OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Senin, 05 Maret 2018

Kejar Pajak, Rekening Nasabah Yang sudah Meninggal pun Wajib Dilaporkan

Kejar Pajak, Rekening Nasabah Yang sudah Meninggal pun Wajib Dilaporkan

10Berita – Kementerian Keuangan melalui Direktorat Jenderal Pajak ( Ditjen Pajak/DJP) mewajibkan lembaga jasa keuangan untuk melaporkan rekening milik Wajib Pajak (WP) yang sudah meninggal dunia atau rekening warisan.

Hal itu dilakukan untuk pelaksanaan akses informasi keuangan untuk kepentingan perpajakan yang berdasarkan pada pasal 7 ayat 3 Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 19 Tahun 2018 sebagai pengganti PMK Nomor 70 Tahun 2017 tentang Petunjuk Teknis Mengenai Akses Informasi Keuangan untuk Kepentingan Perpajakan.

Anggota Komisi XI DPR Heri Gunawan memberikan tanggapan atas kebijakan tersebut.


“Ini adalah dampak dari target penerimaan pajak yang terlampau ambisius bahkan tak masuk akal. Belum lagi lebih dari 70 persen sumber pendapatan APBN kita bersumber dari pajak,” kata Heri dalam keterangan tertulisnya, Minggu (4/3/2018).

“Pajak menjadi tulang punggung penerimaan negara sehingga semua cara harus ditempuh. Pemerintah menjadi kurang kreatif untuk menggenjot penerimaan dari sumber lain sehingga orang meninggal pun dikejar,” sindirnya.

Heri membeberkan, target penerimaan pajak di APBN 2018 sebesar Rp 1.618,1 Triliun. Angka itu melejit 9,9 persen dibandingkan tahun 2017 yang terpatok sebesar Rp 1.472,7 Triliun.

Dari penerimaan perpajakan tersebut, sambungnya, Direktorat Jenderal Pajak sendiri harus mencapai target sebesar Rp 1.385,9 Triliun, sedangkan Direktorat Jendera Bea Cukai (DJBC) sebesar Rp 194,1 Triliun.

“Artinya, Direktorat Jenderal Pajak dipaksa bekerja ekstra mengejar tambahan Rp 144,1 Triliun dari target penerimaan pajak pada tahun 2017,” kata Legislator dari dapil Jabar IV itu.

Menurutnya, ketimbang mengejar orang yang sudah meninggal, pemerintah seharusnya fokus pada perbaikan database perpajakan nasional, termasuk rasio pajak.

“Target penerimaan pajak yang tak masuk akal di tengah rasio pajak yang rendah menjadi tanda lemahnya sistem database perpajakan nasional,” ujarnya.

Rasio pajak nasional, terang dia, ada di angka 11 persen. Padahal sebagai negara dengan kategori lower middle income countries seharusnya rata-rata rasio pajaknya mencapai 17 persen.

“Lemahnya database perpajakan membuat rasio pajak kita akan terus menurun. Masih banyak pekerja informal di Indonesia yang notabene tak memiliki nomor pokok wajib pajak (NPWP),” ungkapnya.

Saat ini, terang Heri, jumlahnya mencapai 70 persen sehingga hanya 30 persen yang bisa menjadi objek pajak.

“Jadi lucu mendengar pemerintah yang menggenjot WP yang sudah meninggal di saat potensi penerimaan pajak belum dikelola secara optimal. Mengejar orang hidup saja susah, apalagi orang yang sudah meninggal,” tuturnya.

Lebih jauh, disarankannya, pemerintah juga sebaiknya concern pada praktik perusahaan multinasional yang memanfaatkan aktivitas lintas batas untuk menghindari pajak suatu negara.

“Ketimbang mengejar orang yang sudah meninggal, pemerintah mustinya lebih memprioritaskan usahanya untuk mengusut pengemplang pajak yang menyembunyikan asetnya di luar negeri dan penggelapan pajak oleh perusahaan asing (PMA),” tegas Heri.

Untuk diketahui, kata dia, aset yang disimpan di Singapura saja mencapai Rp 2.600 triliun, sedangkan yang mengikuti program pengampunan pajak disebut-sebut tidak sampai 50 persen.

“Belum lagi perusahaan asing yang melakukan penggelapan pajak. Dilaporkan bahwa tahun 2013 saja terungkap ada 4000 PMA dari 7000 PMA yang telah merugikan negara triliunan rupiah dengan cara melaporkan rugi dari tahun ke tahun,” bebernya. (ts)

Sumber : ts, Eramuslim

Pesan Ustad Abdul Somad: Selagi masih menjabat, gunakan untuk menegakkan agama Allah!

Pesan Ustad Abdul Somad: Selagi masih menjabat, gunakan untuk menegakkan agama Allah!


10Berita,  Ada yang 'istimewa' dari pengajian Ustad Abdul Somad di Masjid Az Zikra, Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Ahad (4/3/2018) kemarin yang disiarkan langsung tvOne.

Pengajian Ustad Abdul Somad sempat 'dipersekusi' di Bali (dan sampai sekarang kasusnya gak jelas), juga ditolak dakwah di Hongkong, tapi kali ini dihadiri Kapolri Jenderal Tito Karnavian.

Duduknya semajelis Pejabat dengan Ulama ini tentu membahagiakan. Namun yang lebih dinanti adalah bukan sekedar duduk mendengar pengajian, tapi mengamalkannya.

Seperti pesan yang selama ini diserukan oleh Ustad Abdul Somad kepada para pejabat muslim agar selagi masih menjabat, selagi masih berguna pangkat dan kekuasaannya digunakan untuk menegakkan agama Allah, bukan sebaliknya.

"Ketika tanda tangan mu masih berlaku
Ketika kekuasaan ada dalam genggaman tangan mu
Pakailah dia menegakkan Agama Allah."

"Orang yang paling rugi adalah
Orang yang pernah menerima jabatan
Pernah menerima kekuasaan
Tapi tidak dipakai untuk menolong Agama Allah!"

Pesan, nasihat dan seruan Ustad Abdul Somad ini semoga diamalkan para pejabat muslim di negeri berpenduduk muslim terbesar di dunia

[video - UAS]

— Mustofa Nahrawardaya (@NetizenTofa) 1 Desember 2017


Sumber :Portal Islam 

Politisi: Jangan Tuntut Jokowi, Dia lagi Sibuk Dendang dan Buat Aturan Naik Tarif

Politisi: Jangan Tuntut Jokowi, Dia lagi Sibuk Dendang dan Buat Aturan Naik Tarif

10Berita, JAKARTA - Baru-baru ini, bawahan Joko Widodo diduga tengah berdendang dengan ria. Hadir di antaranya Menkeu, Sri Mulyani. Sontak kabar tersebut disambut miris oleh politisi dari Demokrat.

“Sabar ya kawan-kawanku sesama rakyat! Kita harus tetap tegar, kerja keras mandiri, pemerintah sedang sibuk membuat aturan pajak dan pungutan serta menaikkan beberapa tarif serta berdendang ria. Supaya pemerintah senang, mari kita kerja keras, kita turunkan Dolar di bawah 10 ribu.

Tolonglah jangan kalian menuntut Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Pak Jokowi menurunkan nilai tukar Dolar. Tugas mereka sudah terlalu banyak dan berat, misalnya bernyanyi, membuat aturan pajak baru, menaikkan tarif tol dan air port tax,” sindir Ferdinand Hutahean, di akun Twitter pribadi miliknya, Sabtu (3/3/2018).


Selain itu Ferdinand juga menyebutkan sebaiknya rakyat yang harus bekerja sendiri karena Jokowi disebut olehnya tengan sibuk urus diri sebagai capres. “Dan lebih berat lagi mengurus hasrat periode ke 2.

Kalau ingin Dolar di bawah 10 ribu, kerja keraslah sebagai rakyat. Itu tugas kita, bukan tugas menteri atau presiden. Ayo kita kerja..kerja..kerja! Supaya ada pajak yang dipungut pemerintah.

Sebagai rakyat kita harus tau diri bahwa urusan negara ini bukan urusan pemerintah tapi rakyat.” (Robi/)

Sumber : voa-islam.com

Komisioner Tinggi PBB: Peristiwa di Suriah Harus Diajukan ke Mahkamah Kriminal Internasional

Komisioner Tinggi PBB: Peristiwa di Suriah Harus Diajukan ke Mahkamah Kriminal Internasional

10Berita, JENEWA—Komisioner Tinggi PBB urusan HAM Zeid Ra’ad al-Hussein memperingatkan bahwa kejahatan perang di Suriah akan dihadapkan ke Pengadilan.

Zein pun mengatakan bahwa PBB kini sedang menyusul nama orang-orang yang bertanggungjawab atas serangan terhadap warga sipil Suriah.

Hal tersebut Ia katakan di depan Dewan HAM PBB di Jenewa.

“Yang kita saksikan di Ghouta Timur dan di bagian lain Suriah adalah kejahatan perang, dan kemungkinan kejahatan terhadap kemanusiaan,” ujar Zein.

Ia menyatakan juga, peristiwa di Suriah harus diajukan ke Mahkamah Kriminal Internasional karena merupakan upaya mengelabui keadilan dan menutupi tindak kriminal menjijikkan.

Ia memperingatkan juga, orang-orang yang beranggungjawab atas serangan sudah teridentifikasi dan PBB sedang membuat daftar nama serta aktivitas orang-orang itu untuk diajukan ke pengadilan. Ia menambahkan: roda-roda keadilan mungkin berjalan lambat, tetapi tetap berfungsi.

Pasukan pemerintah Suriah yang didukung Rusia telah melakukan serangan udara di kawasan Ghouta Timur dalam 12 hari terakhir.

Serangan sudah menyebabkan kematian ratusan warga sipil di kota yang dihuni 400.000 orang. Ghouta Timur adalah kawasan terakhir di dekat ibukota Damaskus yang masih dikuasai pemberontak. []

SUMBER: RETEURS, Islampos.

See in browser

The Invisible Hands Keroyok Ustaz Abdul Somad

The Invisible Hands Keroyok Ustaz Abdul Somad

Oleh: Agnes Marcellina

10Berita, SEBELUM ada kasus penolakan dakwah Ustad Abdul Somad di Bali, saya sudah pernah mendengarkan beberapa ceramahnya yang beredar di medsos dan saya suka karena beliau orangnya kocak, lucu, pandai, selain menguasai ilmu agama beliau punya keahlian bagaimana menyampaikannya kepada orang lain agar bisa didengar dan dipahami. Dakwahnya penuh dengan humor tetapi isinya tetap menyentuh hati. Saya saja yang bukan muslim senang mendengarkannya apalagi orang beragama Islam.

Sewaktu Ustad Somad digeruduk di sebuah hotel di Bali saat akan memberi ceramah di masjid, saya terperangah sewaktu membaca beritanya karena memang sungguh sangat memalukan kejadian tersebut dan tidak bisa diterima dengan akal sehat manapun kalau kita Indonesia yang melindungi umat beragama yang berbeda tetapi perlakuan terhadap ulama seperti itu. Bukan saja menodai makna dari Bhineka Tunggal Ika tetapi juga sangat kasar apalagi pecalang pecalang di Bali masuk ke hotel sambil membawa benda tajam. Astaga…. Masa seorang ulama diperlakukan seperti itu? Penolakan tersebut katanya karena ustad Somad anti Pancasila. Masyaallah….mereka yang bilang seperti itu apakah sudah pernah mendengar belum ceramah ceramahnya? Berikut adalah salah satu ceramah beliau yang mengatakan negara dan bangsa Indonesia sudah diikat dengan Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika, jadi bagaimana mungkin dia dituduh anti Pancasila?

Tidak lama setelah kejadian tersebut, ceramah beliau juga dibatalkan di kantor PLN. Tidak lama kemudian lagi, kehadiran beliau di Hong Kong ditolak dengan alasan karena ustad berasal dari organisasi terlarang. Kalau sudah begini, saya berani berkesimpulan bahwa ada “THE INVISIBLE HANDS” yang sudah melakukan kriminilisasi dan persekusi terhadap ulama yang bernama Abdul Somad ini. Pola-polanya mungkin tidak jauh berbeda dengan yang sudah dilakukan terhadap Habib Rizieq Shihab. Ada sekelompok orang orang yang begitu panik dengan munculnya ulama-ulama yang berkharisma yang bisa menggiring dan mempersatukan umat sehingga mereka dianggap menjadi musuh yang harus dihabisi. Kriminilisasi terhadap HRS dilakukan melalui HOAX.

Rocky Gerung mengatakan: “Pembuat hoax terbaik adalah pemerintah. Alasannya karena penguasa memiliki seluruh perangkat untuk berbohong. Intelijen, pemerintah punya, begitupun data statistik dan media. Itu faktanya. Hanya pemerintah yang mampu berbohong secara sempurna. Rezim itu kalau dia terus menerus mengendalikan kebenaran, artinya ada kebohongan yang hendak disembunyikan. Kita mencium ada semacam kepanikan di dalam rezim ini. Orang panik biasanya ingin cari pegangan apa saja. Kayak orang hanyut, dia mau raih apa saja. Entah itu kaleng bekas hanyut, batang pohon. Jadi kepanikan menunjukkan ada krisis, sebenarnya”.

Sepakat…. saya sepenuhnya setuju dengan pendapat bang Rocky.

Ditengah kerinduan umat Islam terhadap Habib Rizieq dengan dakwah-dakwahnya, tiba-tiba muncul Ustad Abdul Somad yang dalam sekejap dikenal di seantero Nusantara ini. Tetapi lagi lagi THE INVISIBLE HANDS sedang berusaha mengusik ketenangan umat Islam. Lagi lagi hoax yang digoreng adalah anti Pancasila, anti kebhinekaan, teroris dan label-label lainnya.

Sudah berminggu-minggu saya tidak menulis (di fb -red) tetapi hari ini dakwah Ustad Abdul Somad yang saya terima melalui whatsapp, membuat saya berlinang air mata sambil mendengarkannya. Saya ingin menshare kepada anda semua video tersebut tetapi saya mencari linknya di youtube belum ditemukan dari sekian banyak video dakwah-dakwahnya.

Isi dari dakwah beliau dalam video tersebut sangat menggugah hati. Saya ingin mengutipnya sebagai berikut :

“Hari ini, bulan ini, beberapa tahun belakangan ini, Kaum muslimin dikejutkan dengan pengeroyokan terhadap kebenaran dengan kata dan istilah lain, kriminilisasi, orang dikriminilkan, yang baik dikatakan sebagai perampok, pengkhianat dikatakan sebagai orang yang benar dan jujur. Ini bukanlah sesuatu hal yang baru, ini sudah lama terjadi, 1450 tahun SM, Nabi Musa mengalami hal yang sama. Firaun, Haman dan tentara tentaranya, 3 kelompok mengeroyok Musa. Dunia tidak berubah, isinya itu itu juga, Haman, orang cerdas tetapi kecerdasannya bukan untuk mengabdi kepada rakyat tetapi untuk menjilat Firaun. Haman, orang yang diberikan akal sempurna tapi akalnya bukan untuk mengabdikan diri kepada Allah tetapi untuk mengikutkan hawa nafsu mendapatkan segenggam dunia dari Firaun. Mereka semua mati, nama mereka dikenang abadi tetapi yang satu dikenal karena jahatnya, zolimnya, karena aniayanya tetapi yang satu dikenal karena baiknya, sholehnya.

Hari berganti, musim berubah, zaman berputar isi dunia tetap tetap itu itu juga. Setelah itu 1450 tahun lamanya datang zaman Nabi Isa. Hari itu juga dia dikeroyok, juga dibantai oleh 3 kelompok, Yehudi, Romawi dan yang menjadi pengikut Yehudi dan Romawi. Yehudi tidak suka karena kedatangan Isa akan membuka borok Yehudi. Romawi tidak suka karena kekuasaan akan hilang karena pengikut Isa bertambah banyak. Gelombangnya keras yang akan meluluhlantakan kekuasaan Yehudi dan Romawi. Orang orang awam yang bodoh hanya mengikut Yehudi dan Romawi. Ternyata diantara para muridnya, ada pengkhianat Yudas Iskariot , hanya disogok dengan beberapa keeping uang emas, imannya luntur sehingga Nabi Isa ditangkap.

Hari berganti, musim berubah, 571 Sesudah Masehi, lahir Nabi Muhammad. Apa yang terjadi pada Musa dan Isa, terjadi juga pada Muhammad. Perang antara partai partai. Mereka mengeroyok kebenaran.

Zaman nabi nabi sudah berakhir tetapi ada pelanjut para nabi, ulama yang mengamalkan ilmunya, ulama yang menyuarakan kebenaran. Ulama dikeroyok, ulama dihabisi, difitnah. Siapa yang menyinggung anggota kekuasaan, ditangkap, dihabisi, dipenjarakan. Hari ini penerus-penerus penyuara kebenaran difitnah juga.

Ketahuilah, mereka yang menolong dan memperjuangkan agama Allah, tidak pernah takut sedikitpun. Memilih antara hak dan batil. Allah berikan telinga, Allah kasih mata, Allah kasih tenaga, pakailah untuk memilih dan memilah. Semua akan disoal, semua akan ditanya, kemana engkau akan berpihak wahai saudara. Dulu orang bingung memilih mana hak dan mana batil, tetapi hari ini begitu nyata dan jelas. Kau akan ditanya dan disoal dihadapan Allah, kemana engkau berpihak? Kemana engkau memilih? Demi jiwa dan penciptaannya. Beruntunglah orang yang mensucikan diri tapi pemilihan yang benar perlu pengorbanan yang panjang .

Hari ini kita memilih dan setiap pilihan pasti ada resikonya. Orang beriman akan tahu kemana dia akan pulang. Dari tanah, tegak diatas tanah, berjalan diatas tanah, akan kembali masuk ke tanah menjadi santapan cacing cacing tanah Kalau pernah kau tolong kebenaran, itulah yang akan kau bawa bekal menghadap Allah. Memilih bersikap dalam suasana genting, beribu alasan terucapkan tetapi hatimu tak bisa kau dustai, nalurimu tak dapat kau bohongi, hatimu terasa sempit ketika kau khianati diri . Oleh sebab itu ,tanya kepada hatiku yang tak dapat kau dustai, bahwa kau memilih jalan yang benar”.

Kalau ada seorang ustad yang sudah membuat saya meneteskan air mata saat mendengarkan ceramahnya, ya itulah dia USTAD ABDUL SOMAD.

Salam Indonesia Raya

__
Sumber: dari status fb Agnes Marcellina, UmmatPos.com 

Umahat, Ini Manfaat Rahasia di Balik Pekerjaan Rumah Tangga (2)

Umahat, Ini Manfaat Rahasia di Balik Pekerjaan Rumah Tangga (2)

10Berita, ADA kabar gembira buat para umahat. Berikut ini manfaat lainnya dibalik pekerjaan rumah tangga berdasarkan penelitian yang diungkap secara ilmiah:

5. Menata lemari dapur – menurunkan berat badan

Sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa kegiatan menata lemari dapur atau rumah bermanfaat untuk menghindarkanmu dari kelebihan berat badan atau obesitas.

Menurut Peter Walsh, penulis dari Cut the Clutter, rumah yang kacau akan membuat orang rentan stres. Dan salah satu dampaknya adalah mereka menjadi emotional eater dan membuat mereka berisiko tinggi untuk mengalami kegemukan.

6. Memotong rumput – memperbaiki suasana hati

Aroma dari rumput yang dipotong mampu membuat rileks. Hasilnya, orang yang melakukan pekerjaan memotong rumput ini pun jadi lebih bergembira.

7. Menanam bunga dan sayuran – penurunan depresi

Dalam sebuah penelitian yang dilakukan di Norwegia, mereka yang didiagnosis dengan berbagai bentuk depresi diminta untuk menghabiskan waktu 6 jam seminggu untuk berkebun. Selama beberapa bulan terlihat peningkatan yang signifikan dalam perbaikan kondisi mental mereka.

“Terjadi pelepasan dan metabolisme hormon serotonin di beberapa bagian otak yang mengendalikan fungsi kognitif dan mood di dalam tubuh mereka yang berkebun. Sehingga kesehatan mental mereka pun meningkat,” ungkap Christopher Lowry, PhD, seorang profesor di University of Colorado, Boulder.

8. Membersihkan rumah dengan pasangan – kehidupan seks membaik

menurut penelitian dari University of Alberta, ditemukan bahwa pria yang berkontribusi pada pekerjaan rumah tangga ternyata lebih memuaskan di ranjang.

“Ketika pasangan tidak saling bekerja sama untuk melakukan pekerjaan rumah tangga, bisa muncul gesekan kecil yang berpengaruh terhadap kelangsungan rumah tangga,” terang penelitian ini. []

SUMBER: READER’S Digest, Islampos.

Umahat, Ini Manfaat Rahasia di Balik Pekerjaan Rumah Tangga (1)

Umahat, Ini Manfaat Rahasia di Balik Pekerjaan Rumah Tangga (1)

10Berita, SIAPAPUN pasti tahu ‘Kebersihan itu sebagian dari iman.’ Yang dimaksud disana meliputi semua hal, termasuk menjaga kesucian diri dan kebersihan lingkungan.

Nah, bagi para umahat yang bertanggung jawab dengan kebersihan rumah, ada kabar baik loh. Pekerjaan rumah yang dilakukan setiap hari oleh para umahat itu tak hanya berbuuah pahala, melainkan juga mengahsilkan manfaat yang bisa dirasakan langsung di dunia. Apa saja manfaatnya?

Berikut ini manfaat rahasia dibalik pekerjaan rumah para umahat berdasarkan penelitian yang diungkap secara ilmiah:

1. Cuci piring – mengurangi kecemasan

menurut penelitian dari departemen psikologi, Florida State University, tanpa disadari ternyata orang-orang yang mencuci piring dengan penuh perhatian (memusatkan perhatian pada aroma sabun, suhu air, dan menyentuh piring) mengalami penurunan kecemasan atau kegelisahan hingga 27%.

2. Membersihkan jendela – memperbaiki suasana hati

Sebuah penelitian yang dilakukan di Jepang tahun 2014 mengungkapkan bahwa mereka yang menghabiskan waktu sedikitnya 10 menit untuk membersihkan kaca menggunakan cairan pembersih beraroma jeruk, akan mengalami penurunan ketegangan, kecemasan, depresi, dan kebingungan secara signifikan.

3. Menata tempat tidur – meningkatkan produktivitas

dalam buku berjudul The Power of Habit dituliskan bahwa membersihkan dan menata tempat tidur berhubungan erat dengan peningkatan produktivitas dan keterampilan.

Selain itu dengan menata tempat tidur di pagi hari secara rutin, kkita juga bisa tidur lebih nyenyak di malam harinya.

4. Membersihkan halaman – menurunkan risiko serangan jantung

Mereka yang membersihkan halaman dan menyapu rumah berkurang risiko untuk terkena serangan kardiovaskular sebanyak 30% dibandingkan dengan mereka yang jarang membersihkan rumah. Sebab, pekerjaan ini menuntut tubuh untuk selalu bergerak. Dan, bermalas-malasan jadi awal meningkatnya serangan jantung atau stroke. []

SUMBER: READER’S Digest  Islampos.

Ketika Ibnu Khaldun Memprediksi Hubungan Micin dengan Perilaku Masyarakat

Ketika Ibnu Khaldun Memprediksi Hubungan Micin dengan Perilaku Masyarakat

10Berita, VETSIN atau micin sebagai bumbu pelezat makanan telah dikenal masyarakat luas. Namun tahukah Anda jika kehadiran micin ini sebenarnya sudah diprediksi oleh salah satu ilmuwan Islam terkemuka, Ibnu Khaldun.

Dalam salah satu bukunya yang terkenal ‘Al Muqaddimah,’ yang berbicara tentang peradaban dan masyarakat, disebutkan suatu ide bahwa terlalu banyak bumbu pada masakan dapat menurunkan daya pikir dan kerusakan intelektual.

Kajian ini bukanlah tentang kajian sains tentang bagaimana bumbu masak pada makanan, melainkan merupakan suatu kajian kritis pada perilaku masyarakat yang mengonsumsi terlalu banyak bumbu.

Dalam buku ini, Ibnu Khaldun menyampaikan tentang orang-orang yang gaya hidupnya mewah terlalu berfoya-foya sehingga menggunakan bumbu pada masakan secara berlebihan. Perlu dicatat bahwa pada masa Ibnu Khaldun, bumbu termasuk barang mewah.

Orang-orang ini menurut Ibnu Khaldun ini, relatif kurang banyak berfikir dan mengalami kerusakan intelektual karena hanya berfokus pada makanan dan gaya hidup mewah mereka.

Menurut Ibnu Khaldun, tidak perlu mencampurkan beragam bumbu masakan, membuat sebuah kerumitan yang tidak diperlukan hanya untuk memenuhi kebutuhan jasad untuk makan. Dalam pemikirannya, pengolahan makanan yang menggunakan bumbu secara berlebihan ini menyita pikiran, membuang-buang energi dan menghabiskan waktu.

Selaras dengan pemikiran Ibnu Khaldun, apa yang dilakukan generasi saat ini yaitu mementingkan bagaimana mereka hidup, sibuk dengan makanan, apalagi ditambah dengan keberadaan teknologi, membuat hidup mereka tidak lagi bersahaja.

Pemikiran mereka akan dipenuhi hanya dengan pemenuhan kebutuhan fisik saja, sehingga mengurangi pemikiran mereka tentang esensi hidup itu sendiri. Bahkan kemampuan intelektual mereka berkurang karena disibukkan dengan pemikiran semu belaka. []

SUMBER: HALALLIFESTYL,  Islampos.

Kivlan Zen Sebut PKI Difasilitasi Orang-orang di Lingkaran Kekuasaan, Terutama PDIP

Kivlan Zen Sebut PKI Difasilitasi Orang-orang di Lingkaran Kekuasaan, Terutama PDIP

Kivlan Zen saat berorasi di Apel Siaga FPI Jawa Barat di depan Gedung Sate, Bandung, 31 Mei 2016. (Foto: TEMPO/Prima Mulia)

10Berita, Mayor Jenderal (Purn) Kivlan Zen kembali melontarkan tudingan terkait adanya kebangkitan Partai Komunis Indonesia (PKI) di Indonesia. Secara terang-terangan Kivlan mengatakan, PKI difasilitasi oleh orang-orang di lingkaran kekuasaan, terutama orang-orang PDI Perjuangan.

Ia mengklaim mengantongi bukti kedekatan PKI dengan partai pimpinan Megawati Sukarnoputri itu.

“Ini baru dukungan di dalam negeri. Dukungan luar negeri mereka ke China. PDIP itu pengkaderan ke China, tanda tangan acara untuk kerjasama PDIP dan PKI di dalam pengkaderan,” kata Kivlan dalam suatu diskusi kebangsaan Presidium Alumni 212, Tebet, Jakarta Selatan, Jumat (2/3).

“Setiap bulan orang-orang China datang ke kantor di (DPP PDIP) Diponegoro,” lanjutnya.

Tak hanya itu, menurut Kivlan, rentetan peristiwa penyerangan terhadapa tokoh ulama di sejumlah tempat belakangan ini tak lain adalah rekayasa yang dibuat seperti PKI pada masa lampau. Tujuannya, menurut dia, untuk menciptakan teror, ketakutan, serta adu domba antar-masyarakat sehingga dapat dengan mudah merebut kekuasaan.

Kivlan mengatakan, PKI memiliki misi meraih kekuasaan di tahun 2019.

“Jadi suasananya mendekati itu,” kata dia.

“Itu nyata,” tegasnya.

Kepala Staf Kostrad ABRI di era Orde Baru itu mengungkapkan sejumlah kader PDIP yang menurutnya memiliki hubungan dengan PKI, antara lain Rieke Diah Pitaloka, Budiman Sudjatmiko, Ribka Tjiptaning dan Eva Kusuma Sundari.

“Itu pengakuan mereka sendiri,” ujar Kivlan.

Selain itu, Kivlan juga blak-blakan menyebut jumlah partisan dari partai terlarang di Indonesia tersebut.

“Dari informasi, ada 15 juta pengikut dan simpatisan PKI. Kalau dengan anak cucunya bisa 60 juta orang,” kata Kivlan.

Menurut dia, saat ini PKI memang tengah mengumpulkan masa secara perlahan-lahan.

“Motifnya ingin berkuasa. Ingin mengubah menjadi negara komunis, menjadi negara diktator. Melarang adanya demokrasi dan tidak ada Tuhan,” ujar Kivlan.

Fenomena yang terjadi saat ini, kata Kivlan, adalah sebagian orang mengaku mencintai Pancasila, namun di sisi lain juga mengakui paham komunisme.

“Itu adalah kebohongan. PKI tidak mengaku adanya Tuhan dan Pancasila,” tegas Kivlan.

Bahkan Kivlan memprediksi, PKI akan melakukan berbagai cara untuk merebut kekuasan. Puncaknya pada pemilu 2019 nanti.

“Sekarang belum berkuasa tapi sudah berani mengeluarkan simbol-simbol. Itu dilakukan oleh anak-anak PKI. Doktrin dia harus berkuasa,” tutur Kivlan.

Oleh karena itu dia meminta umat muslim untuk selalu waspada mengenai kebangkitan PKI di Indonesia.

“Sebentar lagi PKI akan bangkit, satu tahun lagi dia akan bangkit. Mari kita berperang,” pungkasnya.

Smber: jurnalpolitik.id

Mereka akan Menertawakan dan Mengolok-oloknya

Mereka akan Menertawakan dan Mengolok-oloknya

10Berita, Wanita itu berpikir sampai larut malam dan akhirnya memutuskan bagaimana esok harinya ia akan melakukan satu hal yang mungkin akan membuatnya puas. Dia tidak bisa tidur semalaman, karena dia terlalu bersemangat untuk membalas dendam atas berhala yang dia sembah.

Bahkan sebelum sinar matahari pertama masuk ke jendelanya, dia sibuk menyapu rumahnya. Dia menyimpan semua sampah di keranjang, meletakkannya di atap rumahnya dan dengan bangga melihatnya sebentar, lalu dengan ekspresi tidak sabar di wajahnya, dia melihat ke jalan yang dia jalani, dan berpikir, “Tidak seseorang pun pernah melihatnya marah. Semua orang akan memujiku ketika mereka akan melihat dia meneriakiku dan marah, mereka akan menertawakan dan mengolok-oloknya.”

Dia melihat keranjang sampah itu lagi dan menyeringai.

Sementara itu, dia mendengar langkah kaki, seakan mengabarkan bahwa penantiannya akan segera berakhir. “Akhirnya sasaranku sudah tiba,” pikirnya, saat melihat seorang pria berpakaian bersih dan putih melintas.

Dia mengambil keranjang sampah yang sudah dipersiapkannya dan melemparkan semua isinya ke arah lelaki yang sedang melintas itu. Namun alangkah kecewanya wanita itu, lelaki itu tidak mengatakan apapun dan melanjutkan perjalanannya.

Wanita itu melakukan hal yang sama pada hari berikutnya sambil berpikir, “Mungkin kali ini aku akan berhasil membuatnya marah.”

Tapi sang lelaki itu terlalu lembut untuk meneriaki si wanita. Celakanya, si wanita itu salah menafsirkan sikap sang lelaki. Wanita itu menganggap bahwa diamnya lelaki yang ia terror itu sebagai rasa ketakutan lelaki itu. Hingga akhirnya, si wanita memutuskan untuk mengulangi kenakalan yang sama setiap hari agar lelaki itu makin takut, sehingga dia mungkin berhenti berkhotbah tentang Keesaan Tuhan.

Pria yang sangat dibenci wanita ini adalah Muhammad SAW, nabi terakhir Allah SWT. Dia tidak ingin mengecewakan wanita tersebut dan terus berjalan menyusuri jalanan setiap hari, alih-alih memilih rute alternatif, dan berdoa agar wanita tersebut mengenali kebenaran.

Suatu hari, Nabi tidak menemukan wanita itu berada di atap rumahnya dengan keranjang. Ini membuatnya khawatir, karena dia mengira ada sesuatu yang terjadi padanya.

Jadi dia mengetuk pintu.

“Siapa?” tanya sebuah suara lemah.

“Muhammad bin Abdullah,” jawab sang lelaki. “Bolehkah saya masuk?”

Wanita itu takut, dan berpikir, “Aku sedang sakit, dan terlalu lemah untuk melawan atau berbicara, oleh karena itu Muhammad datang untuk membalas dendam atas apa yang telah aku lakukan padanya.”

Tapi izin dari lelaki itu untuk memasuki rumahnya diucapkan dengan suara lembut sehingga si wanita itu mengizinkannya masuk.

Nabi memasuki rumah dan mengatakan kepada wanita itu bahwa beliau tidak mendapatinya di loteng seperti biasanya, sehingga Nabi mengkhawatirkannya dan karena itu dia ingin menanyakan tentang kesehatannya.

Saat mengetahui betapa sakitnya wanita itu, Nabi dengan lembut bertanya apakah wanita tersebut membutuhkan bantuan.

Karena terpesona oleh tutur kata Nabi yang sangat lembut, wanita itu lupa akan semua ketakutannya dan meminta air. Nabi dengan baik memberi dia beberapa peralatan dan berdoa untuk kesehatannya, sementara wanita itu memamah rasa hausnya.

Hal tersebut membuat wanita itu merasa sangat bersalah karena telah begitu kejam kepada lelaki tersebut di masa lalu dan dia meminta maaf atas perilaku jahatnya. Dia memaafkannya dan datang ke rumahnya setiap hari untuk membersihkannya, memberinya makan dan mendoakannya, sampai dia bisa berdiri lagi.

Sikap baik Nabi menginspirasi wanita itu ke dalam pengakuan akan kebenaran, dan doanya dijawab dalam bentuk penambahan lagi ke dalam jumlah Muslim yang terus bertambah. []

Sumber: jalansirah.com,  Islampos.