OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Jumat, 16 Februari 2018

Ganjar Pranowo, Antara Senyum dan Kasus E-KTP

Ganjar Pranowo, Antara Senyum dan Kasus E-KTP


10Berita,   Pasangan Ganjar Pranowo-Taj Yasin di atas angin. Elektabilitas Ganjar 46,1 nampaknya akan bertambah dengan hadirnya Taj Yasin, putra Kiyai kharismatik Sarang, K.H. Maemoen Zubair.

Kehadiran Taj Yasin seolah melengkapi Ganjar selama ini. Pertama, Ganjar dari kelompok nasionalis, Taj Yasin dari kalangan relijius. Kedua, jika Ganjar kuat di wilayah selatan, maka Taj Yasin mengakar di wilayah pantura. Ketiga, PDIP sebagai partai pengusung Ganjar yang akhir-akhir ini dihantam isu agama, telah berproses mengalami recovery setelah Taj Yasin mendampingi Ganjar.

Pasangan Ganjar-Taj Yasin menjadi pasangan yang “pas” dalam pengertian pragmatisme politik. Mengingat keduanya saling melengkapi.

Formasi nasionalis-relijius pasangan Ganjar-Taj Yasin diprediksi akan cukup merepotkan bagi pasangan Sudirman Said-Ida Fauziyah.

Pasangan Sudirman Said-Ida Fauziyah ini adalah dua tokoh yang merepresentasikan Muhammadiyan-NU dan kesempurnaan gender (laki-perempuan). Disamping kapabilitas dan pengalaman pasangan ini yang tak lagi diragukan

Kendati demikian, pemilih Indonesia, khususnya Jawa Tengah tidak terlalu paham soal kapabilitas dan prestasi. Apalagi jika prestasi itu tak mampu dikenalkan secara baik untuk menjadi “branding” yang berpengaruh.

Para pemilih umumnya memilih karena faktor kedekatan sosiologis dan psikologis. Mengapa Ganjar kuat di wilayah selatan? Diantara faktornya karena wilayah selatan itu basis PDIP. Ganjar beserta istrinya juga lahir dan besar di daerah selatan yaitu Purworejo dan Purbalingga.

Demikian juga dengan Taj Yasin, anak muda penuh harapan ini lahir di pesisir pesantren Sarang Rembang. Di pesantren inilah lahir banyak ulama di Jawa Tengah, umumnya di wilayah pantura. Mereka banyak yang mendirikan pesantren dan punya pengaruh.

Faktor psikologis juga berpengaruh kuat. Ganjar misalnya, jangan tanya soal prestasi. Banyak pihak menyangsikan prestasi Ganjar selama memimpin Jateng. Tapi senyum Ganjar itu menggoda. Dibanding senyum Sudirman Said, senyum Ganjar lebih renyah. Wajah dan senyum Ganjar ini sangat potensial menarik simpatik para pemilih. Senyum Ganjar membuat pemilih gampang kepincut.

Senyum adalah simbol keramahan, kesantunan dan kepedulian. Bila dikemas dalam blusukan, maka akan dahsyat pengaruhnya.

Sementara Sudirman Said, meski lahir di Brebes, wilayah pantura Jateng, tetapi besar dan berkarir di Jakarta. Basis Sudirman Said sebagai birokrat dan profesional kurang begitu dikenal. Karena itu, dibutuhkan kerja keras untuk mengkapitalisasi kehebatan Sudirman Said sebagai seorang birokrat yang sukses dan berintegritas. Masih perlu promosi besar-besaran untuk ini.

Pasangan nomor dua ini lebih bisa mengandalkan Ida Fauzihah yang kiprahnya lebih mengakar sebagai ketua muslimat NU Jateng. Jika jaringan Ida Fauziyah di grassroot muslimat NU ini kuat, maka akan signifikan untuk melawan Ganjar-Taj Yasin. Mengingat pemilih perempuan yang signifikan, isu gender bisa dimainkan ole Ida Fauziyah.

Selain jaringan muslimat NU, pasangan Sudirman Said-Ida Fauziyah bisa menggunakan strategi menyerang, atau “negatif campaign”. Bukan “black campaign”. Negatif campaign itu punya data. Kalau black campaign itu fitnah. Sasaran serangan itu bisa menyasar pertama, janji politik Ganjar. Setiap incumbent punya janji. Komitmen janji itu bisa dibuka kembali di KPUD dan diukur tingkat keberhasilannya. Kedua, masalah-masalah kinerja pemprov Jateng yang tidak terselesaikan. Ketiga, membidik pada jantung PDIP yang selama ini dipersepsi dan punya kesan anti umat. Menyerang PDIP untuk menyatukan kekuatan umat, terutama Muhammadiyah-NU, berpotensi menjadi pilihan yang strategis.

Namun, masalah yang paling sexy untuk menyerang Ganjar adalah soal isu e-KTP. Pasangan Sudirman Said-Ida Fauziyah hampir dipastikan akan menggunakan isu KTP ini untuk men-downgrade suara Ganjar. Sebab, nama Ganjar di persidangan disebut-sebut sebagai penerima uang. Langkah Ganjar mengembalikan sejumlah uang ke KPK bisa menjadi peluang pasangan nomor dua ini menggempur pertahanan Ganjar.

Bagaimana kemampuan pasangan Sudirman Said-Ida Fauziyah ini mengangkat isu e-KTP untuk melawan senyum menawan Ganjar, akan sangat berpengaruh pada kontestasi merebut suara pemilih di Jateng. Jika gagal, alias isu ini tidak mampu tersampaikan dengan meyakinkan ke pemilik suara, hampir dipastikan pasangan tokoh Muhammadiyah-NU ini akan sulit mengalahkan pasangan Ganjar-Taj Yasin.

Penulis: Tony Rasyid

Sumber :Portal Islam 

Diam-diam Ahok Ajukan PK ke MA

Diam-diam Ahok Ajukan PK ke MA

Ahok dalam sidang di PN Jakarta Utara divonis bersalah atas kasus penodaan agama dengan hukuman 2 tahun penjara

10Berita, JAKARTA Ternyata benar. Mantan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dulu menolak banding atas vonis dua tahun penjara karena lebih memilih Peninjauan Kembali (PK) ke Mahkamah Aging (MA).

Keputusan kuasa hukum Ahok mencabut permohonan banding kasus penodaan agama disebut sebagai strategi untuk mengajukan peninjauan kembali ke Mahkamah Agung.

Setelah Ahok urung mengajukan permohonan bandingnya saat itu, pakar hukum pidana Abdul Fickar Fajar mengatakan, Ahok sangat mungkin sengaja mencabut permohonan banding dan memilih mengajukan peninjauan kembali. Sebab, proses pengajuan PK jauh lebih singkat ketimbang menjalani proses banding.

“Kalau banding mereka harus mengajukan banding, diproses, kalau ditolak ada kasasi, baru proses selanjutnya PK. Sebaliknya, kalau PK langsung dikaji Mahkamah Agung. Ahok hanya butuh menjalani vonis dari pengadilan. Karena PK hanya diperbolehkan setelah ada kekuatan hukum tetap,” kata Fickar seperti dikutip CNNIndonesia.com, Senin (22/5/2017).

Kini, diam-diam Ahok telah mengajukan PK ke Mahkamah Agung. Foto surat memori PK Ahok seperti diberitakan RMOL.co, Jumat (16/2/18) beredar di kalangan terbatas melalui aplikasi WhatsApp. Upaya hukum PK diajukan ke MA pada 2 Februari 2018.

PK diajukan kantor pengacara Lety Indra & Partner melalui PN Jakarta Utara.

“Memori Peninjauan Kembali Dalam Rangka Upaya Hukum Peninjauan Kembali Atas Putusan Pengadilan Jakarta Utara  tanggal 09-05-2017 Nomor: 1537/Pi.B/2016/PN.Jkt.Utr. Dalam Rangka Perkara Pidana Atas Nama IR Basuki Tjahaja Purnama, MM alias Ahok,” demikian tertulis dalam dokumen tersebut.

Ahok dihukum 2 tahun penjara oleh majelis hakim PN Jakarta Utara karena dinyatakan terbukti bersalah melakukan penodaan agama atas pernyataan soal Surat Al-Maidah 51.

Hakim menyebut penodaan agama dengan penyebutan Surat Al-Maidah dalam sambutan Ahok saat bertemu dengan warga di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu.

Kalimat Ahok yang dinyatakan menodai agama adalah “Jadi jangan percaya sama orang, kan bisa saja dalam hati kecil Bapak-Ibu nggak bisa pilih saya ya kan? dibohongi pakai Surat Al-Maidah 51, macam-macam itu. Itu hak Bapak-Ibu ya. Jadi kalau Bapak-Ibu perasaan enggak bisa kepilih nih, karena saya takut masuk neraka karena dibodohin gitu ya, nggak apa-apa.”

Sejak 9 Mei 217, Ahok mendekam di balik jeruji. Sehari di Rutan Cipinang, Jakarta Timur, kemudian dipindah sampai sekrang ke Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat. (*)

Sumber: RMOL.co

Cristiano Ronaldo Suarakan Dukungan untuk Anak-anak Rohingya

Cristiano Ronaldo Suarakan Dukungan untuk Anak-anak Rohingya


10BeritaLISBON – Striker Real Madrid asal Portugal, Cristiano Ronaldo pada Kamis (915/2/2018) berbagi foto di Twitter untuk mendukung anak-anak Rohingya.

“Satu dunia di mana kita semua mencintai anak-anak kita. Tolong bantu #Rohingya #Refugee,” tulisnya, dan menambahkan tautan ke halaman Save the Children di mana orang dapat memberikan sumbangan online untuk tujuan tersebut.

Gambar tersebut menunjukkan seorang ayah dan anak di sebuah klinik kesehatan yang dikelola oleh badan amal di sebuah kamp pengungsi di Bangladesh.

Dana Bantuan Kemanusiaan Rohingya akan membantu anak-anak pengungsi dan keluarga memenuhi kebutuhan air bersih, makanan dan tempat tinggal.

Selain itu, ia memasang foto dirinya dengan keempat anaknya.

Ronaldo aktif di lembaga yang memperhatikan hak anak-anak. Sebelumnya, dia telah menyumbangkan makanan, pakaian dan bantuan medis kepada keluarga yang terkena dampak konflik di Suriah.

Sejak 25 Agustus, menurut data PBB, lebih dari 656.000 orang Rohingya telah mengungsi dari negara bagian Rakhine, Myanmar, menuju negara tetangga Bangladesh.

Para pengungsi tersebut melarikan diri dari sebuah operasi militer di mana pasukan keamanan dan gerombolan Buddha membunuh pria, wanita dan anak-anak, menjarah rumah dan membakar desa-desa Rohingya.

(ameera/arrahmah.com)

Sumber : Arrahmah.com.

“Kasus Siyono Jilid II”, DPR Akan Panggil Polri dan BNPT

“Kasus Siyono Jilid II”, DPR Akan Panggil Polri dan BNPT


10Berita – Terduga teroris MJ (31) Kecamatan Haurgelis, Indramayu, Jawa Barat meregang nyawa saat menjalani pemeriksan Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror. Dia ditangkap bersama istrinya ASN (17).

Anggota Komisi III DPR RI Erma Suryani Ranik memastikn pihaknya akan mendalami kasus tewasnya terduga teroris asal Lampung itu. DPR, kata dia, ingin investasi ini dilakukan secara terbuka.‎‎

“Ini saya ingin ada investigasi terbuka ya terhadap teman-teman di BNPT. Untuk melihat kenapa sih? Ini kok bisa terjadi berulang kali,” ujar Erma kepada wartawan, Kamis (15/2/2018).

Ia mengatakan, DPR berencana akan menanggil BNPT dan Polri untuk meminta penjelasan terkait kasus ini usai melaksanakan reses pada 5 Maret 2018. “Orang ditangkap sehat, pulangnya tinggal mayat. Nah berarti ada yang salah disitu. Komisi III ingin ada investigasi terbuka soal ini. Nanti di masa sidang selanjutnya,” urainya.

Erna menegaskan, penegak hukum tak boleh semena-mena kepada terduga teroris dalam mengusut kasus ter‎orisme. Sehingga, Densus 88 Antiteror harus mengedepankan HAM.

“Karena orang yang terduga ini, artinya dia belum divonis secara hukum, dia harus melewati proses hukum. Tidak boleh kita menegasikan hak asasi dia. Nah ini jangankan memenuhi hak dia untuk diadili di persidangan, memastikan hidup saya tidak bisa. Datang hidup, pulangnya jadi mayat,” tandasnya.

Seperti diketahui, Densus 88 Antiteror menangkap MJ di Kecamatan Haurgelis, Indramayu, Jawa Barat, Rabu 7 Februari 2018 lalu. Naas, terduga yang diketahui sebagai anggota Jamaah Ansharut Tauhid (JAT) tewas sesaat setelah menjalani pemeriksaan. Padahal ketika dijemput MJ sehat dan tidak memiliki riwayat penyakit apa-apa.

Berdasarkan informsi yang dihimpun, kini jenazah MJ telah dipulangkan ke daerah asalnya dan dikebumikan di Tanggamus, Lampung, pada Sabtu, 10 Februari 2018 lalu.(kk/okz)

Sumber : Eramuslim

Anies vs Jokowi 2019, "Pertarungan" Yang Ditunggu Dunia

Anies vs Jokowi 2019, "Pertarungan" Yang Ditunggu Dunia


Oleh: Tony Rosyid
(Pengamat Politik dan Pemerhati Bangsa)

Anies Rasyid Baswedan, penantang terkuat Jokowi. Itulah analisis hasil survey CSIS dan LSI. Elektabilitas Jokowi tak aman. Di bawah 50%. Dengan catatan, belum ada lawan. Jika muncul lawan yang kuat, elektabilitas Jokowi bisa ambruk.

Tiga faktor yang menjadi ancaman elektabilitas Jokowi (Survey LSI Denny JA). Pertama, memburuknya kondisi ekonomi. Harga kebutuhan pokok makin mahal (52,6%). Lapangan pekerjaan makin sulit (54%). Tingkat pengangguran bertambah (48%). Sepuluh juta tenaga kerja baru yang dijanjikan Jokowi saat kampanye 2014 belum juga terbukti.

Kedua, isu primordial. rakyat menganggap Jokowi berpihak. Isu kriminalisasi dan pencekalan ulama, dicurigai publik sebagai bagian dari sikap tidak fair kepada mereka yang berbeda politik dengan istana.

Ketiga, banjir pekerja Cina. 58,3% rakyat mempersoalkan banyaknya tenaga asing (tenaga kasar Cina) yang datang ke Indonesia. Kelonggaran ini dianggap oleh sejumlah pihak sebagai ancaman terhadap dasar dan prinsip kedaulatan negara. Pilihan kerjasama pembangunan infrastruktur dengan Cina, bukan dengan Jepang atau Korea Selatan misalnya, menyisakan banyak pertanyaan. Ada apa? Tidakkah Cina dikenal kurang/tidak kredibel soal komitmen kerja dan integritas. Di aspek inilah tulisan berjudul “widodo”s smoke and mirrors hide hard truth” oleh wartawan senior Australia John Mcbeth menggoda dan ramai pembaca di Indonesia. Seolah tulisan itu telah mengkonfirmasi temuan survei itu.

Menurut LSI, tiga faktor di atas menjadi ancaman serius elektabilitas Jokowi. Jika ini tidak cepat dan cerdas diatasi, Jokowi besar peluangnya untuk dikalahkan. Siapa yang paling potensial mengalahkan Jokowi? Anies Rasyid Baswedan. Gubernur DKI ini diprediksi paling besar dan kuat peluangnya.

Anies adalah satu-satunya tokoh yang direkomendasikan CSIS untuk bertanding melawan Jokowi di pilpres 2019. Kenapa bukan Prabowo? Prabowo sudah selesai masanya. Ia adalah seorang negarawan yang sudah tidak waktunya lagi untuk turun langsung. Lebih pas dan cocok jadi ‘King Maker”. Layaknya dunia sepak bola, Prabowo adalah Maradona. Dia lebih layak menjadi pelatih di luar lapangan. Dan satu-satunya pemain, masih menurut CSIS, yang layak dipasang Prabowo adalah Anies Rasyid. Baswedan. Orang kepercayaan Prabowo.

Sebagai gubernur DKI, Anies punya panggung. Banyak momentum yang memberi keberuntungan kepada Anies untuk selalu diperhitungkan publik. Berbagai program DKI yang diljalankan Anies akan terus membayangi -dan menjadi ancaman terhadap- elektabilitas Jokowi. Terlebih jika setiap program dan kebijakan Anies dibully dan dikritik. Ini malah justru mendatangkan berkah bagi Anies. Makin dikritik, nama Anies makin naik (Tempo).

Jokowi vs Anies adalah pertarungan politik yang sudah ditunggu-tunggu. Tidak saja oleh rakyat Indonesia, tapi juga masyarakat dunia. Ibarat tinju, ini pertarungan satu kelas. Selevel. Pertama, sama-sama tokoh nasional. Yang satu presiden, satunya lagi mantan menteri. Kedua, sama-sama pernah menjadi gubernur DKI. Ketiga, tingkat popularitasnya berimbang. Keempat, Jokowi lebih dekat dengan Cina, Anies lulusan Amerika. Sama-sama punya jaringan internasional.

Jika Anies vs Jokowi jadi digelar, keduanya akan menjadi rival yang seimbang. Pertarungannya akan sangat ketat. Lalu, siapa pasangan mereka?

Soal wakil, Jokowi bergerak lebih cepat. Bahkan sangat gesit. Sejumlah tokoh kabarnya sudah mulai dijajagi. Mulai dari Gatot Nurmantyo, Muhaimin Iskandar sampai Zulkifli Hasan diajak komunikasi. Ketiganya nampak bersemangat. Ada yang pasang baliho. Ada juga yang coba melakukan manuver untuk dapat simpati Jokowi. Ketiganya bersaing.

Selain ketiga tokoh di atas ada Agus Harimurti Yudhoyono dan Romuharmuzy. Tokoh yang terakhir ini nampak mengikuti jejak Muhaimin. Terlihat sama-sama genit. Ikutan memasang sejumlah baliho “cawapres” di sejumlah sudut jalan.

J. Kristiadi, pentolan CSIS menyarankan Jokowi untuk tetap maju bersama Jusuf Kalla. Seorang negarawan dan dianggap merepresentasikan Islam moderat. Pilihan lain adalah Said Agil Siraj, Ma’ruf Amin atau Mustofa Bisri. Ketiga ulama ini dianggap merepresentasikan kelompok Islam moderat dan mampu manghadang isu primordial Jokowi.

Rekomendasi ini seolah menjelaskan pertama, faktor primordial dianggap sebagai ancaman serius. Kedua, sejumlah bakal cawapres dari unsur partai koalisi diasumsikan tidak mampu mengurai isu primordial yang sedang memblokade Jokowi.

Anehnya, J. Kristiadi tidak merekomendasikan Puan Maharani atau Budi Gunawan yang notabene “confirmed” bisa mendapatkan rekomendasi atau tiket dari PDIP. Partai terbesar saat ini dan memiliki mesin politik cukup baik. Di sini nampak bahwa hasil survey dan ekspektasi partai belum sejalan. Tetapi, peluang tak tertutup sebelum pasangan caores-cawapres itu didaftakan resmi di KPU.

Lalu, siapa yang cocok berpasangan dengan Anies? Ada sejumlah nama yang diperkirakan bisa memperkuat posisi elektabilitas Anies. Ini prediksi yang bisa dijadikan rekomendasi survey. Pertama, Gatot Nurmantyo. Unsur tentara dan antitesa Jokowi. Hadirnya Gatot bisa mengimbangi pengaruh lima jenderal purnawirawan AD yang mengelilingi istana.

Kedua, Kiyai Ma’ruf Amin. Tokoh NU dan ketua majlis ulama ini bisa diterima banyak pihak. Jika Anies berhasil digandengkan dengan Ma’ruf Amin, pasangan ini diprediksi akan mendapatkan dukungan dari mayoritas kekuatan Umat Islam. Tidak hanya kelompok ABJ (Asal Bukan Jokowi) dan kelompok Islam perkotaan, tapi juga Islam tradisional.

Ketiga, Tuan Guru Bajang (TGB). Luar jawa dan tokoh Islam moderat (NU). Anies yang nasionalis akan menguat jika didampingi TGB dari kelompok islamis.

Keempat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Anak muda yang potensial mengambil suara dari kelompok milenial dan “kaum hawa”. Punya partai kelas menengah dan bisa mengambil pengaruh SBY.

Kelima, Ahmad Heryawan. Dua kali jadi gubernur dan mengakar jaringannya di Jawa Barat. Sebuah wilayah dengan jumlah pemilih terbesar di Indonesia.

Dengan siapa capres akan berpasangan biasanya diputuskan injury time. Hasil survei dan lobi partai paling besar pengaruhnya dalam membuat keputusan. Di titik inilah “branding cawapres” sejumlah tokoh menemukan logikanya. Langkah ini akan mendorong survei elektabilitas dan bisa membuka peluang yang lebih besar untuk masuk nominasi cawapres. Kenapa tidak branding capres? Jawabnya: “mesti tahu diri”. Kendati sebagian tokoh ada yang melakukan branding capres, tapi tujuan sesungguhnya untuk membidik posisi cawapres.

Formasi bakal capres bisa berubah-rubah. Bisa dua, bisa juga tiga. Begitu pula dengan prediksi pasangan. Yang jelas, dengan siapa capres itu berpasangan, akan punya pengaruh suara yang signifikan. Inilah faktor yang mendorong “bursa cawapres” menjadi ramai menjelang 2019.

Jakarta, 14/2/2018

Sumber :Portal Islam 

JK Gandeng BG Dan Anies 2019, Jokowi Makin Tak Nyaman

JK Gandeng BG Dan Anies 2019, Jokowi Makin Tak Nyaman


by ALDI GULTOM*

Tidak ada yang menyangka kalau saat ini Wakil Presiden Jusuf Kalla memegang "kartu as" yang menentukan skenario di panggung Pilpres 2019.

Pandangan ini mulai mengemuka sejak JK, panggilan akrabnya, terang-terangan membangun komunikasi politik dengan dua tokoh penting dalam percaturan politik nasional.

Dua tokoh yang "digarap" JK adalah Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, dan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Budi Gunawan.

Dukungan JK baru-baru ini kepada Joko Widodo untuk maju kembali dalam pemilihan presiden dianggap tidak seserius yang diucapkannya. Apalagi, level senioritas JK dalam perpolitikan nasional jauh lebih tinggi ketimbang Jokowi.

Perlu diingat, pernah muncul isu bahwa perkawinan JK dengan Jokowi pada 2014 tidak dibangun dengan harmonis. Bahkan, rekaman wawancara JK yang meramalkan "negara akan hancur jika dipimpin Jokowi" pernah beredar luas dan menjadi pergunjingan sebelum Pilpres empat tahun lalu. Jauh sebelumnya, JK tercatat sempat mengungkapkan ambisi menjadi presiden satu periode untuk memakmurkan Indonesia.

Isu politik yang menyeruak baru-baru ini mengindikasikan persaingan politik JK dengan Jokowi makin kental. Tapi, JK memang lihai.

JK dikabarkan menjalin komunikasi politik yang cukup intens dengan Anies Baswedan jelang Pilpres tahun mendatang.

Sampai saat ini, Anies masih menjadi sosok yang paling memungkinan untuk menjadi lawan tanding sepadan bagi Jokowi di 2019. Langkah-langkah populisnya dalam mengelola pemerintahan Jakarta menjadi batu loncatan untuk secara perlahan melambungkan elektabilitas dan popularitasnya.

Namun, JK-lah yang berani mengklaim bahwa dirinya "dalang" di balik pencalonan Anies di Pilgub DKI Jakarta, dengan menyodorkan nama eks Menteri Pendidikan itu ke Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto. JK juga yang memberikan pandangan khusus kepada Anies mengenai isu kontroversial reklamasi pantai utara Jakarta.

Sedangkan kedekatan JK dengan Budi Gunawan alias BG tercermin lewat penempatan bos intel itu pada jabatan Wakil Ketua Majelis Pakar Dewan Masjid Indonesia. JK sendiri yang mendudukkan dan melantik BG di Masjid Istiqlal pada Januari lalu. Menurut JK, arahan-arahan purnawirawan polisi bintang empat itu kepada DMI sangat dibutuhkan agar masjid tidak menjadi lahan subur baRMOL. Tidak ada yang menyangka kalau saat ini Wakil Presiden Jusuf Kalla memegang "kartu as" yang menentukan skenario di panggung Pilpres 2019.

Pandangan ini mulai mengemuka sejak JK, panggilan akrabnya, terang-terangan membangun komunikasi politik dengan dua tokoh penting dalam percaturan politik nasional.

Dua tokoh yang "digarap" JK adalah Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, dan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Budi Gunawan.

Dukungan JK baru-baru ini kepada Joko Widodo untuk maju kembali dalam pemilihan presiden dianggap tidak seserius yang diucapkannya. Apalagi, level senioritas JK dalam perpolitikan nasional jauh lebih tinggi ketimbang Jokowi.

Perlu diingat, pernah muncul isu bahwa perkawinan JK dengan Jokowi pada 2014 tidak dibangun dengan harmonis. Bahkan, rekaman wawancara JK yang meramalkan "negara akan hancur jika dipimpin Jokowi" pernah beredar luas dan menjadi pergunjingan sebelum Pilpres empat tahun lalu. Jauh sebelumnya, JK tercatat sempat mengungkapkan ambisi menjadi presiden satu periode untuk memakmurkan Indonesia.

Isu politik yang menyeruak baru-baru ini mengindikasikan persaingan politik JK dengan Jokowi makin kental. Dan, JK memang lihai.

JK dikabarkan menjalin komunikasi politik yang cukup intens dengan Anies Baswedan jelang Pilpres tahun mendatang.

Sampai saat ini, Anies masih menjadi sosok yang paling memungkinan untuk menjadi lawan tanding sepadan bagi Jokowi di 2019. Langkah-langkah populisnya dalam mengelola pemerintahan Jakarta menjadi batu loncatan untuk secara perlahan melambungkan elektabilitas dan popularitasnya.

Namun, JK-lah yang berani mengklaim bahwa dirinya "dalang" di balik pencalonan Anies di Pilgub DKI Jakarta, dengan menyodorkan nama eks Menteri Pendidikan itu ke Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto. JK juga yang memberikan pandangan khusus kepada Anies mengenai isu kontroversial reklamasi pantai utara Jakarta.

Sedangkan kedekatan JK dengan Budi Gunawan alias BG tercermin lewat penempatan bos intel itu pada jabatan Wakil Ketua Majelis Pakar Dewan Masjid Indonesia. JK sendiri yang mendudukkan dan melantik BG di Masjid Istiqlal pada Januari lalu. Menurut JK, arahan-arahan purnawirawan polisi bintang empat itu kepada DMI sangat dibutuhkan agar masjid tidak menjadi lahan subur bagi radikalisme.

Kabarnya, Jokowi sangat tidak nyaman melihat kedekatan JK dengan Anies dan BG. Kaitannya dengan 2019, JK berpotensi menggandeng dua nama itu untuk memuluskan langkahnya jika berlaga di Pilpres. JK-BG atau JK-Anies?

Walaupun memutuskan untuk tidak maju lagi, JK akan percaya diri menyodorkan Anies dan BG sebagai calon pendamping Jokowi.

Sang incumbent sangat tidak nyaman dengan opsi-opsi tersebut.***

Sumber: RMOL (15/2/2018)

Survei: Jika Prabowo Batal Maju Capres, Anies Jadi Lawan Terberat Jokowi

Survei: Jika Prabowo Batal Maju Capres, Anies Jadi Lawan Terberat Jokowi

10Berita, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akan menjadi lawan terberat Presiden Jokowi jika Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto tidak maju sebagai calon presiden di Pemilu 2019.

Hal itu disampaikan dalam rilis survei Indo Barometer, di Hotel Atlet Century, Jakarta, Kamis (15/2/2018).

Anies menjadi lawan terberat Jokowi dengan elektabilitas 12,1 persen. Di bawah Anies ada nama mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo (7,8 persen).

Kemudian putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Agus Harimurti Yudhoyono (5,3 persen).

Selain itu, ada pula nama Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan (2,5 persen) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (3,6 persen).

Meski demikian, jika dihadapkan dengan lima nama tadi, rata-rata elektabilitas Jokowi jauh mengungguli mereka, yakni 55,4 persen.

Namun, jika dihadapkan dengan Anies, elektabilitas Jokowi turun menjadi di bawah rata-rata, yakni 49,9 persen.

“Jadi potensi kuda hitam ada di Anies,” kata Qodari mengomentari hasil survei.

Ia menganggap wajar bila Anies menjadi kuda hitam penantang Jokowi sebab sebagai Gubernur DKI banyak disorot media.

“Karena sekarang dia megang jabatan strategis. Media massanya banyak (yang menyorot). PR-nya juga banyak. Jadi kalau Anies buat kebijakan, kemungkinan besar jadi sorotan. Diskusi soal itu jadi bahasan berhari-hari,” lanjut dia.

Survei ini dilakukan Indo Barometer pada 23-30 Januari di seluruh provinsi di Indonesia dengan melibatkan 1.200 responden.

Survei menggunakan metode multistage random sampling dengan margin of error sebesar 2,83 persen serta tingkat kepercayaan sebesar 95 persen.

sumber http://nasional.kompas.com/read/2018/02/15/17030651/survei-indo-barometer-jika-prabowo-batal-maju-capres-anies-jadi-lawan

Hina Buya Syafii Pemilik Akun Facebook Asyhadu Amrin Dibekuk, Kok Yang Hina Habib Rizieq Tidak Dicyduk?

Hina Buya Syafii Pemilik Akun Facebook Asyhadu Amrin Dibekuk, Kok Yang Hina Habib Rizieq Tidak Dicyduk?

[15-2-2018]
Hina Buya Syafii Pemilik Akun Facebook Asyhadu Amrin Dibekuk

10Berita, VIVA – Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri membekuk seorang pemilik akun facebook Asyhadu Amrin atas dugaan ujaran kebencian dan pencemaran nama baik melalui media sosial. Penangkapan ini dilakukan Satgas Patroli Medsos Dittipidsiber pada Rabu 14 Februari 2018, pukul 02.30 WIB.

Direktur Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri, Brigjen Pol Fadil Imran, mengatakan pelaku berinisial AA (34). Dia ditangkap karena melakukan penghinaan terhadap Presiden, Polri bahkan tokoh agama Buya Syafii Ma’arif.

"Banyaknya komplain dari netizen yang mana dapat mengakibatkan permusuhan, serta memposting gambar memegang senjata laras panjang yang diposting melalui akun FB milik pelaku," kata Fadil dalam keterangan tertulisnya, Kamis 15 Februari 2018.

Fadil menjelaskan, motif pelaku menyebarkan konten hate speech dengan alasan spontanitas atas ungkapan rasa kecewa terhadap tokoh ulama Buya Syafii dan Polri.

"Menyebarkan konten hate speech dengan alasan spontanitas atas ungkapan rasa kecewa," katanya.

Dalam penangkapan ini, polisi turut mengamankan sejumlah barang bukti berupa satu unit handphone Xiaomi Redmi3S, SIM card Telkomsel, akun Facebook AA dan satu unit senjata laras panjang air softgun.

Atas perbuatannya, pelaku dijerat Pasal 45 ayat (3) Jo pasal 27 ayat (3) Undang-Undang Nomor 19 tahun 2016 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi Transaksi Elektronik dan atau pasal 310 KUHP dan atau pasal 311 KUHP dan atau Pasal 207 KUHP.

"Pesan kepada masyarakat dan netizen diharapkan lebih bijak dalam menggunakan media sosial," ujarnya.

Sumber: https://www.viva.co.id/berita/metro/1007544-hina-buya-syafii-pemilik-akun-facebook-asyhadu-amrin-dibekuk

***

Kenapa yang hina Habib Rizieq tidak dicyduk? Padahal di medsos banyak sekali penghinaan yang luar biasa terhadap Habib Rizieq, baik dengan tulisan maupun gambar-gambar yang tak pantas.

Bahkan saat FPI membawa pelaku yang menghina Habib Rizieq ke pihak kepolisian malah dipulangkan, disebutnya tidak bisa diproses karena delik aduan.

Polisi Pulangkan Warga yang Diduga Hina Habib Rizieq

VIVA – Polisi telah memulangkan seorang pria warga Kemayoran, Jakarta Pusat, berinisial AS yang diduga menghina pimpinan Front Pembela Islam, Habib Rizieq Shihab.

AS tidak bisa dipidana mengingat hal yang dituduhkan kepadanya adalah delik aduan sehingga korban harus melaporkannya terlebih dahulu ke polisi. Sementara dalam kasus ini, Habib Rizieq yang dianggap menjadi korban tidak melaporkan AS ke polisi.

"Iya sudah pulang. Jadi intinya bahwa dia menulis, dia diinterogasi di RT dan RW, karena banyak orang datang dibawa ke polisi buat diamankan. Biar aman. Di polsek karena semakin banyak orang datang kemudian dibawa ke polres," ujar Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Argo Yuwono di Markas Polda Metro Jaya, Selasa, 5 Desember 2017.

Menurut Kepala Satuan Reserse Kriminal Polrea Metro Jakarta Pusat Ajun Komisaris Besar Polisi Tahan Marpaung, setelah menghubungi keluarganya, AS pun dipulangkan kembali karena tak bisa dipidana. "Kemarin kami pulangkan. Dia warga Kemayoran sudah pulang ke rumahnya," ujar Tahan.

Sebelumnya, pria berinisial AS itu sempat diburu anggota Lembaga Bantuan Hukum Kebangkitan Jawara dan Pengacara (Bang Japar) dan FPI di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu, 3 Desember 2017 malam. Dia diduga menghina Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab melalui akun media sosial Facebook bernama 'Ukky Thiam'.

Sumber: https://www.viva.co.id/berita/metro/984596-polisi-pulangkan-warga-yang-diduga-hina-habib-rizieq

***

- Kasus A bisa langsung dibekuk, tanpa aduan dari korban penghinaan.
- Kasus B sudah dibawa tapi malah dilepaskan, alasan delik aduan, korban penghinaan harus lapor dulu baru bisa diproses.

INI MENJADI TANDA TANYA. Eta terangkanlah...

Sumber : Republika.co.id

Agar Korupsi tidak Mengakar

Agar Korupsi tidak Mengakar

peran serta tokoh masyarakat dan agamawan untuk mendorong kesadaran.

10Berita , JAKARTA — Syekh Ihsab Ali Abd al-Husain dalam bukunya yang berjudul an-Nahj al-Islami fi Mukafahat ar-Risywah memberi solusi terkait mengakarnya korupsi di dunia Islam.

Langkah pertama, yakni peran serta tokoh masyarakat dan agamawan untuk mendorong kesadaran segenap lapisan supaya menjauhi praktik korupsi. Bila kesadaran individu muncul, akan memicu kontrol kolektif di lingkaran birokrasi. Mereka yang sadar akan memahami betul bahwa tiap tingkah laku dan gerak-geriknya selalu mendapat pengawasan dari-Nya.

Kedua, peningkatan kesejahtaraan pegawai. Tingginya kebu tuhan pegawai kerap tak seban ding dengan besaran gaji yang diterima. Berawal dari ke terdesakan, lalu perlahan terbiasa dan menganggap remeh. Da lam hal ini, bila terkait pega wai negeri sipil (PNS) ma ka negaralah yang berkewajiban mencukupi dan meningkatkan kesejahteraan tersebut.

Bila karyawan swasta, kewa jib an ditanggung oleh perusahaan tempatnya bernaung. Arahan serupa pernah di sam paikan Ali bin Abi Thalib kepada Malik al-Asytar yang dipercaya memimpin Mesir. Ali menginstruksikan agar Malik mencukupi gaji para pegawai. Ini untuk memperkuat mentalitas mereka sekaligus mencegah abdi negara tersebut mengambil di luar hak mereka. Pencukupan ga ji ini pula sebagai kontrak profesionalisme bila mereka abai terhadap amanat.

Lalu, pilihlah pegawai yang berkompeten dan berdedikasi tinggi serta berintegritas. Pegawai yang tak berkompeten cenderung menyalahgunakan jabatan. Ini tak bisa dibenarkan. Islam mengajarkan agar memprioritaskan pegawai yang unggul. “Karena sesungguhnya orang yang paling baik yang kamu ambil untuk bekerja (kepada kita) ialah orang yang kuat lagi dapat dipercaya.” (QS al-Qashash [28]:26).

Selanjutnya, perketat pengawasan. Kontrol berkala dan me nye luruh terhadap kinerja pegawai dan adiministrasi penting dilaksanakan dengan ketat. Ini untuk mempersempit ruang gerak koruptor. Pengawasan yang sama dicontohkan Rasulullah SAW. Rasul tak pernah melewatkan untuk mengawasi para pemegang kebijakan.

Pentingnya pengawasan ini juga mengilhami Ali bin Abi Tha lib. Masih dalam surat yang ditulis untuk Malik, menantu Rasulullah dan suami Fatimah tersebut memerintahkan agar Malik mengawasi para pegawai. Bila diperlukan, tunjuk sejum lah perwakilan dari orang jujur dan tepercaya untuk mengemban tugas pengawasan. Tak lu pa, beri sanksi yang tegas dan disesuaikan dengan tingkat kejahatan dan besaran kerugian yang diakibatkan. Dan, tentunya hindari birokrasi yang rumit. 

Sumber :Republika.co.id 

Sandiaga Sambut Usulan Pariwisata Halal Jakarta

Sandiaga Sambut Usulan Pariwisata Halal Jakarta

Rencana besar untuk menjadikan Jakarta sebagai kawasan wisata halal terpadu kelas dun

10Berita , JAKARTA -- Kepala Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) NTB, Taufan Rahmadi, memaparkan usulan dan konsep tentang Pariwisata Halal untuk rencana pengembangan Pariwisata Halal di Jakarta. Pemaparan Taufan dilakukan langsung di Balai Kota DKI Jakarta, di hadapan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno.

Usulan dalam pemaparan itu diantaranya adalah rencana Jakarta 2021 "Integrated World Class Halal Tourism Destination". Yaitu sebuah rencana besar untuk menjadikan Jakarta sebagai kawasan wisata halal terpadu kelas dunia.

"Sebagai pengembangan pasar pariwisata dan positioning Jakarta sebagai ikon baru pariwisata halal dunia," terang Taufan Rahmadi, dalam keterangan tertulisnya, Kamis (15/2).

Taufan Rahmadi mengklaim usulannya disambut baik oleh Sandiaga Uno, dengan setuju untuk mempercepat setidaknya tiga prioritas pengembangan Pariwisata untuk Jakarta. Ketiganya adalah pengembangan Kepulauan Seribu sebagai solusi pariwisata bahari, mewujudkan Halal Shopping Mall dan Culinary, serta menjadikan 1000 Halal Certified Guide sebagai standar baru pariwisata Jakarta.

Menurut Taufan, Sandiaga menyampaikan bahwa mewujudkan Pariwisata Halal Jakarta 2021 itu sangat realistis. Apalagi di Jakarta memiliki momentum untuk mewujudkannya karena bakal mempunyai sejumlah festival budaya. Bahkan kata dia, Sandiaga juga mengatakan jika perlu, Pariwisata Halal Jakarta diwujudkan lebih cepat sebelum 2021.

Selanjutnya, Taufan berharap sambutan baik dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta atas usulannya untuk wujudkan Jakarta 2021 "Integrated World Class Halal Tourism Destination ini menjadi langkah besar untuk majukan pariwisata Indonesia. "Karena saya percaya, Pariwisata adalah Indonesia," tutup Taufan.

Sumber :Republika.co.id