OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Selasa, 27 Februari 2018

Nasdem: Jokowi Presiden Paling Agamis Setelah Gus Dur, Warganet: Baca Alfatihah Aja Gak Lurus!

Nasdem: Jokowi Presiden Paling Agamis Setelah Gus Dur, Warganet: Baca Alfatihah Aja Gak Lurus!


10Berita, Anggota Dewan Pakar DPP Nasdem Teuku Taufiqulhadi tidak peduli dengan isu yang selama ini dialamatkan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang disebut-sebut sebagai PKI dan tidak agamis. Menurutnya, justru Jokowi itu merupakan presiden Indonesia yang paling agamis setelah Abdurrahman Wahid.

"Kalau menurut saya, kalau diserang ya diserang saja enggak apa-apa, toh Bapak Jokowi itu adalah orang Islam yang baik, dia adalah sebagai presiden yang menurut saya sejauh ini dia yang paling agamis setelah Gus Dur," kata Taufiqulhadi, Senin 26 Februari 2018.

Anggota Komisi III DPR RI itu melanjutkan, bukti Jokowi agamis beberapa kesempatan sudah terbukti. Saat melakukan kunjungan ke Negara Afghanistan ia didapuk sebagai imam Salat Dhuhur yang makmumnya Presiden Ashraf Ghani dan pejabat Afghanistan lainnya.

"Dalam sejarah bangsa Indonesia setelah Gus Dur, Jokowi yang sering menjadi imam, jadi tidak ada presiden yang lain. Jadi, secara ke-Islam-an Jokowi lah presiden yang menurut saya dia yang paling tepat, dia yang paling dekat dengan agama Islam," tuturnya.

Taufiqulhadi kembali menegaskan, bagi semua pihak yang selama ini meragukan ke-Islam-an Jokowi sebaiknya melihat kembali presiden sebelum-sebelumnya siapa yang paling dipercaya negara sahabat untuk menjadi imam salat.

"Jadi, kalau misalnya ada orang yang berusaha menjatuhkan dengan mempersoalkan persoalan agama, itu adalah harus kita tanyakan dia mendukung siapa dan bagaimana presiden lain yang dia dukung itu," pungkasnya.

Sumber: OKEZONE

------

Baca Alfatihah aja nga lurus, hahaha

— #DEMOKRATS14P (@panca66) February 26, 2018


Jangan salah, agamis itu teridiri dari A dan Gamis = tidak bergamis.
Jadi itu betul, jokowi paling tidak bergamis.

— Sena (@Qarn66) February 26, 2018


Sumber : PORTAL ISLAM

Sa'i Sambil Nyanyi, Jamaah Umroh Dinilai Mempermalukan Indonesia di Mata Dunia

Sa'i Sambil Nyanyi, Jamaah Umroh Dinilai Mempermalukan Indonesia di Mata Dunia


10Berita, Di media sosial sedang viral video jama'ah umroh dari Indonesia yang melakukan ibadah Sa'i sambil bernyanyi "Hubbul Wathon".

Sontak hal ini menimbulkan polemik.

Salah seorang pengusaha muslim yang punya hubungan dengan Saudi, Azzam Muhammad Izzulhaq melalui akun twitternya menyebut aksi nyanyi saat Sa'i ini telah mempermalukan Indonesia di mata dunia.

"Mendapati laporan sahabat saya Polisi di Masjidil Haram bahwa setelah ramai ibadah sa'i sambil membaca Pancasila, kini ada group umroh melakukan sa'i sambil bernyanyi.

Ketika melihat foto dan videonya, pelakunya group liberalis yang salah sayunya 'nyaleg' di PSI.
Memalukan!" kata Azzam Muhammad Izzulhaq yang disampaikan melalui akun twitternya (25/2/2018).

"Dulu, saya kira 'mengencingi sumur zamzam' jika ingin terkenal itu cuma idiom saja. Kini, ternyata ada orang yang mirip melakukannya. Terkenal memang. Dikenal penduduk bumi dan penduduk langit sebagai penista ibadah sai dan Masjidil Haram!"

"Tindakan bernyanyi di Masjidil Haram, apalagi di tempat Sa'i yg mustajab bukan saja memalukan Nahdhatul Ulama. Tapi juga memalukan Indonesia sebagai negeri Muslim terbesar di dunia. Lu kira keren? Kagak!" tegas Azzam.

Sumber : portal-islam.id

DIBLOKIR Instagram, Kesalahan Ust. Abdul Somad Ternyata Cuma Satu...

DIBLOKIR Instagram, Kesalahan Ust. Abdul Somad Ternyata Cuma Satu...


10Berita, Kebijakan Instagram memblokir akun Ustaz Abdul Somad pada Ahad, 25 Februari 2018 lalu, memancing protes luas publik. Meski akun yang memiliki jumlah pengikut 1,7 juta ini telah dapat diakses kembali, namun tidak ada alasan jelas mengapa pemblokiran dilakukan.

Pemblokiran tanpa alasan ini justru menjadi preseden yang tidak baik bagi Instagram karena begitu mudahnya memblokir akun tokoh publik yang memiliki integritas. Ketua Komite III DPD RI Fahira Idris memberikan dukungan penuh pada UAS agar terus berdakwah menebar ilmu dan kebaikan, walau berbagai tantangan datang silih berganti. Fahira menduga, seruan persatuan umat dari UAS membuat oknum tertentu gerah dan terganggu kepentingannya.

"Kesalahan Ustad Abdul Somad cuma satu, terus serukan pentingnya persatuan umat dalam setiap ceramahnya," ujar Fahira, Senin 26 Februari 2018.

Sepertinya, kata Fahira, seruan persatuan umat ini sudah menampakkan hasil dan itu membuat oknum tertentu tidak senang.

"Makanya, ada saja rintangan yang bakal dihadapi beliau (Ustaz Somad)," lanjutnya.

Ustaz Somad yang dikenal memiliki materi ceramah yang
simpel, mengena dan mengupas persoalan dan tantangan yang dihadapi umat Islam di Indonesia saat ini, disebut mampu memotret suasana batin mayoritas rakyat Indonesia.

Fahira mengakui, pendengar ceramah UAS dari berbagai kalangan, mulai dari Wakil Presiden sampai Ketua MPR, hingga masyarakat umum. Ustaz juga kerap diundang banyak kepala daerah untuk memberi ceramah kepada warga di daerahnya masing-masing.

"Sehingga, tidak mungkin isi ceramahnya membahayakan NKRI apalagi dituduh radikal dan provokatif," tegas Fahira.

"Saya berharap kejadian-kejadian seperti ini baik itu penghadangan, pengusiran, ataupun upaya mempersempit ruang dakwah Ustad Abdul Somad dengan pemblokiran akun media sosial, jadi yang terakhir. Kami umat Islam membutuhkan siraman ilmu dan semangat dari Ustad Abdul Somad," tutup perempuan yang dikenal mahir menembak ini.

Sumber : portal-islam.id

TERCYDUK Jadi "Buzzer" Partai, Akun Kantor Staf Presiden Dibanjiri Kecaman Warganet

TERCYDUK Jadi "Buzzer" Partai, Akun Kantor Staf Presiden Dibanjiri Kecaman Warganet


10Berita, Linimasa jejaring sosial twitter kembali riuh setelah akun resmi Kantor Staf Presiden (KSP) mengunggah pernyataan Presiden pasca dicalonkan kembali sebagai Presiden untuk periode 2019-2024.

Cuitan yang diunggah pukul 01.20 dinihari Ahad, 25 Februari 2018 selengkapnya tertulis sebagai berikut:

"Dicalonkan Kembali Jadi Presiden di Pilpres 2019, Presiden @jokowi: Terima Kasih @PDI_Perjuangan. Selengkapnya di https://t.co/DmhptftNlm #Pilpres2019".

— Kantor Staf Presiden (@KSPgoid) February 24, 2018


Cuitan ini pun membuat Let.Jen (Purnawirawan) Suryo Prabowo terkejut. Spontan, beliau bertanya.

"Ini akun resmi KSP?", cuitnya.

ini akun resmi KSP ?

— J.S. Prabowo (@marierteman) February 26, 2018


Keheranan warganet semakin meluas. Mereka heran, mengapa Kantor Staf Presiden yang operasionalnya dibiayai APBN kok tiba-tiba berubah menjadi buzzer politik yang terafiliasi ke partai penguasa?

Saya pikir akun resmi KSP ini tdk layak ikut2an politik.

Anda itu pake APBN, jgn ngawur kalian urus negara ini. Semua lembaga negara hrs NETRAL. Jika tdk bs netral, mundur kalian semua baru berpolitik. https://t.co/cqQUbKxvjN

— FERDINAND HUTAHAEAN (@LawanPoLitikJKW) February 26, 2018


Kantor Staf Presiden semestinya bercuit mengabarkan aktivitas Jokowi dalam kapasitasnya sebagai Presiden, bukan dalam kapasitas sebagai kader partai yang dicalonkan kembali oleh Ketua Umum partai.

Berikut kecaman luas warganet atas cuitan akun KSP.

KSP itu bukan "Kampanye Suara Partai", min...

— Rajaq Aqrom ❄️ (@jaqchrome) February 26, 2018

                           



Sumber : PORTAL ISLAM

PK Ahok, Majelis Hakim Diminta Pertimbangkan Pendapat MUI, NU, dan Muhammadiyah

PK Ahok, Majelis Hakim Diminta Pertimbangkan Pendapat MUI, NU, dan Muhammadiyah

MUI, Muhammadiyah, dan NU ketika itu sama-sama menyatakan bahwa ucapan Ahok yang menyinggung Al-Maidah ayat 51 telah menodai agama Islam.

Rifa'i fadhly/hidayatullah.com

Majelis Hakim PN Jakarta Utara pada sidang kasus Ahok di Auditorium Kementan, Jaksel, Selasa (25/04/2017).

10Berita – Peninjauan Kembali (PK) yang diajukan terpidana kasus penodaan agama, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) adalah haknya.

Begitu kata Prof Dr Yunahar Ilyas Lc MAg, salah satu Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, yang dulu menjadi saksi ahli dari Muhammadiyah dalam persidangan Ahok sebelumnya.

“Kita tunggu aja (keputusannya),” ucap Yunahar dengan santai kepada hidayatullah.com Jakarta, Senin (26/02/2018). Senin pagi, sidang perdana PK kasus Ahokdigelar Pengadilan Negeri Jakarta Utara (PN Jakut) di Jakarta Pusat.

Baca: Dinilai Vonis 2 Tahun Penjara Ahok Tak Memuaskan, PK Jangan Diterima


Yunahar yang juga Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), meminta Majelis Hakim untuk bersikap adil, jujur, dan memperhatikan fakta-fakta yang ada di persidangan sebelumnya, serta mempertimbangkan sikap dan pendapat keagamaan MUI, pendapat Muhammadiyah, dan Nahdlatul Ulama (NU).

MUI, Muhammadiyah, dan NU ketika itu sama-sama menyatakan bahwa ucapan Ahok yang menyinggung Al-Maidah ayat 51 telah menodai agama Islam.* Andi

Baca: Kuasa Hukum Menuduh Pelapor Ahok Merupakan Pembencinya


Rep: Admin Hidcom

Editor: Muhammad Abdus Syakur

Sumber :Hidayatullah.com 

Heroik; Polisi Muslim Asal AS Ini Gugur Saat Selamatkan Tetangganya

Heroik; Polisi Muslim Asal AS Ini Gugur Saat Selamatkan Tetangganya


Kopral Mujahid A. Ramzzid harus kehilangan nyawanya setelah menyelamatkan seorang tetangganya, Rabu (21/2/2018). Foto: CNN

SEORANG polisi Maryland, Amerika Serikat (AS) Kopral Mujahid A. Ramzzid harus kehilangan nyawanya setelah menyelamatkan seorang tetangganya, Rabu (21/2/2018) pekan lalu. Menurut laporan polisi, Ramzzid, 51, meninggal dunia ditembak penjahat saat berusaha melindungi tetangganya dari kekerasan. Padahal Ramzzid sedang tidak bertugas saat kejadian.

“Sepanjang kariernya dia tidak pernah memikirkan diri sendiri. Hari ini bukan pertama kali dia menunjukkan kepahlawanannya,” kata Kepala Polisi Wilayah Prince George, Hank Stawinski saat mengumumkan kematian Mujahid, CNNmelaporkan.

Laman Facebook resmi Kepolisian Prince George menyebut Mujahid Ramzziddin “Akan tetap hidup di hati kami setiap hari.”

Kisah kepahlawanan Mujahid pun menyentuh Fahmi Zubir Zakaria, Imam Mesjid Indonesian Muslim Association in America (IMAAM), yang di laman Facebook-nya bercerita.

“Selesai mengimami shalat subuh tadi di masjid IMAAM Center, seorang jama’ah yang bertugas sebagai polisi Montgomerry County, minta izin ke saya untuk mengumumkan kejadian penembakan. Dengan mata berkaca-kaca, kesedihan yang mendalam, dia bercerita kejadian tertembaknya polisi muslim teman sejawatnya,” tulis Fahmi.

“Mujahid Ramzziddin, seorang police officeryang -Insya Allah- syahid, mendapatkan cara kematian yang dirindunya teriring nama besarnya ‘Mujahid’.”

Fahmi pun bertutur bahwa Mujahid adalah aktivis Masjid, dia selalu menjaga komunitas muslim, khususnya Prince George’s County. Polisi muslim di Maryland ini sangat solid menjaga komunitas muslim setempat. Di tengah-tengah isu islamofobia serta aksi kekerasan dengan senjata api, polisi muslim semakin proaktif merapat ke masjid memberikan bimbingan dan penyuluhan dalam mengatasi aksi kriminal islamofobia, serta diskriminasi lainnya.

Polisi memastikan tersangka yang menembak Mujahid adalah Glenn Tyndell, 37 tahun. Sebelum menembak Mujahid, tersangka telah mendapat tiga surat perintah penangkapan atas tuduhan penyerangan tingkat kedua. []

SUMBER: CNN

Ilmuwan Muslim Serukan Pemberontakan Lawan AS

Ilmuwan Muslim Serukan Pemberontakan Lawan AS

keputusan AS memindahkan kedutaannya dianggap deklarasi perang

10Berita , Sebuah organisasi internasional cendekiawan Muslim yang berkantor pusat di Qatar menyerukan pemberontakan publik dan resmi terhadap keputusan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk memindahkan kedutaannya dari Tel Aviv ke Yerusalem pada Mei.

"Kami menyerukan sebuah pemberontakan Palestina, Arab dan Islam melawan agresi Amerika ini," kata Sekretaris Jenderal Persatuan Ahli Ulama Internasional (IUMS) Ali al-Qaradaghi dilansir dari Press TV, Ahad (25/2).

Ia beranggapan Yerusalem al-Quds adalah bangsa milik Muslim. Sehingga, meninggalkannya atau mengubah identitasnya akan menjadi aib. Qaradaghi menggambarkan keputusan AS memindahkan kedutaannya dari Tel Aviv ke Yerusalem al-Quds sebagai deklarasi perang terhadap umat Islam dan sebuah langkah melegitimasi pendudukan yang tidak sah.

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Heather Nauert mengatakan Washington DC berencana membuka kedutaan besarnya di Yerusalem al-Quds pada Mei mendatang.

Wilayah Palestina yang diduduki, menyaksikan gelombang ketegangan baru sejak Trump mengumumkan keputusannya mengakui Yerusalem al-Quds sebagai ibu kota Israel pada 6 Desember lalu. Perubahan dramatis dalam kebijakan Washington DC terhadap kota tersebut memicu demonstrasi di wilayah Palestina yang diduduki, Iran, Turki, Mesir, Yordania, Tunisia, Aljazair, Irak, Maroko dan negara-negara Muslim lainnya.

Sumber :Republika.co.id 

Prediksi Mufti Al Quds Jika Amerika Tetap Nekat Pindahkan Kedubes AS ke Al Quds

Prediksi Mufti Al Quds Jika Amerika Tetap Nekat Pindahkan Kedubes AS ke Al Quds

10Berita, Mufti Umum al-Quds dan Wilayah Palestina, Syaikh Muhammad Syaikh Husain, memperingatkan dampak bahaya dari keputusan Trump yang akan memindahkan kedubes AS dari Tel Aviv ke al-Quds, yaitu tragedi prahara Nakba Palestina.

Dalam pernyataan yang dirilis hari Minggu (25/2/2018) malam, Syaikh Husain mengisyaratkan sikap bias para pendukung penjajah Zionis Islam yang terus melakukan kedzaliman terhadap rakyat Palestina dan tempat-tempat sucinya, termasuk Yahudisasi tanah Palestina dan Al Quds.

Syaikh Husain menegaskan bahwa kesewenang-wenangan adalah tindakan ilegal dan akan berdampak bahaya yang dosanya akan ditanggung oleh pemerintah Amerika.

“Pemindahan kedubes AS ke al-Quds bukan hanya akan menjadi serangan terhadap Palestina saja, namun terhadap Arab dan kaum muslimin di seluruh dunia,” ujar Syaikh.

Mufti Palestina mengingatkan bahwa pemidahan yang dilakukan Trump hanya akan menyeret wilayah Kawasan ke dalam bencana perang, kekacauan dan ketidakstabilan. Karena warga al-Quds, Palestina, Arab dan seluruh kaum muslimin tidak akan tunduk oleh serangan ini. Mereka akan mengerahkan segalanya untuk melawan keras kepala Amerika.

Kepada para pemimpin Arab dan umat Muslim diseluruh dunia, Syaikh Husain menyerukan untuk bersatu melawan sikap Amerika yang memihak kepada penjajah Zionis Israel.

sumber: eramuslim

Penyebab Roma Selamat dari Amuk Mongol

Penyebab Roma Selamat dari Amuk Mongol

Paus Gregory IX sempat memaklumkan Perang Salib atas pasukan Mongol itu.

10Berita , JAKARTA --  Meskipun terkenal kejam--lebih dari 40 juta orang tewas akibat ekspansi Mongol-- kekaisaran ini tidak jauh dari nilai-nilai spiritualisme. Manz (2011) menjelaskan, keyakinan terhadap eksistensi tuhan dan karunianya atas penguasa merupakan ideologi sentral Imperium Mongol.

Selain itu, para kaisar Mongol juga toleran terhadap banyak umat agama yang menjadi rakyatnya. Mereka antara lain orang Kristen Nestorian, Buddha, dan Islam. Genghis Khan menganut Tengrisme, suatu kepercayaan yang sampai sekarang masih dipeluk segelintir penduduk Asia Tengah. Seorang Tengris meyakini ke hidupan berasal dari dewa langit dan dirawat dewi bumi.

Dua tahun sejak kematian Genghis Khan, keempat horde telah menjadi wilayah mandiri. Di antara mereka, horde milik anak sulung Genghis Khan, Jochi, merupakan yang paling dipengaruhi kebudayan Turki Islam.

Nama Turki di sini tidak identik dengan negara yang sekarang beribu kota di Ankara, melainkan kelompok bangsa penghuni stepa Asia Tengah yang akrab dengan ajaran Samawi. Untuk diketahui, Jochi wafat enam bulan sebelum Genghis Khan mangkat. Oleh karena itu, horde yang menjadi haknya kemudian dipimpin anak keduanya, Batu Khan.

Nama Batu Khan tercatat sebagai penakluk Eropa. Pada 1240-an, balatentara cucu Genghis Khan ini sudah mencapai perbatasan Imperium Romawi Barat. Paus Gregory IX sempat memaklumkan Perang Salib atas pasukan Mongol itu tetapi tidak jadi lantaran situasi politik Eropa yang tidak memungkinkan.

Belakangan, penyebab Roma selamat dari amuk Mongol justru kebetulan belaka. Pada 1241, Batu Khan harus menghentikan ekspansi yang sudah direncanakannya atas Austria, Italia, dan Jerman. Dia kembali ke Mongolia begitu mendengar kabar kematian pamannya, Qaghan Ogedei.

Il'nur Mirgaleev dalam artikelnya, The Is lamization of the Golden Horde: New Data (2016), menjelaskan, horde yang dipunggawai Batu Khan kerap disebut sebagai negeri Islam (Dar al-Islam).

Alasannya, horde inilah, di antara keempat lainnya, yang cukup terbuka terhadap Islam. Mirgaleev menandaskan dua penyebabnya, yakni peran kaum sufi dan hubungan diplomatik dengan Dinasti Abbasiyah, penguasa Irak saat itu.

Sumber :Republika.co.id 

Ahok Ajukan PK, Ini Tanggapan Saksi Pelapor Kasus Penistaan Agama

Ahok Ajukan PK, Ini Tanggapan Saksi Pelapor Kasus Penistaan Agama

10Berita, Bogor  - Ustaz Wilyudin Abdul Rasyid Dhani, salah satu saksi pelapor kasus penistaan agama yang dilakukan Basuki Tjahja Purnama alias Ahok angkat bicara terkait adanya Peninjauan Kembali (PK) oleh tim hukum Ahok atas kasus tersebut.

Menurut Ustaz Dhani, Ahok sudah resmi (inkrah) diputuskan oleh pengadilan sebagai terpidana, dimana proses persidangan dan pengadilannya berjalan berbulan bulan, dan menghabiskan anggaran biaya negara yang tidak sedikit. 

"Maka sungguh naïf dan tidak berkeadilan jika putusan hakim dalam sidang-sidangnya tersebut yang sempat membuat gaduh tatanan sosial kemasyarakatan, dan negara ini menjadi terkoyak rasa keadilannya, kemudian bisa dianulir oleh Mahkamah Agung, hanya karena ada gugatan PK. Apalagi jika didasari dengan manufer-manufer politik yang dapat menciptakan kegaduhan yang lebih besar." ujar Ustaz Dhani melalui keterangan tertulisnya, Senin (26/2).

Ahok sendiri sebagai terpidana, kata Ustaz Dhani, selama ini sudah menerima putusan hukum tersebut dan tidak pernah mengajukan banding. 

"Oleh karena itu, sebagai salah satu penggugat yang melaporkan pelaku kriminal penistaan agama tersebut, kami meminta kepada yang terhormat para hakim di MA untuk bertindak professional, berlaku adil, tidak mencederai dan menghianati hakekat keadilan yang diketahui dan diyakininya, yang selama ini menjadi amanah dan tanggung jawabnya, hanya karena ada indikasi untuk meramaikan situasi dan manufer-manufer politik. Kami memohon jangan sampai kasus hukum tersebut diintervensi, dicampur aduk dan dibiaskan dengan manufer politik," ungkapnya.

Menurut Ustaz Dhani, putusan pengadilan terhadap Ahok yang hanya berdasarkan pasal 156 tentang penodaan agama dan memberikan hukuman penjara selama 2 tahun tersebut, sebenarnya juga belum memenuhi rasa keadilan dan sebanding dengan hukuman yang seharusnya diputuskan berdasarkan pasal 156.a juga. "Tapi secara psikologi kami harus berlapang dada, melihat dan berempati adanya situasi tekanan yang sangat luar biasa yang mungkin diterima oleh para majelis hakim yang mengadilinya pada saat itu," tuturnya.

"Namun kami sangat tidak bisa terima jika putusan hakim yang yang cukup ringan tersebut, kemudian karena tekanan politik dan adanya gugatan PK, kemudian harus dibatalkan oleh Mahkamah Agung," tandas Ustaz Dhani.

Seperti diketahui, Ahok melalui kuasa hukumnya yaitu Josefina A. Syukur dan Fifi Lity Indra pada Jumat, 2 Februari 2018 mengajukan PK terhadap putusan Pengadilan Negeri Jakarta Utara Nomor: 1537/Pid.B/2016/PN.Jkt.Utr yang telah berkekuatan hukum tetap.

Ahok kini masih mendekam di Rutan Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat untuk menjalani hukuman atas kasus penistaan agama.

Ia divonis dua tahun penjara oleh majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Utara atas pernyataannya soal Surat Al-Maidah Ayat 51. Ahok pun tidak mengajukan banding dan mulai menjalani hukuman penjara di Rutan Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat sejak Mei 2017.

red: adhila

Sumber : SI Online