141 negara.

Bagaimana sih kondisi seseorang yang terserang virus corona COVID-19? Dikutip dari BBC, begini cara virus corona COVID-19 saat menyerang tubuh:

Masa Inkubasi
Virus corona COVID-19 menginfeksi sel-sel yang melapisi tenggorokan, saluran udara, dan paru-paru. Ketika virus masuk ke dalam tubuh, virus akan terus berkembang dan menginfeksi lebih banyak sel.

Pada tahap ini, sebagian orang yang terinfeksi tidak akan merasakan sakit bahkan beberapa orang tidak pernah mengalami gejala. Waktu gejala pertama muncul sangat bervariasi, tetapi rata-rata lima hari.

Penyakit Ringan
Gejala yang timbul pada tahap ini seperti demam, batuk, sakit badan, sakit tenggorokan, dan sakit kepala. Tahap ini berlangsung sekitar satu minggu.

Sebagian orang bisa pulih karena sistem kekebalan tubuh yang kuat dapat memerangi virus ini. Namun, beberapa lainnya akan masuk ke tahap yang lebih serius dari virus corona COVID-19.

Penyakit Parah
Jika penyakit ini berkembang, itu disebabkan sistem kekebalan tubuhnya lemah, dan akan meradang di tubuh.

"Virus ini memicu ketidakseimbangan dalam respon kekebalan tubuh, ada terlalu banyak peradangan, bagaimana menyembuhkannya ini kita belum tahu," kata dr Nathalie MacDermott, spesialis penyakit menular, dari King's College London.

Pada tahap ini seseorang akan mengalami sesak napas hingga kesulitan bernapas.

Penyakit Kritis
Pada fase ini, seseorang berisiko mengalami kematian karena tubuh mulai gagal mendapatkan oksigen yang cukup. Hal ini terjadi karena dia mengalami peradangan di paru-paru.

Sistem kekebalan tubuh berada di luar kendali dan menyebabkan kerusakan di seluruh tubuh. Tekanan darah turun secara drastis dan menghentikan kerja organ-organ pada tubuh.

Peradangan luas di paru-paru akan menyebabkan sindrom gangguan pernapasan akut yang dapat menghentikan ginjal dan merusak lapisan usus. Senior Clinical Lecturer dari Univesitas of Exter Dr Bharat Pankhania juga mengatakan virus ini menyebabkan tingkat peradangan yang sangat besar sehingga menyebabkan kematian dan kegagalan multi-organ.(detik)


Sabtu, 14 Maret 2020

Positif Terjangkit, Menhub Budi Karya Pernah Ngomong Kebal Corona

Positif Terjangkit, Menhub Budi Karya Pernah Ngomong Kebal Corona




10Berita- Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi akhirnya dinyatakan positif terjangkit virus Corona.

Sebelumnya, Menhub Budi Karya dikabarkan dalam kondisi sakit dan tengah dalam perawatan di rumah sakit.

Belakangan, diketahui bahwa mantan Direktur Utama PT Angkasa Pura II tersebut positif terjangkit virus corona.

Hal tersebut seperti disampaikan Wakil Kepala RSPAD Gatot Soebroto Brigjed TNI dr. A. Budi Sulistya Sp.THT-KL yang didampingi Mensetneg, Pratikno di Istana Negara, Sabtu (14/3/2020).

Jika merunut jauh ke belakang, Budi Karya Sumadi sempat berkelakar mengenai virus corona ketika menyampaikan pidato ilmiah di acara peringatan Hari Pendidikan Tinggi Teknik (HPTT) ke-74 di Grha Sabha Pramana, UGM, Yogyakarta sekitar pertengahan Februari 2020 lalu.

Dalam kesempatan itu, ia sempat berkelakar bahwa tidak ditemukannya kasus orang terjangkit virus Corona di Indonesia hingga saat ini karena masyarakatnya memiliki kekebalan tubuh lantaran setiap hari gemar makan nasi kucing.

"Tapi (ini) guyonan sama Pak Presiden ya, Insya Allah ya, virus corona tidak masuk ke Indonesia karena setiap hari kita makan nasi kucing, jadi kebal," katanya seperti dilansir dari Antara.

Budi Karya sendiri saat ini merupakan pasien kasus 76. Ia kini dalam perawatan intensif di RS Gatot Subroto.

"Ia pasien kasus 76," terang Budi.

Dari data per Sabtu ini, total pasien positif corona tembus 96 orang. Virus tersebut juga telah menelan nyawa lima pasien. Sedangkan pasien yang sembuh dari virus tersebut mencapai delapan orang.(suara)


Pemerintah Umumkan Virus Corona di Indonesia Jadi 96 Kasus, Yurianto: Manado Salah Satu Sebarannya

Pemerintah Umumkan Virus Corona di Indonesia Jadi 96 Kasus, Yurianto: Manado Salah Satu Sebarannya



Pernyataan Jubir pemerintah khusus penanangan virus corona, Achmad Yurianto - Tangkap Layar akun YouTube KompasTV
10Berita - Update terkini Jumlah kasus positif virus corona di Indonesia kembali bertambah.

Hingga Sabtu (14/03/2020), kasus positif corona bertambah menjadi 96 kasus.

Pemerintah menyatakan kasus positif virus corona (COVID-19) menyatakan bertambah 27 kasus hanya dalam 1 hari. Total pasien yang positif corona mencapai 96 orang.


Sebelumnya, Jumat (13/3/2020) kemarin, kasus positif corona baru mencapai 69 kasus.

Demikian dikatakan juru bicara pemerintah Indonesia untuk penanganan virus corona, dr Achmad Yurianto

dalam konferensi pers yang disiarkan di KompasTV.

"Ada penambahan kasus sebanyak 27 kasus," kata Yuri.

Penambahan kasus ini adalah pengembangan dari tracing yang dilakukan secara massif oleh pemerintah.

Dari jumlah tersebut, delapan pasien telah dinyatakan sembuh.

"Indikasinya tidak ada lagi keluhan fisik, dua kali pemeriksaan virus tidak ditemukan lagi, dua kali negatif," kata dia.

Sementara jumlah pasien yang meninggal ada lima pasien.

Selain itu, daerah sebaran virus corona juga telah memasuki sejumlah daerah di Indonesia.

Yaitu di DKI Jakarta, Jawa Barat, Tangerang, Jawa Tengah, Bali, dan Pontianak.

"Kalau kita lihat sebarannya sekarang sudah melebar. Jakarta, DKI, Jawa Barat berarti di sekitar DKI termasuk di Bandung."

"Tangerang, kemudian di Jawa Tengah sudah dapat kasus di Solo dan Yogyakarta."

"Di Bali, Manado, Pontianak, dan di beberapa tempat lain yang sedang kita tracing karena kita belum menemukan posisi yang sebenarnya di mana," ujar dia.


Sebelumnya, Ketua Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19, Doni Monardo akan melakukan beberapa strategi untuk menangani penyebaran virus corona di Indonesia.

Ia akan melibatkan semua jajaran yang berkepentingan dalam memerangi Covid-19.

Hal tersebut termasuk melibatkan para jajaran elite di pemerintah daerah untuk membentuk tim gugus tugas sendiri dalam menangani penyebaran Covid-19.

Di samping itu, Doni menyebut akan memperbanyak tempat untuk melakukan test positif Covid-19 di berbagai daerah.

"Secara teknis penanganan teknis dari jajaran sektor pemerintah dan dokter dan lembaga non pemerintah perguruan tinggi dan non riset akan dilakukan untuk melakukan penguatan pencegahan."

"Aksi nyata yang dikakukan adalah memperbanyak tempat tes Covid-19 secara cepat."

"Juga memperbanyak tenaga medis dengan mengundang dan melibatkan semua pihak, termasuk mahasiswa kedokteran tingkat akhir, Dokter IDI, dan relawan lainnya," ujar Doni.

Seputar Virus Corona (Grafis Tribunnews.com/Ananda Bayu S)

10 Alasan Anda Tidak Perlu Panik

Dari apakah kita menganggap coronavirus yang baru sebagai sebuah pandemi atau bukan, hal ini adalah isu yang serius. Dalam waktu kurang dari dua bulan, wabah ini sudah menyebar ke berbagai benua.

Pandemi berarti penularan penyakit yang terus-menerus dan konsisten, secara serentak di lebih dari tiga wilayah geografis yang berbeda. Pandemi bukan berarti seberapa mematikannya sebuah virus namun lebih ke penyaluran dan penambahan geografisnya.

Apa yang pasti kita dapatkan adalah pandemi ketakutan. Media dari seluruh dunia terpaku pada coronavirus.

Telah ada pemikiran yang mendalam dan perencanaan massal untuk skenario-skenario terburuk. Dan tentunya, dampaknya merambat dari dunia kesehatan global ke dalam politik dan bisnis.

Tapi tentunya benar juga bahwa kita tidak boleh panik. Akan salah untuk mengatakan bahwa ada berita bagus yang berasal dari Covid-19, tapi ada alasan untuk optimis karena mungkin ada cara untuk menangkal dan mengalahkan virus ini.

Dan pelajaran-pelajaran yang bisa digunakan untuk masa depan.

1. Kita sudah tahu penyakitnya

Kasus-kasus pertama untuk AIDS terjadi pada Juni 1981 dan dibutuhkan lebih dari dua tahun untuk mengetahui virus (HIV) yang menyebabkan penyakit tersebut.

Untuk Covid-19, kasus-kasus pneumonia parah dilaporkan terjadi di China pada 31 Desember 2019 dan pada 7 Januari 2020 virus tersebut sudah berhasil diidentifikasi. Genom virus tersebut sudah tersedia pada hari kesepuluh.

Kita sudah mengetahui bahwa ada coronavirus baru yang berasal dari kelompok 2B, dari keluarga virus yang sama dengan SARS yang kita namakan SARS-CoV-2. Penyakit ini dinamakan Covid-19.

Sebelumnya diperkirakan berhubungan dengan coronavirus yang berasal dari kelelawar, namun analisa genetis telah mengkonfirmasi bahwa ada usul alami baru (antara akhir November dan awal Desember) dan bahwa, walaupun virus-virus hidup dengan bermutasi, tingkat mutasinya kemungkinan tidak akan terlalu tinggi.

2. Kita tahu cara untuk mendeteksi virusnya

Sejak 13 Januari, sebuah tes untuk mendeteksi virusnya telah tersedia.

3. Situasi sudah membaik di China

Kontrol yang kuat dan tindakan-tindakan isolasi dari China sudah membuahkan hasil.

Untuk beberapa minggu ini, jumlah kasus-kasus yang didiagnosis tiap harinya berkurang.

Sebuah epidemiologi lanjutan yang sangat mendetail sedang dilaksanakan di negara-negara lain; penyebaran wabah sangat spesifik di beberapa wilayah, yang membuatnya menjadi lebih mudah untuk dikontrol.

4. 80% kasusnya ringan

Penyakitnya tidak menimbulkan gejala atau dalam skala menengah/ringan di 81% kasus-kasus yang terjadi.

Tentunya, 14%-nya bisa menimbulkan pneumonia yang parah dan 5% bisa menjadi kritis atau bahkan fatal.

Tapi masih tidak jelas bagaimana tingkat kematiannya. Bisa jadi akan lebih rendah dari estimasi saat ini.

5. Banyak orang bisa sembuh

Banyak data yang memperlihatkan peningkatan di jumlah kasus-kasus positif dan jumlah kematiannya, namun kebanyakan yang terinfeksi bisa sembuh. Ada 13 kali lebih banyak kasus yang sembuh jika dibandingkan kematian, dan proporsi ini bertambah.

6. Gejala-gejala kurang terlihat bagi anak-anak

Hanya 3% dari kasus-kasus yang terjadi pada orang di bawah 20 tahun, dan tingkat kematian bagi yang berusia di bawah 40 tahun adalah 0,2%. Gejala-gejala kurang terlihat pada anak-anak sehingga bisa tidak terdeteksi.

7. Virusnya bisa disapu bersih

Virusnya bisa secara efektif dimatikan dari permukaan-permukaan dengan menggunakan cairan etanol (alkohol 62-71%), hydrogen peroxide (0,5% hydrogen peroxide) atau sodium hypochlorite (0,1% bleach), dalam waktu hanya semenit.

Sering mencuci tangan dengan sabun dan air juga cara yang paling efektif untuk menghindari penularan.

8. Sains sedang mendalaminya di seluruh dunia

Saat ini adalah zaman sains internasional saling bekerja sama. Dalam waktu hanya dalam sebulan, 164 artikel bisa di akses di PubMed untuk Covid-19 atau SARS-Cov-2, demikian juga dengan banyaknya artikel yang belum tertinjau.

Mereka adalah studi awal pada vaksin-vaksin, penanganan, epidemiologi, genetis dan filogeni, diagnosa, dan aspek-aspek klinis serta lain-lainnya.

Artikel-artikel ini ditulis oleh sekitar 700 penulis dan disalurkan ke seluruh dunia. Hal ini adalah sains kooperatif, bebas untuk dibagikan. Pada 2003 ketika epidemi SARS, dibutuhkan lebih dari setahun setengah untuk mencapai setengah jumlah artikel tersebut.

Ditambah lagi, kebanyakan jurnal-jurnal ilmiah telah membuat publikasi-publikasi bebas untuk di akses untuk topik coronavirus.

9. Sudah ada prototipe vaksin

Kemampuan kita untuk membuat sebuah vaksin baru sangat spektakuler. Sudah ada delapan proyek yang sedang berlangsung untuk mencari vaksin coronavirus yang baru. Ada kelompok-kelompok yang mengerjakan proyek-proyek vaksinasi untuk virus-virus serupa.

Kelompok vaksin dari University of Queensland di Australia, telah mengumumkan bahwa mereka sudah mengerjakan sebuah prototipe menggunakan teknik yang dinamakan “molecular clamp”, sebuah teknologi yang menakjubkan.

Ini hanya sebuah contoh yang bisa membuat pembuatan vaksin pada masa depan menjadi lebih cepat. Prototipe vaksin ini akan segera di tes ke manusia.

10. Percobaan antivirus sedang berlangsung

Vaksin berguna untuk mencegah. Saat ini, mengobati orang-orang yang sudah sakit adalah penting. Ada lebih dari 80 percobaan klinis yang menganalisis pengobatan coronavirus. Ini adalah antivirus yang telah digunakan untuk infeksi-infeksi lain, yang sudah disetujui dan terbukti aman.

Salah satu anti virus yang sudah diuji coba pada manusia adalah remdesivir, sebuah anti virus dengan spektrum luas yang masih dalam penelitian yang sudah diuji coba melawan Ebola dan SARS/MERS.

Kandidat lainnya adalah chloroquine, sebuah anti-malaria yang juga punya kekuatan hebat melawan virus.

Kita tahu bahwa chloroquine memblokir infeksi virus dengan meningkatkan pH endosome, yang diperlukan pada saat virus berfusi/bergabung dengan sel, sehingga menghalangi jalan masuknya. Kandungan ini telah terbukti memblokir coronavirus in vitro (di luar organisme hidup) dan sudah digunakan untuk pasien pengidap pneumonia coronavirus.

Percobaan-percobaan lain didasarkan pada penggunaan oseltamivir (yang digunakan untuk melawan virus influenza), interferon-1b (protein dengan fungsi anti virus), antiserum dari orang-orang yang telah sembuh atau antibodi monoclonal untuk menetralkan virus.

Terapi baru telah diusulkan dengan melibatkan zat penghalang seperti baricitinibine, yang dipilih oleh kecerdasan buatan (AI).

Pandemi flu pada 1918 menyebabkan kematian 25 juta orang dalam waktu kurang dari 25 pekan. Akankah kita mengalami hal serupa? Sepertinya tidak; persiapan kita belum pernah sebagus ini dalam memerangi sebuah pandemi.
Sumber:TRIBUNMANADO.CO.ID

Jumat, 13 Maret 2020

Yunarto Apresiasi Anies Tangani Corona, Sudjiwo Tedjo: Hati-hati Sampeyan Dikeroyok Buzzer

Yunarto Apresiasi Anies Tangani Corona, Sudjiwo Tedjo: Hati-hati Sampeyan Dikeroyok Buzzer




10Berita- Budayawan Sudjiwo Tedjo memberikan peringatan terhadap Yunarto Wijaya.

Peringatan ini terkait dengan cuitan Yunarto Wijaya yang berisi tentang pujian terhadap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Seperti diketahui sebelumnya, Yunarto Wijaya memberikan apresiasi terhadap Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.

Apresiasi ini diberikan Yunarto Wijaya untuk Anies Baswedan terkait langkah-langkah yang ditempuh Gubernur DKI Jakarta dalam melakukan penanganan virus corona.

Seperti diketahui dalam menghadapi penyebaran wabah virus corona COVID-19, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melakukan sejumlah langkah pencegahan.

Dalam sebuah konferensi pers yang telah ditayangkan di kanal YouTube KompasTV pada Rabu hari ini, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyampaikan sejumlah langkah pencegahan virus corona COVID-19.

Salah satu langkah yang diambil adalah meniadakan kegiatan Car Free Day.

Anies Baswedan mengatakan, "Untuk dua pekan ke depan, Pemprov DKI Jakarta meniadakan CFD. Hal ini demi menjaga dan melindungi warga Jakarta dari potensi penularan virus corona."

Sesudah dua minggu CFD ditiadakan, Pemprov DKI Jakarta akan melakukan pemantauan dan melihat perkembangan penularan virus corona.

Sesudahnya, kembali akan dilakukan peninjauan (review).

Menurut Yunarto Wijaya langkah yang diambil Anies Baswedan ini sudah sangat tepat.

Tak hanya itu, Yunarto Wijaya juga mengatakan bahwa saat ini Anies Baswedan sangat foksu apda keselamatan warganya.

Anies Baswedan juag dinilai mampu mengambil keputusan dengan cepat.

"IMHO, This time pemprov dki harus diapresiasi dalam penanganan isu corona... Fokus pada keselamatan dan berani cepat ambil keputusan (dibanding pemerintah pusat)... thx pak gub @aniesbaswedan," tulis Yunarto Wijaya di akun Twitternya.

IMHO, This time pemprov dki harus diapresiasi dalam penanganan isu corona... Fokus pada keselamatan dan berani cepat ambil keputusan (dibanding pemerintah pusat)... thx pak gub @aniesbaswedan
2,011 people are talking about this
Terkait pujian tersebut, Sudjiwo Tedjo meminta Yunarto Wijaya untuk berhati-hati.

Sudjiwo Tedjo menilai bahwa cuitan Yunarto Wijaya tersebut dapat dianggap sebagai bentuk pembelaan terhadap Anies Baswedan.

"Hati2 abis ini Sampeyan dikeroyok ribuan buzzer2 plus bot2nya krn pemrogram mereka mem-frame Sampeyan sbg pembela Anies, Kang. Bersiap2lah," tulis Sudjiwo Tedjo.

Mendapatkan peringatan dari Sudjiwo Tedjo, Yunarto Wijaya pun membalasnya dengan santai.

Yunarto Wijaya mengaku bahwa dirinya sudah kebal mendapatkan serangan dari berbagai pihak.

"Hahaha dah kebal diserang kiri kanan mbah.. anggap latian yoga gratissss," balas Yunarto Wijaya.[tribunnews]


Sumber: KONTENISLAM.COM 

Bagaimana Indonesia Hadapi Corona? Said Didu Ungkap Hal Mengejutkan

Bagaimana Indonesia Hadapi Corona? Said Didu Ungkap Hal Mengejutkan


10Berita - Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu, mengungkap hal mengejutkan penanganan corona di Indonesia yang membuat dunia takjub.

 "Bagaimana Indonesia hadapi Corona ?
 Presiden : minum jamu
 Wapres : qunut + minum susu kuda liar
 Menkes : akan sembuh sendiri
 Ngabalin : virus corona tdk bisa hidup di iklim tropis
 Dunia : Indonesia memang hebat," tulis Said Didu di akun twitternya.

 Netizen pun menimpali..

 "Masyarakat Indonesia tidak hanya sedang menghadapi Wabah VIRUS CORONA.. Tapi masyarakat Indonesia juga sedang menghadapi Wabah para Pemimpin  yg Kapabilitasnya sangat rendah !!" ujar @yusuf_iye.



Sumber: KONTENISLAM.COM

Turki 1 Positif Corona, Langsung Sigap Liburkan Sekolah, Kampus Tutup, Olahraga Tanpa Penonton

Turki 1 Positif Corona, Langsung Sigap Liburkan Sekolah, Kampus Tutup, Olahraga Tanpa Penonton



10Berita, Turki mengonfirmasi kasus pertama virus corona (Covid-19) di negara itu. Menteri Kesehatan Fahrettin Koca pada Rabu (11/3/2020) pagi mengatakan pasien tersebut telah diisolasi.

"Seorang warga laki-laki dinyatakan positif terkena virus corona pada Selasa malam," kata Koca dalam konferensi pers di Ankara seperti dikutip dari Anadolu Agency.

Dia mengatakan bahwa pria itu tertular virus setelah melakukan perjalanan dari Eropa.

Menurut Koca, saat ini Kementerian Kesehatan tengah menelusuri riwayat kontak pasien tersebut secara rinci.

Kebijakan Extra Pencegahan Penyebaran

Juru Bicara Kepresidenan Turki, İbrahim Kalın menyampaikan Kebijakan pemerintah Turki setelah ditemukannya 1 kasus positif coronavirus:

• Sekolah akan ditutup selama 1 pekan, dan kegiatan belajar mengajar dilakukan secara online
• Seluruh pertandingan olahraga akan diselenggarakan tanpa penonton sampai akhir bulan April
• Seluruh universitas di Turki akan ditutup selama 3 pekan

Sumber: EHA News
Sumber: portal islam 

Kamis, 12 Maret 2020

WHO Resmi Umumkan Virus Corona sebagai Pandemi

WHO Resmi Umumkan Virus Corona sebagai Pandemi


10Berita - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) resmi menyatakan Virus Corona atau Covid-19 sebagai pandemi pada Rabu sore, 11 Maret 2020.

 Pengumuman itu disampaikan Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, di laman resmi WHO.

 Penetapan Virus Corona atau Covid-19 sebagai pandemi berdasarkan adanya lebih dari 118 ribu kasus penularan di lebih dari 110 negara.

 "Dalam dua minggu terakhir, jumlah kasus COVID-19 di luar China telah meningkat 13 kali lipat, dan jumlah negara yang terkena dampak telah meningkat tiga kali lipat. Sekarang ada lebih dari 118.000 kasus di 114 negara, dan 4.291 orang telah kehilangan nyawanya. Ribuan lainnya berjuang untuk hidup di rumah sakit. Oleh karena itu kami telah membuat penilaian bahwa COVID-19 dapat dikategorikan sebagai pandemi," kata Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, di laman resmi WHO, Rabu (11/3/2020).

 WHO mencemaskan penyebaran dan level kerusakan yang diakibatkan virus corona.

 Selain itu, kurangnya langkah dan tindakan yang diambil dalam memerangi virus corona juga masih mengkhawatirkan. Ghebreyesus memprediksi akan ada peningkatan kasus dan kematian dalam beberapa pekan ke depan.

 "WHO telah menilai wabah ini sepanjang waktu dan kami sangat prihatin dengan tingkat penyebaran dan keparahan yang mengkhawatirkan, dan oleh tindakan penanggulangan yang masih mengkhawatirkan."

 "Pada hari-hari dan minggu-minggu mendatang, kami memperkirakan jumlah kasus, jumlah kematian, dan jumlah negara yang terkena dampak naik lebih tinggi."

 "Ini bukan hanya krisis kesehatan masyarakat, ini adalah krisis yang akan menyentuh setiap sektor," tambah Ghebreyesus.

 WHO sendiri mendefinisikan pandemi sebagai penyebaran penyakit baru ke seluruh dunia.

 Sebelumnya, terdapat sejumlah penyakit pandemi sepanjang sejarah yakni cacar, campak, tuberkulosis, hingga HIV/AIDS.

 Selengkapnya pernyataan WHO bisa dilihat di situs resmi WHO berikut:

https://www.who.int/dg/speeches/detail/who-director-general-s-opening-remarks-at-the-media-briefing-on-covid-19---11-march-2020


6 Tips Cegah COVID-19 di Masjid dan Musala

6 Tips Cegah COVID-19 di Masjid dan Musala


10Berita – SELURUH petugas rumah ibadah umat Islam baik yang berupa masjid maupun musala diimbau turut serta mencegah wabah virus korona (COVID-19). Imbauan ini disampaikan oleh Dewan Masjid Indonesia (DMI) beberapa waktu lalu.
“Intinya Dewan Masjid Indonesia pusat, dipimpin oleh Pak Jusuf Kalla berasama pengurus, ikut merespons. Merespons secara pro aktif terkait dengan perkembangan virus korona (COVID-19) yang ada di Indonesia ini, karena ini adalah fakta masalah yang harus dihadapi bersama dan perlu bekerja sama dengan semua pihak,” ujarnya saat dihubungi Okezone pada Kamis 5 Maret 2020.
Lebih lanjut DMI membagikan 6 tips mencegah korona di masjid, yaitu:
1. Lantai masjid atau mushala dibersihkan dengan menggunakan cairan desinfektan.

2. Bersihkan tempat wudhu dan toilet dengan cairan desinfektan.
3. Karpet atau sajadah rutin dibersihkan. (Penggunaan penyedot debu atau alat pembersih lain sangat disarankan).
4. Jamaah yang hendak salat diimbau membawa sajadah atau sapu tangan atau kain bersih sendiri sebagal alas sujud masing-masing.
5. Mintalah jamaah yang sedang batuk, demam, dan sakit seperti flu atau salesma, agar salat di rumah hingga pulih.
6. Meminta warga ikut melakukan upaya tanggap COVID-19, melaporkan jika ada warga masyarakat diduga terdampak virus korona, khususnya di sekitar masjid atau musala. (Okz)


Rabu, 11 Maret 2020

Mengapa Pasien Covid-19 Bisa Sembuh Walaupun Belum Ada Obat?

Mengapa Pasien Covid-19 Bisa Sembuh Walaupun Belum Ada Obat?



10Berita, Jakarta - Dokter spesialis paru dari Ikatan Dokter Indonesia menjelaskan banyak pasien COVID-19 yang sudah sembuh dari penyakit tersebut walau hingga saat ini belum ditemukan vaksin dan obatnya. "Angka case fatality rate (CFR) antara 2-3 persen, 97 persen kemungkinan bisa sembuh," kata dokter spesialis paru di Rumah Sakit Persahabatan Erlina Burhan yang tergabung sebagai Satgas COVID-19 di kantor PB IDI Jakarta, Kamis 5 Maret 2020.

CFR atau persentase terjadinya kematian dari keseluruhan kasus akibat virus COVID-19 menunjukkan angka yang rendah. Jika merujuk data terakhir kasus COVID-19 secara total di seluruh dunia yaitu lebih dari 90 ribu kasus, lebih dari 50 ribu di antaranya sudah berhasil sembuh kembali atau lebih dari 50 persen dari total kasus.

Dia menerangkan gejala klinis orang yang terinfeksi COVID-19 umumnya gejala ringan. Kasus kematian lebih banyak dialami oleh orang tua dan juga orang yang telah memiliki penyakit kronis sebelumnya.

Selama virus COVID-19 hanya menginfeksi saluran pernapasan atas, gejala yang ditimbulkan biasanya seperti gejala influenza. Namun yang dikhawatirkan apabila infeksi virus COVID-19 telah mencapai paru-paru yang bisa menyebabkan pneumonia, membuat organ tersebut mengeras dan menyulitkan pasien untuk bernapas.

Meski para ilmuwan belum berhasil menemukan vaksin dan obat-obatan sebagai terapi untuk COVID-19, sudah lebih dari 50 persen kasus sembuh. Erlina menjelaskan pada dasarnya sifat virus adalah self limiting disease yaitu bisa sembuh dengan sendirinya. Artinya, penyakit tersebut bisa disembuhkan hanya dengan daya tahan tubuh pasien yang meningkat.


Selain itu, Erlina menjelaskan bahwa para dokter merawat pasien COVID-19 dengan terapi simptomatik, atau mengobati gejala yang muncul dari penyakit COVID-19. "Mengobati gejalanya, melakukan terapi untuk memberikan dukungan terhadap kelainan yang ditimbulkan, karena belum ada obat spesifik virus ini," kata dia.

Jika pasien mengalami sakit kepala maka akan diberikan obat parasetamol, sementara jika pasien mengalami sesak napas akan diberikan respirator oksigen untuk membantunya bernapas. Erlina menyebut lebih dari 80 persen gejala COVID-19 adalah gejala yang ringan.

Sementara orang dinyatakan benar-benar sembuh dari penyakit COVID-19 apabila dalam dua kali pemeriksaan laboratorium pasien dinyatakan negatif terjangkit virus yang bernama resmi SARS-CoV.

Sumber: Tempo.co

Senin, 09 Maret 2020

NGERI.. Dalam Sehari Corona Membunuh 233 Orang di Italia, 16 Juta Penduduk Diisolasi

NGERI.. Dalam Sehari Corona Membunuh 233 Orang di Italia, 16 Juta Penduduk Diisolasi


10Berita - Laporan mengejutkan mengenai tingginya angka kematian di Italia akibat virus Corona Covid-19. Angka kematian di Italia menurut otoritas setempat bertambah menjadi 366 dari 133 orang hanya dalam sehari, dilansir laman BBC.

 Artinya hanya dalam sehari ada 233 orang yang meninggal dunia setelah menderita Covid-19 di negara dengan sejarah pusat Romawi kuno itu.

 Sementara angka orang yang terinfeksi meningkat pesat 25 persen dari 5.883 menjadi 7.375, sebagaimana disampaikan Badan Perlindungan Sipil Italia.

16 Juta Warga Itali Diisolasi

 Italia mengeluarkan respons yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap wabah tersebut, dengan mengumumkan isolasi wilayah Lombardy negara itu, membuat hingga 16 juta orang dan 14  provinsi negara itu dikenakan pembatasan perjalanan berdasarkan aturan karantina baru.

 Penegakan hukum dikerahkan di samping pembatasan baru untuk menegakkan karantina.

 Perdana Menteri Giuseppe Conte juga mengumumkan penutupan resmi ruang publik seperti sekolah, gimnasium, museum, klub malam, dan kolam renang. "Kami menghadapi keadaan darurat, darurat nasional," kata Conte, Minggu (8/3/2020). "Kita harus membatasi penyebaran virus dan mencegah rumah sakit kita kewalahan."

 Penutupan tempat-tempat umum mirip dengan pengumuman di negara tetangga Prancis, di mana para pejabat mengumumkan larangan pertemuan lebih dari 1.000 orang setelah jumlah kematian meningkat dari 11 menjadi 19 selama akhir pekan di tengah 1.126 total kasus.

 Virus ini telah menimbulkan kekhawatiran di negara-negara di dunia karena lebih dari 107.000 telah terinfeksi dan setidaknya 3.600 meninggal.

 Italia masih menjadi negara dengan korban meninggal terbanyak akibat virus Corona di luar China. Di antara pejabata yang positif terkena virus Corona di Italia disebut antara lain Panglima Angkatan Darat Italia Salvatore Farina yang saat ini juga tengah mengisolasi dirinya. Farina menyatakan hingga saat ini dia merasa kondisinya masih stabil.

Liga Italia Tanpa Penonton

 Liga Italia menggelar pertandingan pekan ini tanpa penonton. Salah satu pertandingannya derby d'Italia antara Juventus melawan Inter Milan.

 Pertandingan Juventus vs Inter yang dihelat di Stadion Juventus, Turin, Italia, Minggu (8/3/2020) atau Senin dini hari WIB, berakhir dengan skor 2-0.

[Liputan Video - Coronavirus death toll rises in Italy to 366 as quarter of population on lockdown]





Kamis, 05 Maret 2020

Pengamat: Saya Kesal, Anies Ini Merasa Seolah Dirinya Presiden! Netizen Langsung Jawab Ini

Pengamat: Saya Kesal, Anies Ini Merasa Seolah Dirinya Presiden! Netizen Langsung Jawab Ini


tribunnews.com (Anies Baswedan)

10Berita,Pengamat politik, Denny Siregar mengkritik sikap Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan yang mengumumkan ‘status’ waspada virus corona di DKI Jakarta. Denny bahkan mengaku kesal dengan keputusan Anies yang mengeluarkan instruksi Gubernur terkait virus corona.

“Saya kesal sekali ketika Anies Baswedan, Gubernur DKI tiba-tiba mengumumkan kalau di DKI sendiri waspada corona, sampai mengeluarkan instruksi Gubernur segala,” kata Denny, seperti yang dilansir di suara.com (05/03/20).


Denny menyebut Anies seolah seperti Presiden lantaran mengumumkan situasi genting di Indonesia. Sebab, lanjut dia, yang berhak mengumumkan terkait virus corona adalah Presiden.

“Anies seperti bermain dalam isu virus corona. Dia merasa dirinya seolah seorang Presiden yang punya hak mengumumkan situasi genting sebuah negara,” tegas Denny, seperti yang dilansir di suara.com (05/03/20).

Netizen bersuara

Menanggapi hal itu, netizen menegaskan seorang pemimpin wajib menyampaikan imbauan kepada warganya. Netizen mengaku heran dengan pihak-pihak yang selalu menyalahkan kinerja Anies.


“Kerja ini salah, kerja itu salah, diam salah. Ini sebenarnya apa masalahnya” kata netizen berinisial Yr.


“Mas Denny kewajiban pemimpin itu mewanti-wanti rakyatnya. Terlalu baper politiknya sih mas,” kata netizen berinisial Zo.

“Sudah benar pemimpin daerah mengimbau masyarakat untuk waspada corona. Lain halnya dengan pemimpin yang diam saja, begitu dia (corona) datang, masyarakat panik,” kata netizen berinisial Ma, seperti yang dilansir di suara.com (05/03/20).

Sumber: suara.com

Rabu, 04 Maret 2020

Indonesia Waspadai Gelombang Kedua Corona yang Tanpa Gejala

Indonesia Waspadai Gelombang Kedua Corona yang Tanpa Gejala

10Berita – Juru Bicara Indonesia terkait penanganan kasus virus Corona Achmad Yurianto menyebut pemerintah mewaspadai gelombang kedua atau second wave dari penyebaran virus tersebut.
Gelombang kedua ini telah mewabah ke berbagai negara di luar Tiongkok.
Dalam catatan Kemenkes, penyebaran Corona semakin meningkat di beberapa negara seperti Korea, Jepang, Iran dan Italia.
“Harus hati-hati juga dengan second wave. Makin banyak dan besar sebarannya,” kata Yuri ditemui di kantor Kemenkes, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Selasa (3/3).


Menurut dia, penyebaran Corona gelombang kedua memiliki karakteristik yang berbeda dari temuan awal. Terjadi perubahan klinis seseorang tertular Corona.
Dalam beberapa kasus seseorang terjangkiti Corona di gelombang kedua, tidak muncul gejala awal seperti batuk, demam tinggi, dan sesak.
“Sekarang gambaran berubah. Beberapa kasus menunjukkan gejala minimal. Bahkan, tanpa gejala, tetapi positif,” ucap dia.
Yuri menuturkan, penyebaran Corona gelombang kedua ini membuat seseorang yang terinfeksi virus bisa bepergian ke belahan negara mana pun. Orang terjangkiti Corona, tidak bisa terdeteksi thermal scanner di pintu masuk sebuah negara.
“Ini yang menyebabkan orang itu bergerak ke mana-mana, karena deteksi yang ada di semua pintu masuk negara, deteksi awalnya menggunakan thermal scanner. Thermal scanner diatur pada suhu 37,5 celcius ke atas,” ungkap dia. (nn)

Sumber: Eramuslim

Anies Baswedan Minta Warga Yang Alami Gejala Corona Virus Tidak Ke RS. Ini Anjurannya!

Anies Baswedan Minta Warga Yang Alami Gejala Corona Virus Tidak Ke RS. Ini Anjurannya!

10Berita,Pengumuman yang disampaikan oleh Presiden Jokowi, yang menyatakan sudah ada dua warga negara Indonesia yang positif terjangkit virus Corona, membuat semua level pemerintahan di daerah semakin waspada. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pun sudah bertindak lebih sigap dengan mengeluarkan Instruksi Gubernur (Ingub) nomor 16 Tahun 2020, guna mengantisipasi meluasnya penyebaran virus mematikan itu.


Bukan itu saja yang dilakukan oleh Anies Baswedan. Dia pun menegaskan, akan menghentikan sementara proses perizinan sejumlah acara yang mengumpulkan banyak orang di satu lokasi. Bahkan, untuk perizinan yang sudah terlanjur dirilis, akan ditinjau kembali, apakah boleh dilanjutkan atau dibatalkan. Anies juga menghimbau warga ibukota menghindari lokasi-lokasi yang diduga pernah didatangi oleh pasien yang terjangkit virus tersebut.

Kepada warga yang merasakan gejala-gejala terjangkit virus Corona itu, Anies menyarankan agar warga tersebut tidak mendatangi pusat layanan kesehatan seperti puskesmas, klinik maupun rumah sakit. 'Kami minta jangan langsung ke fasilitas kesehatan, tinggal dulu di tempat anda berada,' ujar Anies di Balai Kota Jakarta, Senin (2/3).

Bukan tanpa alasan Anies meminta hal tersebut. Menurutnya, hal itu dilakukan untuk menghindari meluasnya spektrum penularan virus ke warga lainnya. 'Jika terdapat gejala, maka telpon ke nomor yang sudah tersedia, yakni 112 dan 119,' inbuh mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang direshuffle Jokowi itu. 'Kami yang akan jemput, setelah dilakukan diagnosis pertelpon. Setelah terkonfirmasi, dijemput dan dibawa ke fasilitas kesehatan. SOP-nya begitu,' pungkas Anies.



Sumber artikel :

wartaekonomi.co.id/read274680/anies-minta-warga-yang-punya-gejala-corona-jangan-ke-puskesmas-atau-rs-tapi

Anies: Kami Mengutamakan Keselamatan Warga Daripada Dampak

Anies: Kami Mengutamakan Keselamatan Warga Daripada Dampak Ekonomi Virus Corona




10Berita, Jauh sebelum Pemerintah Pusat mengumumkan ada dua warga negara Indonesia (WNI) yang terjangkit virus corona atau Covid-19, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah mengeluarkan Instruksi Gubernur terkait ancaman virus mematikan ini.

Instruksi Gubernur (Ingub) Nomor 16 tahun 2020 yang terbit pada 25 Februari lalu itu berbicara tentang peningkatan kewaspadaan terhadap risiko Penularan Infeksi Corona Virus Disease (Covid-19).

Tidak hanya itu, Gubernur Anies juga menegaskan yang menjadi prioritas pertama dalam penanganan wabah corona adalah keselamatan warga, bukan dampak ekonomi.

"Saat ini nomor 1 adalah keselamatan warga. Dampak perekonomian tentu ada, negara-negara lain juga sudah menyaksikan, tapi kita tidak adan menomorsatukan ekonomi dan menomor duakan keselamatan warga. Keselamatan warga adalah nomor satu," kata Anies dalam konpers di Balai Kota, Senin (2/3/2020).

"Jadi, kita berharap warga Jakarta selamat, dan ekonomi juga selamat, dua-duanya kita berharap selamat," ujar Anies.

GoodBener memang levelnya Presiden!

[Video]