OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.
Tampilkan postingan dengan label INSPIRASI. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label INSPIRASI. Tampilkan semua postingan

Senin, 08 Juli 2019

Hutang 5 Milyaran Terlunasi, Ternyata Ini Yang Dia Lakukan

Hutang 5 Milyaran Terlunasi, Ternyata Ini Yang Dia Lakukan


10Berita, Seorang pebisnis handal adalah mereka yang melakukan dan mengaplikasikan idenya, berani menanggung resiko, selalu ingin belajar dan berinovasi. Kebanyakan orang seperti ini adalah orang yang punya semangat membara untuk merubah hidupnya dengan cara sendiri.
Tidak sedikit, mereka sering mengalami kegagalan. Tapi dengan kegagalan, mereka bukan menjadi pesimis, tapi mereka malah bangkit dan kembali untuk semangat mencapai cita-citanya. Begitu juga yang terjadi pada pemuda berbahaya ini, seorang pebisnis bernama Tommy Kresna.
Referensi pihak ketiga
Tommy Kresna itu adalah seorang pebisnis ekspedisi. Dia pernah gagal dan punya hutang 5 Milyar, hutang tersebut lunas dengan cara mendatangi orang yang menghutangi untuk membuat komitmen. Dia bangkit dan kembali bekerja dan setiap berangkat kerja, Tommy ini selalu minta sungkem dan berlutut kepada orang tua. Tiap malam, dia berdoa dan bersujud kepada Allah. Bertahap, dengan sabar hutang Tommy terlunasi.
Inilah keajaiban do’a orang tua, dan tanpa meninggalkan usaha, berdo’a adalah yakin tidak ada yang tidak mungkin diijabahi oleh yang di atas.
Sumber:
liputan6.com

Saat Didatangi Peminta Sumbangan, Pengusaha Nyentrik Cuma Kasih Segini. Alasannya Menohok!

Saat Didatangi Peminta Sumbangan, Pengusaha Nyentrik Cuma Kasih Segini. Alasannya Menohok!


10Berita, Di pojok café Kemchicks di kawasan Kemang, tempat kami biasa duduk-duduk dan berdiskusi …
Seorang perempuan tua datang menghampiri. Dengan sopan beliau meminta waktu kepada kami untuk bicara. Di tangannya ada sebuah map lusuh berwarna hijau yang sudah pudar. Sang Maestro, Bob Sadino memersilahkan duduk, dan perempuan tua itu pun bicara. Saya hanya mengamati adegan demi adegan, sambil menunggu apa yang akan terjadi berikutnya.
Referensi pihak ketiga
Map hijau pudar itu berisi lembaran-lembaran proposal sebuah panti yang tidak kalah lusuhnya, dan entah dimana alamatnya. Belum selesai perempuan tua itu bicara, oom lsegera menyudahinya. Dengan gerakan tangan, beliau memanggil seorang karyawan kafe berseragam biru muda. 'Ambilin duit ya,' katanya sambil mengacungkan lima jarinya.
Referensi pihak ketiga
Seperti sudah terbiasa, sang karyawan pergi dan kemudian kembali lalu menyerahkan selembar uang lima ribuan. Ya. Go-ceng. Tak menunggu waktu lama, uang itu pun berpindah-tangan. Saya pun terkaget-kaget. Saya pikir, isyarat lima jari tadi, artinya paling tidak lima puluh ribu (atau bisa jadi lima ratus ribu atau bahkan lima juta). Bisa jadi perempuan tua itu menduga hal yang sama. ‘Sekedar ongkos buat pulang ya …,’ kata oom. Dan benar saja, perempuan tua itu pun pamit. Saya langsung bertanya, kenapa ‘goceng’?
Referensi pihak ketiga
“Gue tahu isi kepala lu. Lu pikir gue pelit kan? Terserah orang lain mau bilang apa. Yang menjadi keyakinanku, memberi dengan cara seperti ini bukan membantu yang sebenarnya. Lebih dari itu, bisa mencipta banyak orang malas, karena hanya dengan meminta-minta, ia bisa dapat uang. Dalam jumlah yang banyak pula,' oom menghela nafas tuanya. 'Ini filosofiku. Berilah sekedarnya kepada orang yang meminta, tapi berilah lebih banyak kepada orang yang bekerja,’ tegasnya. Kelak, sebagai pegiat sebuah lembaga amil zakat, saya semakin menyadari filosofi ini.

Sumber artikel :
Buku 'Mereka Bilang Saya Gila' tulisan Eddy Zaqeus, Kintamani Press
  

Minggu, 23 Juni 2019

Ditanya Apakah Cabainya Pedas? Jawaban Cerdik Pedagang Ini Membuat Para Pembeli Takluk

Ditanya Apakah Cabainya Pedas? Jawaban Cerdik Pedagang Ini Membuat Para Pembeli Takluk


Referensi pihak ketiga
Sahabat SP - Bagi orang yang suka makan pedas dan suka membuat sambal, sudah tentu akan membeli cabai dengan tingkat kepedasan yang mereka suka. Saat mereka membeli cabai, pastinya mereka juga akan bertanya kepada si pembeli apakah cabainya pedas atau tidak.
Kalau dijawab pedas, orang yang tidak bisa makan terlalu pedas pasti tidak akan beli. Kalau dijawab tidak pedas, sudah pasti lebih sedikit lagi orang yang mau membelinya.
Pertanyaan-pertanyaan seperti ini ternyata sempat mengundang rasa ingin tahu beberapa orang. Begitu juga dengan sosok pria ini yang penasaran dengan cara berjualan seorang pedagang cabai. Berikut kisahnya.
Diceritakan. Hari itu, Rahmat (nama samaran) pergi ke pasar dan melihat seorang ibu yang sedang menjual cabai. Kebetulan hari itu ia sedang santai dan ingin melihat bagaimana ia memecahkan soal yang bersifat antinomi ini.
Rahmat pun kemudian berkata kepada pedagang tersebut, "Bagaimana kalau ibu membagi dagangan menjadi 2 bagian, yang bagian depan cabai yang pedas, yang bagian belakang yang nggak terlalu pedas."
Ibu itu pun kemudian memberikan respon. Sambil tersenyum ia menjawab, "Nggak usah."
Tak lama kemudian, datang seorang konsumen dan bertanya, "Bu, cabainya pedas nggak?"
Ibu pedagang itu lalu menjawab, "Yang warnanya lebih tua lebih pedas, yang muda nggak!"
Pembeli itu pun memilih cabai yang berwarna lebih muda lalu membayarnya kemudian pergi. Selang beberapa waktu, cabai yang berwarna muda ternyata sudah hampir habis.
"Nanti ibu ini bakal jawab apa ya?" pikir Rahmat dalam hati.
Saat itu datang lagi seorang pembeli dan bertanya, "Bu, cabainya pedas nggak?"
Referensi pihak ketiga
Sang ibu sekilas melihat cabai yang tersisa lalu menjawab, "Itu, yang lebih pendek lebih pedas, yang panjang nggak!"
Akhirnya, para pembeli yang lain memilih cabai berdasarkan panjang pendeknya. Sampai akhirnya tersisa cabai yang berwarna gelap dan pendek. Rahmat pun semakin penasaran dengan strategi apa yang kira-kira akan dipakai oleh ibu pedagang ini selanjutnya.
Tidak lama kemudian, datang lagi seorang pembeli yang bertanya, "Bu, cabainya pedas nggak?"
Ibu ini pun dengan tetap percaya diri menjawab, "Yang kulitnya lebih keras lebih pedas, yang lebih lembut nggak pedas!"
Sampai pada akhirnya, semua cabainya pun terjual habis. Ibu pedagang itu lalu menoleh kepada Rahmat dan berkata, "Cara yang kamu sarankan sebenarnya nggak buruk, hanya saja semua orang tahu. Dan saya punya cara tersendiri."
Diam-diam Rahmat pun merasa kagum kepada ibu tersebut. "Benar-benar pedagang yang cerdik," ucapnya dalam hati.
Sahabat. Ketika sedang berbisnis, jangan langsung terburu-buru menjual produk. Tanyakan dulu, dan dengarkan apa yang dibutuhkan pelanggan potensial. Begitu mengetahui kebutuhan pelanggan, maka menjual barang pun tentu akan jauh lebih mudah.
Referensi pihak ketiga
Nah, bagaimana menurut sahabat semua? Bila ada pendapat atau masukan silakan tulis di kolom komentar ya. Jangan lupa berikan like & share juga lalu klik ikuti bila menyukai postingan ini. Terima kasih.
Sumber: cerpen.co id dengan sedikit perubahan

Selasa, 04 Juni 2019

Kenapa Air Selokan di Jepang Bisa Bersih dan Jernih, Ini Dia 15 Potretnya!

Kenapa Air Selokan di Jepang Bisa Bersih dan Jernih, Ini Dia 15 Potretnya!


10Berita, Sikap disiplin dari orang-orang Jepang sudah terkenal dan bahkan hingga memukau dunia. Mereka bersikap disiplin dalam segala hal, termasuk mengenai kebersihan lingkungan. Karena saking disiplinnya dalam hal kebersihan, air selokan yang ada di Negeri Sakura ini begitu bersih dan jernih bagaikan kolam renang. Bahkan ikan koi pun dapat hidup di dalamnya.
Berbeda dengan negara kita di mana air selokan sangat kotor, keruh serta bau karena akibat dari pembuangan air limbah yang dibuang begitu saja ke selokan. Tetapi di negara Jepang, para warganya tidak membuang sampah sembarangan dan mereka begitu sangat mencintai kebersihan bahkan air selokan pun mereka pelihara dengan sangat baik.
Referensi pihak ketiga
Rahasia dibalik ini semua adalah ada pemisah antara air limbah dengan air bersih. Rumah-rumah di Jepang mempunyai saluran khusus untuk membuang air limbah melalui pipa-pipa yang posisinya berada di bawah selokan yang tertutup. Sehingga air limbah tidak akan tercampur dengan air selokan. Selain itu juga para warga tidak pernah membuang sampah dengan sembarangan.
Jadi jangan heran jika air selokan di negara Jepang begitu bersih layaknya seperti kolam renang. Karena saking jernihnya, ikan koi dapat hidup di dalam selokan. Penasaran kan seperti apa sih pemandangan selokan bersih di negara Jepang? Berikut foto-fotonya di bawah ini.

1. Meskipun selokannya berada di dekat rumah-rumah, air selokan di Jepang tetap jernih.

Wowmenariknya.com

2. Dengan air yang begitu bersih, ikan koi pun dapat hidup di dalamnya,

Wowmenariknya.com

3. Kadang kala suka jadi tontonan warga yang kebetulan lewat.

Wowmenariknya.com

4. Bisa bersih rahasianya karena air limbah rumah-rumah tangga dipisahkan dalam saluran yang berbeda.

Wowmenariknya.com

5. Saking jernih dan bersihnya, mungkin bisa digunakan untuk mencuci baju.

Wowmenariknya.com

6. Kamu dapat melihat ke dasar selokan. Jika di Indonesia kamu gak akan bisa melihat seperti apa dasar selokan itu.

Wowmenariknya.com

7. Seandainya di negara kita begini.

Wowmenariknya.com

8. Jika mau selokan bersih seperti ini, masyarakat harus ikut andil.

Wowmenariknya.com


10. Kan jadi enakjika punya selokan yang jernih serta bersih dan jadi ga malu.

Wowmenariknya.com

11. Meskipun terkena oleh air hujan, airnya di selokan tetap bersih.

Wowmenariknya.com

12. Warga sekitar memang Telah rutin untuk menjaga kebersihan selokan.

Wowmenariknya.com

13. Coba lihatlah betapa jernihnya air di selokan ini.

Wowmenariknya.com

14. Jika ada yang ketahuan telah buang sampah sembarangan, dia akan dikenakan denda dan sanksi sosial.

Wowmenariknya.com

15. Semoga ke depannya di negara kita bisa seperti ini.

Wowmenariknya.com
Nah sekarang bagaimana menurut kalian? Jika ada pendapat atau masukan silahkan tulis saja di kolom komentar!, Dan jangan lupa untuk memberikan like dan share kemudian klik ikuti jika menyukai postingan artikel ini. Terima kasih.
Sumber : Wowmenariknya.com

Minggu, 02 Juni 2019

Antarkan Liverpool Juara, Mohamed Salah Tetap Puasa Saat Final Liga Champions

Antarkan Liverpool Juara, Mohamed Salah Tetap Puasa Saat Final Liga Champions




10Berita - Liverpool menjuarai Liga Champions 2018/2019 setelah mengalahkan Tottenham Hotspur 2-0 dalam final di Stadion Wanda Metropolitano, Madrid, Spanyol, Ahad dini hari WIB, 2 Juni 2019.

Dua gol The Reds dicetak oleh Mohamed Salah menit 2 dan Divock Origi menit 87.

Kick off pertandingan final pukul 9 malam waktu setempat dimana di Spanyol waktu berpuasa mencapai 16 jam, buka puasa baru dilakukan sekitar pukul 22:00 waktu setempat.

Ada empat pemain muslim yang mempekuat Liverpool: Mohamed Salah, Sadio Mane, Xherdan Shaqiri, dan Naby Keita. Mereka pun tetap menjalankan ibadah puasa saat menjalani laga Final Champions.

Salah mengaku kalau dirinya tetap menjalankan ibadah puasa ketika bertanding di final Liga Champions 2018/2019. "Puasa sangat bermakna buat saya. Karena itu, saya sangat senang dan merasa baik-baik saja," ujar Salah seperti dilansir King Fut, sebelum pertandingan final.

Pelatih Liverpool Jurgen Klopp pun turut mensuport pemain muslim untuk tetap berpuasa. Dirinya tak khawatir terhadap anak asuhnya yang menjalankan ibadah puasa.

"Tak masalah sama sekali dengan para pemain yang menjalankan puasa karena saya menghormati agama mereka," kata Klopp seperti dikutip Sky Sports.

Bagi Klopp, para pemain muslim di Liverpool selalu tampil luar biasa bagus saat berpuasa ataupun tidak. Maka keyakinan tersebut selalu dibayar maksimal oleh para pemain.

Sebelumnya, Ulama Inggris Ajmal Masroor memberikan saran kepada para pemain muslim agar tetap menjalankan ibadah puasa di final Liga Champions 2018/2019 nanti.

"Puasa Ramadan tidak akan menghancurkan karier pemain sepak bola. Doa-doa orang berpuasa bakal didengar lebih cepat oleh Allah SWT," kata Masroor seperti dikutip Mirror, Jumat.

Alhamdulilah, Mohamed Salah mencetak gol dan mengantarkan Liverpool juara Liga Champions setelah 14 tahun 'puasa' gelar Raja Eropa. []

Ikuti kami di channel Telegram : https://t.me/kontenislam | Ikuti Kami di Facebook: facebook.com/KONTENISLAMCOM | Flow Twitter Kami: @beritaislam

Manajer Inggris Gelisah Lihat Saingan Baru, Tapi Reaksi Bos Muslimnya Malah Bikin Bengong

Manajer Inggris Gelisah Lihat Saingan Baru, Tapi Reaksi Bos Muslimnya Malah Bikin Bengong


10Berita, Persaingan bisnis kerap membuat manusia mengabaikan etika bahkan melanggar nilai baik buruk. Ketika keuntungan bisnis menjadi tujuan utama maka keberkahan sebuah usaha akan turut berkurang atau bahkan menghilang. Karena pelaku bisnis sudah menghalalkan segala cara demi meraih sebesar-besarnya laba.
Namun, etika berbisnis di Arab Saudi ini bisa membuka mata kita tentang banyak hal, bukan hanya semata soal bisnis, tapi juga terkait keimanan kita.
Referensi pihak ketiga
Di Arab Saudi, terdapat satu departemen store dengan cabang di banyak kota, Bin Dawood. Suatu waktu, pemiliknya merekrut seorang manager ahli berkebangsaan Inggris untuk mengelola salah satu cabang di kota Makkah. Manajer ini telah memiliki banyak pengalaman di pusat perbelanjaan berbagai negara. Maka diharapkan ia akan mampu mengelola cabang Bin Dawood tersebut dengan baik pula.
Tak lama mengelola Bin Dawood cabang Makkah, tepat di seberangnya mulai dibangun pusat perbelanjaan baru. Jaraknya hanya beberapa meter dari Bin Dawood. Melihat hal tersebut, manajer baru ini mulai merasa gelisah, "kenapa sih mereka tidak buka di tempat lain saja?" rutuknya dengan kesal.
Perkataan ini terdengar oleh pemilik Bin Dawood, dan ia menggeleng tidak suka. Ia kemudian memanggil banyak karyawannya dan mengirimkan mereka ke pusat perbelanjaan yang baru berbenah tadi. Ia menyuruh karyawannya membawakan makanan dan teh, serta menawarkan bantuan apapun yang mereka butuhkan.
Sontak saja, manajer Inggris ini terbengong-bengong dengan reaksi pemilik Bin Dawood itu. Dan ia makin terpengarah ketika mengetahui pola pikir pengusaha muslim itu, “Rezeki setiap manusia itu sudah ditentukan. Mereka tidak akan bisa mengambilnya walaupun hanya satu riyal kalau memang sudah ditaqdirkan itu milik kita. Jadi mengapa kita tidak coba cari pahala dan membantu mereka?”
Masyaa Allah...
Referensi pihak ketiga
Sahabat UCers, bahkan banyak di antara muslim sendiri yang kesulitan memahami konsep sederhana ini. Bahwa rezeki adalah sesuatu yang kadarnya sudah ditetapkan, tidak akan pernah salah alamat ataupun tertukar. Maka, seharusnya tak perlu ada cara-cara kotor dalam berbisnis, ataupun sekedar kegelisahan bahwa pelaku bisnis serupa adalah pesaing yang harus dikalahkan atau diwaspadai habis-habisan.
Sikap pemilik Bin Dawood ini sangat patut diapresiasi dan diteladani oleh para pelaku bisnis. Tentu saja pemikiran semacam ini terlahir dari keimanan yang kuat atas segala taqdir Allah Ta'ala.
Semoga kita mengambil pelajaran.
Referensi pihak ketiga
Sumber Referensi:
pengusahamuslim.com/5835-mengintip-persaingan-bisnis-di-saudi-arabia.html

Sabtu, 01 Juni 2019

Dika, Mahasiswa Kedokteran Unisba yang Hafiz 30 Juz, Kemampuan Ngaji yang Pas-pasan Jadi Motivasi

Dika, Mahasiswa Kedokteran Unisba yang Hafiz 30 Juz, Kemampuan Ngaji yang Pas-pasan Jadi Motivasi


Dika Rifky Fernanda (kiri) dan temannya yang juga Hafidz Rahmad (Kanan), saat ditemui Tribun Jabar di Kampus Unisba, Kamis (9/5/2019)


10Berita, BANDUNG - Dika Rifky Fernanda (19) tak hanya pintar. Mahasiswa jurusan Kedokteran Fakultas Kedokteran di Universitas Islam Bandung (Unisba) ini juga hafiz Alquran. Hafalannya sudah 30 juz.
Ditemui di kampus Unisba, Jalan Tamansari, Bandung, pekan lalu, Dika mengaku menjadi hafiz Alquran adalah cita-citanya sejak remaja.
Namun, kata Dika, ia sama sekali tak pernah menyangka bahwa cita-citanya menjadi hafiz atau menghafal Alquran bisa terlaksana.
Bahkan, karena Dika Rifky Fernanda melalui masa sekolah dasarnya di SD umum, bukan madrasah ibtidaiah atau di sekolah dasar Islam, kemampuan mengajinya saat menginjak remaja benar-benar pas-pasan.
"Tapi, justru itulah yang kemudian menjadi motivasi saya, awalnya karena hanya ingin bisa mengaji dengan lancar," ujar Dika.
Oleh karena itulah, setelah lulus SD, didukung orang tuanya, Dika memutuskan untuk melanjutkan pendidikan di pondok pesantren.
Selama enam tahun Dika menyelesaikan pendidikan madrasah tsanawiah dan aliah di Pondok Pesantren Husnul Khotimah, Kabupaten Kuningan.
Namun, karena baru masuk pesantren di kelas 7, kemampuan mengaji dan pengetahuan agama Dika tertinggal jauh dari teman-temannya.
Saat itu, di antara teman-temannya sudah ada yang hafal 1-2 juz, sementara pada saat itu Dika baru mampu menghafal sampai surat Al Maun.
"Mungkin hanya tiga halaman dari juz 30, itu pun dengan keadaan mengaji saya masih belum fasih dan terlalu lancar itu juga," ujarnya.
Namun, dari sanalah motivasi Dika untuk belajar semakin menguat. Selama setahun, ia fokuskan untuk belajar tahsin agar dapat mengaji dengan baik dan benar. Semakin lancar mengaji, Dika pun bertekad untuk menghafal Alquran.
Dika Rifky Fernanda mengatakan, di pondok pesantren tempat ia belajar, seorang santri kelas 8 sudah dibebani kewajiban untuk menghafal juz ke-29.
Di sana, juga ada program kelas khusus bagi para penghafal Alquran, yakni Takhosus. Namun, agar dapat masuk kelas khusus ini, para santri harus mengikuti seleksi, yang salah satunya adalah sudah seberapa banyak santri yang ikut seleksi memiliki hafalan Alquran.
Karena hafalannya masih di bawah satu juz, Dika pun terpaksa menunda keinginannya untuk ikut seleksi kelas khusus itu. Namun, sambil menunggu, Dika terus berusaha menghafal. Lulus tsanawiah, hafalan Dika sudah mencapai dua juz.
Masuk ke jenjang aliah, tekad Dika untuk menjadi penghafal Alquran ternyata tak padam. Alih-alih padam, tekad itu justru semakin kuat.
Dika pun berinisiatif menghafal Alquran lebih dari apa yang diwajibkan pondoknya.
Untuk memuluskan cita-citanya, Dika bahkan memanfaatkan libur sekolah selama sebulan untuk mengikuti pondok karantina Alquran di daerah Cibulan, Kabupaten Kuningan.
Di karantina inilah, ia bisa menambah hafalannya hingga dua juz.
"Padahal targetnya bisa tambah hafalan hingga 10 juz. Sebab, teman-teman di karantina, banyak yang bisa menghafal 5-8 juz hanya dalam dua minggu," ujanya.
Karena masih penasaran untuk masuk seleksi program Takhosus, pada kelas 2 aliah, Dika kembali mencoba ikut, tapi kembali gagal.
"Mungkin Allah belum menghendaki, atau mungkin Allah memberikan jalan lain yang lebih indah," ujarnya.
Tak berlarut atas kegagalannya, Dika pun lantas berinisiatif sendiri menghafal juz-juz lainnya. Apalagi ada persyaratan di pondok bahwa untuk tingkat aliah, para santri minimal harus hafal 5 juz, yakni juz 26 sampai juz 30.
Begitulah, hari-hari Dika di aliah diisinya dengan upaya menghafalkan Alquran. Bahkan saat liburan kembali tiba, Dika memutuskan untuk menghabiskannya di pondok karantina selama 1 bulan, dan menuntaskan 21 juz.
Dari sanalah Dika baru bisa beradaptasi dengan cara menghafal Alquran. Dika juga mulai menemukan metode yang memang ia butuhkan untuk menghafal Alquran. "Saya mulai memahami kosa kata yang sering muncul dalam Quran. Prosesnya mengalir begitu saja," kata Dika.
Namun, saat itu, masih ada 9 juz lagi yang belum berhasil ia hafal. Karena itu, ketika masuk kelas 12 aliah, Dika memutuskan untuk mengijuti program ziyadah hafalan, atau hafalan tambahan.
Di sanalah Dika berhasil menamatkan hafalan Alqurannya hingga 30 juz sekaligus menjadi santri mumtaz, yaitu santri yang menyelesaikan hafalan Alqurannya di pondok pesantrennya.
"Karena pondok saya bukan pondok tahfiz, melainkan sebagai pondok yang bergerak di bidang tarbiyah, maka ini menjadi kebanggaan tersendiri," ujarnya.
Selain hafal Alquran, kata Dika, ia juga menjadi paham dengan bahasa Arab. Ini, kata Dika, karena kebiasaannya membaca tilawah sebelum menghafal Alquran.
"Mungkin karena hal itu, Allah memudahkan saya untuk belajar bahasa Arab sekaligus menghafal," ujar putra kedua pasangan Iwan Kusnandar (46) dan Karti Komariati (42) ini. 
Sumber: TRIBUNJABAR.ID

Rabu, 20 Maret 2019

Habib Abubakar bin Hasan: Saya NU, Saya Pilih 02

Habib Abubakar bin Hasan: Saya NU, Saya Pilih 02

10Berita – Lini masa media sosial Twitter, Selasa (19/3/2019) pagi muncul tanda pagar (tagar) #SayaNUSayaMilih02 dan sempat menduduki lima besar topik yang ramai dibincangkan. Usut punya usut, pencetus tagar ini merupakan tokoh NU Jawa Timur yakni Habib Abubakar bin Hasan yang juga Wakil Rois Syuriyah PCNU Kabupaten Pasuruan.
Habib Abubakar memiliki alasan mengapa dirinya membuat tagar tersebut? Menurut dia, tagar tersebut merupakan respons atas kampanye hitam yang disampaikan dalam pidato yang dilakukan KH Anwar Iskandar terkait pasangan Prabowo-Sandi. “Intinya selama ini dihembuskan di belakang Paslon 02 itu seolah kelompok radikal. Di kubu 02 itu dianggap kurang NU-nya. Maka secara spontan membuat hastag itu,” ungkap Habib Hasan saat dihubungi INILAH.COM, Selasa (19/3/2019).

Berikut wawancara lengkap INILAH.COM bersama pria kelahiran Pasuruan, 16 September 1974 ini melalui saluran telepon:
Apa alasan Anda membuat hastag #SayaNUSayaMilih02?
Alasan pertama, hal itu untuk merespons pidato KH Anwar Iskandar yang menyatakan seolah-olah kalau yang terpilih pasangan calon 02, tahlilan amaliyah NU akan punah. Intinya selama ini dihembuskan di belakang pasangan calon 02 itu kelompok radikal. Kemudian seakan-akan di kubu 02 dianggap kurang NU-nya. Maka secara tiba-tiba spontan berusaha untuk memberikan penjelasan kepada para warga internet (netizen) karena video KH Anwar Iskandar cukup viral di twitter.


Sumber: Eramuslm

Minggu, 10 Maret 2019

Inilah Masjid Jogokariyan, Masjid yang Saldonya Selalu 0 Rupiah. Tapi Selalu Ada 1.000 Piring Nasi Gratis Tiap Jum’at

Inilah Masjid Jogokariyan, Masjid yang Saldonya Selalu 0 Rupiah. Tapi Selalu Ada 1.000 Piring Nasi Gratis Tiap Jum’at


10Berita,Masjid Jogokariyan yang ada Kampung Jogokariyan, Mantrijeron, Yogyakarta, kerap mencuri perhatian banyak orang belakangan ini.
Selain karena kegiatan dakwahnya yang selalu ramai, ada beberapa hal unik terkait dengannya.
Hal unik ini dijelaskan oleh Jayadi Amir Abu Nabil dalam status Facebook-nya, 3 Maret 2019 lalu.
Kesohoran masjid ini semakin viral saat beberapa akun Instagram ikut memostingnya, salah satunya adalah akun @makassar_iinfo.
“Bagi jamaah yang kehilangan apa pun di masjid ini, baik sendal, sepeda, atau bahkan motor, maka pengurus masjid bertanggung jawab menggantinya dengan yang baru dengan merek yang sama,” begitu Jayadi memulai statusnya.
Dia kemudian melanjutkan, bagi warga kampung yang muslim yang tidak pergi ke masjid akan didata.
Dia akan didatangi rumahnya oleh pihak masjid untuk dicarikan solusi dalam hidupnya.
“Kalau miskin dituntaskan, kalau anaknya tidak mampu sekolah langsung diberi beasiswa, kalau rumahnya rusak langsung dibedah denga uang saldo masjid,” tulisnya lagi.
Katanya, saldo masjid harus NOL RUPIAH setiap dilaporkan ke jamaah, tidak ada yang “menganggur”.
“Uang infak dan sedekah mesti langsung tersalurkan ke jamaah.”
Tak hanya itu, dari keterangan Jayadi, masjid ini juga menyediakan penginapan gratis untuk para musafir yang tidak mampu bayar hotel, fasilitasnya bintang tiga.


“Gratis makan, bahkan kalau ada musafir kehabisan ongkos ke masjid ini saja, dijamin dikasi ongkos pulang.”
Di masjid ini juga ada ATM beras.
“Yang tidak mampu beli beras ke masjid saja gesek ambil beras, yang sakit ada klinik masjid gratis, ada ngopi, ngeteh gratis tiap waktu.”
Yang juga menarik, masjid ini buka 24 jam dan pintunya enggak boleh digembok.
Semua persoalan jamaah masjid ini dikoordinasikan denga pengurus dan dicarikan solusinya.
Peran Penting Para Pengrajin Bantik SetempatPembangunan Masjid Jogokariyan tak bisa dipisahkan dari peran penting para pengrajin batik dan tenun yang ada di sekitar situ.
Mereka yang tergabung dalam kelompok Koperasi Batik “Karang Tunggal” dan Koperasi Tenun “Tri Jaya” di awal bulan Jui 1966 telah berhasil membeli tanah wakaf seluas 600 m2.
Tanah itulah yang kemudian menjadi cikal bakal pembangunan masjid.
Para pengusaha batik dan tenun itu sebagian besar adalah simpatisan partai politik MASYUMI dan pendukung kegiatan dakwah Muhammadiyah.
Sebelumnya, para pelopor pembangunan masjid berpikir bahwa masjid itu akan lebih baik apabila dibangun di tempat yang strategis.
Persisnya di perempatan yang ada di tengah-tengah Kampung Jogokariyan.
Meski begitu, rencana ini sempat mau gagal, lantaran tanah yang ada di situ sudah dimiliki orang lain.
Tapi setelah melalukan beberapa diskusi, masjid akhirnya bisa didirikan di tempat yang direncanakan.
Pada tanggal 20 September 1965, dilakukan peletakan batu pertama di tanah tersebut.
Dan pada Agustus 1967, persis berbarengan dengan perayaan kemerdekaan Republik Indonesia, Masjid Jogokariyan diresmikan.
Sumber: suar.grid.id


Kamis, 21 Februari 2019

Dampingi Anak Hingga S2 di UGM dan Amerika

Hanya Lulusan SD, Orangtua Ini Berhasil Dampingi Anak Hingga S2 di UGM dan Amerika

10Berita, Kesadaran pentingnya komunikasi orangtua dan guru untuk ‘mengawal’ proses belajar anaknya rupanya disadari sepenuhnya oleh pasangan suami-istri Benny Wijaya (50) dan Siti Aminah (45).
Padahal, keduanya bukan lulusan perguruan tinggi.
Ini menjadi kisah inspiratif bagaimana dalam kesederhanaan, pendampingan orangtua mampu mengubah kondisi dari keterbatasan menjadi kemungkinan untuk meraih kesempatan yang lebih tinggi.
Benny hanyalah lulusan SD di Banjar Baru, Kalimantan Selatan, dan kini bekerja sebagai sopir truk pasir.
Adapun Aminah hanya sempat mengenyam pendidikan sampai kelas II sekolah dasar di Situbondo, Jawa Timur, yang saat ini membantu ekonomi keluarga dengan membuka warung nasi sederhana di beranda rumahnya di Desa Ketapang Daya, Madura, Jawa Timur.
Dilansir dari forum Sahabat Keluarga, Aminah bercerita dirinya selalu menjaga komunikasi dengan guru anak-anaknya.
“Saya sering sengaja ketemu gurunya anak-anak untuk memantau perkembangan anak.”
“Kalau nilai kurang, saya minta nasihat apa yang harus saya lakukan sebagai orangtua.”
“Saya juga minta kalau ada kegiatan di sekolah, anak saya tolong diikutsertakan,” ungkapnya.
Aminah juga selalu minta nomor telepon dan alamat gurunya untuk memantau kegiatan yang dilakukan anaknya di sekolah, tidak hanya saat anak duduk di bangku SD, tetapi juga sampai saat anak sudah di SMP dan SMA.
“Sebelum punya handphone, saya sengaja jalan kaki ke rumah gurunya untuk memastikan keberadaan anak-anak yang katanya waktu itu sedang kerja kelompok,” tutur Aminah.
Lain lagi dengan Benny. Saat-saat dalam perjalanan di truk mengantar muatan pasir yang bisa berhari-hari, ia rajin menelepon keluarga, terutama anak-anak, untuk memastikan apa yang dilakukan mereka.
Menurut dia, hal itu dilakukan karena khawatir dengan pergaulan anak-anak muda di Madura yang sudah banyak terlibat kasus narkoba, tawuran, dan perilaku negatif lain.
Disiplin Dalam BelajarBenny dan Aminah juga menegakkan kedisplinan ketat, baik dalam hal belajar maupun pergaulan.
Anak-anaknya diingatkan tidak sembarangan memilih teman serta selalu disiplin dalam mengelola waktu di antara waktu belajar, istirahat, dan bermain.
Setiap malam bila di rumah, Benny selalu mengumpulkan anak-anaknya untuk memberi nasihat.
“Saya selalu mengingatkan anak-anak, kalau mau membahagiakan orangtua, harus benar- benar sekolah, sungguh-sungguh belajar.”
“Saya memang terapkan kedisiplinan dan membatasi pergaulan walaupun juga memberi kebebasan kepada anak-anak untuk menentukan langkah hidupnya,” katanya.
Ditambahkan Aminah, untuk menegakkan kedisiplinan, ia menjadwal ketat anak-anaknya. Setiap hari, ketiga anaknya nyaris tidak punya waktu untuk bermain.
Sepulang sekolah sekitar pukul 12.00, istirahat. Lantas dari pukul 14.00 sampai 16.00 masuk sekolah madrasah yang kemudian lanjut ikut pengajian sampai magrib.
Malam hari adalah waktu anak-anak belajar sampai pukul 21.00 sebelum tidur.
“Jadwal main hanya malam Minggu dan hari Minggu,” katanya.
Berprestasi Sejak SDHasilnya tidak sia-sia. Anak pertamanya, Dodik Pranata Wijaya (27), bisa kuliah S1 di Fakultas Hukum Universitas Trunojoyo Madura (UTM) pada 2014 melalui beasiswa Bidikmisi lantas meraih S2 dari Michigan State University College of Law, Amerika Serikat, pada pertengahan 2018 melalui beasiswa LPDP.
Anak kedua, Novi Indah Permata Sari (23), kuliah S1 juga melalui Bidikmisi di Fakultas Teknologi Industri Pertanian UTM tahun 2018, dan kini sedang melanjutkan S2 di Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan Universitas Gadjah Mada, juga melalui beasiswa LPDP.
Anak bungsu, Andika Ramadhani Wijaya (11), masih duduk di kelas V sekolah dasar.
Tidak mudah bagi Benny dan Aminah untuk memperjuangkan pendidikan bagi ketiga anaknya.
Selain menerapkan kedisiplinan dan komunikasi yang intensif dengan gurunya, keterbatasan ekonomi keluarga menjadi kendala terbesar.
Tidak Ingin Anak Bernasib SamaKehidupan Benny sebagai sopir truk pasir yang dibantu Aminah berjualan nasi sangat jauh dari cukup.
Jangankan untuk biaya pendidikan, untuk kebutuhan keluarga sehari-hari Aminah harus jungkir balik mengelola keuangan keluarga agar dapur tetap ngebul.
“Saya dan bapak ini orang yang tidak berpendidikan dan kondisi ekonomi yang pas-pasan. Tapi hati kecil saya ingin anak-anak sekolah setinggi-tingginya.”
“Saya harus kerja keras untuk anak-anak saya agar nasib mereka lebih baik.”
“Saya juga ingin memberi contoh kepada saudara-saudara saya bahwa meskipun tidak berpendidikan dan ekonomi pas-pasan, anak-anak saya bisa berhasil,” tutur Aminah.
Niat yang kuat dari Aminah untuk menyekolahkan anak-anaknya juga karena tak ingin anak-anaknya kurang perhatian dan kasih sayang seperti yang dialaminya.
“Orangtua saya berpisah saat saya masih kecil. Bapak saya menikah lagi. Tak lama kemudian ibu meninggal sehingga saya kurang kasih sayang dari orangtua.”
“Saya tak ingin Dodik dan adik-adiknya mengalami hal sama,” ungkapnya.
Sumber: suar.grid.id


Senin, 11 Februari 2019

Cara memulai bisnis dari nol sampai sukses

Cara memulai bisnis dari nol sampai sukses

Sarungpreneur. Com
APA YANG DIMAKSUD MEMULAI BISNIS DARI NOL?
Kebanyakan orang berpikir, memulai bisnis dari nol adalah memulai bisnis dengan modal nol. Tapi, sebenarnya bukan hanya modal yang nol. Jika Anda masih bingung mau bisnis apa dan bingung mulai dari mana, artinya Anda masih nol.
Memulai bisnis dari nol yang pertama adalah tidak memiliki modal. Artinya tidak memiliki uang yang bisa digunakan untuk modal bisnis. Anda termasuk? Banyak yang mengatakan bahwa dia ingin bisnis tapi “terkendala” modal.
Apakah Anda termasuk? Kita akan bahas, bagaimana memulai bisnis saat Anda tidak memiliki modal uang untuk usaha.
Memulai usaha dari nol juga bisa berarti saat Anda tidak mengetahui apa yang harus dilakukan dan mau bisnis apa. Mungkin Anda punya modal atau tidak.
Jadi, memulai berwirausaha dari nol biasanya terdiri dari 3 hal ini:
  • 1. Tidak punya modal uang
  • 2. Tidak mengetahui harus bisnis apa
  • 3. Tidak mengetahui mulai dari mana.
SATU SOLUSI UNTUK 3 MASALAH INI
Apa pun masalah Anda, salah satu atau bahkan ketiganya, solusinya hanya satu. Sayangnya, mengapa satu solusi tidak disadari karena bisa jadi akibat pengaruh doktrin yang salah. Yaitu doktrin yang mengatakan, yang penting action, yang penting praktek, tidak usah banyak teori.Jadi, solusinya teori,Lebih tepatnya adalah ilmu.
Segala sesuatu membutuhkan ilmu. Ilmu sebelum amal, ilmu sebelum bertindak. Anda boleh saja bertindak. Pertanyaannya mau bertindak apa?
Bagaimana pun hebatnya Anda bertindak, jika tidak mengetahui mau bertindak apa dan bagaimana cara bertindak, semua bisa menjadi percuma.
Jadi cara memulai bisnis dari nol adalah dengan belajar atau menuntut ilmu. Kenapa?
  • 1. Saat Anda tidak memiliki modal, artinya Anda belum punya ilmu cara mendapatkan modal.
  • 2. Saat Anda tidak mengetahui mau bisnis apa, artinya Anda tidak memiliki ilmu bagaimana cara melihat, mencari, dan menangkap peluang. Peluang itu banyak, tapi karena Anda tidak memiliki ilmunya, seolah peluang itu tidak ada.
  • 3. Saat Anda tidak mengetahui mau mulai dari mana, artinya Anda tidak mengetahui ilmu tahapan menjalankan bisnis.
KUNCI MENDAPATKAN TIGA ILMU PENTING INI
Lucunya, saat saya memberitahu tentang pentingnya ketiga ilmu ini, mereka langsung mendesak saya.
  • 1. Bagaimana cara mendapatkan modal?
  • 2. Bagaimana agar mampu melihat dan menangkap peluang?
  • 3. Bagaimana cara memulai bisnis?
Bukan saya tidak mau menjawab. Saya bisa menjawabnya, tetapi panjang lebar dan membutuhkan praktek serta mencoba.
Poin yang saya ingin sampaikan adalah kebanyakan orang adalah malas. Saat ditunjukan apa kebutuhannya, mereka berharap saya juga langsung menyediakan kebutuhan dia dihadapannya. Istilahnya disuapin.
Jadi kunci terpenting yang perlu Anda miliki adalah kemauan.
Kemauan anda untuk belajar atau menuntut ilmu. Kemudian Anda mencobanya. Jika gagal, belajar lagi, coba lagi.
Disini bisa kita lihat, bahwa kunci memulai bisnis dari nol adalah memiliki kemauan untuk mempelajari dan mempraktekan apa yang dipelajarinya .
Dengan memiliki kemauan, Anda akan mengetahui cara mendapatkan modal, cara mendapatkan peluang, dan cara memulai bisnis.
Sehingga pertanyaanya adalah apakah Anda memiliki kemauan untuk belajar atau menuntut ilmu? Atau hanya ingin disuapin, berharap ada orang yang membawa solusi ke hadapan Anda.
ANDA AKAN MENEMUKAN JALAN
Jika saat ini merasa bingung. Bingung mendapatkan modal, bingung mulai dari mana, dan bingung bisnis apa. Artinya saatnya Anda memiliki kemauan atau tekad yang kuat untuk belajar. Setelah Anda belajar, Anda akan menemukan jalan.
Yang perlu Anda ketahui adalah belajar itu butuh proses. Perlu kesabaran untuk menguasai ilmu tertentu. Saya dan 'orang-orang yang biasa berbisnis karena sudah melalui proses panjang sampai akhirnya bisa.
Bukan hanya dengan membaca beberapa artikel, kemudian langsung bisa.
Disinilah masalahnya. Banyak para pemula yang berharap cara instan langsung bisa. Tidak mau melalui proses panjang. Padahal itulah jalan yang harus Anda lalui.
Jadi bersiaplah berproses. Anda belajar, banyak membaca, banyak mendengarkan. Kemudian Anda mempraktekan apa yang Anda pelajari, kemudian Anda gagal, kemudian mencoba lagi, belajar lagi.
Itulah yang dilalui oleh orang-orang sukses. Mereka tidak langsung sukses, mereka berproses, mereka juga jatuh bangun.
Saat orang sukses butuh modal bisnis. Dia akan mencari modal itu. Jika tidak mengetahui cara mencarinya, mereka akan belajar cara mendapatkan modal. Mereka gagal, tapi mereka mencoba lagi, sampai berhasil.
Kuncinya adalah kemauan untuk terus berusaha sampai menguasai kemampuan yang dibutuhkan. Bukan berharap ada seseorang yang akan menyuapinya.
Begitu juga, ada ilmu melihat, mencari, menemukan, dan menangkap peluang. Jika Anda bingung mau bisnis apa, Anda perlu belajar ilmu ini. Anda perlu memahami bagaimana melihat pasar, apa yang mereka butuhkan, dan disanalah peluang bisnis hadir.
Setelah menemukan peluang. Tidak ada jaminan akan langsung berhasil. Anda perlu mencoba. Jika gagal mungkin peluang yang kurang baik, atau caranya yang kurang tepat.
Anda perlu belajar lagi. Mencoba lagi dan seterusnya. Memang seperti itulah perjalanan bisnis.
Bagaimana cara memulai bisnis? Apa yg harus dilakukan terlebih dahulu. Ini juga ada ilmunya. Tidak serumit apa yang Anda pikirkan. Kecuali Anda mau memulai bisnis besar, tentu ada urutan memulai bisnis lebih kompleks. Tapi untuk usaha kecil, tidak serumit yang Anda kira.
Sama dengan yang lainnya. Tidak ada metode apa pun yang dijamin berhasil. Anda mungkin akan mencoba, memperbaiki, belajar lagi, dan mencoba lagi.
Bisnis memang berproses. Jika
Anda berharap cara instan dan jaminan akan berhasil, mungkin Anda tidak cocok untuk berbisnis. Jika Anda memutuskan ingin berbisnis, Anda harus memiliki kemauan yang kuat. Kemauan belajar, kemauan mencoba, dan kemauan bangkit lagi saat gagal.
Ingat pepatah ini, perjalanan 1000 miles, diawali dengan 1 langkah.
Mudah-mudahan artikel ini memberikan inspirasi bagi Anda yang ingin mengetahui cara memulai bisnis dari nolak 
Sumber  :