OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Kamis, 11 Januari 2018

Islam di Bosnia, Pengaruh Utsmaniyah, dan Geopolitik Balkan

Islam di Bosnia, Pengaruh Utsmaniyah, dan Geopolitik Balkan

10Berita , JAKARTA -- Sebelum kedatangan penguasa Muslim, posisi Bosnia cukup unik dalam peta geopolitik Kristen pada Abad Pertengahan. Bosnia-Herzegovina memiliki populasi Muslim yang cukup signifikan di Semenanjung Balkan atau Benua Eropa pada umumnya sampai saat ini.

Riset Houssain Kettani yang terbit pada International Journal of En vironmental Science and Development (2010) menunjukkan, pada 2010 sebesar 43,8 persen dari total penduduk negara tersebut (3.781.274 jiwa) adalah umat Islam. Lebih lanjut, jumlah itu diprediksi stabil hingga tahun 2020 mendatang.

Bosnia-Herzegovina memiliki sejarah yang panjang dengan Islam. Sebelum ke datangan penguasa Muslim, posisi Bosnia cukup unik dalam peta geopolitik Kristen pada Abad Pertengahan. Menurut Schuman dalam "Nations in Transition: Bosnia and Herze govina" (2004), sejak tahun 1180, wilayah tersebut dipimpin Raja (Ban) Kulin yang menolak kekuasaan Romawi Barat (Ka tolik) dan Romawi Timur (Kristen Orto doks). Ban Kulin lebih mendukung Bogomi lisme hingga akhir kekuasaannya pada 1204.

Baik Katolik maupun Kristen Ortodoks memandang sekte tersebut sebagai aliran sesat. Oleh karena itu, tidak mengherankan bila Paus Gregory IX berulang kali mengimbau penyerbuan atas Bosnia pada Perang Salib periode 1235-1241. Barulah pada 1322, Bosnia di bawah pimpinan Ban Ko tro manic menjalin aliansi dengan penguasa Katolik yang terdekat, Hungaria.

Namun, aliansi ini tidak mampu berbuat banyak terhadap perluasan wilayah Dinasti Turki Utsmaniyah. Pada 28 Juni 1389, pasukan Muslim berhasil menaklukkan Raja Serbia yang beragama Kristen Ortodoks, Lazar, di Kosovo. Bosnia pun kian lemah dari sisi in ternal dengan munculnya Stephen Vukcik yang mendeklarasikan pemisahan Herzegovina pada 1448.

Tiga tahun kemudian, Vrhbos na (kini Sarajevo) dapat dikuasai Turki Utsmaniyah. Barulah pada 1465 dan 1481, Turki Utsmaniyah berhasil menaklukkan berturut-turut Bosnia dan Herzegovina. Schuman menjelaskan, para sultan Utsmaniyah melindungi hak-hak orang non- Muslim di wilayah taklukan untuk hidup secara wajar dan beribadah. Bagai manapun, gelombang perpindahan agama tetap terjadi.

Para sejarawan menduga pelbagai motif penduduk setempat untuk menjadi Muslim. Di antaranya adalah me reka, terutama kaum Bogomilisme, ingin mempertahankan hakhak istimewa. Men jadi seagama dengan penguasa setempat dipandang akan lebih menguntungkan.

Selain itu, renggangnya hubungan Bosnia de ngan ajaran Katolik dan Kristen Ortodoks agaknya menjelaskan alasan mereka untuk lebih menerima Islam. Beberapa sejarawan menyoroti pemberlakuan sistem devsirme yang mewajibkan setiap laki-laki dewasa untuk mengabdi pada pemerintahan Utsmaniyah. Aturan ini berlaku, baik di lingkup sipil maupun militer.

Akan tetapi, para sultan Utsmaniyah le bih mementingkan aspek meritokrasi dari pada identitas agama. Sebagai contoh, seorang Kristen Ortodoks bernama Soko lovic terpilih untuk dikirim ke ibu kota Kesultanan Utsmaniyah, Istanbul, demi melanjutkan pendidikan.

Dia kemudian menjadi seorang Muslim dan pada akhirnya meraih posisi wazir utama. Schuman menyebut, agama Kristen masih dipeluk ka lang an petani, sedangkan kelas menengah dan kelas atas Bosnia-Herzegovina condong pada Islam. Dalam kekuasaan Turki Utsmaniyah, Kota Vrhbosna menjadi pusat kegiatan politik, pendidikan, dan budaya masyarakat.

Pu luhan masjid dan ratusan sekolah untuk umum dibangun. Menjelang pertengahan tahun 1500-an, Vrhbosna telah memiliki tata kota yang cukup modern, lengkap dengan sistem irigasi, fasilitas kesehatan publik, dan destinasi wisata.

Pada masa inilah kota tersebut berubah namanya menjadi Sarajevo, yang diambil dari bahasa Turki saraj ('istana') dan ovas ('tanah terbuka'). Memasuki era 1700-an, kendali Istanbul atas Bosnia-Herzegovina mulai menyusut. Hal ini seiring dengan menurunnya simpati warga, termasuk kaum Muslim Bosnia, yang memandang rezim Utsmaniyah mengabaikan kepentingan setempat.

Memang, hingga dasawarsa 1800-an, Bosnia-Herzegovina cen derung tertinggal bila dibandingkan dengan tetangganya, Kroasia yang dikuasai Wangsa Hapsburg dan Serbia yang telah lepas dari kekuasaan Utsmaniyah. Sementara, mayoritas rakyat Bosnia-Herzegovina hidup dalam kemiskinan, seantero Eropa mulai terpacu revolusi industri.

Negeri ini menjadi rentan campur ta ngan asing. Pada 1875, kelompok petani Kristen di Herzegovina memberontak terha dap para tu an tanah Muslim. Pasukan Uts maniyah dapat memadamkan pemberon takan yang didukung Serbia ini. Kesultanan juga mendapatkan tantangan dari luar.

Aliansi Serbia dan Montenegro meng umum kan perang terhadap Utsmaniyah pada 1876. Satu tahun kemudian, Rusia melakukan hal yang sama. Namun, langkah Rusia ini menimbulkan kecurigaan dari imperium Eropa daratan. Usai perang Rusia-Turki pada 1878, kongres terjadi di Berlin, Jerman, antara wakil-wakil imperium besar Eropa, yakni Rusia, Ing gris Raya, Prancis, Austria-Hungaria, Ita lia, Jerman, dan Kesultanan Utsmaniyah.

Mereka menyepakati pembagian garis ke kuasaan di Semenanjung Balkan. Bosnia-Her zegovina pun berstatus otonom di ba wah kekuasaan Aus tria-Hungaria, mes ki pun secara legal masih merupakan wila yah Utsmaniyah. Sekelompok umat Islam Bosnia memberon tak terhadap keputusan ini, tetapi cepat di patahkan kekuatan militer Austria-Hungaria.

Tiga puluh tahun setelah itu, Austria-Hungaria resmi mencaplok Bosnia-Herze govina. Awalnya, langkah ini dianggap me nya lahi Kongres Berlin 1878. Imperium Ka to lik itu ke mudian memberikan sejum l ah be sar uang ke pada Utsmaniyah sebagai kom pen sasi. Namun, Serbia masih mengecam aneksasi Austria-Hungaria ini karena diang gap membahayakan umat Kristen Ortodoks setempat.

Pada 1912, Serbia yang beraliansi dengan Mon tenegro, Bulgaria, dan Yunani merebut sebagian besar wilayah Utsmaniyah di Semenanjung Balkan. Sementara itu, ke sul tanan Turki Utsmaniyah sendiri sedang goyah. Inilah awal dari prahara Perang Dunia I. Di Serbia muncul kelompok ekstremis Tangan Hitam (Black Hand) yang dipimpin komandan militer Serbia, Dragutin Dimitrijevic. Tangan Hitam meyakini Bosnia-Herzegovina harus menjadi milik rezim Kris ten Ortodoks, bukan Austria-Hungaria.

Pada 28 Juni 1914, putra mahkota Austria-Hu ngaria, Francis Ferdinand, dan rom bongan berkunjung ke Sarajevo. Dimitri je vic lantas mengutus seorang pemuda 19 tahun, Gavrilo Princip, untuk menjalankan misi pembunuhan terhadap Francis. De ngan pistol dari sakunya, Princip meng hi langkan nyawa sang pangeran Austria-Hungaria beserta istrinya, Sophie, yang sedang menumpangi kendaraan mereka.

Sumber : Republika.co.id

7 Surga di Indonesia yang Keindahannya Nggak Kalah dari Maldives. Lebih Murah Lagi!

7 Surga di Indonesia yang Keindahannya Nggak Kalah dari Maldives. Lebih Murah Lagi!

10Berita, Maldives merupakan surga wisata yang jadi impian banyak orang dari seluruh dunia. Keindahan pantai dan pulau-pulaunya bikin pengen berlama-lama liburan di sana. Apalagi resort di atas airnya bikin mupeng banget saking indahnya. Hanya saja, harganya bisa sangat mahal. Puluhan juta rupiah harus disiapkan jika harus berlibur ke Maldives. Duh, mahal ya 🙁

Tenang aja, kamu yang tinggal di Indonesia punya banyak surga wisata yang bisa kamu nikmati pesonanya kok. Nggak harus ke Maldives yang mahal banget itu. Nah, kali ini Hipwee Travel bakal memberikan referensi tempat wisata ala Maldives di Indonesia. Keindahannya jangan ditanya, pokoknya indah banget deh. Yuk simak aja.

Pantai Ora di Maluku sering dijuluki Maldives dari Indonesia. Cocoknya buat bulan madu sih ya…

pantai ora via piknikasik.com

Keindahan Pantai Ora yang berada di Pulau Seram yang populer dengan resort terapungnya sering disebut sebagai Maldivesnya Indonesia. Meskipun secara kasat mata tampak berbeda karena di Maldives hampir tidak ditemui perbukitan. Buat kamu yang mau bulan madu, cocok banget kamu datangi bersama pasangan.

Pulau Bawah Anambas adalah primadona pariwisata yang kini sedang menebarkan pesonanya. Indahnya pantai dan pulau bikin betah liburan ke sana

pulau bawah anambas via ph.asiatatler.com

Advertisement

Pulau Bawah yang berada di Kepulauan Anambas, Provinsi Kepulauan Riau ini memang bagaikan surga tersembunyi yang tak banyak diketahui orang. Berlibur di sana seolah berada di pulau pribadi, eksklusif dan terasa istimewa. Ya meskipun menuju ke sana butuh efforth lebih, tapi percaya deh biaya ke Pulau Bawah jauh lebih murah dari Maldives. Hehehe.

Pulo Cinta di Gorontalo jadi kembarannya resort-resort di Maldives sih. Villa terapung dengan pasir putih begini ya Maldives banget

pulo cinta via rakyatmaluku.fajar.co.id

Pulo Cinta ini merupakan pulau buatan dengan resort yang mengagumkan di tengah perairan. Jembatan penghubungnya berbentuk lambang cinta dan menyambung ke villa terapung di atas air. Buat kamu yang ingin merasakan sensasi menginap di villa terapung di tengah laut ala Maldives, ke Pulo Cinta aja udah cukup.

Kepulauan Derawan jauh lebih lengkap dari Maldives. Kamu bisa bertemu penyu, ubur-ubur tanpa sengat dan juga pasir timbul. Kombinasi yang sulit ditemukan di Maldives

derawan via www.indonesia-tourism.com

Advertisement

Derawan adalah surga pariwisata di Kalimantan yang nggak kalah indahnya dengan Maldives, bahkan jauh lebih indah karena paket lengkap. Kamu bisa menikmati bawah laut yang aduhai, pantai pasir putih yang memanjakan mata, penyu hijau, hingga ubur-ubur tanpa sengat. Menang Derawan deh ketimbang Maldives, hehehe.

Pulau Sombori, Little Raja Ampat di Sulawesi, pesona pulau-pulau yang berjejer sungguh memanjakan mata…

pulau sombori via www.retnohariarti.com

Pulau Sombori berada di Provinsi Sulawesi Tengah, dan sering disebut Little Raja Ampat bersama Pulau Labengki. Pantas saja disebut demikian, pantai berwarna bening biru tosca dengan bukit-bukit karang menjulang yang indah. Kalau ke sana jangan lupa datang ke rumah nenek, sebuah rumah kayu di atas pantai yang epik banget.

Misool Eco Resort di Raja Ampat adalah hotel bernuansa surgawi yang air lautnya bisa langsung diceburin. Jangan kaget kalau banyak ikan dan terumbu karang indah di sana

misool eco resort via www.qinous.de

Raja Ampat bisa dibilang sebagai surganya bawah laut. Terumbu karang warna warni, ikan beraneka rupa hingga pantai-pantai yang aduhai membuat destinasi ini harus dikunjungi setidaknya seumur hidup sekali. Di Misool Eco resort ini jauh lebih indah dibanding Maldives. Nggak percaya, buktiin aja ya!

Pantai Ngurtafur di Kepulauan Kei, Maluku Tenggara ini punya pasir timbul yang sangat panjang lho. Ya jauh lebih keren dibanding pasir timbul di Maldives yang kecil-kecil. Hehehe

pantai ngurtafur via pbs.twimg.com

Pantai Ngurtafur punya pasir timbul yang sangat panjang, kurang lebih 2 km. Di sana kamu bisa berjumpa puluhan burung pelikan, melihat penyu belimbing dan berlarian di sepanjang pantai putih nan sangat lembut. Ini mah jauh lebih keren ke mana-mana dibanding pasir timbul yang selalu jadi andalan Maldives.

Jadi, Indonesia sejatinya nggak kalah sama Maldives. Bahkan biayanya jauh lebih murah. Nah, kalau kamu belum punya banyak duit untuk menginap di Maldives, lebih baik kamu coba datang ke 7 surga di Indonesia itu dulu deh. Sama kok kerennya…

Sumber : Hipwee 

Menurut Aturan Seharusnya Tanpa Perintah Pengadilan, Ka BPN Bisa Cabut HGB Pulau Reklamasi

Menurut Aturan Seharusnya Tanpa Perintah Pengadilan, Ka BPN Bisa Cabut HGB Pulau Reklamasi


10Berita  – Kepala BPN Sofyan Djalil menolak dengan tegas permintaan Pemprov DKI Jakarta untuk mencabut sertifikat Hak Guna Bangunan (HGB) 3 pulau reklamasi, yakni Pulau C, D, dan G. Surat permohonan pembatalan dikeluarkan Gubernur Anies pada tanggal 29 Desember 2017 dengan nomor surat 2373/-1.794.2.

“HGB pulau reklamasi tersebut sudah sah sesuai hukum pertanahan di Indonesia sehingga Pemprov DKI tidak bisa membatalkan begitu saja,” ujar Menteri Sofyan yang justru menyarankan Pemprov DKI mengajukan gugatan ke PTUN. Jika dikabulkan, Sofyan siap mencabut HGB ke 3 pulau tersebut.

“Tapi sebagaimana keputusan administrasi kalau Pemda tidak sepakat dengan kami, Pemda bisa menggugat kami di PTUN. Keputusan peradilanlah yang kami hargai,” kata Sofyan, Rabu (10/1).

Tapi sebenarnya, apabila merujuk pada Peraturan mengenai pencabutan HGB, seperti tertuang dalam Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala BPN nomor 9 tahun 1999 tentang Tata Cara Pemberian dan Pembatalan Hak Atas Tanah Negara dan Hak Pengelolaan, Kepala BPN bisa mencabut HGB setelah ada pengajuan permohonan pembatalan dari pejabat yang berwenang.

Seperti tertuang dalam Bagian Kedua Pasal 106 disebutkan bahwa permohonan yang berkepentingan atau oleh Pejabat yang berwenang tanpa permohonan. Permohonan pembatalan hak dapat diajukan atau langsung kepada Menteri atau Pejabat yang ditunjuk atau melalui Kepala Kantor Pertanahan.

Berikut bunyi lengkap pasal yang 106 Permen Agraria nomor 9 tahun 1999:

Bagian Kedua

Pembatalan Hak Atas Tanah Karena Cacad Hukum Administratif

Pasal 106

(1) Keputusan pembatalan hak atas tanah karena cacad hukum administratif dalam penerbitannya, dapat dilakukan karena permohonan yang berkepentingan atau oleh Pejabat yang berwenang tanpa permohonan.

(2) Permohonan pembatalan hak dapat diajukan atau langsung kepada Menteri atau Pejabat yang ditunjuk atau melalui Kepala Kantor Pertanahan.

Pasal 107

Cacad hukum administratif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 106 ayat (1) adalah:

  1. Kesalahan prosedur;
  2. Kesalahan penerapan peraturan perundang-undangan;
  3. Kesalahan subjek hak;
  4. Kesalahan objek hak;
  5. Kesalahan jenis hak;
  6. Kesalahan perhitungan luas;
  7. Terdapat tumpang tindis hak atas tanah;
  8. Data yuridis atau data fisik tidak benar; atau
  9. Kesalahan lainnya yang bersifat hukun administratif.

Jadi apabila merujuk pada Permen ini, Kepala BPN bisa mencabut HGB Pulau Reklamasi tanpa perlu ada pengajuan ke pengadilan.

Dan Pemprov DKI Jakarta sendiri telah siap atas konsekuensi dari pencabutan HGB tersebut dengan mengembalikan Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) senilai Ro 483 miliar. (Kmp/Ram)

Sumber : Eramuslim 

YLBHI: Proyek Menggila, Kelompok Bisnis Bajak Politik Indonesia

YLBHI: Proyek Menggila, Kelompok Bisnis Bajak Politik Indonesia

10Berita , Jakarta – Era pemerintahan Joko Widodo dinilai mengalami kebobrokan sistem demokrasi. Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) mengatakan kelompok-kelompok bisnis memonopoli situasi politik di Indonesia. Sehingga mengakibatkan demokrasi seakan dibajak oleh pelaku bisnis dalam setiap pemilihan kepala daerah atau pemilihan umum lainnya.

Koordinator YLBHI, Arif Yogi mengatakan rezim Joko Widodo semakin memperkuat kekuasaannya. Hal itu dinilai dari beberapa ciri, antara lain kekerasan justru semakin meningkat, terjadi penghalangan kebebasan berekspresi dan menyampaikan berpendapat. Semua itu terjadi sebab adanya Trending Influence atau pengaruh kelompok tertentu.

“Politik dalam negeri seakan disetir oleh kelompok bisnis, semua itu untuk melancarkan proyek infrastruktur yang menggila. Satu sisi ada penggerakan kekuasaan dengan kekerasan dalam menjalankan proyek negara. Saya melihat ini ancaman merusak marwah reformasi,” kata Arif Yogi dalam wawancara khusus kepada Kiblat.net di Jakarta Pusat, Selasa (09/01/2018).

Dia menjelaskan pengaruh kelompok bisnis sangat kuat dalam politik Indonesia, dari tingkat daerah hingga pusat. Di tingkat daerah kelompok bisnis mencoba menentukan bakal calon kepala daerah yang berpihak dengan proyek mereka. Sebab melalui Pemerintah Daerah (Pemda) peraturan tentang tata kelola wilayah atau tata ruang RT/ RW, izin usaha dan izin-izin lainnya dalam proyek bersumber dari Pemda.

Contoh besar ada reklamasi di Teluk Jakarta dan ada proyek Meikarta di Cikarang, Bekasi. Arif menilai kepala daerah yang pro kepada mereka lah yang akan melancarkan proyek tersebut. Padahal dalam proyek banyak didapati pelanggaran izin bangun.

“Sehingga saya melihat justru proyek tersebut malah menjadi negoisasi calon Kepala Daerah dalam berkampanye. Kepala Daerah inilah yang akan melancarkan investasi kelompok tertentu, melaluinya menjadikan kondisi tetap stabil sehingga mencegah penolakan dari masyarakat,” ungkapnya.

Arif menambahkan, keadaan semakin memburuk bilamana kekuasaan daerah atau pusat dikuasai oleh anggota TNI atau Polri yang mempunyai kuasa kuat. Akhirnya terjadilah penggusuran secara paksa dengan mengerahkan aparat dalam menjalankan proyek kelompok tertentu.

“Kekerasan terhadap masyarakat akan bertambah buruk jika suatu daerah dipimpin oleh anggota TNI atau Polri. Penggusuran paksa akan kerap terjadi, pada akhirnya rakyatlah yang menjadi korban,” pungkasnya.

Reporter: Hafidz Syarif
Editor: M. Rudy

Sumber : Kiblat.

Ketika Ajal Telah Mendekat, Sebuah Renungan Dari Nabi Muhammad

Ketika Ajal Telah Mendekat, Sebuah Renungan Dari Nabi Muhammad


10Berita, Maut itu urusan Allah SWT belaka, bahkan peralatan medis yang canggih pun tidak bisa mengungkapkannya. Namun, Islam, lewat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam, memberikan banyak petunjuk lewat hadist-hadistnya.

Sebagian para Nabi berkata kepada Malaikat pencabut nyawa. “Tidakkah Kau memberikan aba-aba atau peringatan kepada manusia bahwa kau datang sebagai malikat pencabut nyawa sehingga mereka akan lebih hati-hati?”

Malaikat itu menjawab, “Demi Allah, aku sudah memberikan aba-aba dan tanda-tandamu yang sangat banyak berupa penyakit, uban, kurang pendengaran, pengliatan mulai tidak jelas (terutama ketika sudah tua). Semua itu adalah peringatan bahwa sebentar lagi aku akan menjemputnya.

“Apabila setelah datang aba-aba tadi tidak segera bertobat dan tidak mempersiapkan bekal yang cukup, maka aku akan serukan kepadanya ketika aku cabut nyawanya: “Bukankah aku telah memberimu banyak aba-aba dan peringatan bahwa aku sebentar lagi akan datang? Ketahuilah, aku adalah peringatan terakir, setelah ini tidak akan datang peringatana lainnya.” (HR imam qurthubi)

Nabi Ibrahim pernah bertanya kepada malaikat maut yang mempunyai dua mata di wajahnya dan dua lagi di tengkuknya.

“Wahai malaikat pencabut nyawa, apa yang kamu lakukan seandainya ada dua orang yang meninggal di waktu yang sama, yang satu berada di ujung timur, yang satu berada di ujung barat, serta di tempat lain tersebar penyakit yang mematikan dan dua ekor binatang melata pun akan mati?”

Malaikat pencabut nyawa berkata: “Aku akan panggil ruh-ruh tersebut, dengan izin Allah, sehingga semuanya berada diantara dua jariku, Bumi ini aku bentangkan kemudian aku biarkan seperti sebuah bejana besar dan dapat mengambil yang mana saja sekehendak hatiku.” (HR Abu Nu`aim).

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam memerintahkan agar mayat-mayat orang kafir yang tewas pada perang badar dilemparkan ke sebuah sumur tua. Kemudian beliau mendatanginya dan berdiri di hadapannya. Setelah itu, beliau memanggil nama mereka satu-satu:

“Wahai fulan bin fulan, fulan bin fulan, apakah kalian mendapatkan apa yang telah dijanjikan oleh Tuhan kalian untuk kalian betul-betul ada? Ketahuilah sesungguhnya aku mendapatkan apa yang dijanjikan Tuhanku itu benar-benar ada dan terbukti.”

Umar lalu bertanya kepada Rasulullah. “Wahai Rasul, mengapa engkau mengajak bicara orang-orang yang sudah jadi mayat?”

Rasulullah menjawab. “Demi Tuhan yang mengutusku dengan kebenaran, kalian memang tidak mendengar jawaban mereka atas apa yang tadi aku ucapkan, Tapi ketahuilah, mereka mendengarnya, hanya saja tidak dapat menjawab,” (HR Bukhari Muslim).

Sumber: islampos.com

Kecebong Sengaja Cari Kesalahan Ustadz Abdul Somad Untuk Dijatuhkan, Namun Diam Ketika Pelawak Lecehkan Islam

Kecebong Sengaja Cari Kesalahan Ustadz Abdul Somad Untuk Dijatuhkan, Namun Diam Ketika Pelawak Lecehkan Islam

Ust Abdul Somad hina Rasulullah ??

Oleh ustadz Syarif Tahrir


10Berita, Beredar khabar ada yang menuding Ust. Abdul Somad telah mengjina Rasulullah. Tudingan ini muncul karena penyampaian beliau padaa salah satu acara yang “kebetulan” diselenggarakan oleh HTI di Riau.


Penghinaan itu menurut mereka karena ada kalimat :

40 tahun Muhammad tidak bisa mewujudkan Islam rahmatan lil ‘alamin. 13 tahun Rasulullah di Mekkah, tidak bisa mewujudkan Islam rahmatan lil alamin.

Saya dulu memang menyaksikan pidato dari Ust Abdul Somad itu. Pada saat saya mendengarkan pidato itu, saya tidak merasa ada sedikitpun unsur penghinaan disitu. Isi pidato itu hanyalah menceritakan fakta yang memang terjadi, dan kita semua tahu, karena fakta ini bisa kita dapatkan pada sirah, perjalanan Rasulullah.

Karenanya, yang menuding ini saya kira sangat gegabah dan sama sekali tidak memahami makna Islam rahmatan lil ‘alamin.

Islam rahmatan lil ‘alamin, itu maknanya Islam itu memberi rahmat bagi alam semesta. Nah mari kita lihat apakah salah atau benar yang disampaikan Ust. Abdul Somad.

Rasulullah diangkat sebagai Rasul, pada usia beliau 40 tahun. Berarti sampai usia beliau 40 tahun, Islam itu belum disampaikan Allah SWT kepada beliau. Terus, jika Islam saja belum beliau tahu, bagaimana mungkin selama 40 tahun itu beliau bisa mewujudkan Islam rahmatan lil ‘alamin ?

Inilah pola fikir yang mengira Rasulullah itu diutus sebagai rahmatan lil alamin, hanya mengira rahmat itu pada sosok Rasulullah. Karena dengan pandangan begini, mereka merasa, sejak kecil, Rasulullah yang berbudi pekerti baik hingga digelari al-amin itulah yang dimaksud sebagai rahmatan lil ‘alamin.

Padahal buktinya, melihat kerusakan kehidupan kaumnya, Rasulullah sebenarnya tidak tahu mau berbuat apa untuk memperbaikinya, sehingga beliau memilih mengasingkan diri ke gua Hira daripada berkumpul bersama kaumnya. Rasulullah ingin memperbaiki kehiudupan kaumnya, tapi tidak tahu apa yang harus dilakukan. Berarti Rasulullah sendiri, merasa dirinya, sebelum diangkat jadi rasul, belum menjadi rahmat, jangankan untuk alam semesta, untuk kaumnya saja belum.

Jadi ucapan Ust. Abdul Somad benar. 40 tahun usia Rasulullah sebelum diangkat jadi rasul, beliau belum bisa mewujudkan Islam rahmatan lil ‘alamin.

Masuk ke kalimat kedua. Pasca Rasulullah diangkat jadi Rasul. Beliau sudah diberi saran dan petunjuk dari Allah SWT, apa yang harus dilakukan, mana cara hidup yang benar, mana yang salah.

13 tahun lamanya Rasulullah mencoba memperbaiki kaumnya dengan tuntunan yang disampaikan Allah SWT lewat Jibril. Apa yang terjadi ? Tidak terjadi perubahan signifikan pada kaumnya. Malah beliau bersama para sahabat, diintimidasi, diboikot, dipersekusi, disiksa dan ada yang dibunuh.

Beliau hanya bisa meng-Islamkan puluhan orang saja, dari ribuan penduduk Mekkah dan sekitarnya. Tidak ada yang berobah pada bentuk kehidupan masyakat musyrik Mekkah.

Maka benar ucapan Ust. Abdul Somad, 13 tahun di Mekkah (pasca diangkat jadi Rasul), rasulullah tetap tidak bisa mewujudkan Islam rahmatan lil ‘alamin. Buktinya ? Khidupan masyarakat tetap dengan sistem jahiliyah.

Orang yang hendak mengubah masyarakat (Rasulullah) sudah ada, ditambah puluhan sahabat. Sistem baru sebagai pengganti sistem jahiliyah sudah disampaikan Allah SWT lewat Jibril.

Dua poin itu saja ternyata tidak cukup untuk mengubah masyarakat. Kenapa ? karena sistem Islam, Syariat Islam itu tidak dapat diterapkan, tidak dapat dilaksanakan, tidak dapat dijadikan aturan kehidupan bagi masyarakat.

Hingga kemudian Rasulullah memperjuangkan institusi yang akan mampu menerapkan syariat Islam itu, dengan kekuasaan. Teagklah Daulah Islamiyah di medinah.

40 tahun sebelum mendapat wahyu, Rasulullah tidak dapat menjadi rahmat dalam arti memperbaiki masyarakat Mekkah saja, 13 tahun setelah dapat wahyu, tetap rasulullah tidak dapat memperbaiki kehidupan masyarakat, namun di masa 12 tahun akhir kehidupan Rasulullah setelah ada institusi Daulah Islamiyah, jangankan Mekkah, kehidupan di seluruh jazirah Arab sudah bisa diperbaiki Rasulullah dengan diterapkannya Syariat Islam, sistem kehidupan terbaik, pengganti sisitem kehidupan apapun yang pasti bathil.

Jadi perubahan itu harus punya 3 unsur.
1. Adanya oknum atau kelompok yang akan mengadakan perubahan.

2. Adanya sistem pengganti untuk mengubah kehidupan masyarakat.
3. Adanya kekuasaan yang menjadikan sistem pengganti itu sebagai sistem baru kehidupan masyarakat.

Setelah ketiga hal ini terpenuhi dengan tegaknya daulah Islamiyah di Medinah, maka dalam waktu singkat Islam menjadi rahmat bagi manusia dimana saja Islam itu datang.

Kaum Munafik Sengaja Ingin Menjatuhkan Ustadz Abdul Somad

Mereka sengaja mencari kesalahan ustad somad walau sekecil biji sawi, lalu dibesar-besarkankan. Sementara ada pelawak yang jelas-jelas melecehkan Islam mereka diam.

Para munafiq kafir sudah sejak lama mengincar ustadz.. Bahkan banyak ulama sebelum ustadz Abudul Somad yang di “habisi”..diturunkan martabatnya.. bertebaran lah media media, gosip gosip..isue poligami dihujamkan Ke K.H Abdullah Gymnastia atau Aa gym, pdhal kan poligami itu halal.. isue poligami pun diviralkan pada K.H Arifin Ilham, sekarng ustadz Abdul Somad diserang isue anti NKRI.. bersabarlah.. istiqomahlah.. sesungguhnya kemenangan itu dekat.

Mereka tidak bisa menyerng Islam secara Langsung, yang diserng adalah ulama-ulamanya, person-person yang membawa Islam. simak kata-kata Ustadz Felix Siauw di hadapan Abu Janda ini:



Video Ustadz Abdul Somad yang dipermasalahkan tidak ditonton secara full, belilah paket 4 GB[www.tribunislam.com



Sumber : dakwahmedia.co

Kecanduan Gadget, Dua Siswa Dilarikan ke Poli Kejiwaan RSUD Bondowoso

Kecanduan Gadget, Dua Siswa Dilarikan ke Poli Kejiwaan RSUD Bondowoso

10Berita  – Poli Jiwa RSUD dr Koesnadi Bondowoso, Jawa Timur, dalam beberapa bulan terakhir merawat dua siswa yang kecanduan pada penggunaan gawai dan laptop. Dua siswa itu pun sampai mengalami guncangan jiwa.

“Kedua pasien itu terdiri atas satu siswa SMP dan satunya siswa SMA,” kata dokter spesialis jiwa RSUD Koesnadi, Dewi Prisca Sembiring kepada wartawan di Bondowoso, Kamis (11/1).

Dewi menjelaskan, bahwa tingkat kecanduan kedua anak itu sudah tergolong parah. Bahkan salah satunya membentur-benturkan kepalanya ke tembok ketika sangat ingin menggunakan gawai, namun tidak diizinkan oleh orang tuanya.

Dewi yakin kasus dua siswa itu hanya yang tampak di permukaan dan diduga banyak anak lainnya yang mengalami hal serupa. Namun, orang tua mereka enggan membawa anaknya ke rumah sakit atau kurang menyadari tentang masalah yang sedang dihadapi si anak.

“Untuk masalah ini kami memang harus terus melakukan sosialisasi agar masyarakat semakin tahu bahwa RSUD Bondowoso kini juga merawat pasien dengan masalah kejiwaan. Masalah kejiwaan ini tidak identik dengan gila, tapi mereka yang mengalami tekanan dan lainnya perlu perawatan dan tidak usah malu, termasuk kami sosialisikan informasi bahwa pasien ini juga bisa di-cover dengan BPJS,” katanya.

Ia menjelaskan bahwa dari data yang dia kumpulkan, anak-anak yang kecanduan gawai dan permainan (game) itu awalnya tidak disadari oleh orang tuanya. Orang tua baru menyadari setelah si anak jarang masuk ke sekolah dan pretasi akademiknya terus menurun.
“Bahkan si anak sudah pada taraf tidak mau sekolah. Akhirnya dibawa ke poli jiwa. Kami menemukan bahwa awalnya anak menjadi sangat dekat dengan gadget dan laptop karena tugas-tugas sekolah. Waktu itu hampir semua tugas-tugas sekolah menggunakan teknologi ini, sehingga si anak kemana-mana membawa laptop,” kata Dewi.

Menurut dia, hasil psikotes terhadap salah seorang anak menunjukkan bahwa pasien itu telah mengidentifikasi dirinya sebagai pembunuh. Sementara orang yang paling dibencinya adalah orang tuanya yang dianggap sebagai penghalang dirinya untuk berhubungan dengan laptop dan gawai.

“Syukurlah dari penanganan yang kami lakukan hasilnya sudah mulai membaik. Banyak metode yang kami lakukan untuk menangani pasien ini, termasuk terapi realita. Saya ajak si anak untuk melihat pasien dengan gangguan jiwa akut atau psikotik. Saya bilang pada anak itu, kalau kamu tidak mau melepaskan diri dari game, lama-lama menjadi seperti mereka yang menderita psikotis itu. Dia kemudian terdiam dan saya suruh peluk ibunya. Akhirnya pikiran dia tentang gadget atau laptop berubah,” katanya.

Ia menjelaskan kasus dua anak itu hendaknya menjadi peringatan bagi semua orang tua dan semua pemangku kepentingan di sekolah agar anak-anak betul-betul mendapatkan perhatian.

“Isilah keinginan anak-anak itu dengan hati kita bukan dengan gadget. Kita harus isi hati anak-anak itu dengan yang nyata, yaitu kita sebagai orang tua, bukan dengan yang tidak nyata di gadget,” katanya.(kl/rol)

Sumber : Eramuslim

Dituduh Teroris oleh Koordinator PBB, Begini Bantahan Hamas

Dituduh Teroris oleh Koordinator PBB, Begini Bantahan Hamas

10Berita, GAZA  – Kelompok perlawanan Palestina Hamas pada hari Rabu (10/1/2018) mengecam Nikolai Mladenov, koordinator khusus PBB untuk proses perdamaian Timur Tengah, karena menggambarkan aktivitas perlawanan Islam Palestina (HAMAS) sebagai “terorisme.”

“Mladenov tahu betul bahwa, menurut hukum internasional, teroris yang sebenarnya adalah pelaku pendudukan [Israel], yang membunuh anak-anak, melanggar tempat-tempat suci dan melakukan pembantaian,” kata kelompok tersebut dalam sebuah pernyataan.

“Perlawanan adalah hak sah warga yang berada di bawah penjajahan Israel bunyi pernyataan tersebut.

“Perlawanan rakyat kita adalah reaksi terhadap penjajahan, ini ditujukan untuk mendapatkan kembali hak-hak kita yang dicuri,” tambah Hamas, lansir Anadolu Agency.

Sebelumnya pada hari Rabu, Mladenov men-tweet: “Tidak ada pembenaran untuk #terror dan mereka yang memaafkannya, memuji atau memuliakannya. Ini bukan jalan menuju #peace! Pelaku serangan kemarin harus diadili.”

Pada Selasa malam, seorang pemukim illegal Yahudi ditembak mati oleh sekelompok orang bersenjata yang tidak dikenal di Tepi Barat yang diduduki penjajah Israel. Tak lama kemudian, Brigade Ezzedin al-Qassam, sayap bersenjata Hamas, memuji serangan tersebut.

Sumber : Jurnal Islam

Kuasa Hukum Pertanyakan Pelaku Persekusi Ustad Abdul Somad Belum Juga Ditangkap

Kuasa Hukum Pertanyakan Pelaku Persekusi Ustad Abdul Somad Belum Juga Ditangkap


10Berita, Lambatnya proses hukum terhadap dugaan persekusi Ustad Abdul Somad di Bali sangat disesalkan oleh Tim Advokasi GNPF-Ulama, Kapitra Ampera sebagai pelapor.

Kapitra mempertanyakan keseriusan aparat penegak hukum dalam menyelesaikan kasus yang menimpa ustad lulusan Kairo Mesir. Kapitra menilai polisi lamban jika menyelesaikan kasus jika korbannya ulama, namun berbanding terbalik jika yang diduga tersangka adalah umat Islam seperti yang menimpa anggota FPI saat menggerbeg toko obat ilegal di Bekasi yang langsung dijadikan tersangka dan ditahan.

"Kalau terhadap ulama lambat yah, kalau terhadap anu toko obat (di Bekasi) cepat sekali, tahan tangkap," ucap Kapitra kepada Jawapos.com, Rabu (10/1/2018).

Dengan fakta tersebut, Kapitra beranggapan bahwa ulama Islam selalu dikesampingkan di mata hukum dan tidak mendapat hak yang sama sesuai dengan undang-undang.

"Sepertinya kok Negara ini bermusuhan betul dengan umat Islam, rusak nanti kalau begini," imbuh Kapitra.

Kapitra berharap kepolisian menunjukan itikad baik dengan segera menyelesaikan dugaan persekusi ini tanpa pandang bulu korban dan pelakunya.

Dirinya juga menegaskan memberikan waktu hingga akhir bulan ini kepada polisi untuk mengusut tuntas. Apabila tak kunjung ada kepastian juga, Kapitra tak segan untuk melakukan upaya hukum lain.

"Ini kan soal penegak hukum, lihat perbuatannya kalau salah ya dihukum ditindak, ini jadi dilematis kalau begini. Kita mau kasih kesempatan sampai akhir bulan ini, kalo endak akan kita ajukan gugatan-gugatan," pungkas Kapitra.

Seperti diketahui, kasus dugaan persekusi yang menimpa Ustad Abdul Somad di Bali secara resmi sudah dilaporkan ke Bareskrim Polri sejak 12 Desember lalu.

Dalam laporan itu, ada 10 nama yang dilaporkan yang diduga terlibat dalam kasus tersebut. Mereka merupakan anggota 4 ormas yang datang ke tempat menginap Abdul Somad di Bali dan 1 orang anggota DPD.

Sumber :Portal Islam 

Inilah ISI SURAT Tanda Terima Kasih dari HAMAS Untuk Masyarakat Indonesia Atas Dukungan Kepada Palestina

Inilah ISI SURAT Tanda Terima Kasih dari HAMAS Untuk Masyarakat Indonesia Atas Dukungan Kepada Palestina


10Berita, INILAH ISI SURAT TANDA TERIMA KASIH DARI HAMAS UNTUK MASYARAKAT INDONESIA:

Dengan Hormat, 
Kami sangat berterima kasih atas perjuangan yang telah dilakukan bangsa Indonesia dalam memperjuangkan hak-hak kemerdekaan warga Palestina dan Ibukotanya Jerussalem (Al-Quds). 

Sebagaimana tercatat dalam sejarah bahwa Negara Indonesia adalah negara Islam terbesar, dan sepanjang upaya politiknya sangat memperhatikan hak-hak warga Palestina, utamanya adalah menghentikan penjajahan Israel atas Negara Palestina, dan menentang praktik agresif dan skema penyelesaiannya. Serta respon berani terhadap kebijakan pemerintah Amerika yang ingin melanggar hukum internasional dan menyebarkan kekacauan dan ketidakstabilan di Timur Tengah. 

Sesungguhnya kami menegaskan bahwa Bangsa Palestina tetap akan memperjuangkan hak-haknya, walaupun butuh pengorbanan sampai kemerdekaan dan kebebasan kita raih, dan kami percaya setelah voting di Forum PBB, akan membawa maslahah bagi Bangsa Palestina dan juga Kota Jerussalem sebagai Ibukota Negara Palestina. 

Palestina didukung oleh banyak negara-negara merdeka pemegang hak veto. Dan Sesungguhnya negara penjajah dan Amerika Serikat terisolasi dari nilai-nilai sosial, dan hukum masyarakat Internasional. 

Oleh karena itu, kami menegaskan posisi HAMAS untuk tetap berkomitmen membebaskan tanah Palestina dan merealisasikan hak kemerdekaan dan keadilan untuk bangsa Palestina, kami juga berkomitmen terhadap persatuan nasional dan keberhasilan usaha rekonsiliasi. 

HAMAS juga tertarik untuk memperkuat hubungannya dengan semua negara berdasarkan penghormatan terhadap kedaulatan dan tidak adanya campur tangan asing, untuk mendukung rakyat dalam proses pembebasan dan kemerdekaan.

Kami percaya bahwa pimpinan DPR RI, kalian adalah orang yang bijak, yang menjaga stabilitas keamanan dan stabilitas global dan juga mendukung bangsa yang menginginkan terbebas dari penjajahan, agresi dan ketidakadilan dimanapun. 

Sekali lagi kami mengucapkan terima kasih atas sikap teguh membela Al-Quds dan (menentang) pernyataan Trump, dan kami juga menghaturkan terima kasih dan penghormatan kepada orang-orang Indonesia yang luar biasa hebat, yang telah ikut serta dalam demonstrasi yang dihadiri jutaan orang dan mengorganisir banyak acara untuk mendukung dan perjuangan Palestina.

Hormat kami, 

21 Rabiul Tsani 1439 H/ Senin, 08 Januari 2018 M

Ismail Haniyya
Kepala Biro Politik
Gerakan Perlawanan Islam Hamas

(Surat disampaikan oleh utusan HAMAS Syaikh Ahmad Zuhairi yang menemui pimpinan DPR RI pada hari Selasa, 9 Januari 2018)

Sumber :Portal Islam