OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Sabtu, 17 Maret 2018

Istiqamah, Mudah Diucapkan Berat Dilaksanakan

Istiqamah, Mudah Diucapkan Berat Dilaksanakan

Mari tengok nasihat dalam menapaki kesulitan hidup dari Rasulullah.

10Berita ,  JAKARTA -- Hidup adalah menapaki masa antara kesulitan kemudian kemudahan. Naik, turun, meluncur, menanjak seperti roller coaster. Dalam masa-masa sulit terkadang kita membutuhkan sebuah nasihat. Nasihat dari orang- orang terbaik yang pernah merasakan banyak kesulitan lantas berakhir dalam kegemilangan.

Marilah kita tengok sebuah nasihat dalam menapaki kesulitan hidup dari Rasulullah SAW. Adalah Abu Amrah Sufyan bin Abdullah RA. Sosok sahabat yang tak banyak dikenal dalam kitab-kitab. Namanya asing dalam mata pelajaran agama di sekolah-sekolah yang hanya dua jam seminggu.

Tapi, Abu Amrah adalah cahaya yang memancarkan sinar lebih terang lagi. Dia adalah sosok sahabat yang cerdas. Suatu ketika ia bertanya kepada Nabi SAW. "Ya Rasulullah," ucapnya memulai perkataan, "Ajarkan  padaku suatu perkara dalam agama Islam yang aku tidak akan bertanya kepada selain engkau."

Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim ini, Abu Amrah tak sekadar bertanya untuk dirinya. Ia juga tak bertanya pertanyaan sepele. Ia ingin jawaban yang keluar dari baginda Nabi SAW adalah jawaban nan agung. Maka, ia menambahi frasa, "Suatu perkara dalam agama Islam yang aku tidak akan bertanya kepada selain engkau."

Sungguh bertanya jawaban yang hanya Rasulullah SAW pahami adalah sebuah ilmu yang tak ternilai. Jawabannya pastilah kalimat sarat makna dan ilmu. Inilah dia jawaban yang Abu Amrah tidak akan pernah  bertanya kepada selain Nabi SAW. "Katakanlah, 'Aku beriman kepada Allah', kemudian istiqamahlah."

Istiqamah, sebuah kata yang mudah diucapkan, tapi sangat berat untuk dilaksanakan. Benarlah jika nasihat yang terlihat sepele ini begitu agung. Istiqamah adalah pembuktian. Kita sudah mengikrarkan  sebuah kesaksian Allah sebagai illah dan Muhammad sebagai Rasul dalam lisan kita. Kita juga dituntut melakukan amalan-amalan sebagai perwujudan ikrar syahadat tadi. Semua itu diikat dalam istiqamah. Daya tahan sejauh mana kita benar-benar merealisasikan janji itu.

Sumber :Portal Islam 

Karikatur Tempo, “Trial By The Press” dan Politisasi Berita

Karikatur Tempo, “Trial By The Press” dan Politisasi Berita


10Berita, Melihat karikatur Tempo yang menggambarkan seorang berjubah dan bersorban dengan seorang wanita seksi di depannya, sebenarnya itu sudah mengejek secara “telak”, atau bahasa kerennya Trial by Press (pengadilan/main hakim sendiri gaya Pers/wartawan), terhadap Habib Rizieq Shihab (HRS), Imam Besar FPI yang sudah cukup dikenal sepak terjangnya untuk Islam.

Tempo sebagai majalah yang “Enak Dibaca dan Perlu”, semestinya dapat mempertahankan motto itu, jangan sampai berbalik menjadi “Tak Enak Dibaca dan Tak Perlu”. Semestinya Tempo secara lembaga dapat membedakan antara Goenawan Mohamnad (yang berfikir liberal) dengan Tempo yang moderat dan cerdas, sekalipun GM adalah “Men behind the gun” Tempo.

Trial by the press sebenarnya tak boleh terjadi lagi di tengah era global digital, dengan pesaing sosmed yang gencar. Apa untungnya Tempo membuat karikatur itu kalau bukan sekadar politisasi berita ? Padahal kan kasus HRS masih belum layak tayang alias summir.

Kenapa sesekali Tempo tidak mewawancarai (indeep news dan cover both side) secara khusus tentang HRS dan sepak terjangnya? Sehingga masyarakat tahu duduk persoalannya? Kenapa waktu kasus Kartika Thaher dulu di hight court (pengadilan tinggi) of Singapore, Tempo tegar sampai dibredel, kasus Pak De juga Tempo tampil prima, kenapa kasus-kasus penistaan orang/agama Islam Tempo tampil “malu-malu” ? Saya yakin Tempo belum tercabut “urat malu”-nya.

Karikatur bukanlah berita, tapi opini.
Ia mewakili sikap penerbitnya. Jadi, begitulah pandangan Tempo secara lembaga terhadap HRS, ulama besar yang diakui oleh teman dan lawan. Masyarakat masih yakin bahwa Tempo tidak mungkin merangkap “Kantor Perwakilan JIL” , apalagi Syiah, apalagi Islam Nusantara.

Tempo semestinya, tetap menjaga independensi. Seperti dulu lagi, sering mewawancarai tokoh-tokoh agama dalam rangka pencerahan ummat. Sehingga masyarakat tidak merasa tertekan dan tidak terwakili sekadar dalam pelaksanaan hukum-hukum Allah Swt.

Penulis: Abdurrahman Lubis

Sumber :Portal Islam 

Diprotes Gereja, Pembangunan Masjid Al-Aqsha Jayapura Tetap Berlanjut

Diprotes Gereja, Pembangunan Masjid Al-Aqsha Jayapura Tetap Berlanjut

10Berita , Jakarta- Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Papua, Saiful Islam Payage mengatakan bahwa surat himbauan dari gereja-gereja Jayapura bermula dari pembangunan masjid Al-Aqsha Sentani. Menurutnya, persekutuan gereja mempermasalahkan pembangunan menara masjid.

“Sebelumnya memang kasusnya itu adalah persoalan masjid Al-Aqsha, menaranya. Cuman, ini agak melebar kemana-mana,” katanya saat dihubungi Kiblat.net pada Sabtu (17/03/2018).

Ia juga menjelaskan bahwa keberadaan masjid Al-Aqsha Sentani sudah lama. Namun, saat ini sedang dilakukan perombakan. Salah satu perombakan adalah dengan membuat empat menara di sekitar masjid.

“Tiang menaranya itu ada empat, yang tiganya belum, yang satu yang jadi. Itupun belum sepenuhnya jadi. Teman-teman ini mempermaslahkan itu, agar dikecilkan menaarnya, itu nggak bisa. Karena menara itu, satu kesatuan dengan masjid. Memang teman-teman ini minta yang sesuatu yang mustahil,” jelasnya.

Dalam surat himbauan yang dikeluarkan oleh Persekutuan Gereja-gereja Jayapura (PGGJ), memang tercantum supaya pembangunan menara masjid Al-Aqsha dihentikan. Bahkan mereka meminta agar menara tersebut dibongkar.

“PGGJ meminta agar pembangunan masjid Al-Aqsha harus dihentikan dan dibongkar. Dab menurunkan tinggi gedung masjid Al-Aqsha sejajar dengan bangunan gedung gereja yang ada di sekitarnya,” kata ketua PGGJ, Pendeta Robbi Depondoye.

Sumber : Kiblat.

Tak Yakin TGB Gunakan Buzzer, Pengamat Ini Berpesan agar Demokrat Bersikap Bijak

Tak Yakin TGB Gunakan Buzzer, Pengamat Ini Berpesan agar Demokrat Bersikap Bijak


10Berita , JAKARTA - Pengamat komunikasi politik, Hendri Satrio berpesan agar para petinggi partai Demokrat untuk mampu berlaku bijak perihal kehadiran TGB yang kian hari kian menuai simpati dari masyarakat. TGB menurutnya seperti keberkahan tersendiri di tengah Demokrat mempersiapkan AHY untuk menjadi pemimpin. “Nah para petinggi Demokrat harus bijak dalam menanggapi kemunculan TGB.

Sudah jadi rahasia umum, Demokrat memang mempersiapkan AHY semata untuk maju, tapi kehadiran TGB harusnya dianggap berkah bagi Demokrat. Artinya, ternyata selain keluarga SBY, Demokrat juga punya kader bagus,” demikian sampainya ke voa-islam.com, Sabtu (17/3/2018) melalui pesan singkat.


Menurut dia, antara TGB dan AHY adalah sama-sama kader yang tidak bisa dianggap biasa saja. “TGB dan AHY kader terdepan Demokrat walaupun beda asal perjuangan.”

Selain itu, Hendri juga tidak yakin apabila TGB memainkan politik yang tidak berakhlak, seperti adanya buzzer yang dituding oleh beberapa kader Demokrat. Malah menurut Hendri, hal itu bisa saja apresiasi tersendiri yang juga datang dari kader lain.

“Saya sih gak yakin TGB memainkan buzzer seperti yang dituduhkan Mas Andi. Mungkin itu simpatisan Demokrat juga yang mengapresiasi kader lain selain keluarga SBY.” (Robi/)

Sumber :voa-islam.com

Terbit Peraturan Baru terkait Impor Garam dan Ikan, Ekonom: Terjadi Pembusukan di dalam Pemerintah

Terbit Peraturan Baru terkait Impor Garam dan Ikan, Ekonom: Terjadi Pembusukan di dalam Pemerintah


10Berita, JAKARTA - Ekonom, Faisal Basri mengkritisi kebijakan pemerintah yang dinilai bertentangan dengan UU yang ada. Faisal bahkan menyesali adanya kebijakan tersebut hingga menyebut adanya pembusukan di dalam pemerintahan.

“Terjadi pembusukan di dalam pemerintah sendiri, mengarah pada ungoverned government. Main tabrak. Keluarkan PP yg bertentangan dengan UU. Contoh terkini: PP No.9/2018. Impor garam dan ikan tak perlu rekomendasi Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Untuk kepentingan siapa?” demikian katanya, Sabtu (27/3/2018).


Kebijakan tersebut menurutnya tentu akan berpengaruh terhadap nilai Rupiah. “Lisensi impor diobral. PT Sarinah impor beras ketan. Importir umum boleh impor tekstil. Perusahaan baru berdiri dapat kuota impor garam. Pantas neraca perdagangan defisit 3 bulan berturut-turut, membuat Rupiah loyo.”

Tidak hanya itu, kebijakan tersebut pun dapat mempengaruhi munculnya perusahaan-perusahaan baru yang dianggapnya kurang tepat untuk melakukan impor.

“Bermunculan perusahaan baru yg tiba-tiba dapat jatah impor garam. Perusahaan yang perlu garam tak dapat. Jadi heboh industri makanan mengancam berhenti produksi.” (Robi/)

Sumber :voa-islam.com

Makin Banyak Eks Relawan Jokowi yang Menyesal

Makin Banyak Eks Relawan Jokowi yang Menyesal


10Berita – Kemarin (Jumat, 16/3) kelompok Pro Demokrasi (Prodem) menggelar aksi di depan Istana Negara. Mereka mengaku menyesal pernah mendukung Joko Widodo.

Hari ini (Sabtu, 17/3), giliran Komunitas Relawan Sadar (Korsa) yang menyatakan menyesal pernah mendukung Jokowi.

Kordinator Komunitas Relawan Sadar (Korsa), Amirullah Hidayat, kepada redaksi mengajak pihak-pihak yang sebelumnya mendukung dan kini kecewa pada Jokowi untuk menggagalkan upaya Jokowi menjadi presiden lagi lewat Pilpres 2019.

“Kondisi negara mengalami kolaps atau hancur di semua bidang. Dapat di lihat dari utang yang telah mencapai Rp 4.000 triliun lebih dan tidak punya kemampuan bayar. Menteri Keuangan Sri Mulyani malah mengatakan pemerintah akan menambah utang untuk membayar bunga utang yang jatuh tempo,” ujarnya.

“Ini sungguh miris. Negara yang sebesar Indonesia tidak punya kemampuan membayar utang. Ini terjadi karena Jokowi selaku presiden tidak mampu memimpin  negeri ini,” sambung Amirullah.

Dia juga menyoroti gelombang tenaga kerja asing yang belakangan ini tiab di Indonesia. Sementara di sisi lain, jumlah pengangguran usia produktif di dalam negeri masih tinggi.

“Kita sayangkan statement presiden agar izin tenaga kerja asing dipermudah,” masih kata tokoh muda Muhammadiyah ini.

“Kalau di tahun 2019 Jokowi masih terpilih kembali sebagai presiden maka Korsa selaku relawan yang terlibat menaikan Jokowi tahun 2014 lalu, yakin Jokowi akan makin membawa kehancuran di negeri ini,” sambungnya.

Dia mengatakan, bersama semua elemen Korsa dirinya akan berusaha menyakinkan rakyat untuk tidak memilih Jokowi.

“Kita akan beri penjelasan kepada rakyat tentang kepemimpinan Jokowi hari ini yang tidak  berpihak kepada rakyat. Jokowi hanya berpihak kepada asing. Ini kewajiban moral kami menyelamatkan bangsa dan negara,” demikian Amirullah Hidayat.[]

Sumber :Rmol, Eramuslim

Ini Pandangan Steven Hawking Tentang HAMAS

Ini Pandangan Steven Hawking Tentang HAMAS

10Berita – Meskipun meninggal dalam keadaan tidak percaya tuhan, fisikawan asal Inggris penemu teori Big Bang ini ternyata menunjukan sikap dukungannya terhadap perjuangan Hamas melawan penjajah Zionis Israel, serta turut memboikot produk Yahudi, seperti diliris majalah Midel East.

Membicarakan ilmuan Steven Hawking tak hanya karena kepakarannya, tetapi juga dukungan kuatnya bagi perjuangan Palestina, seruannya menghentikan perang di Suriah dan mengangap langkah memerangi Irak penuh dengan kebohongan.

Majalah Inggris menyebutkan, tahun 2013 Hawking keluar dari konferensi terkait masa depan Israel di al-Quds, keputusannya itu karena menghormati langkah pemboikotan atas nasehat sejumlah akademisi Palestina.

Para aktifis peduli Palestina menyebutkan bahwa Hawking mendukung gerakan pemboikotan Israel, dan menarik investasi serta menerapkan sanksi bagi Israel di level internasional, dalam rangka pemboikotan ekonomi, budaya dan akademi Israel, serta menuntut diakhirinya pendudukan Israel terhadap wilayah Palestina.

Di lain pihak, para pendukung Israel mengecam sikap Hawking, jubir kemenlu Israel menyebutkan, tak pernah ada satupun ilmuwan dengan kedudukan seperti ini melakukan pemboikotan terhadap Israel.

Ketua Konferensi Israel, Maimon dalam keterangannya terkait hengkangnya Hawking menyatakan, pemboikotan akademisi terhadap Israel sangat tidak benar, terutama orang yang memiliki spirit kebebasan dalam menyampaikan pesan kemanusiaan dan akademis.

Dukungan Terhadap Perlawanan Palestina

Dalam wawancara dengan TV al Jazeera, Januari 2009 terkait agresi Israel ke Gaza, yang menewaskan lebih dari 1000 orang Palestina, Hawking mengatakan, “Bangsa yang berada di bawah penjajahan akan terus melakukan perlawanan dengan semua cara yang bisa dilakukan, jika Israel ingin perdamaian, maka ia harus berbicara kepada Hamas, sebagaimana yang dilakukan Inggris terhadap militer Irlandia. Hamas merupakan pemimpin terpilih secara demokratis dan tidak bisa diabaikan.”

Dukungan Hawking terhadap Palestina makin meningkat setelah melakukan kunjungan selama 8 hari ke Israel tahun 2006 saat bertemu dengan PM Israel, Ehud Olmert.

Hawking kala itu menyampaikan pidato di Universitas Israel di al-Quds, dan mengunjungi kampus Berzeit di Tepi Barat.

Hawking menggunakan akun facebooknya untuk mendukung para ilmuan Palestina, dan tahun lalu mengajak para folowernya untuk menggalang donasi guna pembangunan sekolah fisika di Palestina.

Hawking wafat di rumahnya di kota Cambridz Inggris dalam usia 76 tahun, peraih nobel dan menemukan sejumlah teori ilmiyah. (pip/ram)

Sumber : Eramuslim

Pendekar Silat Sukabumi Deklarasi Jaga Ulama dan Pesantren

Pendekar Silat Sukabumi Deklarasi Jaga Ulama dan Pesantren

Kegiatan itu untuk sama-sama menjaga keamaan dan ketertiban masyarakat.

10Berita , SUKABUMI -- Para pendekar silat di Sukabumi melakukan deklarasi menjaga ulama, pesantren, dan negara kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Sabtu (17/3). Kegiatan tersebut dilakukan di Pondok Pesantren Dzikir Alfath, Kota Sukabumi, Jawa Barat.

Dalam kesempatan tersebut hadir para pendekar silat dari beberapa perguruan atau paguron pencak silat di Sukabumi. Selain itu, hadir Kapolres Sukabumi Kota AKBP Susatyo Purnomo Condro dan perwakilan Kodim 0607/Kota Sukabumi serta tokoh budaya Jawa Barat, Wakil Ketua Yayasan Wiranatakusumah, Moely Wiranatakusumah.

"Kami melaksanakan silaturahim gabungan pendekar silat nusantara (GPSN)," ujar Ketua Dewan Penasehat GPSN sekaligus Pimpinan Ponpes Dzikir Alfath Kota Sukabumi, KH Fajar Laksana kepada wartawan. 

Gabungan pendekar silat nusantara (GPSN) deklarasi menjaga ulama, pesantren dan NKRI di Pesantren Dzikir Alfath Kota Sukabumi, Sabtu (17/3). (Republika/Riga Nurul Iman)


Komunitas ini merupakan para pecinta silat baik pribadi, lembaga, ormas maupun paguron silat yang berkumpul bersama untuk melakukan deklarasi. Inti deklarasi yakni para pesilat yang memiliki ilmu bela diri siap menjaga kamtibmas dan hankamrata, khususnya dalam membela NKRI, menjaga ulama dan ponpes.

Selepas deklarasi, para pendekar silat akan rutin mengikuti program Ngaos (Ngaji on the Street) dan Mencak on the Street (Maos). Pendekar silat akan berkeliling setiap tiga bulan sekali ke tempat di mana ada masyarakat untuk memperkenalkan pencak silat sebagai budaya Sunda sekaligus dakwah dan syiar Islam.

Kegiatan itu untuk sama-sama menjaga keamaan dan ketertiban masyarakat dan mengumpulkan sumber daya manusia untuk mempertahankan NKRI baik dari dalam maupun luar. "Unsur TNI dan Polri mendukung bahkan akan melakukan ini juga dengan mengumpulkan pendekar silat deklrasi untuk bersama-sama menjaga NKRI, agama dan ketertiban masayarakat," imbuh dia.

Deklarasi ini dipicu adanya kejadian serangan terhadap ulama beberapa waktu lalu. Dari peristiwa ini kata dia para pendekar silat dan pesantren mengambil hikmah dan pelajaran, yakni apa pun bentuk ancaman para pendekar dan kalangan ponpes harus selalu siap siaga.

Wakil Ketua Yayasan Wiranatakusumah, Moely Wiranatakusumah mengatakan, kegiatan ini sebagai wujud kebersamaan antara masyarakat pesantren dan budaya di Jabar. "Kami semua bersatu dalam membangun keutuhan Jabar dan Indonesia," kata dia.

Moely mengatakan, hal ini juga membuktikan budaya dan pesantren tidak ada benturan akan tetapi bersinergi dan bersama-sama menjaga NKRI. Dalam artian kata dia kewajiban sebagai warga Jabar untuk menjaga keamanan dan ketertiban di Jabar. 

Menurut Moley, dari segi budaya seperti bahasa Sunda dan pencak silat harus dilestarikan. Di Jabar peran pesantren cukup penting dalam melestarikan pencak silat.

Sumber :Republika.co.id 

Ketika Pedang Allah Hantarkan Musuhnya kepada Hidayah

Ketika Pedang Allah Hantarkan Musuhnya kepada Hidayah

10Berita, GEORGE BIN TODZIRA adalah panglima pasukan Bizantium. Di perang Yarmuk, ia memimpin pasukan Roma, berperang menghadapi umat Islam yang dipimpin oleh Khalid bin al-Walid radhiallahu ‘anhu.

Sebelum pertempuran terjadi, ada  kejadian yang menarik. George berdialog dengan Khalid.

Melalui dialog itu, Khalid bin al-Walid dan para sahabat Nabi memberikan teladan bahwa berangkat ke medan perang bukanlah semata-mata untuk membunuh orang, tapi tujuan utamanya adalah memberikan hidayah.

Ketika pasukan tengah bertemu, George memanggil Pedang Allah, Khalid bin al-Walid. Khalid pun keluar dari pasukan, dan Abu Ubaidah menggantikan kedudukannya. Di tengah ribuan pasukan, kedua-dua panglima perang itu berdiri berhadap-hadapan. Hingga leher tunggangan mereka bertautan.

“Wahai Khalid, jawablah pertanyaanku dengan jujur. Jangan berbohong, karena orang yang merdeka tidak pantas berbohong. Jangan pula kau tipu aku, karena orang yang mulia tidak akan menipu.” Kata George. Kemudian, ia bertanya, “Apakah Allah menurunkan pedang dari langit kepada Nabi kalian, lalu ia memberikannya kepadamu? Kemudian tidaklah pedang itu berjumpa dengan suatu kaum, kecuali ia berjaya mengalahkannya?”

“Tidak,” jawab Khalid singkat.

“Lalu mengapa engkau disebut dengan saifullah (Pedang Allah)?” Tanya George lagi.

Khalid menjawab, “Sesungguhnya Allah ﷻ mengutus Nabi-Nya ke tengah-tengah kami. Ia berdakwah kepada kami, namun kami semua lari tak mengendahkannya. Lalu sebagian kami ada yang membenarkan dakwahnya dan mengikutinya. Sementara yang lain menjauhi dan mendustakannya. Aku termasuk orang yang menjauhi, mendustakan, dan memeranginya. Setelah itu, Allah memberi hidayah kepada kami. Kami pun mengikuti ajarannya. Ia berkata kepadaku, ‘Engkau adalah pedang di antara pedang-pedang Allah yang ia hunuskan kepada orang-orang musyrik. Ia mendoakanku dengan kemenangan.Lalu melaqobiku dengan saifullah. Dari situlah, aku menjadi orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang musyrik.”

“Engkau telah jujur ​​kepadaku,” kata George.

Lalu ia kembali bertanya kepada Khalid, “Wahai Khalid, beri tahu aku, apa ingin engkau serukan padaku?”

“Kepada persaksian bahwasanya tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah dan Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya. Dan meyakini bahawa apa yang ada padanya (wahyu) adalah dari sisi Allah,”  ungkap Khalid.

“Bagaimana jika orang tidak menerima seruan kalian itu?” Tanya George.

“Jizyah memastikan mereka,” jawab Khliad.

“Bagaimana kalau mereka tidak mau menyerahkannya (jizyah)?” tanya George.

“Kami perangi mereka,” jawab Khalid

“Bagaimana kedudukan orang-orang yang menerima seruan kalian?” Tanya George.

“Kedudukan kami sama (setara) dalam kewajiban-kewajiban yang Allah perintahkan kepada kami. Baik orang yang mulia atau orang biasa. Baik yang awal (memeluk Islam) dan yang terakhir,” jawab Khalid.

George kembali mengajukan pertanyaan, “Adakah orang yang hari ini memeluk Islam wahai khalid- sama pahala dan ganjarannya?”

“Iya, bahkan boleh jadi lebih utama,” jawab Khalid.

Dengan nada heran, George kembali bertanya, “Bagaimana bisa ia sama dengan kalian, padahal kalian lebih dulu memeluk Islam?”

“Kami memeluk Islam dan berbaiat kepada nabi kami, di saat kami menjumpainya. Datang padanya kabar-kabar tentang kitab-kitab, lalu ia memperlihatkan tanda-tanda (kebesaran Allah) pada kami. Orang yang melihat apa yang kami lihat dan mendengar apa yang kami dengar membenarkannya, berislam, dan membaiatnya. Adapun kalian, kalian belum pernah menjumpai apa yang kami jumpai. Belum pernah mendengar apa yang kami dengar berupa mukjizat dan hujjah. Kalau kalian memeluk Islam dengan tulus dan sebenar-benarnya. Tentu lebih baik daripada kami.” jawab Khalid meluruskan pemikiran George.

“Demi Allah, apakah engkau berkata jujur, tidak hendak menipuku, dan tidak berpura-pura padaku?” Tanya George berusaha mendapatkan jawapan yang pasti.

Khalid menjwab, “Demi Allah, aku telah berucap jujur ​​padamu. Aku tidak berkepentingan apa-apa  padamu atau salah seorang dari kalian.Sesungguhnya Allah menjadi saksi atas apa yang engkau tanyakan padaku. ”

George berkata, “Engkau telah jujur ​​padaku.”

Pada masa itu, George yang masih dalam persiapan berperang pun menjadi luluh tatkala mendengar penjelasan dan seruan Khalid bin al-Walid radhiallahu ‘anhu. Hatinya bergetar dan cenderung kepada Khalid. Kemudian, di tengah medan perang dan posisi siap berperang, George mengucapkan perkataan yang mengejutkan.

“Ajarkanlah aku tentang Islam,”  pintanya.

Keluar dari Bizantium dengan permusuhan yang memuncak dan memimpin pasukan untuk memerangi Islam dan kaum muslimin, ternyata saat itulah hidayah datang kepada George bin Todzira.

Ia berdiri di sebelah Khalid untuk memerangi tentera Byzantine. Dalam perang itu ia menderita luka parah dan menemui syahidnya di medan Yarmuk. Setelah berislam, ia hanya satu kali melakukan solat, dan sujud dalam dua rakaat. Kemudian ia gugur di medan jihad. []

SUMBER: KISAH HIKAYAT GEORGE TODZIRA KSATRIA MUSLIM DARI KERAJAAN ROMAWI (PDF)| MUHAM SAKURA DRAGON, Islampos.

Papua Darurat Toleransi, Gereja-gereja di Jayapura Persoalkan Azan, Busana Keagamaan, dan Menara Masjid

Papua Darurat Toleransi, Gereja-gereja di Jayapura Persoalkan Azan, Busana Keagamaan, dan Menara Masjid


10Berita, Beredar informasi tertulis dari Persekutuan Gereja-Gereja di Kabupaten Jayapura (PGGJ) yang meminta dihentikannya pembangunan sebuah masjid di kabupaten tersebut.

Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa masjid yang dimaksud adalah Masjid Al-Aqsha yang kini tengah dibangun. Surat itu ditujukan kepada pihak pemerintah dan ditandatangani oleh 15 pendeta dari Gereja-Gereja di Jayapura.

Dalam suratnya mereka tidak meminta pembangunan masjid untuk sepenuhnya dihentikan, namun mereka hanya meminta tinggi masjid yang dibangun harus disesuaikan dengan tinggi gereja sekitar.

Berdasarkan konfirmasi Kumparan kepada Pendeta Robbi Depondoye, Ketua Persekutuan Gereja di Jayapura, informasi tersebut benar adanya.
.
“Iya itu benar dari Persekutuan Gereja-Gereja di Kabupaten Jayapura,” kata Depondoye, Jum’at (16/3/2018)

Pendeta Depondoye mengatakan bahwa agama Kristen merupakan yang pertama datang ke tanah Papua, tepatnya sejak tahun 1916. Kemudian disusul dengan masuknya pemerintah dan agama lain ke Papua. Dengan demikian, sebagai yang pertama masuk sudah seharusnya agama lain menghormati.
.
“Kami tidak melarang, hanya untuk pembangunan Masjid Al-Aqsha ini tolonglah tingginya tidak melebihi bangunan gereja di sekitarnya. Sejajar saja dengan gereja,” lanjutnya.

Menurut Pendeta Depondoye, rancangan bangunan masjid kini untuk tinggi menaranya saja sudah melebihi tinggi dari gereja sekitar.
.
“Di rancangan pembangunannya itu sudah melebihi, menaranya itu sekarang sudah sekitar 30-an meter lebih,” ujarnya.

Menurut Pdt. Depondoye, pembuatan surat edaran itu bertujuan untuk menyampaikan keresahan masyarakat Kristen di Papua. Selain masalah pembangunan Masjid Al-Aqsha, dalam surat itu pun Persekutuan Gereja meminta setiap pembangunan fasilitas ibadah harus ada pemberitahuan kepada pihak gereja.
.
Pernyataan itu disampaikan oleh lebih dari 25 orang yang merupakan perwakilan dari gereja-gereja di Jayapura. Dalam surat edaran itu pun tertulis bahwa mereka memberi waktu kepada pihak terkait untuk merespons paling lambat 14 hari setelah pernyataan sikap. (kumparan.com)

Berikut surat edaran dari Persekutuan Gereja di Jayapura :

Sumber :Dakwah media