OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.
Tampilkan postingan dengan label TERORISme. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label TERORISme. Tampilkan semua postingan

Kamis, 19 Juli 2018

Ditanya Kaitan Bom Molotov dan #2019GantiPresiden, Ini Jawaban Mardani

Ditanya Kaitan Bom Molotov dan #2019GantiPresiden, Ini Jawaban Mardani


10Berita, Rumah Mardani Ali Sera dilempari dua bom molotov, Kamis (19/7/2018) dini hari. Anggota DPD RI Fahira Idris menyebut teror itu sebagai “main kasar”.

“Astagfirullah.. Sudah mulai main kasar rupanya.. Semoga Bang @MardaniAliSera dan seluruh keluarga selalu dalam lindungan AllahSWT..” kata anggota DPD RI Fahira Idris melalui akun Twitter pribadinya @fahiraidris, Kamis (19/7/2018).

Astagfirullah.. Sudah mulai main kasar rupanya.. Semoga Bang @MardaniAliSera dan seluruh keluarga selalu dalam lindungan AllahSWT.. https://t.co/6ZtRRDmW7v

— Fahira Idris DPD RI (@fahiraidris) 19 Juli 2018


Ada wartawan yang bertanya kepada Mardani apakah teror itu ada kaitannya dengan gerakan #2019GantiPresiden. Mardani menegaskan dirinya tidak ingin berspekulasi.

“Ada wartawan bertanya apakah ini teror #2019GantiPresiden ?, saya jawab: kami tidak mau berspekulasi, yang pasti gerakan itu akan terus jalan dengan santun dan mendidik,” katanya melalui akun Twitter pribadinya, @MardaniAliSera, Kamis (19/7/2018).

Seperti diberitakan sebelumnya, menurut Mardani, satpam lingkungan mengatakan sejak dini hari ada doa motor mondar-mandir tanpa plat nomor. Namun saat itu tidak dianggap mencurigakan karena mereka tidak terlihat membawa sesuatu yang aneh.



Pada dini hari, terdengar bunyi suara benda jatuh yang keras.

“Keluarga kami pada dini hari terdengar bunyi suara benda jatuh agak keras. Anak2 berpikir itu buah mangga yg jatuh di awning di atas garasi mobil, sehingga tidak sempat melihat keluar. Hampir tiap hari awning terkena mangga jatuh,” kata penggagas gerakan #2019GantiPresiden itu melalui akun Twitter pribadinya, @MardaniAliSera, Kamis (19/7/2018).

Ternyata suara itu berasal dari bom molotov yang dilempar. Itu diketahui setelah petugas yang membersihkan taman menemukan dua bom molotov tersebut. Satu pecah berantakan berbau bensin sedangkan satu lagi tidak pecah karena tersangkut di tanaman.

Mardani bersyukur tidak ada yang terbakar, hanya ada sedikit bekas api. Petugas kepolisian pun sigap datang ke rumahnya pagi ini.

“Alhamdulillah tidak ada yang terbakar, hanya bekas api sedikit di samping teras rumah. Bersyukur api tidak menyulut bensinnya. Petugas kepolisian alhamdulillah sigap sudah datang di tempat kami. Terimakasih,” lanjut Mardani.

4. Alhamdulillah tidak ada yg terbakar, hanya bekas api sedikit di samping teras rumah. Bersyukur api tidak menyulut bensinnya. Petugas kepolisian alhamdulillah sigap sdh datang ditempat kami. Terimakasih pic.twitter.com/dfeG9QoJyf

— Mardani Ali Sera (@MardaniAliSera) 19 Juli 2018

Sumber : Tarbiyah 

Rumah Mardani Ali Sera Dibom Molotov

Rumah Mardani Ali Sera Dibom Molotov

10Berita , Bekasi- Rumah politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera mendapat teror dari orang yang tidak dikenal menggunakan bom molotov. Menurut keterangan saksi mata, Eprada Sandyaka, kejadian berlangsung pada pukul 03.00 WIB dini hari.

“Kejadian semalam jam 03.00 WIB pagi saat saya sedang berjaga. Ada dua orang, paksi helm full face nggak kelihatan mukanya,” katanya kepada Kiblat.net di Rumah Mardani, Jatimakmur, Pondok Gede, Kota Bekasi pada Kamis (19/07/2018).

Saat itu, kata dia, Prada melihat dua orang pelaku hendak melempar bom molotov. Seketika itu juga, ia meneriaki pelaku.

“Saat saya teriak, satu orang kaget dan tidak jadi melempar botol. Satu orang berhasil melempar botol namun tidak terbakar,” ucapnya.

Kemudian, pada pagi hari pukul 06.00 WIB, pembantu rumah tangga Mardani menanyakan botol pecah ke Prada. Ia pun menceritakan kejadian yang ia saksikan semalam.

“Pagi tadi jam 06.00 WIB saya ditanya pembantu rumah pak Mardani. Dia tanya ada botol pecah di dalam rumah, lantas saya bilang semalam ada orang yang lempar botol ke rumah,” tukasnya.

Sumber : Kiblat

Jumat, 06 April 2018

Teror Ulama Kembali, Kyai NU Jatim Dibacok Saat Imami Shalat Maghrib

Teror Ulama Kembali, Kyai NU Jatim Dibacok Saat Imami Shalat Maghrib

10Berita – Kasus penganiayaan terhadap ulama dan kyai kembali terjadi. Kali ini, kasus tersebut menimpa Kiai Tajuddin, warga Desa Penambangan, Kecamatan Balongbendo, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, pada awal pekan ini.

Wakil Rois Syuriah Majelis Wakil Cabang NU Kecamatan Balongbendo itu tiba-tiba dibacok kapak oleh pelaku Rudi, salah seorang jamaah yang tidak lain tetangganya sendiri hingga mengalami luka serius di bagian belakang kepala.

Peristiwa tragis itu terjadi saat Kyai Tajuddin sedang mengimami Shalat Maghrib di Masjid Baitur Ridwan desa setempat, Senin (2/4/2018). Pelaku saat itu juga mengikuti salat berjamaah. Namun saat rakaat kedua, tiba-tiba pelaku meloncat dan langsung membacok Kiai Tajuddin dengan menggunakan kapak.

[Times Indonesia]

Beruntung, korban berhasil diselamatkan jamaah lainnya. Mereka juga membekuk dan menghajar pelaku sebelum akhirnya dibawa ke polisi.

“Kejadiannya, waktu rakaat kedua sedang tahiyat awal. Tiba-tiba saya dipukul pakai kapak hingga tiga kali. Kemudian saya tangkis sebisanya dan pelaku diamankan jamaah. Pelaku juga dihajar jamaah,” ujar Kyai Tajuddin, Selasa (3/4).

Menyikapi kejadian itu, Gerakan Pemuda (GP) Ansor Sidoarjo meminta kepada pihak kepolisian untuk mengusut tuntas kasus pembacokan ulama oleh pelaku yang diklaim mengidap gangguan jiwa itu.

Halaman selanjutnya →

Halaman 1 2

“Kami akan kawal kasus ini. Motifnya apa ini yang harus diungkap polisi karena kejadian ini tidak hanya sekali saja,” kata Ketua PC GP Ansor Sidoarjo, Riza Ali Faizin.

Ali menduga ada skenario dan motif tertentu di balik kasus tersebut, karena tidak mungkin orang yang memiliki gangguan jiwa bisa berbuat hal itu.

Kumparan

“Kami duga ada skenario dan motif tertentu di balik kejadian ini. Kasus ini sepertinya sudah direncanakan. Tidak mungkin orang gila tahu itu kiai atau bukan,” katanya.

Sementara itu, Kiai Tajuddin sudah bisa kembali beraktivitas seperti biasa meski sempat menjalani perawatan dan kepalanya dijahit. Sementara pelaku kini ditahan di Mapolresta Sidoarjo. Sayang, polisi masih bungkam terkait motif pembacokan tersebut.

Sumber :Inews

Jumat, 23 Maret 2018

Pelaku Penyerangan dan Pembunuhan Terhadap Ulama adalah Teroris Sesungguhnya

Pelaku Penyerangan dan Pembunuhan Terhadap Ulama adalah Teroris Sesungguhnya

10Berita, BANDUNG  - Anggota Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Republik Indonesia periode 2012-2017 Siane Indriani mengatakana bahwa penyerangan dan pembunuhan yang terjadi beberapa waktu yang lalu terhadap ulama di Jawa Barat adalah terorisme yang sesungguhnya. 

"Jika kita pakai sudah pandang HAM para pelaku penyerangan dan pembunuhan terhadap ulama adalah teroris yang sesunggunya," katanya saat menjadi pembicara dalam acara Bandung Infomal Meeting Gerakan Selamatkan Indonesia, Ahad (18/03) di Bandung.

"Ada dua indikasi bahwa sebuah kejahatan itu dianggap sebagai pelanggaran HAM berat yaitu sistematis atau meluas, dan kasus penyerangan terhadap ulama ini sudah memenuhi syarat itu," lanjutnya.

Menurut Siane, jika kelompok atau organisasi keislaman ingin membongkar sebuah kasus pelanggaran HAM ia menyarankan harus bergabung dan bersatu dengan organisasi lainnya jangan sendirian.

"Kalau sendirian kemudian ada yang mengintimidasi misalnya itu biasanya akan surut, jadi harus mencari teman-teman lainnya karena kasus terorisme ini sedikit sekali yang membela," ungkapnya. 

"Ada semacama rekayasa yang semakin hari semakin lama tapi rekayasa itu semakin bodoh karena gampang ditebak," pungkanys. [syahid/]

Sumber :voa-islam.com

Kamis, 22 Maret 2018

Pelaku Teror Bom Texas Meledakkan Diri Sebelum Ditangkap, Ini Identitasnya

Pelaku Teror Bom Texas Meledakkan Diri Sebelum Ditangkap, Ini Identitasnya

10Berita , Texas – Pihak berwenang mengatakan tersangka pemboman Austin, Mark Anthony Conditt meledakkan dirinya pada Rabu (22/03/2018) di kendaraannya di tempat parkir hotel ketika hendak ditangkap tim SWAT.

Peneliti percaya Conditt membuat semua bom yang digunakan dalam empat serangan Austin, yang menewaskan dua orang dan melukai empat lainnya. Seorang pejabat penegak hukum mengatakan kepada Associated Press (AP) bahwa tersangka bernama Conditt, seorang pria kulit putih berusia 24 tahun yang tinggal di Pflugerville, timur laut Austin.

Gubernur Texas Greg Abbott mengatakan bahwa pada titik ini, para penyelidik yakin dia bertindak sendiri. Tetapi Abbot memperingatkan bahwa penyelidikan sedang berlangsung.

“Conditt tidak memiliki pengalaman militer atau catatan kriminal yang dikenal. Tidak ada kejelasan apakah bom itu dibuat di rumahnya atau mungkin di motel tempat dia ditangkap,” kata Abbot.

Pada Rabu pagi, warga Pflugervillearea di sekitar rumah Conditt dievakuasi. Pemerintah federal juga sedang mempersiapkan untuk menyebarkan robot anti-ledakan.

Abbott mengatakan para penyelidik telah mengintai Conditt selama 24 jam. Ponselnya terputus di beberapa lokasi berbeda dan bahwa saksi kunci dalam kasus itu melihat dia di beberapa toko mengenakan wig pirang yang tampak aneh bagi orang lain.

Kesaksian Tetangga tentang Conditt

Seorang tetangga yang menyaksikan tersangka pengeboman Austin mengatakan bahwa selalu tampak seperti orang pintar dan sopan. Jeff Reeb mengatakan pada hari Rabu bahwa dia tinggal di sebelah orang tua Conditt selama sekitar 17 tahun. Dia menyebut mereka sebagai tetangga yang baik.

Reeb mengatakan Mark Conditt dan cucunya bermain bersama di sekolah menengah dan bahwa Conditt mengunjungi orang tuanya secara teratur. Orang tua Conditt tinggal beberapa mil dari rumahnya di Pflugerville, sementara dia tinggal bersama teman sekamarnya. “Conditt sedang dalam proses membersihkan rumah dan merombaknya,” kata Rebb.

Dia mengatakan polisi memiliki mobil tanpa tanda yang diparkir di dekat rumah orang tua Conditt semalaman sampai hari Rabu. Dia mengatakan ayah Conditt yang bernama Pat, bekerja sebagai distributor Amway dan juga membeli barang elektronik di samping untuk dijual kembali.

Conditt adalah Jebolan Kampus

Seorang juru bicara untuk sebuah perguruan tinggi mengatakan bahwa tersangka pemboman Austin dicurigai sebagai seorang pelajar di sana dari 2010 hingga 2012, tetapi tidak lulus.

Juru bicara Austin Community College, Jessica Vess mengatakan bahwa Mark Anthony Conditt tidak menghadiri sekolah sejak saat itu. Dia mengatakan siap bekerja sama dengan polisi Austin untuk memberikan informasi yang mereka butuhkan.

Isi Postingan Conditt di Media Sosial

Pada tahun 2012 sebuah postingan dari blog pribadinya, menunjukkan bahwa Conditt menyatakan pendapat tentang berbagai topik, termasuk pernikahan gay.

Seorang blogger yang mengidentifikasi dirinya sebagai Mark Conditt, dari Pflugerville, membuat enam entri, semua pada tahun 2012, di mana dia menulis bahwa dia berpikir pernikahan gay harus dinyatakan ilegal.

Dia juga menggambarkan minatnya tentang bersepeda, bermain tenis dan mendengarkan musik.

Rangkaian Paket Bom di Texas

Austin telah ditargetkan empat paket bom sejak 2 Maret yang menewaskan dua orang, seorang pria berusia 39 tahun dan seorang anak laki-laki berusia 17 tahun, serta melukai empat lainnya. Paket bom kelima diledakkan di pusat distribusi FedEx dekat San Antonio pada Selasa pagi.

Kepala Polisi Brian Manley mengatakan bahwa para penyelidik memusatkan perhatian pada tersangka dan menempatkan kendaraannya di sebuah hotel di pinggiran kota Austin. Dia mengatakan polisi menunggu tim taktis selama berjam-jam ketika kendaraan tersangka mulai bergerak. Satu anggota tim SWAT melepaskan tembakan ke kendaraan.

Dia mengatakan itu berakhir di selokan dekat sisi jalan dan bahwa sebagai tim SWAT ditutup, tersangka meledakkan bom di dalam kendaraan dan meninggal. Manley mengatakan para penyelidik tidak tahu motif Conditt.

Sebelumnya, polisi awalnya menunjuk adanya kemungkinan kejahatan kebencian sebagai motif serangan. Namun sekarang korbannya orang kulit hitam, Hispanik (orang latin) dan putih dan dari berbagai wilayah di Austin.

Juru bicara Gedung Putih Sarah Sanders pada hari Selasa mengatakan bahwa rangkaian pemboman di ibu kota Texas Austin tidak memiliki kaitan dengan “terorisme”.

“Kami berkomitmen untuk membawa pelaku tindakan keji ini ke pengadilan. Tidak ada hubungan yang jelas dengan terorisme saat ini,” kata Sanders dalam sebuah posting Twitter.

Sumber: Associated Press, Kiblat.

Sabtu, 17 Maret 2018

Diduga Teror, 6 Rumah Warga Jambi yang Rajin Shalat Berjemaah Dilempari Kotoran

Diduga Teror, 6 Rumah Warga Jambi yang Rajin Shalat Berjemaah Dilempari Kotoran

10Berita,JAMBI—Enam rumah warga Sungai Batu Gantih, Kecamatan Gunung Kerinci, Kabupaten Kerinci dilaporkan telah ditempeli kotoran hewan oleh orang tak dikenal.

Disitat dari metrojambi.com, rumah warga yang menjadi korban pelemparan kotoran adalah warga yang sering beraktivitas di masjid di desa tersebut.

“Saat ini masyarakat bersama dengan Polsek Gunung Kerinci masih mencari pelaku yang telah membuat resah warga,” kata Viola, warga setempat, Sabtu (17/3/2018).

Sementara itu, Kepala Desa Sungai Batu Gantih, Swerdesy dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut.

Dia mengatakan kejadian ini bukan hanya terjadi di Desa Sungai Batu Gantih, tetapi juga Sungai Batu Gantih Hilir. “Rumah yang ditempeli kotoran sapi yakni rumah imam masjid, garin masjid dan warga yang sering shalat berjemaah di masjid, seperti ada teror terhadap ulama di sini,” kata Swerdesy.

Swerdesy menambahkan bahwa kejadian ini terjadi sejak Selasa malam (13/3/2018). Tercatat sudah enam rumah warga yang ditempeli dan dilempari kotoran hewan oleh orang tak dikenal.

“Kita tidak tahu apa permasalahannya, orang tersebut melakukan teror terhadap warga, apakah ada kecemburuan sosial terhadap pengurus masjid, atau mereka merasa terganggu dengan bunyi pengeras suara masjid, apa ada permasalahan lain, sehingga mereka meneror warga yang sering ke masjid,” sebut Kades.

Menurut Kades, atas kejadian ini, dia telah melaporkan kepada Camat dan Polsek Gunung Kerinci.

“Camat dan Kapolsek Gunung Kerinci sudah turun mengecek kejadian yang telah meresahkan warga,” pungkasnya.

Sedangkan Kapolsek Gunung Kerinci belum bisa dikonfirmasi terkait dengan peristiwa yang meresahkan warga Sungai Batu Gantih ini. []

SUMBER: METRO Jambi, 3  Islampos.

Rabu, 14 Maret 2018

Tiga Teroris Islamofobia Pengebom Masjid di Minnesota, Tertangkap

Tiga Teroris Islamofobia Pengebom Masjid di Minnesota, Tertangkap

Ketiganya juga menghadapi tuduhan kepemilikan senjata api.

10Berita , WASHINGTON -- Tiga tersangka penyerangan dan pemboman sebuah masjid di pinggiran Kota Minneapolis, Amerika Serikat, tahun lalu, akhirnya ditangkap pada Selasa (13/3) waktu setempat. Dalam sebuah pernyataan tertulis, kantor pengacara AS di Springfield mengatakan, bahwa ketiga pelaku yang diidentifikasi tersebut ialah Michael B. Hari (47 tahun), Joe Morris (22), dan Michael McWhorter (29).

Dikatakan kantor pengacara tersebut, ketiganya juga menghadapi tuduhan kepemilikan senjata api yang diklasifikasikan sebagai senapan. Mereka juga mencoba untuk melakukan pengeboman terhadap sebuah klinik aborsi di Illinois pada November lalu.

Sementara itu, ada satu pria lagi bernama Ellis Mack (18), yang ditangkap karena memiliki sebuah senapan api. Namun, ia tidak, diidentifikasi sebagai tersangka dalam kasus pengeboman atau atau percobaan pengeboman.

Pada Agustus 2017 lalu, Pusat Islam Dar al-Farooq di Bloomington, Minnesota, menjadi target pengeboman saat umat Islam tengah melaksanakan shalat Subuh. Polisi Bloomington mengatakan, saat itu, bom tersebut hanya merusak kantor imam. Sedangkan jamaah yang tengah shalat segera memadamkan api sebelum petugas pemadam kebakaran tiba.

"Seorang saksi melihat ada sesuatu yang dilemparkan ke jendela kantor imam dari sebuah van atau truk sebelum muncul ledakan," kata direktur Masyarakat Muslim Amerika di Minnesotam, Asad Zaman, dilansir di Anadolu Agency, Rabu (14/3).

Sementara itu, direktur eksekutif masjid, Mohamed Umar, mengatakan, kendaraan tersebut segera melaju pergi setelah melemparkan benda ke jendela kantor imam tersebut. Omar menuturkan, masjid yang didominasi oleh orang-orang Somalia itu mendapat ancaman melalui telepon dan email.

Di sisi lain, Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR) mengumumkan hadiah senilai 10 ribu dolar bagi siapa saja yang bisa memberikan informasi terkait pelaku penyerangan tersebut. Kantor nasionalnya juga menghimbau masjid-masjid dan Pusat Islam di seluruh Amerika untuk meningkatkan keamanannya.

Sumber : Republika.co.id

Rabu, 28 Februari 2018

Jadi Tersangka Peledakan di Myanmar, Enam Orang Buddha Rakhine Ditahan Polisi

Jadi Tersangka Peledakan di Myanmar, Enam Orang Buddha Rakhine Ditahan Polisi


Semua Tersangka adalah dari etnis Rakhine beragama Buddha

10Berita,  Polisi Myanmar menahan sedikitnya enam orang tersangka pelaku peledakan bom akhir pekan lalu di beberapa kota negara bagian Rakhine, Sittwe, kata polisi, Selasa (27/2/2018).

Seorang perwira di kantor polisi Sittwe Township mengonfirmasi bahwa tersangka peledakan semuanya adalah dari kalangan Buddha beretnis Rakhine.

“Pengadilan kota telah memerintahkan mereka untuk ditahan selama dua minggu,” kata aparat yang yang tak bersedia disebutkan identitasnya itu sebagaimana dilansir Worldbulletin, Selasa (27/2).

“Yang satu berasal dari ANC,” katanya melalui telepon, mengacu pada Dewan Nasional Arakan, sebuah kelompok pemberontak etnis.

ANC adalah United Nationalities Federal Council, sebuah payung asosiasi yang mewakili kelompok etnis bersenjata.

Laporan media menyebut Soe Naing, anggota komite pusat ANC, termasuk di antara enam tersangka tersebut.

Tiga bom meledak di berbagai lokasi Sittwe sekitar pukul 4 pagi pada Sabtu (24/2). Seorang perwira polisi terluka dalam ledakan bom di rumah seorang pejabat tinggi, sementara dua bom lagi meledak di dekat pengadilan kota dan kantor agraria.

Polisi juga menemukan tiga bom lain yang belum meledak di kota tersebut.

Ledakan di Sittwe menyusul pengeboman mematikan di cabang bank lokal di kota Lashio di negara bagian Shan pada Rabu (21/2) lalu yang menewaskan dua karyawan bank tersebut dan melukai 22 lainnya.

Ledakan ketiga terjadi di dekat sebuah zona perdagangan utama di negara bagian Shan, Minggu (25/2) malam.

Beberapa kelompok etnis pemberontak bersenjata aktif di Shan, wilayah etnis terbesar di Myanmar.

Dari serangkaian ledakan dalam beberapa hari itu, tidak ada kelompok yang mengaku bertanggungjawab atau sebagai pelaku pengeboman tersebut. (S)

Sumber: World buletin, Salam Online.

Rabu, 21 Februari 2018

Cak Imin: Teror ke Kiai-Kiai Pesantren Mulai Meresahkan

Cak Imin: Teror ke Kiai-Kiai Pesantren Mulai Meresahkan

Polisi diminta proaktif tangani kasus-kasus peneroran ulama.

10Berita , JAKARTA -- Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Abdul Muhaimin Iskandar, menilai teror yang dialami sejumlah kiai pesantren mulai meresahkan. Untuk itu, Cak Imin, panggilan akrab Muhaimin, berharap pemerintah bisa segera mengambil tindakan tegas.

''Pemerintah jangan diam, segera ambil tindakan, teror ke kiai-kiai pesantren ini mulai meresahkan,'' kata Muhaimin dalam keterangan resmi yang diterima Republika.co.id, Selasa (20/2)

Tidak hanya itu, Cak Imin berharap, polisi bisa lebih proaktif dalam menangani kasus-kasus yang meresahkan tokoh-tokoh agama. Cak Imin pun mengecam berbagai aksi teror yang dialami kiai-kiai pesantren NU, termasuk yang dialami pengasuh Pondok Pesantren Al-Falah, Ploso, Kediri, dan pengasuh Ponpes Mambaul Maarif Denanyar, Jombang.

''Segera cepat ambil langkah untuk mendeteksi aksi teror dan kekerasan ke rumah ibadah atau tokoh agama,'' ujarnya.

Sebelumnya, orang tak dikenal meneror dua kiai ponpes Alfalah Ploso, KH Zainuddin Jazuli dan KH Nurul Huda Jazuli, dengan membawa pisau sambil berteriak pada Senin (19/2) malam. Beruntung, pengurus pesantren sigap dan orang tersebut akhirnya ditangkap. Teror serupa juga sempat terjadi di Tuban, Lamongan.

Selain itu, peristiwa teror terkait keagamaan juga kerap terjadi akhir-akhir ini, khususnya kasus penganiayaan terhadap ulama dan penyerangan tempat ibadah di beberapa daerah oleh orang tak dikenal. Cak Imin pun mengingatkan semua pihak untuk tidak terpancing dan terprovokasi oleh aksi teror dan kekerasan ke rumah ibadah atau tokoh agama.

''Jangan mau diadu domba, sesama anak bangsa harus rekatkan persaudaraan kemanusiaan. Kalau ada yang mencurigakan, segera lapor ke polisi,'' ujarnya.

Cak Imin juga mengajak para kiai dan umat Islam untuk memperkuat silaturahim guna membentengi diri dari isu yang tidak jelas. ''Efektifkan tabayundan jangan pernah mau diadu domba oleh kekuatan yang memakai modus orang gila dan lain sebagainya,'' kata Cak Imin.

Sumber : Republika.co.id

Jumat, 16 Februari 2018

Teroris Sesungguhnya: Dari Cruz hingga Paddock

Teroris Sesungguhnya: Dari Cruz hingga Paddock

10Berita, Nikolas Cruz namanya. Rambutnya pirang. Kulitnya putih. Dan pastinya tak berjenggot dan beragama Islam. Karena itulah, dia tak disebut teroris meski aksinya sangat brutal.

Cruz melakukan penembakan
massal di SMA Majory Stoneman Douglas Florida, AS pada Rabu, 14 Februari lalu. Sebanyak 17 orang tewas dengan senapan semi otomatis AR-15 yang digunakannya.

Cruz dikabarkan merupakan anggota kelompok supremasi kulit putih. Cruz bahkan disebut sempat bergabung dalam latihan militer.

Aksi sadis Cruz hanya berjarak 4 bulan dari ulah serupa yang dilakukan Stephen Paddock yang menewaskan 50 orang dan lebih dari 500 lainnya terluka.

Paddock menembaki massa yang sedang menyaksikan festival musik country Route 91 dari lantai 32 hotel dan kasino Mandalay Bay di Las Vegas, Senin (2/10). Dia sendiri dipastikan tewas di tempat usai dilumpuhkan polisi.

Aksi Cruz dan Paddock mengingatkan kita pada nama Dylan Storm dan Anders Behring Breivik. Keduanya juga bule, berkulit putih dan tentu saja bukan muslim.

Dylan Storm Roof, seperti nama tengahnya yang berarti “badai”, ia beraksi bagai badai dengan menembakkan peluru membabi buta ke Gereja Emanuel AME di Charleston, South Carolina, AS pada 2016 silam. Sembilan orang tewas dalam peristiwa yang disebut sebagai serangan terburuk di tempat ibadah AS selama kurun waktu 24 tahun.

Ada pula Anders Behring Breivik, seorang pria Norwegia yang memuntahkan peluru di Oslo dan Pulau Utoya, Juli 2011. Kebrutalan Breivik menewaskan 77 orang dan menimbulkan kecaman.

Meski keempatnya bule, namun upaya mengaitkan mereka dengan Islam terus dilakukan. Dalam kasus Breivik, sesaat setelah kejadian, semua media Barat dengan cepat menuduh Al-Qaeda sebagai dalangnya. Sabtu, 23 Juli, koran Inggris the Sun pada headlinenya memuat judul: ‘Al Qaeda’ Massacre: 9/11 Norwegia. The Wall Street Journal (WSJ), menghubungkan tragedi itu dengan kartun Nabi Muhammad yang menghebohkan Denmark pada 2005 lalu. Menurut WSJ, pegiat jihad memprotes kartun itu dengan keras dan menjadikan Norwegia sebagai target utama.

Sementara The Washington Post dalam editorialnya menulis, penyerangan itu pasti dilakukan sekelompok pegiat jihad. ”Petinggi kelompok jihad telah menyatakan penyerangan Norwegia adalah timbal balik dari ulah negara itu yang terlibat memerangi Afghanistan,” tulis kolumnis Washington Post, Jennifer Rubin.

Demikian juga dengan Paddock. Media Kompas bahkan mengaitkannya dengan ISIS dan menyebut bahwa pelaku baru masuk Islam. Belakangan, hal itu diralat.

Paddock sendiri hingga kini tak disebut sebagai teroris. Presiden AS Donald Trump bahkan seperti tabu memberi stigma tersebut kepada Paddock. Begitu pula dengan Cruz.

Wajah dunia Barat sedang terpukul. Peradaban mereka sudah berada di titik nadir. Mereka sedang melakukan self distruction.

Label teroris yang selalu mereka lekatkan ke tubuh umat Islam, kini bagai bumerang. Julukan teroris kini lebih layak disandang oleh pria bule, khususnya kepada Cruz, Paddock, Breivik dan Dylan. Keempatnya adalah teroris yang sesungguhnya. They are the real terrorist.

Erwyn Kurniawan

Sumber : Ngelmu.co

Pelakunya Tidak Bernama Arab, Penembak Massal Siswa di Florida Bukan Teroris tapi 'Gangguan Jiwa'

Pelakunya Tidak Bernama Arab, Penembak Massal Siswa di Florida Bukan Teroris tapi 'Gangguan Jiwa'

Siswa dievakuasi oleh polisi dari Marjory Stoneman Douglas High School di Parkland, Florida, pada hari Rabu (14/2), setelah seorang penembak melepaskan tembakan ke kampus.

Pelaku menembaki siswa di lorong dan halaman sekolah.

10Berita , PARKLAND -- Pelaku penembakan massal di Florida, Nikolas Cruz (19 tahun), mengaku kepada polisi dia menembak siswa yang dia lihat di lorong dan di halaman sekolah. Pengakuan ini dirilis polisi dalam laporan penangkapan yang dikeluarkan pada Kamis (15/2).

Laporan tersebut mengungkapkan, Cruz membawa tas jinjing dan ransel hitam tempat ia menyembunyikan senjata. Dia tiba di Marjory Stoneman Douglas High School di Parkland dengan Uber pada pukul 14.19 waktu setempat pada Rabu (14/2) dan langsung mengeluarkan senapan semi-otomatis AR-15.

Selain menembak di lorong dan di halaman sekolah, Cruz juga menembaki siswa di dalam lima ruang kelas di lantai satu dan dua gedung khusus mahasiswa baru. Dia kemudian membuang senapan, rompi, dan amunisi yang dibawanya di sebuah tangga, lalu bercampur dengan siswa lain yang panik dan berhasil melarikan diri.

Setelah meninggalkan sekolah, Cruz berjalan ke Walmart dan membeli minuman di Subway. Dia juga berhenti di McDonald's. Cruz ditangkap polisi tanpa perlawanan saat ia tengah menyusuri jalan pada pukul 15.41 waktu setempat.

"Dia tampak seperti murid SMA biasa, dan untuk beberapa saat saya berpikir, apakah ini orang yang harus saya tangkap?" kata Michael Leonard, seorang petugas polisi.

Cruz didakwa dengan 17 tuduhan pembunuhan berencana, satu untuk setiap orang yang dibunuhnya. Dia ditahan di penjara utama Broward County, menurut asisten penjaga umum penjara Gordon Weekes.

Sumber : Republika.co.id

Kamis, 15 Februari 2018

Teror di Sekolah AS: Penembakan Brutal dari Mantan Siswa SMA di Florida, 17 Orang Tewas

Teror di Sekolah AS: Penembakan Brutal dari Mantan Siswa SMA di Florida, 17 Orang Tewas


Para siswa dievakuasi dari SMA Marjory Stoneman Douglas ketika penembakan brutal terjadi di sekolah tersebut, di Parkland, Florida, AS, Rabu,14 Februari 2018. (Foto: Reuters)

10Berita, FLORIDA Para siswa dievakuasi dari sebuah sekolah menengah atas di negara bagian AS, Florida, setelah aksi terorisme berupa penembakan brutal dilakukan oleh mantan siswa sekolah tersebut.

Setidaknya 17 orang tewas dan belasan orang terluka dalam aksi teror penembakan brutal yang terjadi di SMA Marjory Stoneman Douglas High Shool, Parkland, Florida, Amerika Serikat, Rabu (14/2/2018) waktu setempat.

Pelakunya, teroris muda bernama Nikolaus Cruz (19) adalah mantan siswa yang dikeluarkan (drop out) dari sekolah tersebut.

Kepala kepolisian setempat, Scott Israel, mengatakan korban penembakan adalah para siswa dan orang dewasa.

Menurut polisi, 12 orang ditemukan tewas di dalam sekolah, dua  lainnya di luar sekolah. Sementara satu orang ditemukan tewas di jalan, dan dua lainnya meninggal di rumah sakit.

Polisi mengungkap data, Cruz dikeluarkan dari sekolah karena tindakan indisipliner. Sejauh ini polisi menemukan Cruz memiliki satu senapan semi-otomatis AR-15. Belum jelas jenis senapan lainnya.

“Ini merupakan hari yang mengerikan bagi wilayah Broward, Flroida, AS. Tidak bisa digambarkan dengan kata-kata,” ujar Israel.

Aksi penembakan dimulai dari luar sekolah, berlanjut ke dalam, di mana 12 korban ditemukan tewas.

Kantor sheriff di Parkland, sebuah kota sekitar 50km barat laut Fort Lauderdale, mengatakan bahwa pihaknya menanggapi laporan penembakan di sebuah sekolah menengah setempat pada Rabu (14/2/18) waktu setempat.

Kepala sekolah negeri Broward County Robert Runcie mengatakan kepada kantor berita The Associated Press (AP), “ada banyak korban jiwa”.

“Ini adalah situasi yang mengerikan. Ini adalah hari yang mengerikan bagi kami,” ungkap Runcie.

Polisi mengatakan, Cruz  telah ditahan pada Rabu pukul 16.15 waktu setempat. Untuk sementara ini, menurut polisi, pelaku yang ditangkap baru satu orang. Belum ada indikasi pelakunya lebih dari satu orang.

Tidak segera jelas berapa banyak orang yang terbunuh atau terluka dalam insiden di Marjory Stoneman Douglas High Shool itu. Tapi kabar terkini menyebut 17 orang tewas.

Senator AS Bill Nelson dari Florida mengatakan kepada jaringan MSNBC, “Ada sejumlah korban jiwa”, mengutip sebuah percakapan dengan inspektur sekolah.

Kantor sheriff mengatakan setidaknya 14 korban luka dilarikan ke rumah sakit.

Laporan televisi lokal menunjukkan aparat bersenjata di tempat parkir sekolah dan para siswa berjalan keluar dari bangunan sekolah dengan tangan di atas kepala mereka. Sementara aparat masuk menyisir ruang kelas untuk menemukan kemungkinan masih ada penembak lain.

Seorang siswa mengatakan kepada media lokal bahwa dia harus menunggu (bersembunyi) di dalam lemari.

“Saya hanya tidak percaya, saya mengirim SMS kepada teman dan keluarga saya,” kata siswa tersebut kepada WPTV-TV afiliasi NBC di West Palm Beach, Florida, setelah dia dievakuasi dari sekolah tersebut.

“Saya tidak percaya itu benar-benar terjadi,” ujarnya.

Seorang juru bicara Gedung Putih, Lindsay Walters, mengatakan bahwa Presiden Donald Trump disadarkan akan penembakan tersebut.

“Kami memantau situasi, pikiran dan doa kita ada pada mereka yang terkena dampak,” kata Lindsay Walters dalam sebuah pernyataan singkat.

Sekretaris Pers Gedung Putih, Sarah Huckabee Sanders, juga mengatakan bahwa Trump berbicara dengan Gubernur Florida Rick Scott “dan menawarkan bantuan federal jika diperlukan”.


Para orang tua dengan cemas menunggu kabar setelah penembakan-brutal di Marjory Stoneman Douglas High School, Parkland, Florida, AS pada Rabu (14/2/18). (Foto: Joel Auerbach/AP)

Andy Gallacher dari Aljazeera, yang melaporkan dari Miami, mengatakan bahwa sekolah tersebut memiliki sekitar 3.000 siswa.

Hampir 300 teror penembakan di sekolah telah dilaporkan sejak 2013 di seluruh Amerika Serikat, kata Everytown untuk Gun Safety Support Fund, sebuah kelompok advokasi keselamatan bersenjata.

Pada 23 Januari 2018 lalu, 11 teror penembakan di sekolah telah berlangsung, New York Times melaporkan, demikian Aljazeera(S)

Sumber: Aljazeera, Apa,  Salam Online.

Rabu, 14 Februari 2018

Sikap Terorisme, Nalar Sehat Jangan di Switch-Off

Sikap Terorisme, Nalar Sehat Jangan di Switch-Off


Oleh: Muh. Nur Rakhmad, SH – Praktisi Hukum

10Berita, Pengamat gerakan Islam, Ahmad Fathoni (dir. El Harokah Research Center) meminta pemerintah fokus dalam membongkar sumber terorisme dan perlu mendengar sura kritis dari masyarakat. Karenanya, ia menghimbau kepada pihak-pihak media untuk meliput secara objektif dan tidak over-dosis atas isu terorisme, serta tidak melakukan pembunuhan karakter atas kelompok-kelompok Islam.

Dalam topik isu terorisme ini, sebagian media massa janganlah alergi menerapkan kaidah utama jurnalistik, yaitu cover both side. Nalar sehat janganlah di-switch-off. Juga jangan langsung menghukum para tersangka jauh sebelum proses peradilan yaitu Equality before the law sebagaimana diatur dalam UUD 1945 pasal 27 ayat 1. Juga tidak melakukan “trial by press”, terutama yang sudah tewas dan tidak bisa membela diri lagi.

Dalam dunia yang kapitalis seperti saat ini, media adalah simbol yang paling menonjol, yang telah memasuki setiap rumah dalam segala bentuk dan warna. Doktrin demokrasi menyatakan bahwa media yang bebas dan mandiri adalah pilar demokrasi yang bisa menuntut pertanggungjawaban dari negara. Faktanya, media di Indonesia tampaknya kurang bebas dan mandiri, karena hitung-hitungan untung-rugi dengan ikut mainstream atau menentang mainstream. Maka terkhusus media Islam hendaknya konsern dengan agenda umat Islam, jangan ikut larut dalam opini stigmatisasi negatif, atau diam dan pasif. Dibutuhkn juga jurnalis yang kritis membela Islam, yang tidak mau mengikuti mainstream anti-Islam, atau sekadar oportunis.

Isu terorisme memang sesuai dengan skenario War On Terorisme dari Amerika dari masa Presiden George W. Bush, dan tujuan akhirnya adalah War On Idea/War On Islam (WOI). Tak ada ide yang lebih ditakuti oleh Barat saat ini selain ide tegaknya syariah dan Khilafah, karena Khilafah ini yang diperhitungkan masih mampu melawan hegemoni Amerika. Opini negatif (stigma) terhadap Islam yang sekarang digiring ke pemikiran radikal sebagai sumber Terorisme. Umat digiring agar luntur kepercayaannya terhadap ulama dan simbol-simbol Islam. Antara anggota masyarakat jadi saling curiga-“jangan-jangan tetangganya yang selama ini baik-baik saja adalah kaki tangan teroris”. Mereka juga jadi mudah diadu domba sehingga mudah pula main hakim sendiri.

Jika masyarakat mendiamkan skenario AS berlanjut, dakwah yang sejak era reformasi agak naik daun akan “setback”, mundur secara massif. “Islamo-phobia” atau ketakutan terhadap Islam marak lagi. Orang yang menyampaikan konsep akidah Islam, penerapan syariah, atau bahkan “ajaran jihad” bisa dituduh menyebarkan ideologi terorisme dqn Radikalisme. Jika demikian, berhasillah agenda teroris yang sesungguhnya, yakni: menjauhkan masyarakat dari berbagai aspek syariah Islam. [IJM]

Sumber : Dakwah media 

Kaca Masjid Tuban Dirusak, Polisi: Pelaku Diduga Orang Gila, Warganet: Bukan Teroris, Pak?

Kaca Masjid Tuban Dirusak, Polisi: Pelaku Diduga Orang Gila, Warganet: Bukan Teroris, Pak?


10Berita, Masjid Baiturrahim Jl Sumurgempol No 77 Karangsari Tuban Jawa Timur dirusak oleh orang yang tidak dikenal pada Selasa 12 Februari dini hari. Menurut informasi tertulis yang diterima dari Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jawa Timur, Komisaris Besar Polisi Frans Barung Mangera, pelaku diduga mengalami gangguan kejiwaan.

Pelaku terdiri atas satu orang laki-laki yang diduga mengalami gangguan kejiwaan. Satu orang laki-laki yang diakui sebagai saudara bertindak sebagai pengemudi serta tiga anak yang terdiri atas satu perempuan usia SMP dan dua laki-laki balita. Mereka mampir ke masjid menggunakan kendaraan Toyota Inova H-8697-JQ. Seorang pelaku mengamuk dengan melakukan pemecahan sebagian kaca masjid.

“Hasil interograsi dan pemeriksaan sementara bahwa keluarga pelaku tersebut mengalami gangguan kejiwaan yang mengakibatkan perilaku menyimpang,” kata Frans dalam keterangan tertulisnya, Selasa 13 Februari 2018.

Berdasarkan keterangan sementara, pada Senin 11 Februari 2018 sore, pelaku dan keluarga datang dan melakukan shalat Ashar kemudian berdialog dengan masyarakat. Lalu pada pukul 17.30 WIB, yang bersangkutan beserta rombongan keluar meninggalkan masjid. Menjelang waktu Isya pelaku datang kembali serta mengikuti salat berjamaah. Namun pelaku membuat barisan saf sendiri.

Setelah mengerjakan shalat Isya, pelaku melaksanakan istirahat dan tidak beranjak dari Masjid. Selasa dini hari, warga menanyakan maksud dan tujuan kedatangan rombongan pelaku di Masjid Baiturrahim. “Namun yang bersangkutan melakukan pemukulan kepada korban sehingga korban lari keluar masjid untuk memberitahukan kepada warga lainnya,” jelas Frans.

Sekitar pukul 01.30 WIB, pelaku melakukan pengrusakan terhadap kaca Masjid Baiturrahim dengan menendang menggunakan kaki. Mendengar adanya suara pecahan kaca tersebut warga sekitar Masjid mulai berdatangan dan meneriaki pelaku untuk menghentikan perbuatannya tersebut. Namun dijawab oleh pelaku bahwa dia siap untuk mati.

Polisi pun mengamankan sejumlah pelaku tersebut. Frans masih enggan menjelaskan secara rinci berapa jumlah pelaku yang diamankan maupun siapa pelaku pengrusakan tersebut. Namun, satu pelaku berhasil diidentifikasi atas nama Zaenudin (40 tahun), asal Rembang Jawa Tengah.

“Kondisi pelaku satu orang mengalami luka-luka pada tangan dan kaki akibat terkena pecahan kaca serta pada saat diamankan pelaku teriak-teriak,” kata Frans.

Sejumlah barang bukti, termasuk mobil pun masih diamankan kepolisian setempat. “Sampai saat ini masih belum diketahui motif dari pelaku dan masih dalam pemeriksaan Satreskrim Polres Tuban,” ujar Frans.

Sumber: Republika.co.id

Senin, 05 Februari 2018

Mayjen (Purn) Tatang Zaenudin: Peneror Saya Tak Akan Tidur Nyenyak

 Mayjen (Purn) Tatang Zaenudin: Peneror Saya Tak Akan Tidur Nyenyak


10Berita, Mayor Jenderal TNI (Purn)Tatang Zaenudin berharap pihak kepolisian segera menindak pelaku teror yang menembaki rumahnya. Tatang pun menyebut para pelaku teror tersebug tak akan tidur dengan nyenyak karena aparat penegak hukum segera menemukan keberadaan mereka.

“Saya Mayor Jenderal TNI Purnawirawan Tatang Zaenudin ingin menyampaikan kepada kalian yang telah meneror kami, bahwa mulai hari ini, kalian tidak akan dapat tidur dengan nyenyak, karena aparat penegak hukum akan menemukan kalian dimanapun kalian berada saat ini,” kata Tatanb di Jakarta, Minggu (4/2).

Selasa (30/1) lalu, kediaman jenderal berbintang dua purnawirawan yang sempat masuk bursa pencalonan gubernur di Jawa Barat ini ditembak oleh orang tak dikenal. Lokasi rumah Tatang ada di Jl. Bukit Pasir No. 49 RT/RW 001/012 Kelurahan Pasir Gunung Selatan, Kecamatan Cimanggis, Depok, Jawa Barat.

“Sampai detik ini, kami pihak keluarga sangat yakin bahwa kami tidak memiliki musuh ataupun persoalan kepada pihak manapun, walaupun bangak orang yang mengaitkan teror ini karena perjalanan politik saya beberapa bulan lalu, yang mewarnai Bursa Bakal Calon Gubernur Jawa Barat, tetapi saya yakinkan bahwa itu tidak benar,” jelas Tatang.

Kebenaran tentang motif teror kepadanya sekeluarga kata Tatang akan terungkap, jika pelakunya tertangkap dan siapa dalangnya. Tatang meminta kepada pihak Kepolisian Republik Indonesia untuk segera bertindak demi memperoleh keadilan hukum.

Tindakan teror dengan senjata, lanjut Tatang, sebagai kejahatan besar yang harus menjadi perhatian aparat penegak hukum. Jika pelakunya tidak segera tertangkap, maka tindakan teror-teror di kemudian hari akan tumbuh, dikarenakan ketidakmampuan aparat dalam melindungi masyarakat.

“Jika teror ini dilakukan untuk membungkam suara kami yang selalu lantang menolak ketidakadilan dan istiqomah dalam membela kebenaran, maka 1000 peluru pun tidak akan mampu membungkam kami,” ujar Tatang.

Tatang menyebut hingga kini pihak kepolisian hanya memeriksa lokasi kejadian, tetapi belum mengirim tim ahli forensik ke Tempat Kejadian Perkara (TKP). Tatang pun berharap mendapatkan kejelasan tentang jenis peluru yang ditembakkan.

Sumber : http://harakatono.com

Terungkap Ciri-ciri Penembak Rumah Mayjen TNI (Purn) Zaenudin

Terungkap Ciri-ciri Penembak Rumah Mayjen TNI (Purn) Zaenudin


10Berita, Pelaku teror yang menembak kediaman Mayjen TNI Purn Tatang Zaenudin adalah pria berbadan tegap dan memakai jaket.

Tatang menjelaskan, ciri-ciri pelaku diperoleh pihaknya dari pemilik warung yang tidak jauh dari rumahnya.

“Sebelum terjadi penembakan, pemilik warung mengatakan ada orang tidak dikenal seorang lelaki berbadan tegap dengan memakai jaket,” kata Tatang saat memberikan keterangan pers di kediamannya, Minggu (4/2).

Informasi pemilik warung, sebelum melakukan aksinya pelaku malah masih sempat berbelanja. Setelah itu, dia berjalan kaki ke rumah Tatang.

“Dua kali pelaku menembak ke arah rumah. Istri saya kaget karena saat itu memang situasi sangat sepi,” jelasnya.

Menurut putra Tatang, Hendry Yatna, saat peristiwa itu terjadi di rumah hanya ada Ibunya, Euis Sunansih serta beberapa cucu. Sementara Tatang, tengah berada di daerah.

“Ibu saya kaget mendengar suara tembakan yang mengenai tembok rumah,” ujar Hendry.

Euis sendiri mengaku trauma atas terjadinya peristiwa tersebut. [rmol]

Sumber : Rmol, dakwah media

Terungkap, Penembak Rumah Jenderal Tatang Ternyata Berbadan Tegap

Terungkap, Penembak Rumah Jenderal Tatang Ternyata Berbadan Tegap



10Berita, Pelaku teror yang menembak kediaman Mayjen TNI Purn Tatang Zaenudin adalah pria berbadan tegap dan memakai jaket.

Tatang menjelaskan, ciri-ciri pelaku diperoleh pihaknya dari pemilik warung yang tidak jauh dari rumahnya.

“Sebelum terjadi penembakan, pemilik warung mengatakan ada orang tidak dikenal seorang lelaki berbadan tegap dengan memakai jaket,” kata Tatang saat memberikan keterangan pers di kediamannya, Minggu (4/2).

Informasi pemilik warung, sebelum melakukan aksinya pelaku malah masih sempat berbelanja. Setelah itu, dia berjalan kaki ke rumah Tatang.

“Dua kali pelaku menembak ke arah rumah. Istri saya kaget karena saat itu memang situasi sangat sepi,” jelasnya.

Menurut putra Tatang, Hendry Yatna, saat peristiwa itu terjadi di rumah hanya ada Ibunya, Euis Sunansih serta beberapa cucu. Sementara Tatang, tengah berada di daerah.

“Ibu saya kaget mendengar suara tembakan yang mengenai tembok rumah,” ujar Hendry.

Euis sendiri mengaku trauma atas terjadinya peristiwa tersebut.

Sumber : Dakwah media 

Jumat, 29 Desember 2017

Saat Natal, 2 Masjid Swedia Diserang Bom

Saat Natal, 2 Masjid Swedia Diserang Bom


Foto: Aboutislam

10Berita, Serangan bom rakitan ini menyerang Pusat Kebudayaan Islam di Saffle, sebuah kota yang terletak 45 kilometer barat daya Karsltad.

“Beberapa jendela rusak dan dindingnya retak akibat peledak yang diperkuat dengan bekas tembakan senapan. Rata-rata 100 orang datang ke masjid ini setiap hari,” kata ketua pusat Islam Abdihakem Adan kepada Anadolu Agency.

Bom tersebut meninggalkan lubang cukup besar di dinding ruang shalat tengah masjid.

Selain itu, serangan rasis lainnya juga terjadi terhadap sebuah masjid di distrik Sodermalm, Stockholm, pada Selasa (26/12/2017), menurut imam masjid setempat.

“Di pagi hari, beberapa orang tak dikenal memasang salib, simbol orang Kristen di pintu masuk masjid. Para pelaku tidak ingin kita (Muslim) berada di sini. Mereka ingin kita menutup masjid,” ujar Khaled Abdel, imam Masjid Stockholm kepada Anadolu Agency.

Muslim membentuk antara 450 ribu hingga 500 ribu penduduk dari sembilan juta populasi Swedia, menurut laporan Departemen Luar Negeri AS pada tahun 2011. []

Sumber :Islampos 

Selasa, 14 November 2017

Wakil Ketua DPR RI: Tindakan OPM adalah Tindakan Teroris

Wakil Ketua DPR RI: Tindakan OPM adalah Tindakan Teroris



10Berita - JAKARTA  Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon menyebut tindakan Organisasi Papua Merdeka (OPM) sebagai tindakan terorisme. Dan tindakan itu menurutnya bukanlah sebuah tindakan kriminal biasa.

“Saya mengecam keras tindakan penyanderaan oleh Kelompok Bersenjata OPM. Apa yang mereka lakukan bukan lagi tindakan kriminal biasa. Melainkan bentuk tindakan terorisme. Sehingga mereka lebih tepat disebut kelompok teroris, daripada kelompok criminal,” katanya, Senin (13/11/2017), melalui akun Twitter pribadi miliknya.


Fadli juga menyebut bahwa tindakan OPM tersebut bukan hanya soal hukum saja, melainkan juga terkait dengan kepentingan khalayak umum (penyanderaan). “Penyanderaan tersebut, tak hanya melanggar hukum Indonesia, namun juga mengancam hidup ribuan warga sipil di Papua. Ini semacam test the water dari OPM.”

Ia pun meminta agar pihak Kepolisian dan TNI harus berupaya keras agar para sandera bisa segera bebas. Sudah lebih dari empat hari. “Tentu kondisi warga terisolasi mulai kekurangan makanan dan kondisi fisik pasti menurun.”

Sejak (9/11/2017) sekitar 1.300 orang disandera Kelompok Bersenjata (KB) di Desa Kimbely dan Banti, Distrik Tembagapura,Papua. Kelompok Bersenjata tersebut diduga bagian dari Organisasi Papua Merdeka (OPM).

Penyanderaan membuat warga tak bisa bergerak, diisolasi dan dilarang keluar dari kampungnya. Saya mengecam tindakan Kelompok Teroris Bersenjata OPM sebagai satu tindakan yang tak dapat ditolerir dan mencederai HAM. (Robi/)

Sumber :voa-islam.com

Selasa, 07 November 2017

Penembak Massal di Gereja Texas Non Muslim, Polisi AS tak Sebut Aksi Terorisme

Penembak Massal di Gereja Texas Non Muslim, Polisi AS tak Sebut Aksi Terorisme

Devin Patrick Kelley, pria bersenjata yang membunuh lebih dari dua lusin orang di sebuah gereja di Texas pada hari Minggu (5/11/2017). (Foto: AFP/Getty Images)

10Berita - TEXAS Devin Patrick Kelley, pelaku penembakan di sebuah gereja di Sutherland Spring, Texas, yang menewaskan 26 orang dan melukai 24 lainnya, merupakan seorang ateis berkepribadian aneh, berdasarkan penuturan teman-temannya.

Di media sosial, Devin juga kerap kali mencaci-maki teman-temannya yang berkeyakinan dengan kata-kata yang kasar.

“Dia selalu mengatakan bahwa orang-orang yang mempercayai Tuhan adalah orang bodoh. Dan dia selalu berusaha menyampaikan (pemahaman) ateismenya,” tulis mantan teman sekelas Devin, Nina Rose Nava dalam akun media sosialnya.

“Saya langsung hapus dia dari teman FB karena saya tidak tahan dengan postingan-nya,” lanjut Nina.

Teman lainnya, Michael Goff, juga mengungkapkan hal senada. “Dia sangat aneh, tidak pernah seaneh itu. Dia selalu menyampaikan (pemahaman) ateis sampahnya seperti yang Nina tulis. Tapi sial, dia selalu mem-posting dirinya dan bayinya. Gila,” ungkap Goff.

Dilansir dari Daily Mail, dalam akun Linkedin yang diyakini milik Devin, tertulis bahwa pemuda berusia 26 tahun ini pernah mengabdi sebagai guru relawan di sebuah sekolah Injil. Istrinya, Danielle Shields, juga pernah mengabdikan dirinya sebagai guru di sekolah yang sama.

Teman sekolah Devin di New Braunfels High School, Patrick Boyce, mengatakan, pelaku pembunuhan massal yang boleh dibilang terparah dalam sejarah Amerika setelah pembantaian massal di Las Vegas belum lama ini juga pernah mengikuti sekolah kemiliteran Angkatan Udara selepas lulus dari sekolah menengah.

“Dia merupakan seorang ateis pertama yang saya temui. Selepas lulus sekolah menengah dia berlanjut ke Angkatan Udara, namun dipecat entah mengapa. Saya sangat terkejut (mendengar berita). Tidak menyangka dia bisa melakukan hal itu,” ungkap Patrick.

Pada Ahad (5/11/2017) lalu, Devin Kelley masuk ke First Baptist Church dengan mengenakan pakaian hitam, celana taktikal dan berjalan menenteng senapan serbu. Ia kemudian memberondong jemaat gereja tersebut dan menewaskan 26 orang dan melukai 24 lainnya. Pihak berwenang telah merilis sejumlah nama korban penembakan. Beberapa di antaranya adalah seorang ibu dengan empat anak yang dua di antaranya juga menjadi korban tewas bersama dengan ibunya.

Penembakan massal di Gereja Firs Baptist, Sutherland Springs, Texas

Mengingat banyaknya korban tewas akibat serangan tersebut, hingga berita ini diturunkan, seperti sudah ditebak, tak ada pernyataan dari kepolisian AS atau otoritas terkait yang mengklasifikasikan tindakan ini sebagai aksi terorisme. (al-Fath/Salam-Online)

Sumber: Daily Mail, New York Post