KONTENISLAM.COM - LBH Ansor turun langsung ke Desa Wadas Kec. Bener Kab. Purworejo, Provinsi Jawa Tengah. Ketua PP GP Ansor, Luqman Hakim menuturkan pihak LBH dari hasil kunjungan menemukan sejumlah fakta hingga Jumat (11/2) lalu. Timnya juga bertemu dan melakukan wawancara terhadap beberapa warga yang pernah ditangkap polisi.
"Banyak warga yang masih trauma atas peristiwa pengepungan, penangkapan dan penahanan warga oleh aparat polisi," kata Luqman dalam keterangan tertulis, Sabtu (12/2).
Dia menuturkan di lapangan masih terlihat polisi berjaga dengan senjata lengkap dan membawa anjing pelacak (K-9). Sementara itu listrik PLN masih padam.
"Sudah sejak hari Senin (7/2) listrik dimatikan oleh PLN," bebernya.
Sementara itu, sinyal seluler sulit diperoleh menyebabkan informasi dari Desa Wadas tidak mudah diakses. Desa Wadas masih terisolir.
"Sebagai tindak lanjut, LBH Ansor mendirikan Posko Advokasi LBH Ansor untuk Keadilan Warga Wadas. Posko ini berlokasi di Desa Wadas Kec. Bener Kab. Purworejo," ungkapnya.
Luqman yang juga kader NU yang mewakili daerah pemilihan Jawa Tengah VI di DPR RI dari Fraksi PKB, meminta kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk segera merealisasikan komitmennya menarik seluruh pasukan polisi dari Desa Wadas dan sekitarnya. Dia menilai penarikan pasukan penting untuk mengurangi faktor traumatik.
"Penarikan pasukan ini penting untuk mengurangi faktor traumatik warga," ungkapnya.
Dia juga meminta kepada PLN agar segera menghidupkan kembali aliran listrik ke Desa Wadas sehingga warga dapat kembali berkegiatan dengan normal. Aksi sepihak PLN mematikan listrik di Desa Wadas sejak Senin (7/2) merupakan tindakan zalim dan melanggar UU Perlindungan Konsumen.
"Mengimbau kepada semua pihak yang peduli untuk ikut memberi pendampingan psikologis guna menghilangkan trauma warga Desa Wadas. Trauma tidak hanya dialami warga yang pernah ditangkap polisi, tetapi juga warga lainnya, termasuk anak-anak," bebernya.
Tidak hanya itu dia juga meminta kepada provider telekomunikasi seluler agar segera menormalkan kembali sinyal seluler di Desa Wadas. Dia menilai hal itu merupakan tindakan yang sewenang-wenang.
"Mematikan jaringan seluler di Desa Wadas merupakan tindakan sewenang-wenang, merugikan konsumen dan menghalangi warga mendapatkan keadilan," katanya.
Sumber: merdeka
Minggu, 13 Februari 2022
Home »
» GP Ansor: Laporan LBH Banyak Warga Wadas Trauma Pengepungan Aparat
GP Ansor: Laporan LBH Banyak Warga Wadas Trauma Pengepungan Aparat
By 10 BERITA 2/13/2022 03:34:00 AM
GP Ansor: Laporan LBH Banyak Warga Wadas Trauma Pengepungan Aparat
Related Posts:
M Arief Pranoto: Ada Pesan Tersirat di Balik Kunjungan Raja Salman10Berita-Pada umumnya aneka ulasan seputar kunjungan Raja Salman Arab Saudi lebih fokus pada kerjasama ekonomi kedua negara dan berapa besar investasi Arab Sau… Read More
Ketegangan Turki-Belanda Picu Reaksi Internasional10Berita, Ankara – Ketegangan antara Turki dan Belanda yang berawal dari pelarangan masuk terhadap sejumlah menteri Turki telah memicu reaksi pejabat-pejabat tinggi di seluruh… Read More
Jubir Demokrat: “Gerasi” Tidak Pernah Jadi Tim AHY…10Berita – Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) dan Juru Bicara Partai Demokrat Rachland Nashidik memastikan bahwa Gerakan Relawan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni (Ge… Read More
KontraS: Uang Rp 100 Juta dari Densus 88 Bentuk Suap untuk Tutupi Kasus Siyono 10Berita-Dalam kasus kematian Siyono, ada uang 100 juta yang diberikan Kadensus kepada keluarga, dengan alasan untuk uang belasungkawa. Komisi un… Read More
Reklamasi Teluk Jakarta dan Absurditas Penangkapan Nelayan Pulau Pari 10Berita– Di tengah gegap gempita kasus megakorupsi KTP-el yang dilakukan sejumlah wakil rakyat di DPR hingga merugikan negara sebesar Rp 2,3 triliun, kaba… Read More