OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.
Tampilkan postingan dengan label KISAH. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label KISAH. Tampilkan semua postingan

Rabu, 29 Januari 2020

Cerita WNI di China Pulang ke Aceh Begitu Sholat Jumat Ditiadakan

Cerita WNI di China Pulang ke Aceh Begitu Sholat Jumat Ditiadakan


10Berita - Satu dari delapan mahasiswa Aceh dijadwalkan kembali dari China. Salah satu dari delapan mahasiswa tersebut, Muhammad Sahuddin, telah tiba di Tanah Air dalam kondisi selamat. Hasil pemeriksaan petugas, suhu tubuhnya dalam kondisi stabil dan terhindar dari wabah virus corona. 
Sahuddin tiba di Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM) Blang Bintang, Aceh, sekitar pukul 11.15 WIB, Selasa (28/1). Mengenakan jaket kulit dan penutup mulut, Sahuddin yang didampingi beberapa petugas langsung dibawa ke ruangan pemeriksaan kesehatan yang berada di lantai dua bandara. 

Pantauan kumparan, pemeriksaan tidak berlangsung lama. Karena, sebelumnya Sahuddin juga telah menjalani pemeriksaan serupa saat transit di Bandara Kuala Lumpur, Malaysia. Dalam pemeriksaan itu, dirinya dipastikan dalam kondisi sehat dan steril dari virus corona. 

Sahuddin merupakan mahasiswa yang tengah mengambil gelar doktor (s3) Ilmu Pendidikan Luar Biasa di Nanjing Normal University, Provinsi Jiangsu, China. Kota ini berjarak sekitar 600 km dari Wuhan, kota awal penyebaran virus corona. 

Sahuddin sudah berada di Nanjing selama tiga tahun. Warga Sigli, Pidie, ini kembali ke Aceh dengan biaya sendiri. 

Meski dirinya telah kembali dalam keadaan selamat, Sahuddin tidak mampu membendung kesedihan. Lantaran 12 temannya masih bertahan di Wuhan dan belum bisa kembali ke kampung halaman. 

“Sedih karena teman seperjuangan, 12 orang masih di Wuhan mereka belum boleh pulang. Dan itu memang sulit, bukan tidak mampu, tapi tidak ada kapasitas untuk melakukan hal itu,” kata Sahuddin. 

Tidak Ada Salat Jumat di Masjid

Sahuddin menceritakan, kepanikan dirinya hingga berniat langsung kembali ke Indonesia, berawal saat ia datang ke masjid untuk salat Jumat. Pada saat itu kondisi masjid dalam keadaan tertutup dan tidak melayani jemaah sehingga tidak ada pelaksanaan ibadah salat Jumat ketika itu.  

“Kondisi itu awalnya yang membuat saya panik. Sehingga langsung berpikir dan mencari solusi sendiri. Karena pemerintah di Nanjing  telah mengeluarkan instruksi dan berbagai macam aturan untuk warganya. Saya berpikir untuk membeli tiket, keyakinan saya minimal sampai di Malaysia dan keluar dari China,” urainya. 

Setelah berhasil kembali, setiba di Malaysia, petugas setempat mengecek suhu badan dan riwayat perjalannya apakah pernah berkunjung ke Wuhan. Namun, Sahuddin dalam kondisi aman karena dirinya tidak ada riwayat pernah melancong ke sana. 

Kondisi terkini di Nanjing, kata Sahuddin, saat pertama ia memesan tiket sebanyak tiga orang dikabarkan sudah terjangkit virus corona. Kemudian setelah dia keluar dari sana, jumlah warga yang terjangkit bertambah hingga 18 orang. 

“Hari ini data informasi yang saya akses sudah masuk sekitar 70-an. Progresnya dari awal tidak ada yang menurun tapi terus naik,” katanya. 

Sahuddin berharap 12 temannya di Wuhan bisa segera dievakuasi karena batin mereka tertekan, resah, dan takut. 
Sahuddin juga meminta masyarakat tidak perlu cemas atau menjaga jarak dengan dia. Sebab kondisi tubuhnya dipastikan steril dari virus corona dan sehat. 

Tidak Terjangkit Corona

Kepala Dinas Kesehatan Aceh, Hanif, menyebutkan hasil pemeriksaan Sahuddin dalam keadaan sehat walafiat dan sejauh ini tidak ada tanda-tanda terjangkit virus corona. 

“Akan tetapi tetap kita waspadai karena dia pulang dari daerah yang terjangkit. Dalam prosedur apabila seseorang begitu diperiksa tidak ada tanda-tanda sakit, itu hanya masuk dalam daftar orang yang diawasi, artinya bukan dirawat,” katanya yang ikut menjemput kepulangan Sahuddin di bandara. 

“Setelah kita periksa tidak ada kelainan yang dideritanya sehingga dibolehkan untuk pulang dalam pengawasan. Artinya selama 28 hari ini tetap diawasi terus dan dikomunikasikan sehingga jika ada tanda kurang sehat, seperti demam, segera dilaporkan,” tambahnya.(*)


Rabu, 25 Desember 2019

Setelah Berzina di Malam Natal, Pria Ini Tiba-Tiba Masuk Islam, Ternyata Alasannya

Setelah Berzina di Malam Natal, Pria Ini Tiba-Tiba Masuk Islam, Ternyata Alasannya


kisahmuslimah.com/ilustrasi

10Berita,Kisah ini berawal saat Daniel dan jemaat lainnya dijemput oleh bis-bis besar menuju ke sebuah gereja di sekitar Kenya pada malam 25 Desember. Setibanya di sana, dia lalu melakukan beberapa ritual kebaktian: berdoa, meminta pengampunan dosa dengan penuh ketundukan dan tangis penyesalan. Setelahnya dilanjutkan dengan makan-makan bersama.


Usai acara makan-makan, pengurus gereja mengajak untuk mematikan lampu, lalu mempersilakan memilih satu dua wanita untuk dijadikan pasangan. Tentu saja ini diikuti dengan minum-minum khamr dan perzinahan.


Sesudah peristiwa itu, Daniel merasa sangat kotor dan menjijikan. Seolah ada yang salah dengan kehidupannya. Hingga dia memutuskan untuk mencari sebuah kebenaran.


Bertemulah Daniel dengan Islam. Saat itu dia menyaksikan orang-orang beribadah dalam bentuk yang berbeda. Lelaki dan perempuan berada di tempat terpisah, selain itu mereka bersuci dan tak pernah menyalahkan satu sama lain. Ini sungguh ritual yang sangat berselisihan dengan apa yang biasa dilakukannya di gereja.


Beberapa lama setelahnya, Daniel bertemu dengan jamaah tablig yang sedang berdakwah di daerahnya. Dari sini, dia mulai semakin jauh mengenal Islam. Bahkan, pamannya yang masih beragama kristen menyuruhnya untuk menambah wawasan dengan cara membeli buku-buku yang berkaitan dengan sunnah nabi.



Berangkatlah Daniel ke Nairobi untuk bekerja. Setiap meneriman gaji, dia selalu menyisihkan beberapa untuk membeli buku yang direkomendasikan oleh pamannya.


Setelah sekian lama membaca buku bernuansa islami, Daniel merasa benar-benar tercerahkan dan memutuskan untuk menjadi seorang Muslim. Sayangnya, keislamannya saat itu belum benar-benar teguh. Dia hanya shalat seminggu sekali, yakni shalat Jum'at dan terjatuh dalam kemaksiatan karena terpengaruh dengan lingkungannya.


Namun, Allah memberi jalan keluar baginya. Datanglah panggilan hijrah ke Sudan. Di sini, Daniel semakin memperdalam wawasan Islamnya dan menghafal Qur'an. Kini, dia memiliki cita-cita untuk menjadi seorang Hafidz Qur'an.



Sumber: kisahmuslimah.com/2019/12/kisah-berzina-di-malam-natal

Sabtu, 23 November 2019

Anjing Saja Marah Ketika Nabi Muhammad Dihina, 40 Ribu Orang Masuk Islam Saat Melihatnya

Anjing Saja Marah Ketika Nabi Muhammad Dihina, 40 Ribu Orang Masuk Islam Saat Melihatnya


10Berita,Sahabat , sebagai seorang muslim adalah wajar jika kita merasa marah jika, Allah dan nabi-Nya dicela dan dihina. Bahkan sejarah mencatat sebuah peristiwa besar, dimana 40 ribu orang berbondong-bondong masuk Islam setelah melihat kemarahan seekor anjing terhadap penista Nabi Muhammad sholallahu 'alaihi wasallam.


Referensi pihak ketiga
Disebutkan dari Jamaluddin Ibrahim bin Muhammad ath Thibi bahwa ada seorang penguasa Mongol yang murtad menjadi nasrani. Suatu hari sejumlah para pembesar Nasrani dan Mongol berkumpul. Mulailah salah satu dari mereka menghina Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Di ruangan itu terdapat anjing pemburu yang terikat. Saat orang tersebut terus-terusan menghina Rasulullah, tiba-tiba anjing itu melompat menerkamnya dan meninggalkan bekas cakaran dimukanya sebelum dihalau orang-orang.

Hadirin ada yang menyeletuk menyatakan bahwa kemarahan anjing itu tersebab hinaan kepada Nabi Muhammad. Namun, orang itu menampiknya dan berkata bahwa anjing itu hanya terlalu peka dengan tangannya yang bergerak-gerak saat berbicara tadi.

Orang itu kemudian kembali memulai hinaannya kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, bahkan lebih-lebih dari yang sebelumnya. Tanpa diduga, tiba tiba anjing tersebut kembali meloncat menerkam dan menggigit kerongkongannya lalu menariknya hingga putus. Matilah orang tersebut seketika.

Kejadian ini menjadi sebab sekitar 40 ribu orang Mongol kemudian masuk Islam. Mereka menyadari kemuliaan Islam dan Nabi-Nya melalui peristiwa tersebut.


Masyaa Allah.

Allah selalu punya cara untuk menjaga kemurniaan Al-Qur'an, sebagaimana Dia menjaga kemuliaan Islam dan utusan-Nya.

Dalam setiap peristiwa tersebut tentu terkandung hikmah besar bagi orang-orang yang mau berpikir dan merenungannya.

---

Sumber Referensi:

muslimafiyah.com/kisah-anjing-yang-marah-ketika-nabi-shallallahu-alaihi-wa-sallam-dihina.html

Minggu, 17 November 2019

Ketika Bung Karno Lepas Pangkat dan Merangkak Hampiri Makam Rasulullah Muhammad

Ketika Bung Karno Lepas Pangkat dan Merangkak Hampiri Makam Rasulullah Muhammad




10Berita - Presiden pertama Republik Indonesia Dr. Ir. H. Soekarno memiliki beribu cerita unik yang selalu membuat kagum. Tidak hanya dikagumi di dalam negeri saja, namun Soekarno merupakan sosoknya yang juga sangat dikenal di berbagai negeri, salah satunya di Saudi Arabia.

Ada salah satu peristiwa menarik ketika Bapak Proklamator RI ini menunaikan ibadah haji dan berziarah ke makam Rasulullah SAW pada tahun 1955. Pada saat itu, Bung Karno sapaan akrab Sukarno, melepas segala atribut pangkat kenegaraannya saat akan menghampiri Makam Rasulullah SAW.

Kisah ini diceritakan oleh Sayyid Husein Muthahar, pengarang lagu-lagu perjuangan seperti Hari Merdeka (17 Agustus tahun 45), Hymne Pramuka, Syukur. Ia menceritakan bagaimana Bung Karno sangat menghormati dan mencintai Rasulullah SAW.

Sayyid Muthahar yang ikut dalam rombongan ibadah haji Bung Karno bercerita, saat Bung Karno berjalan di Kota Madinah bersama Raja Saud bin Abdul Aziz, Bung Karno bertanya kepada Raja Saudi, "Dimana makamnya Rasulullah SAW wahai raja?". 

Raja Saud bin Abdul Aziz menjawab, "Oh itu makam Rasulullah SAW sudah terlihat dari sini". Saat itu juga Bung Karno melepaskan atribut-atribut pangkat kenegaraannya. 

Raja Saudi pun heran dan bertanya kepada Bung Karno. "Kenapa Anda melepaskan itu semua?". 

Bung Karno menjawab dengan tegas: "Yang ada di sana itu Rasulullah SAW, pangkatnya jauh lebih tinggi dari kita, aku dan dirimu!". Kemudian Bung Karno berjalan merangkak menghampiri makam Baginda Nabi SAW.

Bung Karno bersama beberapa rombongan sempat mengheningkan cipta, dan berdoa di samping makam Rasulullah SAW. Bung Karno pun tak kuasa menahan tangisnya di depan makam manusia agung itu. 

Apa yang dilakukan Bung Karno saat ziarah ke Makam Rasulullah SAW patut diapresiasi. Sikap Bung Karno merupakan sebuah penghormatan sejati yang membuat takjub Raja Saudi. Betapa besar ketundukan dan kecintaan seorang Bapak Bangsa kepada Rasulullah SAW.

Bagi Bung Karno, pangkat dan kemampuan yang dimilikinya tidak bisa dibandingkan sama sekali dengan apa yang sudah dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW sebagai pembawa risalah Islam ke seluruh jagad raya.

Dr Soeharto, dokter pribadi yang ikut serta dalam rombongan haji Bung Karno menuturkan, rombongan diselimuti keberuntungan. Sebab, tidak seperti kebanyakan jemaah haji yang lain, Bung Karno dan rombongan diperkenankan berziarah ke makam Nabi Muhammad SAW di areal Masjid Nabawi, Madinah.

Sejak saat itu hubungan antara Indonesia dan Arab Saudi menjadi erat. Kedatangan Bung Karno disambut langsung Raja Saudi, Saud bin Abdulaziz Al Saud. Hubungan baik itu pun terjalin hingga sekarang.

Sebelum pulang ke Indonesia, Raja Saud bin Abdul Aziz memberikan hadiah istimewa kepada Bung Karno berupa mobil Chrysler Crown Imperial. Mobil itu merupakan mobil yang dipakai oleh Soekarno selama berada di Saudi Arabia.

Lebih lanjut, Dr Soeharto mengatakan, Bung Karno juga memberi pesan spiritual kepada dirinya dan didengar anggota rombongan yang lain. "To… kamu hendaknya jangan mempergunakan predikat haji, sebelum kamu betul-betul dapat mendirikan –tidak sekadar menjalankan– salat secara tertib sebagaimana yang diperintahkan," demikian nasihat Bung Karno.

Al Habib Abu Bakar bin Hasan Al Athos Azzabidi (ulama yang dekat dengan Gus Dur) menyebutkan alasan kenapa makam Bung Karno sampai saat ini ramai dikunjungi banyak orang. Itu karena Presiden pertama Indonesia itu sangat memuliakan Nabi Muhammad SAW. Hingga saat ini, makam Bung Karno di Blitar, Jawa Timur selalu ramai dikunjungi warga dari penjuru daerah. [gesuri]

Sumber: KONTENISLAM.COM

Selasa, 05 November 2019

Kisah Kurma Yang Tak Kunjung Habis, Meski Dipetik Untuk Bayar Utang Sang Ayah Hingga Lunas

Kisah Kurma Yang Tak Kunjung Habis, Meski Dipetik Untuk Bayar Utang Sang Ayah Hingga Lunas
 


Sumber: congkop.xyz/wp-content/uploads/2017/11/ilustrasi-_140408142456-353.jpg

10Berita ,Kisah teladan dari para sahabat Rasulullah SAW selayaknya kita ikuti. Salah satunya adalah kisah Jabir bin Abdullah yang berupaya keras membayarkan utang ayahnya yang sudah wafat. Berikut kisahnya, (03/10/19):

Jabir bin Abdullah adalah salah satu dari sahabat Anshar, putra seorang pahlawan yang gugur dalam Perang Uhud, yaitu Abdullah bin 'Amr bin Haram.

Rupanya, ayah Jabir meninggalkan hutang yang cukup banyak. Jabir sangat sedih karena ia tidak memiliki harta untuk membayarnya.

la pun mendatangi Rasulullah SAW untuk meminta pertolongan agar para pemberi hutang membebaskan tanggungan ayahnya. Namun sayang, mereka keberatan jika hutang ayah Jabir dihapuskan.

"Sekarang saya harus bagaimana, wahai Rasulullah? Dengan apa saya membayar hutang-hutang ayah saya?" tanya Jabir sedih.


Sumber: storage.nu.or.id/storage/post/16_9/big/15454563515c1dcadf0e425.jpg
"Engkau punya pohon kurma, bukan?" kata Rasulullah


"Iya, Rasulullah," jawab Jabir.

"Pergilah! Petik dan bawalah kemari!"

Jabir pun segera melaksanakan perintah Rasulullah SAW dan kembali dengan beberapa keranjang kurma.

"Sekarang, panggillah semua orang yang menghutangi ayahmu," perintah Rasulullah SAW kemudian.

Jabir pun melaksanakan perintah Rasulullah SAW. "Sekarang apa yang harus saya lakukan, wahai Rasulullah?" tanya Jabir kemudian.

"Bayarlah hutang-hutang ayahmu dengan kurma-kurma ini," jawab Rasulullah.

Jabir terdiam sejenak. la tampak ragu-ragu.

"Takarlah dan bayarkan kurma-kurma ini untuk menebus hutang ayahmu," kata Rasulullah lagi seolah mengerti isi hati Jabir.

"Ya, baiklah, wahai Rasulullah," sahut Jabir akhirnya.

Jabir memanggil satu per satu para pemberi hutang dan menakar kurma untuk membayarnya. Hatinya berdebar-debar karena takut kurma tidak cukup.

Namun anehnya, hingga hampir selesai melunasi hutang-hutang pada mereka, kurma itu tidak ada habisnya. Bahkan, saat semua orang mendapatkan kurma, kurma-kurma milik Jabir ternyata tidak berkurang sedikit pun.

"Masya Allah, keajaiban ini pasti terjadi karena keberkahan doamu, wahai Rasulullah. Jika tidak, kurma-kurma ini tak akan cukup untuk membayar hutang-hutang ayah," seru Jabir lega.


Sumber: myfitriblog.files.wordpress.com/2014/06/pohonkurmabuahmerah.jpg
Semoga kisah di atas menjadi inspirasi bagi kita semua untuk senantiasa berbakti pada orang tua meski mereka telah tiada.

Sumber:

www.islampos.com/kurma-milik-jabir-tidak-habis-meski-utang-ayahnya-telah-lunas


Senin, 04 November 2019

Bukti Inilah Yang Dicari Pendeta Yahudi Pada Nabi Muhammad, Ternyata

Bukti Inilah Yang Dicari Pendeta Yahudi Pada Nabi Muhammad, Ternyata
 
Umumnya kebenaran adalah sesuatu yang tidak mudah kita terima begitu saja, meski ada pula sebagian orang yang diberikan hidayah untuk mudah menerima kebenaran tersebut.


Referensi pihak ketiga
Dahulu, Nabi Muhammad Sholallahu 'alaihi wasallam pernah mengambil pinjaman kepada salah satu pendeta pemuka Yahudi untuk membantu orang lain di kota beliau, dan berjanji untuk mengembalikan pinjaman tersebut pada tanggal tertentu.

Namun, sebelum tanggal jatuh tempo, si pendeta Yahudi ini sudah mendatangi Nabi yang saat itu sedang bersama sahabat-sahabat beliau shollallahu 'alaihi wasallam. Ia langsung mendekati Nabi dan mencengkeram baju dan jubahnya, dan berkata keras, “Wahai Muhammad! Kenapa kamu tidak melunasi hutang padaku? Demi Allah, aku tidak tahu apa-apa tentang keluargamu kecuali penangguhan atas hutang. Aku tahu betul bangsamu.”

Melihat perlakuan kasar itu, Umar segera berdiri dengan marah, dan hampir memukul si pendeta Yahudi itu.

Zaid bin Su`nah adalah salah satu pemuka agama Yahudi yang sangat terkenal di Madinah dan hidup pada zaman Nabi. Namun dengan tennag dan lembut Nabi menahan kemarahan Umar dan justru berkata, “Wahai Umar! Kita tidak membutuhkan ini. Aku lebih membutuhkan bantuanmu untuk melunasi pinjaman kepadanya dengan baik, dan bantuanmu untuk menghadapinya dengan sopan. Pergilah bersamanya, wahai Umar, lunasi pinjamanku kepadanya, dan beri dia dua puluh tambahan saa` (sekitar 44 kilogram) kurma karena engkau sudah membuatnya takut. ”


Karena taat kepada Rasulullah, Umar pun pergi bersama Yahudi itu untuk menunaikan haknya berdasarkan perintah Rasulullah. Dalam perjalanan si yahudi berkata, “Apakah engkau mengenal aku, Umar?”

“Tidak,” kata Umar.

“Aku Zaid ibn Su`nah.” Jawab Yahudi tersebut.

“Pemuka agama orang Yahudi?” tanya Umar lagi.

“Ya.”

“Lalu apa yang membuatmu bertingkah laku dan berbicara kepada Rasulullah seperti itu?” tanya Umar.

Jawaban si pendeta Yahudi itu ternyata cukup menakjubkan, “Wahai Umar!” Aku mengenali semua tanda kenabian saat melihat wajah Muhammad kecuali dua tanda yang tidak terlihat. Satu, bahwa kesabarannya akan mendahului kebenciannya, dan bahwa kesabarannya akan meningkat saat menghadapi kebencian yang berlebihan. Sekarang aku telah mengenali dua tanda ini juga. Saksikanlah, wahai Umar! Aku menyatakan bahwa Allah sebagai Tuhanku, dan Islam sebagai agamaku, dan Muhammad sebagai Nabiku. Saksikan juga bahwa aku memberikan setengah dari kekayaanku—dan aku memiliki banyak kekayaan—untuk umat Muhammad.”

Umar dan Zaid kemudian kembali ke Rasulullah sholallahu 'alaihi wasallam dan Zaid mengumumkan keislamannya.

Masyaa Allah.

Sumber Referensi:

jalansirah.com/zaid-ibn-sunah-pada-nabi-wahai-muhammad-kenapa-kau-tidak-melunasi-hutangmu-padaku.html

Rabu, 23 Oktober 2019

Rintihan Sebatang Kayu yang Merindukan Rasulullah

Rintihan Sebatang Kayu yang Merindukan Rasulullah


10Berita, NABI Muhammad SAW adalah sosok yang agung dan mulia. Nabi yang menjadi penutup para nabi dan rasul ini tidak hanya dikagumi dan dirindukan oleh para sahabat, dan umatnya sepeninggal beliau. Bahkan sebatang kayu pun begitu merindukan Rasulullah SAW. Inilah kerinduan dari sebuah benda padat kepada Beliau SAW.
Kisah mengharukan ini disebutkan ahli hadits. Salah satunya adalah Al-Bukhari dalam Sha­­­h­îh-nya (3/61):

Diriwayatkan bahwa Jabir bin Abdillah ra berkata, “Ada seorang wanita Anshar yang berkata kepada Rasulullah SAW, “Wahai Rasul Allah, maukah saya buatkan untuk Anda tempat yang bisa Anda duduki (mimbar), karena saya memiliki budak yang juga ahli pertukangan?” Beliau menjawab, “Silahkan saja jika kamu mau.”
Maka perempuan itu memerintahkan budaknya untuk membuatkan mimbar untuk Rasulullah SAW. Ketika sedang berkhutbah pada hari Jum’at, Nabi SAW duduk di atas mimbar yang sudah dibuat khusus untuk Nabi. Namun batang kurma yang biasa dijadikan tempat Nabi berkhutbah menangis, hingga hampir terbelah.
Rasulullah SAW kemudian turun dari mimbar, dan mendekatinya. Beliau memeluk batang kurma yang merengek seperti rengekan bayi yang diminta diam, hingga ia tenang.” Beliau bersabda, “Ia menangis karena berpisah dengan dzikir yang biasa ia dengar.” (HR. Al-Bukhari, nomor 2095)
Dalam riwayat lain, “Demi Dzat yang jiwa Muhammad ada di tangan-Nya, andai aku tidak menenangkannya, ia akan terus seperti ini hingga Hari Kiamat tiba karena merindukan Rasulullah.”

Al-Hafizh Ibnu Hajar dalam Fath Al-Bâri (6/602) berkata, “Anas menyebutkan bahwa apabila Al-Hasan menyampaikan hadits ini, ia berkata, “Wahai kaum muslimin, batang kayu ini merintih karena rindu bertemu dengan Rasulullah SAW. Kalian seharusnya lebih berhak untuk merindukan beliau.” Subhanallah. []
SUMBER: KISAH ISLAM

Jumat, 04 Oktober 2019

Ka’ab al-Ahbar Sebut Umar akan Meninggal Tiga Hari Lagi

Ka’ab al-Ahbar Sebut Umar akan Meninggal Tiga Hari Lagi


10Berita, KA’AB bin al-Ahbar, seorang Yahudi yang kemudian masuk Islam di masa kekhalifahan ‘Utsman bin Affan. Salah satu kisah yang menceritakannya adalah sebagaimana yang dituturkan oleh Sa’ad al-Jari.
Sa’ad al-Jari menceritakan,”Ketika ‘Umar memanggil Ummu Kultsum binti ‘Ali bin Abi Thalib, saat itu Ummu Kultsum sudah menjadi istrinya. Kemudian ‘Umar melihat Ummu Kultsum sedang menangis, maka ‘Umar pun bertanya padanya, Apa yang membuatmu menangis?”

Ummu Kultsum menjawab, “Orang Yahudi itu berkata, engkau berada di salah satu pintu neraka.”
Mendengar itu, ‘Umar lantas menjawab, “Masyaa Allah, aku berharap Tuhanku menciptakanku sebagai orang yang bahagia.”
Setelah itu, ‘Umar kemudian memanggil Ka’ab al-Ahbar. Ka’ab kemudian bergegas menemui ‘Umar lalu berkata, “Ya Amirul Mukminin, jangan tergesa-gesa menghukumku. Sungguh sebelum bulan Dzulhijjah ini engkau akan masuk surga.”
‘Umar kemudian bertanya, “Apa ini. Kemarin engkau berkata di neraka, kali ini engkau berkata di surga?”
Ka’ab menjawab, “Ya Amirul Mukminin, kami mendapatkan engkau disebut-sebut dalam kitab kami (Taurat) bahwa engkau berada di salah satu pintu neraka mencegah orang masuk ke dalamnya. Jika engkau telah meninggal pun, mereka akan tetap berjejalan di pintu itu hingga hari kiamat.”
Setelah itu, Ka’ab menghampiri ‘Umar lalu berkata, “Ketahuilah Amirul Mukminin, engkau akan meninggal tiga hari lagi.”
‘Umar kemudian bertanya, “Bagaimana engkau tahu?”
Ka’ab menjawab, “Aku tidak mendapatkannya di dalam Taurat, namun aku temukan sifat dan ciri sepertimu.”
Mengetahui hal itu, ‘Umar tidak sedikit pun mempercayai apa yang dikatakan Ka’ab. Ia tahu bahwasanya hanya Allah lah yang mengetahui kapan ajal seseorang akan tiba, dan jika sudah datang maka siapa pun tidak dapat menahannya. ‘Umar juga sama sekali tidak merasakan sakit sedikit pun.

Keesokan harinya, Ka’ab mendatangi Umar lalu berkata, “Ya Amirul Mukminin, satu hari telah berlalu, tinggal dua hari.”
Dan di keesokan harinya ia datang lagi kepada ‘Umar lalu berkata, “Dua hari telah berlalu dan tinggal satu hari satu malam. Itu menjadi milikmu sampai paginya.”
Pada hari keesokannya itulah, ‘Umar pergi menunaikan shalat dan menjadi imam, kemudian ia ditikam. []
Sumber: DR. Ahmad Hatta MA., dkk. Januari 2015. The Golden Story of Umar bin Khaththab. Jakarta Timur: Maghfirah Pustaka.

Kamis, 03 Oktober 2019

Kurma Milik Jabir Tidak Habis meski Utang Ayahnya telah Lunas

Kurma Milik Jabir Tidak Habis meski Utang Ayahnya telah Lunas

10Berita, “SEKARANG saya harus bagaimana, wahai Rasulullah? Dengan apa saya membayar hutang-hutang ayah saya?” tanya Jabir sedih.
Jabir bin Abdullah adalah salah satu dari sahabat Anshar. la adalah putra seorang pahlawan yang syahid dalam Perang Uhud, yaitu Abdullah bin ‘Amr bin Haram. Saat Perang Uhud terjadi, Jabir mendaftarkan diri untuk ikut. Tetapi karena ayahnya juga turut berperang, Rasulullah SAW melarangnya.
Rupanya, ayah Jabir menemui syahid pada perang itu. Namun, dia meninggalkan hutang yang cukup banyak. Jabir sangat sedih karena ia tidak memiliki harta untuk membayarnya. la pun mendatangi Rasulullah SAW untuk meminta pertolongan agar para pemberi hutang membebaskan tanggungan ayahnya. Namun sayang, mereka keberatan jika hutang ayah Jabir dihapuskan.

“Engkau punya pohon kurma, bukan?” tanya Rasulullah
“Ya, wahai Rasulullah.”
“Pergilah! Petiklah dan bawalah kemari!”
Jabir segera melaksanakan perintah Rasulullah SAW dan kembali dengan beberapa keranjang kurma.
“Sekarang, panggillah semua orang yang menghutangi ayahmu,” perintah Rasulullah SAW.
Tanpa banyak tanya, Jabir pun melaksanakan perintah Rasulullah SAW. la panggil semua pemberi hutang ayahnya.
“Sekarang apa yang harus saya lakukan, wahai Rasulullah?” tanya Jabir.
“Bayarlah hutang-hutang ayahmu dengan kurma-kurma,” jawab Rasulullah.
Jabir terdiam sejenak. la tampak ragu-ragu.
“Takarlah dan bayarkan kurma-kurma ini untuk menebus hutang ayahmu,” kata Rasulullah lagi seolah mengerti isi hati Jabir.
“Ya, baiklah, wahai Rasulullah,” sahut Jabir akhirnya.
Meski masih diliputi tanda tanya, ia melaksanakan apa yang disabdakan Rasulullah saw. Sebagai seorang yang beriman, firman Allah SWT, dan sabda Rasul-Nya pantang ditolaknya. la panggil satu per satu para pemberi hutang dan menakar kurma untuk membayarnya.

Jabir menakar kurmanya dengan hati berdebar-debar karena takut kurmanya tidak cukup. Namun anehnya, hingga hampir habis ia bayarkan kurma itu kepada mereka, kurma itu masih saja cukup. Bahkan, saat semua orang mendapatkan kurma, kurma-kurma milik Jabir ternyata tidak berkurang sedikit pun.
“Masya Allah, keajaiban ini pasti terjadi karena keberkahan doamu, wahai Rasulullah. Jika tidak, kurma-kurma ini tak akan cukup untuk membayar hutang-hutang ayah,” seru Jabir lega.
Jabir sangat senang. la lega karena semua hutang almarhum ayahnya lunas. Jabir bin Abdullah sangat beruntung karena berkali-kali menyaksikan mukjizat Muhammad al-Musthafa selama hidupnya. []
Sumber: 77 Cahaya Cinta Madinah/ Ummu Rumaisha/ Al-Qudwah Publishing/ 2015, Islampos

Jumat, 20 September 2019

Ketika Madinah Dilanda Kekeringan, Umar bin Khattab Baca Doa Ini

Ketika Madinah Dilanda Kekeringan, Umar bin Khattab Baca Doa Ini

10Berita, Memasuki musim kemarau ini, kekeringan melanda sebagian besar wilayah di Indonesia.
Dampak yang ditimbulkan sangat beragam, mulai dari sulitnya mendapatkan air bersih untuk menunjang kebutuhan minum, mandi, dan membersihkan diri, para petani juga kesulitan untuk bercocok tanam karena pengairan yang tidak lancar.
Dampak paling besar tentu saja ialah bencana kabut asap yang terutama melanda di wilayah Sumatera dan Kalimantan.
Asap yang berasal dari kebakaran hutan membuat jarak pandang yang mengganggu transportasi baik darat maupun udara, merugikan kesehatan masyarakat, juga menghanguskan habibat beragam flaura dan fauna.
Bencana kekeringan semacam ini pun pernah terjadi di zaman ketika Umar bin Khattab menjabat sebagai khalifah di Madinah.
Pada saat itu, sejarah menyebutkan bahwa selama 9 bulan berturut-turut Madinah tidak mendapatkan guyuran hujan.
Saking hebatnya penderitaan, masyarakat sampai menyebut tahun tersebut sebagai ‘ammu ramad (tahun debu) akibat tebalnya debu yang ditimbulkan karena saking keringnya wilayah Madinah.
Sebagaimana diriwayatkan oleh Asy-Sya’bi, sebenarnya saat itu, Umar bin Khattab sudah mengupayakan untuk berdoa meminta hujan, namun belum juga diijabah oleh Allah SWT.
Umar merasa bahwa doanya belum diijabah karena beliau dan umat belum memperbanyak bacaan istighfar. Beliau lantas membaca ayat Al-Quran:
فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا (10) يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا (11) وَيُمْدِدْكُمْ بِأَمْوَالٍ وَبَنِينَ وَيَجْعَلْ لَكُمْ جَنَّاتٍ وَيَجْعَلْ لَكُمْ أَنْهَارًا
Artinya:“Maka aku katakan kepada mereka, ‘Mohon ampunlah kepada Tuhanmu – sesungguhnya Dia Maha Pengampun – niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, memperbanyak harta dan anak-anakmu, menyediakan untukmu kebun-kebun, dan menyediakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.” (QS. Nuh: 10-12)
Sesudah dirasa cukup memperbanyak bacaan istighfar, Umar bin Khattab kemudian berdoa dengan bertawassul kepada Nabi Muhammad yang saat itu sudah wafat dan kepada Paman Nabi, Abbas bin Abdul Muthalib yang pernah berprofesi sebagai pemberi minum para jamaah haji.
Tidak lama sesudah Umar berdoa, kemudian turunlah hujan. Kisah ini sebagaimana disebutkan dalam kitab Sahih Bukhari, riwayat Anas bin Malik.
Doa tersebut ialah:
اللَّهُمَّ إِنَّا كُنَّا نَتَوَسَّلُ إِلَيْكَ بِنَبِيِّنَا فَتَسْقِينَا وَإِنَّا نَتَوَسَّلُ إِلَيْكَ بِعَمِّ نَبِيِّنَا فَاسْقِنَا
Artinya:“Ya Allah! Dulu kami bertawasul kepada-Mu dengan perantara Nabi kami, lalu kami diberi hujan. Kini kami bertawasul kepadamu dengan perantara paman Nabi kami, maka berikanlah kami hujan”.
Sumber: islami.co



Selasa, 17 September 2019

Imam Ahmad Makan Ini, Penguasa Tak Mampu Menundukkannya

Imam Ahmad Makan Ini, Penguasa Tak Mampu Menundukkannya

10Berita- Ishaq bin Ibrahim ingin mengetahui seperti apa makanan Imam Ahmad. Sebagai amir, ia penasaran dengan ulama kharismatik yang begitu gagah di hadapan penguasa.
Ishaq pun meminta An Naisaburi untuk memberitahukan seperti apa menu buka puasa Imam Ahmad. Seperti diketahui, imam besar itu biasa menunaikan puasa sunnah.
Tak hanya memberitahukan, An Naisaburi justru memperlihatkan. Diajaklah sang amir untuk ke rumah Imam Ahmad agar mengetahui dengan mata kepala sendiri bagaimana menu buka puasa sang penulis Musnad itu.
Ishaq kaget. Rupanya menu buka puasa Imam Ahmad hanya dua potong roti dan mentimun.
“Pantas saja ia tidak mau menuruti kata-kata kami. Rupanya ia sudah merasa cukup dengan makanan seperti ini,” kata Ishaq.

Apakah setiap hari makanan Imam Ahmad seperti itu? Putranya memberikan kesaksian bahwa sering kali lebih sederhana dari itu.


Sumber: Eramuslim

Rabu, 11 September 2019

Peristiwa Besar yang Dialami Para Nabi di Hari Asyura

Peristiwa Besar yang Dialami Para Nabi di Hari Asyura


10Berita,HARI Asyura jatuh pada 10 Muharram. Pada hari tersebut, di zaman nabi-nabi terdahulu, terjadi berbagai peristiwa menakjubkan. Bagaimana kisah dan peristiwa yang terjadi pada nabi-nabi pada 10 Muharram?
Berikut ini sekelumit kisah 7 nabi yang mengalami peristiwa menakjubkan pada 10 Muharram:

Nabi Adam

Adam adalah Nabi sekaligus manusia pertama yang diciptakan dan diturunkan Allah ke muka bumi. Cerita paling popular selama ini kita dengar adalah ketika dia diusir oleh Allah dari surga karena telah melanggar suatu hal, yaitu memakan buah Khuldi. Nabi Adam pun dikeluarkan oleh Allah dan diturunkan ke bumi. Lalu, dia bertaubat memohon ampun atas segala dosa-dosanya. Taubatnya itu diterima oleh Allah bertepatan pada 10 Muharam.

Nabi Nuh

Setelah berlayar cukup jauh karena banjir yang sangat dahsyat, akhirnya kapal Nabi Nuh berlabuh di Bukit Zuhdi bertepatan pada 10 muharam. Seperti dilansir dari NU Online, kala itu Allah menurunkan hujan yang sangat deras sehingga mengakibatkan banjir yang sangat besar. Tujuan diturunkan hujan deras untuk memusnahkan kaum Nabi Nuh yang dikenal durhaka saat itu.

Nabi Ibrahim

10 Muharram pun jadi hari bersejarah untuk Nabi Ibrahim. Saat itu dia selamat dari siksaan api Raja Namrud yang marah karena Nabi Ibrahim menghancurkan berhala-berhala buatan raja tersebut. Cara Nabi Ibrahim menghancurkannya, yaitu dengan memotong tiap berhala-berhala yang dibuat raja Namrud menggunakan kapak. Kemudian dia menggantungkan kapak itu di kepala patung. Namrud pun marah dan memerintahkan prajuritnya untuk menghabisi Nabi Ibrahim. Namun akhirnya gagal.

Nabi Yusuf

Nabi Yusuf dikenal dengan ketampanannya, hingga dapat membuat perempuan-perempuan tergoda. Salah satunya Zulaikha yang sangat tertarik dengannya. Hingga akhirnya Zulaikha menggodanya, tapi malah Nabi tampan ini yang terkena fitnah dan dipenjara. Bertepatan pada 10 Muharam akhirnya Nabi Yusuf dibebaskan karena tidak terbukti bersalah. Sebelumnya dia dituduh menggoda Zulaikha padahal tidak.

Nabi Yunus

Waktu itu Nabi Yunus pasrah karena kesulitan menasihati kaumnya. Akhirnya dia pergi jauh berkelana menggunakan kapal laut bersama beberapa orang di dalamnya. Tiba-tiba badai yang sangat dahsyat datang, sehingga membuat ombak besar menerjang kapal yang tengah ditumpangi Nabi Yunus. Supaya kapal tidak tenggelam, akhirnya awak kapal berniat mengurangi beban. Kemudian diundi siapa yang harus dibuang ke laut, hingga tiga kali nama Nabi Yunus lah yang keluar, dia pun pasrah karena ini semua takdir Allah. Yunus pun terjun ke laut dan kemudian seekor ikan paus melahapnya. Setelah 40 hari Nabi Yusuf di dalam perut paus, dia keluar bertepatan dengan 10 Muharram.

Nabi Ayub

Pada 10 Muharam Nabi Ayub disembuhkan dari penyakitnya yang dianggap menjijikan. Bahkan saking menjijikkannya kala itu, semua kaum Nabi Ayub meninggalkannya.
Meski demikian, Nabi Ayub ikhlas. Meski orang-orang yang meninggalkannya itu pernah dibantunya lalu kemudian malah tidak peduli ketika dia tertimpa musibah. Karena ketabahannya, Allah pun mengangkat semua penyakit Nabi Ayub.

Nabi Musa

Saat itu Nabi Musa menyelamatkan Bani Israil yang diperbudak oleh Raja Firaun yang dikenal dengan keangkuhannya. Bahkan Raja Firaun mengaku sebagai Tuhan. Lalu Musa pun mengajak kaumnya untuk mencari tempat baru dan keluar dari Mesir. Namun niatnya diketahui Raja Firaun dan mereka pun terjebak di Laut Merah. Atas izin Allah, Nabi Musa dapat membelah Laut Merah tersebut. Dia dan kaumnya pun akhirnya bisa melewatinya dan terbebas dari kejaran prajurit yang dikirim Firaun untuk mengejar mereka. []
SUMBER: NU ONLINE | OKEZONE

Senin, 09 September 2019

Di Majlis Ini Imam Ahmad bin Hanbal Menangis Sampai Pingsan

Di Majlis Ini Imam Ahmad bin Hanbal Menangis Sampai Pingsan

10Berita – Saat menghadiri majlis Imam al-Harits al-Muhasibi di kediaman Ismali bin Ishaq, Imam Ahmad bin Hanbal diriwayatkan menangis hingga pingsan. Setelah itu, beliau berkata kepada Ismail bin Ishaq, “Aku belum pernah melihat orang-orang seperti mereka. Aku belum pernah mendengar pembahasan ilmu hakikat seperti yang dikemukakan oleh pria itu (Imam al-Muhasibi). Melihat keadaan mereka itu, aku tidak membolehkanmu berguru kepada mereka.”
Imam Ibnul Jauzi menjelaskan, tangis Imam Ahmad bin Hanbal sampai pingsan karena khawatir dengan penyampaian Imam al-Muhasibi yang termasuk hal baru menurut pandangan Imam Ahmad. Beliau khawatir jika yang disampaikan oleh Imam al-Muhasibi lebih menyibukkan daripada sunnah Rasulullah Shallallahu ‘Alahi Wa sallam.
Beliau juga mengatakan bahwa beberapa hal yang dijelaskan oleh Imam al-Muhasibi terkait muamalat tidak merujuk pada ulama salaf.

Sedangkan larangan Imam Ahmad bin Hanbal agar Ismail bin Ishaq tidak berguru kepada Imam al-Muhasibi lantaran kekhawatiran bahwa Ismail (dan orang-orang pada umumnya) tidak bisa memahami penjelasan Imam al-Muhasibi terkait ilmu hakikat dan maqam tasawuf. Hal ini sebagaimana dikemukakan oleh Syaikh Tajuddin bin as-Subki dan Imam Ibnu Hajar al-Asqalani.
“Mereka (Imam al-Muhasibi dan jamaahnya) berada dalam kondisi sulit yang tidak bisa ditempuh oleh sembarang orang. Dikhawatirkan, orang yang menempuhnya tidak bisa melakukannya dengan benar.” kutip Syaikh Abdul Fattah Abu Ghuddah atas pernyataan Imam Ibnu Hajar dalam Tahdzib at-Tahdzib.

Sumber: Ersmuslim

Minggu, 08 September 2019

Orang Yang Paling Dibenci Felix Siauw Masuk Islam, Dulunya Saling Ancam Nyawa, Kini Disatukan Syahadat

Orang Yang Paling Dibenci Felix Siauw Masuk Islam, Dulunya Saling Ancam Nyawa, Kini Disatukan Syahadat




10Berita - Kakak kandung Ustadz Felix Siauw, Freddy Siauw telah masuk Islam mengikrarkan syahadat dibimbing Ustadz Adi Hidayat, Sabtu (7/9/2019) kemarin.

 Ternyata Freddy Siauw ini adalah orang yang paling dibenci Felix Siauw.

 "Ini adalah orang yang paling saya benci dalam hidup. Sebab trauma masa lalu, saya tak pernah bisa memaafkan dia," kata Felix Siauw menuturkan di akun fbnya, usai kakaknya masuk Islam.

 Mereka saling membenci, bermusuhan, bahkan saling ancam nyawa.

 "Saya tahu kakak adik biasa bertengkar, tapi kami lebih dari biasa. Sedari kecil, intimidasi, hinaan, bahkan pukulan sudah saya terima, kakak rasa arch-enemy. Sampai 2 tahun lalu, di WA masih ada saling ancam jiwa antara kita, tak usah hitung maki dan caci, terlalu banyak. Sudahlah berbeda keyakinan, kita ibarat langit bumi," ujar Felix Siauw.

 Maka tumpahlah air mata kakak-adik ini usai terucap syahadat yang menyatukan mereka berdua.

 Berikut selengkapnya penuturan Felix Siauw di akun fbnya:



Pelukan Pertama


Ini adalah orang yang paling saya benci dalam hidup. Sebab trauma masa lalu, saya tak pernah bisa memaafkan dia, kecuali dalam mimpi yang disitu saya sedang sekarat.

 Saya tahu kakak adik biasa bertengkar, tapi kami lebih dari biasa. Sedari kecil, intimidasi, hinaan, bahkan pukulan sudah saya terima, kakak rasa arch-enemy (musuh utama -red).

 Sampai 2 tahun lalu, di WA masih ada saling ancam jiwa antara kita, tak usah hitung maki dan caci, terlalu banyak. Sudahlah berbeda keyakinan, kita ibarat langit bumi.

 Karenanya, tak sekalipun terucap doa saya baginya. Bagi saya dia berubah itu perkara mustahil. Lebih tepatnya, saya tak rela dia berubah, dia fix jahat.

 Itu cara Allah menegur hamba-Nya. Yang paling bayak berjasa dalam hidup adalah ayah saya. Rumah, mobil, modal usaha, listrik air, sampai umrah digratiskan ayah saya.

 Semua doa untuk ayah dan ibu, agar mereka beroleh hidayah, agar mereka dimudahkan dalam memeluk Islam. Tak pernah untuknya, tak ada doa baginya, bahkan sekalipun.

 Tapi itulah, "Allah memberi hidayah pada yang dikehendaki-Nya, dan Dia tahu siapa yang lebih layak mendapatkan itu", orang yang paling saya benci itu bersyahadat.

 Ini pelukan pertama dalam 35 tahun hidup saya, doa pertama saya baginya, airmata pertama saya karenanya. Sekarang, ia salah satu yang paling saya cintai.

 Doakan dia, namanya Freddy Siauw, semoga tetap istiqamah di gelombang ujian barunya. Tak ada kekuatan selain Allah, semoga Allah bimbing dia senantiasa.

 Makasih pada temen-temen @kajianmusawarah, dan semua yang mendoakan. Terkhusus gurunda @adihidayatofficial, terimakasih atas bimbingannya tadi.

(Felix Siauw)
Sumber: Konten Islam

Taubatnya Hindun binti Utbah

Taubatnya Hindun binti Utbah


10Berita,WANITA  itu bernama Hindun binti Utbah. Ia merupakan seorang wanita yang dikenal dengan julukan ‘Akilatul Kidbah’ atau si pemakan hati.
Ketika perang Uhud, Hindunlah yang telah merobek perut dan dada Hamzah bin Abdul Muthalib, paman Rasulullah. Dia memakan hati Hamzah karena dendam kesumat terhadap Hamzah karena telah membunuh suaminya di perang Badar. Dendam kesumat mengubahnya menjadi wanita jahat dan bengis.

Dua puluh tahun kemudian, semua berubah. Kaum Muslim yang dahulu terpukul mundur kini menjadi kekuatan besar yang sulit dikalahkan.
Hari itu tanggal 10 Ramadhan 8 H/630 M, Rasulullah bersama pasukannya merangsek masuk ke Makkah. Para panglima besar Islam, yakni Khalid bin Walid, Zubair bin Awwam, Abu Ubaidah bin Jarrah memimpin pasukan masing-masing. Peristiwa tersebut kemudian dikenal dengan ‘Fathu Makkah’ atau penaklukan kota Makkah.
Perintah Rasulullah dalam menaklukkan kota Makkah berawal dari pengkhianatan kaum Quraisy terhadap perjanjian Hudaibiyah.
Abu Sufyan bin Harb, berkali-kali meminta maaf kepada Rasulullah dan para sahabat atas pelanggaran perjanjian tersebut. Namun, tak ada seorang pun yang mau menerima. Karena kondisi terdesak Abu Sufyan menyatakan diri masuk Islam. Ia pun akhirnya mendapatkan ampunan dan perlindungan.
Abu Sufyan datang ke Makkah dan mengabarkan kepada orang-orang tentang keislamannya serta mengabarkan kepada orang-orang tentang kedatangan Rasulullah dan pasukannya. Ia mengingatkan orang-orang untuk masuk Masjid, masuk ke rumahnya, atau masuk ke rumah masing-masing jika ingin selamat. Hindun sangat marah tatkala mengetahui suaminya Abu Sufyan masuk Islam.
Sekalipun suaminya telah masuk Islam, namun Hindun dengan sombongnya belum mau memeluk Islam padahal saat itu dia berada dalam ketakutan. Takut Rasulullah menuntut balas atas kematian pamanya Hamzah bin Abdul Muthalib.
Namun pada hari kedua Fathu Makkah, Hindun yang semula begitu sombong dan angkuh, akhirnya luluh. Ia mengatakan kepada suaminya ingin bergabung dengan Islam.
“Mengapa engkau tiba-tiba ingin bergabung bersama Rasulullah?” tanya Abu Sufyan.
“Aku kagum dengan kaum Muslim. Belum pernah aku saksikan kota Makkah penuh dengan ribuan orang yang rukuk dan bersujud,” jawab Hindun.

Maka, bersama kaum wanita lainnya, Hindun datang kepada Rasulullah untuk berbaiat. Melihat raut wajah Rasulullah yang teduh dan tanpa dendam, Hindun mengungkap siapa dirinya.
Hindun berlega hati. Ia mengikuti baiat untuk tidak berbohong, tidak berzina, tidak menyelisishi Rasulullah dan tidak berkhianat. Sejak hari itu, Hindun resmi menjadi mualaf.
Hindun membuang semua masa jahiliyahnya dengan sungguh-sungguh ia menjadi wanita yang taat kepada aturan Allah serta banyak melakukan shalat, zakat, bersedekah, shalat malam. Tak lama setelah ia masuk Islam Rasulullah wafat. Hindun sangat terpukul, sebab ia merasa belum seberapa menghapus segala keburukan yang ia lakukan terhadap beliau dan umat Islam.
Sumber: 77 Cahaya Cinta di Madinah/ Penulis: Ummu Rumaisha/Penerbit: Al-Qudwah Publishing/ Februari, 2015

Sabtu, 31 Agustus 2019

Ketika Shahabiyah Ini Wafat, Nabi Rebahan Di Sebelah Jenazahnya

Ketika Shahabiyah Ini Wafat, Nabi Rebahan Di Sebelah Jenazahnya

10Berita – Kehilangan orang yang dicintai adalah kesedihan yang mendalam. Meski meyakini adanya pertemuan orang-orang beriman di akhirat, perpisahan di dunia tetaplah melahirkan sedih yang tak biasa. Bahkan, Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam pun mengalami hal ini ketika salah satu ibu asuhnya meninggal dunia.
Sahabat Anas bin Malik bertutur, saat Fathimah binti Asad bin Hasyim wafat, Nabi turun ke liang kubur, duduk di sebelah jenazah, dan berkata, “Bu, Allah merahmatimu. Ibu adalah ibu keduaku. Ibu rela lapar untuk membuatku kenyang. Ibu rela berpakaian lusuh demi mencarikan pakaian layak untukku.”
Lanjut Nabi sebagaimana dikutip oleh Syeikh Mahmud al-Mishri dalam Shirah Shahabiyah, “Ibu rela menikmati makanan yang tidak enak demi memberiku makanan yang enak.” Pungkas Rasulullah, “Semua itu ibu lakukan demi mencari ridha Allah Ta’ala dan kenikmatan di akhirat.”

Jika Anas bin Malik menyebutkan bahwa Nabi duduk di sebelah jenazah tepatnya di dekat kepalanya, ‘Abdullah bin ‘Abbas menyebutnya dengan, “Nabi melepas gamisnya dan memakaikan di tubuh jenazah. Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam rebahan di dalam kuburannya.”



Sumber: Ersmuslim

Kamis, 08 Agustus 2019

Pasangan Kakek-Nenek Ini Meninggal Dalam Waktu yang Bersamaan, Cintanya Sehidup Semati

Pasangan Kakek-Nenek Ini Meninggal Dalam Waktu yang Bersamaan, Cintanya Sehidup Semati

10Berita, Selama ini, kisah pasangan yang sehidup dan semati hanya ada di sinetron atau film-film romansa.
Karena jarang sekali ada pasangan suami istri yang hidup dan mati secara bersama. Tapi siapa sangka, kisah cinta sejati seperti ini benar ada di dunia nyata.
Inilah kisah yang tengah viral di media sosial. Dimana sepasang suami istri di Makassar, yakni Kakek H Batry Selkam dan nenek Hj Maimunnah Yunus meninggal di waktu yang bersamaan, dengan selisih waktu 12 jam.
Seperti dilansir nakita.grid.id, nenek Maimunnah lebih dulu menghembuskan nafas terakhir pada Sabtu (4/8/2019) pukul 13.30 Wita.
Setelah itu, sekitar pukul 01.40 Wita, Senin 5 Agustus 2019, kakek Batry Selkam menyusul istrinya, berpulang ke Rahmatullah.
Kepergian keduanya di saat bersamaan ini lantas digambarkan sebagai ‘cinta sehidup semati’, layaknya kisah Romeo dan Juliet.
Yang lebih menakjubkannya lagi, baik nenek Maimunnah maupun kakek Batry Selkam, dua-duanya meninggal dengan wajah seperti orang yang berbahagia, tersenyum indah.
Seperti yang terlihat pada gambar di atas, di saat keduanya ditempatkan di rumah duka yang berlokasi di Jalan Cakalang 6 Tinumbu, Makassar.
Sumber: palingseru.com


Ummu Sulaim Ambil Keringat Rasulullah untuk Dijadikan Minyak Wangi

Ummu Sulaim Ambil Keringat Rasulullah untuk Dijadikan Minyak Wangi

10Berita,RASULULLAH  shallallahu ‘alaihi wasallam tidak pernah menemui seorang perempuan pun kecuali para istrinya, selain Ummu Sulaim. Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah berkhalwat dengan saudara wanita mereka atau keluarga wanita mereka selain Ummu Sulaim (dan Ummu Haraam). Ummu Sulaim adalah mahram beliau.
Rasulullah kerap tidur siang di rumahnya sekalipun Ummu Sulaim sedang sendirian, atau sekalipun Ummu Sulaim tidak sedang di rumah.

Suatu hari, Ummu Sulaim sedang keluar rumah. Seseorang mengabarkan padanya bahwa Rasulullah masuk ke rumahnya dan tidur di sana. Maka Ummu Sulaim pun segera pulang.
Karena udara hari itu sangat panas, nampak keringat Rasulullah bercucuran membasahi tempat tidurnya. Melihat itu, Ummu Sulaim mengumpulkan keringat Rasulullah dan memasukannya ke dalam botol.
Rasulullah pun tiba-tiba terbangun dari tidurnya, “Apa yang engkau lakukan, wahai Ummu Sulaim?”

Ummu Sulaim menjawab, “Wahai Rasulullah, keringatmu akan kujadikan minyak wangi. Aku mengharapkan keberkahan untuk anak-anakku.”
Rasulullah kemudian menjawab, “Engkau benar.” Sambil mendoakan kebaikan untuk keluarga Ummu Sulaim. []
Sumber: Abdul-Wahhab bin Nasir Ath-Thariri. 1435 H. Al-Yaum An-Nabawi, Agenda Harian Rasulullah ﷺ. Jakarta: as@-prima 

Kamis, 01 Agustus 2019

Kisah Viral Suami Bohongi Istri Tuna Netra saat Makan Bakso Tuai Simpati

Kisah Viral Suami Bohongi Istri Tuna Netra saat Makan Bakso Tuai Simpati




10Berita -  Sejoli tuna netra menuai simpati warganet setelah membeli bakso seporsi karena tidak mampu. Kisah keduanya viral setelah dibagikan jejaring Twitter @bloomforhyunjae belum lama ini.

Pemilik akun mengunggah status WhatsApp ibunya yang menggambarkan kisah sepasang tuna netra itu. Ibu itu menjumpai keduanya saat membeli bakso di depan pertokoan Kranji, Bekasi, Jawa Barat.

Berdasarkan keterangan yang dituliskan, pria tuna netra memesan semangkuk bakso untuk istrinya yang kelaparan.

Setelah pesanan datang, dengan lahap sang istri menyantapnya dan berkata bila makanan itu enak. 

Seketika suami menjawab bila bakso itu enak padahal ia tidak makan bakso karena uangnya tidak cukup.

"Pesanan pun datang dan sang istri menyantap baksonya sambil berkata 'enak ya pak baksonya' dan suami menjawab 'wuuuaah enak sekali buk' padahal tidak satu bakso pun yang dimakan karena uang dari hasil jualan krupuk hanya cukup untuk membeli semangkuk bakso," tulis @bloomforhyunjae, Rabu (31/7/2019).

Merasa iba, penjual bakso dan pembeli lain menawarkan seporsi dengan gratis tapi ditolak oleh pria itu. Ia justru minta agar kerupuknya saja yang dibeli.


"Kata dia 'beli kerupuk saya aja pak bu. Harganya Rp 5 ribu. Terus semua pembeli di situ beli, bilangnya 'ini pak lima ribu' padahal uangnya Rp 2o ribu, 50 ribu, 100 ribu," imbuh @bloomforhyunjae.

Sontak, kisah pria tuna netra yang membelikan bakso untuk istrinya menarik simpati dari warganet. Tak sedikit dari mereka yang terharu dengan kisah mereka.

"Ya Allah, mulianya si bapak ini. Dia tidak mau dikasihani karena kekurangannya. Cukup ada yang beli kerupuknya saja dia sudah bahagia," tulis @shantuoctavia28.

"Ya Allah, mewek baca ginian juga, Semoga bapaknya dan ibunya dalam lindungan Allah dan senantiasa dilimpahkan rezekinya. Amiiin ya Allah," komen @Shadam_93. []

sumber: suara

 


Minggu, 28 Juli 2019

Kisah Sohabiyah: Ummu Syarik Teguh Dakwahkan Ajaran Islam

Kisah Sohabiyah: Ummu Syarik Teguh Dakwahkan Ajaran Islam

10Berita – Menyebarkan agama Allah nyaris selalu tak mudah jalannya. Meski begitu, Ummu Syarik tetap berkomitmen membantu dakwah Rasulullah SAW. Muslimah bernama asli Ghaziyah binti Jabir bin Hakim tersebut mulai mengenal Islam sejak Nabi Muhammad menyampaikan risalah Islam di Makkah.
Sejak saat itu, cahaya iman telah tertancap kuat di sanubarinya. Tak ingin beriman sendiri, Ummu Syarik kemudian mengabdikan hidupnya untuk mendakwahkan Islam ke semua orang, terutama di kalangan wa nita-wanita Quraisy. Kiprah dakwah wanita Quraisy dari Bani Amir bin Lu’ai ini tak perlu diragukan lagi. Pasalnya, demi menyebarkan Islam, Ummu Syarik rela mengorbankan nyawa.

Ummu Syarik memulai dakwahnya dengan mengajak para wanita Quraisy secara sembunyi-sembunyi. Ia terus mendorong seluruh wanita Quraisy agar masuk Islam. Tak berjalan mulus, sang mujahidah kerap mendapat ancaman siksaan hingga intimidasi terhadap keselamatan jiwa dan harta. Meski begitu, Ummu Syarik tak gentar. Dia tetap bertahan di medan dakwah.
Suatu hari Allah menguji keimanannya dengan berbagai fitnah. Kala itu, dakwah Ummu Syarik mulai diketahui penduduk Makkah. Hal itu membuatnya ditangkap oleh kafir Quraisy. “Kalaulah bukan karena kaummu, kami akan berbuat sesuka hati kepadamu. Hanya, kami akan menyerahkan kamu kepada mereka,” ujar para kafir Quraisy.


Sumber: Ersmuslim