OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Minggu, 24 Desember 2017

Ketua MPR: Umat Islam Kaya, Negara Juga Kaya

Ketua MPR: Umat Islam Kaya, Negara Juga Kaya

10BeritaMAKASSAR - Ketua MPR Zulkifli Hasan menilai umat Islam memiliki potensi besar di bidang ekonomi dan politik Indonesia.

“Kalau umat Islam lemah, negara juga lemah. Kalau umat Islam kaya, negara juga kaya,” kata Zulkifli setelah Sosialisasi Empat Pilar MPR di Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (23/12).

Karena itu, Zulkilfi berharap umat Islam tidak berseteru satu sama lain.

Menurut ketua umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu, umat Islam harus hidup rukun dan bersatu.

“Saya berharap umat Islam tidak ribut lagi soal hal-hal yang tidak perlu diributkan,” tambah Zulkifli.

Dia menambahkan, pertengkaran antarumat hanya akan membawa kehancuran.

“Jangan lagi bertengkar. Bertengkar dengan lain agama saja tidak boleh, apalagi dengan sesama,” tegas Zulkifli. (jos/)

Sumber :jpnn

Erdogan: ‘Di Bawah Tekanan’, 35 Negara Abstain dalam Pemungutan Suara di PBB

Erdogan: ‘Di Bawah Tekanan’, 35 Negara Abstain dalam Pemungutan Suara di PBB


Presiden Recep Tayyip Edogan

10Berita, ANKARA Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengungkapkan bahwa 35 negara yang abstain dalam pemungutan suara di Majelis Umum PBB pada Kamis (21/12/2017), akan memilih resolusi menolak keputusan sepihak Amerika Serikat (AS) jika mereka tidak mendapat tekanan.

Majelis Umum PBB yang beranggotakan 193 anggota itu pada Kamis meloloskan sebuah resolusi yang menentang klaim Amerika Serikat (AS) atas Yerusalem (Al-Quds) sebagai ibu kota Zionis “Israel”.

Sebanyak 128 negara anggota PBB meminta AS untuk menarik klaimnya atas kota Yerusalem sebagai ibu kota Zionis “Israel”. Sembilan negara, termasuk AS, menolak resolusi, dan 35 lainnya abstain.

Berbicara dalam sebuah wawancara dengan All Africa sebagaimana dilansir Anadolu Agency, Sabtu (23/12), menjelang kunjungan tiga hari ke Sudan, Chad dan Tunisia, Erdogan mengatakan bahwa dia yakin Presiden AS Donald Trump akan mempertimbangkan kembali keputusannya setelah pemungutan suara PBB yang menghasilkan resolusi menentang keputusan AS tersebut.

“Sebanyak 35 negara abstain dalam pemungutan suara. Sebenarnya, orang-orang yang abstain itu, karena merasa tertekan dengan tekanan yang sangat serius. Jika tidak, andai mereka merasa nyaman, saya yakin mereka akan berpihak pada 128 negara lainnya,” kata Erdogan dalam wawancara yang dipublikasikan pada Sabtu (23/12).

Trump mengancam akan menyetop bantuan ke negara-negara yang memilih menentang langkah Washington di Majelis Umum PBB tersebut. “Mereka mengambil (bantuan dari AS) ratusan juta dolar dan bahkan miliaran dolar, kemudian mereka (negara-negara itu) memberikan suara menentang kita. Baik, kita melihat suara itu. Biarkan mereka memberikan suara melawan kita, maka kita akan menghemat banyak (menarik bantuan). Kami tidak peduli,” kata Trump kepada wartawan di Gedung Putih pada Rabu (20/12), sehari sebelum pemungutan suara Majelis Umum PBB digelar.

Seperti diketahui, pada 6 Desember lalu, Trump secara resmi mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Zionis “Israel” meski mendapat penolakan di seluruh dunia. Keputusan tersebut telah memicu demonstrasi dan kemarahan di seluruh dunia Islam. Di Palestina sendiri aksi protes tiada hentinya digelar. Presiden Erdogan dan pejabat tinggi Turki lainnya berada di garis depan internasional yang menentang langkah AS tersebut.

Tak hanya di dunia Islam, bahkan di Eropa dan Amerika sendiri berlangsung unjuk rasa menentang keputusan Trump. Washington dan New York menggelar demonstrasi yang menentang keputusan presidennya, termasuk kelompok Yahudi ortodoks juga menolak klaim Trump tersebut.

Yerusalem tetap menjadi jantung konflik Timur Tengah hingga saat ini. Sementara orang-orang Palestina sendiri sudah lama berharap Yerusalem (Al-Quds) yang diduduki Zionis sejak 1967, menjadi ibu kota negara Palestina merdeka. (S)

Sumber: Anadolu Agency,  Salam Online.

Salut! Inilah 5 Negara Muslim yang Tak Mempan Ancaman Pemutusan Bantuan AS karena Bela Al Quds

Salut! Inilah 5 Negara Muslim yang Tak Mempan Ancaman Pemutusan Bantuan AS karena Bela Al Quds


10Berita Diberitakan sebelumnya bahwa Presiden AS Donal Trump mengancam untuk menghentikan bantuannya terhadap negara-negara yang menentang keputusannya mengenai setatus Al Quds.

Namun ancaman-ancaman Trump tidaklah berpengaruh, karena sejumlah negara-negara Muslim yang selama ini menerima bantuan dari AS tetap melakukan penentangan terhadap keputusan AS di PBB.

Anadolu melansir sejumlah negara-negara yang tetap menentang keputusan AS meski negara-negara itu memperoleh bantuan dari negara mitra penjajah Zionis tersebut. Diantara negara-negara itu adalah Iraq, yang ikut bersuara menentang keputusan AS meski negara itu memperoleh bantuan sebesar 5,25 milyar dolar. Setelah Iraq, Afghanistan juga menolak keputusan AS meski negara itu telah memberi bantuan sebesar 5,06 milyar dolar.

Mesir sendiri memiliki peran besar di PBB dalam melawan keputusan AS karena negara inilah yang memiliki inisiatif dalam menggulirkan penentangan di Dewan Kemanan PBB, meski negara itu memperoleh bantuan sebesar 1,23 milyar dolar.

Selain Mesir, Yordania termasuk negara yang telah memperoleh bantuan sebesar 1,21 milyar dolar, namun negara itu juga menolak pernyataan AS yang menyebutkan bahwa Al Quds adalah ibukota bagi penjajah Zionis.

Negera Muslim ke lima yang memperoleh bantuan dari AS adalam Pakistan. Negara ini tetap menyatakan penolakannya meski telah memperoleh bantuan dari AS sebesar 0,78 milyar dolar.*

Sumber : Hidayatullah.com

Setan pun Takut kepada Sahabat yang Satu Ini, Siapa Dia?

Setan pun Takut kepada Sahabat yang Satu Ini, Siapa Dia?

10Berita , Setan merupakan makhluk Allah SWT yang senantiasa menjerumuskan manusia kepada lembah nista. Namun Umar ibn Khatab menjadi satu-satunya manusia yang begitu ditakuti setan. Umar ditakuti oleh setan karena tak lain adalah kesabarannya, ia mengikat syahwatnya dengan mengekang hasrat dan keinginannya.

Dikutip dari buku yang berjudul ‘The Great of Two Umars’ karya Fuad Abdurrahman bahwa Sa’ad ibn Abi Waqash menuturkan Rasulullah SAW pernah berkata kepada Umar ra, “Demi dzat yang diriku berada dalam genggaman-Nya, tidaklah setan berpapasan denganmu dalam satu jalan kecuali ia akan memilih jalan lain selain jalan yang dilaluimu.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Diriwayatkan dari ‘Aisyah r.a bahwa Rasulullah pernah bersabda, ”Sesungguhnya setan lari ketakutan jika bertemu Umar.”

Setelah Rasulullah kembali dari suatu peperangan, beliau didatangi seorang perempuan Arab. Dia ingin melaksanakan nazarnya bahwa jika Rasulullah kembali dengan selamat dari medan perang, dia akan memainkan musik di depan beliau. Rasul ternyata tidak keberatan seraya berkata, “Jika engkau bernazar demikian, mainkanlah musik  itu sekarang!”

Perempuan itu lalu memainkan musiknya dengan tidak sungkan-sungkan di depan Rasulullah. Tidak lama kemudian datanglah Abu Bakar, Ali dan Utsman. Perempuan itu terus saja memainkan musiknya. Kemudian datanglah Umar ra, perempuan itu berhenti memainkan alat musiknya dan meninggalkan tempat itu. Rasulullah SAW tersenyum dan berkata, “Setan telah pergi karena takut kepadamu, wahai Umar.”

Sumber : Republika.co.id

Inilah Negara-negara Muslim yang Lantang Lawan Klaim AS terhadapan Al Quds

Inilah Negara-negara Muslim yang Lantang Lawan Klaim AS terhadapan Al Quds


10Berita Beberapa negara Muslim terlihat memiliki peran mencolok dibanding negara-negara lain dalam penentanga terhadap klaim AS mengenai status Al Quds.

Negera-negara Muslim yang memiliki peran dan amat vokal dalam masalah Al Quds tersebut, versi Russia Today adalah Turki, yang menjadi tuan rumah pertemuan tingkat tinggi negara-negara anggota OKI, yang menghasilkan kesepakatan bahwa Al Quds Timur merupakan ibukota bagi Palestina.

Selain Turki, Mesir juga memiliki peran besar, terutama dalam kancah diplomasi di PBB, dimana Mesir merupakan anggota DK PBB yang berinisiatif untuk menggulirkan keputusan menentang klaim AS. Meski hasil keputusan itu gugur oleh veto AS, namun Mesir menggulirkan persoalan itu kepada Majelis Umum PBB, dimana lahir resolusi penolakan terhadap klaim AS tersebut.

Untuk kawasan Asia Tenggara, Malaysia disebut sebagai negara yang cukup vokal dalam menentang kaliam AS mengenai Al Quds dengan pernyataan bahwa militernya siap bergerak untuk membela Al Quds.

Meski dalam kondisi konflik, Yaman disebut juga memiliki peran dalam menentang klaim AS dimana ia bersama Turki memberikan dukungan kepada Mesir untuk menentang AS melalaui Majelis Umum, setelah kandas oleh veto di DK PBB.

Sedangkan Tunisia, Maroko dan Iraq juga cukup vokal dalam menentang klaim AS dengan memanggi duta besar AS untuk negara-negara tersebut.*

Sumber : Hidayatullah.com

Ibu, Calon Penakluk Zaman Ada di Tanganmu!

Ibu, Calon Penakluk Zaman Ada di Tanganmu!


Oleh: Cut Putri Cory

10Berita, "Ibuku sayang masih terus berjalan, walau tapak kaki penuh darah, penuh nanah," itulah kutipan syair Iwan Fals yang menyayat hati tentang pengorbanan Ibu dalam mendidik generasi.

Agaknya syair itu tepat dengan kondisi kaum Ibu saat ini, ketika dia bervisi kuat dan terstrategi dalam mencetak generasi, dia juga harus melawan arus deras segala yang bertentangan dengan visinya. Dia sendiri, tak ada peran negara sebagai Soko guru yang menjadi pelindung utama generasi dari hal-hal yang mustahil dilawan Ibu.

Setiap hari kutanamkan pemahaman kepada anak-anak, bahwa mereka dilahirkan untuk menjadi pembebas Al-Aqsha. Kondisi Al-Quds hari ini menjadi cambuk api yang patut membuat kaum Ibu bergegas dan serius menata masa depan anaknya, demi kemuliaan Islam dan kaum muslimin. Kemuliaan tiga mesjid suci.

Cambuk api itu juga menamparku. Adakah engkau juga, Bu? Rasakanlah ada seseorang yang menggenggam sebuah cambuk berbalut api yang menyala-nyala, lalu cambuk itu dihentakkan ke wajah kita. Bisakah kau tertidur dalam kondisi kulit lebam yang hangus? Atau sakit itu sudah tak mampu terasa karena tebalnya kesombongan dan wahn?

Rasa-rasanya banyak sekali kekurangan kita sebagai ibu, jangan mulai dari fiqh, apalagi bahasa Arab, atau kau coba tanyakanlah padaku tentang ilmu tafsir. Aku pasti bingung. Tapi kondisi Tanah Syam terlalu merayu untuk diabaikan, visi itu pasti terbentuk sebagai fitrah yang muncul dari keimanan dan kesadaran ingin mengakhiri derita saudara, juga mengembalikan izzul Islam wal Muslimin yang kini lenyap ditelan wahn.

Lalu muncullah tekad bahwa harus dicetak generasi anti wahn, mencintai syahid dan mendamba berkelahi dengan kemalasan dan ketakutan untuk diubah menjadi rindu bermandi debu medan jihad.


Akhirnya kita pun mulai menata lagi, meski telah berkali-kali merencanakan dan tak taat azas dalam pelaksanaan. Kita coba, lagi. Sampai suatu hari negeri ini membuat kita berdiri tercengang, ketika para hakim Mahkamah Konstitusi menjawab kegalauan kaum Ibu akan generasi yang terpapar virus mematikan kaum Luth dengan hikmah perlindungan bagi pendosa.

Banyak mata menyaksikan kejanggalan ini, namun banyak pula mata yang rabun tertutup kemunafikan. Dalam terang mereka berteriak membela pendosa, meletakkan militansi untuk sebuah narasi subjektif bernama HAM. Mereka memosisikan yang bertentangan dengannya sebagai kaum yang tenggelam dalam gulita agama, berdalih agama tak boleh turut campur urusan ranjang karena ini terkategori penjajahan.

Oh Negeri, bagaimana generasiku bisa hidup dalam zaman seperti ini? Di sisi lain, anak-anak Palestina melempari tentara-tentara kera Israel dengan segala apa yang ada. Batu ada, batu mendarat. Tangan kosong, pun hilang rasa takut mereka akan resiko tamparan yang dialamatkan ke wajah babi-babi Israel. Sungguh suasana yang bertentangan, sangat berbeda. Ketika kaum Ibu di Indonesia terlilit perangkap ruwaibidhah yang mengancam generasinya, di sana, di bumi Syam yang diberkahi, kaum ibunya sibuk menancapkan aqidah yang kokoh tentang bisyarah kemenangan Islam dan kemuliaan mati syahid.

Sebagai manusia, kita pasti ada luput dalam menjaga. Ada hal-hal yang tak bisa kita lakukan, dan hal itu hanya mampu di-backup oleh kekuatan negara yang menerapkan syariat. Ya, syariat, inilah aturan Allah yang menjadi payung pelindung kita dan generasi. Termasuk payung pelindung bagi anak-anak dan perempuan mulia Syam dari penjajahan.

Kita kaum Ibu Indonesia, ada tantangan lain dalam mencetak para pembebas Al-Aqsha, namun bukanlah mustahil anak-anak kita keluar melewati ujian ini sebagai pemenang dan berdiri kokoh sebagai penjaga Islam yang terpercaya. Insya Allah, dengan pertolongan Allah dan upaya kita secara bersama-sama dalam mendidik sekaligus memperjuangkan Islam, generasi kita akan terjaga dan mewarisi perjuangan dengan hidup dalam naungan syariah Allah yang mulia. Masa depan adalah milik Islam, kekufuran akan hancur dan mereka akan terwarnai dengan indahnya warna syariat Allah.

Tetaplah bervisi besar, lalu ceburkan diri dalam ilmu dan dakwah, mengubah tatanan hidup jahiliah kepada Islam utuh dan menyeluruh. Insya Allah, Khilafah takkan tertolak oleh apapun, akan menaungi dunia dengan syariat Allah. Semoga generasi kitalah yang menjadi bagian dari peristiwa akhir zaman itu, yaitu pembebasan Al-Aqsha dan penaklukan Roma.

Kita akan terus berupaya, kita akan terus berusaha. Tak kenal kata kalah sebelum fajar bisyarah itu menyingsing dan kita semua melihat Allah menepati janjiNya. Kita takkan pernah putus asa, karena kitalah generasi syuhada yang istimewa itu.

Akan ada strategi yang istiqamah dijalankan bersama komitmen yang kuat dan visi yang besar. Akan ada kaum Ibu yang siap menantang segala bentuk perlawanan terhadap mabda' Islam dengan tuntunan Nabi, dengan jalan yang pernah Nabi tempuh, dengan sabar dan ikhlas meski harus berdarah-darah. Yakin, akan datang kaum itu. Pertanyaannya, akankah kita termasuk di dalamnya? Wallahu alam. (rf/i: Google

Sumber :voa-islam.com)


Ketika Pelepah Kurma Menangis Ditinggal Rasulullah

Ketika Pelepah Kurma Menangis Ditinggal Rasulullah

10Berita, JABIR ibn Abdillah ra pernah meriwayatkan bahwa di masjid Nabawi pernah terdapat sebuah pelepah pohon kurma yang selalu digunakan oleh Rasullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersandar di waktu beliau berdiri. Seiring dengan berjalannya waktu, para sahabat pun kemudian membuatkan mimbar yang baru dan lebih baik sehingga Rasulullah tidak lagi memerlukan bersandar pada pelepah pohon kurma sebagaimana sebelumnya.

Suatu saat, dari dalam masjid para sahabat mendengar tangisan seperti rintihan seekor anak unta yang kehilangan induknya. Sahabat pun mencari-cari asal muasal suara rintihan tersebut. Setelah dicari-cari, muncullah kesimpulan bahwa suara rintihan tersebut berasal dari pelepah pohon kurma. Para sahabat pun akhirnya mengadukan peristiwa ini kepada Baginda Nabi.

Mendengar cerita dari para sahabatnya, Rasulullah pun datang menghampiri dan meletakkan tangannya pada pelepah kurma tersebut, seketika itu pula pelepah kurma pun menjadi diam dan tak terdengar lagi suara rintihan seperti sebelumnya.

Konon, disebutkan bahwa Rasulullah memberikan pilihan kepada pelepah kurma tersebut; apakah ia akan tetap menangis sampai hari kiamat, ataukah ia dikubur saat itu juga dan kelak akan berkumpul bersama Rasulullah di akhirat. Dalam riwayat lainnya disebutkan bahwa pelepah tersebut menjadi diam dan berhenti merintih setelah dipeluk oleh Rasulullah.

Imam Hasan al Bashri ketika menceritakan tentang peristiwa ini, ia menangis meneteskan air mata kemudian berkata, “Wahai kalian hamba-hamba Allah, sebuah (pelepah kurma) kayu biasa saja bisa memiliki rasa kerinduan yang begitu besar kepada baginda Rasulullah maka sungguh betapa kalian adalah lebih berhak untuk merindukan bertemu dengan Rasulullah SAW.” []

Sumber: Dikutip dari Syarh kitab “al-Ahâdits al-Muntaqât fi Fadhâili Rasûlillâh Shallâhu ‘Alayhi wa Sallam” karya al-Imam al-Hafidh Abdullah bin Muhammad bin as Shiddiq al-Ghamari al-Hasani/ http://www.nu.or.id/post/read/84258/ketika-pelepah-kurma-galau-sebab-rasulullah

Sumber : Islampos.

Mengerikan, Ini Macam-macam Fitnah Dajjal

Mengerikan, Ini Macam-macam Fitnah Dajjal

10Berita, KELUARNYA Dajjal di akhir zaman merupakan satu perkara yang pasti. Dajjal akan berusaha menyesatkan manusia dari jalan Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan menyebarkan fitnah-fitnah terbesar sepanjang sejarah manusia.

Karena itu, orang yang beriman semestinya mengetahui fitnah-fitnah Dajjal agar terhindar dari kesesatannya. Fitnah mengerikan yang dilakukan Dajjal di antaranya:

1.Membunuh satu jiwa kemudian menghidupkannya kembali.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata: “Keluarlah pada hari itu seorang yang terbaik atau di antara orang terbaik. Dia berkata: ‘Aku bersaksi engkau adalah Dajjal yang telah disampaikan kepada kami oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.’ Dajjal berkata (kepada pengikutnya): ‘Apa pendapat kalian jika aku bunuh dia dan aku hidupkan kembali apakah kalian masih ragu kepadaku?’ Mereka berkata: ‘Tidak.’ Maka Dajjal membunuhnya dan menghidupkannya kembali….” (HR. Muslim no. 2938)

2.Bersamanya ada surganya dan nerakanya.

Dari Hudzaifah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata: “Dajjal cacat matanya yang kiri, keriting rambutnya, bersamanya surga dan nerakanya. Nerakanya adalah surga Allah dan surganya adalah neraka Allah.” (HR. Muslim, no. 2934)

3.Akan diikuti dengan banyaknya harta.

Dalam hadits An-Nawwas bin Sam’an radhiyallahu ‘anhu disebutkan, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata: “…Dia mendatangi reruntuhan dan berkata: ‘Keluarkanlah perbendaharaanmu.’ Maka keluarlah perbendaharaannya mengikuti Dajjal seperti sekelompok lebah.” (HR. Muslim no. 2937)

4.Memerintahkan langit untuk menurunkan hujan lalu turunlah hujan.

Dari An-Nawwas bin Sam’an radhiyallahu ‘anhu: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata: “…Dia datang kepada satu kaum mendakwahi mereka. Merekapun beriman kepadanya, menerima dakwahnya. Maka Dajjal memerintahkan langit untuk hujan dan memerintahkan bumi untuk menumbuhkan tanaman, maka turunlah hujan dan tumbuhlah tanaman….” (HR. Muslim no. 2937)

Adapun kaum yang tidak beriman dan tidak menerima dakwah Dajjal, tidak ada sedikit harta pun tersisa pada mereka.

5.Menggergaji seseorang kemudian membangkitkannya kembali. (HR. Muslim, 2938/113)

6.Bersamanya air, sungai, dan gunung roti, api, dan air.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sesungguhnya bersama dia ada surga dan nerakanya, sungai dan air, serta gunung roti. Sesungguhnya surganya Dajjal adalah neraka dan nerakanya Dajjal adalah surga.” (HR. Ahmad. Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullahu berkata: sanadnya shahih. Lihat Qishshatu Masihid Dajjal)

Dari ‘Uqbah bin ‘Amr radhiyallahu ‘anhu, dia berkata: Aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata tentang Dajjal: “Sungguh Dajjal akan keluar dan bersamanya ada air dan api. Apa yang dilihat manusia air sebenarnya adalah api yang membakar. Apa yang dilihat manusia api sesungguhnya adalah air minum dingin yang segar. Barangsiapa di antara kalian yang mendapatinya hendaknya memilih yang dilihatnya api, karena itu adalah air segar yang baik.” (HR. Muslim no. 2935). []

Sumber: https://qurandansunnah.wordpress.com/2010/02/25/sifat-sifat-dajjal/

 

Sumber : Islampos.

Badai hantam Mindanao, kawasan Muslim Filipina, lebih dari 100 tewas

Badai hantam Mindanao, kawasan Muslim Filipina, lebih dari 100 tewas

10Berita, Lebih dari 100 orang dilaporkan tewas dan puluhan lainnya hilang saat badai tropis melanda kawasan Filipina selatan. Badai Tembin mengakibatkan banjir bandang dan tanah longsor di beberapa bagian pulau Mindanao, yang berada di sekitar utara Sulawesi.

Kota Tubod dan Piagapo merupakan dua di antara kota yang menderita terjangan paling parah: sejumlah rumah terkubur oleh bongkahan-bongkahan batu besar.

Filipina merupakan negara yang secara berkala dihantam badai tropis yang mematikan. Namun Mindanao kawasan Filipina Selatan yang sebagian besar penduduknya Muslim, tidak sering mengalaminya.

Badai Tembin dikenal di Filipina sebagai Badai Vinta, mulai menghantam Mindanao pada hari Jumat (22/12), mengakibatkan diberlakukannya keadaan darurat bencana di beberapa bagian, seperti wilayah Lanao del Norte dan Lanao del Sur.

Para pejabat penanggulangan bencana, dikutip oleh media Filipina, Daily Inquirer, mengatakan setidaknya ada 62 korban tewas di Lanao del Norte, 46 tewas di Zamboanga del Norte dan setidaknya 18 tewas di Lanao del Sur.


Image captionPosisi perkitraan badai Tembin pada Sabtu pukul 19 WIB, mengarah ke barat.

Di kota Tubod yang berada di Lanao del Norte, perwira polisi setempat Gerry Parami mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa setidaknya ada 19 orang tewas.

“Sungai meluap dan sebagian besar rumah di desa dalama diterjang air bah dan hanyut. Desa sudah tidak ada lagi,” kata Gerry parami dari kepolisian kota Tubod.

Ia mengatakan, para sukarelawan sedang mengeluarkan lumpur untuk mencoba mencari jenazah penduduk desa.

Seorang pejabat lain mengatakan kepada AFP bahwa setidaknya 10 orang tewas di kota Piagapo, 10km dari Tubod.

“Kami telah mengirim tim penyelamat namun mereka kesulitan untuk mencapai kawasan yang terkena bencana karena (dihalangi) bebatuan,” kata pejabat itu, Saripada Pacasum.

Korban tewas juga dilaporkan terjadi di kota Sibuco dan Salug.

Selain akses yang sulit karena bebatuan raksasa dan lumpur, terputusnya listrik dan jalur komunikasi menghambat upaya penyelamatan.

Badai Tembin yang disertai angin dengan kecepatan hingga 80km per jam, telah melintasi Mindanao dan terus bergerak menuju ujung selatan Palawan sebelum bergerak lebih jauh ke barat.

Setelah menyusur tepi selatan Palawan, Badai Tembin diperkirakan akan bergerak ke Kepulauan Spratly, lalu menuju Vietnam selatan dalam waktu sekitar tiga hari.

Seminggu yang lalu, Badai tropis lainnya, Kai-Tak, melanda Filipina tengah, menewaskan puluhan orang.

Wilayah itu masih belum sepenuhnya pulih dari Topan Haiyan yang menerjang tahun 2013, yang menewaskan lebih dari 5.000 orang dan berdampak terhadap jutaan orang.

Sumber : BBC, Moslemtoday.com

Din: Tingkat Kerukunan Beragama di Bali Cukup Tinggi

Din: Tingkat Kerukunan Beragama di Bali Cukup Tinggi

10Berita , JAKARTA -- Utusan Khusus Presiden untuk Dialog dan Kerjasama Antar Agama dan Peradaban (UKP-DKAAP) Din Syamsuddin berpesan, agar harmoni antar umat beragama di Pulau Dewata Bali tetap terpelihara. Karena, setitik noda konflik di Bali akan mudah tersebar luas ke sentero dunia dan bahkan dunia.

Demikian dikatakan Din Syamsuddin dalam keterangan tulis yang diterima Republika.co.iddi Jakarta, Sabtu (23/12). Din melakukan dialog bersama 150-an tokoh lintas agama se-Bali di Puri Den Bencingah, Klungkung, Bali, 22/12.

Hadir pada kesempatan tersebut Tuan Rumah, Ida Penglingsir Agung Putra Sukahet, Ketua FKUB Bali sekaligus Ketua Umum Asosiasi FKUB se Indonesia, Ketua Umum Parisade Hindu Dharma Indonesia Mayjen TNI (Purn) Wisnu Bawa Tenaya, para pimpiman majelis2 agama (MUI, PGI, KWI, PHDI, Walubi, dan MATAKIN), wakil PWNU, PW Muhammadiyah, serta para aktifis perempuan dan pemuda lintas agama Bali.

Sebagai UKP-DKAAP, Din Syamsuddin yang aktif berkeliling bersilaturahmi ke simpul-simpul kerukunan di berbagai daerah memandang penting ke Bali. Mengingat pulau ini bermayoritas penduduknya beragama Hindu ini terdapat komunitas agama-agama lain yang cukup signifikan dan telah hidup berdampingan secara damai sejak lama.

"Sebagai tujuan wisata utama dunia, Bali selama ini dikenal di dunia dengan derajat kerukunan yang cukup tinggi," ucap Din.

Din memberi apresiasi terhadap tingginya rasa saling pengertian antara umat Hindu dan umat agama-agama lain di Bali. "Modal dasar penting yang harus dipelihara dengan baik terutama terhadap upaya segelintir orang yang berwawasan sempit dan eksklusif yang cenderung memecahbelah masyarakat," ucapnya.

Maka, menurut mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah ini, dialog adalah jalan keluar terbaik untuk menyelesaikan masalah yang ada.

Kita semua harus meyakini dan menerapkan jalan dialog. Namun dialog itu harus bersifat dialogis, yakni berlangsung atas asas ketulusan, keterbukaan, keterusterangan, utk penyelesaian masalah, ungkapnya. Antara agama-agama jelas ada perbedaan, tapi juga banyak persamaan. "Dialog antar agama tidak bertujuan untuk menyamakan perbedaan itu, tapi juga tidak untuk membedakan persamaan yang ada," jelasnya.

Terpenting, kata Din, walaupun berbeda agama namun tetap bersaudara, baik sebagai anak bangsa maupun sebagai anak manusia ciptaan Tuhan.Untuk itu, yang juga pendiri Inter Religious Council/IRC Indonesia, bangsa Indonesia perlu terus menerus mengacu kepada Pancasila yang merupakan kesepakatan para pendiri bangsa dari berbagai golongan dan agama.

"Umat beragama tidak perlu ragu terhadap Pancasila, karena nilai dalam Pancasila bersesuaian dengan agama. Karenanya, Pancasila adalah titik temu pandangan umat berbagai agama," ucapnya.

Ida Penglengsir Agung Putra Sukahet menyambut baik kedatangan Utusan Khusus Presiden Din Syamsuddin ke Puri Den Bencingah di Klungkung dan menjelaskan bahwa kerukunan adalah keharusan dalam kehidupan bangsa, dan musyawarah adalah keharusan untuk kerukunan.

Dialog Din Syamsuddin bersama para tokoh lintas agama dan adat berlangsung akrab dan terbuka. Sejumlah wakil dari agama secara bergantian memberi tanggapan positif dan menyambut baik ajakan untuk meningkatkan kerukunan dan dialog dalm menyelesaikan masalah.

Sumber : Republika.co.id