OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Jumat, 16 Maret 2018

Dua Tahun Kematian Siyono, Apa Kabar Pelakunya?

Dua Tahun Kematian Siyono, Apa Kabar Pelakunya?

10Berita , Jakarta – Ketua Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak menegaskan bahwa proses hukum Densus 88 yang membunuh Siyono masih belum jelas. Padahal, kasus sudah berjalan dua tahun

“Kemarin tim hukum, Pak Trisno menemui keluarga Suratmi. Jadi bicara tentang proses hukum selanjutnya, karena sampai dua tahun ini proses hukum masih gelap,” katanya saat ditemui Kiblat.net di Gedung Pusat Muhammadiyah, Jakarta pada Jumat (16/03/2018).

Ia juga menolak jika Densus 88 yang membunuh Siyono hanya diberi sanksi disiplin. Sebab, ini terang tindak pidana yaitu pembunuhan.

Dahnil juga menilai, hukuman sanksi disiplin sebenarnya sudah menjelaskan bahwa polisi mengakui ada kesalahan dalam proses penangkapan Siyono. Sehingga, kata dia, terjadi kematian terhadap Siyono.

“Kalau polisi punya komitmen terkait dengan kasus Siyono tersebut, maka harus ada hukum pidana, sanksi yang berat. Karena ini bersangkutan dengan nyawa orang,” tegasnya.

Pria yang akrab dengan sapaan Anin ini menjelas akan, peristiwa Siyono bukan justru melakukan pemberantasan terorisme. Tapi meradiklisasi ulang, karena muncul dendam.

“Itulah kenapa sebenarnya upaya Muhammadiyah mencari keadilan supaya mereka mengubur dendam tapi mencari keadilan melalui proses hukum,” tukasnya.

Sumber :Kiblat.

Romo Syafi’i; Statement Tito Tidak Bisa Hapus Dugaan Penyerangan Orang Gila di Koordinir

Romo Syafi’i; Statement Tito Tidak Bisa Hapus Dugaan Penyerangan Orang Gila di Koordinir

10Berita – Anggota Komisi III DPR RI, Muhammad Syafi’i meyakini penyerangan terhadap ulama dan aktivis Islam di beberapa daerah beberapa waktu lalu ada yang mengkoordinir.

“Penyerangan ini pasti ada yang mengkoordinir. Kalau Kapolri belum menemukan siapa yang mengkoordinir, itu soal lain. Ya, bisa jadi dia jujur belum menemukan. Tetapi statemen Kapolri itu tidak menghapus stigma bahwa ini tidak ada yang mengkoordinir,” ungkapnya di depan Ruang Rapat Panja, Gedung Nusantara II, DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (15/03).

Alasan yang mendasari keyakinan itu, menurut Ketua Panja RUU Terorisme ini, kenapa yang diserang hanya tokoh agama dan semua penyerang orang gila. Para penyerang tidak memiliki sasaran lain.

“Dipastikan itu ada yang mengkoordinir tetapi kita tidak bisa mengatakan Kapolri bohong, bahwa dia belum menemukan, bisa saja. Tetapi bahwa statemen Kapolri belum menemukan itu tidak menafikan bahwa penyerangan ulama ini dikoordinir,” ungkapnya.

Kordinator dari penyerangan ulama ini disebutnya memiliki kepentingan, yang ingin dicapai. Pertama, imbuhnya, untuk mengadu domba supaya agar terjadi saling tuduh terhadap penyerangan tokoh dan ulama.

“Ini merupakan isu sensitif di Indonesia. Adu domba ini tujuannya adalah ingin chaos, dan ketika sudah terjadi chaos, dia ingin kedaulatan kita diambil alih,” ungkapnya.

Namun, siapa yang mengkoordinir, siapa perpanjangan tangan, dan di instansi mana para koordinator penyerangan ulama ini, Romo menyebut bahwa mungkin saja Kapolri jujur belum menemukannya.

“Tetapi kajian politik kajian sosiologi dan kajian hukum itu pasti ada yang mengkoordinir dengan tujuan tujuan yang jelas untuk membuat Indonesia chaos,” tukasnya. (ki/ram)

Sumber : Eramuslim

Karikatur Tempo, Etika Jurnalistik Tempo dipertanyakan

Karikatur Tempo, Etika Jurnalistik Tempo dipertanyakan


Gemas” Karikatur Tempo”
Oleh: Ahmad Rizal – Dir. Indonesia Justice Monitor

Karikatur pria yang duduk dan bersorban dengan balon teks yang berbunyi, “Maaf… Saya tidak jadi PULANG” dengan gambaran di depan seorang wanita yang duduk pula dengan balutan busana yang tak islami dengan balon teks, “Yang kamu lakuin itu JAHAT….” diprotes oleh massa FPI karena dianggap telah menghina Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab.

Detik.com memberitakan bahwa Massa Front Pembela Islam (FPI) mendatangi kantor Majalah Tempo untuk memprotes karikatur yang dimuat majalah tersebut. Massa aksi menganggap karikatur itu menghina Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab.

“Tempo harus minta maaf karena karikatur yang melecehkan ulama dan cucu Nabi Muhammad SAW,” ucap orator tersebut. (https://m.detik.com/news/berita/d-3920124/tiba-di-kantor-tempo-massa-fpi-orasi-protes-karikatur-pria-bersoban)

Masih Punya Etika?

Bagaimanapun, karikatur tersebut memang terkesan tendensius. Sesungguhnya pertanyaannya adalah untuk apa Tempo menerbitkan karikatur tersebut? Apa tujuannya? Apa motifnya?

Apapun jawaban yang dikemukakan Tempo nantinya tetap saja penerbitan karikatur tersebut tak bisa dianggap sebagai produk jurnalistik yang beretika dan bijaksana. Pasalnya gambar yang dibuat jelas menunjukkan busana seorang ulama yang duduk berdua berhadapan dengan seorang wanita tak berbusana islami. Kita coba bertanya ulang, untuk apa karikatur itu dibuat?

Itu dari segi pembuatan sketsa karikatur. Belum kemudian dengan adanya balon teks bertuliskan, “Maaf… Saya tidak jadi PULANG”. Tentu saja bayangan publik tertuju kepada imam besar FPI Habib Rizieq Shihab. Dengan sketsa busana sedemikian rupa dan balon teks yang menunjukkan peristiwa tidak jadinya HRS kembali ke tanah air beberapa waktu lalu. Siapa lagi kalau bukan HRS yang ada dalam benak publik melihat karikatur tersebut?

Begini, ulama merupakan panutan dan simpul umat Islam di Indonesia, siapapun sosoknya. Apa yang digambarkan oleh Tempo telah jelas menunjukkan bahwa pria bersorban setidaknya menggambarkan gambaran seorang ulama jika konteksnya di Indonesia. Dengan balon teks yang terkesan dibuat “guyon” atau main-main telah menunjukkan ketidakhormatan Tempo kepada sosok ulama, setidaknya pada gambar tersebut.

Terlepas siapapun yang dimaksud oleh Tempo pada karikatur tersebut, sketsa tersebut jelas telah menjadikan gambaran ulama sebagai bahan “begejekan” (main-main). Dengan demikian tentu etika Tempo perlu ditanyakan, apalagi kepada sosok ulama. Masihkah Tempo memiliki etika?

sumber: justicemonitor

Terungkap, Aqua dan Nestle Pure Life Mengandung Mikroplastik

Terungkap, Aqua dan Nestle Pure Life Mengandung Mikroplastik

10Berita, NEW YORK – Investigasi terhadap berbagai merk minuman kemasan mengungkap bahwa air di dalam botol Aqua Danone dan Nestle Pure Life mengandung partikel plastik.

Dilansir laman BBC, kedua merek itu hanyalah sebagian dari 11 merek minuman kemasan taraf dunia dan lokal yang diuji. Bahkan, merek Evian dan San Pellegrino tak luput dari temuan partikel plastik tersebut.

“Kami menemukan (plastik) di dalam botol demi botol dan merek demi merek,” kata Sherri Mason, profesor kimia dari State University of New York yang dilibatkan dalam investigasi, kepada BBC.

“Ini bukan soal mencari kesalahan merek tertentu. Ini benar-benar ingin menunjukkan bahwa hal tersebut ada di mana-mana, bahwa plastik menjadi materi yang menyebar di masyarakat kita dan bisa menembus air. Semua produk ini adalah yang kita konsumsi pada level mendasar,” sambungnya.

Saat ini, tidak ada bukti bahwa mencerna plastik dalam wujud sangat kecil (mikroplastik) dapat menimbulkan penyakit pada tubuh. Namun, memahami potensi dampaknya adalah bidang yang dikaji dalam sains.

“Yang kita tahu adalah beberapa dari partikel ini cukup besar sehingga, ketika dicerna, partikel itu mungkin dikeluarkan dari dalam tubuh. Tapi sepanjang perjalanan di dalam tubuh mereka bisa melepaskan zat kimia yang menyebabkan dampak bagi kesehatan manusia,” papar Prof Mason.

“Sebagian partikel ini luar biasa kecil sehingga mereka bisa masuk usus di perut, menyusurinya, dan dibawa ke seluruh tubuh. Kami tidak tahu implikasinya atau apa artinya bagi berbagai organ tubuh kita,” lanjutnya.

Investigasi terhadap berbagai merek minuman kemasan dipimpin oleh organisasi jurnalisme (Orb Media). Untuk meneliti kandungan plastik di dalam botol air, organisasi itu menggandeng State University of New York di Amerika Serikat.

BBC menghubungi beragam merek yang disebutkan dalam investigasi tersebut. Nestle menyatakan telah memulai uji mikroplastik secara internal sejak dua tahun lalu dan hasilnya plastik tidak dideteksi di atas level pendeteksian.

Seorang juru bicara Nestle menambahkan bahwa kajian Profesor Mason meluputkan beberapa langkah kunci untuk menghindari ‘hasil positif yang salah’. Dia juga mengatakan pihaknya mengundang orb Media untuk membandingkan metode.

Secara terpisah, Danone mengatakan tidak bisa mengomentari kajian tersebut karena ‘metodologi yang digunakan tidak jelas’. Danone menegaskan botol yang mereka gunakan untuk menampung air masuk kategori ‘kemasan yang sesuai untuk makanan’.

Perusahaan itu menambahkan bahwa tidak ada aturan pasti mengenai mikroplastik atau konsensus dalam sains untuk mengujinya.

Metode pengujian

Untuk menguji partikel plastik, ilmuwan dari State University of New York mendatangkan 250 air kemasan dari 11 merek di sembilan negara yang dipilih atas dasar besarnya populasi atau konsumsi air kemasan yang relatif tinggi.

Merk-merk itu mencakup merek taraf internasional:

Aquafina
Dasani
Evian
Nestle Pure Life
San Pellegrino
Adapun merk taraf nasional meliputi:

Aqua (Indonesia)
Bisleri (India)
Epura (Meksiko)
Gerolsteiner (Jerman)
Minalba (Brasil)
Wahaha (Cina)

Pengujian kandungan plastik melibatkan bahan pewarna bernama Nile Red yang dimasukkan ke setiap botol, sebuah teknik yang dikembangkan baru-baru ini oleh sejumlah ilmuwan Inggris untuk melacak keberadaan plastik di air laut.

Kajian sebelumnya menemukan bahwa bahan pewarna itu melekat pada partikel plastik dan membuatnya menjadi berpendar di bawah sorotan cahaya tertentu.

Profesor Mason dan beberapa peneliti  kemudian menyaring sampel partikel plastik dan menghitung setiap kepingan berukuran di atas 100 mikron—kira-kira setara dengan diameter sehelai rambut manusia.

Beberapa partikel tersebut cukup besar untuk diambil dan dianalisa menggunakan alat inframerah. Hasilnya, partikel-partikel itu teridentifikasi sebagai plastik.

Sebagian besar partikel lainnya yang berukuran di bawah 100 mikron dihitung menggunakan teknik dalam ilmu astronomi.

Jenis partikel-partikel kecil ini tidak dapat dikonfirmasi sebagai plastik, namun Profesor Mason menyebutnya “secara rasional disebut sebagai plastik”.

Pasalnya, meski pewarna Nile Red bisa melekat pada bahan selain plastik seperti kepingan kerang atau alga, namun kemungkinan ini kecil ditemukan di air kemasan.

Setelah melakoni tes, Profesor Mason menemukan hanya 17 dari 259 botol air kemasan yang tidak mengandung partikel plastik.

Adapun jumlah partikel plastik di botol-botol air kemasan cukup beragam. Aqua Danone dari Indonesia, misalnya, memiliki 4.713 partikel plastik per liter. Kemudian, Nestle Pure Life mengandung 10.390 partikel plastik per liter. Evian memuat 256 partikel plastik per liter, San Pellegrino mempunyai 74 partikel plastik per liter.

Bagaimana komentar para ahli?

Karena kajian ini tidak melewati sorotan ilmuwan lain atau publikasi dalam jurnal ilmah, BBC meminta tanggapan para ahli.

Dr Andrew Mayes dari University of East Anglia dan salah satu pionir teknik Nile Red, mengatakan teknik yang digunakan merupakan ‘kimia analisis berkualitas sangat tinggi’ dan hasilnya ‘cukup konservatif’.

Michael Walker, konsultan Badan Ahli Kimia Pemerintah Inggris dan pendiri Badan Standar Pangan mengatakan penelitian tersebut ‘dilakukan dengan baik’ dan penggunaan Nile Red menunjukkan ‘jejak rekam yang sangat baik’.

Keduanya menekankan bahwa partikel di bawah 100 mikron tidak diidentifikasi sebagai plastik. Namun, karena bahan lainnya sangat tipis kemungkinannya untuk berada di dalam botol air kemasan, mereka menyebut itu ‘kemungkinan plastik’.

Sumber: Viva.co.id

Bukan Makanan, Ternyata Ini Penyebab Utama Kolesterol Tinggi yang Tidak Kita Sadari

Bukan Makanan, Ternyata Ini Penyebab Utama Kolesterol Tinggi yang Tidak Kita Sadari


10Berita, Salah satu masalah kesehatan yang sering diderita oleh masyarakat modern adalah kolesterol tinggi. Jika sampai kadar kolesterol jahat (LDL) di dalam tubuh berlebihan, maka risiko untuk terkena penyakit kardiovaskular seperti serangan jantung dan stroke akan meningkat dengan signifikan.

Biasanya, penyebab dari masalah kolesterol tinggi ini adalah kebiasaan mengkonsumsi makanan tidak sehat seperti makanan berlemak. Padahal, dalam realitanya ada hal lain yang bisa memicu masalah kolesterol.

Pakar kesehatan saraf bernama Rocksy Fransisca menyebutkan bahwa ada banyak orang gemuk yang tidak mengalami masalah kolesterol tinggi. Bahkan, sebuah penelitian menyebutkan bahwa makanan hanya mempengaruhi sepertiga kadar kolesterol dalam tubuh.

Sisanya, yakni dua per tiganya justru dipengaruhi oleh pikiran, khususnya stress. Saat kita terkena stress, maka otak akan memproduksi hormon kortisol dalam jumlah yang banyak. Padahal, keberadaan hormon kortisol ini bisa memberikan dampak berupa meningkatnya kadar kolesterol jahat dalam tubuh.

Dr. Rocksy menyebutkan bahwa dengan adanya fakta ini, anggapan bahwa orang gemuk pasti mengalami masalah kolesterol dan orang kurus tidak akan mengalami masalah yang sama tidak lagi relevan.

Jika seseorang dengan tubuh yang kurus sering terkena stress, maka Ia pun akan rentan terkena masalah kolesterol tinggi yang bisa membahayakan jantung, pembuluh darah, dan otak.

Demi mencegah datangnya masalah kolesterol tinggi, pakar kesehatan menyarankan kita untuk menjaga pola makan yang sehat dan menghindari makanan yang digoreng atau berlemak.

Selain itu, pastikan untuk rajin berolahraga dan lebih baik dalam mengelola stress. Tak perlu dengan sering berekreasi, stress bisa dihilangkan dengan berolahraga di bawah hangatnya sinar matahari pagi atau melakukan latihan pernafasan secara turin.

Bagi mereka yang memiliki riwayat keluarga dengan masalah kolesterol tinggi, pastikan untuk rutin memeriksakan kadar kolesterol tubuh 3-6 bulan sekali.

Sumber: jadzab.com, islamidia.com

Keindahan Kota-Kota Islam di Mata Penulis Barat

Keindahan Kota-Kota Islam di Mata Penulis Barat

karakteristik seni masyarakat Muslim Arab pada era keemasan begitu imajinatif.

10Berita ,  JAKARTA -- Betapa indah dan berbudayanya kota-kota Islam di masa lalu juga digambarkan oleh David Talbot Rice dalam Islamic Art, Thames and Hudson. Pada masa kejayaan periode Samara (836 M - 883 M), umat Islam sangat menyukai seni. “Masa itu merupakan masa paling brilian dalam sejarah Islam,” katanya. Rumah, masjid, istana, dan taman pada masa itu berdiri dengan megah dan indah.

“Masyarakat Muslim Arab suka sekali menghiasi lingkungannya,” imbuh Gustave Le Bon dalam La Civilisation des Arabes. Menurut dia, karakteristik seni masyarakat Muslim Arab pada era keemasan begitu imajinatif, cerdas, dan megah dalam dekorasi. Selain itu, detail-detailnya begitu fantastis. Hal itu bisa dilihat dari taman-taman yang dibangun pada masa itu.

Masjid Cordoba di Spanyol.


Kini, mari kita tengok Malaga, sebuah kota pelabuhan di Andalusia, Spanyol. Kota ini tak pernah kehilangan pesonanya. Dilihat dari Velez hingga Fuengirola yang berjarak lebih dari 64,36 km, pantai Malaga menampakkan perkebunan daun ara yang begitu indah dan memesona.

Peradaban Islam pada era keemasan memang sangat memberi perhatian yang besar pada tumbuh-tumbuhan. Tak heran jika Felipe Fernandez-Armesto,  guru besar sejarah lingkungan global dari Universitas London, mengatakan, peradaban Islam di masa kejayaan begitu memperhatikan kehadiran taman. “Pada dasarnya taman atau kebun merupakan suatu seni yang mulia,” papar Armesto.

Festival Budaya Islam ke-18 di kota Almonaster La Real, Provinsi Huelva, Daerah Otonom Andalusia. Spanyol.


Kota lain yang tak kalah memesona adalah Sevilla. Penulis sejarah Minhaju Fakar menyebut, sungai yang membelah kota di Andalusia itu melampaui keindahan sungai Eufrat, Tigris, dan Nil. Tepian sungai di Sevilla diteduhi pepohonan buah sehingga orang yang berlayar terlindungi dari terik sinar matahari.

Tentang Sevilla, Al-Shaqundi dalam sebuah risalahnya menulis, “Saya mendengar tentang kemegahan dan desain yang indah dari bangunan-bangunan di kota ini. Sebagian besar bangunan itu dilengkapi dengan lapangan luas yang ditanami pohon buah-buahan.”

Sumber : Republika.co.id

Yusril: Kami Tidak akan Dukung Jokowi

Yusril: Kami Tidak akan Dukung Jokowi


10Berita – Partai Bulan Bintang (PBB) membuka pintu seluas-luasnya bagi aktivis Front Pembela Islam (FPI) dan eks anggota Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) untuk menjadi bakal calon anggota legislatif (bacaleg).

Berikut penjelasan Ketua Umum PBB, Yusril Ihza Mahendra.

Betulkah PBB membuka pintu seluas-luasnya bagi ak­tivis FPI dan eks HTI menjadi bacaleg PBB?

Betul. Selama ini kan kami bantu mereka, dan mereka mem­bantu kami. Jadi saling memban­tulah. Karena itu kalau dari ka­langan HTI dan FPI mau masuk PBB silakan, kami siap meneri­ma. Tapi kami tidak terbatas pada merekrut dari kedua ormas ini, dari ormas lain juga. Misalnya kalau anggota NU (Nahdlatul Ulama), Muhammadiyah, HMI (Himpunan Mahasiswa Islam), Kahmi (Korps Alumni HMI) dan ormas lainnya mau gabung, kami terbuka buat mereka.

Jadi siapa saja yang mau gabung jadi caleg PBB silakan, kami membuka peluang buat mereka. Hanya ada tiga golon­gan yang kami tidak terima.

Golongan apa saja itu?

Pertama PKI, kedua kelom­pok penista agama, dan ketiga kelompok pendukung LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender). Ketiga golongan itu kami enggak terima. Kalau yang lainnya oke, oke saja, sepanjang memenuhi persyara­tan yang diatur undang-undang, kami membuka kesempatan untuk bergabung. Siapa saja yang bergabung nanti kami seleksi, kami berikan pembeka­lan dan lain-lain, dengan hara­pan PBB bisa jadi partai yang mencakup segala segmen dalam masyarakat, dan berperan aktif dalam keragaman. Karena kami ingin PBB memperoleh keme­nangan yang lebih besar.

Selama ini kan banyak ka­langan menganggap kedua ormas itu radikal. PBB tidak khawatir dicap menganut pa­ham radikal?

HTI sih tidak. HTI itu sebe­narnya cara-caranya damai. Tapi siapapun yang gabung ke PBB pasti akan kami bekali, dan kami berikan training soal ideologi, agar pemikirannya sejalan dengan PBB. PBB ini kan dikenal sebagai partai yang moderat, partai yang modernis yang menjunjung tinggi ajaran Islam. Dalam berpolitik PBB melakukan ijtihad, dalam arti membuka pikiran seluas-luasnya dan sedalam-dalamnya, serta berupaya menerapkan Islam da­lam rangka menyelesaikan perso­alan yang dihadapi bangsa ini.

Selama ini yang dilihat dari saya kan pendekatan yang ra­sional. Jadi enggak usah ada kekhawatiran PBB akan berubah menjadi kelompok radikal. PBB itu bukan radikal, bukan ekstri­mis, tetapi partai yang moderat. Sepanjang sejarahnya PBB tidak pernah terlibat dalam kejahatan, tidak pernah terlibat dalam konflik, dan tidak pernah terlibat korupsi.

Tidak ada satupun pimpinan PBB yang pernah ditangkap gara-gara korupsi. Jadi PBB betul-betul partai yang menjan­jikan, karena PBB adalah partai yang Islami sekaligus partai ke­bangsaan. Jadi tegas pembelaan kami terhadap Islam, tapi juga tegas pembelaan kami terhadap bangsa.

Persepsi masyarakat kan tidak bisa diatur, sehingga bisa jadi masyarakat justru berpersepsi negatif karena hal ini?

Enggaklah, menurut saya orang justru akan berpikir positif. Karena kan kesan orang HTI itu didzolimi pemerintah, dan kami membela yang didzolimi itu. Dan sikap kami itu jelas sekali dalam membela Islam. Kami tidak hanya membantu HTI, tapi kami juga membela tokoh-tokoh Islam yang dikriminalisasi dan aktivis-aktivis yang dituduh makar. Jadi jelas PBB itu partai yang membela rakyat, mem­bela mereka yang ditindas dan didzolimi. Kami membantunya juga tanpa kekerasan, melainkan dengan cara-cara damai.

Kami mendukung HTI kar­ena ada dugaan kuat mereka didzolimi oleh pemerintah, kar­ena ada kepentingan asing. Jadi sebetulnya kami membela bangsa, membela Islam. Tidak ada pikiran untuk makar dan se­bagainya. Jadi jangan ada-adain yang enggak ada. Sekarang siapa yang berani lawan penguasa ketika Islam didzolimi? Cuma PBB.

PBB sampai hari ini alhamdu­lillah tegas terhadap pendirian. Kami sudah menyatakan bahwa tidak mendukung pencalonan Jokowi lagi. Jadi kalau misal­kan nanti ternyata calon tung­gal, ya kami akan pilih kotak kosong.

Tadi Anda bilang akan ada pembekalan terhadap semua bacaleg yang daftar ke PBB. Seperti apa pembekalannya?

Betul. Jadi bagi yang mau jadi anggota PBB itu kami kasih pembekalan dan kaderi­sasi. PBB itu seperti pelangi, karena merekrut dari berbagai komponen masyarakat. Di tahun awal politik ini PBB membuka diri terhadap semua golongan. Mulai dari yang moderat sampai yang bicara keras itu kami re­krut. Makanya butuh pembeka­lan guna menyamakan ideologi dengan PBB.

Sejauh ini apa sudah ada anggota FPI dan eks HTI yang daftar?

Saya belum tahu ya, karena sa­ya belum bisa cek. Pendaftaran itu dilakukan melalui cabang-cabang partai. Kami punya 560 cabang, kami punya 36 wilayah. Tapi saya dengar di beberapa daerah sudah ada yang daftar. Tapi saya tidak tahu persisnya, karena belum memonitor. Yang jelas kami membuka kesem­patan bagi siapa saja, kecuali tiga golongan tadi. Dan saya ingin sampaikan juga kalau PBB ini partai ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja). Artinya bukan Syiah dan bukan Wahabi. Saya ingatkan supaya jangan sampai pelecahan di masa lalu kembali terjadi. [rmol]

Sumber : Eramuslim

Vonis Asma Dewi, Salah Karena Pakai Kata Koplak dan Edun, Warganet: SARACENNYA MANA?

Vonis Asma Dewi, Salah Karena Pakai Kata Koplak dan Edun, Warganet: SARACENNYA MANA?


10Berita, Majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan memvonis terdakwa Asma Dewi bersalah karena menggunakan kata "koplak" dan "edun" dalam postingannya di Facebook.

Dalam surat putusan, majelis hakim menjelaskan pertimbangannya.

Kata-kata yang digunakan Asma Dewi melanggar Pasal 207 KUHP terkait penghinaan kepada penguasa atau badan hukum.

Majelis hakim tidak menerima alasan Asma Dewi yang menyebut frase dan kata tersebut digunakan sebagai bentuk kritik kepada pemerintah.

"Kritik yang baik dan sifatnya membangun bukanlah dengan kata-kata koplak atau edun yang dapat dikategorikan menghina dari pasal ini (Pasal 207 KUHP)," ujar Ketua Majelis Hakim Aris Bawono dalam persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis 15 Maret 2018.

Ia mengatakan, kata "koplak" dan "edun" tidak ada dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

Majelis hakim berpandangan kedua kata itu berkonotasi negatif dan bentuk penghinaan. "Koplak bisa mempunyai banyak arti, dapat diartikan bodoh, dungu, aneh, otak miring sebelah. Sedangkan edun menurut hemat majelis, plesetan dari kata edan," katanya.

Oleh karena itu, majelis hakim memvonis Asma Dewi dengan hukuman 5 bulan 15 hari, dikurangi masa tahanan yang dia jalani sebelumnya.

Vonis majelis hakim tersebut lebih rendah dari tuntutan jaksa, hukuman 2 tahun penjara dan dan membayar denda Rp 300 juta subsider 3 bulan penjara.

Adapun Asma Dewi pernah menjelaskan makna frase "rezim koplak" yang diunggah di akun Facebook-nya saat membacakan nota pembelaan.

Menurut Dewi, "rezim koplak" merupakan ungkapan kekecewaannya karena harga daging mahal dan pemerintah tidak memberikan solusi.

Sumber: KOMPAS
--------

Vonis ini membuat warganet heran. Sebab, seperti diketahui, Asma Dewi ditangkap karena disebut terlibat jaringan SARACEN. Akibatnya, Asma Dewi dihujat habis-habisan oleh para pendukung Ahok.

Namun kini, tudingan tersebut hilang dan Asma Dewi divonis hanya jarena menggunakan dua kata yang tak tercantum di KBBI.

Berikut tanggapan warganet.

Asma Dewi awalnya ditangkap karena diduga terlibat kelompok Saracen, ternyata cuma soal pemakaian kata tidak pantas di medsos yang juga dilakukan banyak orang, baik yang kontra penguasa maupun yang mendukung. Lalu kasus Saracennya bagaimana..?😯😯 https://t.co/3S8C8JMW2N

— Arda Chandra (@archabandung) March 16, 2018

— Dr.Gunawan (@dr_gundi) March 16, 2018

Alhamdululillah perjuangan ACTA... Asma Dewi di putus Hakim 5 bln 15 hari... jd zero dgn potg tahanan👏

— Habiburokhman (@habiburokhman) March 15, 2018

Alhamdulillah... Dan ternyata gak ada ya dalang seracen

— Mr Smoke and Mirrors (@surodilagan) March 15, 2018

Di zaman yg penuh fitnah & ketimpangan hukum seperti skrg, mendapatkan vonis yg tdk menambah ms hukuman itu sdh bersyukur om.

— mya-Reta (@SammyAreta) March 15, 2018


Sumber :Portal Islam 

Gapensi; Gegara Pemimpin Bercita Rasa Neoliberal, Puluhan Ribu Kontraktor Kecil dan Menengah Bangkrut

Gapensi; Gegara Pemimpin Bercita Rasa Neoliberal, Puluhan Ribu Kontraktor Kecil dan Menengah Bangkrut

10Berita – Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (Gapensi) melaporkan sebanyak 37.000 perusahaan kontraktor swasta bangkrut. Koordinator Gerakan Indonesia Bersih (GIB), Adhie Massardi menyatakan ini tidak mengherankan karena pemimpin negeri ini dan jajarannya adalah orang-orang yang berpaham neoliberalis.

“Karena kalau neoliberal seperti yang dijalankan sekarang ini memang hanya akan menguntungkan pemilik modal besar, sementara pemilik modal menengah kayak kontraktor kelas menengah ya mati aja,” ujarnya saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL.

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum III Gapensi, Bambang Rahmadi menguraikan bahwa catatan itu diperolehnya dari data penurunan jumlah anggota Gapensi dari sebelumnya sekitar 80.000 menjadi 43.000 anggota.

Bambang bilang hal itu terjadi karena pemerintah hanya memberikan 45 persen dari keseluruhan proyek infrastruktur kepada pihak swasta. Di sisi lain pemerintah memberikan 65 persen dari keseluruhan proyek infrastruktur kepada delapan kontraktor Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

“Kalau ekonomi ini kebijakannya hanya dua. Ikut pemilik modal atau berpihak kepada rakyat. Kalau ikut pemilik modal pasti lebih banyak keuntungan dinikmati yang di atas, investor luar negeri. Tapi kalau berpihak ke rakyat ya pasti akan untung banyak ya rakyatnya,” lanjut Adhie.

Adhie menekankan negeri ini butuh sosok pemimpin yang lebih pro masyarakat kelas menengah ke bawah. 

Halaman selanjutnya →

Halaman 1 2

“Jadi menurut saya sih kalau jalan ekonominya mengikuti apa yang dilakukan oleh Rizal Ramli ya rakyat kita yang menengah ke bawah pasti akan lebih sejahtera lah dibandingkan dengan ekonomi yang neoliberal ya,” terangnya.

Jiwa aktivis yang melekat pada diri menteri koordinator bidang perekonomian era Presiden Gus Dur itulah yang diyakininya bakal mampu menaikkan derajat hidup rakyat Indonesia. Karena sejak usia belia, pria yang akrab disapa RR itu selalu menentang kebijakan pemerintahan orde baru yang dinilainya tak berpihak kepada rakyat.

“Kebetulan yang memiliki keberpihakan itu kan lebih banyak aktivis. Orang pergerakan seperti Soekarno berpihak kepada rakyat, Gus Dur berpihak kepada rakyat, kemudian Rizal Ramli. Ketika bukan orang pergerakan, keberpihakannya kepada rakyat kan nggak ada,” urainya.

Namun demikian, Adhie mengingatkan bukan berarti setiap orang pergerakan memiliki naluri keberpihakan kepada rakyat kecil. Karenanya masyarakat tak boleh salah memilih aktivis sebagai pemimpin.

Adhie menyindir tidak mungkin keberpihakan itu muncul dalam waktu yang tiba-tiba. “Paling kan Pemilu berpihak kepada rakyat, setelah Pemilu ngga lagi,” tutup Adhie. (rmol/ram)

Sumber : Eramuslim

Nabi dan Khadijah, Kisah Cinta Paling Indah di Muka Bumi

Nabi dan Khadijah, Kisah Cinta Paling Indah di Muka Bumi

10Berita, DIA adalah salah satu wanita paling mulia waktu itu, berasal dari keluarga yang sangat terhormat dan terpandang. Dia juga wanita yang cantik dan memiliki kekayaan yang cukup banyak, menjadi wanita pengusaha terkemuka. Menikahinya akan menjadi prestasi yang hebat bagi siapa pun, dan memang, beberapa pria paling menonjol dan kaya di masyarakat Arab ketika telah meminta tangannya. Namun, dia menolak semuanya; Sudah menjadi janda, dia sudah kehilangan hasrat untuk menikah lagi.

Sampai seorang lelaki kemudian masuk ke dalam hidupnya. Dia adalah pemuda berusia 25 tahun, dan meskipun dia juga adalah keluarga yang sangat mulia, dia adalah anak yatim dan bukan lelaki yang banyak gaya.

Lelaki muda itu biasa mengurus seekor domba kurus menjadi sangat gemuk di perbukitan yang mengelilingi kota. Namun, dia memiliki karakter moral yang sempurna, dan dia dikenal luas sebagai salah satu orang paling jujur. Itulah yang menariknya dari lelaki muda itu: dia mencari seseorang yang jujur yang bisa menjalankan bisnisnya, karena dia—seorang wanita dalam masyarakat patriarki—tidak dapat melakukannya sendiri. Jadi, dia mulai berpikir bagaimana mendekatinya dengan cara yang santun, benar dan terhormat.

Setelah kembali dari perjalanan bisnis pertamanya kepada lelaki muda itu, dia bertanya kepada pelayannya, yang dia utus bersamanya, tentang dia dan tingkah lakunya. Pelayannya sangat takjub: pemuda ini adalah pria paling baik dan paling lembut yang pernah dia temui. Tidak pernah dia memperlakukan sang pelayan dengan kasar, seperti yang dilakukan orang lain. Namun, ada lebih banyak lagi: saat mereka berjalan di tengah gurun yang panas, sang pelayan memperhatikan bahwa awan terus mengikuti mereka sepanjang waktu, melindungi mereka dari terik matahari. Pengusaha wanita itu cukup terkesan dengan pegawai barunya.

Tidak hanya itu, karyawan baru ini terbukti menjadi pengusaha yang cerdik. Dia mengambil barang dagangannya, menjualnya, dan dengan keuntungan membeli barang dagangan lain yang dijualnya lagi, sehingga menguntungkan dua kali lipat. Semua ini sudah cukup baginya: bara cinta di hatinya yang sempat padam, kembali dinyalakan lagi, dan dia memutuskan untuk menikahi pemuda ini, yang 15 tahun lebih muda daripadanya.

Jadi, dia mengirim saudara laki-lakinya kepada pemuda ini. Sang saudara bertanya kepada pemuda itu, “Kenapa kamu belum menikah?”

“Karena kurang modal,” jawab sang pemuda.

“Bagaimana jika aku menawarimu calon istri yang merupakan seorang bangsawan, cantik, dan ia juga kaya? Apakah kau tertarik?” tanya sang saudara perempuan itu.

Sang lelaki muda menjawab dengan tegas, tapi ketika si saudara menyebutkan saudara perempuannya, pegawai muda itu terkekeh takjub.

“Bagaimana aku bisa menikahinya? Dia telah menolak orang-orang paling mulia di kota ini, jauh lebih kaya dan lebih menonjol daripada aku, seorang gembala yang miskin,” katanya.

“Jangan khawatir,” saudara perempuan itu menjawab, “Aku akan mengurusnya.”

Tidak lama kemudian, wanita pengusaha kaya menikahi pegawainya yang masih muda, dan ini adalah awal dari salah satu pernikahan paling penuh cinta, bahagia, dan sakral dalam semua sejarah manusia: Nabi Muhammad SAW dan Khadijah (RA), anak perempuan dari Khuwaylid ketika mereka menikah, Nabi Muhammad SAW berusia 25 tahun, dan Khadijah berusia 40 tahun. Namun, hal itu sama sekali bukan masalah bagi Nabi (SAW). Dia sangat mencintainya, dan Khadijah sangat mencintainya.

Mereka menikah selama 25 tahun, dan dia melahirkan tujuh anaknya: 3 putra dan 4 anak perempuan. Semua anak laki-laki mereka meninggal di usia muda. Khadijah (RA) adalah sumber cinta, kekuatan, dan kenyamanan yang sangat besar bagi Nabi Muhammad SAW, dan dia sangat bersandar pada cinta dan dukungan ini pada malam terpenting dalam hidupnya.

Ketika dia sedang bermeditasi di gua Hira, Malaikat Jibril (AS) mendatangi Nabi Muhammad SAW dan mengungkapkan kepadanya ayat-ayat pertama Quran dan menyatakan kepadanya bahwa dia akan menjadi seorang Nabi. Pengalaman itu menakutkan Nabi Muhammad SAW, dan dia berlari pulang, melompat ke tangan Khadijah (RA) sambil menangis, “Selimuti aku! Selimuti aku!”

Khadijah sangat terkejut oleh gemetarnya Muhammad, dan setelah menenangkan dan menghiburnya untuk sementara waktu, Nabi mampu menenangkan diri dan menceritakan pengalamannya.

Nabi (SAW) takut dia kehilangan akal atau kesurupan. Khadijah (RA) memupus semua ketakutannya dan menyuruhnya untuk beristirahat.

“Jangan khawatir,” kata Khadijah, “Demi Dia yang menguasai jiwa Khadijah, aku harap engkau akan menjadi nabi bagi umat ini. Allah tidak akan pernah mempermalukanmu, karena engkau baik kepada keluargamu, engkau selalubenar terhadap kata-katamu, engkau membantu mereka yang membutuhkan, engkau mendukung yang lemah, engkau memberi makan tamu dan engkau menjawab panggilan mereka yang dalam kesulitan. ”

Dia kemudian membawanya ke sepupunya, Waraqah ibn Naufal—seorang alim yang sangat paham kitab suci Injil—dan Waraqah menegaskan kepada Nabi SAW bahwa pengalamannya adalah Ilahi dan dia adalah Nabi Terakhir.

Setelah kenabiannya dimulai, dan orang-orang menjadi keras dan brutal, Khadijah (RA) selalu ada untuk mendukung Nabi Muhammad SAW, mengorbankan semua kekayaannya untuk mendukung Islam. Ketika Nabi Muhammad SAW dan keluarganya dibuang ke perbukitan di luar kota Mekah, dia pergi ke sana bersamanya, selama tiga tahun penderitaan. Khadijah meninggalkan Nabi pada periode ini. Nabi Muhammad SAW sangat kehilangan dia, dan bahkan setelah kepergiannya, Nabi Muhammad SAW akan mengirim makanan dan dukungan kepada teman dan kerabat Khadijah, karena cinta untuk istri pertamanya.

Suatu ketika, bertahun-tahun setelah Khadijah (RA) meninggal, dia menemukan sebuah kalung yang pernah dikenakan oleh Khadijah. Ketika melihatnya, Nabi mengingatnya dan mulai menangis dan berduka. Cintanya padanya tidak pernah mati, sehingga Aisyah pernah merasa cemburu padanya. Pernah Aisyah bertanya kepada Nabi Muhammad SAW apakah Khadijah (RA) adalah satu-satunya wanita yang layak dicintai.

Nabi menjawab: “Dia percaya padaku ketika tidak ada orang lain yang melakukannya; dia menerima Islam ketika orang menolakku; dan dia membantu dan menghiburku saat tidak ada orang lain yang bisa membantuku.”

Selama Khadijah bersamanya, Nabi tidak pernah menikahi wanita lain. []

Sumber: jalansirah.com,  Islampos.