OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Sabtu, 09 Desember 2017

Sana'a, Kota yang Harus Dilihat

Sana'a, Kota yang Harus Dilihat

10Berita , JAKARTA --
Diketahui salinan Alquran tertua ditemukan di Sana'a pada 1972 M. Sejak kehadiran Islam hingga berdirinya subnegara mandiri di bawah Khalifah Islam Yaman, Sana'a tetap bertahan sebagai pusat pemerintahan.

Imam Syafi'i yang pada abad kedelapan membangun mazhab Syafi'i, sempat beberapa kali berkunjung ke Sana'a. Imam Syafi'i memuji Sana'a dan membuat tulisan berjudul La Budda Min Sana'a (Sana'a, Kota yang Harus Dilihat).

Pada abad kesembilan dan sepuluh, ahli geografi Yaman, al-Hamdani juga membuat catatan tentang Sana'a. ''Rumah paling sederhana di Sana'a memiliki satu dua sumur, sebuah taman, penampungan sampah terpisah, septic tank, tak ada bau tercium. Sebuah tempat yang nyaman untuk berjalan-jalan,'' tulis al-Hamadi.

Pada abad 10, ahli geografi Persia Ibnu Rustah juga menulis tentang Sana'a. Ia memuji Sana'a dan menyebutnya tak ada kota sebesar sesejahtera dengan makanan yang serba enak seperti Sana'a.

Pada 1062 M, Sana'a diambil alih oleh Dinasti Sulayhid yang dipimpin al-Sulayhid dan istrinya, Ratu Asma. Ia menjadikan Sana'a sebagai ibu kota bagi kerajaannya yang relatif kecil yang juga mencakup pegunungan Haraz. Kerajaan Sulayhid memilih berafiliasi dengan Kekhalifahan Fatimiyah di Mesir ketimbang dengan Kekhalifahan Abbasiyah.

Al-Sulayhid memimpin selama sekitar 20 tahun. Kepemimpinannya berakhir setelah ia dibunuh pesaingnya dari kelompok Najahid.

Setelah kematian Al-Sulayhid, kepemimpinan Dinasti Sulayhid diteruskan oleh putri Al-Sulayhid, Arwa al-Sulayhid. Ia memindahkan ibu kota dari Sana'a ke Jibla dan memimpin Yaman dari 1067-1138 M. Selanjutnya, Dinasti Hamanid mengambil alih Sana'a.

Pada 1173 M, Sultan Ayyubiyah dari Mesir mengutus saudara lelakinya, Turan-Shah, dalam sebuah ekspedisi penaklukan Yaman. Dinasti Ayyubiyah berhasil mengambil alih Sana'a pada 1175 M dan berhasil mempersatukan berbagai suku di Yaman, kecuali suku di pegunungan utara.

Dinasti Ayyubiyah mengganti agama resmi di Yaman menjadi Islam Sunni. Selama rezim Emir Tughtekin Ibnu Ayyub, Sana'a mengalami berbagai perbaikan termasuk di dalamnya adalah integrasi lahan di tepi barat Sa'ilah (Bustan al-Sultan) di mana Dinasti Ayyubiyah mendirikan sebuah istana di sana. Karena lokasi Sana'a yang strategis, Dinasti Ayyubiyah memilih Ta'izz sebagai ibu kota negara dan Aden sebagai pusat bisnis.

Ketika Dinasti Rasuliyah memimpin Yaman yang kemudian dilanjutkan Tahiriyah, Sana'a tetap menjadi pusat orbit politik hingga akhirnya Mamluk tiba di Yaman pada 1517 M.

Sumber : Republika.co.id

(Video) Aksi-aksi Heroik Rakyat Palestina Memprotes Keputusan Trump atas Kota Jerusalem

(Video) Aksi-aksi Heroik Rakyat Palestina Memprotes Keputusan Trump atas Kota Jerusalem



10BeritaAksi demonstrasi rakyat Palestina berlanjut untuk hari keempat di Tepi Barat, Kota Jerusalem dan Jalur Gaza untuk memprotes keputusan AS yang mengumumkan Jerusalem sebagai ibu kota Israel.

Di Jerusalem, pasukan Israel menembakkan granat setrum dan gas air mata saat padatnya kerumunan warga Palestina. 13 warga Palestina ditahan dan 12 lainnya mengalami luka-luka saat tentara Israel mendorong dan memukul wartawan dan demonstran di lokasi kejadian.

Alan Fisher dari Al Jazeera melaporkan dari demonstrasi di Jerusalem bahwa terjadi bentrokan sepanjang siang hari. “Kami telah melihat sejumlah orang yang memulai dengan demonstrasi kecil yang sangat damai untuk memastikan suara mereka dapat didengar,” katanya.

“Mereka mencoba berbaris di jalan ketika polisi mengatakan kepada mereka bahwa mereka tidak memiliki izin dan tidak dapat berbaris dan pada saat itu beberapa konfrontasi dimulai.”

Pasukan Israel menutup sebagian besar toko di Salah Eddin dan menyita bendera dan poster Palestina dari para demonstran.

“Seorang petugas polisi tidak menyukai poster yang dipegang seorang wanita. Dia mengambilnya, wanita itu keberatan sehingga dia meninju wajahnya,” kata Fisher.

 Video Dokumetasi Al Jazeera :

Sumber : Al Jazeera

Sana'a di Era Turki Utsmaniyah

Sana'a di Era Turki Utsmaniyah

10Berita , JAKARTA -- Dinasti Turki Utsmani memasuki Yaman pada 1538 M saat Sulaiman al-Qanuni menjadi sultan. Di bawah pasukan militer yang dipimpin Özdemir Pasha, Kekhalifahan Turki Utsmani berhasil menaklukkan Sana'a pada 1547 M. Dengan persetujuan Dinasti Turki Utsmani, para petinggi bangsa Eropa di kota pelabuhan Yaman, yakni Aden dan Mocha secara berkala mendapat keleluasaan berdagang di Yaman.

Pada 1602 M, para imam Zaidiyah setempat di bawah pimpinan Imam al-Mu'ayyad berhasil memukul mundur tentara Turki Utsmani. Pasukan Turki Utsmani pun menjauh dari Yaman selama era Dinasti Mu'ayyad dan bangsa Eropa kehilangan keleluasaan mereka.

Para imam Zaidiyah memimpin Yaman termasuk Sana'a hingga pertengahan abad 19 ketika Turki Utsmani kembali melancarkan usaha menguasai negeri itu. Pada 1835 M, pasukan Turki Utsmani tiba di pesisir Yaman di bawah kepemimpinan Muhammad Ali. Namun, mereka belum mengambil alih Sana'a hingga 1972 sampai akhirnya pasukan Turki Utsmani di bawah pimpinan Ahmed Muhtar Pasha berhasil memasuki Sana'a.

Di bawah Turki Utsmani, Sana'a ditata dan dibangun kembali. Jalan-jalan baru dibangun, sekolah dan rumah sakit berdiri. Reformasi masif dilakukan oleh Dinasti Turki Utsmani guna mengokohkan kendali mereka atas Sana'a. Hal itu juga untuk mengimbangi perkembangan Mesir, pengaruh Inggris di Aden, serta pengaruh Italia dan Prancis di sepanjang pantai Somalia terutama Djibouti dan Berbera.

Sumber : Republika.co.id 

Pemimpin Antikorupsi

Pemimpin Antikorupsi


10Berita , Oleh: Nur Faridah

Di antara tindak kejahatan paling besar dan berbahaya dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara adalah korupsi. Dampak dari tindak kejahatan ini sangat luar biasa. Negara menjadi bangkrut dan semakin lama semakin rapuh dan bisa-bisa di ujung tanduk kehancuran.

Allah SWT sudah jauh-jauh hari mengingatkan kita semua, bahkan hingga saat ini, untuk tidak berbuat curang, termasuk di dalamnya praktik-praktik korupsi, dalam mengelola harta negara. “Siapa yang berbuat curang, pada hari kiamat ia akan datang dengan yang harta yang dicuranginya. Kemudian, tiap-tiap diri akan dibalas penuh sesuai dengan perbuatannya” (QS Ali ‘Imran [3]: 161).

Dalam ayat lain, Allah SWT berfirman, “Dan janganlah sebagian kamu memakan harta sebagian yang lain di antara kamu dengan jalan yang batil dan (janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu kepada hakim, supaya kamu dapat memakan sebagian dari harta benda orang lain itu dengan (jalan berbuat) dosa, padahal kamu mengetahui” (QS al-Baqarah [2]: 188).

Korupsi banyak dilakukan oleh para pejabat yang memegang tampuk pimpinan, mulai tingkat terbawah hingga teratas. Sebuah adagium politik menyebutkan bahwa kekuasaan itu cenderung korup. Para penguasa berpotensi korup. Padahal, para pejabat dan pemimpin hakikatnya adalah pengemban amanat, yang tidak boleh dikhianati, sekecil apa pun itu. Para pejabat perlu belajar bagaimana mengelola bangsa dan negara ini secara baik pada dua khalifah populer antikorupsi yang mencontoh dan mempraktikkan ajaran-ajaran Rasulullah SAW, yakni Umar bin Khattab dan Umar bin Abdul Azis.

Dikisahkan, Umar mengangkat Abu Hurairah sebagai pejabat yang bertugas memungut zakat dari umat Islam yang mampu. Dan, dengan sangat baik, tugas itu dilaksanakan oleh Abu Hurairah. Ketika melaporkan hasil kerjanya di hadapan Umar, terlihat ada sesuatu di tangan Abu Hurairah. Umar bertanya, “Wahai Abu Hurairah, dari mana engkau dapatkan barang yang ada di tanganmu?”

Abu Hurairah menjawab, “Wahai Umar, ini dari salah satu pembayar zakat yang memberikannya padaku sebagai hadiah.” Mendengar itu, Umar memerintahkan Abu Hurairah untuk memberikan juga harta itu ke kas negara (baitulmal). Karena, menurut Umar, seorang pejabat tidak boleh menerima hadiah apa pun ketika sedang bekerja.

Diceritakan pula, pada masa Umar bin Abdul Azis, para pejabat penanggung jawab baitulmal menghadiahi putri Umar dengan kalung emas. Tatkala melihat sang putri memakai kalung emas, Umar bertanya, “Wahai putriku, dari mana engkau dapatkan kalung itu? Atau, bagaimana bisa sampai engkau memakainya?” Sang putri mengatakan bahwa kalung itu adalah hadiah yang menurutnya layak ia terima dari bagian baitulmal. Mendengar itu, Umar langsung menyuruh putrinya untuk mengembalikan kalung emas ke baitulmal. Umar menegaskan bahwa itu adalah harta kaum Muslimin.

Melihat putrinya masih enggan mencopot kalungnya, Umar menasihati, “Wahai putriku, takutlah engkau akan hari di mana engkau akan datang ke mahkamah Tuhan dengan membawa barang yang kau terima sewaktu di dunia!” Akhirnya, sang putri menurut dan mengembalikannya ke baitulmal. Dua teladan antikorupsi dari dua pemimpin besar itu telah menjadikan rakyat percaya penuh pada pemimpinnya. Dan, itu membuat mereka dicintai rakyatnya. Wallahu a’lam.

Sumber : Republika Online

Parahnya #KidsZamanNow, Tawuran Murid SD di Makassar karena Cinta Segitiga

Parahnya #KidsZamanNow, Tawuran Murid SD di Makassar karena Cinta Segitiga


10Berita - Murid SD Sudirman, Makassar, yang terekam video dan viral di media sosial ternyata terlibat tawuran dengan murid SD Gaddong. Lucunya, penyebab tawuran itu dikarenakan cinta segitiga.

Kepala Sekolah SD Sudirman III, Muchtar, saat dikonfirmasi pada Jumat (8/12/2017), membenarkan bahwa murid-murid SD Sudirman terlibat tawuran dengan SD Gaddong. Dalam tawuran itu, empat murid SD Gaddong mendatangi kawasan SD Sudirman pada jam sekolah.

Muchtar menjelaskan, salah satu murid pria SD Gaddong menaruh hati kepada seorang murid perempuan SD Sudirman yang juga bertetangga rumah. Murid SD Gaddong pun mengajak teman-temannya untuk melihat murid pria di SD Sudirman yang juga jatuh hati pada pujaan hatinya.

"Jadi kemarin siang itu murid SD Gaddong datang pas jam sekolah. Namanya anak-anak, murid SD Gaddong yang ditolak cintanya itu diejek oleh murid-murid SD Sudirman yang bertepatan pulang sekolah. Murid SD Gaddong itu diteriak-teriaki, kasihan cintanya ditolak. Nah, di situlah mereka saling kejar-kejaran," kata Muchtar.

Atas kejadian itu, aparat kepolisian pun mendatangi kawasan SD Sudirman dan memberikan nasihat kepada murid-murid SD Sudirman 1, SD Sudirman 2, SD Sudirman 3, dan SD Sudirman 4.

"Kapolrestabes dan jajarannya datang tadi pagi ke sekolah. Jadi polisi sudah datang ke sekolah dan menasihati murid-murid kami agar tidak lagi mengulangi tawuran. Sebenarnya bukan tawuran karena mereka hanya saling kejar-kejaran. Kalau bawa balok kayu, itu murid-murid ambil di depan sekolah yang kebetulan lagi ada pengerjaan gedung. Jadi bukan dipersiapkan," tutur Muchtar.

Puluhan murid SD itu terlibat tawuran di depan SD Sudirman, Makassar. Tawuran murid SD ini sempat terekam oleh pengguna jalan dan diunggah di media sosial (medsos) Instagram.

Dalam video itu, mereka mengenakan seragam sekolah sambil membawa balok kayu. Murid SD Sudirman ini keluar dari lingkungan sekolahnya dan berada di depan sekolah, tepatnya di trotoar.

Video berjudul "Terjadi Tawuran yang Dilakukan oleh Anak SD" ini diunggah oleh akun Sosmed Makassar, Kamis (7/12/2017) sekitar pukul 16.00 wita. Baru enam jam setelah diunggah, video ini langsung viral dan ditonton 9.000 kali, serta mendapat komentar dari 33 netizen (warganet).[] 

Sumber : kompas.com, www.tribunislam.com

Pentingnya Kota Jerusalem Bagi Kaum Muslimin dan Apakah Orang Yahudi Memiki Hak Atasnya?

Pentingnya Kota Jerusalem Bagi Kaum Muslimin dan Apakah Orang Yahudi Memiki Hak Atasnya?

Alhamdulillah

Pertama: Pentingnya Baitul Maqdis

Ketahuilah –semoga Allah merahmati anda- bahwa keutamaan Baitul Maqdis banyak sekali:

1.      Bahwa Allah menyatakan dalam al Qur’an bahwa Baitul Maqdis adalah tempat yang diberkahi. Allah –subhanahu wa ta’ala- berfirman:

سبحان الذي أسرى بعبده ليلاً من المسجد الحرام إلى المسجد الأقصى الذي باركنا حوله (سورة الإسراء: 1)

“Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya”. (QS. Al Isra’: 1)

al Quds adalah daerah sekitar Masjidil Aqsha, itu sebabnya diberkahi.

2.      Allah –Ta’ala- menjadikannya tempat suci dalam firman-Nya melalui lisan Nabi Musa –‘alaihis salam- :

يا قومِ ادخلوا الأرض المقدسة التي كتب الله لكم (سورة المائدة /21) .

“Hai kaumku, masuklah ke tanah suci (Palestina) yang telah ditentukan Allah bagimu”. (QS. Al Maidah: 21)

3.      Didalamnya terdapat Masjidil Aqsham, mendirikan shalat di sana sama dengan 250 kali shalat.

Dari Abu Dzar –radhiyallahu ‘anhu- berkata: Ketika kami berada di majelis Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa sallam-, ada yang bertanya: Mana yang lebih utama Masjid Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa sallam- atau Baitul Maqdis?, Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda:

صلاة في مسجدي أفضل من أربع صلوات فيه ولنعم المصلى هو ، وليوشكن أن يكون للرجل مِثْل شطن فرسه من الأرض حيث يَرى منه بيت المقدس ; خير له من الدنيا  جميعاً (رواه الحاكم ،  4 / 509  وصححه ووافقه الذهبي والألباني كما في ” السلسلة الصحيحة ” في آخر الكلام على حديث رقم ،  2902 ).

“Mendirikan shalat di masjidku lebih baik dari 4 kali shalat di dalamnya, dan alangkah baiknya orang yang shalat tersebut. Hampir saja seseorang mendapatkan tanah seperti panjangnya tali kekang kudanya dengan melihat Baitul Maqdis: Lebih baik baginya dari pada dunia semuanya”. (HR. al Hakim, 4/509, Dishahihkan dan disetujui oleh Adz Dzahabi dan al Baani dalam “As Silsilah ash Shahihah” diakhir pembahasan hadits nomor: 2902)

Shalat di Masjid Nabawi sama dengan 1000 kali shalat, dan di Masjidil Aqsha sama dengan 250 kali shalat.

Sedangkan hadits yang terkenal bahwa shalat di Masjidil Aqsha sama dengan 500 kali shalat adalah hadits dha’if. (Baca: “Tamamul Minnah” Syeikh al Baani –rahimahullah-, hal: 292)

4.      Bahwa Si mata satu Dajjal tidak mampu memasuki Baitul Maqdis, berdasarkan hadits:

وإنه سيظهر على الأرض كلها إلا الحرم وبيت المقدس ) رواه أحمد  19665 ، وصححه ابن خزيمة  2 / 327  وابن حبان  7 / 102 ) .

“…Bahwasanya (Dajjal) akan muncul di muka bumi semuanya kecuali di Masjidil Haram dan Baitul Maqdis”. (HR. Ahmad 19775, dan dishahikan oleh Ibnu Khuzaimah: 2/327 dan Ibnu Hibban: 7/102)

5.      Dajjal terbunuh didekat Baitul Maqdis, dibunuh oleh Nabi Isa bin Maryam –alaihis salam-, sebagaimana yang disebutkan dalam hadits:

يَقتل ابنُ مريم الدجالَ بباب لُدّ ) رواه مسلم ( 2937 ) من حديث النواس بن سمعان(

“Ibnu Maryam akan membunuh Dajjal di pintu “Ludd”. (HR. Muslim 2937 dari hadits an Nuwas bin Sam’an)

“Ludd” adalah tempat dekat dengan Baitul Maqdis.

6.      Bahwa Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa sallam- diperjalankan malam hari dari Masjidil Haram menuju Masjidil Aqsha, Allah –Ta’ala- berfirman:

سبحان الذي أسرى بعبده ليلاً من المسجد الحرام إلى المسجد الأقصى ) سورة الإسراء : 1 ) .

“Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha”. (QS. al Isra’: 1)

7.      Baitul Maqdis adalah qiblat pertama umat Islam, sebagaimana hadits Bara’ –radhiyallahu ‘anhu- bahwa Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa sallam- shalat menghadap ke Baitul Maqdis selama 16 atau 17 bulan”. (HR. Bukhori 41, dan Muslim 525).

8.      Bahwa di sana tempat turunnya wahyu dan kota para Nabi, hal ini sudah tidak asing lagi.

9.      Adalah termasuk salah satu dari tiga masjid yang dibolehkan untuk bersengaja pergi kesana (dengan niat ibadah).

Dari Abu Hurairah –radhiyallahu ‘anhu- dari Nabi –shallahu ‘laihi wa sallam- bersabda:

لا تشد الرحال إلا إلى ثلاثة مساجد المسجد الحرام ومسجد الرسول صلى الله عليه وسلم ومسجد الأقصى )رواه البخاري  1132  ومسلم  827 من حديث أبي سعيد الخدري بلفظ ” لا تشدوا الرحال إلا …(

“Tidak boleh bersengaja bepergian kecuali kepada tiga masjid: al Masjidil Haram, dan Masjid Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa sallam- dan Masjidil Aqsha”. (HR. Bukhori 1132, dan Muslim  827, dari hadits Abi Sa’id al Khudri’, dengan redaksi: “Janganlah kalian bersengeja melakukan perjalanan kecuali…”.

Bahwa Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa sallam- menjadi imam shalat para Nabi dalam satu kali shalat yang disebutkan dalam hadits yang panjang:

.. فحانت الصلاة فأممتهم ) رواه مسلم ( 172 )  من حديث أبي هريرة (

“…. Dan ketika masuk waktu shalat, maka saya (Rasulullah) menjadi imam”. (QS. Muslim 172 dari Hadits Abu Hurairang)

Tidak boleh melakukan safar ke daerah tertentu dengan tujuan ibadah, kecuali pada tiga masjid tercebut.

Kedua:

Ketika diketahui bahwa Nabi Ya’qub –‘alaihis salam- yang membangun Masjidil Aqsha, hal tersebut tidak menandakan orang-orang yahudi yang lebih berhak dengan masjid tersebut dari pada umat Islam; karena Ya’qub seorang yang muwahhid sedangkan mereka adalah kaum yang musyrik. Jadi masjid tersebut tidak serta merta menjadi hak orang-orang yahudi; karena Ya’qub membangun agar orang-orang yang bertauhid bisa mendirikan shalat di sana meskipun bukan termasuk garis keturunan beliau, dan mereka yang musyrik harus dicegah meskipun termasuk garis keturunan beliau; karena dakwah para Nabi bukanlah bersifat garis keturunan, akan tetapi berdasarkan ketaqwaan.

Ketiga:

Sedangkan perkataan anda: “Bahwa Nabi Muhammad –shallallahu ‘alaihi wa sallam- pernah menjadi imam shalat bagi para Nabi dan Rasul sebelumnya, yang menguatkan akan persatuan risalah dan sumber wahyu mereka semua”. Ini benar dari sisi asal agama para Nabi dan aqidah mereka; karena para Nabi sumbernya satu. yaitu; wahyu Allah, aqidah mereka adalah aqidah tauhid, meskipun rincian hukum syari’at masing-masing dari mereka berbeda. Hal ini dikuatkan oleh sabda Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa sallam- :

أنا أولى الناس بعيسى ابن مريم في الدنيا والآخرة والأنبياء إخوة لِعَلاَّت أمهاتهم شتى ودينهم واحد )رواه البخاري  3259 ومسلم  2365 )

“Saya adalah orang yang paling berhak dengan Isa bin Maryam di dunia dan akherat, para Nabi (satu sama lain) adalah saudara seayah, ibu mereka banyak, agama mereka satu”. (HR. Bukhori 3259 dan Muslim 2365)

Dan disini kami mengingatkan jangan sampai meyakini bahwa Yahudi, Nasrani dan Islam berasal dari sumber yang sama sekarang; karena orang yahudi telah merubah agama Nabi mereka, bahkan sebenarnya dalam ajaran Nabi mereka seharusnya mereka mengikuti Nabi kita dan tidak mengingkarinya. Kenyataannya sekarang mereka tidak beriman dengan kenabian Nabi Muhammad –shallallahu ‘alaihi wa sallam- bahkan mereka mengerjakan kesyirikan.

Keempat:

Orang-orang yahudi sebenarnya tidak pernah memiliki kesempatan untuk menduduki al Quds; karena tanah meskipun mereka tinggal di sana sejak lama, namun pada hakekatnya al Quds sudah menjadi milik kaum muslimin ditinjau dari dua sisi:

1.      Karena orang-orang Yahudi mereka tidak beriman  dan tidak mau kembali kepada agama kaum mukminin dari Bani Israil yang mengikuti dan menolong Nabi Musa dan Nabi Isa –‘alaihimas salam-.

2.      Bahwasanya kita umat Islam lebih berhak dengan al Quds dari pada mereka, karena tanah (bumi) bukanlah milik mereka yang menghuni pertama kali, akan tetapi miliki mereka yang menegakkan hukum-hukum Allah di atasnya, karena Allah telah menciptakan bumi dan manusia agar mereka beribadah kepada-Nya di atas bumi tersebut, dan menegakkan agama, syari’at dan hukum-hukum-Nya. Allah –Ta’ala- berfirman:

إن الأرض لله يورثها من يشاء من عباده والعاقبة للمتقين  ( سورة الأعراف /128 )

“Musa berkata kepada kaumnya: “Mohonlah pertolongan kepada Allah dan bersabarlah; sesungguhnya bumi (ini) kepunyaan Allah; dipusakakan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya dari hamba-hamba-Nya. Dan kesudahan yang baik adalah bagi orang-orang yang bertakwa”. (QS. Al A’raf: 128)

Oleh karenanya jika ada sekelompok orang arab yang tidak beragama Islam, mereka menghukuminya dengan kafir dan diperangi sampai  mereka mau tunduk kepada hukum Islam atau dibunuh.

Permasalahan ini bukanlah permasalahan bangsa dan keturunan, namun permasalahan tauhid dan Islam.

Kami nukilkan beberapa pendapat penulis di antaranya:

“Sejarah membuktikan yang pertama kali bertempat tinggal di Palestina adalah Al Kan’aniyun 6000 tahun sebelum masehi. Mereka adalah kabilah Arab yang berhijrah dari Jazirah Arab, dan dinamakan Palestina dengan nama mereka setelah mereka bertempat tinggal di sana”. (“Ash Shahyuniyah, Nasy’atuha, Tandzimatuha, Ansyithatuha” karangan al ‘Iwadhi: 7)

Sedangkan orang-orang Yahudi awal masuknya mereka ke Palestina sekitar 600 tahun setelah masuknya Ibrahim, tepatnya sekitar tahun 1400 sebelum masehi. Jadi Kan’aniyun telah memasuki Palestina dan bertempat tinggal di sana sebelum Yahudi sekitar 4500 tahun”. (“Ash Shahyuniyah, Nasy’atuha, Tandzimatuha, Ansyithatuha” karangan al ‘Iwadhi: 8)

Kalau demikian, maka sebenarnya Yahudi tidak berhak atas tanah Palestina, tidak juga hak secara agama, juga tidak hak yang pertama kali bertempat tinggal di sana dan kepemilikan tanah. Jadi mereka sebenarnya merampas dan melampaui batas. Kita semua memohon kepada Allah agar Baitul Maqdis segera dibebaskan dengan segera, karena Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, dan sangat mungkin untuk mengijabahi semua do’a.

walhamdulillahi Rabbil ‘Alamiin.

Dijawab oleh : Syaikh Muhammad Shalih Al-Munajjid, (Pemilik Situs Tanya Jawab Islam, Islamqa.info)

Blak-Blakan, Ustadz Abdul Somad Ungkap Sebab Fitnah terhadap Dirinya

Blak-Blakan, Ustadz Abdul Somad Ungkap Sebab Fitnah terhadap Dirinya


10Berita - Saat menjadi pembicara di Masjid An-Nur Jalan Diponegoro, Denpasar, Bali pada Jum'at (8/12/17), Ustadz Abdul Somad membongkar sebab-sebab fitnah yang dialamatkan kepadanya.

"Ukhuwah paling besar insaniyah (persaudaraan sesama manusia), diperkecil menjadi wathaniyah (persaudaraan antar sesama warga negara), diperkecil menjadi Islamiyah (persaudaraan sesama Muslim)," kata Ustadz Somad menyebutkan jenis-jenis persaudaraan.

Saat menerangkan tentang ukhuwah islamiyah (persaudaraan sesama Muslim) itulah ada pihak yang memotong ceramah sang ustadz sehingga pemahamannya menjadi tidak utuh.

"Saat saya menerangkan tentang (ukhuwah) islamiyah itulah videonya di-cut." lanjut dai asal Pekanbaru, Riau ini.

Akibat pemotongan itulah banyak yang salah paham dan menuduh Ustadz Abdul Somad sebagai dai yang anti-NKRI, anti-kebhinnekaan, dan tuduhan buruk lainnya.

"Padahal videonya panjang. Dia baru nonton (ukhuwah) islamiyah, videonya langsung di-cut. Seolah-olah Abdul Somad anti (ukhuwah) insaniyah." lanjutnya menerangkan.

Karena itu, Ustadz Abdul Somad menyarankan kepada semua pihak untuk menyaksikan dan mendengarkan ceramahnya secara utuh, bukan hanya video pendek, agar tidak salah paham.

Dalam ceramah yang dihadiri lautan manusia itu, Ustadz Abdul Somad menegaskan bahwa Islam merupakan agama yang membawa kasih sayang kepada semesta raya.

Pria berputra dua ini juga menyeru kepada seluruh jamaah agar membagikan ceramah-ceramahnya kepada dunia untuk menegaskan bahwa persaudaraan antara Muslim dan Hindhu terjalin erat di Bali. Hal lain yang disampaikan Ustadz Somad, masyarakat Indonesia sudah terbiasa dengan perbedaan. Berbagai provokasi dan hoax yang dialamatkan kepadanya hanyalah pekerjaan provokator yang ingin merusak Islam dan bangsa Indonesia.

Sumber : beritaislam24h.info

Agar Doa Terkabul

Agar Doa Terkabul

10Berita , JAKARTA -- Doa merupakan cara yang paling tepat untuk menggapai harapan yang diinginkan dan berlindung diri dari hal yang dibenci.  Ketahuilah Allah selalu mendengarkannya setiap doa hamba-Nya. Karena Dialah Maha Pendengar dan Dia tidak tudr. Tidak peduli malam, siang, pagi, hujan, panas atau bahkan dalam keadaan apapun dan dimanapun Allah tidak sungkan untuk mendengarkan curhatan dari Hamba-Nya.

Tetapi ketahuilah, tidak semua doa yang kita panjatkan kepada-Nya benar-benar terkabul atau tertunda karena beberapa factor penghalangnya. Allah subhanhau wa ta’ala sesunggunya mengetahui kebutuhan dan kondisi dari hamba-Nya. Allah tidak akan mengabulkan doa yang tidak baik bagi hamba-Nya.

Jika doa kita tidak terkabulkan, maka ketahuilah Allah Maha Mengetahui apa yang lebih baik bagi hamba-Nya. Allah akan memberikan sesuatu yang lebih baik dari apa yang diminta, atau Allah menolak bala dengan doa tersebut.

“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” (QS Al Baqarah: 186)

Sumber: Ensiklopedia Islam Al Kamil yang ditulis oleh Syaikh Muhammad bin Ibrahim bin Abdullah At Tuwaijiri. Bagian kedua fikih dan ash sunnah. Terkabulnya Doa. Hal 362).

Kajian Ustadz Abdul Somad di Bali Membludak, Jamaah: ‘Suasananya Seperti 212’

Kajian Ustadz Abdul Somad di Bali Membludak, Jamaah: ‘Suasananya Seperti 212’


Suasana di depan Masjid An Nur Denpasar. Foto: Bongkeng

10Berita - DENPASAR – Kajian Ustaz Abdul Somad (UAS) di Masjid An Nur Denpasar sempat mendapat penolakan dari beberapa ormas lokal di Bali. Ceramah UAS dinilai memicu ketidakharmonisan kehidupan beragama di Bali. Massa ormas juga mendatangi Hotel Aston di Jalan Gatot Subroto tempat UAS menginap.

Meski akhirnya kajian tetap terlaksana dengan aman dan lancar setelah UAS mengklarifikasi semua tuduhan kepada dirinya.

“Kemudian ada juga pihak-pihak yang mengaku mendapatkan potongan video-video di media sosial yang menuduh saya anti kebhinkekaan. Saya kemudian klarifikasi didampingi kapolres, dandim dan pihak terkait kalau semua tidak seperti yang dituduhkan,” kata Ustadz Somad saat diwawancari sebuah televisi swasta, Jumat (8/12/2017).

Ustadz Abdul Somad di Masjid An Nur Denpasar. Foto: Budi Eko/Jurniscom

Salah satu jamaah, Abdulloh mencoba menjawab alasan penolakan UAS itu. Menurutnya, penolakan itu berawal dari provokasi seorang tokoh Bali di akun facebooknya.

“Dia menganggap kehadiran Ustadz Abdus Shomad dapat mengganggu kerukunan umat beragama di wilayah Bali,” kata Abdulloh.

Namun dengan adanya penolakan tersebut, antusiasme muslim Bali untuk menghadiri kajian UAS di Masjid An Nur semakin tinggi. Jamaah pengajian meluber hingga ke Jalan Raya Diponegoro.

“Alhamdulillah, acara aman terkendali hingga selesai termasuk dengan bantuan pengamanan tentara dari Kodam Udayana” jelasnya

Momen itu mengingatkan Abdulloh pada Aksi Bela Islam 411 dan 212. Usai kajian, jamaah memunguti sampah-sampah yang berserakan di sekitar lokasi.

“Momen ini mengingatkan dengan spirit Bela Islam 411 dan 212. Islam itu kaffah termasuk mengajarkan kebersihan,” pungkasnya.

Kesan lain juga diungkapkan Rizki Bongkeng. Pria asal Tasikmalaya ini mengaku terharu ketika ribuan jamaah bertakbir menyambut kedatangan UAS.

“Merinding wa, pas ustadz datang semua bertakbir dan bershalawat,” katanya.

Sumber :Jurnalislam.com

Waspadai Upaya Pecah Belah Umat!

Waspadai Upaya Pecah Belah Umat!



Oleh: Netty Ummu Azka

(Pengajar di STP Khoiru Ummah Malang Tingkat Dasar)

Spirit 212 meski sudah berlalu selama satu tahun tak bisa dipungkiri masih membekas pada diri umat. Bahkan reuni yang digelar di Monas tepat 1 tahun periwstiwa 212 dihadiri jutaan kaum muslimin yang ingin menunjukkan pada dunia, kami kaum muslimin bisa bersatu dan terus akan membela Islam. 

Demi Islam dan untuk kejayaan Islam. Bendera tauhidpun berkibar dalam reuni tersebut. Umat sudah tidak takut lagi di cap sebagi bagian dari gerakan yang menginginkan persatuan umat dalam naungan khilafah. Mereka mulai sadar bahwa bendera itu bukan milik salah satu golongan. Tetapi bendera itu adalah bendera tauhid, kesaksian kaum muslimin atas Rabb dan utusanNya.

Musuh-musuh Islam dibuat gentar karenanya. terlebih, semakin hari kesadaran umat untuk mengatur hidupnya dengan Islam semakin besar. Kerinduan mereka akan diterapkannya aturan Islam dalam kehidupan semakin membuncah tak bisa dibendung. Umat yang awalnya hanya membicarakan Islam dalam ranah aqidah dan ibadah, kini sudah mulai membahas apa itu khilafah.

Bagaimana pengaturan khilafah dalam masalah ekonomi, pendidikan, pergaulan, hingga masalah politik yang sangat membingungkan. Dan ternyata Islam memiliki solusi yang tegas, komprehensif, bisa dibandingkan dengan konsep dari sistem yang lain. Semua menunjukkan Islam sangat dekat dengan umat. Islam solusi satu-satunya atas persoalan yang ada sekarang. Islam agama yang sempurna dan paripurna.

Dan musuh-musuh Islam semakin terpana. Mereka tidak ingin kesadaran umat ini terus berlanjut. Yang artinya kemenangan Islam sudah semakin dekat. Jelas ini merupakan bahaya bagi mereka. Ini mengancam eksistensi diri dan kekuasaan mereka. Dan ini harus segera dibendung. Umat Islam harus dikembalikan pada ranah aqidah dan ibadah. Tidak. Tidak boleh sedikitpun mereka membicarakan Islam dalam ranah pengaturan kehidupan. Umat tidak boleh memiliki kesadaran bahwa hidup mereka harus diatur dengan Islam. Yang artinya mereka sadar bahwa Islam bukan hanya ada di masjid-masjid, tetapi sudah pada ranah POLITIK. Ini harus dicegah. Maka dengan berbagai upaya, dengan menggunakan penguasa komprador, mereka berusaha membendung kebangkitan umat yang terus membesar seperti bola salju yang menggelinding.

Lihatlah apa yang diungkap oleh Menteri Agama kita. Yang seharusnya menjadi garda terdepan dalam penegakkan syariah Islam, tetapi justru menjadi pihak yang terdepan dalam mencegah bangkitnya umat. Beliau mengatakan beragama yang ekstrem bukanlah cara bergaama yang diajarkan Rasulullah. Hal ini diungkapkan pada saat sambutan peringatan Maulid Nabi Muhammad 1439 H yang dihadiri presiden Jokowi pada kamis malam (30/11/2017) di Istana Bogor. Lukman Hakim sang menteri juga menambahkan bahwa umat Islam dihadirkan sebagai ummatan wasathan (umat yang adil dan pilihan), umat pertengahan, umat moderat, umat yang adil, umat yang anti terhadap sikap ekstrimis dan tindakan yang melampaui batas. (eramuslim.com)

Satu ungkapan yang sangat tendensius. Umat sengaja digiring untuk menjadi umat islam yang moderat, bukan umat yang ekstrimis. Apa bedanya? Ekstrim cenderung identik dengan garis keras, radikal, fanatik, ingin sempurna Islamnya hingga menolak agama lain, menolak demokrasi, menolak semua nilai-nilai dari barat. Sementara moderat itu diidentikkan dengan ramah tamah, terbuka kepada siapapun, berbuat baik kepada siapapun, toleran terhadap agama lain, terbuka terhadap nilai-nilai kemajuan barat.

Islam moderat ini sangat massif dikampanyekan oleh pemerintah. Bahkan baru-baru ini dikukuhkan dalam sebuah deklarasi Serpong, 21 November 2017. Deklarasi Serpong diucapkan bersamaan oleh perwakilan beberapa ormas Islam diantaranya NU, Muhammdiyah, mathla’ul Anwar dan Al Khairat. Serta Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Rektor UIN Sunan Ampel Surabaya mewakili Pimpinan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI). Isi Deklarasi Serpong adalah menjadikan Islam wasathiyah, Islam yang rahmatan lil ‘alamiin, sebagai pedoman untuk menyebarkan Islam moderat (detiknews.com).

Sebuah dikotomi yang seharusnya tidak terjadi. Menggolongkan umat Islam dalam dua golongan yang seolah-olah saling bertentangan. Padahal Islamnya satu, Allahnya satu, kitabnya satu, nabinya satu. Apa yang berbeda dari Islam ektrimis dan Islam moderat? Yang berbeda adalah muatan politik yang ada didalamnya.

Menjadikan muslim moderat merupakan upaya mengadu domba umat. Tidak pernah ada istilah radikal moderat dalam Islam. Islam moderat hanya akan menjauhkan umat dari aqidahnya. Menjauhkan kaum muslim dari identitas yang sebenarnya. Menjauhkan muslim dari ideolodi Islamnya. Kenapa?

Karena seseorang yang meyakini Islam, maka dia tidak hanya sekedar meyakini Allah sebagai Rabbnya. Allah yang menciptakannya. Tetapi sekaligus Allahlah sebagai pengatur. Allah telah menurunkan aturannnya secara lengkap dan sempurna dalam Al Qur’an yang mulia. Islam mengatur mulai dari masalah aqidah, ibadah hingga seluruh hal yang berhubungan dengan hidup kita. Allah mengatur bagaimana kita bertetangga dengan baik. Bagaimana bersikap terhadap kafir harbi fi’lan dan hukman.

Islam juga mengatur bagaimana menindak pencuri, pezina, LGBT, koruptor dan sebgainya. Tidak sekedar memperlakukan mereka atas alasan kemanusian. Islam juga mengatur tentang ekonomi, pendidikan, social dan politik. Lengkap! Tak ada yang tertinggal. Tak ada yang terlewat. Dan Islam akan menjadi rahmatan lil ‘alamin ketika semua aturan itu diterapkan dalam naungan khilafah Islam. Bukan dengan menjadi moderat atau Islam wasathan.

Menjadi ekstrem, fundamentalis juga menjadi satu keharusan bagi seorang muslim. Karena dengan ekstrem dan fundamental inilah dia bisa masuk Islam secara kaffah dan berpegang teguh terhadap syariah sebagaimana dalam Al Qur’an surat Al Baqarah 208 :

“Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu sekalian ke dalam Islam secara kaffah dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaithan. Sesungguhnya syaithan itu musuh yang nyata bagimu”

Jadi, kaum muslim tidak boleh lengah. Tetap waspada terhadap agenda terselubung dari kampanye islam moderat. Jelas yang dituju dari agenda ini adalah umat muslim yang sudah terlihat bibit-bibit persatuannya. Musuh-musuh Islam tidak ingin umat bersatu. Maka harus ada upaya pecah belah. Dengan ide Islam moderat, islam radikal dan sebangsanya.

Sehingga kaum muslimin tidak bisa bersatu. Kaum muslimin tidak bisa bangkit. Islam tidak bisa Berjaya. Dan tetap langgenglah kepentingan kapitalis atas kaum muslimin.   Wallahu’alam bi showab. [syahid/]

Sumber :voa-islam.com