OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Jumat, 22 Desember 2017

Al-Quds di PBB: Saudi, RRC, dan Singapura Tolak Trump, Filipina Abstain

Al-Quds di PBB: Saudi, RRC, dan Singapura Tolak Trump, Filipina Abstain

10Berita – PBB dalam pemungutan suara telah memilih untuk mendukung resolusi yang telah dikeluarkan terkait status Yerusalem. Pemungutan suara ini menyatakan pengakuan sepihak AS atas Yerusalem sebagai ibu kota Israel telah batal demi hukum.

Dalam sidang darurat Majelis Umum pada Kamis (21/12), 128 negara memilih untuk mendukung resolusi itu. Resolusi ini dengan tegas menolak keputusan kontroversial yang diumumkan Presiden AS Donald Trump pada 6 Desember lalu.

Trump sebelumnya mengancam untuk memotong bantuan kepada anggota PBB yang memilih untuk menolak keputusannya tersebut. Namun tampaknya mereka tidak terpengaruh dengan ancaman Trump.

Sementara sebanyak 9 negara menentang resolusi dan 35 negara memilih abstain. Berikut adalah negara-negara anggota PBB yang mendukung, menentang, dan abstain dalam pemungutan suara di Majelis Umum terkait Yerusalem, dilansir di Aljazirah.

Negara anggota PBB yang memilih mendukung resolusi

A: Afghanistan, Albania, Aljazair, Andorra, Angola, Armenia, Austria, Azerbaijan
B: Bahrain, Bangladesh, Barbados, Belarus, Belgia, Belize, Bolivia, Botswana, Brasil, Brunei, Bulgaria, Burkina Faso, Burundi
C: Cabo Verde, Kamboja, Chad, Cile, Cina, Komoro, Kongo, Kosta Rika, Pantai Gading, Kuba, Siprus,
D: Republik Rakyat Demokratik Korea (Korea Utara), Denmark, Djibouti, Dominika
E: Ekuador, Mesir, Eritrea, Estonia, Ethiopia
F: Finlandia, Perancis
G: Gabon, Gambia, Jerman, Ghana, Yunani, Grenada, Guinea, Guyana
I: Islandia, India, Indonesia, Iran, Irak, Irlandia, Italia
J: Jepang, Yordania
K: Kazakhstan, Kuwait, Kyrgyzstan
L: Laos, Lebanon, Liberia, Libya, Liechtenstein, Lituania, Luksemburg
M: Madagaskar, Malaysia, Maladewa, Mali, Malta, Mauritania, Mauritius, Monako, Montenegro, Maroko, Mozambik
N: Namibia, Nepal, Belanda, Selandia Baru, Nikaragua, Niger, Nigeria, Norwegia
O: Oman
P: Pakistan, Papua Nugini, Peru, Portugal
T: Qatar
R: Republik Korea (Korea Selatan), Rusia
S: Saint Vincent dan Grenadines, Arab Saudi, Senegal, Serbia, Seychelles, Singapura, Slowakia, Slovenia, Somalia, Afrika Selatan, Spanyol, Sri Lanka, Sudan, Suriname, Swedia, Swiss, Suriah
T: Tajikistan, Thailand, Mantan Yugoslavia Republik Makedonia, Tunisia, Turki
U: Uni Emirat Arab, Inggris, Republik Tanzania, Uruguay, Uzbekistan
V: Venezuela, Vietnam
Y: Yaman
Z: Zimbabwe

Negara anggota PBB yang memilih menentang resolusi
G: Guatemala
H: Honduras
M: Kepulauan Marshall, Mikronesia
N: Nauru
P: Palau
T: Togo
U: Amerika Serikat plus Zionis-Israel yang sebenarnya bukan negara melainkan penjajah alias agresor, sebab itu tidak layak diakui sebagai satu negara.

Negara anggota PBB yang abstain
A: Antigua-Barbuda, Argentina, Australia
B: Bahama, Benin, Bhutan, Bosnia-Herzegovina
C: Kamerun, Kanada, Kolombia, Kroasia, Republik Ceko
D: Republik Dominika
E: Guinea Khatulistiwa
F: Fiji
H: Haiti, Hungaria
J: Jamaika
K: Kiribati
L: Latvia, Lesotho
M: Malawi, Meksiko
P: Panama, Paraguay, Filipina, Polandia
R: Rumania, Rwanda
S: Kepulauan Solomon, Sudan Selatan
T: Trinidad-Tobago, Tuvalu
U: Uganda
V: Vanuatu

(jk/rol)

Sumber : Eramuslim

212: (Bukan) Sekedar Reuni

212: (Bukan) Sekedar Reuni



Oleh: Aisyah Al-inqilaby (Mujahidah 212 dan aktivis Revowriter) 

"Reunian itu di syurga, bukan di Monas". Demikian kedua mata ini menangkap satu status nyinyir dari salah satu warga facebook, terkait aksi fenomenal 'Reuni Akbar 212'.

Tentunya ada banyak lagi komentar-komentar sejenis baik yang dilontarkan oleh kalangan akar rumput sampai orang-orang penting. Dan hal tersebut ternyata lahir bukan tanpa sebab.

***

Satu tahun berselang, rupanya tidak mampu memudarkan ghirah islam umat yang terlanjur berkobar akibat perasaan terlukai yang sama atas dinistakannya Quran surat Al Maidah : 51 oleh mantan Gubernur Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama yang kini tengah berada dibalik jeruji besi.

Lebih dari 3 juta umat kembali berkumpul di Monas dan daerah sekitarnya dengan ghirahyang masih sama serta semangat perjuangan yang serupa.

***

Beberapa pejabat pemerintah, sempat mempertanyakan tujuan dari acara reuni akbar tersebut. Seperti yang disampaikan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Jenderal TNI (Purnawirawan) Wiranto "Saya ingin ketemu dengan tokoh-tokoh yang menamakan alumnus 212 untuk saya tanyakan tujuannya apa" (Antara, Rabu 29/11).

Sementara itu Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin mengatakan mereka yang ingin menggerakkan reuni 212 sebaiknya memberi kejelasan yang cukup terkait dengan tujuan dan maksud yang ingin dicapai (Republika, Selasa 28/11). Lebih tegas lagi pernyataan dari Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Tito Karnavian. "Ini (Reuni 212) juga enggak akan jauh-jauh dari politik juga, politik 2018. Ini pastinya ke arah politik 2018 dan 2019", ujar nya di Hotel Bidakara, Pancoran, Jakarta Selatan, Kamis (30/11).

***

Ketua Presidium Alumni (PA) 212, Ustadz Slamet Ma'arif sendiri telah menyatakan bahwa ajakan berkumpul di hari Sabtu, 2 Desember 2017 adalah untuk memperingati Maulid Nabi SAW di Monas sekaligus Reuni Akbar 212. Beliau menilai kedzaliman di negara Indonesia masih terus berlangsung terhadap umat islam.

"Praktek-praktek untuk pencegahan dakwah masih tetus terjadi, ekonomi masih belum stabil, bahkan hukum dan keadilan masih jauh seperti api jauh dari panggang" ucapnya. Beliau berpendapat harus ada upaya-upaya nyata untuk merajut lagi persatuan umat, membangkitkan lagi semngat perjuangan umat demi tegaknya kalimat Allah dan membela bangsa dna negara. Terakhir beliau pun menghimbau untuk merapatkan barisan dan merajut kembali ukhuwah islamiyah dan menyambut kebangkitan islam di Indonesia.

***

Kiranya pernyataan ketua PA 212 tersebut mampu meredam kekhawatiran serta menjawab pertanyaan besar dari pihak-pihak yang mencurigai acara reuni 212 ini.

***

Bagaimana bisa ada segolongan umat muslim yang masih saja terkesan menyayangkan acara mulia ini serta berasumsi bahwasannya acara ini hanyalah membuang-buang energi serta sia-sia?

Jika kita telisik lebih dalam, sekulerisme telah sukses menguasai benak sebagian umat muslim di dunia tak terkecuali yang berdiam di Indonesia, negeri yang -nota bene- mayoritas beragama islam. Keberadaan paham tersebut telah meracuni pemikiran umat hingga mereka seakan membangun sekat antara agama dengan kehidupan dan juga memisahkannya dari negara. Agama di satu sisi, sedangkan kehidupan sehari-hari ada di sisi yang lain.

Bicara agama hanya seputar ibadah ritual dan akhlak. Tidak ada wacana tentang politik, juga tidak ada pembicaraan tentang penyelenggaraan negara. Seakan Allah hanya ada ditempat-tempat peribadatan, keluar dari wilayah itu, maka tidak ada lagi pengawasan Allah. Dan manusia bebas berbuat semaunya termasuk membuat aturan main sendiri. Sungguh, ini adalah mafhum (mindset) yang keliru dan sangat jauh dari apa yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW.

Ditambah lagi Islamophobia ibarat virus yang sengaja disebar agar menjangkiti umat muslim. Akibatnya banyak diantara umat muslim sendiri yang merasa alergi dengan syariat (hukum-hukum islam yang berasal dari Allah SWT). Jangan kan ridho diatur dengan aturan Allah disetiap aspek kehidupan, terhadap simbol-simbol islam pun mereka merasa risih. Seperti pekikan Takbir, jilbab, bendera Rosul, ataupun pada istilah jihad dan khilafah.

Selain itu, banyak dari kalangan umat muslim sendiri yang amat sangat disayangakan, mereka ada dalam golongan penikmat kedzoliman. Artinya dengan sistem yang kufur ini mereka malah dinyamankan dan berada pada posisi yang aman. Dengan kata lain, mereka adalah orang-orang yang sudah terlanjur berada pada zona nyaman dan aman. Justru dengan semakin lantangnya seruan-seruan langit, eksistensi mereka menjadi terancam.

***

Islam sebagai sebuah agama sekaligus pandangan hidup manusia, memiliki seperangkat aturan yang sempurna dan paripurna. Aturan islam dibuat oleh Dzat Yang Maha Agung, Pencipta manusia, Allah Azza wa Jalla. Dengan maksud untuk membawa keselamatan baik di dunia maupun di akhirat. Keberadaan aturan yang mampu menyelamatkan tersebut ada pada fungsinya sebagai pemecah masalah (problem solver) bagi  kehidupan manusia. Karena alasan itu pula aturan islam akan senantiasa relevan hingga kiamat.

Segala nestapa serta masalah yang membelit negeri ini adalah imbas dari keengganan penguasa untuk berhukum pada hukum milik Allah SWT. Islam menawarkan solusi, islam menawarkan obat.

****

Patut untuk diingat kembali, firman Allah Ta'ala yang artinya :

"Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya." (TQS. Al A'raf : 96).

Hanya aturan islam lah yang akan membawa keberkahan bagi negeri ini. Bukankah keberkahan adalah bertambahnya kebaikan? Tidakkah kita menginginkan kebaikan bagi negeri tempat kita hidup?

***

Maka spirit yang dibawa oleh aksi Reuni Akbar 212 adalah spirit perjuangan penegakan islam untuk kebangkitan negeri ini. Sekaligus bukti tak terbantahkan tentang keniscayaan persatuan umat dengan ikatan aqidah yang -ever lasting-, serta menjadi asa tersendiri ditengah pukulan kedzoliman yang bertubi-tubi.

Menyaksikan jutaan kaum muslim berkumpul tanpa memandang ras, golongan ataupun harakah, pantas rasanya jika ada beberapa pihak yang merasa terusik dan menjadi panik. Hati siapa yang tidak bergetar. Karena reuni 212, memang bukan sekedar reuni biasa. Wallahu a'lam bish-shawab. [syahid/] 

Sumber :voa-islam.com

10 Penginapan terapung di Indonesia, serasa berada di Maldives

10 Penginapan terapung di Indonesia, serasa berada di Maldives

10Berita - Menghabiskan masa liburan tidak perlu repot-repot ke luar negeri. Indonesia memiliki banyak destinasi yang indah. Jika ingin liburan dan menginap di tempat tak biasa, bisa tuh pergi ke penginapan terapung.

Beberapa penginapan di Indonesia dibuat terapung, baik di atas danau maupun laut. Bisa bayangkan dong betapa tenangnya tidur di atas air. Nah yuk kita simak 10 penginapan terapung di Indonesia dilansir brilio.net dari berbagai sumber, Kamis (21/12).

1. Misool Eco Resort, Papua.

foto: misool.info

Resort super cantik ini terletak di Raja Ampat. Liburan disini di jamin tenang karena maksimum visitor hanya 40 orang. Di sini juga ada tempat selam yang asoy banget.

2. Kampung Sampireun Resort & Spa, Garut.

foto: booking.com

Kampung Sampireun Resort & Spa Garut dijamin menjadi alternatif berlibur yang menenangkan hati. Seluruh daerah di tempat ini pemandangannya hijau. Tempat penginapan ini terletak di tengah hutan yang rindang. Kamarnya terapung lho asik banget.

3. Dusun bambu, Lembang.

foto: dusunbambu.com

Bandung terkenal sebagai kota kembang. Di sana banyak tempat wisata yang dijamin bikin mata adem. Salah satunya Dusun Bambu, yang berlokasi di Kolonel Masturi KM 11, Cisarua, Bandung Barat. Tempat menginap di sana berbentuk sangat alami dan benar-benar tersusun dari bambu. Kamar-kamar tersebut berlokasi tepat diatas danau yang indah.

4. Pulau cinta, Gorontalo.

foto: blog.tukangjalan.com

Penginapan ini unik banget berbentuk cinta. Penginapan ini terletak di tengah laut di Kabupaten Boalemo, Gorontalo. Untuk menuju pulau ini butuh menempuh dengan kapal selama 25 menit. Sesampainya di sana kamu akan dimanjakan dengan sensasi menginap di rumah kecil di atas laut yang biru. Asik banget kan.

5. Maratua Paradise Resort, Kalimantan Timur.

foto: travelingyuk.com

Penginapan ini terletak di kepulauan Derawan, Berau, Kalimantan Timur. Maratua Paradise Resort terkenal sebagai surganya Indonesia. Orang-orang juga menyebutkan kepualauan ini mirip di Maldives. Wah jadi penasaran pengen mengunjungi.

6. Pulau Ayer Resort & Cottages.

foto: altourtravelindonesia.com

Resort di atas air ini tidak jauh dari ibu kota lho. Terletak di jajaran Pulau Seribu, Pulau Ayer memberikan sensasi menginap di atas laut. Penginapan di sana berbentuk mini dan terbuat dari kayu. Menambah kesan alami ya.

7. Montigo Resort Nongsa, Batam.

foto: montigoresorts.com

Batam terkenal sebagai kota pusat ekonomi. Tapi di balik itu semua ternyata pantai di sana nggak kalah bagus sama Bali lho. Di jajaran pantai Batam ada Montigo Resort, penginapan yang memberikan sensasi tidur di atas air. Angin sepoi-sepoi dan panorama serba biru bikin betah liburan.

8. Wisma Apung di Karimunjawa.

foto: travelingyuk.com

Kepulauan Karimun Jawa memang terkenal dengan wisata baharinya. Di sana juga ada penginapan terapung yang asik banget. Adalah Wisma Apung, sebuah penginapan berbentuk rumah terapung di tengah laut Karimunjawa. Pengunjung Wisma Apung ini bisa langsung berenang dengan bayi hiu disekitar wisma. Asik banget tuh.

9. Papua Paradise Eco Resort.

foto:media-cdn.tripadvisor.com

Pesona Raja Ampat memang tiada habisnya. Salah satu wisma terapung di sana, yakni Papua Paradise Eco Resort dijamin memberikan pengalaman liburan tak terlupakan. Penginapan di sana cukup sepi dengan pemandangan pantai yang tenang. Rumah tempat menginap terletak di atas pantai lho, asik kan.

10. Ora Beach Resort, Maluku.

foto: visualitineraries.com

Maluku menyimpan keindahan pantai yang tak kalah dengan Raja Ampat dan Bali. Di Maluku ada Pulau Ora yang terletak di Kecamatan Seram Utara. Pulau tersebut memiliki air yang sangat jernih dan tenang. Jika ingin menikmati sensasi tinggal di atas air jernih Pualu Ora, bisa tuh menginap di Ora Beach Resort.

Sumber : Brilio.net

Jika Tuhan Absen di Ranjang

Jika Tuhan Absen di Ranjang



                                     Oleh : Asri Supatmiati*

Terus terang, wajah-wajah pelangi, bertebaran di sekitar saya. Yang satu ini, bodinya laki tapi berbusana wanita. Pagi-sore kerja jadi pemandu wisata, malam berasyik masyuk bukan dengan pasangan sah pernikahan. Sama pacarnya. Laki-laki tentu saja. 

Satu lagi, masih berbodi laki-laki. Berpakaian juga layaknya laki-laki. Cakep sih enggak, bodi atletis juga sama sekali tidak. Tapi, melambai iya. Dia laris manis sebagai host di berbagai acara seremonial. Celetukannya yang lucu, ditambah gaya melambainya, menjadi daya jual. “Ih, geli sama dia, takut saya,” tukas seorang teman laki-laki yang pernah menginap dengannya. Oh, baru tahu saya, kalau orientasi ranjangnya pelangi.

Satu lagi, laki-laki ganteng, putih dan atletis. Sayangnya, sejak kecil lebih suka permainan perempuan. Kurang suka bermain dengan laki-laki. Sekarang bisnis salon, dengan pelanggan yang mayoritas perempuan. Melambai tentu saja. Saya tak berani menebak urusan ranjangnya. Tapi yang saya tahu, dia belum menikah juga.

Ada lagi yang satunya,...ah...cukuplah. Yang jelas, kaum pelangi ini ada di sekitar kita. Kian banyak, karena keberhasilan propaganda mereka. Ya, mereka itu bukan ada begitu saja. Tidak lahir tiba-tiba. Nongol dari sononya. Mereka juga gigih berupaya. 

Saya jadi ingat, hari ini, sebelas tahun lalu. Tepatnya 20 Desember 2006, Budayawan Taufik Ismail, pernah berpidato dengan judul “Budaya Malu Dikikis Habis Gerakan Syahwat Merdeka.“ Beliau mengingatkan gelombang yang dihembuskan oleh Gerakan Syahwat Merdeka (GSM). Gerakan itu tak bersosok organisasi resmi yang berdiri sendiri, tapi bekerjasama bahu-membahu melalui jaringan mendunia untuk merusak moral masyarakat. Didanai kapital raksasa, ideologi neoliberalisme dan media cetak serta elektronik sebagai corongnya. 

Sedikitnya ada 13 komponen yang melahirkan gelombang GSM. Yakni: (1) para praktisi –baik pribadi maupun kelompok-- perilaku seks bebas. (2) Penerbit majalah dan tabloid mesum. (3) Produser, penulis skrip dan pengiklan acara televisi syahwat. (4) Jutaan situs porno dunia. (5) Penulis, penerbit dan propagandis buku syahwat, sastra dan nonsastra. (6) Penerbit dan pengedar komik cabul. (7) Produsen, pengganda, pembajak, pengecer dan penonton VCD/DVD biru. (8) Pabrikan dan konsumen alkohol. (9) Produsen, pengedar dan pengguna narkoba. (10) Pabrikan, pengiklan dan pengisap nikotin. (11) Pengiklan perempuan dan laki-laki panggilan. (12) Germo dan pelanggan prostitusi. (13) Dokter dan dukun praktisi aborsi.

Inilah yang menghantam Indonesia, hingga mengalami kehancuran moral. Itu juga yang menginspirasi saya menulis buku “Indonesia Dalam Dekapan Syahwat” pada tahun 2007. Jangan ditanya, isinya sangat porno. Maksudnya, mengupas habis revolusi urusan ranjang: dari ruang kamar ke ruang publik. 

Kini, gerakan itu tampaknya mulai menunjukkan hasil. Syahwat telah merdeka. Merdeka dari apa? Dari aturan agama (baca: Islam). Lihatlah, jika dulu orientasi seksual itu hanya satu: laki-laki vs perempuan. Itupun harus dengan ikatan nikah yang sah. Titik. Kini, aneka jenis orientasi seksual bebas merdeka. Ada yang menyebut jumlahnya 7, 10, 13 hingga 50 jenis. 

...Dengan dalih kebebasan, atau bahasa kerennya hak asasi manusia (HAM), masyarakat akhirnya juga bergaul dengan membebaskan diri dari agama. Buktinya, ketika agama bilang jangan berzina, eh, berzina...

Mulai homoseksual, lesbian, biseksual, transgender, pedofilia, ekshibisionisme, voyeurisme, fetishisme, bestially, incest, necrophilia dll. Apaan tuh? Ngeri ah, kalau dijabarin. Di luar negeri lebih gila. Sudah ada orientasi seksual dengan hewan atau benda mati. Anjing, kucing, boneka, pohon, bahkan tembok. Tak tanggung-tanggung, mereka nikahi itu benda-benda konyol sebagai pasangan sehidup semati. 

Itulah efek liberalisasi. Sebuah kekuatan global yang membebaskan negara, masyarakat, keluarga hingga individunya, dari aturan agama. Indonesia sendiri, nggak mau disebut negara agama, karena faktanya memang sekuler. Akhirnya, mengatur masyarakat dengan kebijakan-kebijakan yang tidak bersumber dari agama. Makanya kalau ada yang menawarkan agama sebagai sumber untuk mengatur negara, ogah. Walaupun, sila pertama Pancasila bunyinya Ketuhanan Yang Maha Esa. Praktiknya, kebebasanlah yang maha esa.

Dengan dalih kebebasan, atau bahasa kerennya hak asasi manusia (HAM), masyarakat akhirnya juga bergaul dengan membebaskan diri dari agama. Buktinya, ketika agama bilang jangan berzina, eh, berzina. Jangan aborsi, eh aborsi. Jangan homoseksual; eh malah terbit kaum pelangi yang tak dirindukan.

Lah, bukannya Indonesia negeri Muslim terbesar di dunia? Betul. Umat Indonesia rata-rata punya agama. Tercantum di KTP-nya. Tapi, meminjam istilah Ustaz Abdul Somad, Tuhan saat ini dipenjara di masjid-masjid. Kalau di masjid takut Tuhan, di luar masjid Tuhan dianggap nggak ada. Di masjid baik, di luar masjid bebas. Di dalam masjid menutup aurat, keluar masjid langsung buka aurat. Itu menghina Tuhan. Seolah Tuhan hanya eksis di tempat ibadah.
.
Ya, manusia jadi gak takut Tuhan. Di kantor gak ada Tuhan, terjadilah perselingkuhan. Di pasar gak ada Tuhan, mainin aja timbangan. Di birokrasi gak ada Tuhan, makanya korupsi dianggap rezeki. Di rumah gak ada Tuhan, makanya anak pun dijadikan korban syahwat; istri dimutilasi; ponakan disodomi, dll. Di kamar gak boleh ada Tuhan kan, makanya adegan mesum pun disebar-luaskan. Dan, sampailah kini pada urusan paling privat manusia: orientasi ranjang. 

Tuhan pun disingkirkan dari sana. Maka, ketika Tuhan absen di ranjang, muncullah beraneka kebebasan seksual yang liar. Mau menggoyang ranjang dengan siapa, kapan dan di mana terserah. Mau dengan lawan jenis, sejenis atau jenisnya tak jelas, terserah. Bahkan dalam banyak kasus, pelampiasan urusan ranjang ini pun, tak lagi membutuhkan ranjang dalam makna sebenarnya. Semak-semak, mobil, warung remang-remang, toilet umum, bahkan ruang kelas pun jadi tempat peragaan syahwat. Na'udubillahi minzalik.

Karena tak memakai aturan Tuhan, kaum pelangi tak mau dikriminalisasi. Dalam kamus liberal, itu hak asasi. Padahal dalam kamus agama apapun, apalagi Islam, jelas-jelas bahwa itu kriminal. Segala bentuk penyimpangan dari perintah Allah SWT adalah jarimah atau kriminalitas. Meninggalkan salat lima waktu, jarimah. Menanggalkan hijab, jarimah. Berzina, jarimah. Elgebete, jarimah. 

Jadi jelas kan, kenapa kaum Sodom ini bisa eksis. Mereka juga berjuang, kawan! Perjuangan yang panjang dan melelahkan untuk diakui eksistensinya. Ditambah ada para pembela, plus sistem hukum yang membiarkan, negara yang juga membebaskan, eksistensi mereka kian merajalela. Masih ingat bagaimana polisi menggerebek pesta gay di salah satu hotel di Jakarta? Apakah mereka dihukum agar jera? Tidak. Karena Tuhan pun dipaksa absen dari aturan. 

Hasilnya, lihatlah Indonesia sekarang. Lebih Amerika dari Amerika. Jika di negeri Paman Sam itu sendiri, kaum pelangi butuh kurang lebih 50 tahun hingga pernikahan sejenis dilegalkan, Indonesia boleh jadi tak lama lagi. Tunggu saja. Kalau kita semua diam. Kalau pendukung kaum pelangi menang. Kalau dakwah dibungkam. Kalau aturan agama dibuang. Jika Tuhan dipaksa absen dalam setiap lini kehidupan. Termasuk absen dari urusan ranjang. Mau, seperti itu? Na'udubillahi min zalik. (rf/)

*Penulis adalah Jurnalis

Sumber :voa-islam.com

Belajar Sabar dari Nabi yang Satu Ini

Belajar Sabar dari Nabi yang Satu Ini

10Berita , Sebesar apapun ujian yang dihadapi, yakinlah bahwa Allah SWT mampu melenyapkannya dalam sekejap. Sebagaimana Allah SWT mengembalikan kebaikan kepada Nabi Ayub atas kesabarannya selama delapan belas tahun dalam penderitaan.

Anas bin Malik meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya Nabi Ayyub ditimpa musibah selama delapan belas tahun. Orang dekat dan orang yang jauh menolaknya, kecuali dua orang laki-laki saudaranya yang selalu menjenguknya setiap pagi dan sore.”

Dikutip dari buku yang berjudul ’20 Amalan Rezeki dalam Berbisnis’ karya Yunus Mansur bahwa suatu hari salah satu di antara keduanya berkata kepada temannya, “Ketahuilah demi Allah, Ayub telah melakukan sebuah dosa yang tidak dilakukan oleh oleh seorang manusia di dunia ini.” Temannya menanggapi, “Apa itu?” Dia menjawab, “Sudah delapan belas tahun Allah tidak merahmatinya dan tidak mengangkat ujian yang menimpanya.”

Manakala keduanya pergi kepada Ayub, salah seorang dari keduanya tidak tahan dan dia mengatakan hal itu kepada beliau. Maka Ayub berkata, “Aku tidak mengerti apa yang kalian berdua katakan. Hanya saja, Allah mengetahui bahwa aku pernah melewati dua orang laki-laki yanng berselisih dan keduanya menyebut nama Allah, lalu aku pulang ke rumah dan bersedekah untuk keduanya karena aku khawatir  nama Allah disebut kecuali dalam kebenaran.”

Nabi Ayub diuji oleh Allah dengan lenyapnya harta, penyakit, ditinggalkan keluarga, anak serta dijauhi oleh orang-orang terdekatnya. Ujian ini berjalan bukan satu atau dua hari, satu atau dua bulan, dan bukan pula satu atau dua tahun, melainkan selama delapan belas tahun.

Setelah delapan belas tahun berlalu, Nabi Ayub memohon kepada Allah SWT agar menghilangkan derita yang menimpanya, beliau pun berkata, “(Ya Tuhanku), Sesungguhnnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan yang Maha Penyayang di antara semua Penyayang.” (QS. Al-Anbiyaa: 83)

Rasulullah SAW bersabda, “Ayub pergi untuk buang hajat. Jika beliau buang hajat, istrinya menuntunnya sampai di tempat buang hajat. Suatu hari, Nabi Ayub terlambat dan Allah SWT mewahyukan kepada Ayub, "Hantamkanlah kakimu, inilah air yang sejuk untuk mandi dan untuk minum.” (QS. Shad: 42).

Istrinya menunggunya cukup lama. Dia menjumpai Ayub sambil memerhatikannya sedang berjalan ke arahnya, sementara Allah telah menghilangkan penyakitnya, dan Nabi Ayub dalam keadaan lebih tampan daripada sebelumnya. Saat istrinya melihat, dia langsung berkata, “Semoga Allah memberkahimu, apakah engkau melihat Nabi Allah yang sedang diuji ini? Demi Allah, aku tidak melihat seorang pun yang lebih mirip ketika sehat daripada kamu?” Ayub menjawab, “Akulah orangnya.”

Maka, Allah mewahyukan kepada Ayub agar menghentakkan kakinya ke tanah, lalu beliau melakukannya. Tiba-tiba memancarlah air yang sejuk dari dalamnya kemudian Ayub mandi daripadanya dan ia juga meminum air itu. Dengan izin Allah SWT, seluruh luka dan penyakit yang dirasakannya sembuh. Seluruh penyakit yang ada di dalam tubuhnya pun keluar dan dirinya kembali sehat seperti sedia kala dan tampaklah ia sebagai orang yang rupawan.

Ingatlah, kesulitan dan ujian hidup membuktikan kualitas iman seseorang. Buah dan kesabaran Nabi Ayub adalah kebaikan di dunia dan akhirat. Allah SWT menyembuhkan penyakit beliau dengan mengembalikan kesehatannya dan memberinya harta yang melimpah serta keturunan yang saleh.

Sumber : Republika.co.id

Inilah Pandangan Islam Mengenai Imunisasi

Inilah Pandangan Islam Mengenai Imunisasi

 


10Berita - Seperti yang kita ketahui bahwa imunisasi merupakan pemberian kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit dengan memasukkan vaksin ke dalam tubuh. Imunisasi biasanya lebih fokus diberikan kepada anak-anak, karena sistem kekebalan tubuh mereka masih belum sebaik orang dewasa, namun ada juga vaksin yang diberikan kepada orang dewasa.

Di balik pentingnya imunisasi, terdapat pendapat pro kontra di kalangan masyarakat. Ada yang berpendapat bahwa imunisasi berasal dari zat yang haram atau najis dan terdapat efek samping. Sedangkan, pendapat lainnya mengatakan bahwa imunisasi memiliki manfaat untuk manusia.

Lantas, bagaimana pandangan Islam mengenai imunisasi?

Imunisasi termasuk penjagaan diri dari penyakit sebelum terjadi. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ تَصَبَّحَ كُلَّ يَوْمٍ سَبْعَ تَمَرَاتِ عَجْوَةٍ لَمْ يَضُرَّهُ فِيْ ذَ لِكَ الْيَوْمِ سُمٌّ وَلاَ سِحْرٌ

Barang siapa yang memakan tujuh butir kurma ajwah, maka dia terhindar sehari itu dari racun dan sihir.” (HR. Al-Bukhari: 5768 dan Muslim: 4702).

Hadits di atas menjelaskan mengenai disyari’atkannya untuk membentengi diri dari penyakit sebelum terjadi. Begitu pula jika khawatir terhadap suatu wabah penyakit dan melakukan imunisasi untuk membentengi diri dari wabah yang menimpa, maka hukumnya boleh seperti bolehnya berobat ketika terserang penyakit.

Lalu, bagaimana pandangan Islam mengenai imunisasi yang menggunakan Vaksin Polio Khusus (VPK), di mana proses pembuatannya menggunakan enzim yang berasal dari babi?

Sahabat Ummi, seperti yang kita ketahui bahwa babi merupakan hewan najis dan diharamkan oleh Allah Ta’ala. Allah berfirman,

إِنَّمَا حَرَّمَ عَلَيۡڪُمُ ٱلۡمَيۡتَةَ وَٱلدَّمَ وَلَحۡمَ ٱلۡخِنزِيرِ وَمَآ أُهِلَّ بِهِۦ لِغَيۡرِ ٱللَّهِ‌ۖ فَمَنِ ٱضۡطُرَّ غَيۡرَ بَاغٍ۬ وَلَا عَادٍ۬ فَلَآ إِثۡمَ عَلَيۡهِ‌ۚ إِنَّ ٱللَّهَ غَفُورٌ۬ رَّحِيمٌ

Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi dan binatang yang (ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah. Tetapi barangsiapa dalam keadaan terpaksa (memakannya) sedang ia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Baqarah [2]: 173).

Ayat di atas menjelaskan bahwa bolehnya mengonsumsi makanan yang haram tersebut dalam kondisi darurat. Semua yang asalnya haram pun bisa menjadi boleh jika dalam kondisi darurat.

Dalam Islam, kondisi darurat atau dharurat merupakan suatu keadaan terdesak untuk melanggar keharaman, yaitu ketika seseorang memiliki keyakinan bahwa apabila dirinya tidak melanggar larangan tersebut niscaya akan binasa atau mendapatkan bahaya besar pada badannya, hartanya atau kehormatannya.

Dalam suatu kaidah fiqhiyyah dikatakan:

الضَّرُوْرَاتُ تُبِيْحُ الْمَحْظُوْرَاتِ

Darurat itu membolehkan suatu yang terlarang.

Tetapi, kaidah di atas harus memenuhi dua persyaratan, yaitu sekadar untuk kebutuhan saja dan tidak ada pengganti lainnya yang boleh (mubah atau halal).

Dilansir dari laman mediaimunisasi(dot)com, menurut Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI), imunisasi pada dasarnya dibolehkan atau mubah, sebagai bentuk usaha untuk mewujudkan kekebalan tubuh dan mencegah terjadinya penyakit tertentu. Jika seseorang yang tidak diimunisasi akan menyebakan kematian, penyakit berat atau kecacatan permanen yang mengancam jiwa, berdasarkan pertimbangan ahli yang kompeten dan dipercaya, maka imunisasi hukumnya wajib.

Sahabat Ummi, dapat disimpulkan bahwa hukum imunisasi merupakan mubah. Jika ingin dilakukan silahkan dan tidak mendapat pahala. Sementara jika tidak dilakukan, maka tidak berdosa. Oleh sebab itu, lakukanlah sesuai dengan masing-masing keyakinan. Jangan sampai perbedaan pendapat ini menjadikan umat Muslim menjadi terpecah-belah. Wallahua’lam bishowab. (Dina Nazhifah)

Sumber: almanhaj(dot)or(dot)id, muslim(dot)or(dot)id, kesehatanmuslim(dot)com

Ilustrasi: Google

Update : 128 Negara mendukung Resolusi PBB atas Jerusalem, 9 Negara Menolak, 35 Negara Abstain

Update : 128 Negara mendukung Resolusi PBB atas Jerusalem, 9 Negara Menolak, 35 Negara Abstain

10Berita - Mayoritas negara-negara di dunia menyampaikan kecaman terhadap Amerika Serikat dalam proses pemungutan suara dalam Sidang Darurat Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa yang meminta Amerika Serikat untuk menarik keputusannya untuk mengakui Jerusalem sebagai ibukota Israel.

Pemungutan suara tetap dilakukan meski ada beberapa ancaman dari Presiden AS Donald Trump dan Dubes AS untuk PBB Nikki Haley yang memperingatkan bahwa Washington akan mencatat negara-negara mana yang “menentang” AS dan mengancam akan menghentikan bantuan keuangan ke negara-negara tersebut.

Meskipun ada peringatan, 128 negara anggota PBB memilih resolusi tersebut, 9 negara mendukung AS dan menolak resolusi tersebut. Sementara, 35 negara lainnya memilih untuk abstain. Adapun ke-9 negara itu adalah : Amerika Serikat, Guatemala, Honduras, Micronesia, Marshall Islands, Nauru, Palau, Togo dan Israel.

Meskipun jumlah 128 negara yang memilih resolusi tersebut kurang dari harapan Palestina. Presiden Palestina Mahmoud Abbas tetap menggambarkan hasilnya sebagai “kemenangan bagi Palestina” dan pukulan diplomatik yang serius bagi Trump dan Israel.

Berdasarkan pemungutan suara tersebut, Sidang Majelis Umum PBB mengeluarkan sebuah resolusi yang menolak pengakuan Amerika Serikat atas Jerusalem sebagai ibukota Israel, dengan 128 negara anggota memilih untuk menyetujui resolusi tersebut dan hanya sembilan suara yang menentangnya.

Resoludi PBB tersebut menuntut Amerika Serikat untuk membatalkan keputusan 6 Desember mengenai Jerusalem dan membatalkan rencana pemindahan kedutaan AS dari Tel Aviv ke Jerusalem. (DH/MTD)

Final #Jerusalem #UNGA results: pic.twitter.com/c8QTOPPzwm

— Noa Landau (@noa_landau) December 21, 2017


Sumber : The Guardian, NY Times
Redaktur : Hermanto Deli

Asam Urat, Inilah Penyebabnya

Asam Urat, Inilah Penyebabnya

  

Asam Urat, Inilah Penyebabnya

10Berita - Tahukah Sabahat Ummi, penyakit apa yang umumnya menimpa seseorang yang telah memasuki usia paruh baya atau lebih dari 30 tahun? Penyakit ini menyerang bagian sendi tubuh tertentu disertai rasa sakit dan nyeri yang tidak tertahankan, pembengkakan serta rasa panas di persendian tersebut. Ya penyakit ini adalah asam urat. Penyakit ini dapat membuat penderitanya tidak mampu bergerak secara leluasa.

Lalu, apa sebenarnya penyebab dari datangnya sakit asam urat ini?

1. Penumpukkan asam urat di dalam sendi

Asam urat merupakan limbah yang terbentuk dari penguraian zat purin yang ada di dalam sel-sel tubuh. Sebagian kecil asam urat dibuang melalui pencernaan dalam bentuk tinja, lalu sebagian besar asam urat dibuang melalui ginjal dalam bentuk urine. NahSahabat Ummi, jika jumlah produksi asam urat yang lebih banyak tetapi mengeluarkan asam urat yang dibuang lebih sedikit, maka asam urat akan menumpuk dan membentuk kristal-kristal tajam natrium urat yang berukuran mikro dan bersarang di dalam sendi atau di sekeliling jaringan sendi. Hal inilah yang dapat menyebabkan terjadinya asam urat.

2. Makanan berserat purin tinggi

Makanan berserat purin tinggi dapat memicu naiknya kadar asam urat di dalam darah. Makanan yang dapat memicu hal tersebut diantaranya jeroan hewan (ginjal, hati, jantung), hidangan laut (kerang-kerangan, kepiting, ikan teri, ikan makarel), dan daging merah (sapi, kambing, kerbau). Bukan hanya itu, mengonsumsi minuman manis (baik gula buatan maupun alami) dan minuman beralkohol secara berlebihan juga dapat beresiko mengalami penumpukkan asam urat dalam darah.

3. Faktor usia dan keturunan genetik

Sahabat Ummi, faktor usia juga dapat menyebabkan terjadinya penyakit asam urat. Sebagian besar penyakit ini dialami oleh masyarakat yang berusia antara 40 sampai dengan 50 tahun. Lalu untuk wanita, penyakit ini dapat terjadi pada masa menopause. Sementara itu, riwayat keluarga yang pernah memiliki penyakit ini juga besar kemungkinannya sebanyak 20% resikonya terjadi secara keturunan.

4. Faktor efek obat-obatan

Faktor sensitif terhadap obat-obatan atau efek samping terhadap obat tertentu seperti anti hipertensi, obat jantung, ginjal dan organ lainnya. Selain itu, mengonsumsi obat-obatan yang dipercaya dapat mengembangkan resiko ganguan asam urat diantaranya konsumsi obat-obatan diuretik seperti thiazide, aspirin dengan dosis rendah setiap hari, dan niacin yang digunakan untuk meningkatkan high density lipoprotein (HDL) dalam darah. Serta levodopa yang biasa untuk mengobati penyakit Parkinson, serta obat anti-penolakan seperti cyclosporine yang dikonsumsi setelah transplantasi organ pada beberapa kondisi rematologi.

5. Obesitas dan ganguaan pada ginjal

Sahabat Ummi, penyakit asam urat juga dapat menyerang para penderita obesitas. Hal ini adalah sebagai akibat dari tingginya kadar lemak dalam tubuh sehingga kadar purin pun ikut meningkat. Oleh karena itu, seorang penderita obesitas perlu berkonsultasi dengan dokter secara selektif untuk memilih jenis obat asam urat yang aman digunakan. Sementara itu Sabahat Ummi, ganguan pada ginjal disebabkan oleh sistem kerja ginjal yang terganggu atas kelebihan produksi asam urat berpengaruh pada penyebab terjadi penyakit asam urat itu sendiri. (Fikriah NurJannah)

Sumber : halosehat(dot)com, alodokter(dot)com
Ilustrasi: Google

Damaskus, Gerbang Kejayaan Peradaban Islam

Damaskus, Gerbang Kejayaan Peradaban Islam

10Berita , Dalam sejarah Islam, Damaskus merupakan kota pusat pemerintahan pertama di luar Jazirah Arab. Pendiri Dinasti Umayyah, Mu’awiyah bin Abu Sufyan, memindahkan ibu kota dari Madinah ke Damaskus pada 661. Namun, Damaskus sesungguhnya sudah jatuh ke tangan Islam sebelumnya, yakni sejak era Khalifah Umar bin Khathab pada 635 M. 

Sebagai kelanjutan dari masa khulafaur rasyidin, Dinasti Umayyah menjadikan Damaskus sebagai cermin pencapaian peradaban umat Islam. Pada 707, di kota tersebut berdiri rumah sakit sekaligus pusat studi kedokteran pertama atas perintah Khalifah Walid bin Abdul Malik. 

Sampai abad ke-13, menurut sejarawan Thomas Goldstein, sebagaimana dikutip Husain Heriyanto (2011), ada 30 rumah sakit di Damaskus sampai abad ke-13. Sebelumnya, perpustakaan publik pertama juga berdiri di Damaskus pada 704. Inisiatornya adalah Khalifah Khalid bin Yazid, yang tidak lain merupakan cucu pendiri Dinasti Umayyah. 

Di perpustakaan inilah mula-mula pusat kegiatan intelektual berlangsung. Di antaranya ada aktivitas filologi kesusastraan Arab serta kajian-kajian ilmu hadiyts, fiqih, kalam, dan sejarah.

Masa keemasan meliputi Damaskus begitu Sultan Nuruddin berkuasa pada 1154. Pada eranya, banyak masjid, madrasah, dan pusat kesehatan publik dibangun untuk menunjukkan pencapaian peradaban Islam. Demikian pula dengan peningkatan kekuatan militer negara. 

Adapun aktivitas intelektual di Damaskus pada zaman itu berkembang pesat, antara lain, lantaran kontribusi dari dua suku, yakni Bani Asakir dan Bani Qudama.

Sultan Nuruddin mendirikan pusat studi hadits pertama, Dar al-Hadits di Damaskus. Madrasah yang khusus bagi mazhab Maliki, al-Shalahiyyah, juga dibina. Begitu pula dengan madrasah al-‘Adiliyyah pada 1171, yang kini menjadi Arab Academy. 

Salah satu pemikir yang unggul di Damaskus dalam masa keemasan Islam adalah Ibnu Taimiyah (1263-1328). Orang tuanya membawanya hijrah dari Harran, yang diserbut tentara Mongol pada 1269, ke Damaskus ketika Ibnu Taymiyyah masih berusia tujuh tahun. 

Di Damaskus, ayahnya ditunjuk menjadi kepala madrasah Sukkariyyah. Dia sempat mengajar di madrasah yang sama mengenai ilmu hadits. Di Masjid Umayyah, Ibnu Taimiyyah juga mengajar di zawiyah.

Hubungannya dengan rezim penguasa dalam masa itu kerap bermasalah. Bahkan, ia pernah merasakan dinginnya penjara beberapa kali. Di dalam bui, dia tetap melanjutkan menulis karya-karyanya.

Selain Ibnu Taimiyah, ada pula Ibnu al-Syatir (wafat 1375), seorang Muslim astronom sekaligus pakar matematika. Pria kelahiran Damaskus ini pada setahun lamanya belajar di al-Iskandariah, Mesir. Karyanya yang paling dikenang adalah Zij al-Jadid, Taliq al-Arsaddan Nihayat al-Sul. 

Dia juga meletakkan dasar-dasar teori peredaran planet-planet serta merancang pelbagai instrumen untuk mendukung kajian astronomi secara presisi.Pada 1337, dia menciptakan dua alat pengukur jarak benda-benda langit (astrolabe). 

Pada 1371, dia membuat jam matahari raksasa untuk Masjid Damaskus. Sebagai astronom, rumus-rumusnya mendahului para astronom Eropa abad pencerahan, misalnya Copernicus yang menggegerkan Gereja dengan teori matahari-sentris.

Bahkan, beberapa riwayat menyebut, perhitungan Copernicus sama persis dengan al-Syatir. Apalagi, al-Syatir merupakan pengoreksi teori astronomi Yunani Kuno, Ptolemy, yang banyak dipakai Gereja untuk dalih “bumi sebagai pusat semesta.”

Sumber :Republika.co.id 

Era Digital, Maksiat pun Bisa dengan Online

Era Digital, Maksiat pun Bisa dengan Online



Oleh: Nuryani (Mahasiswa FEB UNEJ)

10Berita - Dunia digital pada  zaman now sungguh mengalami perkembangan yang luar biasa. Hampir semua orang yang hidup pada era ini telah menikmati, mengikuti dan mengunakan kemajuan teknologi yang ada. Berbagai dampak positif telah dirasakan masyarakat dengan perkembangan teknologi . Seperti kemudahan untuk mendpatkan informasi dan hal-al yang lain.

Namun effek negatif dari kemajuan teknologi tersebut juga muncul lebih dari apa yang diperkirakan. Kemajuan TI telah memberikan ruang–ruang bagi manusia yang tak bertanggung jawab untuk melakukan berbagai tindakan kejahatan berbasis teknologi. Salah satunya adalah maraknya judi online.

Keharaman judi dalam pandangan Islam telah disampaikan dengan berbagai firman Allah yang termaktub dalam Al-Quran karim seperti pada surah (Al-Baqarah: 219), Q.S. Al-Ma'idah: 3). Namun judi online semakin marak dilakukan. Pada tahun 2013 terdapat 100 web perjudian yang bergentayanga di dunia maya (Tribunnews.com).

Kemudian pada tahun-tahun selajutanya tahun tentu situs ini telah berkembang menjadi semakin besar. Karena aplikasi yang digunakan juga pastinya semakin canggih.untuk mencegah hal tersebut  Pemrintah mengaku sangat sulit memblokir barbagai situs bisnis online yang ada. Hal ini dituturkan oleh kompol Fian dalam sebuah wawancara kepada salah satu media. 

“Untuk menangkapnya otak dan pemodal bisnis ilegal judi online bukan perkara gampang. 'Telinga dan mata' mereka ada dimana-mana. Saat ditargetkan mereka pun kabur” (liputan6.com).

Terlebih lagi Modus yang digunakan oleh para pelaku judi online juga beragam, korban dijerat dengan berbagai permainan baccarat, poker, koprok, roulette, taruhan bola, blackjack, kiukick, balap kuda, sampai sabung ayam yang disiarkan secara langsung via livestreaming.(liputan6.com).

Sungguh ironi jika situs-situs ini terus ada ditengah-tengah masyarakat. Masyarakat bisa saja menjadi korban-korban oleh bisnis haram ini. Namun juga bisa juga menjadi para agen-agen untuk mengembangkannya. karena binsnis online ini menjanjikan keuntungan terliyunan rupiah bagi para bandar. Orang berjudi akan terus melakukan judi karena tergiur dengan berbagai keuntungan yang ada.

Sehingga ketika mereka kalah dalam permainan rasa penasaran dan angan-anagn yang besar untuk mendapatkan keuntungan menjadi kahyalan para penjudi.maka keinginanan ini menjadi daya dorong mereka untuk terus berjudi. Ketikapun habis uang dikantong maka berhutangpun mejadi pilihan, lambat laun jika terus seperti ini maka mareka bisa saja melakukan tindak kejatahan yang lebih parah seperti merampok untuk berjudi misalanya.

Maka dari itu bisnis haram dan juga merusak masyarakat ini tentu harus mendapat perhatian yang besar oleh semua kalangan. Semua orang yang merasa bertanggunga jawab atas keamanan dan keyamanan hidup dari berbagai tindak kriminal dalam kehiudpan nyata maupun pada kehiudpan di dunia maya harus saling berintegrasi.

Dalam hal ini semua orang mempunyai peran. Terlebih lagi pemerintah yang melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika memilki kuasa penuh untuk memblokir situs-situs judi online yang dapat diakses di internet. Jika mereka bergerak selicin belut yang dengan mudah membuat situs-situs baru setelah di blokir maka solusi bukan hanya pada pada pemblokiran saja. Tapi penghentian secara tegas akar masalahnya.

Masalah yang ada begitu kompleks, tapi kehidupan serba susah akibat penerapan ekonomi kapitalis dengan berbagai kesenjangan menjadi salah satu pendorong masyarakat melakukan perjudian. Mereka berharap dengan melipatgandakan uang dengan berjudi semua masalah akan selesai. Tak bisa dipungkiri orentasi hidup pada materi sungguh menjangkiti masyarakat kita.

Sehingga sangat mudah mereka melakukan kejahatan dan prilaku yang salah dalam mengahadapi kehidupan. Terlebih lagi kehidupan yang serba sekuler pada hari ini sukses membuat sebagian orang yang memilki keimanan yang lemah tergoda untuk menghadapi hidup dengan cara instan meskipun itu adalah keharaman.

Maka dari itu masyarakat harus cerdas membedakan mana yang baik dan mana yang buruk dari kemajuan teknologi yang ada sehingga mempelajari bagaimana islam mengatur kehidupan bermasyarakat menjadi penting. Kemudian untuk kalangan yang lebih berwenang juga harus mendukung perubahan masyarakat. Mereka harus menciptakan kondisi yang membuat masyarakat terjaga dan aman dari berbagai bahaya maupun terjaga dari melakukan kejahatan.

Maka itulah tugas pemerintah dengan berbagai kebijakanya. Kerena pemerintahlah telah disumpah untuk menjadi pelayan bagi masyarakat dan dalam islam namanya adalah ria’yah su’unil ummah (mengurusi urusan umat). Maka wajar jika rakyat meminta perlindungan pada pemerintah dari berbagai kejahatan yang ada. [syahid/]

Sumber :voa-islam.com