OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Jumat, 12 Januari 2018

Pemimpin Indonesia 2019 Diharapkan Mampu Akhiri Transisi yang Tak Kunjung Selesai

Pemimpin Indonesia 2019 Diharapkan Mampu Akhiri Transisi yang Tak Kunjung Selesai



10Berita, JAKARTA - Walau Indonesia sudah meraih reformasi dengan usia 20 tahun, namun masa transisi di dalam perpolitikan dan atau pemerintahan nampaknya masih saja berjalan. Sehingga Indonesia nampaknya masih saja berjalan di tempat di banyak hal.

“Tapi yang saya sayangkan, pemimpin setelah itu memperpanjang transisi kita. Itu yang terjadi sampai sekarang. Sehingga ada perasaan yang tidak selesai. Maka tugas pemimpin yang akan datang, siapapun dia, baik di tingkat Gubernur, Bupati, dan utamanya pada April 2019 kita harus memilih orang, pemipin, Presiden yang akan mengakhiri transisi di Indonesia,” himbau Fahri Hamzah, Kamis (11/01/2018), di Jakarta.


Ia mengharapkan pemimpin ke depan seperti pemimpin-pemimpin sebelumnya, yakni Sukarno, Soeharto, dan juga Habibie. Mereka menurut Fahri adalah peletak dasar jika dirunut demokrasi di Indonesia. “Dia memimpin kita untuk memiliki arah. Memiliki catatan-catatan konstitusi dan sebagainya. Itu jasa Bung Karno. Pak Harto, jasanya adalah memperkuat dindingnya. Memperkuat konstitusinya. Ada banyak pemimpin yang otoriter di dunia tapi tidak meninggalkan satupun institusi. Pak Harto boleh kita tuduh otoriter, tetapi dia membangun hampir semua lembaga inti negara.

Pak Habibie menurut saya jasanya adalah dia berusaha memperpendek transisi dengan mempersiapkan amandemen konstitusi. Lahirkan ratusan regulasi transisi untuk menghendaki keinginan masyarakat supaya lahir kontistusi atau negara yang demokratis,” ia menjelaskan.

Oleh karena itu ia sekali berharap agar ke depan pemimpin bangsa dan negara Indonesia mampu berbuat lebih, tidak hanya transisi. “Jangan diperpanjang lagi. Karena kita menjadi negara yang nampak tidak selesai. Kulturnya kita perbaiki. Lubangnya kita tutup. Termasuk di dalamnya tata cara dalam memilih pemimpin,” tutupnya. (Robi/)

Sumber :voa-islam.com

Kamis, 11 Januari 2018

Luhut VS Susi, Siapa yang Dibela Jokowi?

Luhut VS Susi, Siapa yang Dibela Jokowi?


10Berita,   Setelah agak lama menghilang di media massa dan media sosial, Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan (LBP) kembali hadir dengan gagasan yang membuat Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi serba sulit. Pilihan menjadi berat karena Pak LBP mengusulkan agar Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti (SP) menghentikan penenggelaman kapal asing yang tertangkap mencuri ikan di perairan NKRI.

Kedua menteri ini melakukan “open war” (perang terbuka) di ruang publik. Padahal, gagasan Pak LBP itu disampaikan di rapat koordinasi yang beliau pimpin.

Alasan Pak LBP agar penenggelaman kapal asing dihentikan, cukup kuat. Tetapi, alasan Bu SP untuk terus memusnahkan kapal maling ikan, lebih kuat lagi. Pak Menko mengatakan, kapal-kapal pencuri ikan itu lebih baik dihibahkan kepada nelayan Indonesia untuk meningkatkan produksi mereka. Sedangkan Menteri Susi menegaskan bahwa penenggelaman adalah amanat UU Nomor 45/2009. Dengan lantang, Bu Menteri menyekak Pak LBP dengan mengatakan bahwa penenggelaman kapal maling ikan bukanlah keinginan pribadi beliau.

Adu argumentasi secara terbuka itu disusul oleh perang opini di media sosial. Bu SP menang telak. Misalnya, ketika salah satu media online rujukan dan pro-Jokowi membuat “quick polling” (jajak pendapat dadakan) dengan pertanyaan “setuju” atau “tidak setuju” terhadap usul Pak LBP, hampir 90% responden mendukung Bu SP. Hanya 7% yang sependapat dengan Pak LBP.

Masyarakat mempertanyakan motif Pak LBP. Sebaliknya, akun Twitter Bu SP dibanjiri dukungan agar tindakan penenggelaman kapal maling ikan dilanjutkan. Bahkan banyak yang bercanda agar Pak LBP juga “ditenggelamkan”.

Sekarang, “bentrokan” antara Pak LBP dan Bu Susi itu serius atau tidak?

Bagi saya, sangat serius! Sebab, ini menyangkut kredibilitas kedua menteri. Pak LBP adalah menteri senior yang sangat diperlukan dan diandalkan oleh Presiden Jokowi. Begitu juga Bu Susi. Beliau ini adalah “straight forward minister” (menteri garis lurus) yang bisa “get things done”. Bisa bekerja, bukan sekadar cuap-cuap. Para maling ikan sudah paham siapa Bu SP.

Jadi, Pak Jokowi menghadapi dilema yang sangat sulit. Mempertahankan Pak LBP atau Bu SP. Yang benar, keduanya harus dipertahankan. Tetapi yang terbaik, mereka harus “dipisah”. Kedua menteri penting ini sudah terlanjur “singsing lengan baju”.

Ada perbedaan besar beban psikologis kedua menteri. Bagi Pak LBP, beliau tidak boleh kalah atau mengalah. Pak LBP akan kehilangan otoritas (wibawa) kalau Bu SP terus menenggelamkan kapal maling. Dan sejauh ini, Menteri Susi tidak ingin mengkompromikan sikap tegasnya terhadap pencuri isi laut NKRI. Artinya, Bu Menteri tidak akan mau dipaksa mengikuti anjuran Pak LBP.

Bu SP ada pada posisi “nothing to lose”. Mau dipertahankan OK, mau dikeluarkan juga OK. Sebab, Pak Jokowi yang memerlukan Bu SP.

Tampaknya, pengaruh Pak LBP terhadap Presiden pasti jauh lebih besar dibandingkan Bu SP. Tambahan lagi Wapres Jusuf Kalla, tumben, sependapat dengan Pak LBP. Karena itu, ada kemungkinan kita akan menyaksikan perombakan kabinet dalam waktu tak terlalu lama sebagai “face saving formula” (formula selamatkan muka) untuk Pak LBP.

Sudah pasti mengganti Bu Susi jauh lebih mudah ketimbang mencari orang yang bisa sehebat Pak LBP. Yang menjadi masalah adalah, mengganti Bu Susi tidak akan berhenti sampai di situ.

Sebab, Bu SP memiliki “basis politik online” yang sangat kuat. Cara kerja beliau disenangi publik, dan beliau bisa menjadi “vote getter” yang diperlukan oleh Pak Jokowi. Sebaliknya, Pak LBP lebih cenderung berperan sebagai “vote repeller” (kebalikan dari “vote getter”).

Tentu saja semuanya terpulang kepada Pak Presiden!

Penulis: Asyari Usman

Sumber : PORTAL ISLAM

Joshua Lakukan Penistaan, Wakil Sekjen MUI Haramkan Tonton Stand Up Comedy

Joshua Lakukan Penistaan, Wakil Sekjen MUI Haramkan Tonton Stand Up Comedy

10Berita, Wakil Sekjen MUI Ustadz Tengku Zulkarnain mengeluarkan fatwa terkait penghinaan yang dilakukan Joshua Suherman kepada Islam. Dia  menyatakan haram menonton acara Stand Up Comedy



Hal itu ditulis oleh Tengku dalam akun twitternya, Rabu, 10 Januari 2018.

@ustadtengkuzul: Jika Acara Menghina Agama Islam oleh Artis Joshua dkk Dilakukan di Acara Stand-Up Comedy, maka Seluruh Umat Wajib Meninggalkan dan Haram Menonton Acara Itu. Saya Fatwakan Demikian, Semoga Seluruh Famili dan Murid-Murid Saya Dapat Paham dan Melaksanakannya
Amin. #siapapeduliagama?

Seperti diketahui, mantan artis cilik Joshua Suherman melakukan penistaan agama saat tampil di acara Stand Up Comedy. Dia  membandingkan ketenaran Cherly Juno dan Anisa Rahma. Kedua wanita itu adalah mantan anggota Cherrybelle.

Joshua menyebut apabila Cherly tidak bisa memanfaatkan posisinya sebagai chief, untuk memperoleh ketenaran.

"Skillnya juga tipis-tipis kan? Skill ngedance tipis-tipis. Cantik relatif."

"Gue berpikir kenapa Anisa lebih unggul dari Cherly?""

Tidak sama dengan Anisa, yang bahkan hingga dipuji-puji kecantikannya oleh banyak orang.



Joshua lalu menyampaikan,  Anisa lebih tenar dikarenakan Anisa adalah orang Islam. 

"Makanya, Che....Islam!" kata Joshua yang ditertawakan penonton. 

Para penonton sudah ada yang tertawa, namun banyak pula yang berteriak “huuuu” dalam Joshua.

"Allahu Akbar..Allahu Akbar!" kata seorang laki-laki bertopi merah. "Takbir!" sembari tertawa-tawa.

Joshua melanjutkan, "Di Indonesia ada sesuatu yang tidak bisa dikalahkan oleh apapun....Mayoritas!" katanya disambut gelak tawa.

Sumber :Wajada 

Sportivitas Berdagang tak Boleh Diabaikan

Sportivitas Berdagang tak Boleh Diabaikan

10Berita , JAKARTA -- Suatu saat, Abu Suba’ pernah membeli seekor unta dari rumah Wat silah Ibn al-Asqa. Te tapi, Abu Suba’ tidak langsung bertransaksi dengan Watsilah, tetapi dengan orang lain.

Merasa telah mendapatkan unta yang diinginkan, Abu Suba’ pun ber pamitan untuk kem bali ke rumahnya. Belum lama pergi, Watsilah menyusul sam bil mengangkat sarungnya, lalu berkata, “Kamu membelinya? Kuja wab, ‘Ya!’.” Watsilah kembali bertanya kepada Abu Suba’, “Ka mu membutuhkannya untuk bepergian atau menginginkan dagingnya?”

Ia menjawab untuk itu sedianya akan digunakan untuk pergi haji. Mendengar jawaban itu, Watsilah tiba-tiba menyuruh agar unta tersebut dikembalikan ke pemiliknya. Ia melihat, ada gelagat kecurangan oleh pemilik unta tersebut. Merasa disudutkan, pemilik membela diri dan mengecam tindakan Watsilah. “Semo ga Allah memperbaikimu. Kamu telah menghancurkan saya!”

Lantas, Watsilah pun menegur sang pemilik dan mengatakan, “Saya telah mendengar Rasulullah Saw bersabda, ‘Tidak boleh seseorang menjual sesuatu kecuali dengan menjelaskan apa yang ada padanya, dan tidak boleh bagi orang yang mengetahuinya, kecuali harus menjelaskannya’.” Kisah berikut sabda Rasulullah tersebut, diriwayatkan oleh al-Hakim. Dalam urusan berdagang, ‘memanjakan’ konsumen adalah hal mendasar yang mut lak dijaga. Berdagang, dalam Islam, tak sekadar meraup keuntungan de ngan menghalalkan segala cara. Sportivitas berdagang tak boleh diabaikan.

Dalam buku Ensiklopedi Mu ham mad Sebagai Pedagang dijelaskan Na bi Saw adalah sosok pengusaha ideal. Namun, ia tidaklah diutus secara khu sus menjadi pedagang. Rasulullah telah menjadi pedagang ideal yang sukses dan meletakkan tuntutan ber dagang secara sukses dan beretika. Yakni, tetap memegang prinsip ke jujuran dan keadilan dalam berhubungan dengan para pelanggan.

Sebagai agen Khadijah—untuk urus an dagang—Nabi Saw mendapat laba yang melebihi dugaan. Tetapi, di saat yang sama tak sepeser pun yang digelapkan. Apa yang telah ditunjukkan oleh Rasulullah adalah bukti, dengan tetap mempertahankan spor tivitas berdagang, tak mengurangi penghasilan. Karena itu, Rasulullah menegaskan dalam sebuah hadis, yak ni mencari penghasilan dengan cara yang halal adalah tugas wajib.

Sumber: Republika.co.id

Hutan ‘De Djawatan’ Banyuwangi Ini Memang Hits Banget. Kaya di Film Lord of The Rings!

Hutan ‘De Djawatan’ Banyuwangi Ini Memang Hits Banget. Kaya di Film Lord of The Rings!

10Berita, Banyuwangi kini mempnyai banyak destinasi wisata yang layak untuk dikunjungi. Sebut saja Taman Nasional Baluran yang sering disebut Afrika van Java, Kawah Ijen, atau Pantai Plengkung. Keindahan kabupaten yang berada di ujung timur Pulau Jawa ini memang kian bersinar. Secara geografis, lokasinya yang berbatasan dengan Bali punya potensi besar untuk meningkatkan pariwisatanya.

Tak mau ketinggalan dengan banyaknya spot foto instagrammable di Jogja, Bandung atau Malang, Banyuwangi pun kini punya destinasi hits yang harus kamu datangi. Sebuah hutan bernama de Djawatan disulap jadi spot foto yang kekinian dan  keren abis. Mau tahu kaya apa serunya liburan ke sana? Yuk simak aja ulasan Hipwee Travel kali ini.

Hutan de Djawatan ini berada di Benculuk, Kecamatan Cluring, Banyuwangi. Sekilas mirip hutan Fangorn di dalam Film The Lord of The Rings. Nggak perlu jauh-jauh sampai ke New Zealand ‘kan?

hutan trembesi di benculuk via www.dakatour.com

Hutan de Djawatan Benculuk awalnya terdapat bangunan yang digunakan sebagai tempat pengelolaan kereta api. Namun kini, hutan yang berisi pohon trembesi tersebut sudah berganti fungsi menjadi destinasi wisata yang hits abis. Banyak motor dan mobil pengunjung yang mendatangi hutan yang seperti di film Lord of The Rings tersebut. Hutan ini biasanya ramai dikunjungi pada sore hari, ketika cahaya matahari samar-samar menelusup di rimbunnya pepohonan di hutan ini.

Setelah jadi jujugan wisata, hutan de Djawatan ini kemudian dihias dengan berbagai pernak-pernik ala spot wisata, mulai dari papan nama hingga payung warna-warni…

hutan jawatan benculuk via www.citymagz.net

Advertisement

Sebagai spot foto, tentu Hutan De Djawatan ini kian dipercantik dengan pernak-pernik khas destinasi hits. Ya meskipun pepohonan yang berpadu dengan cahaya matahari sudah sangat sempurna untuk hunting foto, tapi tak lengkap apabila tidak ada signage lokasi wisata maupun payung-payung cantik. Terlebih dibangun juga rumah-rumah pohon yang kece abis. Hal ini tentu sangat memuaskan hasrat kaum pecinta spot-spot instagramable bukan? Hehehe.

Buat kamu yang pengen ke sana, tempatnya nggak terlalu jauh kok dari Kota Banyuwangi. Kamu cukup menuju ke arah barat kurang lebih setengah jam perjalanan

epik banget sih tempat ini via assets.akurat.co

Lokasinya tak terlalu jauh dari pusat kota, sekitar setengah jam perjalanan saja. Tempat ini masuknya gratis lho, cuma bayar parkir saja. Ketika weekend atau libur panjang tiba, banyak sekali pengunjung yang meramaikan tempat ini. Terlebih ketika sore hari tiba.

Semakin ramai tempat ini, fasilitas pun makin ditambah. Kini sudah tersedia toilet dan juga musholla. Buat kamu yang ingin pre wedding pun bisa lho. Banyak banget yang sudah foto prewed di De Djawatan, Benculuk ini. Nanti kalau sudah ada pasangannya, boleh lah kalian foto di sini. Hehehe.

Buat kamu yang berada di Jawa Timur dan sekitarnya, yuk akhir pekan liburan ke sana! Tertarik?

Sumber :Hipwee 

Hindari Berbohong Saat Berdagang

Hindari Berbohong Saat Berdagang

10Berita , JAKARTA -- Dalam buku Ensiklopedi Adab Islam diuraikan, sikap mutlak yang penting ditekankan seorang pedagang ialah tidak berbohong dengan kondisi barang dagangannya. Termasuk keha rus an para penjual ialah memberikan informasi valid dan akurat perihal jual annya tersebut kepada pembeli. Rasulullah pernah bersabda kepada pedagang yang menyembunyikan makanan yang basah.

Konon, tindakan tersebut dilaku kan sebagian oknum pedagang sebagai modus penipuan, terutama memperberat timbangan. Riwayat yang di nukil Bukhari Muslim dari Abu Hu rairah menyebutkan Rasulullah ber sabda, “Mengapa engkau tidak meletakkan di bagian atas agar orang orang dapat melihatnya. Barang siapa yang melakukan penipuan, ia tidak termasuk golonganku.” Bila dengan sengaja melakukannya, ia berkewajiban memberikan ganti rugi atas tindakannya tersebut.

Sikap sportif pedagang juga harus dibuktikan dengan tidak memanipulasi berat timbangan. Tak diperbo lehkan mengurangi seberat apa pun barang yang tengah ditimbang. Biasanya, tindakan tidak sportif oleh oknum pedagang berupa pengurangan berat timbangan sehingga barang yang diserahkan ke konsumen akan berkurang, tetapi harganya tidak berubah.

Modus seperti ini atau serupa sangat dikecam oleh Allah Swt. Dalam surah al-Muthaffifin ayat 1-3, Allah menegaskan, “Kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang. (Yaitu) orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain mereka minta dipenuhi, dan apabila mereka mena kar atau menimbang untuk orang lain, mereka mengurangi.” Oleh karena itu, agar terhindar dari sikap ketidaksportifan itu, Rasulullah memberkan alternatif cara, yaitu melebihkan timbangan. “Timbanglah dan lebihkanlah,” demikiah sabda Rasulullah da lam hadis riwayat Ahmad dan Abu Dawud dari Suwaid bin Qais.

Bukti sportivitas juga bisa berupa tidak bersumpah tentang kualitas barang dagangan agar bisa laris manis. Rasulullah Saw melarang menjual barang dagangan yang disertai dengan sumpah, apalagi sumpah palsu karena termasuk salah satu dosa besar. Dalam hadis yang diriwayatkan Muslim dari Abu Qatadah, Rasulullah bersabda, “Janganlah kalian banyak bersumpah ketika berdagang, sebab cara seperti itu melariskan dagangan lalu menghilangkan keberkahannya.”

Hak memilih

Konsumen adalah raja, berhak memutuskan transaksi perdagangan diteruskan atau tidaknya. Bagi pedagang, ia harus tetap sportif memberi kan hak tersebut dan tidak memaksakan transaksi harus diteruskan.

Hak yang sama, di satu sisi juga dimiliki oleh pedagang, membatalkan atau melanjutkan transaksi. De ngan catatan, selama kedua belah pihak masih berada di lokasi transaksi. Dengan demikian, bila keduanya sepakat untuk barang tertentu, lalu berpisah maka barang yang telah berpindah tangan itu tak boleh dikembalikan.

Diriwayatkan Bukhari Muslim dari Hakim bin Hizam, Rasulullah bersabda, “Jual beli masih diberi pilihan (un tuk meneruskan atau membatalkan) selama mereka belum berpisah. Apa bila mereka berdua jujur dan mem perjelas jual belinya, jual beli me reka akan diberkahi. Namun, apabila me reka berdua menyembunyikan sesuatu dalam jual belinya dan berbohong, ke berkahan tersebut dihapuskan.”

Sumber : Republika.co.id

Sebelum Lengser, Djarot Ternyata Teken Kontrak 30 Tahun Kerjasama Pulau Reklamasi

Sebelum Lengser, Djarot Ternyata Teken Kontrak 30 Tahun Kerjasama Pulau Reklamasi

10Berita – Jauh sebelum Gubernur Anies Baswedan meminta BPN membatalkan sertifikat hak guna bangunan bangunan (HGB) di pulau reklamasi. Ternyata Pemerintah DKI Jakarta di era Gubernur Djarot diketahui telah meneken perjanjian kerja sama dengan PT Kapuk Naga Indah sebelum HGB terbit.

Dikutip dari TEMPO, naskah perjanjian yang salinannya diperoleh pihak TEMPO tersebut berisi penjelasan perjanjian kerja sama dengan PT Kapuk Naga Indah, pengembang reklamasi Pulau D.

“Salah satu dasar penerbitan HGB Pulau D adalah perjanjian kerja sama antara pemerintah DKI dan pengembang,” kata Kepala Kantor Pertanahan Jakarta Utara, Kasten Situmorang, di kantornya beberapa waktu lalu.

Perjanjian tentang pemanfaatan tanah di atas hak pengelolaan lahan itu ditandatangani Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah, Presiden Direktur PT Kapuk Naga Indah Surya Pranoto Budihardjo, dan Direktur PT Kapuk Naga Indah Firmantodi Sarlito pada 11 Agustus 2017.

Kantor Pertanahan Jakarta Utara menerbitkan sertifikat HGB Pulau D pada 24 Agustus 2017. Sertifikat HGB keluar setelah, pada hari yang sama, PT Kapuk Naga Indah membayar bea perolehan hak atas tanah dan bangunan sebesar Rp 483,5 miliar.

Perjanjian itu diteken di masa kekuasaan Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat yang dilantik Jokowi sebagai Gubernur definitif DKI Jakarta di sisa periode 2012-2017, pada 16 Juli 2017.

Pelantikan itu menyusul status gubernur sebelumnya, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, yang divonis hakim dua tahun penjara atas perkara penodaan agama.

Perjanjian kerja sama antara pemerintah DKI dan pengembang berlaku selama 30 tahun dan dapat diperpanjang selama 20 tahun.Naskah perjanjian yang salinannya diperoleh TEMPO antara lain menyebutkan bahwa Kapuk Naga Indah berhak menjaminkan HGB di atas HPL Pulau D dan melakukan perbuatan hukum lainnya, termasuk melaksanakan akta jual-beli dengan pihak ketiga.“Pihak kedua wajib membayar pajak, retribusi, dan uang pemasukan kepada pihak pertama (pemerintah DKI) sesuai dengan ketentuan peraturan,” demikian bunyi salah satu klausul perjanjian itu.Saefullah enggan mengomentari perjanjian kerja sama itu. “Tanya Pak Gubernur saja,” ujar dia di Balai Kota, Selasa 9 Januari 2018.Sementara itu Gubernur Anies Baswedan juga tak mau berkomentar panjang. Ihwal kemungkinan Kapuk Naga Indah menggugat pemerintah karena dianggap melanggar perjanjian itu, Anies hanya mengatakan, “Soal DKI dengan pihak lain itu urusannya DKI.”Sedangkan kuasa hukum PT Kapuk Naga Indah, Kresna Wasedanto, juga belum memberikan pernyataan soal perjanjian kerja sama tersebut. (Pi/Ram)

Sumber : Eramuslim 

Rangkuman Pidato Heroik Sultan Erdogan (2017 - Awal 2018)

Rangkuman Pidato Heroik Sultan Erdogan (2017 - Awal 2018)


10Berita,  Saya Posting beberapa terjemahan pidato Erdogan dalam berbagai kesempatan selama 2017 - awal 2018:

Kutipan Pidato Erdogan:

~ Turki bukanlah 81 juta rakyat saja, tapi Turki adalah 1,7 miliar muslim di dunia.

~ Banyak kedzoliman di dunia ini terjadi hari ini terutama kepada muslim, karena negara-negara besar tidak pernah berlaku adil.

~ Negara-negara besar di dunia melihat dunia ini hanya dengan kacamata 5 negara besar saja (pemegang Hak Veto DK PBB), ini tidak bisa diterima dan diteruskan.

~ Turki punya megaproyek 1 triliun dolar 2023 nanti, kami akan bergerak sendiri dengan semua kekuatan muslim untuk memperbaiki tatanan dunia.

~ Megaproyek itu tidak berdiri atas landasan utang, Turki punya kekayaan yang cukup untuk membangun Turki kedepan dan akan terus menjadi rumah bagi semua muslim dunia.

~ Turki akan terus bergerak dengan dukungan rakyat yang kuat yang telah memilih demokrasi sebagai jalannya walaupun harus mengorbankan 250 martir di malam kudeta tersebut.

~ Turki tidak akan menerima tekanan dari manapun, Turki akan menolak setiap tekanan atas negara berdaulat kami siapapun pihak penekan tersebut.

~ Minggu lalu presiden Macron di Prancis mengatakan, bahwa Turki diharapkan bergabung ke Uni Eropa, dulu mereka menolak kita, saat ini Turki dihitung di dunia.

~ Kami punya 81 juta penduduk, tapi semangat persaudaraan kami adalah semua wilayah muslim di dunia ini, dukungan referendum konstitusi tahun lalu adalah bukti kita kuat dari dalam negeri.

~ Rakyat Turki tercinta sekalian terutama para pejabat, saya ingin menasehati anda, bahwa jabatan adalah amanah, kita semua akan kembali menghadap Allah semua dengan modal kain kafan dan kuburan yang sempit.

~ Kemajuan Turki harus kita bangun atas dasar ibadah dan pengabdian kita kepada Allah swt dengan mengabdi kepada rakyat Turki dan muslim di dunia.

(Tengku Zulkifli Usman)

Sumber : PORTAL ISLAM

‘Kebijakan KKP Banyak Hambat Produksi Perikanan, Seharusnya Luhut Kritisi ini’

‘Kebijakan KKP Banyak Hambat Produksi Perikanan, Seharusnya Luhut Kritisi ini’

okezone

Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti nampak merokok di depan wartawan di Istana Negara

10Berita – Menko Maritim Luhut Binsar Pandjaitan mengkritisi Menteri Kelautan dan Perikanan (KP) Susi Pudjiastuti, terkait pembakaran dan penenggelaman kapal asing yang melanggar ketentuan hukum di Indonesia.

Daripada mengkritisi kebijakan itu, Luhut dinilai sebaiknya mengkritisi kebijakan lain Menteri Susi, yaitu terkait sektor produksi perikanan.

“Menurut saya, ada dua hal yang berbeda antara upaya penegakan hukum dengan upaya peningkatan produksi,” ujar anggota Komisi IV Fraksi Partai Persatuan Pembanguan (FPPP) DPR RI, Zainut Tauhid Sa’adi, dalam pernyataannya diterima hidayatullah.com, Kamis (11/01/2018).

Untuk penegakan hukum, jelas Zainut, sepanjang sudah sesuai dengan ketentuan perundang-undangan, suatu kebijakan harus tetap dilaksanakan sebagai bentuk law enforcement (penegakan hukum) untuk menjaga kedaulatan laut bangsa Indonesia.

“Sedangkan untuk peningkatan produksi, seharusnya Pak Luhut lebih mengkritisi kebijakan KKP yang justru banyak menghambat sektor produksi perikanan, yaitu berbagai peraturan menteri KP yang selama ini banyak menimbulkan kontroversi,” terang Zainut.

Baca: Anggota Komisi IV: Polemik Menko Luhut – Menteri Susi Tak Elok


Diketahui, sebelumnya, terjadi polemik antara Menko Luhut dengan Menteri KP Susi soal pembakaran dan penenggelaman kapal asing.

Zainut menilai, seharusnya hal tersebut tidak perlu terjadi. Di samping dapat menimbulkan kegaduhan, juga dapat dinilai sebagai bentuk kelemahan koordinasi antarkementerian dalam pelaksanaan penegakan hukum di Indonesia.

“Sangat tidak elok mempertontonkan perbedaan pandangan kepada publik dalam masalah penegakan hukum. Apalagi subyek hukumnya adalah kapal asing (WNA). Hal tersebut juga bisa ditafsirkan bahwa Pemerintah Indonesia tidak konsisten dalam upaya penegakan hukum,” ungkapnya.*

Baca: Fadli Zon: Indikator Keberhasilan Pembangunan adalah Kesejahteraan Petani dan Nelayan


Rep: SKR

Editor: Muhammad Abdus Syakur

Sumber :Hidayatullah.com 

PARAH! Jawa Pos Sebut Anies Ngebet Jegal Reklamasi, Netizen NGAMUK: Terbalik Oi!!

PARAH! Jawa Pos Sebut Anies Ngebet Jegal Reklamasi, Netizen NGAMUK: Terbalik Oi!!


10Berita,   Susah memang jadi Gubernur yang berusaha menjaga amanat rakyat pemilih dengan teguh menunaikan tiap janji kampanye.

Tiap langkah Anies dan Sandi sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur, terutama dalam menyikapi reklamasi, mulai membuat banyak pihak "gerah".

Beberapa media sudah secara berkelanjutan membingkai negatif Anies-Sandi.

Hari ini, Jawa Pos menjadi salah satu media yang secara terbuka dan terang-terangan membingkai negatif Anies-Sandi terkait reklamasi melalui berita berjudul  "Ngebet Jegal Reklamasi, Anies Abaikan Etika dan Peraturan".

Anies dinarasikan menjegal proses reklamasi.

Berikut isi beritanya:

jpnn.com, JAKARTA - Fraksi Hanura DPRD DKI Jakarta mempermasalahkan langkah Gubernur Anies Baswedan meminta Badan Pertanahan Nasional mencabut sertifikat HGB pulau reklamasi.

Pasalnya, manuver yang diakui Anies bertujuan menjegal proyek reklamasi itu diambil tanpa berkonsultasi dulu dengan legislatif.

“Katanya, Anies-Sandi ingin legislatif-eksekutif berjalan seiringan. Tapi, Faktanya, mereka jalan sendiri tuh. Bagi, saya tidak bagus etikanya,” kata Ketua Fraksi Hanura Ongen Sangaji, Kamis, 11 Januari 2018.

Ongen pun mengatakan, sertifikat HGB pulau reklamasi diterbitkan oleh pemerintah pusat. Karena itu, langkah Anies meminta BPN mencabut sertifikat HGB bisa dikatakan tidak didasari etika baik dalam mengelola pemerintahan.

Ini bukan pertama kali Anies bertindak tidak etis terkait reklamasi. Sebelumnya, dia juga menarik Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (RZWP3K) dan Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Pantai Utara Jakarta (RTRKS) Pantai Utara Jakarta.

Menurut Ongen, manuver Anies tersebut bukan saja tidak etis, tapi juga menerjang aturan. Pasalnya, penarikan rapera yang sudah hampir rampung itu dilakukan tanpa melalui rapat paripurna.

Artinya, pasal 133 ayat 4,5, dan 6 tata tertib (Tatib) DPRD DKI tentang penarikan raperda yang tengah dalam pembahasan telah dilanggar.

Kemudian, Peraturan Menteri (Permendagri) Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah juga mewajibkan penarikan raperda dari pembahasan harus dilakukan dalam rapat paripurna.

’’Jangan, aturan ditabrak. Anies, jangan biasakan buruk, harus ada perbaikan tata kelola aturan yang baik,’’ jelasnya.

Penarikan, Raperda menurut Ongen memang kewenangan pemprov. Tetapi, tetap harus melalui prosedur dewan di Kebon Sirih. Jika pelanggaran ini dibiarkan bisa menjadi kebiasan buruk.

’’Pak Anies dan Pak Sandi kan orang hebat. Harusnya, mengerti aturan main. Kami, minta DPRD DKI selenggarakan paripurna pencabutan dua raperda itu,’’ bebernya.

Dia menambahkan, jika dirasa penting maka peraturan daerah dapat dibahas di luar dari susunan yang diajukan dalam prolegda.

"Sesuai dengan Undang-undang Peraturan Daerah No.1/2010 yang mengatur tentang Pembuatan Peraturan Daerah, hal itu boleh dilakukan ketika dianggap urgent. Nah, tanya pak anies. Saya hanya minta taati aturan main,’’ bebernya.

Tak tahan dengan framing negatif terhadap Anies-Sandi, Marco Kusumawijaya, seorang arsitek dan ahli tata kota berkomentar pedas.

" Jangan dibalik oi: Yang abaikan etika dan peraturan itu adalah yang ngotot/ngebet meloloskan reklamasi padahal peraturan dilanggar..," kicau Marco melalui akun twitter @mkusumawijaya.

Jangan dibalik oi: Yang abaikan etika dan peraturan itu adalah yang ngotot/ngebet meloloskan reklamasi padahal peraturan dilanggar.. https://t.co/sFC1NRlIZJ

— marco (@mkusumawijaya) January 11, 2018


Selain Marco, ada banyak pula netizen yang juga geram dengan Jawa Pos.




Sumber :Portal Islam