OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Senin, 22 Januari 2018

Ironi dan Menyedihkan Generasi Muda

Ironi dan Menyedihkan Generasi Muda



Oleh: 'Yuri' Ayu Lestari (Ibu Muda dan Pemerhati Dunia Remaja)

10Berita, Dunia musik pop Korea (K-pop) baru-baru ini dilanda kabar duka. Kim Jong Hyun atau yang kerap disapa Jonghyun dikabarkan meninggal dunia dalam usia 27 tahun. Salah satu penyanyi dari boyband tersohor Korea yaitu SHINEE ini, ditemukan tidak bernyawa di apartemen nya dan diduga kuat melakukan aksi bunuh diri. Dengan adanya berita tersebut, sontak jagat media sosial dibanjiri berita kematiaannya, fakta mengenai dirinya beserta alasan kuat bunuh diri, ungkapan kesedihan dan belasungkawa dari Shawol (sebutan untuk fans SHINEE).

Siapa yang menyedihkan?

Menurut WHO, dalam 40 detik ada satu nyawa yang melayang akibat tindakan bunuh diri. Korea selatan merupakan salah satu negara dengan tingkat bunuh diri tertinggi di dunia, yakni menempati peringkat keempat dengan 40 kasus bunuh diri setiap harinya. Mitos yang beredar di korea selatan bunuh diri menggunakan gas beracun dari briket batu bara adalah metode bunuh diri tanpa rasa sakit.

Jika ditelusuri dari berita yang beredar, faktor yang menjadi alasan terkuat seseorang nekad melakukan tindakan bunuh diri adalah faktor persaingan hidup yang kuat, faktor ekonomi, faktor sosial, hingga menimbulkan stress dan depresi. Bagaimana tidak, seorang public figur itu memiliki tuntutan karya yang akan menghasilkan materi bagi agensi yang menaunginya. Sehingga membuat mereka berkompetisi dan mengejar target demi tuntutannya sebagai publik figur, sudah seperti mesin pencetak uang bagi agensi nya. Dengan kondisi kehidupan yang demikian dan efek dari kepopularitasan,  pasti akan menimbulkan tingkat stress dan depresi yang sangat tinggi.

Beralih ke jagat sosial Indonesia, yang dihuni oleh generasi muda yang menyukai dunia K-pop, kabar menghebohkan datang dari fans fanatik SHINEE. Mereka menangisi kepergian Kim Jong Hyun hingga berlarut-larut dalam kesedihan dalam bentuk belasungkawa yang beraga. Ironinya, Salah satu Shawol (sebutan untuk fans fanatik SHINEE) diduga melakukan aksi percobaan bunuh diri yang membuat dirinya kritis di rumah sakit. Hal itu disebabkan oleh kesedihan mendalam yang dialami oleh dirinya akibat kepergian idola nya untuk selama-lamanya.

Jika kita cermati, layakkah generasi muda yanh seharusnya menjadi tonggak peradaban melakukan hal demikian? Sedangkan di belahan bumi lain, ada saudara sesama muslim yang meneriaki kita menunggu pertolongan. Saat anak-anak tak berdosa dan banyak nyawa yang melayang akibat kebiadaban kaum kafir, apakah kita menangis?

Islam dan Solusinya

Jika faktor yang membuat angka bunuh diri itu salah satu faktor nya adalah depresi berkepanjangan, maka kehidupan yang dialami oleh sang idola K-Pop itu tidakhlah bahagia. Dengan berlimpahnya materi, ketampanan, dan popularitas itu tidak bisa membuat manusia bahagia. Buktinya telah banyak kasus bunuh diri artis yang sedang dalam puncak popularitasnya. Jika percobaan bunuh diri itu makin sering ditemui bukan hanya pada publik figur namun selain publik figur pun, maka ada yang tidak tepat dengan pengaturan urusan umat yang dilakukan oleh negara.

Pendidikan yang tidak menekankan pada kepribadian yang berlandaskan pada agama tentu menjadi alasannya. Pasalnya, jika pendidikan ditekankan pada aspek agama, yaitu Islam maka kejadian seperti ini pasti tidak akan ditemui. Mengapa? Karena Islam memiliki serangkaian solusi atas kesulitan yang dilanda umatnya. Jika depresi menjadi alasannya, berarti kehidupan yang dialami seseorang begitu tidak berarti. Seandainya kehidupan diatur oleh Islam yang menjadi poros nya adalah hukum Syara maka pemuda akan berfikir ulang untuk melakukan bunuh diri. Standar kebahagiaan dalam Islam adalah meraih ridho Allah, karena Islam datang sebagai rahmat bagi seluruh alam. Islam akan menggiring kita untuk senantiasa berfikir untuk melakukan sesuatu sejalan dengan hukum yang Allah tentukan. Karena Islam sesuai dengan fitrah manusia, maka Islam akan mengatur naluri yang dimiliki manusia sesuai dengan ketentuan yang Allah SWT perintahkan, hingga manusia akan beraktivitas di bumi untuk beribadah hanya kepada Allah SWT karena standar kebahagiaan adalah mengharap Ridho Allah SWT.

Tidakkah sangat menyedihkan generasi pemuda saat ini? Hidupnya disia-siakan oleh hal yang tidak berguna yang tidak diridhoi Allah SWT. Lebih mencintai kehidupan dunia nya tanpa memperdulikan urusan akhiratnya. Jangankan urusan akhirat, banyak yang lebih mencintai idolanya ketimbang dirinya juga keluarga, lalu dimanakah cinta untuk Allah dan Rasul-Nya? Yuk, sama-sama kita renungi. Allah saja sangat mencintai hambanya, maka dari melarang manusia melakukan bunuh diri sebagaimana firmanNya :

"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu." [QS. An-Nisa' ayat 29]

Bagi mereka yang tidak mematuhi perintah Allah,  Bukankah azab bagi orang yang bunuh diri itu aman pedih? Bahkan Rasulullah SAW juga bersabda mengenai hal ini:

"Siapa yang menjatuhkan dirinya dari gunung hingga mati maka di neraka jahanam dia akan menjatuhkan dirinya, kekal di dalamnya selamanya. Siapa yang menegak racun sampai mati, maka racun itu akan diberikan di tangannya, kemudian dia minum di neraka jahanam, kekal di dalamnya selamanya. Siapa yang membunuh dirinya dengan senjata tajam maka senjata itu akan diberikan di tangannya kemudian dia tusuk perutnya di neraka jahanam, kekal selamanya." [HR. Bukhari 5778 dan Muslim 109]

Sesungguhnya Allah SWT menciptakan manusia di muka bumi ini bukan tanpa alasan. Memberika manusia kenikmatan dan kesempurnaan pun bukan tanpa alasan. Allah memberikan akal untuk dapat membedakan mana yang baik dan buruk dengan bersandar pada Islam. Dengan demikian hanya pada Allah SWT lah tempat bergantung karena kita berasal dariNya. Pun juga kita hidup untuk beribadah kepada Nya karena kembalinya manusia hanya kepada Allah SWT dzat yang menciptakannya. Wallahu'alam bishshawwab. [syahid/]

Sumber :voa-islam.com

MUI Ajak Umat Islam Keluar dari Zona Nyaman

MUI Ajak Umat Islam Keluar dari Zona Nyaman


Keluar dari zona nyaman membuat perubahan dalam hidup

10Berita,  JAKARTA -- Anggota Dewan Syariah Nasional (DSN) Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Muhammad Hidayat mengajak umat Islam untuk keluar dari zona nyaman, sehingga mampu membuat perubahan dalam hidupnya.

Hal ini disampaikan Hidayat dalam acara Tiens Indonesia di Britama Sport Mall, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Ahad (21/1). Perhelatan akbar tahunan tersebut dihadiri oleh sekitar 3.000 distributor Tiens yang berasal dari seluruh daerah di Indonesia.

Kegiatan ini mengangkat tagline Power Up From Zero to Hero "Saya mengajak kepada kita semua untuk keluar dari zona nyaman," kata Hidayat dalam acara tersebut.

Menurut Hidayat, 17 Tahun berdirinya Tiens Indonesia merupakan waktu yang sangat strategis untuk melangkah lebih baik. Menurut dia, Tiens merupakan perusahaan yang memiliki sisi kemanusian yang lebih luas.

"Jangan anda membuat batasan sendiri di saat anda mau membuat sesuatu, karena ini akan meminimalkan potensi dan kepercayaan diri," kata Hidayat.

Hidayat mengatakan, untuk mendapatkan kesuksesan tidak hanya perlu mengubah sesuatu, tapi juga harus menciptakan kesempatan. Karena, menurut dia, kesempatan-kesempatan yang diciptakan akan melahirkan rencana strategis. "Duplikasikan orang yang belum berhasil menjadi orang yang berhasil," katanya.

Hidayat berharap Tiens ke depannya tepat memegang prinsip syariah dalam menjual produk-produknya dan mampu menghadapi tantangan dan hambatan yang ada.

"Semoga Tiens tetap memegang prinsip syariah. Mudah-mudahan Tiens bisa memberikan kesempatan besar kepada seluruh keluarga besarnya untuk menjadi orang yang beriman dan bertaqwa," kata dia.

Sementara itu, CEO of Tiens Asia Tenggara Wendy Li menjelaskan bahwa generasi milenial saat ini memiliki banyak kelebihan. Menurut dia, generasi milenial saat ini mampu mengembangkan teknologi dan eksis dalam berbagai macam sosial media. Menurut dia, potensi ini sangat bagus untuk ke depannya.

"Ini sangat bagus untuk bisa menyebarkan bisnis Tiens dengan cepat, lebih fleksibel untuk menyesuaikan diri terhadap perubahan dan perkembangan jaman, memiliki jiwa aktif, enerjik dan pantang menyerah," kata Wendy.

Sumber : Republika.co.id 

Sibuk Dalam Ketaatan, Meraih Kemenangan

Sibuk Dalam Ketaatan, Meraih Kemenangan


Oleh: Resti Lestari

10Berita, Setiap manusia memiliki potensi yang berbeda dengan makhluk lainnya, yaitu akal yang harus dikembangkan. akal akan terpenuhi jika pertanyaan yang ada dalam benaknya terjawab dengan tuntas. Sebagaimana Nabi Ibrahim AS yang mencari keberadaan Allah SWT, beliau menggunakan akalnya untuk berpikir.

Walaupun dalam pencariannya merasa gagal dan kecewa terhadap keyakinannya, tetapi beliau tidak berhanti berpikir untuk meyakinkan keberadaan Allah SWT. Atas izin Allah, Nabi Ibrahim AS diberikan petunjuk bahwa dibalik perubahan siang dan malam ada yang Maha Kuasa dan Maha Esa yang mampu menganugerahkan serta mengaturnya. Dengan demikian, keyakinan (aqidah) lahir atas keimanan terhadap keberadaan Allah SWT, yaitu Al-Khaliq sebagai pencipta yang harus disembah. Akan tetapi, iman kepada Allah saja tidak cukup jika tidak dibarengi dengan ketaatan kepadaNya. Allah SWT berfirman:

“Hai orang-orang yang beriman! Taatila Allah, taatilah RasulNya, dan taayilah Ulil Amri diantara kalian...” (QS. An-Nisa: 59).

Pada akhir Tahun 2017 ini terdapat agenda besar, diantaranya Peringatan Hari Natal dan Tahun Baru Masehi. Sehingga banyak atribut yang digunakan di berbagai tempat dan banyak masyarakat yang meggunakan hari liburnya untuk melakukan hal yang kurang bermanfaat serta melalaikan ketaatan.  Ada salah satu ungkapan bijak dari Imam Syafi’i, bahwa “jika jiwamu tidak sibuk dalam ketaatan, maka ia akan sibuk dalam kemaksiatan”.

Yang menjadi faktor yang dapat menghambat ketaatan, diantaranya: Sistem Kapitalis-Liberal, yang memiliki asas fashlud-din ‘anil hayat(pemisahan agama dari kehidupan). Artinya, keyakinan terhadap Allah hanya ritual semata, dengan tidak menerapkan aturanNya di tengah kehidupan secara menyeluruh. Faktor lingkungan, seseorang akan memilih hal yang mubah seperti nonton TV, bermain, kumpul tidak bermanfaat, dsb. Dari kedua faktor itu akan diperkuat dengan mengedapankan hawa nafsu.

 

Meninggalkan hal yang tidak bermanfaat

Dari Abu Hurairah ra, Rasul saw bersabda: “Diantara kebaikan Isalam seseorang adalah meninggalkan hal yang tidak bermanfaat” (HR. Tirmidzi). Para shahabiy terdahulu, mereka lebih menyibbukan dirinya dalam ketaatan. Seperti Muhammad Al-fatih yang berhasil menaklukan benteng konstantinopel, Imam Syafi’i yang sudah hafidz sejak usia 7 tahun, Imam nawawi yang telah menerbitkan ribuan buku, Abdurahman bin ‘auf, dan masih banyak lagi.

Adapun hal yang dapat menyibukkan kita dalam ketaatan, diantaranya: taat terhadap perintah Allah dan menjauihi segala laranganNya, bersikap lemah lembut terhadap sesama muslim, bersikap tegas terhadap orang kafir, senantiasa memalkuak Amar ma’ruf nahyi munkar, mengutamakan aktivitas yang wajib daripada yang mubah, serta selalu berkumpul dengan orang-orang Sholeh yang dapat meningkatkan keimanan kita. Firman Allah SWT:

“Wahai orang-orang yang beriman! Jika kamu menolong agama Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu” (QS. Muhammad: 7). Wallahu’alam bish-showwab. [syahid/]

Sumber :voa-islam.com

MUI Desak Presiden dan DPR Segera Sahkan Sanksi Pidana Pelaku LGBT

MUI Desak Presiden dan DPR Segera Sahkan Sanksi Pidana Pelaku LGBT

10Berita, JAKARTA – Wakil Ketua Umum MUI Zainut Tauhid Sa’adi mengaku sangat prihatin atas berkembangnya isu LGBT. Menurutnya, praktik LGBT merupakan budaya hidup sekuler serta jauh dari nilai-nilai agama dan kesusilan.

”MUI sangat prihatin dengan semakin berkembangnya pemikiran dan budaya hidup sebagian manusia Indonesia yang sekuler, liberal, dan jauh dari nilai-nilai agama dan kesusilaan. Hal ini tentu tidak sesuai dengan jati diri bangsa kita yang berdasarkan Pancasila, termasuk sila Ketuhanan Yang Maha Esa dan Kemanusiaan yang adil dan beradab,” kata Zainut dalam keterangan, Ahad (21/1/2018), lansir Kumparan.

Ia menilai, perilaku yang menyimpang LGBT seperti seks bebas tanpa ikatan perkawinan dan pencabulan karena belum memiliki payung hukum secara memadai. Karena itu, perlu ada aturan hukum yang mengatur pidana dari tindakan-tindakan tersebut.

“MUI berpendapat bahwa berkembangnya perilaku seks bebas tanpa ikatan perkawinan yang sah karena tidak adanya payung hukum yang cukup memadai dan tidak memenuhi unsur dalam pasal perzinaan sebagaimana yang diatur dalam KUHP pasal 284. Begitu juga maraknya praktik pencabulan terhadap pasangan sejenis baik terhadap anak atau pun orang dewasa karena tidak memenuhi unsur pidana sebagaimana diatur dalam KUHP pasal 292 tersebut,” terangnya.

Ia mendesak DPR dan Presiden segera menerbitkan aturan hukum yang mengatur tindak pidana perilaku LGBT dalam RUU KUHP untuk disahkan dalam UU KUHP. Adapun, pengesahan nanti diharapkan agar sesuai dengan aspirasi dari masyarakat soal perilaku LGBT. Tidak hanya dibatasi dengan kategori-kategori tertentu. Namun mencakup secara keseluruhan.

“MUI mendorong DPR dan Presiden segera membahas dan menetapkan RUU KUHP menjadi UU dengan serius dan sungguh-sungguh memperhatikan, menyerap dan mengakomodasi aspirasi yang berkembang di masyarakat yaitu memasukkan unsur pelaku kejahatan tidak dibatasi kepada kategori orang-orang tertentu saja dalam merumuskan pasal-pasal kesusilaan: perzinaan, perkosaan, dan pencabulan (LGBT) dalam pembahasan RUU KUHP,” imbuhnya.

Dia juga mengatakan, MUI terus mencermati dan mengawal proses pembahasan RUU KUHP di DPR khususnya yang berkaitan dengan pasal-pasal yang diamanatkan oleh MK untuk dibahas dan ditetapkan oleh DPR bersama-sama dengan Pemerintah sesuai dalam Putusan MK Perkara Nomor 46/PUU-XIV/2016. Pasal-pasal tersebut adalah pasal 284 tentang perzinaan, pasal 285 tentang perkosaan dan pasal 292 tentang pencabulan (LGBT).

MUI menyesalkan MK telah memutuskan menolak permohonan uji materi soal perluasan makna dalam pasal perzinaan (Pasal 284), pasal perkosaan (Pasal 285) dan pasal pencabulan atau LGBT (Pasal 292) KUHP dengan alasan Mahkamah tidak memiliki kewenangan untuk merumuskan tindak pidana baru sebab kewenangan tersebut berada di tangan Presiden dan DPR. 

Sumber :arrahmah.com

Maneger: Publik Perlu Mencatat Parpol yang Setuju LGBT

Maneger: Publik Perlu Mencatat Parpol yang Setuju LGBT

muhammad abdus syakur/hidayatullah.com

Maneger Nasution.

10Berita – Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR RI) Zulkifli Hasan mengungkapkan, saat ini sudah ada 5 (lima) fraksi di DPR RI yang menyetujui perilaku lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT) berkembang di Indonesia.

“Jika hal itu benar adanya, hal ini semakin menjadi terang benderang bahwa di negeri ini masih terjadi disparitas politik,” ujar Direktur Pusdikham Uhamka yang juga Wakil Ketua Majelis Hukum PP Muhammadiyah, Maneger Nasution, di Jakarta, Ahad (21/01/2018) dalam pernyataannya diterima hidayatullah.com.

Baca: FPKS Perintahkan Anggotanya Perjuangkan Larangan LGBT


Disparitas politik tersebut, jelasnya, dibuktikan dengan banyaknya aspirasi publik yang justru berlawanan dengan partai politik atau pun para anggota DPR, yang sejatinya mewakili suara rakyat.

Lihat saja ungkapnya, publik maunya A, tapi partai politik di DPR maunya B.

“Publik sejatinya mencatat dengan baik parpol-parpol yang menyetujui LGBT yang jelas-jelas tidak sesuai dengan Pancasila, konstitusi, UU, budaya dan agama-agama di Indonesia. Publik berhak mengevaluasi partai-partai itu,” ungkap Komisioner Komnas HAM 2012-2017 yang juga Alumni PPRA 55 Lemhannas RI ini.*

Baca: Temui DPR, Ulama Madura Minta LGBT Dimasukkan Revisi KUHP


Rep: SKR

Editor: Muhammad Abdus Syakur

Sumber : Hidayatullah.com

Ulama: Jika Dibiarkan Bebas, Perilaku LGBT Merusak Bangsa

Ulama: Jika Dibiarkan Bebas, Perilaku LGBT Merusak Bangsa

Didin Hafiduddin meminta semua fraksi di DPR RI untuk menolak perilaku LGBT.

10Berita , JAKARTA -- Cendekiawan muslim Didin Hafiduddin meminta semua fraksi di DPR RI untuk menolak perilaku lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT) berkembang di Indonesia. Sebab menurutnya, perilaku LGBT akan merusak bangsa Indonesia.

"Berharap semua fraksi di DPR bisa menolak LGBT, karena bukan hanya menghancurkan umat Islam, tetapi juga negara, keluarga hingga tatanan pribadi manusia," ujarnya ketika dihubungi Republika.co.id, Jakarta, Ahad (21/1).

Didin mengatakan, perilaku LGBT bisa menghancurkan nilai kemanusiaan. Untuk itu, seluruh anggota DPR harus berpikir dengan jernih dan melihat masa depan negara serta bangsa. "LGBT ini sama halnya dengan Miras, sumber kerusakan kejahatan jika dibiarkan bebas,"  tegasnya.

Demi meminimalisirkan meruaknya LGBT di Indonesia, ia menyarankan, agar pemerintah memperbaiki situasi tersebut. "Tugas kita itu bisa minimalisir dan memperbaiki yang sudah terjerumus (LGBT) disitu," ungkapnya.

Sebelumnya, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan semua agama tidak mentolerir segala bentuk perilaku LGBT. "LGBT itu sesuatu yang sama sekali tidak ditolerir sama agama apapun, apalagi agama Islam. Semua agama tidak mentolerir tindakan perilaku LGBT itu," kata Lukman di Kampus Universitas Muhammadiyah Surabaya, Jalan Raya Sutorejo Nomor 59, Mulyorejo, Surabaya, Sabtu (20/1).

Lukman kemudian berpendapat, pendidikan terhadap orang tua lebih penting diberikan daripada terhadap anak-anak. Karena, dari orang tua yang terdidik lah akan lahir generasi penerus bangsa yang berkualitas.

"Jadi ini salah satu contoh betapa perubahan yang terjadi oleh teknologi informasi itu mengubah nilai-nilai yang selama ini kita anut, yang kemudian memgalami pergeseran," ujarnya.

Sumber : Republika.co.id 

Minggu, 21 Januari 2018

NGAKAK! Jokowi DIKRITIK SBY, Eh.. yang Sewot Tim Horenya

NGAKAK! Jokowi DIKRITIK SBY, Eh.. yang Sewot Tim Horenya


10Berita, Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono mengkritik pertumbuhan ekonomi yang berlangsung di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo.

Hal itu disampaikan SBY, sapaan akrab Yudhoyono, saat memberikan sambutannya di sarasehan internasional dan alumni pondok pesantren, Sabtu 20 Januari 2018 di Kabupaten Tangerang, Banten. Dia menuturkan pertumbuhan ekonomi harus ditingkatkan lagi.

Dia menyampaikan ramalan bahwa Indonesia akan menjadi negara yang kuat pada 2045 namun hal itu tak bisa datang dari langit. SBY mengajak seluruh warga bekerja keras untuk mencapai hal tersebut.Di sisi lain, SBY juga menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi harus ditingkatkan lagi. Dia memaparkan keberhasilannya saat menjadi Presiden, bahwa pertumbuhan ekonomi saat itu mencapai 6 persen.

“Alhamdulillah pas saya mimpin 6 persen. Sekarang 5 (persen) harus segera dinaikkan. Saya tahu Jokowi sedang berjuang, kalau masih 5 (persen) berarti ada masalah,” kata SBY di Pesantren Daar El-Qolam.

---------

Pernyataan SBY ini rupanya membuat berang para pendukung Jokowi alias Ahoker. Mereka tak terima dan mengatai SBY tukang kritik.

Hari ini Mantan Presiden 10 tahun menyerang pemerintah.

Besok hari libur @jokowi - Presiden Baru 3 tahun - resmikan jalan tol di Lampung yang merupakan pembangunan infrastruktur Trans Sumatera dan Indonesia Hebat.

Yang satu tukang kritik.
Satunya kerja, kerja, kerja.
Paham, ya.

— Abi Hasantoso (@TheREAL_Abi) January 20, 2018


Melihat tim hore Jokowi kebakaran jenggot, netizen pun berkomentar.

Jokowi yang dikritik, tim hore yang sewot.

pemimpin perlu dikritik, apalagi jika kritik itu ditunjang data valid.

Kritik membangun itu perlu, jangan hanya hoax membangun yang dibanggakan.

Sampai sini, tim hore paham?

— Warta🌐Politik™ (@wartapolitik) January 21, 2018

Trus maunya giman mas bro, sby kerja kerja kerja jokowi jd tukang kritik? Yg dikritik yo yg lagi kerja lah mas bro https://t.co/WnDV36obKs

— Dr.Gunawan (@dr_gundi) January 21, 2018

Sumber : PORTAL ISLAM

Pemda DKI Tegaskan Lahan Perumahan DP 0 Clean and Clear

Pemda DKI Tegaskan Lahan Perumahan DP 0 Clean and Clear

10Berita, JAKARTA  — Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengklarifikasi isu rumah dengan uang muka (DP) nol rupiah yang dibangun di lahan proyek apartemen mangkrak. Ia membenarkan ada proyek bermasalah di sana namun berbeda dengan lahan yang digunakan rumah susun DP 0.

“Jadi terima kasih atas media yang memberikan laporan. Kami klarifikasi yang mangkrak itu di sebelahnya persis, itu makanya kemarin saya sampaikan kepada Dirut Sarana Jaya ke depannya kita akan bangun sendiri dan tidak akan bekerja sama dengan pengembang-pengembang yang lama sekali merealisasikan,” kata Sandi di Monas, Jakarta Pusat, Ahad (21/1/2018).

Sandi juga mengatakan, total lahan di Pondok Kelapa, Duren Sawit, Jakarta Timur ini yakni sebesar 2,9 hektare. 1,5 hektare di lahan tersebut memang direncanakan akan dibangun apartemen komersial oleh pemerintahan sebelumnya. Sementara untuk rumah susun DP 0 beda lahan.

“Ada sisa 1,4 hektare yang belum dikerjasamakan (yang digunakan untuk rusun DP 0 rupiah),” kata Sandi di Jakarta Selatan, Ahad (21/1).

Sandi mengatakan, lahan seluas 2,9 hektare itu seluruhnya milik PD Pembangunan Sarana Jaya yang merupakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pemprov DKI. Proyek mangkrak di 1,5 hektare lahan itu merupakan kerjasama antara PD Pembangunan Sarana Jaya dengan pihak pengembang swasta.

Munculnya dugaan pembangunan rusun DP 0 yang dibangun di lahan yang sama dengan apartemen itu muncul dari cuitan netizen di media sosial Twitter. Seorang berakun Luki Febriyanti (@lalalalucki) mencuit tentang tak kunjung jelasnya pembangunan apartemen di lahan tersebut.

Padahal, keluarganya sudah mencicil untuk pembelian apartemen tersebut sejak 2015. Bahkan, dalam salah satu cuitannya ia mengklaim sudah menyetor dana hampir 50 persen dari harga jual. Ketika Gubernur Anies Baswedan melakukan ground breaking rumah DP 0 di lahan yang sama dengan apartemen yang dibelinya, dia kaget dan lantas mencuit.

“Singkat cerita, mulailah kami bayar secara rutin cicilan per bulan utk unit apartemen #PondokKelapaVillage tersebut. Hingga awal 2017, dana yang kami setorkan sudah hampir 50 persen dari harga unit. #RumahDP0,” cuitnya.

Namun hal tersebut telah dijelaskan oleh Wagub DKI Sandiaga Uno yang menuturkan lahan yang digunakan untuk program rumah DP Rp 0 merupakan tanah yang clear. Maka dari itu dia meminta agar tidak ada yang saling menyalahkan.

“Tanah yang dibangun sekarang ini adalah tanah yang clean and clear, sekali lagi saya ulangi clean and clear,” ujar Sandi.

“Jadi untuk yang pengembang yang mangkrak itu kita jangan saling menyalahkan, kita tawarkan untuk buy out kita akan bangun untuk DP Rp 0,” sambungnya.(fm)

Sumber :Umat.pos

Ustadz Tengku Zulkarnain: Ada yang Panik Jika Rakyat Inginkan Presiden Baru

Ustadz Tengku Zulkarnain: Ada yang Panik Jika Rakyat Inginkan Presiden Baru


10Berita, JAKARTA - Wakil Sekjen MUI Pusat, K.H. Tengku Zulkarnain atau yang biasa disapa Ustadz Tengku mengingatkan bahwa di Indonesia, yang merupakan negara demokrasi sah-sah saja ada masyarakat yang ingin mengganti Presiden di kemudian hari. Menurutnya itu adalah hak, yang tentu dilakukan sesuai mekanisme demokrasi yaitu pemilu.

“Di negara demokrasi semua keinginan sah, asalkan disalurkan lewat Pemilu. Ada yang mendukung Presiden berkuasa selama dua periode. Sah saja. Ada yang mau Presiden baru di Pemilu 2019. Sah saja,” kata ustadz Tengku Zulkarnain, melalui akun Twitter pribadi miliknya (19/01/2018).

Justru menurut dia, yang aneh dan menggelikan itu adalah ketika ada yang marah dan menuduh ingin Presiden baru dengan menyebut anti perdamaian.

“Pada Pemilu 2019 ada yang mau Presiden sekarang dua periode, sah saja. Ada yang mau Presiden baru, sah saja. Aneh ada yang sewot, marah, dan panik pada yang ingin Presiden baru. Menuduh yang mau Presiden baru sebagai Anti Perdamaian,” ujarnya.

Ulama asal Sumatera ini juga menyebut ada pihak yang takut saat Umat Islam bersatu dan Ulama turun menyatukan Umat.

"Banyak yang panik dan ketakutan saat Umat Islam bersatu dan Ulama turun menyatukan Umat agar ke depan hanya memilih orang yang Sholih jadi Wakil Rakyat dan Penguasa," katanya.

"Mereka yang ketakutan ini menyerukan Ulama jangan urus Politik karena Politik itu KOTOR. Siapakah mereka-mereka yang panik itu....?" ujar Ustadz Tengku.

Melalui media sosial ustadz Tengku Zulkarnain menyerukan 2019 Presiden Baru dengan tagar #2019PresidenBaru.

Di Negara Demokrasi Semua Keinginan Sah, Asalkan Disalurkan Lewat Pemilu.
Ada yg Mendukung Presiden Berkuasa Selama 2 Priode. SAH Saja.
Ada yg Mau Presiden Baru di Pemilu 2109. SAH Saja.
Yg Aneh dan Menggelikan Mrk yg Marah dan Menuduh yg Mau Presiden Baru Sebagai Anti Perdamaian

— tengkuzulkarnain (@ustadtengkuzul) 18 Januari 2018

Banyak yg Panik dan Ketakutan Saat Umat Islam Bersatu dan Ulama Turun Menyatukan Umat agar ke Depan Hanya Memilih Orang yg Sholih Jadi Wakil Rakyat dan Penguasa?
Mereka Menyerukan Ulama Jgn Urus Politik krn Politik Itu KOTOR.
Siapakah Mereka2 yg Panik Itu....?

— tengkuzulkarnain (@ustadtengkuzul) 18 Januari 2018

Pada Pemilu 2019 Ada yang Mau Presiden Sekarang 2 Priode, SAH Saja.
Ada yg Mau Presiden Baru SAH Saja.
Aneh Ada yg Sewot, Marah, dan Panik, pada yg Ingin Presiden Baru...!
Siang Malam Buat Gerakan Apa Saja utk 2 Priode. Tapi Ngeri Lihat Gerakan Ganti Presiden.#2019PresidenBaru

— tengkuzulkarnain (@ustadtengkuzul) 18 Januari 2018


Sumber :Portal Islam 

Mewaspadai Kebangkitan Kaum Sodom

Mewaspadai Kebangkitan Kaum Sodom

10Berita, Sering kita mendengar kisah tentang Nabi Luth dan kaumnya. Kaum sodom namanya. Kaum yang orientasi seksualnya tidak biasa. Laki-laki tertarik kepada laki-laki. Perempuan tertarik kepada perempuan. Nabi luth terus menerus menyeru kepada umatnya, untuk kembali kepada jalan kebenaran.

Namun kaum sodom banyak yang menolak. Nabi Luth pun sadar, kaumnya tidak dapat diberi peringatan atau pengertian lagi. Kaum sodom bagai virus mematikan yang terus menginfeksi lingkungannya. Hingga tak ada jalan lain kecuali mengamputasi kaumnya dengan dimusnahkan. Nabi Luth berdoa meminta kepada Allah untuk mengazab kaumnya. Untuk memutus virus mematikan agar tidak menyebar ke daerah lainnya. Hingga Allah menggoncang kota Sodom dengan dahsyatnya. Nauzubillah.

Kaum sodom yang dimusnahkan Allah, kini muncul kembali. Mereka merasuk hingga ke negeri-negeri kaum muslim. Elgebete, itulah kaum sodom masa kini. Berdasarkan data Kemenkes tahun 2012, ada satu juta sembilan puluh lima ribu sembilan ratus tujuh puluh pria suka pria. Ada yang memperkirakan jumlah kaum gay (laki-laki suka laki-laki) setidaknya tiga persen dari total populasi penduduk Indonesia. Sekitar tujuh juta penduduk.

Apakah mungkin, begitu banyak laki-laki yang orientasi seksualnya tidak biasa? Apa iya, elgebete adalah penyakit bawaan sejak lahir? Jika belajar dari kaum Nabi Luth, maka elgebete bukan penyakit bawaan. Tapi penyakit yang sengaja disebarluaskan. Penyebaran dan pengrekrutannya tertata rapi. Bahkan disokong dana internasional untuk melegalkan keberadaan elgebete. Kesimpulannya, elgebete ada karena adanya ruang kebebasan yang diberikan kepada mereka. Adanya campur tangan dari pihak-pihak yang ingin menghancurkan umat islam.

Allah melarang keras hambanya agar tidak masuk golongan orang-orang menyukai sesama jenis. Termasuk elgebete. Maka sudah selayaknya para pemimpin negeri ini menolak elgebete. Sebelum Allah menurunkan azab bagi negeri ini sebagaimana azab yang menimpa kaum Nabi Luth. Sebab tidak ada azab seberat azab yang menimpa kaum Nabi Luth. Dan sudah selayaknya kaum muslim kembali kepada ajaran ilaihi. Menerapkan islam kaffah dalam kehidupan. [syahid/voa-islam.com]

Kiriman Nur Khamidah/Mahasiswa Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya/Aktivis Revowriter

Sumber : Voa-islam.com