OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Selasa, 24 Oktober 2017

‘Indonesia Harus Marah pada AS, tapi Salurkan secara Strategis dan Terukur’

‘Indonesia Harus Marah pada AS, tapi Salurkan secara Strategis dan Terukur’

Zulkarnain/hidayatullah.com

Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo pada acara Milad ke-42 MUI di Balai Sarbini, Jakarta, Rabu (26/04/2017) malam.

10Berita – Komisioner Komnas HAM Maneger Nasution menilai bangsa Indonesia harusnya marah atas insiden ditolak masuknya Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo oleh Amerika Serikat.

Namun demikian, menurut Maneger, kemarahan itu harus disalurkan secara strategis dan terukur.

Ia mengatakan, langkah Panglima TNI dalam menyikapi insiden itu sebagai bentuk kenegarawanan patut diapresiasi.

“Publik patut mengapresiasi sikap kenegarawanan Panglima TNI dalam merespons kejadian tidak manusiawi dari pemerintah AS itu. Indonesia memang sudah sejatinya harus marah,” ujarnya di Jakarta kemarin dalam siaran persnya diterima hidayatullah.com Selasa (24/10/2017).

Baca: Sikapi AS, Komnas HAM: Negara Punya Mandat Menjaga Kehormatan NKRI


“Sikap kenegarawanan dan ketenangan Panglima TNI sebagai figur yang terdampak dari perilaku tidak profesional Pemerintah AS sangat signifikan menenangkan prajurit TNI dan publik Indonesia,” ujar Maneger.

“Semoga peristiwa ini menjadi blessing in disguise (berkah tersembunyi, Red) bagi tidak hanya Panglima TNI tapi juga bagi NKRI,” lanjutnya.

Komnas HAM pun mengimbau publik Indonesia untuk tidak terprovokasi dan melakukan tindakan yang tidak kontra produktif yang justru merugikan Indonesia.

“Mari hadirkan kepercayaan bahwa Pemerintahan Jokowi mampu menjaga marwah dan kehormatan NKRI,” tandasnya.

Baca: ‘Bukan Minta Klarifikasi, Indonesia Seharusnya Protes ke AS’


Lebih jauh, menyikapi insiden tersebut, Komnas HAM mendesak Pemerintah AS untuk memastikan bahwa hal-hal tidak manusiawi semacam itu tidak terulang lagi di masa yang akan datang (guarantees of nonrecurrence).

Sebelumnya diberitakan hidayatullah.com, gara-gara ditolak masuk ke AS, Panglima TNI Jenderal Gatot memutuskan tidak akan menghadiri undangan Pangab AS.

Sabtu (21/10/2017) sore kemarin, Jenderal Gatot beserta istri dan delegasinya ditolak masuk oleh pihak pemerintah AS. Jenderal Gatot sedianya akan menghadiri acara Chiefs of Defense Conference on Country Violent Extremist Organization (VEOs) pada tanggal 23-24 Oktober 2017 di Washington DC, AS.

Baca: Panglima TNI Ditolak AS, Salim Said: Ini Bisa Dianggap Penghinaan


“Kepergian ke Amerika atas undangan Pangab dan atas hubungan baik dua negara serta hubungan baik antara Pangab Amerika dan Panglima TNI, oleh sebab itu Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo beserta isteri dan delegasi memutuskan tidak akan menghadiri undangan Pangab Amerika Serikat sampai ada penjelesan resmi dari pihak Amerika,” tegas Kapuspen TNI Mayjen TNI Wuryanto di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Ahad (22/10/2017) sore. Sejauh ini diketahui belum ada pernyataan langsung dari Jenderal Gatot kepada publik menyikapi insiden tersebut.*

Rep: SKR

Editor: Muhammad Abdus Syakur

Sumber : Hidayatullah