OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Jumat, 05 Januari 2018

Abdurrahman bin Auf, Sahabat Nabi yang Selalu Gagal Jadi Orang Miskin, Ternyata Begini Cara Berbisnisnya

Abdurrahman bin Auf, Sahabat Nabi yang Selalu Gagal Jadi Orang Miskin, Ternyata Begini Cara Berbisnisnya



10Berita, Jika saya sedang mengalami keterpurukan dalam usaha usaha saya, semangat down, maka saya selalu bermuhasabah diri dengan mengingat kisah bisnis Abdurrahman bin Auf, tentang investasinya membeli kurma busuk.

Suatu ketika Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam berkata, Abdurrahman bin Auf r.a akan masuk surga terakhir karena terlalu kaya. Ini karena orang yang paling kaya akan dihisab paling lama.

Maka mendengar ini, Abdul Rahman bin Auf r.a pun berfikir keras, bagaimana agar bisa kembali menjadi miskin supaya dapat masuk surga lebih awal.

Setelah Perang Tabuk, kurma di Madinah yang ditinggalkan sahabat menjadi busuk. Lalu harganya jatuh.

Abdurrahman bin Auf r.a pun menjual semua hartanya, kemudian memborong semua kurma busuk milik sahabat tadi dengan harga kurma bagus.

Semuanya bersyukur.. Alhamdulillah.. kurma yang dikhawatirkan tidak laku, tiba-tiba laku keras! Diborong semuanya oleh Abdurrahman bin Auf. Semua sahabat gembira. Abdurrahman bin Auf r.a pun juga gembira.

Sahabat lain gembira sebab semua dagangannya laku. Abdurrahman bin Auf R.A gembira juga sebab berharap jatuh miskin! Masya Allah…. luar biasa!

Kebayang ini kita? Ketika usaha sedang diuji sama Allah, kita udah teriak tak tentu arah. Lupa bersyukur bahwa masih banyak rezki yang lain.

Abdurrahman bin Auf r.a merasa sangat lega, sebab tahu akan bakal masuk surga dulu, sebab sudah miskin. Namun, masya Allah rencana Allah Subhanahu wa ta’ala itu memang terbaik..

Tiba-tiba, datang utusan dari Yaman membawa berita, Raja Yaman mencari kurma busuk. Rupa-rupanya, di Yaman sedang berjangkit wabah penyakit menular, dan obat yang cocok adalah KURMA BUSUK !

Utusan Raja Yaman berniat memborong semua kurma Abdurrahman bin Auf r.a dengan harga 10 kali lipat dari harga kurma biasa.
Orang lain berusaha keras jadi kaya. Sebaliknya, Abdurrahman bin Auf berusaha keras jadi miskin tapi selalu gagal.

Benarlah firman Allah:

وَفِي السَّمَاءِ رِزْقُكُمْ وَمَا تُوعَدُونَ

“Wahai manusia, di langit ada rezki bagi kalian. Juga semua karunia yang dijanjikan pada kalian” (QS. Adz-Dzariat[51]: 22 )

Jadi, yang banyak memberi rezeki itu datangnya dari kurma yang bagus atau kurma yang busuk? Ternyata Allah Subhanahu wa ta’ala lah yang Memberi rezki.

Allah yang memberi rezki. Minta sama Allah kak. Usaha usaha kita ini hanya bentuk ikhtiar padaNya. Karena Allah memang menyukai orang yang bersungguh2 dalam berusaha.

Tapi jangan menuhankan usaha kita. Pengambil keputusan ada di Allah. Maka jemput rezki kita dengan mengejar Allah dulu, Allah lagi, Allah terus.

Boleh gag kita iri sama seseorang? Boleh banget. Rasulullah SAW berkata, “Kita tidak boleh iri kecuali kepada 3 orang. Pertama, orang yg berilmu yg mengamalkan dan mengajarkannya. Yang kedua, orang yg mati syahid. Dan yang ketiga, orang kaya yang dermawan.”

Orang sholeh harus kaya. Orang kaya harus sholeh. Itulah kenapa Rasulullah mengatakan bahwa “… alangkah baiknya harta di tangan orang yang shalih.” (HR. Ahmad)

Yukkk kejar akherat tapi jangan lupa dunia.

Oleh: Tri Widayanti 
Founder Komunitas Emakpreuneur Indonesia
One family one business

Sumber: Tri Widayanti, islamidia.com




Komunitas Muslim di Genada Terus berkembang

Komunitas Muslim di Genada Terus berkembang

10Berita , JAKARTA --  Pada 1982 lima bersaudara mengadakan pertemuan untuk membentuk Grenada Islamic Foundation (GIF). Nama ini diusulkan oleh Omaar as Syarif. Anak-anak mulai belajar di sana. Mereka mendapatkan penge tahuan dan juga akhlak mulia.

Pada 1994 GIF mulai mendapatkan pengakuan. Anggota parlemen setempat Francis Alexis memotivasi masyarakat untuk mendukung sekolah tersebut. Tahun 1980 Asosiasi Siswa Muslim terbentuk di Fakultas Kedokteran Universitas St George.

Penanggung jawabnya adalah seorang Muslim bernama Hosein. Dia merupakan ahli strategi dakwah di wilayah Karibia.

Komunitas Muslim di Genada terus berkembang. Hal tersebut menandakan mereka membutuhkan tempat ibadah yang lebih besar. Mereka pun membeli gedung Panache di L'Anse Aux Epines di selatan pulau.
Tapi, karena anggarannya kurang, setelah tiga tahun mengumpulkan, mereka pun tidak sanggup untuk menyelesaikan transaksi pembeliannya.

Karena tak ada lagi ruangan, mereka meminta kementerian olahraga agar dapat menyewa Youth Center di Grand Anse sebagai tempat shalat Jumat. Mereka menyewa selama dua tahun. Selama masa ini, mereka tak hanya menyelenggarakan shalat berjamaah, Muslim Grenada mem buka sebuah klinik pengobatan as-Shifa yang melayani semua orang di Grenada tanpa dipungut biaya. Klinik ini dikelola oleh Ateef Qureshi.

Sumber :Republika.co.id 

Bergembira Menghadapi Ujian

Bergembira Menghadapi Ujian

10Berita , JAKARTA -- Tak ada pilihan untuk mengelak dari ujian Allah. Seperti halnya anak sekolah yang tak bisa mengelak dari ujian di sekolahnya. Semua proses yang berjalan harus dilewati. Siapa yang lulus, masuk ke tahap yang lebih tinggi. Siapa yang gagal, akan mengulang di kelas yang sama atau mungkin diturunkan ke kelas yang di bawahnya.

Harusnya ketika ujian Allah datang, seorang mukmin bisa bergembira dan mensyukuri hal itu. Dengan adanya ujian Allah, berarti ia telah memasuki fase kenaikan kelas. Jika ia berhasil melewati ujian itu dengan penuh kesabaran, level keimanannya pun akan naik ke kelas berikutnya.

“Dan sesungguhnya akan kami berikan cobaan kepadamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, krisis pangan sampai kematian, dan berikanlah kabar gembira ini kepada orang-orang sabar, yaitu orang-orang yang ditimpa musibah mereka mengucapkan ‘inna lillahi wainnaa ilaihi raaji’un’.” (QS al-Baqarah [2]: 156).

Ujian adalah bentuk sayang Allah SWT kepada para hamba-Nya. Menimpakan kesusahan, ketakutan, kekurangan harta, krisis ekonomi, hingga kelaparan sekalipun merupakan bentuk sayang Allah kepada hamba-Nya. Ibaratnya besi harus diterpa dengan pukulan dan dibakar api untuk membentuknya menjadi material yang indah. Begitu pulalah cara Allah menjadikan hamba-Nya sebagai pribadi yang kuat.

Rasulullah bersabda, “Siapa yang dikehendaki Allah suatu kebaikan maka ia akan diberikan ujian.” (HR Bukhari, Ahmad, dan Malik dari Abu Hurairah RA). Semakin sering seseorang menghadapi ujian Allah, semakin kuat pulalah dirinya. Banyaknya ujian yang dilewati seseorang menjadi tolok ukur akan kekuatan yang dimilikinya.

Tak ada yang spesial bagi orang soleh jika ia tinggal di gunung yang jauh dari polemik sosial kemasyarakatan. Justru, ketika seorang mukmin tinggal di lingkungan jahiliyah dan mampu mempertahankan keimanannya, itulah mukmin yang kuat. Semakin sering ia diuji Allah, semakin kuatlah ia dan semakin banyak pulalah pahala yang diraihnya.

“Sesungguhnya besarnya pahala itu tergantung pada besarnya ujian bala’ dan sesungguhnya siapa yang ridha mendapat ujian, tentu baginya keridhaan Allah, dan siapa yang murka mendapat ujian, tentu baginya murka Allah.” (HR Tirmidzi dan Abu Dawud).

Pepatah Eropa pernah mengatakan, pelaut yang tinggal di perairan yang lautnya ganas akan lebih tangguh daripada pelaut yang tinggal di perairan yang tenang. Artinya, pelaut yang sering menghadapi badai dan terjangan air laut akan lebih terlatih ketimbang orang yang terbiasa dengan air tenang. Jadi bergembiralah jika ujian mampir, ia datang untuk menaikkan level keimanan kita kepada Allah SWT.

Sumber :Republika.co.id 

Ismar Syafruddin Beberkan Bukti Pelaku Persekusi Ustadz Abdul Somad

Ismar Syafruddin Beberkan Bukti Pelaku Persekusi Ustadz Abdul Somad

10Berita , Jakarta- Advokat Ismar Syafruddin yang melaporkan sejumlah nama terkait persekusi yang menimpa Ustadz Abdul Somad di Bali memasuki proses BAP. Kepada penyidik Bareskrim Polri, Ismar  mengaku telah membeberkan sejumlah bukti keterlibatan para pelaku dalam aksi persekusi tersebut.

Ismar menjelaskan, kehadiranya di Bareskrim pada Kamis (04/01/2017) atas panggilan penyidik. Ia memberikan penjelasan terkait sejumlah nama yang ia laporkan pada 12 Desember 2017 lalu. Semua diduga kuat terlibat dalam persekusi terhadap UAS di Bali.

“Sebagaimana kita ketahui, Bali adalah etalase dunia. Sehingga tindakan intoleran yang dilakukan oleh sekelompok orang haruslah dicegah dan untuk itu perlu ada upaya hukum. Agar mereka sadar bahwa negara kita ini negara hukum jadi berpegang teguhlah terhadap aturan dalam melakukan tindakan,” ungkapnya.

Nama-nama tersebut yaitu I Gustiu Agung Ngurah Harta, I Gusti Ngr Arya Wedakarna, Ketut Ismaya, Jemima Mulyandari, Gusyadi, Mocka Jadmika, Arif dan beberapa pihak lainya termasuk ormas-ormas yang diduga terlibat dalam penghadangan dan persekusi terhadap UAS.

Nama-nama tersebut diduga terlibat dalam tindak pidana provokasi dan atau ujaran kebencian di media sosial dan atau penghadangan dan atau persekusi, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 ayat (2) Jo Pasal 45a ayat (2) UU ITE dan atau Pasal 160 KUHP dan atau Pasal 368 ayat (1) KUHP dan atau Pasal 335 ayat (1) butir (1) KUHP dan atau Pasal 333 ayat (1) KUHP dan atau Pasal 59 ayat (3) huruf a, b, c dan d Jo Pasal 82a Ayat (1) dan (2) Undang-Undang Nomor 16 tahun 2017 tentang Ormas.

Ismar yang berprofesi sebagai pengacara menuturkan bahwa laporan yang dilakukan adalah wujud sadar hukum dan menolak tindakan intoleran. Baginya, apa yang dilakukan oleh pihak-pihak yang terlibat persekusi UAS harus dipertanggungjawabkan secara hukum.

Kuasa hukum Ismar yakni Kamil Pasha dari Tim Advokasi Pengawal NKRI berharap agar perkara ini cepat diproses. Sebagaimana selama ini Polisi selalu cepat memperoses perkara persekusi lainnya.

“Karena apabila lamban dalam memperoses maka akan muncul kesan perbedaan perlakuan apabila yang jadi korban adalah ummat Islam maka perosesnya akan berlarut-larut begitu juga sebaliknya,” tegas Kamil Pasha.

Reporter: Syafi’i Iskandar
Editor: Jon Muhammad

Sumber :  Kiblat.

Ustad Abdul Somad dalam Pusaran Arus Islamofobia

Ustad Abdul Somad dalam Pusaran Arus Islamofobia



Oleh:

Emitha Thamrin (Aktivitis Revowriter)

10Berita, USTAD Abdul Somad (UAS) adalah fenomenal. Ustad muda zaman now.  Kesan pertama melihatnya adalah sederhana, hanif, dan ikhlas. Ceramahnya ringan, berisi, berenergi dan kocak dengan logat Melayu asli. Menguasai bahasa Arab dan Inggris, lulusan Universitas Kairo-Mesir dan Daar Al Hadist-Maroko itu memikili ratusan ribu penggemar. Jadwal safari dakwah UAS sudah full hingga 2019. Istimewanya, UAS tidak pasang tarif dalam dakwah. Umat mesti bersabar mendapatkan kesempatan mengikuti ceramahnya secara langsung. 

Setiap berkunjung ke suatu daerah, UAS menjabarkan sejarah sampainya Islam ke wilayah tersebut. Dari lisannya meluncur sejarah ulama kharismatik tanah air. Mulai dari ulama di Aceh, Mandailing, Minangkabau, Riau dan Kepulauan, Palembang, Banten, Pontianak, Jombang hingga Makassar. 

UAS memiliki sanad ilmu yang rapi dan fasih. Beliau siap menjawab detil plus dalil-dalilnya, beragam pertanyaan yang dilontarkan jamaah pada secarik kertas. Umat tercerahkan dengan jawaban yang ringkas dan lugas. 

Menjawab pro kontra jenggot, celana jingkrang, cadar, salaman sehabis sholat, telunjuk naik turun pas tasyahud, qunut atau tidak, kaki rapat saat sholat berjamaah. Dipaparkan dengan tidak saling menyalahkan. Membahas dalil kenapa zikir berjamaah, tahlilan, shalawatan, yasinan, maulidan telah dijalankan oleh muslimin tanah air sejak dulu tanpa membid’ahkan. Ceramah UAS selalu merekatkan dan mempersatu. “Sedikit-sedikit beda, padahal bedanya cuma sedikit”, sentilnya. “Selagi bersyahadat sama, maka bersatu lebih utama” tegasnya. 

UAS mampu mengurai masalah zakat, puasa, akhlak, juga menjelaskan terpuruknya pendidikan Islam, hancurnya remaja karena pergaulan bebas/narkoba, bahkan memperagakan penggunaan penutup aurat bagi muslimah. Beliau menyadarkan kenapa hari ulang tahun, hari ibu dan tahun baru tidak perlu dirayakan oleh muslim, karena tasyabbuh ila kuffar/ meniru kebiasaan orang kafir. 

UAS mengajak umat Islam bangkit secara ekonomi, pendidikan dan politik. Menyerukan agar belanja di toko muslim dan memberdayakan zakat, memasukkan 5 mata pelajaran agama Islam ke jalur pendidikan umum dan membuat kontrak politik dengan para calon pimpinan daerah untuk menerapkan syariah Islam pada tahun politik 2018.

 

Ulama Penjaga NKRI

Diakui atau tidak banyak kalangan tercerahkan setelah menyimak ceramah-ceramah UAS. Kesadaran terbentuk, ghiroh keIslaman bangkit dan keinginan hijrah membuncah. Bahkan siap berjihad untuk membela agamanya. Dibuktikan dengan Aksi Bela Islam berjilid-jilid yang dikomandoi oleh Aksi Bela Islam 212 dan Reuni 212. Jutaan umat Islam berkumpul membela AlQur’an dan ulama. ABI 212 membawa angin segar bangkitnya kesadaran berislam di tanah air. 

Gelombang kebangkitan itu telah menimbulkan kecemasan kalangan lain. Mereka alergi jika Islam tampil dalam pengaturan kehidupan. Karena menurut mereka, Islam cukup berada di dalam masjid, mengatur urusan sholat, puasa, zakat, haji nikah dan jenazah. Selain urusan itu, harus steril dari Islam.

Terhadap muslim yang bertransaksi ekonomi non riba mereka alergi. Muslimah menutup aurat tertutup rapih dibuli. Pemuda tidak pacaran, rajin ke masjid, hafal AlQur’an, tidak dugem, tidak gaul bebas digelari bermasa depan suram. Tidak mengucapkan selamat pada hari besar agama lain, tidak rayakan tahun baru distigma intoleran. Pilih pemimpin sesuai agama dikenai isu SARA, selamatkan Indonesia dengan syari’ah dicap anti NKRI, terakhir menolak LGBT dicap tidak mengakui hak azazi manusia. Intinya mereka menolak Islam dalam semua urusan kehidupan umum. 

Inilah wajah sekuler. Sekuleris sejati mengidap penyakit phobi (takut/benci) pada Islam (Islamofobia). Gejala Islamofobia muncul pertama kali era 1980-an dan makin menjadi sejak peristiwa serangan Menara Kembar WTC di New York City,11 September 2001. Tahun 1997Runnymede Trust (Inggris) mendefinisikan Islamofobia sebagai "rasa takut dan kebencian terhadap Islam dan Muslim”. Di dalamnya ada persepsi bahwa Islam tidak punya norma yang sesuai atau lebih rendah dari budaya Barat. Islam dicap memiliki ideologi politik bengis sehingga  harus dipisahkan dari kehidupan ekonomi, sosial, dan kemasyarakatan. Islamofobia merapuhkan tubuh umat Islam.

Dalam setiap kesempatan, UAS menyerukan bersatunya umat Islam secara ekonomi dan politik, dua hal yang ditakuti oleh musuh-musuh Islam. Melalui agen-agennya, dilancarkan berbagai tuduhan untuk menghentikan dakwahnya. Cap ekstrimis, radikal, anti Pancasila, anti kebhinekaan bahkan anti NKRI dilayangkan padanya. Persekusi terhadap UAS di Bali oleh kelompok pemabuk, dideportasi oleh otoritas Hongkong tanpa alasan yang jelas dan dibatalkan sepihak ceramahnya di Komplek PLN-Jakarta beberapa waktu terakhir adalah bukti nyata. Dakwah UAS berada dalam pusaran arus Islamofobia. Apakah UAS menyerah? 

Ternyata tidak. UAS terus mendedikasi diri mencerdaskan mahasiswanya di kampus, merubah masyarakat menjadi Islami dengan hikmah, pelajaran yang mendetil disampaikan dengan cara yang baik dalam setiap ceramahnya. Meski karenanya waktu bersama keluarga sangat jauh berkurang dan kelelahan tampak di rautnya. Itulah pengabdian Ustad Abdul Somad pada negeri yang dicintainya, Indonesia.  

Harus diakui ulama dan umat Islam adalah penjaga NKRI. Kecintaan itu dibuktikan dalam sejarah dengan legowonya umat Islam menghapus 7 kata “dan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluknya”  dalam Piagam Jakarta tahun 1945.  Begitu juga Ustad Abdul Somad, adalah sosok yang sangat cinta NKRI. Jadi sangat tidak tepat julukan ekstrim, radikal, anti Pancasila, anti kebhinekaan bahkan anti NKRI dialamatkan padanya. 

Persekusi terhadap UAS bisa dikatakan by design. Karena UAS telah masuk dalam pusaran propaganda Islamofobia yang berhasil dilancarkan Barat kepada dunia Islam. Hasilnya muslim takut pada Islam dan benci pada ulama yang mengajak pada kekaffahan beragama.  


Sejatinya, Islamofobia adalah panah beracun yang mematikan. Tapi sayang panah beracun ini digunakan oleh kalangan muslim munafik kaki tangan Barat untuk menikam kawan sendiri. Bertikai dan berpecah belah sesama muslim, itulah yang diinginkan oleh asing (Barat) dan aseng (China). Karena hanya dengan itu, lemahlah semangat juang untuk tegaknya sistem Islam dan muluslah jalan mereka untuk menguasai tanah dan kekayaan negeri muslim. 

Masih panjang jalan untuk penegakan syari’ah dan kesatuan umat. Tapi padaNya harap dipanjatkan. Keyakinan pada kabar gembira dari Rasulullah akan tegaknya institusi Islam secara sistemik, terus memompa semangat dakwah.  Begitulah azzam ditancapkan dalam diri oleh ulama hanif sekelas UAS, meski banyak pembenci. Kebenaran itu pasti menang dan kebatilan itu pasti akan lenyap.*

Sumber :Portal Islam 

Blak-blakan Remaja ini Sampaikan Alasannya Hina Presiden dan Kapolri di Hadapan Hakim

Blak-blakan Remaja ini Sampaikan Alasannya Hina Presiden dan Kapolri di Hadapan Hakim


10Berita, Muhammad Farhan Balati, remaja berusia 18 tahun yang menjadi terdakwa atas kasus penghinaan terhadap Presiden, Joko Widodo dan Kapolri, Jenderal Pol Tito Karnavian melalui akun facebook bernama Ringgo Abdillah menyampaikan latar belakang yang membuatnya melakukan tindakan tersebut di Pengadilan Negeri (PN) Medan.


Pengakuan itu disampaikannya dalam persidangan yang dipimpin Ketua Majelis Hakim, Wahyu Prasetyo Wibowo dengan agenda mendengarkan keterangan terdakwa di Ruang Utama, Rabu (27/12/2017).

Ketika Wahyu menanyakan alasan terdakwa melakukan penghinaan dengan mengganti kepala Presiden dan Kapolri dengan kepala hewan dan menuliskan sejumlah kalimat provokatif, Farhan mengaku dilatarbelakangi atas rasa kecewanya terhadap kebijakan yang dikeluarkan pemerintah.

"Saya cuman mengkritisi, melampiaskan kebijakan Jokowi. Karena harga pangan naik, pengangguran semakin banyak. Bahkan bahan pangan pun juga impor. Sudah habis kesabaran saya," ungkap Farhan dari kursi terdakwa.

Setelah mendengarkan keterangan itu, hakim pun menanyakan kembali atas perbuatan terdakwa itu merupakan sebuah pernyataan yang etis.



"Tidak etis pak hakim," kata Farhan

Lantas hakim menanyakan kepada terdakwa bahwa tindakan tersebut merupakan suatu solusi dari permasalahan yang ada di masyarakat.

"Tidak pak, saya cuma melampiaskan kekecewaan saja," jawab Farhan

Hakim pun kemudian menasihati terdakwa bahwa perbuatan pemuda berusia 18 tahun itu justru dapat membuat kegaduhan, bukan menciptakan solusi dengan permasalahan yang muncuk di masyarakat.

"Saya sadar apa yang saya lakukan bisa diakses orang banyak. Sadar postingan saya bisa timbulkan permusuhan dan menimbulkan dampak buruk lainnya. Tetapi karena kebijakan banyak yang merugikan rakyat, buat saya bertindak seperti itu, karena saya kecewa," sebut remaja putus sekolah tersebut.

Seperti diketahui, Muhammad Farhan Balatif ditangkap di rumahnya di kawasan Jalan Bono Medan pada 18 Agustus 2017 lalu, karena melakukan penghinaan terhadap Presiden dan Kapolri.

Untuk memposting gambar dan kalimat provokatif di akun facebook samaran bernama Ringgo Abdillah, Farhan membobol jaringan wifi milik tetangganya.

Sumber : tribunnews.com


Membaca Saktinya UU BSSN Terhadap UU ITE di Tengah Rezim "Hoax Membangun"

Membaca Saktinya UU BSSN Terhadap UU ITE di Tengah Rezim "Hoax Membangun"


10Berita 'Hoax Membangun' ala BSSN kalau dikembangkan bisa lebih kokoh daripada fake staat (rezim hoax). Kita butuh Buzzer dan Robotic yang memprodusi hoax untuk Pemilu dan Pilpres seperti yang dilakukan Iwan Piliang di Cokro 100. Sekarang Iwan bisa melakukan dari Budapest, roundtablenya kini untuk Jokowi. Teman itu akhirnya kembali ke pangkuan Jokowi dan keliling dunia.

Namun ide Djoko Setiyadi ini, butuh perspektif baru untuk mengglosarikan hoax yang membangun, untuk dipakai Presiden Jokowi, yang juga naik berkat hoax.

Platform hoax yang membangun sudah ada. Sudah dipakai ketika Cagub DKi dan Pilpres. Yang mengganggu kemudian datang dari UU ITE. UU bisnis ini berganti kelamin menjadi UU Politik yang urus hukum konstitusi hingga PKI. Tapi tak berdaya berhadapan dengan tweetnya Donald Trump. Masalahnya tanpa hoax tadi, Presiden Jokowi niscaya tersungkur di pilpres.

Lebih baik UU ITE didrop agar tak salah guna terus, dan memberikan hak Lidik Sidik kepada BSSN. Jadi hal tangkap-tangkap pidana di UU ITE ditampung saja di UU BSSN. Tentu saja Djoko Setiyadi kudu mengajukan Naskah Akademiknya ke DPR untuk mendrop UU ITE dan memberlakukan UU BSSN. Jenis UU BSSN jelas lex spesialis terhadap KUHAP dan KUHP.

Penulis: Djoko Edhi Abdurrahman (Mantan Anggota Komisi III DPR)

Sumber : PORTAL-ISLAM.ID

‘Harus Dibedakan, Antara Mengkritik Penguasa dan Menyebarkan Hoax’

‘Harus Dibedakan, Antara Mengkritik Penguasa dan Menyebarkan Hoax’

10Berita – Senator DKI Jakarta, Fahira Idris, berharap agar Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mampu menjadikan dunia siber di Indonesia sehat dan aman diakses siapapun, termasuk anak-anak.

“Tugas yang diemban BSSN ini cukup penting dan strategis, karena dunia siber saat ini sudah menjadi bagian yang tak terlepaskan dari aktivitas sebagian besar warga Indonesia sehari-hari,” ujar Fahira kepada hidayatullah.com Jakarta, Kamis (04/01/2018).

Selain itu, ia berharap agar BSSN bisa membedakan dengan tegas antara kritik kepada penguasa dengan produksi dan penyebaran konten berita bohong (hoax).

“Kritik kepada penguasa dengan produksi penyebaran konten hoax harus dibedakan karena keduanya adalah dua hal yang sangat jauh berbeda.

Baca: Fahira Idris: Tak Ada Area Abu-abu tentang Hoax


Jangan sampai kehadiran Badan bentukan Presiden Jokowi ini malah mengancam demokrasi yang sudah ‘berdarah-darah’ diperjuangkan,” tutur Ketua Komite III DPD RI ini.

Fahira melanjutkan, dalam negara demokrasi seperti Indonesia, kritik sekeras apapun kepada penguasa adalah bagian dari kebebasan berpendapat yang dilindungi dan dibatasi undang-undang.

“Selama kritik itu berdasarkan fakta dan tidak menjurus kepada fitnah dan pembunuhan karakter, tidak boleh sama sekali dikategorikan sebagai hoax apalagi dituduh makar atau upaya untuk menjatuhkan pemerintah,” jelasnya.

Ia mengingatkan, menjadi pemimpin di sebuah negara demokrasi itu ‘kupingnya harus tebal’. Itu sudah jadi konsekuensi logis.

“Makanya, kami ingatkan, jangan sampai Badan ini jadi ancaman demokrasi, dengan mengkategorikan kritik keras kepada Pemerintah sebagai hoax,” ujarnya.

Baca: Khatib Kritik Pemerintah Sebuah Masalah?


Tak lupa ia mengucapkan selamat kepada Mayor Purn Jenderal Djoko Setiadi sebagai Kepala BSSN yang dilantik oleh Presiden Joko Widodo pada Rabu (03/01/2017).

“Saya ucapkan selamat bekerja, saya mempunyai harapan besar dengan kehadiran BSSN ini,” tutur Ketua Umum Ormas dan LBH Kebangkitan Jawara dan Pengacara (Bang JAPAR) ini.* Zulkarnain

Rep: Admin Hidcom

Editor: Muhammad Abdus Syakur

Sumber : Hidayatullah.com

Kamis, 04 Januari 2018

Letjen Edy Rahmayadi: Insya Allah Saya Jadi Kader PKS

Letjen Edy Rahmayadi: Insya Allah Saya Jadi Kader PKS


Letjen Edy Rahmayadi mengenakan jaket PKS (Merdeka.com)

10Berita, Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) Letjen Edy Rahmayadi menyatakan dirinya sudah mundur dari TNI dan kini menjadi kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Hal itu disampaikannya dalam acara Ikrar Pemenangan Calon Kepala Daerah di Hotel Bidakara, Pancoran, Jakarta Selatan, Kamis (4/1/2018).

Edy mengatakan dirinya didukung oleh lima partai politik untuk maju sebagai Calon Gubernur Sumatera Utara. Kelima partai itu adalah PKS, Gerindra, PAN, Golkar dan Nasdem.

"Ya Insya Allah, ini kan sudah jadi kader PKS ini, sudah pake ini," kata Letjen Edy sambil menunjukkan logo PKS di saku jaket putihnya.

Ia juga mengatakan, nantinya akan ada deklarasi di Sumatera Utara pada tanggal 7 Januari 2018. [Ibnu K/]

Sumber :Tarbiyah.net

Arsitektur Masjid Hamidiyah Terinspirasi Surah al-Baqarah

Arsitektur Masjid Hamidiyah Terinspirasi Surah al-Baqarah

10Berita , JAKARTA --  Pada faktanya, usia Masjid Hamidiyah cukup tua. Masjid ini dibangun pada 1910, kata imam Masjid Hamidiyah, Safa Akengi, kepada Yenisafak.com, Juli 2017. Dia juga menjelaskan, luas kompleks masjid ini mencapai 115 meter persegi. Seratus tujuh tahun silam, lokasi masjid ini, yaitu kawasan Yenejeh, Kirehir, masih merupakan kota kecil. Bertambahnya jumlah penduduk menyebabkan munculnya kebutuhan akan masjid sebagai pusat ibadah dan kegiatan Islami.

Saya diceritakan. Waktu itu, masjid sempat dibangun di sini juga tetapi terbilang kecil. Sehingga, tidak cukup menampung kebanyakan penduduk Yenejeh. Apalagi, ketika hari-hari ramai, semisal liburan atau hari besar keagamaan, sambung dia.

Karena itu, berpuluh tahun sejak pendiriannya pertama kali, Masjid Hamidiyah terus mengalami perbaikan dan perluasan. Renovasi yang paling signifikan berlangsung pada 2015 silam. Sebab, hampir keseluruhan bangunan asli dibongkar. Sejak saat itulah ide naturalisme mengemuka untuk menghiasi interior masjid.

Inspirasinya datang dari Alquran surah al-Baqarah ayat 22, yang terjemahannya, Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezeki untukmu.

Intinya, lanjut sang imam, Allah secara tidak langsung menyuruh manusia beriman agar merenungi keindahan langit dan bumi serta bagaimana keduanya menjadi tempat manusia berzikir dan mencari rezeki. Pihak Masjid Hamidiyah tidak ingin sekadar menampilkan kaligrafi ayat tersebut sebagai pengingat kepada para jamaah. Sebab, mengapa tidak merasakan nuansa keindahan alam tepat ketika Anda shalat?

Safa Akengi menceritakan orang-orang di balik gagasan naturalisme itu. Mereka antara lain Ismat Yabigi (kepala pengelola Masjid Hamidiyah) dan sejumlah donatur. Setelah rancangan masjid ini disepakati, Ismat mendatangkan seorang pelukis asal Azerbaijan. Ia terkenal ahli dalam membuat mural dan bahkan mengonsep mebel serta permadani untuk interior masjid ini. Hasilnya sebagaimana yang bisa pengunjung nikmati sekarang.

Saat saya pertama kali bertugas di sini, demikianlah saya mendapat informasi. Bahwa pembangunan dan desain Masjid Hamidiyah memang diilhami surat al-Baqarah itu, ujarnya.

Namun, bagi Safa, kesan Masjid Hamidiyah bukan sekadar padang rumput nan luas. Interior masjid ini seperti menimbulkan nuansa bahwa seakan-akan kita shalat di dalam Taman Firdaus, akunya.

Penampilan luar masjid ini tidak kalah indahnya. Dinding bagian luar menampilkan kaligrafi lafazh Allah dalam ukuran besar. Masing-masing huruf berada sesuai dengan birai-birai jendela.

Sumber : Republika.co.id